Teguh Utomo
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 112 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN TEKNIS DAN ANALISIS DAMPAK PADA PEMBANGUNAN SUTT 150 KV JALUR GI WLINGI – GI NEW WLINGI Agus Supriono; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali I merencanakan pembangunan SUTT 150 kV jalur GI Wlingi - GI New Wlingi. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan penyediaan energi listrik dan keandalan. Pembangunan SUTT merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan luas lahan yang sempit dan panjang. Sebagian besar pembangunan SUTT 150 kV jalur GI Wlingi - GI New Wlingi berada pada wilayah dengan fungsi sebagai sawah dan ladang. Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 yang mengatur jenis usaha yang wajib memiliki AMDAL, jenis kegiatan ini tidak wajib memiliki AMDAL. Meskipun tidak wajib memiliki AMDAL, kegiatan ini tetap harus tetap memperhatikan dampak yang akan timbul. Pada kenyataannya, pembangunan ini juga akan menimbulkan dampak negatif yaitu paparan gelombang elektromagnetik terhadap lingkungan yang berasal dari SUTT itu sendiri. Teknis pembangunan yang tepat, akan mempengaruhi kinerja dari SUTT itu sendiri setelah dioperasikan. Sehingga dengan memperhatikan standar teknis dan juga pertimbangan yang lain, SUTT ini mampu dimanfaatkan sepenuhnya dengan baik. teknis pembangunan SUTT meliputi pemilihan tower, tapak tower, jenis dan ukuran penghantar, isolator, andongan (sag), pembumian, serta dampak paparan gelombang elektromagnetik yang timbul. Berdasarkan hasil evaluasi pada aspek teknis, dari beberapa lokasi yang digunakan sebagai sampel penelitian tower yang digunakan jenis AA6 dan DDR6 yaitu jenis tower tarik dan suspensi. Jenis pondasi yang digunakan yaitu jenis pondasi normal untuk lokasi kebun dan pondasi pancang untuk lokasi sawah.  Penghantar yang digunakan pada SUTT ini yaitu jenis ACSR 125 dengan ukuran diameter 125 mm. Jenis isolator yang digunakan yaitu jenis isolator tarik dengan jumper dan isolator gantung. Besar pengukuran andongan berkisar antara 0,1 – 5 m. Pada pengukuran tahanan jenis tanah diperoleh tahanan untuk lahan jenis kebun rata-rata 95 Ω-m sehingga menggunakan elektroda pembumian jenis batang dengan kedalaman 5 m sebanyak 4 buah dan untuk lahan sawah tahanan jenis tanah rata-rata 45 Ω-m dan menggunakan elektroda pembumian dengan kedalaman 5 m sebanyak 2 buah. Pada perhitungan, perkiraan kuat medan elektromagnet setelah pembangunan selesai dan dioperasikan, besar kuat medan elektromagnet yang timbul berkisar antar 1,5 – 2 kV/m untuk medan listrik dan 5-7 µT untuk medan magnet, sehingga SUTT masih aman dan layak untuk dilakukan pembangunan. Kata kunci: SUTT, tower, penghantar, andongan, medan elektromagnet   ABSTRACT PT. PLN (Persero) Master Unit of East Java and Bali I Development planned of 150 kV high voltage transmission Iine GI Wlingi - GI New Wlingi line. The goal is to improve the ability to supply electrical energy and reliability. High voltage transmission Iine development is a job that requires a narrow and long land area. Most of the 150 kV high voltage transmission Iine development of the GI Wlingi line - GI New Wlingi is in an area with functions as rice fields and fields. According to the State Minister of Environment Regulation No. 05 of 2012 which regulates the type of business required to have AMDAL, this type of activity is not required to have AMDAL. Although it is not mandatory to have AMDAL, this activity should still keep in mind the impact that will arise. In fact, this development will also have a negative impact that is the exposure of electromagnetic waves to the environment derived from the high voltage transmission Iine itself. Proper development techniques, will affect the performance of the high voltage transmission Iine itself after it is operated. So with regard to technical standards and also other considerations, this high voltage transmission Iine can be fully utilized properly. the technical development of the high voltage transmission Iine includes the selection of towers, tower footprint,the type and size of the conductor, isolator, sag, earthing, and the impact of exposure to electromagnetic waves that arise. Based on the evaluation on the technical aspect, from several locations used as samples of research tower used type AA6 and DDR6 that is tower pull and suspension type. The type of foundation used is the normal foundation