Claim Missing Document
Check
Articles

Liveworksheet-based e-LKPD: an evaluation of a workshop aiming to improve Social studies teachers' pedagogical competence Agung Wiradimadja; Dewi Saraswati; I Nyoman Ruja; Neni Wahyuningtyas; Nurul Ratnawati
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 8, No. 1
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teachers often present monotonous teaching and learning processes and use conventional assignments through LKPD (student worksheets) during a pandemic. The manual assessments take time and effort. Departing from that problem, UM Social Sciences Education Lecturer Team organized a workshop on liveworksheet-based e-LKPD (electronic LKPD) as a form of community service. This Program aims to improve the pedagogic competence of teachers. A series of activities have been carried out, and evaluation actions are needed in this workshop activity. The purpose of writing this article is to evaluate the workshop using the CIPP evaluation model, namely context evaluation, input evaluation, process evaluation, and product evaluation. The results of data analysis using CIPP show that the percentage value of the evaluation of the Liveworksheet-based E-LKPD Workshop for improving the pedagogic competence of Social Science teachers in Malang is Very Good. This value indicates that the implementation of the community service that has been carried out has a very well-implemented system.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um022v8i12023p24
Kontribusi industri batu bata merah terhadap pendapatan pekerja di Desa Ngreco Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri Azzah Aini Fahmiya; I Nyoman Ruja; Agus Purnomo; Sukamto Sukamto; David Golddra Pamungkas Bramantya
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe the contribution of the red brick industry to the income of workers in Ngreco Village using a qualitative method with a descriptive type of research. The results of this study indicate that income among workers is different. This is caused by several factors such as the capital used, the amount of red bricks produced and the erratic weather. This research is expected to be able to open ideas for more in-depth research to conduct studies with different perspectives, namely about the influence of the existence of the brick industry on the availability of natural resources. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kontribusi industri batu bata merah terhadap pendapatan pekerja di Desa Ngreco menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan antar pekerja berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti modal yang digunakan, jumlah batu bata merah yang dihasilkan dan cuaca yang tidak menentu. Penelitian ini diharapkan mampu membuka ide bagi penelitian yang lebih mendalam untuk melakukan kajian dengan perspektif yang berbeda yaitu tentang pengaruh adanya industri batu bata pada ketersediaan sumber daya alam.
Konstruksi sosial makna Tari Gandrung Seblang bagi Desa Bakungan Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Heri Setiawan; Sukamto Sukamto; I Dewa Putu Eskasasnanda; I Nyoman Ruja; Ratih Pramesthi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The formulation of the problems in this study are (1) What is the history of the emergence of the Gandrung Seblang Dance tradition in Bakungan Village, Glagah District? (2) What is the form of the Gandrung Seblang Dance and the meaning contained in the Gandrung Seblang Dance tradition in Bakungan Village, Glagah District? (3) How is the Social Construction of the Gandrung Seblang Dance in Bakungan Village, Glagah District? This study used a qualitative approach with a descriptive research type. The data collection technique uses a purposive technique. The results of the study show that: (1) There are two versions of the history of the creation of the Gandrung Seblang dance in the Bakungan community. The first version states that this tradition began as a ritual to honor the services of Mbah Djoyo, a village ancestor and to express gratitude to the village guard who was willing to be transferred for the development of the village area. The second version states that the Gandrung Seblang dance arose as a result of an ancient story in which many residents of Bakungan Village experienced disease outbreaks and crop failures. The researcher suggests researching "The Development of the Gandrung Dance Tradition in the Millennial Era" from a different theoretical perspective, besides that future researchers can also use research methods that are different from this research. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana sejarah munculnya tradisi Tari Gandrung Seblang di Desa Bakungan Kecamatan Glagah? (2) Bagaimana Bentuk Tari Gandrung Seblang dan makna yang terkandung dalam tradisi Tari Gandrung Seblang di Desa Bakungan Kecamatan Glagah? (3) Bagaimana Konstruksi Sosial Tari Gandrung Seblang di Desa Bakungan Kecamatan Glagah?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat dua versi sejarah terciptanya tari Gandrung Seblang di masyarakat Bakungan. Versi pertama menyatakan bahwa tradisi ini bermula sebagai ritual untuk menghormati jasa Mbah Djoyo, seorang leluhur desa dan rasa terima kasih kepada dayang penunggu desa yang berkenan dipindahkan guna pembangunan wilayah desa. Versi kedua, menyatakan bahwa tari Gandrung Seblang muncul akibat kisah zaman dahulu dimana banyak penduduk Desa Bakungan mengalami wabah penyakit dan kegagalan panen. Peneliti menyarankan untuk meneliti “Perkembangan Tradisi Tari Gandrung di Era Milenial” dalam perspektif teoretik yang berbeda, selain itu peneliti selanjutnya juga bisa menggunakan metode penelitian yang berbeda dengan penelitian ini.
Pemahaman tentang makna pacaran dan perilaku seksual pada remaja awal di Desa Gunung Jati Kabupaten Blitar Retno Wulandari; I Dewa Putu Eskasasnanda; Siti Malikhah Towaf; I Nyoman Ruja; Mely Kurnia
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe the meaning of dating for early teens in Gunung Jati Village, Malang Regency, early teens knowledge about sexual education and factors related to sexual behavior. The study used descriptive qualitative research. The results showed that: (1) the meaning of engage for early teens was based on feelings of love and fear of losing ones, for entertain, and sex experience, (2) early teens did not know about the concept of sexual education, (3) the factors of early teens do sexual behavior because of sexual maturity, feeling of being interested and they believe they will marry with their couple, obstruction of desire to marry cause of age, could not resist sexual desire, mass media influence and experience of sexual behavior with their couple. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna pacaran bagi remaja awal di Desa Gunung Jati Kabupaten Malang, serta pengetahuan remaja awal tentang pendidikan seksual, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja awal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) makna pacaran bagi remaja awal; dilandasi karena adanya perasaan suka serta takut kehilangan orang yang disukai, sarana hiburan, dan mencari pengalaman, (2) remaja awal tidak mengetahui tentang konsep pendidikan seksual, (3) faktor penyebab remaja awal melakukan perilaku seksual karena kematangan seksual, perasaan tertarik dan yakin suatu saat akan menikah dengan pacar, terhalangnya keinginan menikah karena umur, tidak dapat menahan hasrat seksual, pengaruh media massa dan pengalaman melakukan perilaku seksual dengan pacar.
Makna simbolik budaya kirab bersih Desa Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar Mohamad Amirudin; I Nyoman Ruja; Khofifatu Rohmah Adi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um063v3i4p377-383

