Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Journal of Marine Research

Potensi Ekstrak Kasar Teripang Holothuria atra, Jaeger, 1833 (Holothuroidea : Holothuriidae) Dari Pulau Panjang, Jepara Sonny Rieldo Damanik; Bambang Yulianto; Subagiyo Subagiyo
Journal of Marine Research Vol 8, No 3 (2019): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.232 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i3.25272

Abstract

Aktivitas antibakteri yang terdapat dalam Holothuria atra dapat dimanfaatkan sebagai makanan fungsional yang dapat mengendalikan mikroflora dalam saluran pencernaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi aktivitas antibakteri dari teripang H. atra terhadap bakteri B. cereus (gram positif) dan V. alginolyticus (gram negatif) sebagai foodborne pathogens. Sampel teripang H. atra diambil dari ekosistem lamun perairan Pulau Panjang dengan metode purposive sampling method untuk mengambil teripang berukuran panjang > 16 cm sebanyak 1 kg. Sampel H. atra dibersihkan lalu dipisahkan antara daging dan jeroannya, kemudian di maserasi menggunakan pelarut etil asetat dengan perbandingan 1:3 (w:v) selama 1x24 jam. Hasil maserasi diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 38o C. Ekstrak daging dan jeroan yang diperoleh adalah 669,8 mg dan 625,2 mg. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode paper disk diameter 6 mm dengan konsentrasi 500 µg/disk, 1000 µg/disk, 2000 µg/disk, dan 4000 µg/disk. Aktivitas antibakteri yang diperoleh dari perbedaan konsentrasi yang diberikan berbeda secara nyata  dengan adanya peningkatan Activity Unit (AU) di setiap kenaikan konsentrasi. Aktivitas antibakteri terbesar yang diperoleh dari ekstrak daging H. atra pada konsentrasi 4000 µg/disk terhadap bakteri V. alginolyticus  (gram negatif) dan B. cereus (gram positif) masing-masing adalah 14214,08 mm2/ml dan 10508,62 mm2/ml. Aktivitas antibakteri terbesar yang diperoleh dari ekstrak jeroan H. atra pada konsentrasi  4000 µg/disk terhadap bakteri V. alginolyticus  (gram negatif) dan B. cereus (gram positif) masing-masing adalah 7858,72 mm2/ml dan 4919,68 mm2/ml. Berdasarkan penelitian ini, daging dan jeroan teripang H. atra keduanya memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri B. cereus (gram positif) dan V. alginolyticus (gram negatif). The antibacterial activity contained in the bioactive compounds of sea cucumber Holothuria atra can be used as functional foods that can control microflora in the digestive tract. The purpose of this study was to determine the potential antibacterial activity of sea cucumber H. atra against B. cereus (gram positive) and V. alginolyticus (gram negative) as foodborne pathogens. The samples of H. atra in this study were taken from the seagass ecosystem of Panjang Island waters using the purposive sampling method so that the sea cucumbers taken were > 16 cm long. The obtained sea cucumber samples were cleaned and separated between the meat and the viscera, then macerated using ethyl acetate with a ration of 1:3 (w/v) for 24 hours. The solvent was evaporated using rotary evaporator at 38o C. The obtained meat and viscera extract of H. atra in this study were 669,8 mg and 625,2 mg. The antibacterial activity test was carried out using the diffusion method with a 6 mm paper disk (Kirby-Bauer Method), and the concentrations of each extract are 500 µg/disk, 1000 µg/disk, 2000 µg/disk, and 4000 µg/disk. The antibacterial activity of extracts from different concentrations were significantly different in line with the increasing results of activity unit (AU) at each increased concentration.  The largest activity unit was obtained from meat extract at a concentration of 4000 µg/disk. The antibacterial activity unit from meat extract against V. alginolyticus (gram-negative) and B. cereus (gram-positive) are 14214,08 mm2 / ml and 10508,62 mm2 / ml. The largest antibacterial activity unit of viscera extract against V. alginolyticus and B. cereus are 7858,72 mm2 / ml and 4919,68 mm2 / ml. Based on this study, meat and viscera extracts from H. atra both have antibacterial activity against B. cereus (gram-positive) and V. alginolyticus (gram-negative).
Biologi Rajungan Ditinjau dari Aspek Morfometrik dan Sex Ratio yang Didaratkan di Perairan Rembang Muhammad Juli Hendra Putra; Subagiyo Subagiyo; Ria Azizah Tri Nuraini
Journal of Marine Research Vol 9, No 1 (2020): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.987 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v9i1.24729

