Kehadiran pendeta dalam penatalayanan belum sepenuhnya dirasakan jemaat. Pendeta dalam melakukan pelayanan pastoral belum dirasakan dengan maksimal. Hal ini ditengarai karena, pendeta tidak akan mengetahui persoalan jemaat. Pendeta hanya sibuk dengan aktivitas organisatoris ketimbang memperhatikan masalah jemaat. Tulisan ini muncul dari kegelisahan penulis karena minimnya perkunjungan pastoral secara langsung maupun melalui media sosial. Ada anggota jemaat yang bergumul usai di PHK, perjuangan seorang janda, perselingkuhan dan keaktifan jemaat dalam beribadah. Tujuan dari tulisan ini untuk memberikan motivasi kepada pendeta selaku gembala mengoptimalkan pelayanan kepada jemaat. Penelitian ini memakai metode kualitatif pendekatan analisis deskriptif. Seorang pendeta memberikan diri untuk secara aktif mendengar dan mengamati situasi jemaatnya. Pelayanan ini dilakukan melalui visitasi pastoral. Pendeta harus menghargai privasi jemaat. Hal itu terkait dengan masalah yang diceritakan. Pendeta hadir mengenal jemaatnya, bukan hanya pertemuan di gedung gereja. Tetapi ia hadir untuk memberikan solusi terhadap persoalan jemaat.