Teguh Utomo
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 112 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS VARIASI TIPE SIRIP ISOLATOR POLIMER RESIN EPOKSI DENGAN FILLER RICE HUSK ASH DAN AL2O3 TERHADAP TINGKAT ARUS BOCOR PADA KONDISI KERING DAN BASAH Timbul Mulia; Mochammad Dhofir; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan industri harus disertai dengan suplai energi listrik yang memadai dan sistem distribusi energi listrik yang handal. Salah satu peralatan listrik yang penting dalam sistem tenaga listrik adalah isolator yang berfungsi sebagai penyangga kawat saluran udara, sekaligus secara elektris sebagai penyekat (isolasi) antara konduktor bertegangan dengan menara (tower) transmisi. Isolator dengan bahan keramik, porselen dan kaca sudah digunakan secara luas. Saat ini sedang dikembangkan isolator dengan bahan polimer antara lain silicon rubber dan resin epoksi. Namun isolator jenis ini masih tergolong baru, sehingga untuk meningkatkan performa dari isolator ini, salah satu caranya adalah dengan menambahkan bahan pengisi. Faktor lingkungan seperti kelembaban, temperature, hujan, dan kontaminan memiliki pengaruh signifikan terhadap unjuk kerja isolator. Dalam penelitian ini isolator terbuat dari bahan resin epoksi dengan filler rice husk ash dan aluminium oksida dan divariasikan dengan 2 tipe sirip isolator yaitu BBB dan BKB dengan dua kondisi berbeda pada permukaan isolator yaitu awal dan dilapisi sealant. Pengujian yang dilakukan menggunakan 2 kondisi untuk masing-masing isolator yaitu kondisi kering dan kondisi basah. Parameter yang diamati adalah sudut kontak dan arus bocor pada permukaan isolator sehingga diketahui besar resistansi permukaan dan juga rugi daya yang ditimbulkan oleh isolator. Hasil yang didapat dari penelitian ini isolator tipe sirip seragam memiliki nilai arus bocor yang lebih kecil dari tipe sirip tidak seragam baik pada kondisi awal dan dilapisi sealant,selain itu kondisi kering dan basah sangat berpengaruh terhadap arus bocor.Sudut kontak permukaan isolator baik pada BBB dan BKB pada kondisi awal dan dilapisi sealant dapat dikategorikan bersifat partially wetted (basah sebagian). Kata kunci: isolator,resin epoksi,arus bocor,sudut kontak,rice husk ash,Al2O3,kondisi basah dan kering. ABSTRACT Increase of the citizen population and industry must be accompanied by an adequate electricity and reliable electrical energy distribution. One of the most important electrical component in the electrical energy distribution is an insulator. The insulator serve to support overhead line wire, and baffle between conductor and transmission tower. Porcelain and glass insulators are widely used. Currently being developed insulators with polymer materials, including silicon rubber and epoxy resin. However, this insulator type is still relatively new, so to improve the performance of this insulator is add fillers. Environmental conditions such as humidity, temperature, rain, and contaminants have a significant influence on the insulator performance. In this study, the insulator was made of epoxy resin with filler of rice husk ash and aluminium oxide and varied with 2 types of insulator shed, called BBB and BKB with two different conditions on the insulator surface, called initial and coated with sealant. Tests carried out using 2 conditions for each insulator,called dry and wet conditions. The observed parameters are the contact angle and the leakage current on the surface of the insulator, so that the surface resistance and power loss caused by the insulator are known. The results obtained from this study that the uniform shed type insulator has a smaller value of leakage current than the non-uniform shed type both in the initial conditions and coated with sealant, besides that dry and wet conditions greatly affect the leakage current. The contact angle of the insulator surface both at BBB and BKB in the initial conditions and coated with sealant can be categorized as partially wetted. Keyword: insulator,epoxy resin,leakage current,contact angle,rice husk ash,Al2O3,wet and dry conditions.