Abstract

ABSTRAK : Rajungan (Portunus pelagicus) memiliki nilai ekonomi tinggi, berbanding lurus dengan penangkapan yang meningkat. Tingkat pemanfaatan yang tidak konservatif akan mempengaruhi  ukuran dan kondisi rajungan di suatu populasi, serta stok rajungan di suatu perairan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kajian konservasi rajungan (Portunus pelagicus) berdasarkan morfometri dan sex ratio yang didaratkan oleh nelayan  di Perairan Desa Gegunung Wetan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Metode yang digunakan dalam penelitian bersifat deskriptif. Pengamatan rajungan dilakukan pada salah satu pengepul di Desa. Rajungan di amati berdasarkan morfometri dan sex rasio selama 30 hari. Hasil Informasi dapat dijadikan pedoman dalam menentukan kebijakan mengenai pengelolaan perikanan rajungan yang berkelanjutan dan bersifat konservatif. Hasil dari penelitian diketahui bahwa kelimpahan rajungan jantan sebesar 46% (1379 ekor) rajungan betina 56% (1621 ekor) dari 3000 ekor sampel rajungan. Rasio perbandingan jantan dan betina 1:1,18. Berdasarkan distribusi ukuran lebar karapas rajungan di perairan Rembang adalah berkisar anatara 72–167  mm dan distribusi berat sebesar 40–303 gram. Distribusi tingkat kematangan gonad pada perairan Rembang adalah 608 ekor pada TKG 1; 658 ekor pada TKG 2; dan 355 pada TKG 3. Data menunjukan bahwa pola pertumbuhan rajungan yang ada di perairan Rembang adalah allometrik negatif  baik rajungan jantan maupun rajungan betina. Abstract: Blue swimming crab (Portunus pelagicus) has a high economic value, directly proportional to the increased catch. The level of non-conservation utilization will affect the size and condition of the blue swimming crab in a population, as well as the blue swimming crab stock in a waters. This study is aimed to determine the blue swimming crab conservation study (Portunus pelagicus) based on morphometry and sex ratio brought by fishermen in the waters of Gegunung Wetan Village, Rembang District, Rembang Regency. The method used in this study is descriptive. Observation of blue swimming crab samples was carried out in one of the collectors in the village. Blue swimming crab was observed based on morphometry and sex ratio for 30 days. Informative results can be used as a guide in determining policies regarding sustainable and conservation management of blue swimming crab fisheries. The results of the study revealed that the abundance of male blue swimming crab was 46% (1379 male blue swimming crab) and the abundance of the female blue swimming crab was 56%  (1621 female blue swimming crab) of 3000 blue swimming crab samples. The ratio of male and female  is 1:1.18. Based on the size distribution of the width of the blue swimming crab carapace in the waters of Getanung Wetan it ranges from 72-167 mm and the distribution of weight is 40-303 grams. 13.8% (413 blue swimming crab) sized≤10 cm and 86.2% (2587 blue swimming crab) sized ≥10 cm. The distribution of gonad maturity level in the waters of Gegunung Wetan is 608 female blue swimming crab at TKG 1; 658 female blue swimming crab at TKG 2; and 355 female blue swimming crab at TKG 3. There were 355 female blue swimming crab (22%) of the total female blue swimming crab laying eggs. The data showed that the blue swimming crab growth pattern in Gegunung Wetan waters was negative allometric both male and female blue swimming crab.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Rumput Laut Gracilaria verrucosa, Greville, 1830 (Florideophyceae : Gracilariaceae) di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara Radhian Wikanarto Widodo; Subagiyo Subagiyo; Rini Pramesti
Journal of Marine Research Vol 8, No 3 (2019): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.735 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i3.25271

