Teguh Utomo
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 112 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO PADA ALIRAN AIR DI COBAN PUTRI ILYAS FATIH RAMADHAN; Teguh Utomo; Mahfudz Shidiq
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPerancangan pembangkit listrik tenaga pikohidro (PLTPH) berlandaskan pada kebutuhan energi listrik untuk penggunaan lampu penerangan jalan di wisata Coban Putri. Perancangan PLTPH inipun diterapkan di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur, tepatnya di wisata air terjun coban putri. Pada penelitian ini, pengukuran debit air menggunakan metode float, tinggi jatuh air menggunakan metode water – filled tube, desain pipa pesat dilakukan dengan menghitung debit air dan tinggi jatuh air untuk menentukan diameter dan tebal pipa pesat, turbin air dipilih berdasarkan tinggi jatuh air dan melihat karakteristiknya. Berdasarkan hasil pengukuran debit secara langsung di aliran air terjun Coban Putri, diperoleh debit rata – rata 0,0435 m3 /s pada minggu pertama dan 0,0548 m3 /s pada minggu kedua, (Head) efektif adalah 4.464 meter. Dari data ini didapatkan daya yang dibangkitkan oleh generator adalah 0,800 kW. Pipa pesat (Penstock) yang digunakan berbahan Logam dengan diameter 0,2165 meter , tebal 0,00174 m dan panjang sebesar 35 meter. Turbin yang digunakan adalah turbin Crossflow/Banki dengan diameter 15 cm dan lebar runner 36,32 cm. Desain runner yang didapatkan dari penelitian ini terdiri dari 18 buah sudu dengan jarak antar sudu 2,608cm, jarak pancaran sisi dalam runner sebesar 1,745cm, dan jarak pancaran sisi luar runner 0,53cm. Sementara itu, untuk sistem transmisinya menggunakan puli dan V-belt dengan perbandingan 11 cm : 30 cm, kapasitas generator sinkron 1 fasa yang digunakan adalah 1,25 kVA, dan sistem kontrol beban yang digunakan adalah ELC dengan kapasitas 1 kW.Kata kunci : debit air , Head, penstock, turbin, PLTPH.ABSTRACTThe design of hydro-power plants (PLTPH) is based on electric energy needs for the use of street lighting at coban Putri. This PLTPH design is applied in the village of Tlekung, District Junrejo, Batu City, East Java Province, on a waterfall Coban putri. In this study, the water discharges using the float method, high falls water (Head) using the water – filled tube method, the design was done by counting discharge from the water and high falls (Head) to determine the diameter and thickness of the penstock, water turbines are picked up on high falls water (Head) and look at it is characteristic. Based on the direct discharge measurment in the coban putri falls, average discharge 0,0435 m3 /s on the first week and 0,0548 m3 /s on the second week, Head at 4,464 meters. Based on this data it is powered by an 0,800 kW generator. The flues used are metals, diameter by 0,2165 meters and a length of 35 meters. The turbine was used in Crossflow turbines 15 cm in diameter and runner 36,32 cm wide. The runner’s design obtained from this study consisted of 18 sudu with distance between sudu 2,608 cm, firing range side in the runner at 1,745 cm, and ejection range runner outside at 0,53 cm. Meanwhile, it uses puli and V-belt for an 11 cm : 30 cm, the generator sinkron 1 phase capacity used is 1,25 kVA, and the control system weight used is ELC with 1 kW capacity.Keywords : water discharge, Head, Penstock, turbine, PLTPH.
