Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang hidup sesuai dengan budaya dan ajaran agama yang dianut namun sebagai manusia biasa seseorang tidak pernah luput dari suatu kesalahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan ritual naketi uab, persepsi dan ideologi masyarakat mengenai naketi uab dalam pemulihan relasi komunikasi dan persepsi gereja tentang ritual naketi uab. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ditemukan bahwa naketi uab merupakan ritual yang dilakukan oleh manusia untuk mengatasi atau mencegah suatu permasalahan baik secara sosial maupun spiritualitas. Pelaksanaan ritual naketi uab dilangsungkan dengan menggunakan tutur adat dawan Timor (Uab meto) yang memiliki makna tertentu dengan tujuan adanya keterbukaan, pemberian nasihat, sebagai sarana komunikasi dan juga untuk pemulihan relasi dengan diri sendiri, dengan sesama maupun dengan Tuhan sebagai pemilik kehidupan. Tujuan utama dari ritual naketi uab adalah untuk merefleksikan diri, memperbaiki kesalahan yang dilakukan dan memperdamaikan diri dengan sesama maupun Tuhan sebagai bentuk pemulihan relasi komunikasi. Pelaksanaan naketi uab pada dasarnya berlandaskan pada nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat (antropologi) dan ajaran agama yang dianut (teologis) oleh pihak yang terlibat. Humans are creatures created by God who live under the culture and religious teachings adopted, but one never escapes from a mistake as an ordinary human. This study aimed to describe and analyze the implementation of the naketi uab in the restoration of communication relations and the church’s perception of the naketi uab ritual. This type of research is qualitative research, a phenomenological approach. The result of the study found that naketi uab is a ritual performed by humans to overcome or prevent a problem both socially and spiritually. The implementation of the naketi uab ritual is carried out using the Timorese dawan (uab meto) speech which has a specific meaning with the aim of openness, giving advice, as a means of communication and also for restoring relationships with oneself, with others, and with God as a personower of life. The primary purpose of the naketi uab ritual is to self-reflect, correct mistakes made and reconcile with others and God as a form of restoration of communication relations. The implementation of nakti uab is based on the values prevailing in society (anthropology) and the religious teachings adopted (theologically) by the parties involved.