type for the location of the garden and the foundation for the location of paddy field. The conductor used in this high voltage transmission Iine is ACSR 125 with diameter 125 mm. Type of insulator used is a type of tensile isolator with jumper and hanging insulator. The size of the feed size ranges from 0.1 - 5 m. In the measurement of soil type resistance obtained resistance for the average type of garden soil 95 Ω-m so as to use the grounding electrode type of stem with a depth of 5 m of 4 pieces and for the soil field resistance of the type of soil average 45 Ω-m and using earthing electrode with 5 m depth of 2 pieces. In the calculation, the approximate strength of the electromagnetic field after construction is completed and operated, the magnitude of the resulting electromagnetic field ranges from 1.5 to 2 kV / m for the electric field and 5-7 μT for the magnetic field, so that the SUTT is still safe and feasible for development . Keywords: HVTL, Tower, Conductor, Sag, Electromagnetic Field
STUDI EVALUASI SETING RELE PROTEKSI HUBUNG SINGKAT TRANSFORMATOR 21 kV/512,5 kV TERHADAP GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 3 FASA DI PT. YTL Luthfan Bagus Saputra; Hery Purnomo; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.164 KB)

Abstract

Gangguan yang paling berbahaya adalah gangguan hubung singkat 3 fasa [1]. Rele pengaman terhadap gangguan hubung singkat yaitu rele proteksi hubung singkat. Rele proteksi dikatakan baik jika rele tersebut bisa mengamankan peralatan listrik terhadap gangguan tersebut, sehingga diperlukan seting rele yang tepat. Pada penelitian ini dihitung seberapa besar arus hubung singkat 3 fasa simetris awal (Ī”K) yang gangguannya terjadi di sisi tegangan tinggi pada transformator. Dari hasil perhitungan dan analisis seting rele menunjukkan bahwa, rele tersebut tidak bekerja karena syarat rele untuk bekerja tidak terpenuhi. Sehingga transformator tersebut akan menerima arus hubung singkat 3 fasa simetris awal (Ī”K) sebesar 2,23 kA selama 3 detik. Padahal batas kemampuan transformator untuk menahan lamanya waktu gangguan hubung singkat maksimal selama 2 detik [1]. Maka arus tersebut berpotensi merusak transformator. Jadi seting dari rele tersebut yaitu kurang tepat. Sehingga seting yang tepat untuk rele tersebut yaitu dengan mengubah seting waktu dari 3 detik menjadi 2 detik, hal ini juga sesuai dengan batas kemampuan transformator untuk menahan lamanya waktu gangguan. Jadi dengan mengubah seting, diharapkan dapat mengurangi potensi kerusakan transformator 3 fasa 21 kV/512,5 kV pada pembangkit unit 5 dan 6 di PT. YTL semakin kecil.Kata kunci— hubung singkat, transformator, rele proteksi hubung singkat, arus hubung singkat
STUDI POTENSI ENERGI LISTRIK PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa) DENGAN PEMANFAATAN GAS METANA DI BENOWO Rachman Shandy Pratama; Teguh Utomo; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 4 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPerkembangan teknologi pengolahan sampah menjadi sumber energi terbarukan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Kota Surabaya merupakan kota padat penduduk yang memproduksi sampah cukup besar. Menurut catatan TPA, pada tahun 2019 sampah paling banyak terkumpul sebesar 616.425 ton/tahun dan akan terus meningkat. Sampah organik yangditimbun akan mengalami proses dekomposisi secara anaerobik sehingga menghasilkan gas yangdi sebut dengan gas landfill yang dapat di konversikan menjadi energi listrik. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah sampah yang masuk ke TPA Benowo, prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan potensi energi sampah di PLTSa Benowo. Objekdalam penelitian ini adalah sistem pengolahan sampah organik yang ada di Kota Surabaya dengan menggunakan sistem pengolahan sampah zero waste. Sistem pengolahan sampah organik zero waste adalah sistem pengolahan sampah yang tidak menghasilkan sampah kembali. Jadi, diharapkan jumlah sampah organik akan berkurang secara bertahap. Sampah organik dapat dirubah menjadi biogas melalui proses fermentasi yang dibantu oleh bakteri secara anaerobik. Biogas tersebut ditampung di dalam tempat penampungan untuk kemudian didistribusikan kedalam genset biogas sebagau bahan bakar pembangkit listrik. Sisa pengolahan biogas dapat dirubah menjadi pupuk cair dan pupuk kompos yang bernilai ekonomis.Kata kunci : Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Sistem