Abstract

Infeksi bakteri patogen menjadi masalah kesehatan dunia. Antibiotik untuk penanggulangan infeksi menjadikan bakteri resisten karena pemakaiannya tidak sesuai dosis. Permasalahan ini dapat diatasi salah satunya dengan pencarian sumber antibiotik baru termasuk diantaranya pada rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri ekstrak metanol G. verrucosa terhadap Escherichia coli, Bacillus cereus, Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa, Vibrio anguillarum, dan Vibrio alginolyticus. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental laboratoris. Sampel rumput laut hasil budidaya Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara dikeringkan kemudian dimaserasi dengan metanol selama 2x24 jam. Aktivitas antibakteri ekstrak diuji pada konsentrasi 100 µg/disk, 50 µg/disk, 25 µg/disk, dan 10 µg/disk kemudian dilakukan uji fitokimia. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak metanol G. verrucosa tidak memiliki aktivitas antibakteri. Uji fitokimia menunjukkan ekstrak mengandung flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid. Pathogenic bacterial infection become a world health problem. Antibiotics for prevention of infection make bacteria resistant due to the incorrect dosage. One of these problems can be overcome by finding a new source of antibiotics including seaweed. This study aims to determine the antibacterial activity of methanol extract of G. verrucosa against Escherichia coli, Bacillus cereus, Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa, Vibrio anguillarum, and Vibrio alginolyticus. Laboratory experimental method was used in this study. Seaweed samples from the cultivation at Brackish Water Aquaculture Center (BBPBAP) Jepara were dried and then macerated with methanol for 2x24 hours. The antibacterial activity of the extract was tested at concentration of 100 µg / disk, 50 µg / disk, 25 µg / disk, and 10 µg / disk then phytochemical tests were carried out. The results of antibacterial activity test showed that G. verrucosa methanol extract did not have antibacterial activity. The phytochemical test showed that seaweed extract contained flavonoids, saponins, steroids, and triterpenoids
Pseudomonas sp., Moraxella sp., Vibrio sp. Dari Sedimen Mangrove Sebagai Antibakteri Terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Salmonella thypi Sylvia Sari Indah Dongoran; Subagiyo Subagiyo; Wilis Ari Setyati
Journal of Marine Research Vol 11, No 3 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.263 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v11i3.35037

Abstract

Resistensi bakteri merupakan isu global yang sangat penting. Infeksi penyakit disebabkan oleh resistensi bakteri. E. coli, S. aureus dan S. thypi merupakan bakteri patogen yang menyebabkan infeksi. Pengendalian resistensi bakteri dapat dilakukan dengan eksplorasi sumber senyawa baru. Bakteri sedimen mangrove berpotensi sebagai antibakteri terhadap E. coli, S. aureus dan S. thypi. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk memperoleh jenis bakteri sedimen mangrove yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli, S. aureus dan S. thypi. Penelitian terdiri dari beberapa tahapan dimulai dari isolasi, purifikasi, uji aktivitas antibakteri dan uji biokimia. Hasil isolasi yang diperoleh berjumlah 33 isolat, 3 diantaranya memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli, S. aureus dan S. thypi. Berdasarkan hasil yang didapatkan, Aktivitas antibakteri SS.2 ISP tergolong kuat terhadap E. coli dan tergolong sedang terhadap S. aureus dan S. thypi. Aktivitas antibakteri SS.4 ISP tergolong sedang terhadap E. coli, S. aureus dan S. thypi sedangkan SK.1 MA tergolong sedang terhadap E. coli dan S. aureus dan tergolong lemah terhadap S. thypi. Berdasarkan identifikasi biokimia isolat SS.2 ISP, SS.4 ISP dan SK.1 MA teridentifikasi sebagai genus Pseudomonas sp., Moraxella sp. dan Vibrio sp..  Bacterial resistance is a very important global issue. Infectious diseases are caused by bacterial resistance. E. coli, S. aureus and S. thypi are pathogenic bacteria that cause infection. Control of bacterial resistance can be done by exploring new sources of compounds. Mangrove sediment bacteria have the potential as antibacterial against E. coli, S. aureus and S. thypi. The purpose of this study was to obtain types of mangrove sediment bacteria that have antibacterial activity against E. coli, S. aureus and S. thypi. The research consisted of several stages starting from isolation, purification, antibacterial activity test and biochemical test. The isolation results obtained were 33 isolates, 3 of which had antibacterial activity against E. coli, S. aureus and S. thypi. Based on the results obtained, the antibacterial activity of SS.2 ISP was strong against E. coli and moderate against S. aureus and S. thypi. The antibacterial activity of SS.4 ISP was moderate against E. coli, S. aureus and S. thypi, while SK.1 MA was moderate against E. coli and S. aureus and weak against S. thypi. Based on the biochemical identification of isolates SS.2 ISP, SS.4 ISP and SK.1 MA were identified as the genus Pseudomonas sp., Moraxella sp. and Vibrio sp.
Pengaruh Konsentrasi Alginat Dengan Gliserol Sebagai Plasticizer Terhadap Sifat Fisik Dan Mekanik Bioplastik Novita Thea Puspita Langit; Ali Ridlo; Subagiyo Subagiyo
Journal of Marine Research Vol 8, No 3 (2019): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.544 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i3.25256