REGULASI TEGANGAN KELUARAN BOOST CONVERTER MENGGUNAKAN SMC DENGAN SLIDING SURFACE DAYA Gede Teguh Adi Wedangga; Teguh Utomo; Lunde Ardhenta
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Revolusi industri yang semakin  fleksibel dan semakin modern menyebabkan banyaknya penggunaan catu daya DC yang membutuhkan suatu konverter daya. Boost converter adalah salah satu konverter daya yang banyak digunakan dan berfungsi untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan DC yang lebih besar. Namun tegangan keluaran yang dihasilkan oleh boost converter memiliki beberapa kekurangan seperti adanya lonjakan pada awal tegangan keluaran dan juga osilasi, sehingga menyebabkan settling time lambat. Jika terjadi perubahan parameter tegangan sumber, nilai beban, dan juga tegangan referensi pada boost converter maka tegangan keluarannya akan mengalami gangguan yang menyebabkan tegangan keluaran memiliki lonjakan, osilasi, dan tidak mengikuti nilai tegangan referensinya. Oleh karena itu digunakanlah pengendali pada boost converter untuk memperbaiki tegangan keluaran boost converter. Pengendali ini berupa SMC dan juga PID. Berdasarkan analisa penelitian tegangan keluaran SMC dan PID dapat memperbaiki tegangan keluaran boost converter. Pengendali PID dan SMC dapat menghilangkan lonjakan pada awal tegangan dan juga dapat memperbaiki tegangan keluaran ketika terjadi perubahan parameter pada boost converter. Sedangkan berdasarkan waktu pemulihan dan juga deviasi tegangan, SMC memiliki nilai terkecil dari pada open loop dan PID pada saat parameter tegangan sumber, tegangan referensi, dan perubahan tegangan sumber dan beban dirubah bersamaan yang menyebabkan pengendali SMC memiliki kinerja terbaik pada perubahan parameter tersebut. Sedangkan pengendali PID memiliki nilai paling kecil pada saat perubahan nilai beban, yang menyebabkan pegendali PID memiliki kinerja terbaik pada perubahan nilai beban. Kata kunci—Boost converter, SMC,  PID, settling time, deviasi tegangan, waktu pemulihan. Abstract The flexible and modern industrial revolution cause the indudtrial use of DC power supplies that require a power converter. Boost Converter is one of power converters and boost converter have function to convert DC voltages to larger DC voltages. But the output voltage generated by the boost converter has some flaws such as the surge in the initial output voltage and also the oscillation, resulting in a slow settling time. If changes in the source voltage parameters, load values, and also reference voltages on the boost converter then the output voltage will suffer interference causing the output voltage to have overshoot, oscillation, and does not follow the reference voltage value. Therefore the controller used on the boost converter to improve the output voltage of the boost converter. This controller is SMC and PID. Based on the SMC and PID output voltage research analysis can improve the output voltage of the boost converter. The PID and SMC controllers can eliminate overshoot at the beginning of the voltage and can also correct the output voltage when a parameter change in the boost converter. Based the recovery time and voltage deviation, SMC has the smallest value of the open loop and the PID at the time of the source voltage parameters , the reference voltage, and the source voltage in same time the value of load changed that causes the SMC controllers have the best performance on those parameter changes. While the PID have smallest value at the time of load value changes, that causes the PID's have the best performance on the load value change. Keywords — Boost Converter, SMC, PID, settling time, voltage deviation, recovery time
OPTIMASI KONDISI JARINGAN LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA ANDUNGBIRU KECAMATAN TIRIS KABUPATEN PROBOLINGGO Yudistira Adi Nugroho; Teguh Utomo; Harry Soekotjo Dachlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.089 KB)

Abstract

Penerapan PLTMH di desa-desa padaumumnya belum didukung dengan perencanaan jaringanyang baik. Hal ini mengakibatkan berbagai masalah,diantaranya permasalahan pada jatuh tegangan akibatrugi pada saluran terlalu besar dan bahkan hal tersebutdiperparah dengan pembagian beban yang tidakseimbang. Kasus tersebut terjadi di desa Andungbirukecamatan tiris kabupaten Probolinggo. Tegangan yangmasuk pada rumah pelanggan mengalami penurunannilai tegangan (Voltage drop) akibat rugi yang terjadi disisi saluran. Sebelumnya telah dilakukan PerancanganJaringan Listrik Tegangan Rendah pada lokasi tersebut.Namun hasil dari perencanaan jaringan tersebut masihperlu di rekonfigurasi. Agar di dapat kondisi yangoptimal. Optimasi kondisi jaringan dilakukan dengancara menganalisis jaringan listrik yang lama kemudianmencari titik-titik beban yang mungkin untukdirekonfigurasi. Dari alternatif jaringan yang ada,dilakukan analisis beban kemudian dicari mana alternatifjaringan dengan rugi daya yang paling kecil.Kata Kunci – PLTMH, jaringan listrik, jatuh tegangan,rugi daya, optimasi.