pengolahan sampah, Pengolahan sampah organik di Kota Surabaya, TPA Benowo.ABSTRACTThe development of waste processing technology into a renewable energy source, namelythe Waste Power Plant (PLTSa). The city of Surabaya is a densely populated city that producesquite a large amount of waste. According to TPA records, in 2019 the most waste collected was616,425 tons/year and will continue to increase. The landfilled waste will undergo an anaerobicdecomposition process to produce gas called landfill gas which can be converted into electricalenergy. The purpose of this study was to determine the amount of waste that enters the BenowoTPA, the working principle of the Waste Power Plant and the energy potential of the waste inBenowo PLTSa. The object of this research is the organic waste processing system in the city ofSurabaya using a zero waste waste processing system. Zero waste organic waste processing systemis a waste processing system that does not produce waste again. So, it is hoped that the amount oforganic waste will gradually decrease. Organic waste can be converted into biogas through afermentation process assisted by anaerobic bacteria. The biogas is stored in a shelter and thendeveloped into a biogas generator as fuel for power generation. The rest of the biogas processingcan be converted into liquid fertilizer and compost which are economically feasible.Keyword : Waste Power Plant, Waste Management System, Organic Waste Processing inSurabaya City, TPA Benowo.
SIMULASI PEMODELAN DRY BAND PADA PIN POST ISOLATOR 20kV Aldo Harry Saputra; Moch Dhofir; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakIsolator pada jaringan listrik umumnya ditempatkan pada tiang tiang penyangga pasangan luar. Kondisi ini menyebabkan isolator tidak jarang harus menghadapi berbagai macam perubahan lingkungan baik dari aspek iklim, cuaca, hingga angin. Salah satu contohnya, Polutan seringkali terbawa oleh angin dan menempel pada permukaan isolator. Polutan ini dapat berupa debu, garam, air hujan dan lainnya. Tingkatan keparahan polutan direpresentasikan dengan ESDD. Polutan ini bersifat konduktif pada lingkungan yang lembab. Arus bocor akan melewati lapisan garam yang menempel pada permukaan isolator. Panas dari arus bocor tersebut akan mengeringkan permukaan isolator. Daerah kering tersebut dinamakan dryband. Dryband memiliki nilai hambatanyang lebih tinggi dibanding dengan daerah disekitarnya, sebagai akibatnya pada daerah tersebut terdapat tekanan elektrik yang sangat tinggi. Untuk itu diperlukan studi untuk mengetahui bagaimana dryband dalam beberapa aspek memengaruhi fungsi kerja isolator. Pemodelan dryband yang dibahas pada skripsi ini diuji melalu perhitungan secara teori dan disimulasikan menggunakan perangkat lunak FEMM 4.2 untuk mengetahui intensitas medan listrik dan distribusi tegangan pada permukaan isolator jenis pin post. Sebagai variabel dalam simulasi ini, lebar dan lokasi dryband dibedakan. Lokasi dibedakan pada tiga daerah, dekat dengan penghantar, pertengahan isolator, dan daerah dekat dengan ground. Lebar dibedakan menjadi dua, lebar 2.5mm dan 5mm. Selanjutnya dianalisis bagaimana pengaruh variasi tersebut terhadap tingkat arus bocor, distribusi tegangan, intensitas medan listrik, dan tahanan permukaan.Kata kunci— Dryband, intensitas medan listrik, distribusi tegangan, ESDDAbstractInsulators on the electrical network are generally placed on the external pair of support poles. This condition causes insulators to often have to face various kinds of environmental changes, from the aspects of climate, weather, to wind. One example, pollutants are often carried away by the wind and stick to the surface of the insulator. These pollutants can be in the form of dust, salt, rainwater and others. The level of pollutant severity is represented by ESDD. These pollutants are conductive in humid environments. The leakage current will pass through the salt layer attached to the insulator surface. The heat from the leakage current will dry the surface of the insulator. This dry area is called the dryband. Dryband has a higher resistance value than the surrounding area, as a result of this, there is a very high electrical pressure in that area. For this reason, a study is needed to find out how dryband in several aspects affects the work function of the insulator. Dryband modeling discussed in this thesis is tested through theoretical calculations and simulated using FEMM 4.2 software to determine the intensity of the electric field and the distribution of stress on the surface of the pin post type insulator. As variables in this simulation, the dryband width and location are differentiated. The location is divided into three areas, close to the conductor, the middle of the insulator, and the area close to the ground. The width can be divided into two, 2.5mm and 5mm wide. Furthermore, it is analyzed how the effect of these variations on the level of leakage current, voltage distribution, electric field intensity, and surface resistance.Keywords— Dryband, electric field intensity, voltage distribution, ESDD
