Claim Missing Document
Check
Articles

Kandungan Logam Berat Hg dan Cd dalam Air, Sedimen dan Kerang Darah (Anadara granossa) dengan Menggunakan Metode Analisis Pengaktifan Neutron (APN) Sri Yulina Wulandari; Bambang Yulianto; Gunawan Widi Santosa; Ken Suwartimah
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 14, No 3 (2009): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.103 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.14.3.170-175

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan dan tingkat pencemaran logam berat Hg dan Cd dalam air, sedimen dan kerang darah (Anadara granossa) di perairan Morodemak, Banjir Kanal Timur dan Mangkang Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2004-Januari 2005 dengan metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Pengaktifan Neutron (APN). Hasil penelitian kandungan logam berat Hg dan Cd pada ketiga lokasi menunjukkan pola akumulasi yang cenderung sama di stasiun muara dan laut, baik pengamatan dalam sedimen maupun air. Kandungan logam berat Hg dan Cd pada kerang Anadara granosa menunjukkan nilai yang bervariasi, namun cenderung dipengaruhi sedimen dan air pada dua media tersebut, terkait dengan sifatnya yang filter feeder dan sessil. Meskipun demikian variasi faktor lingkungan seperti suhu, salinitas, pH, kecepatan arus dan jenis sedimen juga memberikan kontribusi yang cukup penting. Kandungan logam berat Hg dan Cd dalam kolom air di Morodemak, Banjir Kanal Timur dan Mangkang telah melampaui batas yang diperbolehkan, demikian pula kandungan berat Hg pada kerang darah  sudah melampaui baku mutu yang ditetapkan. Kata kunci : Hg, Cd, Air, Sedimen, Anadara granossa,metode APN  The aims of the research is to analyze the heavy metals concentrations and the pollution level of Hg and Cd in water, sediment and blood mussels (Anadara granossa) at Morodemak, Banjir Kanal Timur and Mangkang Rivers. This research was conducted from August 2004 to January 2005 using The Neutron Activation Analysis Method. The results showed that the heavy metals concentrations of Hg and Cd  in water and sediment tend to show similar accumulation patern both on estuary and the sea. While the heavy metals concentrations of Hg and Cd in blood mussels (Anadara granossa) show a variated value, which was influenced by the environmental conditions, due to the their behaviour as filter feeder and sesille. The environmental factors such as temperature, salinity, pH, current dan sediment type also play an important role and contributed significantly to the heavy metals accumulation. The concentrations of Hg and Cd in water at the  Morodemak, Banjir Kanal Timur dan Mangkang was higher than standard quality, so does  the Hg concentration in blood mussels. Key words : Hg, Cd, water, sediment, Anadara granossa, NAA method.
Rasio Organik Karbon Terhadap Fosfor Dalam Sedimen Di Muara Sungai Banjir Kanal Barat, Semarang Lilik Maslukah; Sri Yulina Wulandari; Aryani Yasrida
Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 1 (2017): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.535 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v6i1.15740

Abstract

Sedimen dasar diambil dari estuari Banjir Kanal Barat Semarang. Metode pengabuan digunakan untuk menentukan  karbon organik dan fosfor organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi karbon organik berkisar antara 0,07-0,71% dengan nilai rerata 0,34% dan konsentrasi fosfor organik antara 1,0-3,4 µmol.gr-1dengan nilai rerata 1,98 µmol.gr-1. Hasil perhitungan rasio OC/OP menunjukkan kisaran 2,3-358 dengan nilai rerata 169. Sumber utama material organik dalam sedimen berasal dari daratan dan unsur P lebih reaktif daripada karbon. Keberadaan OC tidak langsung menentukan distribusi OP. Selain organik karbon, distribusi OP dipengaruhi oleh jenis sedimen dan parameter lain seperti arus dan kedalaman. The bottom of sediment is taken from the estuary Banjir Kanal Barat, Semarang. Spying method used to determine organic carbon and the organic phosphorus. The results showed that the concentration of organic carbon ranged between 0.07-0.71 %  with an average value 0,34% and concentration of organic phosphorus between 1,0-3,4 µmol.gr-1 with an average value 1,98 µmol.gr-1. OC / OP ratio calculation results show the range of 2,3-358 with mean value 169. The main source of organic material in the sediment comes from the teresstrial and the P element is more reactive than carbon. The existence of OC indirectly determines the distribution of OP. In addition to organic carbon, the OP distribution is influenced by sedyment type and other parameters such as current and depth.
Kajian Konsentrasi Dan Sebaran Parameter Kualitas Air Di Perairan Pantai Genuk, Semarang Sri Yulina Wulandari; Muh Yusuf; Muslim Muslim
Buletin Oseanografi Marina Vol 3, No 1 (2014): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.638 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v3i1.11213

