This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Elektro Sainteks Vokasi: Jurnal Riset Akuntansi SOROT: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Prosiding Seminar Biologi Dinamika Hukum JEJAK Indonesian Journal of Agricultural Science SOCIOLOGIE Prosiding Penelitian FISIP Unia Prosiding Pengabdian FISIP Unila Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan Jurnal Manajemen Atma Jaya Semesta Teknika WARTA Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Forum Geografi Jurnal Gramatika Benefit: Jurnal Manajemen dan Bisnis Sawwa: Jurnal Studi Gender BERITA BIOLOGI Health Notions JOURNAL OF ELECTRICAL AND SYSTEM CONTROL ENGINEERING JOURNAL OF INFORMATICS AND TELECOMMUNICATION ENGINEERING Animal Production : Indonesian Journal of Animal Production SOSIOHUMANIKA Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia MEDIA BINA ILMIAH Journal Of Nursing Practice JURNAL SERAMBI ILMU Media Ilmu Kesehatan Scientific Journal of Reflection : Economic, Accounting, Management and Business Jurnal Ilmiah Ecosystem ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications JURNAL PANGAN Jurnal Penelitian IPTEKS International Journal for Educational and Vocational Studies Jurnal Ilmu Manajemen Perspektif Komunikasi; Jurnal Ilmu Komunikasi dan Komunikasi Bisnis Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Jurnal Sains Manajemen dan Bisnis Indonesia International Journal of Insights for Mathematics Teaching (IJOIMT) Metafora: Education, Social Sciences and Humanities Journal Jurnal Mediasosian : Jurnal Ilmu Sosial dan Administrasi Negara Jurnal Sisfotek Global Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Pemerintahan Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences DedikasiMU: Journal of Community Service Proceeding Biology Education Conference
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JURNAL PANGAN

Meningkatkan Produksi Padi Menuju Ketahanan Pangan yang Lestari Suwarno, Suwarno
JURNAL PANGAN Vol 19, No 3 (2010): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1182.087 KB) | DOI: 10.33964/jp.v19i3.150