Abstract

Munculnya permasalahan lingkungan akibat plastik sintetik mendorong perlunya penelitian bahan kemasan mudah terurai (bioplastik). Salah satu bahan yang tersedia di alam dan berpotensi sebagai pembentuk bioplastik adalah alginat karena mampu membentuk gel. Bioplastik dari alginat memiliki sifat yang tidak fleksibel sehingga perlu ditambah gliserol sebagai plasticizer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi alginat dari Sargassum sp. terhadap sifat fisik dan mekanik bioplastik dengan penambahan gliserol dan CaCl2. Materi penelitian ini adalah alginat hasil ekstraksi Sargassum sp. yang diambil dari Perairan Pantai Sundak, Gunung Kidul. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratoris yang terdiri dari empat perlakuan konsentrasi alginat (0,5%, 1%, 3% dan 5%)  dengan tiga pengulangan.  Sifat bioplastik yang diuji meliputi sifat fisik (ketebalan, ketahanan air, kehilangan berat) dan sifat mekanik (kuat tarik dan elongasi). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi alginat akan meningkatkan  ketebalan, ketahanan air dan kuat tarik bioplastik namun menurunkan elongasi dan kehilangan berat bioplastik. Konsentrasi alginat berpengaruh terhadap sifat fisik (ketebalan, ketahanan air, kehilangan berat) dan sifat mekanik (kuat tarik  kecuali elongasi), konsentrasi alginat terbaik yang memenuhi Japanese Industrial Standard dan standar SNI 7188.7:2016 adalah 0,5% The emergence of environmental problems due to synthetic plastics has led to the need to research biodegradable packaging materials (bioplastics). One of the ingredients available in nature and has the potential to form bioplastics is alginate because it is capable of forming gel. Bioplastic from alginate has inflexible properties so it needs to be added by glycerol as a plasticizer. This research aims to determine the effect of alginate concentration from Sargassum sp. on the physical and mechanical properties of bioplastics with the addition of glycerol and CaCl2. The method of this research is alginate from Sargassum sp. taken from Sundak Beach Waters, Gunung Kidul. This research used a laboratory experimental method consisting of four treatments of alginate concentration (0.5%, 1%, 3% and 5%) with three repetitions. The properties of the bioplastics tested included physical properties (thickness, water resistance, weight loss) and mechanical properties (tensile strength and elongation). Data obtained were analyzed using variance analysis (ANOVA). The results showed that the higher the concentration of alginate would increased thickness, water resistance and tensile strength of bioplastics but decreased the elongation and weight loss of bioplastics. The alginate concentration affects the physical properties (thickness, water resistance, weight loss) and mechanical properties (tensile strength and except elongation), the best alginate concentrations that meet the Japanese Industrial Standard and SNI 7188.7: 2016 are 0.5%
Rasio Jenis Kelamin dan Tingkat Kematangan Gonad pada Rajungan (Portunus pelagicus) Linnaeus, 1758 (Malacostraca:Portunidae) yang Didaratkan di Kelurahan Pacar, Kabupaten Rembang Sri Devi Simanjuntak; Ervia Yudiati; Subagiyo Subagiyo
Journal of Marine Research Vol 9, No 1 (2020): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1091.42 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v9i1.25784