Abstract

Kecamatan Genuk merupakan wilayah di Semarang yang perkembangan industrinya sangat pesat, sehingga telah banyak menyumbang limbah ke perairan Genuk. Kegiatan manusia yang berpotensi besar meningkatkan konsentrasi limbah ke lingkungan perairan Genuk berasal dari kegiatan industri yang banyak terdapat di sepanjang Jalan Raya Kaligawe, kawasan industri Terboyo, dan kawasan Lingkungan Industri Kecil (LIK). Limbah yang dibawa oleh sungai akan mencapai perairan pantai, yang kemudian akan dapat didistribusikan ke segala arah oleh arus laut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui konsentrasi dan sebaran parameter kualitas air di perairan pantai Genuk, Semarang dan pengaruh kecepatan arus terhadap sebaran parameter kualitas perairan. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai bulan Juni sampai Oktober 2013 meliputi penyusunan proposal, persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis laboratorium hingga penyusunan laporan akhir. Pengambilan sampel air dan sedimen di lapangan dilakukan pada tanggal 4 Mei 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan metode survei, dan metode sampling yang dipergunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter fisika dan kimia seperti temperatur, salinitas, pH dan DO secara berturut-turut berkisar 28-32 oC, 31-32,5 %0, 6,7 -7,9 dan 7,1 – 8,3 ppm dengan nilai rata-rata 30,95oC, 14,41 %o, 7,05 dan 5,95 ppm.  Konsentrasi nitrat, fosfat terlarut dan Pb dalam sedimen adalah 0,291 – 0,349 ppm (tingkat kesuburan sedang), 0,175-0,215 ppm (tingkat kesuburan sangat baik), dan 15,89 – 23,02 ppm.  Kecepat arus yang terjadi saat penelitian adalah 0,0222 m/det - 0,1985 m/det yang kurang mampu mempengaruhi sebaran, karena sebaran parameter kimia dan fisika lebih dipengaruhi oleh jauh dekatnya dengan pantai atau daratan. Kata kunci: Perairan Genuk, polutan, tingkat pencemaran, sebaran
Karakteristik Pola Arus Dalam Kaitannya dengan Kondisi Kualitas Perairan dan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Kawasan Taman Nasional Laut Karimunjawa Muhammad Yusuf; Gentur Handoyo; Muslim Muslim; Sri Yulina Wulandari; Heriyoso Setiyono
Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 5 (2012): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.311 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v1i5.6918

Abstract

Perairan Kepulauan Karimunjawa memiliki karakteristik yang spesifik secara geografis maupun ekologis karena terletak di tengah lautan yang jauh dari daratan utama, dikelilingi oleh banyak pulau-pulau kecil dan hamparan terumbu karang, sehingga perairannya termasuk semi tertutup. Kondisi ini memberikan keuntungan karena menjadi daerah jebakan unsur hara. Arah dan pola sebaran spasial unsur hara (nitrat dan fosfat) dan Fitoplankton sangat dipengaruhi oleh bagaimana arah dan kecepatan arus yang terjadi serta tipe dan kondisi perairan yaitu semi tertutup. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pola arus (arah dan kecepatan) dalam kaitannya dengan kondisi kualitas perairan terutama sebaran nitrat, fosfat, dan kelimpahan individu fitoplankton di perairan Kawasan Taman Nasional Karimunjawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah arus dari hasil model adalah dominan menuju ke arah Barat, dan hasil ini sesuai dengan arah arus dari pengukuran secara in-situ di stasiun-stasiun yang diteliti. Kecepatan arus maksimal untuk permukaan laut termasuk kategori sedang, yaitu sebesar 0,309 m/detik dengan kecepatan rata-rata 0,055 m/detik. Dilihat dari arah sebaran paramater kualitas air terutama nitrat dan fosfat menunjukkan bahwa konsentrasi yang relatif lebih besar berada di pulau-pulau yang terletak di sebalah Barat, seperti P. Parang dan P. Nyamuk (nitrat), dan P. Nyamuk untuk unsur fosfat. Kelimpahan fitoplankton yang tinggi juga terdapat di pulau-pulau yang lokasinya terletak di sebalah Barat seperti pulau Parang (sisi Timur dan Selatan), dan pulau Nyamuk (semua sisi). Ada kecenderungan bahwa arah sebaran parameter kualitas air yang memiliki konsentrasi lebih tinggi terutama suhu, pH, oksigen terlarut, dan nitrat ternyata mengikuti arah sebaran arus yang tejadi.   Kata Kunci: Pola Arus, Kualitas Perairan, Fitoplankton, Karimunjawa.
Sebaran Nitrat Dan Fosfat Dalam Kaitannya dengan Kelimpahan Fitoplankton di Kepulauan Karimunjawa Handoko Handoko; Muhammad Yusuf; Sri Yulina Wulandari
Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 2 (2013): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.716 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v2i2.6939