STUDI OPTIMASI PENENTUAN BATAS DEBIT UNTUK OPERASIONAL YANG NOMINAL DENGAN POLA OPERASI WADUK METODE COMPARE MEANS PADA PLTA SUTAMI Fakhruddin Ar Rozi; Teguh Utomo; Unggul Wibawa
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 5 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan listrik dimasa mendatang akan semakin meningkat seriring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya pembangunan di segala sektor. Namun kebutuhan listrik tidak selamanya dapat terpenuhi tepat waktu oleh sumber daya littrik yang ada. Studi ini diperlukan untuk peningkatan pada sisi pembangkit, dimana dalam hal ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).Studi ini dilaksanakan untuk meningkatkan potensi energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA Sutami. Diharapkan dengan adanya studi ini, PLTA Sutami dapat meningkatkan kapasitas energi listrik yang dihasilkan. Studi ini menggunakan batas debit dengan pola operasi waduk untuk mendapatkan hasil yang optimal.Hasil dari kajian ini adalah dengan menggunakan pola operasi waduk, terdapat selisih energi dengan analisis teoritis sebesar 130,056 MWh. Selain itu, grafik elevasi waduk menunjukkan level elevasi masih jauh dari batas bawah sehingga masih aman untuk meningkatkan potensi energi. Produksi energi listrik PLTA per tahun mencapai 491816,206 MWh atau sama dengan 491,82 GWh. Kata kunci : PLTA, Energi, Pola Operasi Waduk, Elevasi   Abstract Electricity needs in the future will increase along with the increasing population and the development of development in all sectors. However, electricity needs are not always fulfilled on time by the existing liturgical resources. This study is needed for an increase in the generator side, which in this case is a Hydropower Plant. This study was carried out to increase the potential of electrical energy produced by the Sutami Hydropower Plant. It is hoped that with this study, the Sutami Hydropower Plant will increase the capacity of the electricity produced. This study uses a discharge limit with a reservoir operation pattern to obtain optimal results. The result of this study is by using a reservoir operation pattern, there is an energy difference with a theoretical analysis of 130,056 MWh. In addition, the reservoir elevation graph shows that the elevation level is still far from the lower limit so it is still safe to increase energy potential. Hydroelectric power production per year reaches 491816,206 MWh or equal to 491.82 GWh. Keywords: Hydroelectric Power Plant, Energy, Reservoir Operation Pattern, Elevation
RANCANG BANGUN PENGUKUR TEGANGAN PADA UNIT PENGUJI KETAHANAN TEGANGAN KONEKTOR PRES KABEL PILIN Putra Adi Dharma Utama; Mochammad Dhofir; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 6 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konektor pres berfungsi untuk menyambungkan sambungan kabel di sistem distribusi jaringan tegangan rendah. Hasil penyambungan dengan konektor pres harus melalui beberapa pengujian salah satunya pengujian ketahanan tegangan. Tegangan yang diberikan pada pengujian ini merujuk pada Standar PLN D3.025:2015 yaitu sebesar 6 kV rms dengan frekuensi 50 Hz selama 60 detik. Jika arus bocor yang mengalir pada konektor pres < 10±0,5mA maka insulasi konektor pres dinyatakan lolos uji. Sedangkan jika arus bocor yang mengalir pada konektor pres > 10±0,5mA maka insulasi konektor pres dinyatakan tidak lolos uji. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dibuat sebuah alat untuk mengukur tegangan AC hingga 10 kV. Pengukuran tegangan tersebut menggunakan metode pembagi tegangan resistif yang akan dikombinasikan dengan mikrokontroler Arduino Uno dengan bantuan sensor tegangan ZMPT101B. Alat pengukur tegangan pada penelitian ini setelah dilakukan perbandingan nilai dengan der scheitelspannung messgerät (DSM) didapatkan hasil rata-rata nilai penyimpangan pengukuran sebesar ±1,6%. Kata kunci: Konektor pres, Pengukuran Tegangan, Pembagi Tegangan Resistif,  Mikrokontroler ABSTRACT Compression connectors has function to connect cable connection in low voltage distribution system. Compression connectors must go through several test, one of them is voltage withstand test. The