Claim Missing Document
Check
Articles

Simpanan Karbon Organik Dalam Sedimen Mangrove Terhadap Pasang Surut Di Pulau Bintan Faradian Nurul Hapsari; Lilik Maslukah; I Wayan Eka Dharmawan; Sri Yulina Wulandari
Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 1 (2022): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v11i1.39107

Abstract

Ekosistem mangrove memberikan kontribusi terbesar pada kawasan pesisir dalam penyerapan karbon dari atmosfer serta penyimpanan karbon dalam bentuk biomassa ataupun terpendam di dalam sedimen. Variasi simpanan karbon pada sedimen mangrove sangat tergantung dengan struktur komunitas dan karakter oseanografi yaitu pasang surut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis variasi nilai simpanan karbon sedimen mangrove di Pulau Bintan serta menganalisis hubungannya dengan karakter pasang surut. Lokasi penelitian memiliki karakter struktur komunitas mangrove yang berbeda, yaitu Desa Lagoi yang didominasi oleh jenis Ceriops tagal, dan Desa Kawal yang didominasi oleh jenis Rhizophora apiculata. Setiap lokasi penelitian dibagi menjadi tiga zona tegak lurus garis pantai berdasarkan parameter dominansi jenis. Parameter yang diukur yaitu ukuran butir sedimen, struktur komunitas mangrove, karbon sedimen dan pasang surut. Data karbon organik dan ukuran butir sedimen menggunakan metode wet sieving dan LOI, sedangkan untuk pasang surut diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Hasil penelitian menujukan bahwa simpanan karbon organik sedimen yang lebih besar ditemukan di wilayah yang memiliki ukuran butir yang lebih halus dengan arus dan tenggang waktu menuju surut yang lebih rendah serta rerata ukuran dan tinggi mangrove yang lebih besar. Tenggang waktu menuju surut lebih cepat akan mengakibatkan perputaran sedimen dan serasah cepat sehingga pengendapan sedimen dan serasah berkurang. Simpanan karbon organik sedimen mangrove memiliki perbedaan yang cukup signifikan di Kawal dan Lagoi dengan rerata sebesar 13,90 ton C ha-1 dan 7,64 ton C ha-1. Mangrove ecosystems provide the largest contribution to coastal areas in absorbing carbon from the atmosphere and storing carbon in the form of biomass or buried in sediments. The variation of carbon storage in mangrove sediments is highly dependent on the community structure and the oceanographic character of the tides. The purpose of this study was to analyze variations in the value of carbon storage of mangrove sediments in Bintan Island and to analyze their relationship with tides. The research location has a different character of mangrove community structure, namely Lagoi Village which is dominated by the Ceriops tagal species, and Kawal Village which is dominated by the Rhizophora apiculata species. Each research location is divided into three zones perpendicular to the coastline based on the parameter of species dominance. Parameters measured were sediment grain size, mangrove community structure, sediment carbon and tides. Organic carbon and sediment grain size data using wet sieving and LOI methods, while tides were obtained from the Geospatial Information Agency (BIG). The results showed that larger organic sediment carbon stores were found in areas that had finer grain sizes with lower currents and time periods to tide and larger mean size and height of mangroves. The time to recede faster will result in rapid circulation of sediment and litter so that sediment and litter deposition is reduced. The organic carbon storage of mangrove sediments has a significant difference in Kawal and Lagoi with an average of 13.90 tonnes C ha-1 and 7.64 tonnes C ha-1.
Studi Sebaran Klorofil-a Secara Horizontal di Perairan Muara Sungai Silugonggo Kecamatan Batangan, Pati Greenaty Hidayah; Sri Yulina Wulandari; Muhammad Zainuri
Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 1 (2016): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.025 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v5i1.11296