Abstract

ABSTRAK : Rajungan (Portunus pelagicus) memiliki nilai ekonomi tinggi, dimana berbanding lurus dengan penangkapan yang meningkat. Tingkat pemanfaatan yang tidak mengindahkan ukuran dan kondisi rajungan dapat mempengaruhi struktur ukuran dan stok rajungan di suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian morfometri, rasio jenis kelamin dan tingkat kematangan gonad rajungan yang didaratkan di Kelurahan Pacar, Kabupaten Rembang. Metode yang digunakan dalam penelitian bersifat deskriptif dan eksploratif. Pengamatan rajungan dilakukan pada salah satu pengepul di Kelurahan Pacar. Rajungan yang diteliti berdasarkan morfometri, rasio seksual dan tingkat kematangan gonad selama 30 hari. Informasi ini dapat dijadikan pedoman dalam menentukan kebijakan mengenai pengelolaan perikanan rajungan yang berkelanjutan. Hasil dari penelitian diketahui bahwa ratio kelimpahan rajungan jantan sebesar 45% (1342 ekor); rajungan betina 55% (1658 ekor) dari 3000 ekor sampel rajungan. Rasio perbandingan jantan dan betina 0,80:1 berdasarkan uji chi square. Berdasarkan distribusi ukuran lebar karapas rajungan di perairan Kelurahan Pacar adalah berkisar antara 60–179 mm dan distribusi berat sebesar 23–251 gram. Distribusi tingkat kematangan gonad pada perairan Kelurahan Pacar adalah 558 ekor pada TKG 1; 761 ekor pada TKG 2; dan 339 pada TKG 3. Data menunjukkan bahwa pola pertumbuhan rajungan yang ada di perairan Kelurahan Pacar adalah allometrik negatif yaitu pertumbuhan lebar karapas lebih cepat bertambah daripada berat tubuhnya baik rajungan jantan maupun rajungan betina.ABSTRACT : Blue swimming crab (Portunus pelagicus) has a high economic value, which is causing the crab catch to rise as well. The catch rate that does not consider the size and maturity of sea crab can affect the size structure and population stock of sea crab in waters. This research to study morphometry, sexual ratio and maturity level of the gonads landed in Pacar Village, Rembang Regency.The method used in this study descriptive and exsplorative. Observation of blue swimming crab samples was carried out in one of the collectors in the village. Blue swimming crab was observed based on morphometry and sexual ratio for 30 days. The results of the study revealed that the abundance of male blue swimming crab was 45% (1342 male blue swimming crabs) and the abundance of the female blue swimming crabs was 55%  (1658 female blue swimming crabs) of 3000 blue swimming crab samples. The ratio of male and female   0.80 ; 1 based on the chi square. Based on the size distribution of the width of the blue swimming crab carapace in the waters of Pacar Village it range from 60-179 mm and the distribution of weight 23-251 grams. The distribution of gonad maturity level in the waters Pacar Village is 558 female blue swimming crab at TKG 1; 761 female blue swimming crab at TKG 2; and 339 female blue swimming crab at TKG 3. Data is showed that the blue swimming crab growth pattern in Pacar Village waters was negative allometric both male and female blue swimming crab.
Uji Penggunaan Bacillus sp. sebagai Kandidat Probiotik Untuk Pemeliharaan Rajungan (Portunus sp.) Kharisma Firdaus Linggarjati; Ali Djunaedi; Subagiyo Subagiyo
Journal of Marine Research Vol 2, No 1 (2013): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.45 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i1.2048

Abstract

Blue crab is one of the economically marine commodities and have high potential export. During this blue crab requirement derived from nature catches because in blue crab aquaculture not yet good branch out. To low survival rate of blue crab caused by bacterium vibrio disease, in addition to the content of nitrogen and phosphate can also affect the blue crab medium. This research as a purpose to test the effect of probiotic bacillus aplication to water quality and the total number of bacteria in the blue crab medium. the research was conducted with 2 stages, that is isolation and selection bacillus bacteria stages as probiotic and testing phase the effect of probiotic bacillus on water quality and the total number of bacteria. The result showed that probiotic bacillus with density 106 cfu/ml to reduce the content of ammonia (NH3), nitrite (NO2) and the total number of bacteria. While probiotics with density 105 cfu/ml to reduce the total number of bacteria in the blue crab medium, but have not been able to reduce the content of ammonia (NH3) and nitrite (NO2).
Jumlah Total Bakteri dan Bakteri Coliform Pada Air Laut dan Sedimen Perairan Laut Kecamatan Kendal Husna Hanifah; Jusup Suprijanto; Subagiyo Subagiyo
Journal of Marine Research Vol 9, No 3 (2020): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.386 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v9i3.27480