STUDI POTENSI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PLTMH BAYU KIDUL UNIT 4 BANYUWANGI Derry Putranugraha; Teguh Utomo; Rini Nur Hasanah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 7 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan Pembangkit Listrik TenagaMikrohidro (PLTMH) Bayu Kidul unit berlandaskanpada besarnya potensi yang dapat dimanfaatkan untukkebutuhan energi listrik masyarakat dusun Lider danBejong. Rencana lokasi PLTMH ini terletak di BayuKidul Desa Sumberarum, Kecamatan SonggonKabupaten Banyuwangi dengan memanfaatkan aliransungai Kalistail. Pada penelitian ini, pengukuran debitair menggunakan metode apung dan pengukuran tinggijatuh air menggunakan metode water filled tube. Datapengukuran debit air dan tinggi jatuh air tersebut,digunakan untuk menentukan desain PLTMH unit 4yang meliputi dimensi pipa pesat, jenis turbin air,dimensi turbin air, dan kapasitas generator sinkron 3fasa yang sesuai. Hasil perhitungan menunjukkanbahwa potensi daya yang dapat dibangkitkan padaPLTMH Bayu Kidul 4 secara teori adalah sebesar155.903 kW dengan debit air yang digunakan sebesar2.0728 ???????? ???? dan ketinggian jatuh air efektif (head nett)12.17 meter. Dari debit air dan tinggi jatuh air tersebutdidapatkan desain pipa pesat dengan panjang 228meter dan berdiameter 1.2 meter serta dua buahturbin crossflow yang mempunyai dimensi berdiameter0.5 m dengan panjang poros masing masing 1 m. Dariperhitungan daya terbangkitkan sebesar 155.903 kWmaka kapasitas generator sinkron 3 fasa yangdigunakan sebesar 250 kVA yang terdiri dari dua buahgenerator berkapasitas 125 kVA dengan sistem kontrolbeban menggunakan ELC berkapasitas 200 kW.Kata Kunci—PLTMH Bayu Kidul 4, potensi daya,turbin crossflow, generator
Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Penyulang Jember Kota dan Kalisat di PT. PLN APJ Jember M. Yudistya Perdana; Teguh Utomo; Harry Soekotjo Dachlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.078 KB)

Abstract

PT. PLN Jember mempunyai 3 gardu induk (GI), yaitu GI Jember, Tanggul dan Lumajang. Penyulang Jember Kota dan Kalisat disuplai tenaga dari satu gardu induk (GI) yaitu GI Jember. Penyulang Jember Kota mempunyai jumlah pelanggan sebanyak 19710 pelanggan. Penyulang ini mempunyai dua jenis kabel, yaitu kabel bawah tanah dan kabel saluran udara dengan panjang kabel bawah tanah 0.15 kms kabel saluran udara 172 kms. Penyulang Kalisat mempunyai jumlah pelanggan sebanyak 37119 pelanggan. Penyulang ini mempunya dua jenis kabel, yaitu kabel bawah tanah dan kabel saluran udara dengan panjang kabel bawah tanah adalah adalah 0.9 kms dan kabel saluran udara adalah 137,5 km. Kerapnya PMT trip di Penyulang Jember Kota dan Penyulang Kalisat menyebabkan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik yang rendah, sehingga citra PLN menjadi tidak baik dihadapan pelanggannya. Sejalan dengan itu perlu dikembangkan suatu cara penilaian terhadap keandalan penyulang yang berkaitan erat dengan tingkat mutu pelayanan PLN. Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik antara  lain disebabkan oleh banyaknya gangguan, lamanya pemadaman yang diakibatkan oleh trip-nya penyulang, kondisi jaringan penyulang, dan juga jenis penghantar yang digunakan. Pada penyulang Jember Kota dan Kalisat, seringkali terjadi pemadaman yang mengakibatkna keandalan system menjadi rendah. Untuk mengukur ineks keandalan tersebut biasanya digunakan indicator SAIDI (Sistem Average Interuption Duration Index) yaitu rata-rata durasi pemadaman sistem dan indicator SAIFI (Sistem Average Interuption Frequency Index) yaitu rata-rata frekwensi padamnya system. Penyulang Jember Kota mempunyai nilai realisasi SAIDI per tahunsebesar 3,987 jam/tahun, dan SAIFI per tahun sebesar 8,343 pemadaman/tahun, dalam arti bahwa SAIDI-SAIFI di penyulang Jember Kota relatif sedikit dari nilai realisasi yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan bahwa penyulang Jember Kota mempunyai tingkat keandalan yang tinggi. Penyulang Kalisat mempunyai nilai realisasi SAIDI per tahun sebesar 8,345 jam/tahun, dan SAIFI per tahun sebesar 7,085 pemadaman/tahun, dalam arti bahwa SAIDI-SAIFI di penyulang Kalisat relatif sedikit dari nilai realisasi yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan bahwa penyulang Kalisat mempunyai tingkat keandalan yang tinggi Kata kunci : keandalan laju kegagalan, laju perbaikan, nilai SAIDI-SAIFI.