Abstract

Daerah perairan muara Sungai Silugonggo merupakan salah satu wilayah yang terletak di pesisir Laut Jawa, Kabupaten Pati. Pada daerah pesisir di wilayah perairan ini terdapat pemukiman penduduk, pertambakan dan terdapat kawasan mangrove yang merupakan sumber utama nutrien yang masuk di perairan tersebut. Kondisi ini menyebabkan wilayah perairan muara Sungai Silugonggo akan mengalami persebaran sesuai dengan dinamika oseanografi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola sebaran dan nilai kandungan klorofil-a serta mengetahui pola arus yang mempengaruhi sebaran klorofil-a secara horizontal di Perairan Muara Sungai Silugonggo, Kecamatan Batangan, Pati. Penelitian ini menggunakan data primer berupa klorofil-a, nutrien, parameter kualitas perairan, arus dan data sekunder adalah bathimetri dan pasang surut. Pengolahan data menggunakan pemodelan numerik. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai kandungan klorofil-a berdasarkan tanggal sampling berada pada kisaran 0,4981- 12,1307 mg/m3 dan memiliki nilai rata-rata setiap pengambilan sebesar 2,5348, 3,2425 dan 3,8499 mg/m3. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai kandungan klorofil-a secara horizontal di Perairan Muara Sungai Silugonggo lebih dipengaruhi oleh masukan dari sungai, vegetasi mangrove dan daerah pertambakan. Sebaran klorofil-a di Perairan Muara Sungai Silugonggo memiliki pola mengarah dari wilayah muara sungai ke arah laut. Persebaran klorofil-a secara horizontal dominan dipengaruhi oleh arus dengan pola mengarah dari timur laut (45º) ke arah barat daya (225º) dengan kecepatan berkisar 0,03-0,15 m/det. Kata Kunci: Sebaran, Horizontal, Klorofil-a, Silugonggo, Fisik-Kimia Perairan
THE CONCENTRATION OF DISSOLVED PHOSPHATE IN WATER MASS AND SEDIMENT STUDY CASE IN SERANG AND MLONGGO RIVER Lilik Maslukah; Sri Yulina Wulandari; Hasana Kushadi Ratnasari
International Journal of Marine and Aquatic Resource Conservation and Co-existence Vol 2, No 1 (2017): IJMARCC
Publisher : International Journal of Marine and Aquatic Resource Conservation and Co-existence

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.003 KB) | DOI: 10.14710/ijmarcc.2.1.p

Abstract

ABSTRACTSerang and Mlonggo Estuaries are located in the Jepara Regency, Central Java. Serang Estuary is located between Kedungmutih and Kedungmalang Village, while Mlonggo Estuary is located between Slagi and Jambu Village. Citizens around Serang and Mlonggo Estuaries dumped the waterwaste, which taken by rivers into the sea, such as household activity, agriculture, fish farming as well as the rest of the processing. The wastewater contains organic material and nutrients such as phosphate and organic carbon. The purpose of this research are find out the value and distribution of total organic carbon and bioavailable phosphate in sediments also orthophosphate in water. This research was conducted on June 18 – 19th 2016. Primary data in this research were total organic carbon (TOC)  andbioavailable phosphate (BAP) from sediments also orthophosphate from water samples. Secondary data of this research were currents velocities, water qualities,  bathymetry map. This research used quantitative method. While purposive method was used to determine the location of sampling. The results of the research showed the average value of TOC in sediments in Serang and Mlonggo Estuaries were 19.018% and 10.086%; BAP were 1.35 µmol/g and 0.33 µmol/g; orthophosphate in water were 0.012 ppm and 0.021 ppm. In both areas, the values of TOC and BAP in sediments also orthophosphate in waters the more the marine areas tended to decrease. Key words: Total Organic Carbon, Bioavailable phosphate, Orthophosphate, Serang Estuary, Mlonggo Estuary
Aktivitas NORM pada Sedimen Dasar di Perairan PLTU Tanjung Jati Jepara dan Kaitannya dengan Ukuran Butir Sedimen serta TOC Navila Bidasari Alviandini; Muslim Muslim; Wahyu Retno Prihatiningsih; Sri Yulina Wulandari
EKSPLORIUM Vol 40, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.586 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2019.40.2.5662

