Claim Missing Document
Check
Articles

SEBARAN KONSENTRASI ORTOFOSFAT DI LAPISAN PERMUKAAN PERAIRAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PENGAMBENGAN DAN ESTUARI PERANCAK, BALI Aziz, Afriza; Wulandari, Sri Yulina; Maslukah, Lilik
Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.147 KB)

Abstract

Perairan PPN (Pelabuhan Perikanan Nusantara) Pengambengan dan perairan estuari Perancak berada di satu kawasan perairan yang berhubungan langsung dengan selat Bali. Terdapat banyak industri pengolahan ikan di kawasan ini yang langsung membuang limbah ke laut tanpa pengolahan terlebih dahulu. Air limbah tersebut diduga mengandung senyawa ortofosfat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi ortofosfat dalam air limbah dan air laut beserta faktor-faktor fisika-kimia perairan yang mempengaruhinya, serta penyebarannya di lapisan permukaan perairan PPN Pengambengan dan estuari Perancak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif pada 16 stasiun penelitian yang ditentukan secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ortofosfat dalam sampel air laut berkisar antara 0,017 mg/l – 1,536 mg/l; konsentrasi ortofosfat dalam sampel air limbah A sebesar 39,126 mg/l dan sampel air limbah B sebesar 19,591 mg/l. Konsentrasi ortofosfat di perairan PPN Pengambengan dipengaruhi oleh sumber ortofosfat yang berasal dari air limbah hasil industri pengolahan ikan, dan konsentrasi ortofosfat di perairan estuari Perancak dipengaruhi oleh sumber ortofosfat yang berasal dari limbah buangan pemukiman penduduk dan home industry, serta ekosistem mangrove yang ada di pinggiran sungai Perancak. Secara horizontal, kadar fosfat semakin tinggi pada daerah pantai. 
SEBARAN HORIZONTAL KONSENTRASI NITRAT DAN NITRIT PADA KONDISI PASANG SURUT DI PERAIRAN CILAUTEUREUN, GARUT Farihah, Rizqi Ayu; Maslukah, Lilik; Wulandari, Sri Yulina
Journal of Oceanography Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.624 KB)

Abstract

Perairan Cilauteureun di Kabupaten Garut merupakan Perairan yang banyak menerima masukan bahan organik dari aliran sungai dan hasil sampingan TPI Cilautereun yang merupakan TPI terbesar di Kabupaten Garut.Tujuan penelitian ini adalah melihat sebaran horizontal konsentrasi nitrat dan nitrit pada kondisi pasang surut di Perairan Cilauteureun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi sampling menggunakan teknik Cluster samplingdengan titik pengambilan sample sebanyak 9 titik. Konsentrasi  nitrat dan nitrit dianalisa dengan menggunakan  metode SNI 06-2480-1991 (APHA 4500 NO3 Th. 1992) untuk nitrat dan metode SNI 06-6989.9-2004 untuk nitrit.Sebaran konsentrasi nitrat dan nitrit saat pasang dominan ke arah Barat Laut dan sebagian kecil ke arah Barat. Sedangkan sebaran pada saat surut arus mengalir dari arah Utara ke Selatan, kemudian arus karena adanya Pulau Santolo arus berbelok dari arah Barat Laut ke Tenggara. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa kadar nitrat dan nitrit di Perairan Cilauteureun saat pasang dan surut adalah sama, karena perbedaan konsentrasinya yang sangat kecil.
Pengaruh Perebusan Dengan Abu Sekam Dan Waktu Perendaman Air Terhadap Kadar Hcn Pada Buah Mangove Avicennia marina Kurniawan, Ade; Wulandari, Sri Yulina; Supriyantini, Endang
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.384 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v1i2.2023

