Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : NUANSA

Implementasi Pendidikan Kritis dalam Pendidikan Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu Amin, Muhammad
NUANSA Vol 5 No 1 (2016): Edisi Maret-Agustus 2016
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.055 KB)

Abstract

Pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa, namun pendidikan Islam bermasalah dengan kualitas pendidikannya, dimana praktik pendidikan Islam hanyalah upaya pewarisan ilmu pengetahuan dari ulama terdahulu kepada generasi sekarang. Sekolah tinggi agama islam (STAI) Al-Amin dompu merupakan satu-satunya perguruan tinggi islam yang berada di kabupaten Dompu. Pendidikan kritis merupakan hal baru dalam praktik pendidikan Islam di Indonesia pada umumnya dan Dompu pada khususnya. Pendidikan kritis akan menjadi negasi bagi praktik pendidikan Islam yang telah berlangsung selama beribu-ribu tahun. Suatu hal yang tidak bisa dinafikan adalah terjadinya berbagai macam pertarungan ideologis yang kemudian akan melahirkan banyak problem dalam praktik pendidikan kritis dalam pendidikan Islam itu sendiri karena pendidikan kritis disini tidak hadir dalam ruang hampa, ia hadir dalam kemapanan ideologi pendidikan konservatif yang sangat kental sebagai warisan dari para pemikir muslim abad pertengahan
Modernisasi Pendidikan Pesantren dalam Perspektif Azyumardi Azra Amin, Muhammad
NUANSA Vol 5 No 2 (2017): Edisi September 2016-Februari 2017
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki keunggulan baik dari aspek tradisi keilmuannya maupun sisi transmisi dan intensitas umat Islam. Derasnya arus globalisasi telah mengancam eksistensi pesantren sehingga muncul gagasan modernisasi dilingkungan pesantren demi menjawab tantangan kebutuhan transformasi sosial. Akan tetapi banyak kalangan mengkhawatirkan tentang gagasan modernisasi pesantren yang berorientasi kekinian dapat mempengaruhi identitas dan fungsi pokok pesantren. Modernisasi pesantren menurut Azra dalam bentuk kelembagaan seperti pertanian, perikanan atau sekolah-sekolah umum didalam lingkungan pesantren telah menimbulkan kemrosotan identitas pesantren sebagai lembaga pendidikan untuk Tafaqquh fi Al-Din dan memproduksi ulama. Menurut Azra pesantren harus memberikan apresiasi semua perkembangan yang terjadi dimasa kini dan mendatang sehingga tetap dapat memproduksi ulama yang berwawasan luas. Memasukkan ilmu-ilmu umum dalam kurikulum pesantren telah menimbulkan persoalan yaitu bagaimana tepatnya secara epistomologi menjelaskan Ilmu-ilmu empiris atau ilmu-ilmu sekuler secara sistematis.
Pendidikan Berbasis Ketauhidan Amin, Muhammad
NUANSA Vol 4 No 2 (2016): September 2015-Februari 2016
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada beberapa dekade terakhir sampai pada abad millennium ini, kita bisa melihat betapa pendidikan di Indonesia seperti “mati suri” akan nilai-nilai yang menjadi budaya bangsa timur yang cenderung untuk mengedepankan nilai-nilai moralitas, etika masyarakat yang berbudi luhur, serta menjunjung tinggi nilai-nilai dari agama (religius) sesuai dengan jati diri dan kepribadian bangsa. Kita bisa melihat pada akhir-akhir ini para generasi muda, khususnya para pelajar yang sedang terjangkiti penyakit “dekadensi moral” seperti kekerasan atau tawuran antar pelajaran, pemerkosaan, hamil diluar nikah, pengunaan obat terlarang, minum-minuman keras, perkelahian dan lain sebagainya seolah-olah sudah menjadi hal yang biasa. Hal inilah menjadikan bangsa Indonesia pada hari ini terasa seperti tercerabut dari akar budaya bangsa sendiri. Hakekat dari sebuah tujuan pendidikan Islam sebenarnya adalah proses sesuatu yang terikat oleh nilai-nilai ketuhanan (teistik) atau ketauhidan. Karena itu, pemaknaan pendidikan merupakan perpaduan antara keunggulan spiritual dengan cultural. Dengan demikian, budaya akan berkembang dengan berlandaskan nilai-nilai agama, yang mana pada gilirannya akan melahirkan hasil cipta, karya, rasa dan karsa manusia yang sadar akan nilai-nilai ilahiah (keimanan-ketauhidan).
Co-Authors Achmad Syarifudin, Achmad Adil Jamali, Adil Agus, Aulia Ahmad Mashadi Ahmad Sidik Al Muttaqii, Muhammad Ali Parkhan Aminuyati Aprimal Aprimal, Aprimal Ayaz Ali Khan, Ayaz Ali Bhismoadi Tri Wahyu Faizal Bintang Agustina Pratiwi Bintang Y.M. Sinaga, Bintang Y.M. Birawidha, David Candra Birawidha, David Candra Candra Birawidha, David Clarasati, Frista Eduard Yohannis Tamaela Elamnisa, Wiwin Erwin Prawiro, Erwin F.Y. Khosmas Fitri, Nuzullia Ghulam Nabi, Ghulam hary maiky sudaryadi, hary maiky Hatta, Candra Hendro, Beko Hendronursito, Yusuf HERU LISTIONO Hj. Astina, MP, Ir Imran Rachman Irwan Fathurrochman, Irwan Isnugroho, Kusno Isnugroho, Kusno Ita, Muqtasidah Karo Karo, Pulung Kusmiyati Kusmiyati Kusrini, Elisa Lestiawati, Ida Mahyudin Ritonga Marjunus, Roniyus Matompo, Osgar S. Mufakhir, Fiqa Rofiq Muhamad Yamin Noch muhammad akib abro, muhammad akib Muhammad Danial Sentosa, Muhammad Danial Muhammad Subri Muliadi, Jefri Muslim, Suyitno Muttaqii, Muhammad Al Muttaqqi, Muhammad Al Nandy Putra Oktarianita, Oktarianita Prilitasari, Nurbaiti Marsas Rahayu, Agilistiya Rahmat Hidayat Rajaguguk, Tumpal Ojahan realita christi kinasih, realita christi Sahbudin Sahbudin Saputra, Asep Andri Sarbino, MP, Ir sari putri Sari, Suci Pitria Sitti Ramlah Slamet Sumardi, Slamet Soedjajadi Keman Solly Aryza Sori M Sarumpaet, Sori M Sugiatno Sugiatno Suharto Suharto Supriyatna, Yayat Iman Surijadi, Herman Susilawati . Sutriyati Suwarno Suwarno Syamsudin Syamsudin Syamsul Komar Ubaidillah Anwar Prabu Victor Pattiasina Wahda, Wahda Wati, Nopia Wedy Nasrul, Wedy Weny Herlina Widi Astuti Wirasti, Murti Kusuma Yahwardiah Siregar Yulia, Andini Yusup Hendronursito, Yusup Zulianto, Sugit