Abstract

ABSTRAKNORM (Naturally Occuring Radioactive Material) merupakan unsur radionuklida yang secara alami sudah ada dalam bumi dan kandungannya dapat meningkat dengan adanya kegiatan industri, seperti PLTU. Kegiatan PLTU menghasilkan bottom ash dan fly ash yang akan terbawa oleh angin kemudian masuk ke perairan dan mengendap pada sedimen dasar perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas NORM pada sedimen dasar terkait kegiatan PLTU Tanjung Jati, Jepara dan hubungannya dengan ukuran butir serta TOC (Total Organic Carbon). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengukuran konsentrasi aktivitas NORM dilakukan menggunakan spektrometri sinar gama detektor HPGe, di Laboratorium Radioekologi Kelautan PTKMR-BATAN. Konsentrasi aktivitas NORM yang terdeteksi yaitu 40K berkisar 442,75–818,40 Bq.Kg-1, 232Th berkisar 99,19–212,34 Bq.Kg-1 dan 226Ra berkisar 42,42–77,77 Bq.Kg-1. Aktivitas NORM menunjukkan adanya hubungan dengan tekstur sedimen, tetapi tidak menunjukkan hubungan dengan kandungan Total Organic Carbon (TOC).ABSTRACTNORM (Naturally Occurring Radioactive Material) is a radionuclide element which naturally exists in the earth and its content can increased with the presence of industrial activities, such as the PLTU. The PLTU activities produce fly ash and bottom ash which will be carried away by the wind and then fall in the waters and settle on the bottom sediments of the waters. This study was aimed to determine the activity of NORM in bottom sediments related activities PLTU Tanjung Jati Jepara and its relationship with grain size and TOC (Total Organic Carbon). Sampling was conducted by purposive sampling method. NORM activity concentration measurements performed using gamma ray spectrometry HPGe detector, in Marine Radioecology Laboratory PTKMR-BATAN. NORM activity concentration detected is 40K ranged 442.75 to 818.40 Bq.Kg-1, 232Th ranged 99.19 to 212.34 Bq.Kg-1 and 226Ra ranged 42.42 to 77.77 Bq.Kg-1. NORM activity shows the relationship with sediment texture, but does not show a relationship with the composition of Total Organic Carbon (TOC).
Konsentrasi Klorofil-a dan Keterkaitannya dengan Nutrient N, P di Perairan Jepara : Studi Perbandingan Perairan Muara Sungai Wiso dan Serang Lilik Maslukah; Sri Yulina Wulandari; Indra Budi Prasetyawan
Jurnal Kelautan Tropis Vol 20, No 2 (2017): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.4 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v20i2.1697

Abstract

The existenece of nutrient is highly affected by human activities and causing the amount of chlorophyll-a which is the indicator of water fertility. Muara Wiso is a location located in the urban center of Jepara while Serang estuary is mostly impacted by agriculture activities in the upper area. This study has compared the concentration of chlrorophyll-a and its association with N and P nutrients in the two different environmental conditions in Jepara waters. Nutrient N was determined as a nitrite ion using the sulphanilamide method after it was reduced using a reduction column. P was determined as orthophosphate using ascorbic acid and chlorophyll-a method which were extracted from water sample filtrate, using 90% acetone. The results showed that the mean of N, P concentration of Wiso estuary was 1.3285 ± 0.33 mg N/l, 0.4723 ± 0.27 mg P/l and Serang estuary was 0.0172 ± 0.005 mg N/l, 0.3813 ± 0.21 mg P/l. The N/P ratio of Serang estuary has a higher value than Wiso.This condition caused the chlorophyll-a concentration at Serang estuary is twice higher than at Wiso. The abundance of chlorophyll-a concentration at Serang estuary is more affected by higher nutrient load of N. Keberadaan nutrien sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia dan dapat menyebabkan tingginya nilai konsentrasi klorofil-a yang merupakan indikator kesuburan perairan. Muara Wiso merupakan lokasi yang terletak di pusat perkotaan Jepara, sedangkan muara Serang lebih mendapatkan pengaruh dari aktivitas pertanian di daerah hulunya. Penelitian ini telah membandingkan konsentrasi klorofil-a dan keterkaitannya dengan nutrient N dan P pada dua kondisi lingkungan yang berbeda di perairan Jepara. Nutrien N ditentukan sebagai ion nitrit menggunakan metode sulphanilamide setelah direduksi menggunakan kolom reduksi. P ditentukan sebagai orthophosphate menggunakan metode asam askorbit dan klorofil-a diekstrak dari filtrate sampel air yang diekstrak menggunakan aseton 90%. Hasil penelitian menunjukan bahwa rerata konsentrasi N, P di muara Wiso 1.3285±0.33 mg N/l, 0.4723±0.27 mg P/l dan di muara Serang 0.0172±0.005 mg N/l, 0.3813±0.21 mg P/l. Rasio N/P muara Serang mempunyai nilai lebih tinggi dibanding Wiso. Kondisi ini menyebabkan konsentrasi klorofil-a muara Serang dua kali lebih tinggi dibanding Wiso. Tingginya klorofil-a di muara Serang lebih dipengaruhi nilai beban nutrient N yang lebih tinggi.  
Profil Vertikal Logam Berat Tembaga (Cu), Nikel (Ni), dan Mangan (Mn) di Core Sedimen Perairan Pantai Marunda, Teluk Jakarta Kresna Rangga Darmansyah; Sri Yulina Wulandari; Jarot Marwoto; Endang Supriyantini
Jurnal Kelautan Tropis Vol 23, No 1 (2020): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v23i1.5667