Abstract

The Kirab Bersih Desa is a tradition in Gandusari. The objectives of this study include: 1) knowing the background of holding kirab bersih desa; 2) analyze the symbolic meaning of the implementation of the kirab bersih desa. The method used in this research is a qualitative method with a descriptive approach. The results of the study found the background to holding kirab bersih desa to express community gratitude. First, the background to carrying out the kirab bersih desa is a form of gratitude for a large harvest and also for the gift of healthy livestock. The two symbolic meanings of carrying out the kirab bersih desa. The first is knick-knacks for the kirab bersih desa in the form of road-opening flowers, heirlooms in the form of percussion kentongan, three-colored flowers including red, white and ordinary roses along with incense, followed by ambeng, buceng jejeg, sekul suci ulam sari. The two days for the kirab bersih desa are held every month of Sura, to be precise on Selasa Wage in the month of Sura, which is adjusted to the anniversary of Gandusari village. Kirab bersih desa merupakan tradisi yang ada di Gandusari. Tujuan penelitian ini antara lain: 1) mengetahui latar belakang diadakannya kirab bersih desa; 2) menganalisis makna simbolik dari pelaksanaan kirab bersih desa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian menemukan latar belakang diadakannya kirab bersih desa untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat. Pertama, latar belakang pelaksanaan kirab bersih desa merupakan bentuk terima kasih atas hasil panen yang banyak dan juga atas diberikannya anugerah hewan ternak yang sehat. Kedua makna simbolik dari pelaksanaan kirab bersih desa. Pertama adalah pernak pernik kirab bersih desa yang berupa penabur bunga pembuka jalan, pusaka yang berbentuk tabuh kentongan, bunga tiga warna meliputi bunga mawar merah, putih dan mawar biasa beserta dupa, dilanjut ada ambeng, buceng jejeg, sekul suci ulam sari. Kedua pemilihan hari pelaksanaan kirab bersih desa diadakan setiap bulan Sura tepatnya hari Selasa Wage bulan Sura yang disesuaikan dengan hari jadi desa Gandusari.
Diversifikasi dan Strategi Pemasaran Produk Berbasis Online pada Industri Mendong Kecamatan Wajak Kabupaten Malang Nurul Ratnawati; I Nyoman Ruja; Neni Wahyuningtyas; Khofifatu Rohmah Adi; Ferdinan Bashofi
Madaniya Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.458