STUDI PERENCANAAN UPRATING SALURAN TRANSMISI 70 kV MENJADI 150 kV JALUR GI BANGIL – GI BLIMBING Rizky Hamid Robbyansyah; Teguh Utomo; Unggul Wibawa
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uprating saluran transmisi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyalurkan daya lisrik. Pada penelitian ini membahas tentang aspek teknis dalam perencanaan pembangunan uprating saluran transmisi  70 kV menjadi 150 kV jalur GI Bangil – GI Blimbing. Beberapa aspek yang diteliti meliputi pemilihan tower, tipe penghantar, andongan, isolator, pentanahan kaki menara serta analisis aliran daya. Metode penelitian yang digunakan adalah menghitung dan menentukan aspek penelitian berdasarkan data transformator, penghantar dan beban puncak dalam selang waktu mulai Desember 2013 hingga Desember 2014 serta mensimulasikan aliran daya. Kondisi untuk analisis aliran daya menggunakan software ETAP 12.6 adalah pada saat sebelum uprating dan sesudah uprating. Hasil yang didapat dalam penelitian ini, antara lain peralatan yang terpasang pada saluran transmisi serta nilai jatuh tegangan dan rugi daya saat sebelum dan sesudah dilakukan uprating. Kata kunci— Uprating, transmisi 150 kV, jatuh tegangan, rugi daya. Abstract Uprating of transmission lines aims to increase the electric power transfer capability. In this study discussed the tehnical aspects of uprating development planning of overhead transmission lines 70 kV to 150 kV line GI Bangil – GI Blimbing. Some aspect examined include the selection of towers, types of conductors, sagging, insulator, grounding and load flow analysis. The research method used is to calculate and determine of research aspect based on data of transformer, conductors and peak of load in the interval from December 2013 to December 2014, and simulating loadflow. The conditions for this load flow analysis are use ETAP 12.6 software at before uprating and after uprating. The results obtained in this study, includi equipment installed on transmission line and the value of drop voltage and power loss at before and after uprating. Keywords— Uprating, transmission 150 kV, drop voltage, losses.
Analisis Konsumsi dan Penghematan Energi di SMK MA’ARIF KOTA BATU Lavelia Permata C.; Unggul Wibawa; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 7 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

– Sekolah merupakan salah satu instrumen yang sangat vital dalam dunia pendidikan. Besarnya penggunaan listrik di sekolah terkadang menjadi suatu permasalahan yang akhirnya dapat menghambat proses belajar mengajar di sekolah tersebut. SMK Ma’arif merupakan salah satu sekolah yang bersifat swasta. Sebagai sekolah swasta maka audit sangat diperlukan karena sekolah ini dapat menghabiskan sekitar 900 kWh/bulan nya atau 10.800 kWh/tahun atau sama dengan Rp.7.333.200/tahun Dengan Intensitas Konsumsi Energi sebesar 0.455 kWh/meter2/bulan yang tergolong efisien sesuai standard Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia tahun 2004 Tetapi audit dan penghematan akan membuat IKE semakin efisien.Usaha audit energi di sekolah ini dilakukan di sektor penerangan karena sektor ini lah yang sangat mungkin dilakukan penghematan mengingat dalam sektor lain terdapat berbagai regulasi yang mengikat seperti mutu dan standard dari pusat. Dari hasil perhitungan, dalam sektor penerangan dapat dilakukan penghematan sebesar 34.5% atau sekitar 1.108,08 kWh/tahun. Jika dirupiah kan sebesar Rp.752.386/ tahun dengan investasi penggantian lampu yang menghabiskan dana Rp. 653.500 untuk harga lampu nya saja. Rekomendasi yang disarankan adalah penggantian lampu jenis TL dengan lampu hemat energi yang sudah banyak di temukan di pasaran. Kata kunci – Audit Energi, Penghematan Energi, Sekolah, Intensitas Konsumsi Energi (IKE), penerangan.