Abstract

ABSTRAK: Perairan Laut Kendal terhubung dengan Sungai Buntu, Sungai Kendal, dan Sungai Blorong yang membawa limbah dari kegiatan di darat seperti Mandi Cuci Kakus (MCK), peternakan, tambak, pertanian, dan kegiatan kapal dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Hal ini akan mempengaruhi kualitas bakteriologis perairan laut Kecamatan Kendal. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kualitas bakteriologis air dan sedimen perairan laut Kecamatan Kendal berbasis jumlah total bakteri dan Coliform. Sampel air laut dan sedimen diambil pada bulan Oktober Tahun 2019. Analisa bakteriologis dilakukan di Laboratorium Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan Semarang menggunakan metode berdasarkan ISO 6222: 1999 dan SNI 01-2332.3 – 2015, SNI ISO 9308 –1: 2010 dan SNI 01-2332.1 – 2006. Hasil penelitian menunjukkan jumlah total bakteri pada sampel air laut di stasiun 1 berkisar antara 190 Cfu - 240 Cfu, di stasiun 2 antara 340 Cfu - 380 Cfu. Jumlah total Coliform pada sampel air laut di stasiun 1 dan 2 adalah 1 Cfu/ 100 ml. Jumlah total bakteri pada sampel sedimen di stasiun 1 dan 2 yaitu antara 19.000 Cfu - 90.000 Cfu dan jumlah total coliform di kedua stasiun tersebut sebesar 3,6 MPN/g Coliform. Nilai total Coliform ini berada dibawah baku mutu air laut untuk biota laut, yang maksimum adalah 1.000 dengan toleransi <10%. Sedangkan untuk jumlah total bakteri tidak diatur dalam baku mutu air laut. Tetapi secara umum jumlah total bakteri di air laut terdapat 106 sel/ ml. Sehingga nilai hasil analisis total bakteri menunjukkan kualitas air laut yang masih baik. ABSTRACT: Kendal sea waters are connected to the Buntu River, Kendal River, and the Blorong River which carry waste from human activities such as domestic waste, fishery, agriculture, ship activities, and fish auction activities. These activities can influence the bacteriological quality of the waters of Kendal District. This research was conducted to analyze the bacteriological quality of seawater and sediments from Kendal Seawaters based on the total number of bacteria and Coliform. Seawater and sediment samples were taken on October 2019. Bacteriological analysis was conducted at the Semarang Fisheries Product Quality Testing Laboratory (BPMHP) using methods based on ISO 6222: 1999 and SNI 01-2332.3 - 2015, SNI ISO 9308-1: 2010 and SNI 01-2332.1 - 2006. The results showed the total number of bacteria in sea water samples at station 1 ranged from 190 Cfu - 240 Cfu, at station 2 between 340 Cfu-380 Cfu. The total amount of Coliform in seawater samples at station 1 and 2 are 1 Cfu / 100 ml. The total number of bacteria in sediment samples at station 1 and 2 are between 19,000 Cfu - 90,000 Cfu and the total number of coliforms at both stations are 3.6 MPN / g Coliform. The total value of this coliform is below the sea water quality standard for marine life, the maximum is 1,000 with a tolerance of <10%. Where as the total number of bacteria is not regulated in the seawater quality standard. But in general the total number of bacteria in seawater is 106 cells / ml. So the value of the total bacterial analysis shows that the quality of sea water is still good.
Kelimpahan Mikroplastik pada berbagai ukuran Kerang Hijau (Perna viridis) dan Kerang Darah (Anadara granosa) yang didaratkan di TPI Bungo, Demak dan TPI Kedungmalang, Jepara, Jawa Tengah Refi Sekarwardhani; Subagiyo Subagiyo; Ali Ridlo
Journal of Marine Research Vol 11, No 4 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i4.32209