Abstract

The potential of mangove fruit as a food source has not been known yet. Mangove is a potential material to be used as a food substitute, one of which is the process of making flour. One part of the Mangove is used for the manufacture of flour is the fruit of mangove A.marina. Toxins such as HCN in fruit may cause constraint in food processing, so it needs to be removed. The ways that can be done by immersion and boiling them with rice husk ash. Rice husk ash is material that is expected to absorb HCN as toxin in fruit. This research used Completely Randomized Design (CRD) factorial pattern consisting of two factors treatments with three replicates by 6 hours immersion time (4, 8 and 12 replications) and ash contents (5, 10, 15% W). Data were analyzed by two-way ANOVA using SPSS. The results showed that treatment with several concentrations of ash boiling and long water immersion to give a significant influence on levels of HCN A.marina mangove fruit flour. Treatment with boiling 15% ash content and 6 hours of water immersion to 12 replications provides the best results of the HCN content of fruit and flour mangove mangove A.marina
Pengaruh Pemberian Tetraselmis chuii Dan Skeletonema Costatum Terhadap Kandungan Epa Dan Dha Pada Tingkat Kematangan Gonad Kerang Totok Polymesoda erosa Widasari, Fitrianisa Nur; Wulandari, Sri Yulina; Supriyantini, Endang
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.287 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i1.2050

Abstract

The research was conducted to determine the effect of natural feed T. chuii and S. costatum to content of EPA and DHA on the level of maturity of the gonads. Species used in this research Totok clams sized 4-5 cm. Obtained from the waters surrounding Gombol island, Segara Anakan Cilacap. The method used is an experimental laboratory with a split plot draft random, 2 factorials and 3 treatments. Influence of mixture T1 : T. chuii 36 x 104 sel / mL and S. costatum 9 x 104 sel / mL; T2 : T. chuii 27 x 104 sel / mL and S. costatum 18 x 104 sel / mL; T3 : T. chuii 18 x 104 sel / mL and S. costatum 27 x 104 sel / mL. The feed is given once a day for there months. Measurement of EPA and DHA content using GC-MS method. The results of this research showed that treatment of feeding a mixture of T. chuii and S. costatum give real effect to the content of EPA and DHA on Totok clams. The development of the level of maturity of the gonads is still in the development Totok clams of stadia 1. Treatment of mixed feed formulations (T. chuii 27 x 104 cells/ml and S. Costatum 18 x 104 cells/ml) give better the growth Totok clams, a heavy wetness soft tissue Totok clams, feed consumption, Survival Rate of Totok clams, the percentage content of EPA and DHA and the level of maturity of the gonads in Totok clams P. erosa.
Karakterisasi Metabolit Sekunder Bakteri Simbion Gastropoda Conus miles dengan Metode GC-MS Sebagai Antibakteri MDR (Multi Drug Resistant) Hasanah, Nurul Fitrah; Pringgenies, Delianis; Wulandari, Sri Yulina
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.74 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v1i2.2038

Abstract

It is known that the bacterial symbionts are symbiotic with gastropods Conus miles has the potential to be able to produce antibacterial compounds against bacterial MDR (Multi Drug Resistant). Information found previously from bacterial symbionts and isolation based on screening results, the size of the zone of inhibition and inhibitory properties against several types of bacteria tests showed that isolates derived from Conus miles Gastropoda symbionts characterized by kinship rate of 98% in bacteria Pseudoalteromonas sp. The research objective was to determine the characteristics of the bacterial symbiont bioactive compounds associated with the type of mollusk Conus miles. The study was conducted three phases namely the isolation and purification of bacteria; characterization of isolates identified through test results on the reaction of physiological and biochemical tests, as well as the identification of secondary metabolites by GC-MS method QP2010S Shimadzu. The results showed that the bacterial symbiont isolates had a number of compounds with a percentage of the highest peak to the lowest compound the compound, Acetic acid (CAS) ethylic acid (35.22%); propanoic acid, 2-methyl-(CAS) Isobutyric acid (11.78%); Iso -valeric acid (9:38%), butanoic acid, 2-methyl-(CAS) 2-methylbutanoic acid (4.74%) and 1,2-Benzenedicarboxylic acid, dioctyl ester (CAS) Dioctyl phthala (4:36%). The results concluded that the bacterial symbiont isolates obtained in this study provide information on the results of potentially new antibiotics.
KONSENTRASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN BESI (Fe) DALAM SEDIMEN DASAR DAN KETERKAITANNYA DENGAN KARBON ORGANIK&UKURAN BUTIR DI MUARA WISO, JEPARA Maslukah, Lilik; Wulandari, Sri Yulina; Herlintang, Aulia Septine; Muslim, Muslim
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 2 (2019): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.828 KB) | DOI: 10.56064/maspari.v11i2.9474