Abstract

Diversifikasi dan strategi pemasaran produk berbasis online menjadi salah satu dari sekian banyak masalah yang dihadapi oleh para pelaku usaha kerajinan mendong di Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Hal ini karena, strategi pemasaran konvensional tidak dapat menjangkau pasar secara luas dalam waktu singkat serta belum mampu meningkatkan omset penjualan secara cepat jika dibandingkan dengan strategi pemasaran produk berbasis online. Mitra kegiatan ini adalah mitra yang mengarah pada ekonomi produktif dengan potensi dan peluang usaha di bidang kerajinan mendong yang ada di Desa Blayu. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk membantu mitra mencari alternatif solusi dengan melakukan diversifikasi, meningkatkan kualitas, dan melakukan strategi pemasaran produk berbasis online. Tahap awal yang dilakukan yaitu: 1) melaksanakan analisis kondisi dan situasi, 2) melaksanakan FGD bersama mitra, 3) melaksanakan kegiatan pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan, 4) dan melakukan monitoring dan evalusi pelaksanaan kegiatan. Kegiatan pengabdian ini menghasilkan alternatif solusi bagi para pelaku usaha kerajinan mendong dalam melakukan diversifikasi produknya, sehingga dapat menghasilkan produk yang beragam dengan berkualitas unggul. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan solusi terhadap pemanfaatan teknologi untuk melakukan promosi dan pemasaran produk berbasis online menggunakan berbagai platform atau apliakasi media sosial serta e-commerce, agar dapat memperluas jangkauan pasar serta meningkatkan omset penjualan produk. Dampaknya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi para pelaku usaha kerajinan mendong.
Peran dan Strategi BUMDES dalam Pengembangan Wisata Taman Cengkok Asri di Kabupaten Nganjuk Faizatul Mahmudah; Neni Wahyuningtyas; I Nyoman Ruja
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiis.v9i1.56569

Abstract

Wisata Taman Cengkok Asri merupakan salah satu wisata di kawasan kabupaten Nganjuk. Pihak desa mempercayakan wisata Cengkok kepada BUMDES Cengkok Asri. Dengan pemanfaatan lahan desa dan dana dari BUMDES wisata ini memiliki perkembangan yang baik. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan penggunaan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwasannya BUMDES Cengkok memiliki peran dalam pengembangan wisata taman Cengkok, yaitu meliputi peran penyadaran, pengorganisasian masyarakat, dan juga peran penghantaran Sumber Daya Manusia. Kemudian, strategi yang digunakan oleh pihak BUMDES dalam melakukan pengembangan wisata dengan peningkatan keunggulan wisata, penetapan biaya, fokus peningkatan pengunjung.  Rekomendasi yang diberikan bagi peneliti selanjutnya yaitu dengan mengkaji mengenai pengembangan desa wisata setelah diterapkannya peran dan strategi yang digunakan oleh pihak BUMDES, agar lebih meningkatkan promosi lewat media sosial dengan kualitas gambar atau video yang lebih baik. Tujuan dari adanya penelitian ini agar mengetahui dampak setelah dilakukannya peran dan strategi BUMDES dalam pengelolaan taman Cengkok Asri.
Analisis Makna Simbolik Tradisi Danyang Di Desa Ngadirejo Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang Emillatul Majidah; I Nyoman Ruja
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v8i1.2024.120-129

Abstract

Tradisi danyang merupakan tradisi yang dilaksanakan di Desa Ngadirejo sebagai bentuk rasa syukur atas apa yang diberikan Tuhan dan permohonan kepada Tuhan untuk keselamatan Desa Ngadirejo, serta penghormatan kepada leluhur desa (danyang). Tujuan penulisan artikel ini untuk mendeskripsikan sejarah terjadinya tradisi danyang dan tahapan-tahapan dalam tradisi danyang, serta menganalisis makna simbolik yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa tradisi danyang telah dilaksanakan sejak Desa Ngadirejo berdiri dan pelaksanaannya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, acara inti dan tahap akhir. Makna simbolik yang terkandung dalam tradisi, dihadirkan dalam piranti-piranti yang digunakan dan gending-gending yang dinyanyikan, tentunya memiliki makna tersendiri. Tinjauan lebih lanjut terkait makna simbolik yang terkandung dalam tradisi danyang menggunakan teori interaksionisme simbolik Herbert Blumer menghasilkan bahwa makna yang terkandung dalam simbol-simbol di tradisi danyang adalah hasil pemaknaan individu yang dikonstruksi atau dimaknai secara bersama-sama dalam proses interaksi sosial yang akhirnya juga disempurnakan pada saat interaksi sosial berlangsung.
EDUKASI PENGEMBANGAN ASESMEN LITERASI NUMERASI BERBASIS ARTICULATE STORYLINE BAGI GURU MGMP IPS MTS KABUPATEN MALANG DALAM MENDUKUNG MERDEKA BELAJAR Nurul Ratnawati; I Nyoman Ruja; Neni Wahyuningtyas; Ferdinan  Bashofi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 3 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i3.823-829