Abstract

Beras merupakan bahan makanan pokok bagi penduduk Indonesia, sehingga ketahanan pangan di Indonesia identik dengan swasembada beras. Indonesia berhasil mencapai swasembada beras pada tahun 1984 namun pada tahun 1993 laju peningkatan produksi beras mulai menurun sedangkan permintaan terus meningkat, sehingga sejak 1994 Indonesia kembali mengimport beras. Peningkatan produksi beras di Indonesiaselama ini diperoleh sebagian besar dari peningkatan hasil padi. Saat ini hasil padi di Indonesia telah tinggi, tertinggi di wilayah tropis. Semakin tinggi tingkat hasil, semakin mendekati potensi hasil varietas, semakin sulit meningkatkan lagi, dan semakin besar resiko yang dihadapi berupa serangan hama dan penyakit serta banjir dan kekeringan akibat cuaca yang ekstrim. Oleh sebab itu, peningkatan produksi padi tidak bisa lagimenitikberatkan pada peningkatan hasil, tetapi harus beralih pada perluasan areal pertanaman. Indonesia mempunyai lahan sawah irigasi sangat luas, tetapi rasionya terhadap total luas daratan maupun terhadap jumlah penduduk sangat kecil bila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai potensi besar dan memerlukan perluasan lahan sawah irigasi yang merupakan lingkungan terbaik untuk produksi padi. Selain itu Indonesia juga mempunyai lahan kering dan lahan rawa yang potensial untuk perluasan areal pertanaman padi. Kebutuhan untuk perluasan areal tersebut semakin mendesak manakala swasembada jagung dan kedelai juga ingin dicapai. Perkiraan berdasarkan kesesuaian lahan, tata ruang, dan pemanfaatan bagi tanaman pangan lainnya, Indonesia mempunyai sekitar 9,7 juta ha lahan yang potensial untuk perluasan areal pertanaman padi, terdiri dari 5,3 juta ha, 3,0 juta ha, dan 1,4 juta ha masing-masing potensial untuk lahan sawah, lahan rawa, dan lahan kering. Untuk mewujudkan ketahanan pangan atau swasembada beras yang lestari, selain melanjutkan upaya peningkatan hasil, Indonesia harus memperluas areal pertanaman padi.Rice is the staple food for all Indonesian, thus it is fair to say that food security in Indonesia is identical with rice self sufficiency. In 1984, Indonesia managed to achieve self sufficiency of rice. However, in 1993, the rate of rice production starting to decline while the consumption rate of rice continues to increase, which resulting in Indonesia becomes rice importer country once again since 1994. The increasing rate of rice production in Indonesia is mainly achieved through the increase of rice yield. Currently, the rate of rice yield in Indonesia can be considered high, even the highest rice yield in the tropical region. The higher the yield, the closer it gets to the maximum potential of the varieties. Therefore, it becomes harder to further maximize the results and it also brings consequences towards pests’ vulnerability, diseases, and the varieties durability in facing unfavorable weathers. Considering the factors above, in order to increase rice production, Indonesia should not depend on rice yield and starting to focus on the cultivation area. While Indonesia has a large area of irrigated land, its ratio to the total land area as well as to the total population are very small compared to other Asian countries. These indicated that Indonesia has the potential to increase the size of its cultivation area based on irrigated land, which is the most suitable area for rice production. Another factor to be considered was the fact that Indonesia also possesses large area of upland and swampy land, which also can be converted into potential cultivation area. The need to expand cultivation area becomes important issues especially since the program to achieve self sufficiency for soybean and corn have been launched. Those programs resulted in the shift of cultivation areas for rice to soybean and corn. Based on the land use and land suitability, it is estimated that Indonesia currently have 9.7 million ha land potential for rice cultivation area; consists of 5.3 million ha potential for irrigated lowland rice, 3.0 million ha for swampy rice, and 1.4 million ha for upland rice. To achieve sustainable food security and self-sufficiency of rice production in Indonesia, it is not enough to depend only on rice yield but also supported by expanding the areas for rice cultivation. 
Co-Authors A. Hairmansis A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Syani Agus Budiman Agusta Dian Ellina Ahmad Dadang Alanindra Saputra Alfian Fawzi Ali, Ramsah Ambarwati, AD Aprianto, Ronal Aris Hairmansis Auliyah, Khusnul Bambang Kustianto Bramantyo, Rizki Yudha Budi Koestoro Caribu Hadi Prayitno CH Prayitno, CH Dewi Puspita Dewi Puspita Sari Djarot Sadharto, Djarot Doso Sarwanto Dudung Dudung DWINITA WIKAN UTAMI E Hendarto, E Eko Hendarto Eni Wuryani Fardana, Anugerah Riski Furqaranda, Rastra Ganjar Subekti HAJRIAL ASWIDINNOOR Hanarida, I Hartono, Meilani Herpratiwi Herpratiw Hidayatun, Dinar Hindayati Mustafidah Ida Kurniawati, Ida Junun Sartohadi Kamaliah Kamaliah, Kamaliah Kusmiyati Kusmiyati kustono, alwan Maman A. Djauhari Maridi Maridi Marjono Marjono Miftahudin . Muhammad Amin Murfiah Dewi Wulandari Murti, Hary N, Dwi Ayu Nasution, Anggiani Ngapuli Irmea Sinisuka, Ngapuli Irmea Nugraheni Eko Wardani Nur Hidayat Nurrohmad, Edi Otto Fajarianto Pairulsyah Pairulsyah Parouli M. Pakpahan Permatasari, Pradina Andhin PUJI LESTARI Raya, Crisantus Lebu Riky Priangga Risna Esti Mugiawati Rohmat Fadludin Romadhon Romadhon Rosdianti, I Saddhono, Kundharu - Sajidan Sajidan Santoso, Andri Guna Saring Marsudi Setyowati, Ayu Siregar, Muhammad Imam Syarif Siti Masruroh Siti Nurani Siti Yuriyah SK Baidoo, SK Soedjajadi Keman Solihah, Ma'ratul Sri Dwiastuti Suberthi, Meta Sudiarto, Pramono Sunarto Sunarto Suranto Suranto Suryawati, Indah Susbiyani, Arik Susetyo Susetyo Sutomo Sutomo Syaiful . syarifah muthia putri, syarifah muthia T Rahardjo, T Teguh Pramono Tigor Sitorus, Tigor TR Sutardi, TR TRI PRABOWO Trikoesoemaningtyas Uswatun Chasanah Wahyuni, Niniek Waluyo Waluyo Wera Auliag Sistira Winda Hastuti, Winda YATIM RIYANTO Yulianto, Budi Yulinartati Yulinartati, Yulinartati Yuriyah, S Yusuf, Rizky Maulana Zulbahridar Zulbahridar, Zulbahridar