Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Observasi Lapangan terhadap Kemampuan Berpikir Analitis Angga Puspita; Sugeng Utaya; I Nyoman Ruja
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 4: APRIL 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.471 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i4.10747

Abstract

Abstract: This study aims to determine the effect of Inkuiri model based on field observation on the ability of analytical thinking. The design of this research is quasi experiment with pretest posttest control group design. The treatment in this research is using Inquiry model based on field observation in experiment class and learning of question and answer method, discussion, and presentation in control class. The subject of this research is the students of class X IPS SMAN 10 Malang. Hypothesis test conducted on the research is t-test with SPSS 16.00 for windows. The result of this research is that there is significant influence of Inkuiri model based on field observation on the result of analytical thinking ability. This can be seen from the average score gain obtained by the higher experimental class (20.6) than the control class (14.5). The result of the analysis of the Independent Sample T-test, obtained p-level 0,002. The p-level value is less than 0.05.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Inkuiri berbasis observasi lapangan terhadap kemampuan berpikir analitis. Rancangan penelitian ini berupa quasi experiment dengan desain pretest posttest control group. Perlakuan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Inkuiri berbasis observasi lapangan pada kelas eksperimen dan pembelajaran metode tanya jawab, diskusi, dan presentasi pada kelas kontrol. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPS SMAN 10 Malang. Uji hipotesis yang dilakukan pada penelitian adalah uji-t dengan SPSS 16.00 for windows. Hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan model Inkuiri berbasis observasi lapangan terhadap hasil kemampuan berpikir analitis. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata gain score yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi (20,6) daripada kelas kontrol (14,5). Hasil analisis uji Independent Sample T-test, diperoleh nilai p-level 0,002. Nilai p-level tersebut lebih kecil dari 0.05.
MEMAHAMI SISWA YANG BERPRESTASI KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MALANG PADA BIDANG GEOGRAFI MELALUI PERSPEKTIF FENOMENOLOGI Adita Taufik Widianto; Ach. Fatchan; I Nyoman Ruja
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.2, Februari 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.883 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i2.6120

Abstract

This study is intended to teach students who excel in class XI MAN 1 Malang. Achievement is a phenomenon that is not simple. Its presence in a person will not be separated from the process of deep reflection on the various actions to be taken. Methodologically, this study used a qualitative design with phenomenology Alfred Schutz perspective. It is based on that Szhutz is the first character that can connect phenomenology with the social sciences. The results showed that students be affected by the achievement motive causes and motives of interest. The existence of the motive because the student is heavily influenced by the structure of the experience, while the motif of interest dipengaruhin anxiety over the situation worse in the future.Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji siswa kelas XI yang berprestasi di MAN 1 Malang. Prestasi merupakan fenomena yang tidak sederhana. Keberadaannya pada diri seseorang tidak akan terlepas dari proses refleksi mendalam tentang berbagai tindakan yang akan dilakukan. Secara metodologis, penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan perspektif fenomenologi Alfred Schutz. Hal ini didasari bahwa Szhutz merupakan tokoh pertama yang mampu menghubungkan fenomenologi dengan ilmu sosial. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa menjadi berprestasi dipengaruhi oleh motif sebab dan motif tujuan. Keberadaan motif sebab pada siswa banyak dipengaruhi oleh struktur pengalaman, sedangkan motif tujuan dipengaruhin oleh kecemasan atas situasi buruk dimasa depan.
Bentuk Coping dan Pemahaman Masyarakat Dalam Menanggulangi Risiko Bencana Wahyudi Wahyudi; Budijanto Budijanto; I Nyoman Ruja
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 3: MARET 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i3.13282

Abstract

Abstract: This study is a qualitative and descriptive research employing phenomenology. The objective of this research is to identify individuals’ understanding regarding preventing the risk of flood and coping form applied in Cotnga villagers’ life. The data was collected through participatory observation and in-depth interview. The result of the study shows that the people’s understanding in preventing the risk of annual flood forms a good understanding, and community-based anticipation in the form of simple and wise coping is carried out to enhance the capacity in reducing the risk of flood.Abstrak: Jenis penelitian ini ialah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman individu tentang menangulangi risiko banjir dan bentuk coping yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat Desa Cotnga. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi partisipasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman individu dalam menanggulangi risiko bencana banjir yang terjadi setiap tahunnya membentuk pemahaman yang baik, kemudian untuk meningkatkan kapasitas dalam mengurangi risiko bencana banjir dengan melakukan antisipasi berbasis masyarakat, yaitu bentuk coping sederhana yang bersifat arif.
Survey Permasalahan Implementasi Kurikulum Nasional 2013 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Menengah Pertama Di Jawa Timur I Nyoman Ruja; Sukamto sukamto
Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.111 KB) | DOI: 10.17977/um020v9i22015p193-199