Abstract

Perairan Wiso, Ujungbatu, Jepara merupakan wilayah perairan yang memiliki aktivitas cukup padat, seperti aktivitas nelayan yang dapat berdampak pada kenaikan konsentrasi logam berat dalam sedimen dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi logam berat timbal dan besi pada sedimen, mengetahui hubungan antara konsentrasi logam berat dengan karbon organik total dan ukuran butir sedimen. Penelitian ini dilaksanakan pada 15 Oktober 2017 dengan metode kuantitatif. Konsentrasi logam berat disajikan dalam bentuk peta sebaran. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi timbal berkisar 33,5705 mg/kg – 79,6378 mg/kg dan 0,2793 mg/kg – 90,1040 mg/kg untuk besi. Konsentrasi timbal dan besi tidak selalu dipengaruhi oleh keberadaan karbon organik total dan ukuran butir sedimen akan tetapi konsentrasi timbal dan besi lebih dipengaruhi oleh jarak dari muara sungai sebagai sumbernya.
Sebaran Konsentrasi Material Padatan Tersuspensi dan Fosfat di Perairan Semarang, Jawa Tengah Utama, I Made Rifaldy Puja; Maslukah, Lilik; Wulandari, Sri Yulina
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v10i1.28533

Abstract

Sungai Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur merupakan sungai besar yang berperan dalam mempengaruhi nilai kualitas perairan Semarang. Sungai ini membawa material dan limbah yang berasal dari darat kemudian mengalir ke laut melalui muara sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai konsentrasi zat padat tersuspensi (MPT) dan fosfat serta pola distribusinya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2019 dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode penentuan lokasi menggunakan purposive sampling pada 22 stasiun yang dapat merepresentasikan wilayah muara dan laut. Penentuan MPT secara gravimetri  dan fosfat menggunakan metode asam askorbat. Hasil konsentrasi MPT berkisar antara 50-290 mg/L dan fosfat 0,95-0,16 mg/L. Pola distribusi secara horisontal MPT menunjukkan lebih tinggi di daerah dekat pantai dan pola sebaran vertikal menunjukkan lebih tinggi di permukaan (0,2 m) dibanding di bagian bawah (0,8 m). Pola sebaliknya ditemukan pada sebaran fosfat dengan nilai lebih tinggi di dasar dan pola sebaran spasialnya menunjukkan konsentrasi tinggi ditemukan di wilayah timur yaitu di Muara Sungai Banjir Kanal Timur. Sungai Banjir Kanal Timur memberikan kontribusi yang besar terhadap unsur hara fosfat terlarut.  The Banjir Kanal Barat  and  Banjir Kanal Timur River  are major rivers that play a role in influencing the quality value of Semarang waters. This river carries material and waste originating from the land and then flows out to the sea through the river mouth. This study aims to determine the concentration value of suspended solids (MPT) and phosphate and the distribution pattern. This research was conducted in February 2019, using descriptive quantitative methods. The method of determining the location uses purposive sampling at 22 stations that can represent the estuary and sea areas. Gravimetric and phosphate determination of MPT using the ascorbic acid method. The results of MPT concentrations ranged from 50-290 mg / L and phosphate from 0.95 to 0.16 mg/L. Spatial distribution of MPT shows a high concentration in the coastal area and vertically, the distribution is higher at the surface (0.2 m) than at the bottom (0.8 m). This pattern is different from the phosphate which is found to be higher at the bottom with its spatial distribution showing a high concentration in the eastern region, namely in the estuary of Banjir Kanal Timur. This estuary of Banjir Kanal Timur has a large contribution to phosphate ions.
Karakteristik Geokimia Phosphor Sedimen Permukaan Perairan Mangunharjo (Semarang) Dan Marunda (Jakarta) Noor Syafaat Damardjati; Lilik Maslukah; Sri Yulina Wulandari
Jurnal Kelautan Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.502 KB) | DOI: 10.21107/jk.v12i2.6062