voltage applied in this withstand test based on Standar PLN D3.025:2015 given a voltage around 6kV rms with frequency 50 Hz for 60 seconds. If the leakage current from compression connectors < 10±0,5mA then this compression connectors insulation passed the test. Meanwhile, If the leakage current from compression connectors >10±0,5mA then this compression connectors insulation failed the test. Thus, in this research a device to measure AC voltage up to 10 kV will be made. The voltage measurement uses a resistive voltage divider method which will be combined with an Arduino Uno microcontroller and ZMPT101B voltage sensor. The resistive voltage divider that was designed in this research after testing has linier output between transformer voltage and output voltage from resistive voltage divider. The voltage measurement device in this research after comparing with der scheitelspannung messgerät (DSM) has obtained an average error measurement around ±1,6%. Keyword: Compression Connectors, Voltage measurement, Voltage Resistive Divider, Microcontroller
Analisis Ekonomis pada Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Andungbiru Unit 1 dan Unit 2 di Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo Nurumar Setiyo Agung; Teguh Utomo; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat yang bermukim di lereng Gunung Lemongan, tepatnya di Desa Andungbiru Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo, memiliki kesulitan untuk mendapatkan penerangan pada malam hari. Saat ini masyarakat bisa menikmati terangnya listrik pada malam hari setelah adanya program kelistrikan desa. Berdasarkan survei di lapangan program ini berhasil mengembangkan potensi sumber daya air dari sungai Pekalen untuk membangkitkan tenaga listrik.Harga jual energi listrik PLTMH Andungbiru Unit 1 dan Unit 2 adalah Rp 700,-/kWh. Payback Period (PP) pada Unit 1 dapat tercapai selama 7 tahun 5 bulan. Net Present Value (NPV) pada Unit 1 bernilai lebih dari 0 sehingga menunjukkan bahwa proyek tersebut layak dilaksanakan. Return Of Investment (ROI) menunjukkan bahwa lebih besar dari 0, sehingga menunjukkan bahwa pembangunan PLTMH unit 1 ini akan menguntungkan secara ekonomis finansial.Payback Period (PP) pada Unit 1 dapat tercapai selama 16 tahun 9 bulan. Net Present Value (NPV) pada Unit 1 bernilai lebih dari 0 sehingga menunjukkan bahwa proyek tersebut layak dilaksanakan. Return Of Investment (ROI) menunjukkan bahwa lebih besar dari 0, sehingga menunjukkan bahwa pembangunan PLTMH unit 2 ini akan menguntungkan secara ekonomis finansial.Kata kunci : PLTMH Andungbiru Unit 1 dan Unit 2, harga jual, NPV, ROI, HPP
STUDI PENENTUAN BATAS PENGOPERASIAN PLTA SUTAMI UNTUK OPERASIONAL YANG NOMINAL Rizki Ashadi; Teguh Utomo; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 6 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PLTA Sutami sebagai fungsi utama dari pembangunan bendungan Sutami dan merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan potensi waduk Sutami. Namun, adanya debit sedimen yang berasal dari sungai Metro pada tahun 2010 sebesar 5,6 kg/dt dan pada tahun 2011 sebesar 1,97 kg/dt dapat mempengaruhi kapasitas tampungan waduk. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan dan analisis menggunakan pola operasi waduk selama 5 tahun, yaitu dari Desember 2010 hingga Nopember 2015 dengan periode bulanan tiap tahunnya. Dari perhitungan ini didapatkan grafik pola operasi waduk Sutami, debit maksimum dan debit minimum sebagai batasan pengoperasian PLTA Sutami, serta energi yang dihasilkan PLTA Sutami tiap tahunnya. Hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa pola operasi waduk menunjukkan waduk Sutami masih dapat memenuhi kebutuhan pembangkitan dan irigasi, volume waduk cenderung stabil dan mengalami penurunan setiap akhir tahun karena pada saat akhir musim kemarau debit yang masuk ke waduk dan volume pada waduk semakin berkurang dikarenakan kebutuhan pembangkitan dan irigasi dipenuhi secara bersamaan. Debit maksimum yang dibutuhkan untuk pembangkitan sebesar 135,65 m3/det. Debit minimum yang dibutuhkan untuk pembangkitan sebesar 13,81 m3/det. Produksi energi listrik PLTA Sutami rata-rata per tahun mencapai 499.393,96 MWh atau sama dengan 499,39 GWh. Kata Kunci: pola operasi waduk, debit, energi
INTEGRASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN WIND TURBINES DAN WAVE ENERGY CONVERTER DI KAWASAN PANTAI SENDANG BIRU MALANG Firly Azka Nurhidayah; Unggul Wibawa; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak–Pemanfaatan energi terbarukan menjadi salah satu alternatif sediaan energi bagi kebutuhan manusia semakin meningkat fungsi dan peranannya. Pembangkit listrik energi terbarukan dapat diintegrasikan dengan pembangkit lainnya yakni pembangkit listrik hibrid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konfigurasi Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid yang sesuai dengan potensi energi terbarukan berupa angin dan gelombang laut pada Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Dari hasil analisis didapatkan nilai daya yang di produksi sebesar 11.869.434 kWh/tahun. Untuk biaya perkWh (COE) dari pembangkit sebesar Rp 437,01, sedangkan pada pembangkit konvensional sebesar Rp 1.444,70. Pemanfaatan energi terbarukan dalam pembangkit hibrid ini menggunakan 62,5% sumber energi terbarukan. Pada pembangkit listrik hibrid angin dan gelombang laut, jumlah emisi yang dihasilkan adalah sebesar 32,8% per tahun, sedangkan emisi yang dihasilkan pembangkit konvensional atau PLN adalah 67,2%. Sehingga berdasarkan hasil analisis, Desa Tambakrejo memiliki potensi angin dan gelombang laut yang baik untuk dibangun pembangkit listrik hibrid jika dilihat dari perbandingan nilai emisi dan COE yang dihasilkan dari pembangkit hibrid dengan pembangkit konvensional.Kata Kunci — PLTH, Wind Turbine, Wave Energy, Daya Keluaran.Abstract— Utilization of renewable energy is one of the alternative energy supplies for human needs, its function and role are increasing. Renewable energy power plants can be integrated with other plants, namely hybrid power plants. This study aims to determine the configuration of the Hybrid Power Plant in accordance with the potential of renewable energy in the form of wind and sea waves in Tambakrejo Village, Sumbermanjing Wetan District. From the results of the analysis, the value of the power produced is 11.869.434 kWh/year. The cost per kWh (COE) from the power plant is IDR 437,01, while for conventional plants it is IDR 1.444.70. Utilization of renewable energy in this hybrid plant uses 62,5% of renewable energy sources. In hybrid wind and ocean wave power plants, the amount of emissions produced is 32.8% per year, while the emissions produced by conventional plants or PLN are 67,2%. So based on the results of the analysis, Tambakrejo Village has good wind and ocean wave potential to build a hybrid power plant when viewed from the comparison of emission and COE values generated from hybrid power plants with conventional plants.Index Terms — PLTH, Wind Turbine, Wave Energy, Output power 
KOMPUTASI PEMBUMIAN PERALATAN PADA GARDU INDUK Amanda Octavianus Rizky; Moch. Dhofir; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam praktek perencanaan suatu sistem pembumian, lebih menarik untuk mendapatkan dimensi elektroda daripada sekedar mengukur nilai tahanan pembumiannya. Mendapatkan berapa panjang konduktor elektroda agar nilai tahanan pembumiannya sesuai keinginan atau sesuai dengan standar yang dipersyaratkan akan lebih berguna. Namun persoalan mencari akar persamaan dari suatu fungsi implisit tersebut diperlukan pendekatan komputasi secara numerik (iterasi) menggunakan metode yang sesuai. Sistem komputasi dirancang dengan menggunakan Visual Studio 10. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa program komputasi layak untuk digunakan. Metode yang digunakan pada algoritma untuk menentukan dimensi elektroda pada gardu induk adalah metode biseksi, karena diperlukan dalam pembentukan tata letak kisi dan proses iterasinya juga cukup cepat. Dari tegangan sentuh yang diinginkan sebesar 737 volt dan tegangan langkah yang diinginkan sebesar 2546 volt serta panjang lahan sebesar 80 meter, lebar lahan sebesar 50 meter, tahanan jenis tanah sebesar 750 Ohm, kedalaman penanaman sebesar 0,8 meter, arus gangguan sebesar 1200 Ampere, diameter rod sebesar 15 milimeter, panjang