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP STAR-SHAPED PATCH PADA FREKUENSI 2,4 GHz Irfan Madani Pratama; Lunde Ardhenta; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract—- Among printed antennas, microstrip antennas are the most popular. A microstrip antenna is constructed of a radiating patch with an electrically large ground plane separated by a dielectric material. For radiating patch, different shapes are used. The author perform a designation of different star-shaped patch amount on two different array microstrip antenna with 1×1 and 2×2 format to analyze the performance on 2,4 GHz frequency. This design and analyis will primarily focus on VSWR, return loss, and bandwidth performance. In conclusion, the addition of radiating element (patch) of the antenna lower the bandwidth performance but enchance the antenna’s VSWR and reduce its return loss.   Index Terms—Array Antenna, Microstrip Antenna, Star-shaped Patch. Abstrak—- Di antara antena cetak, antena mikrostrip adalah yang paling populer. Antena mikrostrip dibuat dari patch yang memancar dengan ground plane yang besar secara elektrik yang dipisahkan oleh bahan dielektrik. Untuk memancarkan patch, berbagai bentuk digunakan. Penulis mendesain jumlah patch berbentuk bintang yang berbeda pada dua antena mikrostrip larik yang berbeda dengan format 1×1 dan 2× 2 untuk menganalisa kinerja antena pada frekuensi 2,4 GHz. Desain dan analisis ini terutama akan fokus pada VSWR, return loss, dan kinerja bandwidth. Kesimpulannya, penambahan elemen peradiasi (patch) antena menurunkan kinerja bandwidth tetapi meningkatkan VSWR antena dan mengurangi return loss.   Kata Kunci— Antena Array, Antena Mikrostrip, Patch berbentuk Bintang.
PENGARUH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) PACITAN PADA SUBSISTEM KELISTRIKAN 150 kV KEDIRI Dikma Hartanjung; Hadi Suyono; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 5 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan tingginya pertumbuhan penduduk setiap tahun, maka kebutuhan akan listrik juga bertambah. Sehingga menyebabkan pembangkit listrik yang sudah ada tidak mampu mencukupi kebutuhan tersebut. Penambahan pembangkit menjadi salah satu penyelesaian masalah untuk memenuhi kebutuhan akan listrik. Penambahan pembangkit tentunya akan memengaruhi sistem kelistrikan yang sudah ada. Untuk itu perlu dilakukan studi aliran daya dan stabilitas peralihan. Penambahan unit 2 Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pacitan bertujuan untuk mengantisipasi kekurangan energi listrik yang terjadi pada sub-sistem 150 kV kelistrikan Kediri. Dengan penambahan unit pembangkit pada sistem yang sudah ada tentu akan mempengaruhi parameter seperti sudut rotor, tegangan, frekuensi,  dan daya. Dengan penyambungan pembangkit baru pada sistem, ketika terjadi gangguan akan berpengaruh pada cepat atau lambatnya sistem kembali ke keadaan mantap lagi. Menurut Permen ESDM No.03 tahun 2007 mensyaratkan selama keadaan darurat dan gangguan, frekuensi sistem diijinkan turun hingga 47,5 Hz atau naik hingga 52 Hz. Tegangan sistem harus dipertahankan dalam batas atas +5% dan batas bawah -10%. Pemutusan waktu gangguan  120 milidetik. Sebelum adanya interkoneksi generator 2, terlihat nilai sudut rotor, jatuh tegangan dan frekuensi pada bus 1 generator 1 ketika terjadi gangguan tiga fasa pada bus manisrejo sebesar 42,18o, 142,65 kV dan 49,23 Hz. Setelah dilakukan penambahan PLTU Pacitan unit 2 maka nilai sudut rotor, jatuh tegangan dan frekuensi pada bus 1 generator 1 ketika terjadi gangguan tiga fasa pada bus manisrejo sebesar 2.17o, 149,55 kV dan 49.89 Hz. Sedangkan untuk bus 2 generator 2 sebesar 11,69o, 148,67 kV dan 49.88 Hz. Maka kondisi sistem sebelum dan sesudah adanya penambahan unit 2 PLTU Pacitan masih stabil dan masih dalam batas toleransi yang diperbolehkan.   