Abstract

Kepulauan Karimunjawa memiliki karakteristik daerah yang semi tertutup, karena dikelilingi oleh gugusan pulau-pulau, baik gugusan pulau besar maupun pulau kecil, dan merupakan ekosistem terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi  nitrat (NO3-), fosfat (PO4-), dan keterkaitannya dengan kelimpahan fitoplankton di perairan Karimunjawa.. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22–27 September 2012 di Kepulauan Karimunjawa. Data yang digunakan sebagai data primer adalah  fisika kimia oseanografi, konsentrasi nitrat, konsentrasi fosfat, kelimpahan fitoplankton dan data arus. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksploratif dan penentuan titik sampling menggunakan purposive sampling method . Analisis data untuk sebaran nitrat, fosfat, dan kelimpahan fitoplankton menggunakan ArcGis dan untuk pola arus menggunakan model ADCIRC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nitrat mempunyai nilai sebaran antara 0.108-1.595mg/l. Fosfat memiliki nilai kisaran antara 1.769-4.030 mg/l. Kelimpahan fitoplankton nilai sebaran antara 32-292  sel/ml. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa sebaran nitrat dan fosfat terkait erat dengan sebaran fitoplankton, meskipun pada kuantitas yang tidak selalu sama. Kata Kunci : Nitrat, Fosfat, Sebaran Fitoplankton, Karimunjawa
Status Perairan Banjir Kanal Timur Semarang Ditinjau dari Kadar Logam Berat Chromium dalam Air, Sedimen dan Jaringan Lunak Kerang Darah (Anadara granossa) Sri Yulina Wulandari
Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 3 (2012): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.255 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v1i3.6903

Abstract

Sungai Banjir Kanal Timur melintasi kota Semarang bagian timur yang padat pemukiman dan industri. Perairan ini menjadi tempat pembuangan  limbah hasil aktivitas industri dan domestik.  Logam Chromium  (Cr) di samping memberikan banyak manfaat juga  polutan yang menimbulkan pencemaran lingkungan apabila terdapat dalam limbah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2010, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh kadar polutan logam berat Cr menimbulkan pencemaran dalam air, sedimen dan Kerang Darah (Anadara granossa). Sampel air, sedimen maupun biota diambil dari tiga stasiun  penelitian, yaitu sungai, muara dan perairan pantai. Parameter fisika kimia perairan seperti suhu, salinitas,pH, kecepatan arus diukur secara insitu. Selanjutnya ketiga jenis sampel dianalisis di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar logam berat Cr dalam air maupun sedimen di perairan pantai lebih tinggi dibandingkan di muara dan sungai. Kadar logam berat Cr dalam air, sedimen maupun Kerang Darah  telah melampaui baku mutu yang ditetapkan berdasarkan Kep MENLH RI No 51 tahun 2004 untuk air laut  dan baku mutu dari NOAA  tahun 1999 untuk sedimen. Kata-kata kunci: Banjir Kanal Timur Semarang,  air, sedimen, kerang darah, logam berat Cr
Studi Kandungan Fosfat Bioavailable dan Karbon Organik Total (KOT) Pada Sedimen Dasar di Muara Sungai Manyar Kabupaten Gresik M Husni Maulana; Lilik Maslukah; Sri Yulina Wulandari
Buletin Oseanografi Marina Vol 3, No 1 (2014): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.453 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v3i1.11216