Abstract

Pelatihan pengembangan asesmen literasi numerasi bagi guru MGMP IPS MTs Kabupaten Malang dengan memanfaatkan platform Articulate storyline. Latar belakang studi ini melibatkan perubahan dari Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN) sebagai respons terhadap kekurangan UN dalam mengukur kompetensi berpikir tingkat tinggi dan kurangnya penerapan model pembelajaran efektif. Hasil PISA 2018 menunjukkan rendahnya kemampuan literasi numerasi siswa di Indonesia. Penelitian ini mengusulkan solusi dengan memberikan pengetahuan dan wawasan kepada para guru tentang pengembangan soal AKM berbasis literasi numerasi dan mengenalkan penggunaan Articulate storyline untuk mengemas produk tersebut secara digital. Pelatihan dan pendampingan dilaksanakan selama 4 hari, melibatkan para guru IPS MTs Kabupaten Malang. Evaluasi keterlaksanaan kegiatan menunjukkan tingkat ketercapaian sebesar 90,0%, menunjukkan keberhasilan pelaksanaan kegiatan pelatihan. Guru mengharapkan adanya kegiatan serupa dan dukungan berkesinambungan untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan asesmen literasi numerasi di lapangan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam mendukung proses persiapan asesmen pembelajaran berkualitas dan meningkatkan literasi teknologi guru.
Co-Authors Abdi Maulana Rahman Ach Fatchan Ach Fatchan Ach. Fatchan Ach. Fatchan Ach. Fatchan, Ach. Achmad Fatchan Achmad Fathan, Achmad Adita Taufik Widianto Adita Taufik Widianto, Adita Taufik Agung Minto Wahyu Agung Wiradimadja Agus Purnomo Agus Purnomo Andri Estining Sejati Angga Puspita Atok Ahmad Rizqoni Avietha Reinanda Azzah Aini Fahmiya Bintang Muhammad Sahara Efendi Budi Handoyo Budijanto Budijanto David Golddra Pamungkas Bramantya Dedi Kuswandi Defita Dwi Anggi Devy Yuliana Putri Dewi Saraswati Dina Rahma Ardhiana Dwi Pudi Lestari Dwiyono Hari Utomo Eka Khoirul Ana Eko Anang Hadi Santoso Elsa Diah Mafazah Emillatul Majidah Endika Priambodo Susanto Faizatul Mahmudah Farina Amelia Febria Ayu Fitri Nur Fatmawati Ferdinan Bashofi Ferdinan  Bashofi Fuad Guntara Fuad Guntara, Fuad Gebi Angelina Zahra Halimatus Sa’diyah Heldigard Anggreani Ina Malo Hendra Hendra Hendra Hendra Heri Setiawan I Dewa Putu Eskasasnanda, I Dewa Putu Ida Retnaning Iis Tri Septyawati Inggritia Zahrotunnisa Isa Wijiningtyas Khofifatu Rohmah Adi, Khofifatu Rohmah Kiki Meylavinasari Laili Fitri Astutik Lailil Nadhifatul Muazaroh Lilis Yuliana Lubaiba Nadiya Alkaffi Luhung Achmad Perguna, Luhung Achmad Lutfitasari Lutfitasari Martinus Hermenegild Mau Mely Kurnia Meylavinasari, Kiki Mohamad Amirudin Mokhammad Ilham Fuady Muazaroh, Lailil Nadhifatul Muhammad Khoiro Nandiata Ayu Palanjuta Nelly Isroy Camelya Neni Wahyuningtyas, Neni Nia Hariwiyanti Novian Candra Kurniawan Nurul Ratnawati, Nurul Pratama, M. Iqbal Liayong Ranu Eko Raharjo Ratih Pramesthi Retno Wulandari Rista Anggraini Singgih Susilo Siti Malikhah Towaf Siti Mar'atus Sholihah Sovia Husni Rahmia Sri Ira Suharwati Sri Ira Suharwati, Sri Ira Sugeng Utaya Sujiono Sujiono Sukamto Sukamto Sukamto Sukamto Sularmi Sularmi Sumarmi Sumarmi Tutut Chusniyah Tyas Tamara Aldilla Ugik Endarto Valencia Tamara Wiediharto Wahyudi Wahyudi Yosi Maurin