Kata kunci - aliran daya, stabilitas transien, tegangan, frekuensi, pembangkit ABSTRACT With the high population growth every year, the need for electricity also increases. So that the existing power plants are not able to meet these needs. The addition of the plant is one of the solutions to meet the demand for electricity. The addition of funds will certainly affect the existing electrical system. For that we need to study the power flow and transitional stability. Addition of 2nd unit steam power plant Pacitan (PLTU) aims to anticipate the lack of electrical energy that occurs in the sub-system 150 kV electricity Kediri. With additional units in existing systems will certainly affect parameters such as rotor angle, voltage, frequency, and power. With the new connection to the system, when an interruption occurs at the sooner or later the system should returns to its steady state. According to the 03:2007 ministerial regulation on Indonesian, during emergencies and disturbances, frequency system are permitted down to 47.5 Hz or up to 52 Hz. The voltage shall be maintained within the upper limit of + 5% and the lower limit of -10%. Termination timing interference ≤ 120 milliseconds. Before the interconnection of the generator 2, value of the rotor angle, voltage and frequency drops on bus 1 generator 1 that experienced three phase noise on the manisrejo bus are 42,18o, 142,65 kV and 49,23 Hz. After the addition of Pacitan power plant 2, value of rotor angle, voltage and frequency drop on bus 1 generator 1 happened on 3 phase interruption on manisrejo bus are 2,17o, 149,55 kV and 49.89 Hz. While for bus 2 generator 2 equal to 11,69o, 148,67 kV and 49.88 Hz. Then the condition of the system before and after the existence of unit 2 PLTU Pacitan is still stable and still within tolerable limits allowed. Keywords - power flow, transient stability, voltage, frequency, generator
KAJIAN EFISIENSI KONVERSI ENERGI PADA STAR ENERGY GEOTHERMAL (WAYANG WINDU) LTD., JAWA BARAT Warda Islamiyah; Teguh Utomo; Unggul Wibawa
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.649 KB)

Abstract

Abstrak—Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.,merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga panasbumi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki 2unit pembangkit, yaitu unit 1 dengan kapasitas produksilistrik sebesar 110 MW dan unit 2 dengan kapasitasproduksi listrik sebesar 117 MW, sehingga total dayalistrik yang dibangkitkan adalah sebesar 227 MW.Objek penelitian ini adalah pada unit 1 yang manasudah beroperasi sejak tahun 2000.Penelitian inidimaksudkan untuk mengetahui performansi mesinpengonversi energi yaitu turbin dan generator sertamengetahui efiensi overallnya dan juga efisiensi adiabatiksistem.Dari perhitungan yang telah dilakukan,didapatkan nilai efisiensi turbin, generator, overall danadiabatic yang cenderung konstan, yaitu berturut-turutsekitar 78.8%, 87%, 68.6%, dan 70.28%. Padaperhitungan optimasi, tekanan optimum separator adalahsebesar 10.2 bar menghasilkan daya output turbinmaksimal sebesar 131.54 MW dan efisiensi sebesar78.87%.Perhitungan dilakukan menggunakan data 4tahun terakhir yaitu dari tahun 2010 s/d 2013.Kata Kunci—Energi e\terbarukan, konversi energi, pltpb,efisiensi, Single Flash System, optimasi daya.