rod sebesar 3,5 meter dan kenaikan suhu tanah yang diizinkan 50oC, didapatkan diameter konduktor kisi sebesar 2,147 milimeter, luas daerah yang dilingkupi sebesar 4000m2, jumlah kisi utama sebanyak 21 dan jumlah kisi melintang sebanyak 13 dengan jarak antar konduktor paralel sisi panjang 3,63 meter dan jarak antar konduktor paralel sisi lebar 3,57 meter, panjang konduktor kisi-kisi utama sebesar 1150 meter dan panjang konduktor kisi-kisi melintang sebesar 1200 meter sehingga panjang total konduktor kisi-kisi adalah sebesar 2350 meter. Selain itu juga didapatkan jumlah batang pengetanahan/rod yang diperlukan sebanyak 25 batang sehingga panjang total konduktor rod adalah 87,5 meter dan tegangan sentuh sebenarnya sebesar 706,72 volt, tegangan langkah sebenarnya sebesar 563,45 volt serta tahanan pembumiannya sebesar 5,469 Ohm. Maka panjang total keseluruhan elektroda pembumian gardu induknya sebesar 2437,95 meter. Kata Kunci: komputasi, elektroda, gardu induk, pembumian kombinasi, grid, rod   Abstract In the practice of planning an earthing system, it is more interesting to obtain the dimensions of the electrode than simply measuring the value of its earthing resistance. Getting the length of the electrode conductor to get earthing resistance values or suitable with the required standards will be more useful. But the problem of finding the root of the equation of an implicit function is required numerical computation (iteration) using the suitable method. Computing systems are designed using Visual Studio 10. From the results of research that has been done to get the conclusion that the computing program is proper to use. The method used in the algorithm to determine the electrode dimension of the substation is a bisection method, because it is necessary in the formation of the lattice layout and the iteration process is also quite fast. From the desired tension of 737 volts and the desired step voltage of 2546 volts and the length of the land is 80 meters, the width of the field is 50 meters, the type of soil is 750 Ohm, the depth of planting is 0.8 meters, the interruption current is 1200 Ampere, Rod diameter of 15 millimeters, rod length of 3.5 meters and an increase of 50oC permitted ground temperature, obtained the diameter of the grid conductor of 2.147 millimeters, the area covered by 4000 m2, the number of the main lattice of 21 and the number of lattice transverse as 13 with the distance between the parallel conductors the long side 3.63 meters and the distance between the parallel conductors side width 3.57 meters, the length of the main grille conductor of 1150 meters and the length of the transverse lattice conductor is 1200 meters so that the total length of the grid conductor is 2350 meters. In addition, the total number of rods required is 25 rods so the total length of the rod conductor is 87.5 meters and the actual touch voltage is 706.72 volts, the actual step voltage is 563.45 volts and the earth resistance is 5,469 Ohm. Then the total total length of the grounding electrode of the substation is 2437.95 meters. Keywords: computing, electrode, substation, combination grounding, grid, rod
Kajian Kelayakan Ekonomis Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Gunung Sawur 1 dan Gunung Sawur 2 Di Lumjang Wilda Faradina; Hadi Suyono; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.537 KB)

Abstract

Wilayah Kabupaten Lumajang yang berada di Propinsi Jawat Timur memiliki banyak daerah aliran sungai (DAS) yang berpontensi untuk dimanfaatkan menjadi PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro). Salah satunya adalah potensi sumber daya air di DAS Besuk Semut yang terletak ± 450 m diatas permukaan laut di daerah tangkapan air selatan Gunung Semeru telah dimanfaatkan PLTMH Gunung Sawur. Peneitian ini dibuat kajian kelayakan ekonomi energi PLTMH yang berlokasi di Dusun Gunung Sawur di lereng selatan Gunung Semeru Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Parameter yang digunakan untuk analisis ekonomi energi adalah Pay Back Period (PBP). Net Present Value (NPV) dan Return Of Investment (ROI) dengan kondisi jika di kelola langsung oleh masyarakat atau dikelolah PT. PLN (Persero) (on grid). Hasil menunjukkan bahwa debit air sungai Besuk Semut mampu membangkitkan daya minimal sebesar 9,1408 kW Gunung Sawur 1 dan 3,2588 kW Gunung Sawur 2. Energi istrik yang dapat dibangkitkan pertahun sebesar 101478,33 kWh. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh biaya investasi yang dibutuhkan untuk mrealisasikan PLTMH Gunung Sawur sebesar Rp563.843.121 , Net Present Value (NPV) jika di kelola PT. PLN (Persero) Rp 4.121.417.655 Net Present Value (NPV) jika di kelola masyarakat = sebesar Rp1.166.816.006 pada alternatif 1 , Rp1.599.480.788 pada alternatif 2, Rp2.464.810.352 pada Alternatif 3,Pay Back Period (PBP) jika di kelola PT. PLN (Persero) = 8,1 tahun, Pay Back Period (PBP) jika di kelola masyarakat = 22 tahun pada alternatif 1 , 17,6 tahun pada alternatif 2 dan 12,6 tahun pada alternatif 3. dan Return Of Investment (ROI) jika di kelolah PT. PLN (Persero) = 2,07% Return Of Investment (ROI) jika di kelolah masyarakat = 0,13% pada alternatif 1, 0,42 % pada alternatif 2 dan 0,98% pada alternatif 3 hal ini berarti PLTMH Gunung sawur layak untuk direlasasikan baik oleh PT. PLN (Persero) /on grid atau oleh masyarakat (Off Grid).Kata Kunci— Analisis Ekonomi, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
ANALISIS PEMASANGAN PIN-PEX PADA PENGHANTAR AAAC TERHADAP NILAI ARUS BOCOR PADA ISOLATOR PIN 20 kV Rizki Adhi Priawan; Moch. Dhofir; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upaya untuk menurunkan nilai arus bocor adalah dengan melakukan pemasangan PIN-PEX. Sesuai dengan arti kata dari PIN-PEX, PIN berarti isolator pin, sedangkan PEX berarti material Cross-Linked Polyethylene, PIN-PEX dapat didefinisikan suatu material Cross-Linked Polyethylene yang digunakan sebagai pelindung pada isolator pin. PIN-PEX dan isolator pin yang diuji didapatkan langsung dari pihak PLN APJ Pasuruan, dimensi PIN-PEX yang digunakan adalah panjang 50 cm, diameter 2,8 cm, dan tebal 0,4 cm. Penghantar AAAC yang digunakan berukuran 150 mm2 dengan panjang 50 cm. Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengujian langsung pada laboratorium Teknik Tegangan Tinggi. Pengujian dilakukan dengan 2 kondisi yaitu sebelum dan sesudah dilakukan pemasangan PIN-PEX pada konduktor AAAC, dari masing–masing kondisi dilakukan 2 macam perlakuan yaitu kering dan menggunakan tingkat pembasahan. Pada masing-masing kondisi pengujian dilakukan dengan merubah nilai tegangan kerja mulai dari 1 kV sampai 24 kV dengan setiap kenaikan sebesar 1 kV. Hasil pengujian arus bocor pada tegangan kerja 20 kV untuk sebuah isolator pin tiap fasa dengan intensitas pembasahan sebesar 2,94 mm per menit besar arus bocor sebelum dilakukan pemasangan PIN-PEX adalah 412,94 μA, nilai arus bocor menurun setelah dilakukan pemasangan PIN-PEX menjadi 357,68 μA.Kata kunci- isolator, PIN-PEX, intensitas pembasahan, arus bocor.
ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN FUNGSI JALAN TERHADAP PENGGUNAAN PENERANGAN JALAN UMUM Satrio Wicaksono; Unggul Wibawa; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 7 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan adalah  prasarana  transportasi  darat  yang  meliputi  segala  bagian jalan,  termasuk  bangunan pelengkap  dan  perlengkapannya  yang  diperuntukkan  bagi  lalu  lintas  yang  berada  pada permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel. Penerangan Jalan Umum merupakan fasilitas vital yang dibutuhkan sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan, meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, mendukung keamanan lingkungan dan memberikan keindahan lingkungan jalan pada malam hari. Penerangan jalan umum juga diperlukan untuk menunjang aktifitas perekonomian dan mobilitas masyarakat di malam hari. Jalan Ki Ageng Gribig dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Malang akan ditingkatkan fungsi jalanya menjadi jalan arteri sekunder dengan lebar jalan 13 meter dan panjang jalan 4000 meter. Dengan adanya peningkatan fungsi jalan tersebut maka diperlukan adanya perencanaan baru lampu penerangan jalan umum agar sesuai dengan kebutuhan penerangan di sepanjang jalan tersebut. Kata Kunci : Fungsi jalan, PJU, lampu penerangan jalan umum.