Abstract

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT KETURUNAN ARAB DAN PENDUDUK LOKAL DESA PULOPANCIKAN GRESIK Elsa Diah Mafazah; Neni Wahyuningtyas; I Nyoman Ruja
Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v14i12020p105-115

Abstract

Interaksi sosial sangat diperlukan dalam kehidupan manusia, terutama dalam proses untuk melakukan hubungan sosial. Hubungan sosial dalam masyarakat dapat menciptakan suatu bentuk interaksi dalam kelompok sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Pulopancikan Kabupaten Gresik. Data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa awal mula keberadaan Kampung Arab Desa Pulopancikan Kabupaten Gresik berasal dari datangnya bangsa Arab Hadramaut pada sekitar abad ke-19 yang melakukan kegiatan berdagang dan juga berdakwah untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Masyarakat keturunan Arab di Kampung Arab Desa Pulopancikan Kabupaten Gresik mempunyai karakteristik budaya yang khas dimana masih terdapat budaya-budaya Arab meskipun telah terdapat akulturasi dengan budaya Jawa.  Karakteristik budaya masyarakat keturunan Arab di Kampung Arab Desa Pulopancikan Kabupaten Gresik dapat dilihat dari bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem mata pencaharian hidup, sistem peralatan dan teknologi, Religi, dan kesenian. Interaksi sosial masyarakat keturunan Arab dengan penduduk lokal Desa Pulopancikan Kabupaten Gresik dimana terdapat makna dalam setiap proses interaksi sosial yang terjadi. Interaksi sosial masyarakat keturunan Arab dengan penduduk lokal bersifat baik, akan tetapi untuk proses komunikasi antara masyarakat Arab dengan penduduk lokal jarang terjadi karena masyarakat keturunan Arab memiliki prinsip untuk lebih baik diam daripada tidak bisa tapi banyak berbicara.
Pengembangan buku pedoman lab alam Fakultas Ilmu Sosial untuk Siswa SMP Nurul Ratnawati; Sukamto Sukamto; I Nyoman Ruja; Neni Wahyuningtyas
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 2, No. 2
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.14 KB)

Abstract

Purpose of this research is to produce guidelines for the use of natural labs Faculty of Social Sciences to be used by junior high school students as supplement in learning IPS Class VII semester 1. The research method used in this research is research & development with 4- D (four D models). The model consists of four stages: define, design, develop, and disseminate. Book eligibility is validated by material experts and instructional media. Experimental material validation score of 87.96% and expert media learning validation score of 91.66%. Based on these results, it can be saved KeywordsGuidelines, Natural Labs http://dx.doi.org/10.17977/um022v2i22017p061
Social construction on cultural multiculturalism Sukamto Sukamto; I Nyoman Ruja; Agus Purnomo
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 3, No. 1
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.667 KB)

Abstract

This paper aims to disseminate the results of the study and get feedback about the "Social construction on Multiculturalism". Five years ago Ahimsa Putra states that the face of Indonesia as pluralism without multiculturalism. Until now the problem of multiculturalism has become something that must be kept alive in an attempt to minimize the incidence of national disintegration. Winter tried to rethink multiculturalism by taking a lesson from Canada, that Canada has experienced setbacks in implementing the work program of multiculturalism. While Pakulski looks at the implementation of multiculturalism policy program in Australia as a blur. Scuzzarello, with optimism, invites to care about multiculturalism and share power on different communities. Gozdecka (et al), in recent years after the multicultural declared, stated that it is a failure both in Europe and in Anglophone West. This study was conducted in Blitar, using a qualitative approach to data collection methods and also interviews with ten informants. As a result, the construction of the community regarding multiculturalism: they consider themselves as the brother. In addition they also describe that: (a) assert one's cultural identity, study and assess the cultural heritage of a person; (b) respect and desire to understand and to learn about (and from) cultures besides their culture; (c) assessing and were delighted with the difference in the culture itself, which saw that the presence of groups from different cultures in the community as a positive thing to be respected and maintained. The harmony was found both in everyday lives, especially in the Religious and National holidays, for example, Eid Al-Fitr, Vesak, Christmas, and others religious holiday. Other examples, it also happens during the commemoration of National Holiday such as the Independence Day, the Youth Pledge Day, and the others.DOI: 10.17977/um022v3i12018p059
Memecahkan masalah geografi melalui problem based learning Sujiono Sujiono; Budi Handoyo; I Nyoman Ruja
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 2, No. 2
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.911 KB)