RANCANG BANGUN ALAT PEMBASMI HAMA WERENG BERTENAGA SURYA BERBASIS ARDUINO Muhammad Faris Hizrian; Lunde Ardhenta; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakIndonesia merupakan negara tropis yang mayoritas penduduknya mengonsumsi nasi dan dapat dikatakan nasi adalah makanan pokok masyarakat Indonesia. Nasi sendiri berasal dari beras yang berasal dari tanaman padi, maka tidak heran jika padi merupakan salah satu tanaman yang paling penting untuk menghasilkan makanan bagi masyarakat Indonesia. Banyak hal – hal yang dapat mengancam produksi tanaman padi, dan masalah utama yang paling sering menghambat atau bahkan menggagalkan produksi tanaman padi karena gagal panen adalah hama wereng. Salah satu solusi yang sering digunakan untuk mengatasi permasalahan hama wereng ini adalah dengan penggunaan pestisida, namun penggunaan pestisida tidak hanya dapat membasmi hama wereng namun juga dapat memberikan dampak negatif kepada petani padi, lingkungan disekitar area sawah, dan juga para konsumen. Solusi alternatif yang ditawarkan penulis adalah dengan membasmi hama wereng menggunakan metode lain selain penggunaan pestisida, yaitu dengan sengatan listrik. Namun, alat pembasmi hama wereng yang dirancang ini juga harus memperhatikan faktor ketersediaan sumber energi listrik. Penulis merancang alat pembasmi hama wereng dengan menggunakan kawat alumunium yang dialiri arus listrik dan menggunakan beban berupa lampu LED yang dapat memancing perhatian hama wereng. Karena beban hanya bekerja pada malam hari maka dilakukan pengujian arus dan tegangan yang dihasilkan oleh panel surya dan juga arus dan tegangan yang telah diturunkan oleh rangkaian buck converter dari 20,044V menjadi 12,729V yang menuju ke baterai untuk pengisian daya baterai pada siang hari. Waktu kerja alat ditentukan oleh LDR yang akan memberi sinyal masukan kepada modul relay HW-307 untuk meneruskan tegangan baterai kepada rangkaian beban. Konsumsi arus yang diperlukan beban sebesar 416mAh perhari, sedangkan pengisian baterai sebesar 461mAh perhari sehingga alat dapat bekerja secara terus – menerus.Kata kunci: Hama Wereng, Panel Surya, Buck Converter, MPPT, LDR.AbstractIndonesia is a tropical island whom the majority of the people are consuming rice as the staple food. Rice itself came from the rice plants, and so it isn’t any surprise that rice plants are one of the most important plants to produce food for Indonesian people. Many things can be a threat for the producement of rice plants, and one of the main problems that often hinder or even ruining the producement of rice is because of planthoppers. One of the most used solution for this problem is the usage of pesticide, but this can also give a negative effect onto the rice farmer, the surrounding environment of the rice fields, and to the consumer. Alternate solution offered by the author rather than keep using pesticide is to use an electric shock. However, the planthopper zappers designs also need to pay attention to the availability of electrical power sources. The author designed the planthopper zapper with alumunium wires with electrical current flowing through and an electrical load of one LED lamp that can attract the planthoppers. Because the load is only going to work at night, so the current and the voltage of the solar panel need to be measured, the current and voltage of the buck converter also need to be measured as well from 20,044V to 12,729V that flows to the battery for charging at day. The operation time of the planthopper zappers is determined by the LDR which will give a signal to relay module HW-307 to forward the battery voltage towards the load. The current consumpsion the load needed is 416mA each day, while the charging battery is 461mAh each day, so the device can run continuously.Keywords: Planthopper, Solar Panel, Buck Converter, MPPT, LDR.