Abstract

ABSTRACTThe waters of Mangunharjo, Semarang and Marunda, Jakarta are located in the area of industrial and dense population. There is the activity of industrial, household, urban waste and agricultural in the land or along the river upstream can potentially as a source of pollutants and impacting the aquatic environment. Pollutants get into the water together with a suspension of sediment through river water flow and precipitation in the coastal environment. The study aims to determine the geochemical characteristics of sedimentary phosphor from two different locations. Determination of the phosphate fraction of sediment, using sequential determination extraction (SEDEX). The results showed that the concentration of the inorganic phosphorus sediment fraction has a similar relative distribution of Mangunharjo and Marunda waters i.e. Fe-P Ca-P Ads-P. The concentration of Ads-P, Ca-P, and Fe-P in Mangunharjo water is between 0.20-0.26 μmol g-1, 2.77-3.60 μmol g-1, and 4.60-5.74 μmol g-1 and Marunda water is between 0.28-0.61 μmol g-1, 2.91-4.13 μmol g-1, and 0.92-2.83 μmol g-1, respectively. The grain size of sediments and current patterns affect the distribution of phosphorus fraction.Keywords: Phosphorus fraction, surface sediments, Mangunharjo, MarundaABSTRAKPerairan Mangunharjo, Semarang dan Marunda, Jakarta berada didaerah kawasan industri dan padat penduduk. Terdapatnya aktivitas industri, rumah tangga, limbah perkotaan dan pertanian di daratan ataupun di sepanjang hulu sungai dapat berpotensi sebagai sumber pencemar dan berdampak bagi lingkungan perairan. Bahan pencemar masuk ke perairan bersama-sama muatan sedimen tersuspensi melalui aliran air sungai dan  mengalami pengendapan di lingkungan pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik geokimia sedimen phosphor dari dua lokasi yang berbeda. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive sampling. Penentuan fraksi phosphat sedimen, menggunakan ekstraksi bertingkat (SEDEX). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi dari fraksi inorganic phosphor sedimen memiliki distribusi relatif yang serupa antara Perairan Mangunharjo dan Marunda yaitu Fe-P Ca-P Ads-P. Konsentrasi Ads-P, Ca-P, dan Fe-P di Perairan Mangunharjo  adalah antara 0.20 - 0.26 μmol g-1, 2.77 - 3.60 μmol g-1, dan 4.60 - 5.74 μmol g-1 dan Perairan Marunda adalah antara 0.28 - 0.61 μmol g-1, 2.91 - 4.13 μmol g-1, dan 0.92 - 2.83 μmol g-1, secara berurutan. Ukuran butir sedimen dan pola arus mempengaruhi konsentrasi fraksi fosfat pada kedua perairan tersebut.Kata Kunci : Fraksi phosphor, Sedimen permukaan, Mangunharjo, Marunda
Kandungan Merkuri dan Sianida pada Ikan yang Tertangkap dari Teluk Kao, Halmahera Utara Domu Simbolon; Silvanus Maxwel Simange; Sri Yulina Wulandari
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 15, No 3 (2010): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.978 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.15.3.126-134