RANCANG BANGUN SIMULATOR INJEKSI DAYA REAKTIF SALURAN TRANSMISI PADA LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK Friska Bakti Novella; Mahfudz Shidiq; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sistem tenaga listrik secara umum terbagi dalam 3 bagian yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik. Energi listrik perlu ditransmisikan karena pada umumnya lokasi pembangkit listrik jauh dari pemukiman atau jauh dari pusat beban sehingga diperlukan penyaluran dari pusat pembangkit ke pusat beban. Pada penyaluranya jaringan tedapat dua macam yaitu jaringan transmisi dan jaringan distribusi. Pada laboratorium Sistem Daya Elektrik terdapat praktikum sistem daya elektrik yang didalamnya terdapat bab mengenai transmisi pendek, transmisi panjang, dan injeksi daya reaktif. Permasalahan yang terjadi adalah saat menancapkan kapasitor kedalam sistem yang sedang bertegangan menggunakan probe pegangan yang kurang kuat menjadikan posisi probe yang kurang rapat dan mengakibatkan percikan api yang akan membuat probe berwarna hitam dan membuat nilai pengukuran menjadi kurang teliti. Setelah dilakukan pengujian dengan membuat modul simulator injeksi daya reaktif saluran transmisi yang nantinya akan digunakan sebagai modul praktikum sistem daya eletrik. Pemasangan kapasitor digunakan untuk koreksi faktor daya. Pada pengujian jaringan dengan jarak antar bus 6.51 km pengujian tanpa kapasitor menunjukkan faktor daya berada pada nilai 0.94 setelah dilakukan pemasangan pada bus 4 maka faktor daya naik menjadi 0.97. Dengan pemasangan kapasitor maka tegangan sistem mengalami kenaikan. Pada pengujian dengan jarak antar bus 6.51 km rata-rata tegangan mengalami kenaikan 2.25 volt. Dari hasil pengujian maka untuk sistem dengan panjang saluran antar bus 6.51 Km pemasangan dengan kompensasi yang paling baik berada pada bus 3. Kata kunci: saluran transmisi, daya reaktif, kapasitor.ABSTRACT Electric power systems in general is divided into three parts, generation, transmission, and distribution of electric power. Need electrical energy transmitted because in general the location of power plants far from settlement or away from the center of the load so that the required distribution from the center of the plant to the center of the load. On the distribution there is two kinds of networks namely transmission network and the distribution network. On Electric power systems laboratory there are practical electrical power system which contained a chapter on the transmission of short, long, and transmission power reactive injection. Problems occurred was when plugged into the system capacitors that are currently using-voltage probe handle that makes less powerful position the probe less meetings and resulting in a spark that would make the probe is black and make the measurement becomes less thorough. After the test is performed by making the injection simulator module reactive power transmission line that will be used as a practical system of power electronic modules. The installation of capacitors for effective power factor correction. On a test network with bus spacing 6.51 km testing without capacitor power factor indicates the value of 0.94 is at once the installation is done on the bus 4 and power factor rose to 0.97. With the installation of the capacitors then increase system voltage. On testing with bus spacing 6.51 km average voltage rising 2.25 volts. From the test results then for systems with line length between 6.51 Km bus installation with compensation the most good are on bus 3.Key words: transmission line, reactive power, capacitor.