Co-Authors Adi Nugroho Pamungkas Agus Supriono Akhmad Hasim Aldo Harry Saputra Amanda Octavianus Rizky Andreas Parningotan S. Anggie Alvionita Anwi Kusuma Ardi Moh. Yusuf Arizky Erwinsyah Hariyanto Arkan Pradipta Arsy Rahmat Syahbani Baskara Heka Syahputra Candra Mebby Oka Dedy Alfilianto Derry Putranugraha Dhofir, Mochammad Dikma Hartanjung Ditto Adi Permana Dwiky Satrio Wibowo Edi Setiawan Egavania Zerlinda Elisa Gumelar Dennis Erdyan Setyo W. Erlangga Dinda Permana Erlinda Indrayani Fakhruddin Ar Rozi Farid Rohmadi Farid Rohmadi Fariz Aulia Rifqi Febriananda Mulya Pratama Fery Praditama Firly Azka Nurhidayah Friska Bakti Novella Gagah Pratama Putra Galih Fajar Wicaksono Gede Teguh Adi Wedangga Gitawan Dimas Prakoso Haidar Ali Yafie Hari Santoso Harry Soekotjo Dachlan Hery Purnomo I Kadek Dwika Antara I Wayan Ari Mahendra Ifah Dea Hapsyari Ilham Ismail Mochsen ILYAS FATIH RAMADHAN Irfan Madani Pratama Kalvin Lentino Kemal Pasha Pramudianto Kresna Sukma Dewangga Lavelia Permata C. Lintang Gadis Ratu Rachellya Lunde Ardhenta Luthfan Bagus Saputra M. Iqbal Bayhaqi Fauzi M. Yudistya Perdana Mahfudz Sidiq Markus D. Letik Moch Dhofir Moch. Dhofir Moch. Dhofir Moch. Rizki Indra Dwijayanto Mochammad Fattah, Mochammad Mohammad Fahririjal Muhamad Alif Fatur Rahman Muhamad Andre Agesa Muhammad Arsyad Muhammad Azka Athallah Muhammad Edwinsyah Redho Muhammad Fadhli Dzil Ikram Muhammad Fahmy Madjid Muhammad Faris Hizrian Muhammad Halim Sa’id Muhammad Rif’at Nor Imami Muhammad Sekti Yolansyah Muhammad Wildan D. Muhammad Zakkiyul Fikri Syahara Arifianto n/a Rizaq n/a Soemarwanto n/a Soeprapto n/a Suyono Nandha Pamadya Putra Nizar Shodiq Novan Ardita Pratama Nur Laili Mufarikha Nurumar Setiyo Agung Pangeran Fatullah Panji Bintang Pamungkas Pudji Purwanti Pujo Utomo Putra Adi Dharma Utama Rachman Shandy Pratama Radian Hepta Martha Hardaka Rafi Ilham Ramdhony Tofano Murisom Revo Chanavi Mara Reza Aliansyah Rif'an, Mochammad Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Riswandha Yusuf At Tamimi Riswandha Yusuf At Tamimi Rizal Firmansyah Rizki Adhi Priawan Rizki Ashadi Rizky Hamid Robbyansyah Ruditta Devianti Sambodo Rila Priambudi Sari Yuniarti Satrio Wicaksono Sean Yudha Yahya Shidiq, Mahfudz Sinta Pratiwi Soeprapto Soeprapto Suyono, Hadi Timbul Mulia Titis Aridanti Pratiwi Try Brojoseto Alkotsar Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Wahyu Nur Firdausy Warda Islamiyah Wilda Faradina Wisam Abyadha Ibrahim Wisnu Adi Suryo Yanuar Alfa Tri Susanto Yashinta Carolina Dewi Yuda Wastu Prastyo Yudistira Adi Nugroho Zaidane Alizzah Noufal Zakkiyul Fikri Zulfikar Subagio