Abstract

Fosfat merupakan senyawa kimia yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan biota laut. Organisme utama yang memerlukan keberadaan unsur fosfat di perairan adalah fitoplakton. Bahan organik merupakan kumpulan senyawa organik yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi. Sedimen dapat menjadi tempat penyimpinan senyawa kimia di laut hasil akumulasi dari senyawa di kolom air yang kemudian mengendap di dasar perairan, oleh karena itu kandungan fosfat dan karbon organik di dasar perairan mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan di permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fosfat dan karbon organik total (KOT) pada sedimen dasar di Muara Sungai Manyar Kabupaten Gresik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan fosfat berkisar antara 76,743 mg/kg – 117,809 mg/kg, dan kandungan KOT berkisar antara 83 gr/kg (8,3%) – 123 gr/kg (12,3%). Nilai kandungan fosfat lebih dipengaruhi oleh sumber masukan yang berasal dari industri pupuk, sedangkan nilai kandungan KOT lebih dipengaruhi oleh sumber masukan dari sungai dan lokasi yang berada disekitar tanaman mangrove. Kata Kunci : Fosfat, Karbon Organik, Sedimen Dasar, Muara Sungai Manyar Gresik  
Distribusi Vertikal Logam Pb, Zn, Cr dan Keterkaitannya Terhadap Karbon Organik Sedimen di Pantai Marunda, Jakarta Triyanti Nurhidayah; Lilik Maslukah; Sri Yulina Wulandari; Kurnia Kurnia
Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 2 (2020): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v9i2.27283

Abstract

Pantai Marunda terletak di Teluk Jakarta dan berdekatan dengan muara Sungai Tiram. Kegiatan antropogenik di sekitar Pantai Marunda sangat tinggi, sehingga dapat menyumbang limbah yang mengandung logam berat Pb, Zn dan Cr. Limbah logam berat yang terakumulasi dalam perairan, akan  mengendap dalam sedimen dan seiring berjalannya waktu akan mengalami peningkatan. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui konsentrasi Pb, Zn, dan Cr berdasarkan kedalaman vertikal, hubungannya dengan karbon organik total (KOT) dan ukuran butir sedimen di Pantai Marunda. Sampel sedimen diambil menggunakan polietylen sediment core dan dipisahkan berdasarkan kedalamannya (1-3 cm, 4-6 cm, dan 7-9 cm). Logam berat dalam sedimen dianalisis menggunakan metode destruksi asam dan diukur nilai absorbansinya menggunakan AAS, karbon organik total menggunakan metode loss of ignition (LOI) dan analisa tekstur sedimen dengan metode pengayakan dilanjutkan pemipetan. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi rerata logam berat Pb, Zn, Cr secara berurutan pada lapisan atas sebesar 5,14; 107,19; dan 12,79 ppm, lapisan tengah sebesar 4,41; 100,20; 12,28  ppm serta lapisan bawah sebesar 4,8; 101,30; 14,10 ppm. Logam berat Zn dan Cr berkorelasi positif kuat terhadap KOT dan persentase lumpur, sedangkan terhadap Pb berkorelasi negatif. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa distribusi logam berat Pb, Zn dan Cr secara vertikal menunjukkan konsentrasi tinggi pada lapisan permukaan yaitu pada kedalaman sedimen 1-3 cm dan keberadaanya ditentukan oleh konsesntrasi  KOT dan fraksi sedimen jenis lumpur. The Marunda Beach is located on the Jakarta Bay and adjacent to the mouth of the Tiram River. Anthropogenic activity around Marunda Beach is very high, so it can contribute the heavy metals such as Pb, Zn and Cr. The heavy metal will accumulate in the sediment and over time will be increase. The purpose of this study was to determine the vertical distribution of Pb, Zn, Cr, and their relationship to total organic carbon (TOC) and the grain size. Sediment samples were taken using polyethylene cores and this sample separated based on their depth (1-3 cm, 4-6 cm, and 7-9 cm). The heavy metals were analyzed using acid destruction and absorbance values were measured using AAS, TOC using the loss of ignition (LOI) and sediment texture with a sifting method, followed by pipetting. The results showed that the average concentration of Pb, Zn, Cr in the upper layer was 5.14; 107.19; 12.79 ppm, in the middle layer of 4.41; 100.20; 12.28 ppm and in the lower layer 4.8; 101.30; 14.10 ppm, respectively. Zn and Cr are strongly positively correlated to TOC and mud, and vice versa, the relationship to Pb is negative. The results of this study found that the vertical distribution of Pb, Zn and Cr was high in the surface layer (1-3 cm) and their presence was determined by TOC concentration and mud fraction.
Pemodelan Sebaran Tumpahan Minyak di Perairan Karawang, Jawa Barat Muh Dandi Firmansyah; Aris Ismanto; Sri Yulina Wulandari; Rikha Widiaratih; Azis Rifai; Warsito Atmodjo
Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 2 (2021): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v10i2.31736