Analisis Susut Teknis Pada Perencanaan Rekonfigurasi Penyulang Kolonel Sugiono GI Kebonagung Area Malang Muhammad Arsyad; Teguh Utomo; Hadi Suyono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Pada sistem tenaga listrik, susut energi merupakan salah satu ukuran efisien atau tidaknya suatu pengoperasian sistem distribusi tenaga listrik. Susut merupakan kerugian energi akibat masalah teknis dan non teknis pada penyaluran energi listrik. Panjang saluran yang semakin panjang dapat mengakibatkan susut yang besar juga. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan susut teknis dengan merekonfigurasi jaringan sehingga akan diketahui susut teknis pada penyulang ketika sebelum direkonfigurasi dan setelah direkonfigurasi. Perhitungan aliran daya ini menggunakan Newton-Raphson.Rekonfigurasi ini dilakukan dengan memindahkan sebagain beban di penyulang Kolonel Sugiono untuk di suplai di penyulang yang baru yaitu penyulang Tlogowaru. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai susut teknis pada penyulang Kolonel Sugiono 0.32 MW dan 0.3845 MVAR. Susut teknis penyulang Kolonel Sugiono setelah direkonfigurasi adalah 0.048 MW dan 0.059 kVAR. Untuk penyulang baru yaitu penyulang Tlogowaru adalah 0.153 MW dan 0.151 MVAR. Dari perhitungan ini didapatkan pengaruh susut pada penyulang Kolonel Sugiono apabila dilakukan rekonfigurasi jaringan. Dengan adanya rekonfigurasi jaringan ini, susut teknis mengalami penurunan.Kata Kunci—Energi Listrik, Susut Teknis, Transformator, Rekonfigurasi Jaringan, Perbaikan Susut, PSAT Matlab.
PROYEKSI KEBUTUHAN LISTRIK TAHUN 2018-2025 PADA WILAYAH KOTA MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK LEAP (LONG-RANGE ENERGY ALTERNATIVES PLANNING SYSTEM) Dwiky Satrio Wibowo; Unggul Wibawa; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 5 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan energi listrik sekarang ini memang tidak dapat terelakkan mengingat perkembangan yang berkelanjutan yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang cukup pesat dan peningkatan taraf hidup yang tinggi sehingga dapat menyebabkan konsumsi energi listrik meningkat. Untuk itu perlu dilakukan kajian perencanaan tentang proyeksi kebutuhan energi listrik.. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksikan jumlah pelanggan dan kebutuhan energi listrik pada tahun akhir proyeksi tahun 2025. Data-data yang digunakan antara lain jumlah pelanggan dan pemakaian listrik (kWh) di semua sektor tarif pelanggan periode 2014-2017, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) periode yang sama dan beberapa data penunjang lainnya. Data yang sudah diolah nantinya digunakan pada perangkat lunak LEAP (Long-range Energy Alternative Planning system) untuk mendapatkan hasil proyeksi. Permintaan dihitung berdasarkan besarnya aktivitas pemakaian energi listrik dan besarnya pemakaian energi listrik per aktivitas (intensitas energi). Tahun 2017 sebagai tahun dasar perhitungan. Hasil proyeski menunjukkan untuk pertumbuhan jumlah pelanggan mengalami peningkatan pada tahun 2025 yang mencapai 69.747 pelanggan. Untuk proyeksi terhadap kebutuhan energi listrik sendri dari lima sektor pelanggan yang diproyeksikan, terdapat dua sektor pelanggan yang mengalami penurunan konsumsi energi listrik yaitu sektor rumah tangga dan sektor publik yang masing-masing mengalami penurunan sebesar -0,0083% dan -0,027%. Sedangkan untuk peningkatan konsumsi energi listrik paling besar dialammi oleh sektor sosial yaitu sebesar 7,95%. Kata kunci: intensitas energi, LEAP. ABSTRACT The need for electrical energy today is indeed inevitable given the continuous development accompanied by rapid technological advancements and a high increase in living standards that can lead to increased electricity consumption. For this reason, it is necessary to do a planning study on the projections of electrical energy needs. This study aims to predict the number of customers and electricity needs in the final year of projections in 2025. The data used include the number of customers and electricity consumption in all sectors customers for the 2014-2017 period, the same Gross Regional Domestic Product (GRDP) and some other supporting data. Processed data will be used in LEAP (Long-range Energy Alternative Planning system) software to get projected results. Demand is calculated based on the amount of electricity consumption activities and the amount of electricity consumption per activity (energy intensity). 