Abstract

This study aims to determine the effect of Problem Based Learning model on geography problem-solving sklills. This research model is quasi experiment with non-equivalent control group design. The subjects of the study were the students of XI IPS SMA Negeri 1 Pulau Laut Timur, academic year 2016/2017. The assessment instrument is an essay test based on an indicator of problem solving skills, ie (1) identifying problems; (2) formulate the problem; (3) finding alternative solutions; (4) choose alternative solutions; and (5) make conclusions. Data analysis using independent sample t-test model with 5% significance level. The results showed that there is an influence of PBL model on geography problem-solving sklills. The geography problem-solving skills of experimental class with PBL model is higher than control class with conventional model. Suggestion given, that is to make a plan of learning well and doing learning PBL on outdoor study. KeywordsProblem Based Learning, problem-solving skills, geography http://dx.doi.org/10.17977/um022v2i22017p072
Makna Tradisi Ruwatan Petirtaan Candi Jolotundo Sebagai Sarana Pelestarian Air Yosi Maurin; Neni Wahyuningtyas; I Nyoman Ruja
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um021v5i1p24-34

Abstract

Culture is a Indonesia’s treasure. One form of culture is tradition. One Example which belongs to tradition and still exist nowahdays is Ruwatantradition in Petirtaan Jolotundo Temple. The purpose of this study is to describe the history, the process, and the meaning of ruwatantradition. This study uses qualitative research within descriptive approach. The study was located at Petirtaan Jolotundo Temple, precisely on the Slope of Penanggungan Mountain. There are two froms of data,primary and secondary data. Observation, interviews, and documentationis used as data collection techniques. Based on the research can be concluded that ruwatantradition has existed since long ago which is known as a barikansumber. The existence of this tradition is a gratitude for the abundant water resources that can be utilized. Since 2007-2008, this tradition began to be packaged and enlivened so that an annual event was organized, including sumaninggah, grand carnival, release of birds and tree planting, and manunggaling tirta. Ruwatantraditionmeans a reminder of the beginning to the end of life aimed at humans and the environment.The meaning of ruwatanis depends on the trust of each individual, trust is divided into sacred and profane. Kebudayaan merupakan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Salah satu bentuk kebudayaan yaitu tradisi. Contoh tradisi yang dilakukan hingga saat ini yaitu tradisi ruwatandi Petirtaan Candi Jolotundo. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan sejarah, proses, dan makna tradisi ruwatan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan di Petirtaan Candi Jolotundo tepatnya di Lereng Gunung Penanggungan. Data diperoleh dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa tradisi ruwatansudah ada sejak dulu yang dikenal sebagai barikan sumber. Adanya tradisi ini merupakan rasa terima kasih masyarakat terhadap sumber air yang melimpah sehingga dapat dimanfaatkan. Sejak tahun 2007-2008 tradisi ini mulai dikemas dan disemarakkan sehingga terbentuk susunan acara yang diadakan setiap tahun diantaranya: sumaninggah, kirab agung, pelepasan burung dan penanaman pohon, dan manunggaling tirta. Tradisi ruwatanbermakna pengingat akan awal hingga akhir kehidupan yang ditujukan untuk manusia dan lingkungan. Pemaknaan ruwatanair suci tersebut tergantung kepercayaan masing-masing individu, kepercayaan terbagi atas sakral dan profan.
STRATEGI ADAPTASI BELAJAR SISWA KAMPUNG INGGRIS DI ERA NEW NORMAL Siti Mar'atus Sholihah; Neni Wahyuningtyas; I Nyoman Ruja
JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/pjr.v6i3.8792