Abstract

Aktivitas penambangan emas di sekitar Teluk Kao berdampak positif terhadap pendapatan daerah Kabupaten Halmahera Utara. Namun, penggunaan merkuri (Hg) dan sianida (CN) dalam proses ekstraksi emas dapat menimbulkan  pencemaran  perairan,  keracunan  dan  kematian  terhadap  sumberdaya  ikan.  Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui kandungan merkuri dan sianida pada tubuh ikan, dan menentukan tingkat kelayakan konsumsi ikan yang tertangkap dari Teluk Kao. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Data penelitian dikumpulkan dari bulan Maret-Juni 2010 di sekitar muara sungai tempat pembuangan limbah perusahaan penambangan emas Tanjung Taolas dan Akesone, di Teluk Kao. Sampel ikan yang diteliti adalah kakap merah, belanak, ikan biji nangka, dan udang. Analisis kandungan Hg dan CN pada tubuh ikan dilakukan di Laboratorium Produktivitas dan Lingkungan Perairan Institut Pertanian Bogor dengan menggunakan metode Atomic Absoption Spectrophotometry (AAS). Hasil penelitian menunjukkan kandungan Hg pada organ hati dari keempat jenis ikan sampel berkisar 0,13-0,51 ppm. Kandungan Hg pada organ hati lebih tinggi dibandingkan dengan organ daging yang berkisar 0,03-0,19 ppm. Kandungan Hg tertinggi pada hati ikan ditemukan pada ikan biji nangka (0,45-0,51). Kandungan CN pada organ hati lebih tinggi (6,0-18,0 ppm) dibanding dengan organ daging (4,2-8,5 ppm). Mengacu pada standar yang ditetapkan oleh WHO, maka ikan kakap merah dan belanak tidak layak dikonsumsi. Daging ikan biji nangka dan udang masih layak dikonsumsi maksimal 300 gram/hari. Kata kunci: merkuri, sianida, ikan konsumsi, Teluk Kao. Gold mining activities around the Kao Bay have a positive impact on regional income of North Halmahera. However, the use of mercury (Hg) and cyanide (CN) in the gold extraction process can cause water pollution, poisoning and death of fish resources. This study aims to determine the content of mercury and cyanide on the fish body, and determine the feasibility level of consumption of fish caught from the Kao Bay. This research used survey method. Data were collected from March-June 2010 near waste disposal around the estuary of the river of gold mining companies in Tanjung Taolas and Akesone, Kao Bay. Samples of fish were observed are red snapper, mullet, jack fruit fish, and shrimp. Analysis of the Hg and CN content in fish body was conducted in Productivity and Environmental Waters Laboratory, Bogor Agricultural University using Absoption Atomic Spectrophotometry (AAS) method. The content of Hg in four species of fish liver samples ranged from 0.13 to 0.51 ppm. The content of Hg in liver was higher than with the organ meats that range from 0.03 to 0.19 ppm.  The highest Hg content in fish liver found in jackfruit fish (0.45 to 0.51). CN content of the liver was higher (6.0 to 18.0 ppm) compared with muscle (4.2 to 8.5 ppm). Referring to the standards by WHO, the red snapper and mullet inedible (can not eat for consumption). Jackfruit fish and shrimp still worth consumed for a maximum of 300 grams / day. Key words: mercury, cyanide, fish consumption, Kao Bay.
Komposisi Jenis dan Kelimpahan Diatom Bentik di Muara Sungai Comal Baru Pemalang Ken Suwartimah; Widianingsih Widianingsih; Retno Hartati; Sri Yulina Wulandari
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 16, No 1 (2011): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1767.212 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.16.1.16-23