Abstract

Perairan Karawang merupakan salah satu perairan yang dilintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dimana kapal-kapal besar dan kapal tanker melintasi area perairan ini. Pada bagian utara Perairan Karawang juga terdapat kegiatan pengeboran migas (minyak dan gas) sumur bor milik salah satu perusahaan minyak dan gas nasional, sehingga Perairan Karawang dan sekitarnya mempunyai resiko yang tinggi terhadap tumpahan minyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkirakan luasan pola persebaran tumpahan minyak mentah (crude oil) akibat kebocoran sumur bor di perairan Karawang dan wilayah perairan di sekitarnya. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan, yaitu tahap survei lapangan dan tahap pemodelan numerik. Pemodelan numerik terdiri dari pemodelan arus, sebaran tumpahan minyak, dan nasib  (fate) minyak setelah tumpah yang masing-masing dimodelkan menggunakan model matematika dua dimensi Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan untuk menentukan lokasi pengukuran menggunakan metode purposive sampling. Trayektori Sebaran tumpahan minyak mentah (crude oil) dominan bergerak dari sumur bor pada koordinat 107°37′32.52″E dan 06°5’39”S menuju ke arah barat, bergerak dari Perairan Karawang menuju Perairan Bekasi. Hal itu terjadi karena peristiwa minyak tumpah terjadi musim timur, yakni arus dominan bergerak dari arah timur dan tenggara menuju ke arah barat dan barat laut. Daerah terdampak tumpahan minyak ini meliputi Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi, khususnya wilayah Perairan Kecamatan Muara Gembong dengan luasan sebaran tumpahan minyak sekitar 249.91 km2.   Karawang waters is one of the waters crossed by the Indonesian Archipelago Sea Channel (ALKI) where large ships and tankers cross this water area. In the northern part of Karawang Waters, there is also oil and gas (oil and gas) drilling activities which are owned by one of the national oil and gas companies, so that the Karawang waters and surrounding areas have a high risk of oil spills. The purpose of this study was to estimate the extent of the distribution pattern of crude oil spills due to leakage of wells in the waters of Karawang and the surrounding waters. This research was divided into two stages, namely the field survey stage and the numerical modeling stage. Numerical modeling consists of modeling the flow, distribution of oil spills, and the fate of oil after spilling, each of which is modeled using 2 dimension mathematical model. This study uses quantitative methods and to determine the location of measurements using the purposive sampling method. Trajectory The dominant distribution of crude oil spills moves from the wellbore at coordinates 107 ° 37′32.52 ″ E and 06 ° 5'39 "S heading westward, moving from Karawang Waters to Bekasi Waters. This happened because the oil spill event occurred in the east season, which is the dominant current moving from east and southeast to west and northwest. Areas affected by the oil spill include Karawang Regency and Bekasi Regency, especially the waters of the Muara Gembong District with an area of distribution of oil spills around 249.91 km2.
Kajian Pencemaran Perairan Pulau Panjang, Jepara Berdasarkan Indeks Saprobik dan Komposisi Fitoplankton Endang Supriyantini; Munasik Munasik; Sri Sedjati; Sri Yulina Wulandari; Ali Ridlo; Eka Mulya
Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 1 (2020): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v9i1.27276