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelimpahan mikroplastik pada kerang hijau dan kerang darah meliputi jumlah, bentuk, warna serta hubungan ukuran cangkang kerang terhadap jumlah mikroplastik pada kerang yang didaratkan di TPI Bungo, Demak dan TPI Kedungmalang, Jepara. Sampel diambil pada tanggal 6 Februari 2021. Pada penelitian ini dilakukan pemisahan jaringan lunak kerang dengan cangkangnya, 2 – 7 gram jaringan lunak kerang dilarutkan dalam 100 ml KOH 10% dan didiamkan selama 24 jam (untuk menghancurkan bahan organik). Selanjutnya larutan ZnCl2 30% sebanyak 10 ml ditambahkan pada jaringan lunak dan didiamkan selama 24 jam untuk memisahkan natan dan supernatan, kemudian di saring dengan kertas whatman no 42 menggunakan vacum pump dan diamati menggunakan mikroskop pada perbesaran 100X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel kerang darah dan kerang hijau telah terkontaminasi mikroplastik. Kerang darah dan kerang hijau yang berasal dari TPI Kedungmalang ditemukan mikroplastik masing-masing sebanyak 11,2 partikel/ind dan 7,6 partikel/ind sedangkan di TPI Bungo ditemukan mikroplastik masing-masing sebanyak 3,8 partikel/ind dan 13,9 partikel/ind. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kerang darah dan kerang hijau yang didaratkan di TPI Bungo, Demak dan TPI Kedungmalang, Jepara  pada waktu penelitian sudah terkontaminasi mikroplastik dan terdapat perbedaan kelimpahan mikroplastik pada ukuran cangkang yeng berbeda.  This study aims to examine the microplastics abundance in shellfish including the number, shape, color and the relationship between shell size and the amount of microplastic in green mussels and blood clams landed at TPI Bungo, Demak and TPI Kedungmalang, Jepara. Clams sampling was carried out on February 6, 2021. In this study, the shells were separated, then 100 ml of 10% KOH solution was added and allowed to stand for 24 hours (to destroy organic matter), then added 30% ZnCl2 solution as much as 10 ml and allowed to stand for 24 hours to separate the natant and supernatant, then filtered with whatman paper no 42 using a vacuum pump and observed using a microscope. The results showed that all samples of blood mussel and green mussels were contaminated with microplastics. Blood mussel and green mussels from TPI Kedungmalang found 11.2 particles/ind and 7.6 particles/ind respectively, while at Bungo TPI found microplastics with 3.8 particles/ind and 13.9 particles respectively. Based on the results of the study, it can be concluded that blood mussel and green mussels landed at Bungo TPI, Demak and Kedungmalang TPI, Jepara at the time of the study were contaminated with microplastics and there were differences in the abundance of microplastics at different shell sizes.
Optimasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah Kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta Muhammad Aviv Arsya Irnantyanto; Subagiyo Subagiyo; Suryono Suryono
Journal of Marine Research Vol 12, No 1 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i1.35087