Abstract

Diatom bentik mempunyai peranan penting sebagai produsen primer dalam siklus karbon di rantai makanan estuaria, sebagai sumber makanan yang penting bagi hewan-hewan surface dwellers (merayap di permukaan) dan deposit feeder, juga berperan penting dalam stabilisasi sediment. Penelitian telah dilakukan di Muara Sungai Comal Baru Desa Mojo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang pada bulan Jamuari-Maret 2006 dengan tujuan menganalisa komposisi genus dan kelimpahannya. Sampel sedimen diambil menggunakan core sampler dengan ketebalan 1 cm pada enam stasiun berdasarkan jaraknya dengan laut.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Muara Sungai Comal Baru telah ditemukan 20 genus diatom bentik yang termasuk dalam 17 famili dengan ordo Pennales lebih banyak dari pada centrales.  Jumlah genus dan kelimpahan total diatom bentik pada bulan Maret lebih tinggi daripada bulan Januari dan Februari karena pengaruh lingkungan antara lain kandungan bahan organik, nutrient  dan curah hujan.Kata kunci: Diatom bentik, kelimpahan, komposisi genus, Sungai Comal Baru Benthic Diatom play important role as primer producer in carbon cycle of estuarine food web, as food source for surface dwellers and deposit feeder as well as as sediment stabliziation. The objectives of this present work was to analize genera composition and abundance of benthic diatom. The work had been carried out in mouth of Comal Baru River, Mojo-Comal, Pemalang during January-March 2006. Benthic diatom in 1 cm depth sediment were taken with core sampler in six stations according to the distance from the beach.  The results showed that twenty genera od benthic diatom belongs to 17 family were found in mouth in mouth of Comal Baru River, Mojo-Comal in which order of penalles more than cenytrales.  The number of genera and their abundance were greater in March than January and February because of environment such a organic matter, nutrient and rainfall. Key words: Benthic Diatom, abundance, genus composition, Comal Baru River
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ade Kurniawan Ade Kurniawan Afrisha Catur Kusumadewi Afriza Aziz Ali Ridlo Alif Maulida Amna Ameylia Ayu Puspitasari Anindya Wirasatriya Aris Ismanto Arya Muhammad Aryani Yasrida Asri Wahyuningsih Aulia Akbar Awan Bima Saputra Azis Rifai Bambang Yulianto Bara Yanwar Hadi Nugroho, Bara Yanwar Baskoro Rochaddi Bayu Munandar Chiquita Tri Rezki Danang Eko Prasetyo Delianis Pringgenies Denny Nugroho Sugianto Domu Simbolon Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Nur Hanifah Eka Mulya Elis Indrayanti Endang Supriyantini Endianto Arief Prabowo Faradian Nurul Hapsari Fareza Andre Pahlevi Panjaitan Farras Daffa Arfastya Febrina Yolanda Fitrianisa Nur Widasari Fitrianisa Nur Widasari Galih Tristianto Gentio Harsono Gentur Handoyo Greenaty Hidayah Gunawan Widi Santosa Handoko Handoko Handoko Handoko Hasana Kushadi Ratnasari Heriyoso Setiyono Herlintang, Aulia Septine Herni Kusuma Heryoso Setiyono Husnul Khotimah I Made Rifaldy Puja Utama I Wayan Eka Dharmawan Ika Putri Hindaryani Indra Budi Prasetyawan Izzuddin Al Faruqi, Izzuddin Jarot Marwoto Jarot Marwoto Ken Suwartimah Ken Suwartimah Komang Mustiawan Kresna Rangga Darmansyah Kunarso Kunarso Kurnia Kurnia Landi Prasetyo Hutomo, Landi Prasetyo Lilik Maslukah M Husni Maulana Mohamad Alimudin Habibi Mohammad Nur Yahya Muh Dandi Firmansyah Muh. Yusuf Muhamad Adnan Kurnianto Muhammad Yusuf Muhammad Zainuri Murdahayu Makmur Muslim Muslim Muslim Muslim Muslim Muslim Navila Bidasari Alviandini Nindita Eka Setyahandani, Nindita Eka Noor Syafaat Damardjati Nugraha Syafutra Nugroho Agus D Nur Islamiah Sulastri Nurindahsari Niken Larasati Nurits Zahrul Aini Fitriyah, Nurits Zahrul Nurul Fitrah Hasanah Nurul Fitrah Hasanah Nurul Hickmah Ocky Karna Radjasa Petrus Subardjo Purwanto Purwanto Resy Sekar Sari Retno Hartati Rikha Widiaratih Rizqi Ayu Farihah, Rizqi Ayu Shinta Oktaria Yudowaty Silvanus Maxwel Simange Siti Jubaedah Sri Sedjati Sugeng Widada Surya Risky Graharto Tria Dewi Anggraeni, Tria Dewi Trika Agnestasia Tarigan Triyanti Nurhidayah Utama, I Made Rifaldy Puja Vivian Ayu Cyntya Wahyu Retno Prihatiningsih Warsito Atmodjo Widianingsih Widianingsih Yundari, Yundari Zaenab Listiarani Putri