Abstract

Indeks saprobik adalah indeks yang digunakan untuk mengetahui status pencemaran suatu perairan dengan menggunakan keberadaan organisme seperti fitoplankton. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pencemaran di perairan Pulau Panjang, Jepara berdasarkan indeks saprobik dan komposisi fitoplankton. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif.Sampel fitoplankton diambil dari 12 titik sampling di sekitar perairan Pulau Panjang. Pengambilan sampel ditentukan secara purposive sampling. Sampel plankton diperoleh secara aktif menggunakan plankton net dengan mesh size 37 μm diameter 21 cm. Hasil penelitian menunjukkankomposisi fitoplankton di P. Panjang terdiri dari 32 genus, termasuk ke-dalam 4 kelas yaitu Bacillariophyceae (18 genus), Dinophyceae (12 genus), Cyanophyceae (1 genus),Chlorophyceae (1 genus). Indek keanekaragaman dan keseragamannya  termasuk dalam kriteria sedang dan tidak ada genus yang mendominasi. Nilai indeks saprobik berkisar antara 0.0 s/d 0.5, yaitu dengan tingkat pencemaran ringan (β/α- mesosaprobik) hingga sedang (α/β- mesosaprobik) oleh bahan organik.Berdasarkan hasil tersebut perairan P. Panjang, Jepara termasuk kedalam perairan yang tercemar rendah hingga sedang. A saprobic index is an index used to determine the status of pollution in waters by using the presence of organisms such as phytoplankton. The purpose of this study was to determine the level of pollution in the waters of Island Panjang, Jepara, based on the saprobic index and phytoplankton composition. The method used is descriptive explorative. Phytoplankton samples were taken from 12 sampling points around Panjang Island by a purposive sampling method. Plankton sampling was carried out using the plankton net with a mesh size of 37 μm in diameter of 21 cm. The results showed that there were 4 classes in  Panjang Island, namely Bacillariophyceae (18 genera), Dinophyceae (12 genera), Cyanophyceae (1 genus), Chlorophyceae (1 genus).  The index of diversity and uniformity are moderate and no dominant genus. The saprobic index was ranged from 0.0 to 0.5, which was light (β / α-mesosaprobic) to moderate (α / β-mesosaprobic) pollution levels of organic matter. Based on the results,  Panjang Island waters in Jepara were polluted in low to-moderate category.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ade Kurniawan Ade Kurniawan Afrisha Catur Kusumadewi Afriza Aziz Ali Ridlo Alif Maulida Amna Ameylia Ayu Puspitasari Anindya Wirasatriya Aris Ismanto Arya Muhammad Aryani Yasrida Asri Wahyuningsih Aulia Akbar Awan Bima Saputra Azis Rifai Bambang Yulianto Bara Yanwar Hadi Nugroho, Bara Yanwar Baskoro Rochaddi Bayu Munandar Chiquita Tri Rezki Danang Eko Prasetyo Delianis Pringgenies Denny Nugroho Sugianto Domu Simbolon Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Nur Hanifah Eka Mulya Elis Indrayanti Endang Supriyantini Endianto Arief Prabowo Faradian Nurul Hapsari Fareza Andre Pahlevi Panjaitan Farras Daffa Arfastya Febrina Yolanda Fitrianisa Nur Widasari Fitrianisa Nur Widasari Galih Tristianto Gentio Harsono Gentur Handoyo Greenaty Hidayah Gunawan Widi Santosa Handoko Handoko Handoko Handoko Hasana Kushadi Ratnasari Heriyoso Setiyono Herlintang, Aulia Septine Herni Kusuma Heryoso Setiyono Husnul Khotimah I Made Rifaldy Puja Utama I Wayan Eka Dharmawan Ika Putri Hindaryani Indra Budi Prasetyawan Izzuddin Al Faruqi, Izzuddin Jarot Marwoto Jarot Marwoto Ken Suwartimah Ken Suwartimah Komang Mustiawan Kresna Rangga Darmansyah Kunarso Kunarso Kurnia Kurnia Landi Prasetyo Hutomo, Landi Prasetyo Lilik Maslukah M Husni Maulana Mohamad Alimudin Habibi Mohammad Nur Yahya Muh Dandi Firmansyah Muh. Yusuf Muhamad Adnan Kurnianto Muhammad Yusuf Muhammad Zainuri Murdahayu Makmur Muslim Muslim Muslim Muslim Muslim Muslim Navila Bidasari Alviandini Nindita Eka Setyahandani, Nindita Eka Noor Syafaat Damardjati Nugraha Syafutra Nugroho Agus D Nur Islamiah Sulastri Nurindahsari Niken Larasati Nurits Zahrul Aini Fitriyah, Nurits Zahrul Nurul Fitrah Hasanah Nurul Fitrah Hasanah Nurul Hickmah Ocky Karna Radjasa Petrus Subardjo Purwanto Purwanto Resy Sekar Sari Retno Hartati Rikha Widiaratih Rizqi Ayu Farihah, Rizqi Ayu Shinta Oktaria Yudowaty Silvanus Maxwel Simange Siti Jubaedah Sri Sedjati Sugeng Widada Surya Risky Graharto Tria Dewi Anggraeni, Tria Dewi Trika Agnestasia Tarigan Triyanti Nurhidayah Utama, I Made Rifaldy Puja Vivian Ayu Cyntya Wahyu Retno Prihatiningsih Warsito Atmodjo Widianingsih Widianingsih Yundari, Yundari Zaenab Listiarani Putri