Abstract

Kampung Inggris merupakan wilayah yang berhasil melakukan pengembangan pembelajaran bahasa dengan pola pendidikan non-formal dan telah memenuhi syarat dalam reformasi pendidikan serta pembelajaran bidang bahasa. Akan tetapi, kita harus dihadapkan dengan adanya gejolak pandemi covid-19. Hal ini berdampak pada sektor pendidikan non-formal di Kampung Inggris, yang mana mengharuskan siswa dapat melakukan adaptasi dengan penggunaan berbagai strategi belajar. Oleh sebab itu, penelitian dalam artikel ini bertujuan untuk mengetahui strategi adaptasi belajar siswa Kampung Inggris di era new normal yang mencakup faktor pendukung belajar siswa dan strategi belajar bahasa Inggris untuk bertahan di kondisi kenormalan baru. Metode yang digunakan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor yang mempengaruhi siswa bertahan dalam proses belajar di Kampung Inggris pada kondisi kenormalan baru yaitu internal (motivasi dan cita-cita) serta faktor eksternal (lingkungan belajar, kualitas tutor, dan fasilitas belajar). Kemudian, strategi belajar bahasa Inggris yang digunakan siswa dalam bertahan pada tahap adaptasi adalah strategi kognitif dan strategi sosial. Rekomendasi yang dapat diberikan bagi peneliti selanjutnya adalah dapat mengkaji mengenai pengembangan pembelajaran bahasa yang lebih efisien dan inovatif pada kondisi kenormalan baru untuk mendukung pelaksanaan strategi belajar siswa Kampung Inggris.
Co-Authors Abdi Maulana Rahman Ach Fatchan Ach Fatchan Ach. Fatchan Ach. Fatchan Ach. Fatchan, Ach. Achmad Fatchan Achmad Fathan, Achmad Adita Taufik Widianto Adita Taufik Widianto, Adita Taufik Agung Minto Wahyu Agung Wiradimadja Agus Purnomo Agus Purnomo Andri Estining Sejati Angga Puspita Atok Ahmad Rizqoni Avietha Reinanda Azzah Aini Fahmiya Bintang Muhammad Sahara Efendi Budi Handoyo Budijanto Budijanto David Golddra Pamungkas Bramantya Dedi Kuswandi Defita Dwi Anggi Devy Yuliana Putri Dewi Saraswati Dina Rahma Ardhiana Dwi Pudi Lestari Dwiyono Hari Utomo Eka Khoirul Ana Eko Anang Hadi Santoso Elsa Diah Mafazah Emillatul Majidah Endika Priambodo Susanto Faizatul Mahmudah Farina Amelia Febria Ayu Fitri Nur Fatmawati Ferdinan Bashofi Fuad Guntara Fuad Guntara, Fuad Gebi Angelina Zahra Halimatus Sa’diyah Heldigard Anggreani Ina Malo Hendra Hendra Hendra Hendra Heri Setiawan I Dewa Putu Eskasasnanda, I Dewa Putu Ida Retnaning Iis Tri Septyawati Inggritia Zahrotunnisa Isa Wijiningtyas Khofifatu Rohmah Adi, Khofifatu Rohmah Kiki Meylavinasari Laili Fitri Astutik Lailil Nadhifatul Muazaroh Lilis Yuliana Lubaiba Nadiya Alkaffi Luhung Achmad Perguna, Luhung Achmad Lutfitasari Lutfitasari Martinus Hermenegild Mau Mely Kurnia Meylavinasari, Kiki Mohamad Amirudin Mokhammad Ilham Fuady Muazaroh, Lailil Nadhifatul Muhammad Khoiro Nandiata Ayu Palanjuta Nelly Isroy Camelya Neni Wahyuningtyas, Neni Nia Hariwiyanti Novian Candra Kurniawan Nurul Ratnawati, Nurul Pratama, M. Iqbal Liayong Ranu Eko Raharjo Ratih Pramesthi Retno Wulandari Rista Anggraini Singgih Susilo Siti Malikhah Towaf Siti Mar'atus Sholihah Sovia Husni Rahmia Sri Ira Suharwati Sri Ira Suharwati, Sri Ira Sugeng Utaya Sujiono Sujiono Sukamto Sukamto Sukamto Sukamto Sularmi Sularmi Sumarmi Sumarmi Tutut Chusniyah Tyas Tamara Aldilla Ugik Endarto Valencia Tamara Wiediharto Wahyudi Wahyudi Yosi Maurin