Abstract

Instalasi Pengolahan Air Limbah Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta mengolah air limbah industri yang dihasilkan dari kegiatan industri pengolahan ikan. Seiring berjalannya waktu, perkembangan industri pengolahan ikan semakin meningkat sehingga menambah beban pencemaran air limbah. Bertambahnya usia pada komponen pengolahan limbah dan semakin bertambahnya beban pencemaran air limbah maka perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui efisiensi kinerja proses pengolahan air limbah. Evaluasi dilakukan pada beban pencemaran inlet dan outlet air limbah serta kinerja proses pada unit pengolahan air limbah. Pengukuran dan pengujian dilakukan untuk memperoleh data yang selanjutnya akan dilakukan analisis data. Hasil analisis akan dibandingkan dengan standar desain unit pengolahan dan hasil pengujian air limbah akan dibandingkan dengan baku mutu pengolahan ikan yang berlaku. Hasil uji inlet air limbah menunjukkan tingginya kandungan beban pencemaran organik yang dihasilkan oleh industri pengolahan ikan. Kemampuan Instalasi Pengolahan Limbah UPT PPS Nizam Zachman Jakarta menunjukkan nilai efisiensi penurunan beban pencemaran organik, yaitu X>80%.  Nilai efisiensi penurunan beban pencemaran tersebut membuat parameter BOD, COD, TSS, Minyak dan Lemak tidak melebihi nilai baku mutu sehingga efisiensi penurunan beban pencemaran air limbah dinyatakan efektif, namun nilai efisiensi penurunan parameter amonia >80% masih melebihi nilai baku mutu, sehingga kinerja pengolahan air limbah dinyatakan tidak efektif dalam mengolah beban amonia pada air limbah. Wastewater Treatment Plant (WWTP) of Nizam Zachman Jakarta Fishing Port treats industrial wastewater produce from fish processing industry activities. Along the time, the development of the fish processing industry has increased that increasing the load of wastewater pollution. As the age of the waste treatment component increases and the load of wastewater pollution increases, it is necessary to evaluate the efficiency of the performance of the wastewater treatment process. Evaluation will be done on the influent and effluent pollution load of wastewater and process performance in the wastewater treatment unit. Measurement and examination conducted to obtain data for further data analysis. The results of the analysis will be compared with the WWTP design standards and the results of wastewater testing will be compared with the applicable fish processing quality standards. The results of the wastewater influent test show the high content of organic pollution loads produced by the fish processing industry. The penurunan efficiency of the wastewater treatment unit shows a very efficient level so that the results of the wastewater effluent test show a low pollution load value and are in accordance with the quality standard of Governor Regulation No. 69 of 2013 concerning Wastewater Quality Standards for Fish Processing Activities. Overall wastewater treatment performance shows a very efficient penurunan efficiency, however there are several activated sludge process parameters that are not in accordance with WWTP design standards and wastewater effluent parameters that exceed the quality standard values.
Co-Authors Adi Santoso Agus Sabdono Agus Trianto Agus Trianto Ahmad Fadhil Muzaki Ahmad Saddam Habibi Aiyen Tjoa Ali Djunaedi Ali Djunaedi Ali Djunaedi Ali Ridlo Ambariyanto Ambariyanto Aninditia Sabdaningsih Antonius Budi Susanto Bambang Yulianto Baskoro Rochaddi Chrisna Adhi Suryono Chrisna Adi Suryono Delianis Pringgenies Diah Permata W Diah Permata Wijayanti Dwi Haryanti Dwi Haryo Ismunarti Elis Indrayanti Elsa Lusia Agus Endang Sri Susilo Erni - Martani Ervia Yudiati Feri Setiawan Fifi Nur Hidayah Fionica May Sandi Gagas Tri Pamungkas Hani’atun Nurfajriyah Henna Rya Abdurachim Husna El Iksiroh Husna Hanifah Irwani Irwani Isai Yusidarta Ita Riniatsih Jusup Suprijanto Kharisma Firdaus Linggarjati Luh Putu Puspita Dewanti Mada Triandala Sibero Marthin Ricky Sipayung Mirsa Septiana Mutik Mostafa Imhmed Ighwerb Muhammad - Zainuddin Muhammad Aviv Arsya Irnantyanto Muhammad Juli Hendra Putra Muhammad Salauddin Ramadhan Djarod Mustagfirin Mustagfirin Mustalafin Mustalafin Nenik Kholilah Nenik Kholilah Nirwani Soenardjo Norma Afiati Novita Thea Puspita Langit Nur Taufiq Syamsudin Putra Jaya Taufiq Syamsudin Putra Jaya Nuril Azhar Nuril Azhar Ocky Karna Radjasa Rabia Alghazeer Radhian Wikanarto Widodo Rahayu Rahayu Refi Sekarwardhani Retna Handayani Retno Hartati Retno Murwani Ria Azizah Ria Azizah Ria Azizah TN Ria Azizah Tri Nuraini Ria Azizah Tri Nuraini Ria Azizazh Tri Nuraeni Rignolda Djamaludin RINI PRAMESTI Rini Pramesti Rudhi Pribadi Sebastian Margino Sebastian Margino Sebastian Margino Sonny Rieldo Damanik Sri Devi Simanjuntak Sri Lintang Artono Sugeng Widada Suryono Suryono Sutrisno Anggoro Sylvia Sari Indah Dongoran Titis Buana Triyanto - - Triyanto Triyanto Triyanto Triyanto Triyanto Triyanto Widianingsih Widianingsih Wilis A Setyati Wilis A Setyati Wilis A Setyati Wilis Ari Setyati Wilis Ari Setyati Yohanes Oktaviaris Yolanda Christia Simanjuntak