2017 as the base year of calculation. Project results show that the number of customers has increased in 2025, reaching 69,747 customers. For the projections of the electricity demand of the five customer sectors projected, there are two customer sectors that experience a decrease in electricity consumption, namely the household sector and the public sector, which have decreased by -0.0083% and -0.027% respectively. Whereas the largest increase in electricity energy consumption is experienced by the social sector, which is 7.95%. Keyword: intensity energy, LEAP.
PENGARUH SUHU DAN LAMA PEMANASAN MINYAK KELAPA SAWIT TERHADAP TINGKAT KADAR AIR DAN TEGANGAN TEMBUS Andreas Parningotan S.; Mochammad Dhofir; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 5 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dielektrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada, yang dapat berwujud padat, cair dan gas. Salah satu penggunaan dielektrik cair adalah minyak isolasi yang digunakan pada transformator daya, yaitu dalam bentuk minyak mineral. Minyak kelapa sawit menjadi salah satu alternatif untuk menggantikan minyak mineral yang telah digunakan selama lebih dari seratus tahun. Sebelum digunakan sebagai minyak isolasi, minyak kelapa sawit memerlukan pengolahan dan modifikasi untuk meningkatkan kinerja dielektriknya. Penelitian ini akan melihat bagaimana pengaruh pemanasan minyak kelapa sawit terhadap tingkat kadar air dan tegangan tembusnya. Dengan menggunakan oven, akan dilihat besar pengaruh pemanasan terhadap kadar air pada minyak kelapa sawit. Kemudian minyak kelapa sawit yang sudah dipanaskan akan diuji kekuatan dielektriknya, yaitu lewat pengujian tegangan tembus. Dari hasil penelitian didapatkan semakin besar suhu dan lama pemanasan, maka semakin kecil tingkat kadar air yang didapatkan. Adapun tingkat kadar air terendah yang didapatkan sebesar 449 ppm pada pemanasan 70oC selama 60 menit. Penurunan tingkat kadar air mampu  memperbaiki tegangan tembus minyak kelapa sawit, tetapi hanya sampai pada pemanasan suhu 60oC dengan waktu 30 menit. Tegangan tembus yang didapatkan sebesar 30,61 kV. Kata kunci: minyak isolasi, minyak kelapa sawit, kadar air, tegangan tembus.   ABSTRACT Dielectric is a material that has very little or no current conductivity, which can be solid, liquid and gas. One of the uses for liquid dielectrics is the insulating oil used in power transformers, which is in the form of mineral oil. Palm oil is one of the alternatives to replace mineral oil that has been used for more than a hundred years. Before being used as an insulating oil, palm oil requires processing and modification to improve its dielectric performance. This research will look at the effect of heating palm oil on moisture content and its breakdown voltage. By using an oven, it will be seen the effect of heating on the moisture content of palm oil. Then palm oil that has been heated will be tested for its dielectric strength, namely through a breakdown voltage test. From the research results, it was found that the greater the temperature and heating time, the smaller the level of moisture obtained. As for the lowest moisture content level which is obtained at 449 ppm on 70oC in 60 minutes.  The decrease in moisture content can improve the breakdown voltage of palm oil, but only until the heating temperature is 60oC in 30 minutes. The breakdown voltage obtained is 30.61 kV. Keyword: insulating oil, palm oil, moisture content, breakdown voltage.