ANALISIS OPERASI PARALEL GENERATOR SINKRON 3 FASA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DESA ANDUNGBIRU KECAMATAN TIRIS KABUPATEN PROBOLINGGO n/a Suyono; Hery Purnomo; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 7 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa andungbiru kecamatan Tiris KabupatenProbolinggo merupakan salah satu desa yangmenggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro(PLTMH). PLTMH Andungbiru memiliki 2 unit generatoryang saat ini beroperasi terpisah dalam operasinyaPLTMH tersebut sering mengalami pemadaman hinggadua kali dalam sebulan karena itu perlu dilakukan kerjaparalel generator untuk menjaga kontinyuitas daya listrikpelanggan. Dua unit generator tersebut memungkinkanuntuk dilakukan kerja paralel, dengan masing-masing unitgenerator dilengkapi dengan AVR jenis SX460 sebagaipengatur arus medan dengan cara mengatur resistorvariabel pada AVR serta turbin Cross Flow C3-20 dan C4-20 sebagai pengatur penggerak mula dengan caramengatur regulator. Dari pengukuran didapat besar bebandaya aktif dan daya reaktif total kedua unit berkisar11,495-26,4936 kW dan 12,0741-26,9674 kVA dengan dayakeluaran generator yang didapat secara teori pada unit 1dan unit 2 berturut-turut 29,5731 kW dan12,5434 kW.Sehingga jika generator unit 1 beroperasi sendirian danunit 2 berhenti operasi untuk perbaikan maka perbaikantersebut dapat dilakukan hingga pukul 17.00. Padakeadaan sebaliknya jika jika generator unit 2 beroperasisendiri, dan generator unit 1 dalam perbaikan makaperbaikan tersebut hanya dapat dilakukan hingga pukul10.00. Selain itu perlu dilakukan perbaikan padakomponen elektrikal, mekanikal, serta sipil pada PLTMHagar intensitas pemadaman listrik dapat ditekan.Kata kunci : kontinyuitas daya listrik, kerja paralel generator,turbin cross flow, AVR
Co-Authors Adi Nugroho Pamungkas Agus Supriono Akhmad Hasim Aldo Harry Saputra Amanda Octavianus Rizky Andreas Parningotan S. Anggie Alvionita Anwi Kusuma Ardi Moh. Yusuf Arizky Erwinsyah Hariyanto Arkan Pradipta Arsy Rahmat Syahbani Baskara Heka Syahputra Candra Mebby Oka Dedy Alfilianto Derry Putranugraha Dhofir, Mochammad Dikma Hartanjung Ditto Adi Permana Dwiky Satrio Wibowo Edi Setiawan Egavania Zerlinda Elisa Gumelar Dennis Erdyan Setyo W. Erlangga Dinda Permana Erlinda Indrayani Fakhruddin Ar Rozi Farid Rohmadi Farid Rohmadi Fariz Aulia Rifqi Febriananda Mulya Pratama Fery Praditama Firly Azka Nurhidayah Friska Bakti Novella Gagah Pratama Putra Galih Fajar Wicaksono Gede Teguh Adi Wedangga Gitawan Dimas Prakoso Haidar Ali Yafie Hari Santoso Harry Soekotjo Dachlan Hery Purnomo I Kadek Dwika Antara I Wayan Ari Mahendra Ifah Dea Hapsyari Ilham Ismail Mochsen ILYAS FATIH RAMADHAN Irfan Madani Pratama Kalvin Lentino Kemal Pasha Pramudianto Kresna Sukma Dewangga Lavelia Permata C. Lintang Gadis Ratu Rachellya Lunde Ardhenta Luthfan Bagus Saputra M. Iqbal Bayhaqi Fauzi M. Yudistya Perdana Mahfudz Sidiq Markus D. Letik Moch Dhofir Moch. Dhofir Moch. Dhofir Moch. Rizki Indra Dwijayanto Mochammad Fattah, Mochammad Mohammad Fahririjal Muhamad Alif Fatur Rahman Muhamad Andre Agesa Muhammad Arsyad Muhammad Azka Athallah Muhammad Edwinsyah Redho Muhammad Fadhli Dzil Ikram Muhammad Fahmy Madjid Muhammad Faris Hizrian Muhammad Halim Sa’id Muhammad Rif’at Nor Imami Muhammad Sekti Yolansyah Muhammad Wildan D. Muhammad Zakkiyul Fikri Syahara Arifianto n/a Rizaq n/a Soemarwanto n/a Soeprapto n/a Suyono Nandha Pamadya Putra Nizar Shodiq Novan Ardita Pratama Nur Laili Mufarikha Nurumar Setiyo Agung Pangeran Fatullah Panji Bintang Pamungkas Pudji Purwanti Pujo Utomo Putra Adi Dharma Utama Rachman Shandy Pratama Radian Hepta Martha Hardaka Rafi Ilham Ramdhony Tofano Murisom Revo Chanavi Mara Reza Aliansyah Rif'an, Mochammad Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Riswandha Yusuf At Tamimi Riswandha Yusuf At Tamimi Rizal Firmansyah Rizki Adhi Priawan Rizki Ashadi Rizky Hamid Robbyansyah Ruditta Devianti Sambodo Rila Priambudi Sari Yuniarti Satrio Wicaksono Sean Yudha Yahya Shidiq, Mahfudz Sinta Pratiwi Soeprapto Soeprapto Suyono, Hadi Timbul Mulia Titis Aridanti Pratiwi Try Brojoseto Alkotsar Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Wahyu Nur Firdausy Warda Islamiyah Wilda Faradina Wisam Abyadha Ibrahim Wisnu Adi Suryo Yanuar Alfa Tri Susanto Yashinta Carolina Dewi Yuda Wastu Prastyo Yudistira Adi Nugroho Zaidane Alizzah Noufal Zakkiyul Fikri Zulfikar Subagio