Co-Authors Adi Nugroho Pamungkas Agus Supriono Akhmad Hasim Aldo Harry Saputra Amanda Octavianus Rizky Andreas Parningotan S. Anggie Alvionita Anwi Kusuma Ardi Moh. Yusuf Arizky Erwinsyah Hariyanto Arkan Pradipta Arsy Rahmat Syahbani Baskara Heka Syahputra Candra Mebby Oka Dedy Alfilianto Derry Putranugraha Dhofir, Mochammad Dikma Hartanjung Ditto Adi Permana Dwiky Satrio Wibowo Edi Setiawan Egavania Zerlinda Elisa Gumelar Dennis Erdyan Setyo W. Erlangga Dinda Permana Erlinda Indrayani Fakhruddin Ar Rozi Farid Rohmadi Farid Rohmadi Fariz Aulia Rifqi Febriananda Mulya Pratama Fery Praditama Firly Azka Nurhidayah Friska Bakti Novella Gagah Pratama Putra Galih Fajar Wicaksono Gede Teguh Adi Wedangga Gitawan Dimas Prakoso Haidar Ali Yafie Hari Santoso Harry Soekotjo Dachlan Hery Purnomo I Kadek Dwika Antara I Wayan Ari Mahendra Ifah Dea Hapsyari Ilham Ismail Mochsen ILYAS FATIH RAMADHAN Irfan Madani Pratama Kalvin Lentino Kemal Pasha Pramudianto Kresna Sukma Dewangga Lavelia Permata C. Lintang Gadis Ratu Rachellya Lunde Ardhenta Luthfan Bagus Saputra M. Iqbal Bayhaqi Fauzi M. Yudistya Perdana Mahfudz Sidiq Markus D. Letik Moch Dhofir Moch. Dhofir Moch. Dhofir Moch. Rizki Indra Dwijayanto Mochammad Fattah, Mochammad Mohammad Fahririjal Muhamad Alif Fatur Rahman Muhamad Andre Agesa Muhammad Arsyad Muhammad Azka Athallah Muhammad Edwinsyah Redho Muhammad Fadhli Dzil Ikram Muhammad Fahmy Madjid Muhammad Faris Hizrian Muhammad Halim Sa’id Muhammad Rif’at Nor Imami Muhammad Sekti Yolansyah Muhammad Wildan D. Muhammad Zakkiyul Fikri Syahara Arifianto n/a Rizaq n/a Soemarwanto n/a Soeprapto n/a Suyono Nandha Pamadya Putra Nizar Shodiq Novan Ardita Pratama Nur Laili Mufarikha Nurumar Setiyo Agung Pangeran Fatullah Panji Bintang Pamungkas Pudji Purwanti Pujo Utomo Putra Adi Dharma Utama Rachman Shandy Pratama Radian Hepta Martha Hardaka Rafi Ilham Ramdhony Tofano Murisom Revo Chanavi Mara Reza Aliansyah Rif'an, Mochammad Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Riswandha Yusuf At Tamimi Riswandha Yusuf At Tamimi Rizal Firmansyah Rizki Adhi Priawan Rizki Ashadi Rizky Hamid Robbyansyah Ruditta Devianti Sambodo Rila Priambudi Sari Yuniarti Satrio Wicaksono Sean Yudha Yahya Shidiq, Mahfudz Sinta Pratiwi Soeprapto Soeprapto Suyono, Hadi Timbul Mulia Titis Aridanti Pratiwi Try Brojoseto Alkotsar Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Wahyu Nur Firdausy Warda Islamiyah Wilda Faradina Wisam Abyadha Ibrahim Wisnu Adi Suryo Yanuar Alfa Tri Susanto Yashinta Carolina Dewi Yuda Wastu Prastyo Yudistira Adi Nugroho Zaidane Alizzah Noufal Zakkiyul Fikri Zulfikar Subagio