Abstract

Heavy metals contained in the waste  enter to the Marunda coastal waters  in Jakarta Bay through the Tiram river, come from the Jabodetabek region which is an industrial and residential area.  They  will be deposited and accumulated in the bed sediments and potentially to cause contamination in the waters as well. The study was conducted to investigate vertical profiles  of heavy metals Cu, Ni, and Mn based on sediment depth and the correlation between the concentration of heavy metals and the grain size of sediments. Coring method was used for sampling the sediments at 1-3 cm, 4-6 cm and 7-9 cm of depths.  Samples were analyzed using AAS method to determine Cu, Ni, and Mn concentrations. Sieving and pipetting methods were used to determine the grain size of the sediments. The results showed that the average concentration of heavy metals Cu, Ni, and Mn in the top layer  was 7.74 ppm; 8.17 ppm; 1345.03 ppm. The middle layer was 6.91 ppm; 7.48 ppm; 1279.35 ppm. The bottom layer was 7.36 ppm; 7.79 ppm; 1413.66 ppm. The concentration of Cu heavy metal had a positive correlation with the sand fraction, while the heavy metals Ni and Mn  had a positive correlation with the mud fraction. Logam berat yang terkandung dalam limbah masuk ke perairan pantai Marunda di Teluk Jakarta melalui sungai Tiram, berasal dari daerah Jabodetabek yang merupakan kawasan industri dan pemukiman. Logam berat tersebut akan  mengendap dan terakumulasi di sedimen dasar perairan dan berpotensi menimbulkan pencemaran perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil logam berat Tembaga, Nikel, dan Mangan secara vertikal berdasarkan kedalaman sedimen dan korelasi antara konsentrasi logam berat dengan ukuran butir sedimen. Pengambilan sampel sedimen dilakukan menggunakan metode  coring untuk kedalaman 1-3 cm, 4-6 cm, dan 7-9 cm. Selanjutnya sampel sedimen dianalisis menggunakan metode AAS untuk mengetahui konsentrasi logam berat Cu, Ni, dan Mn. Metode sieving dan pipetting digunakan untuk mengetahui ukuran butir sedimen. Nilai konsentrasi rata-rata logam berat Cu, Ni, dan Mn  pada lapisan atas untuk setiap stasiun berurutan sebesar 7,74 ppm; 8,17 ppm; 1345,03 ppm. Lapisan tengah sebesar 6,91 ppm; 7,48 ppm; 1279,35 ppm. Lapisan bawah sebesar 7,36 ppm; 7,79 ppm; 1413,66 ppm. Konsentrasi logam berat Cu mempunyai korelasi positif terhadap fraksi pasir, sedangkan logam berat Ni  dan Mn mempunyai korelasi positif terhadap fraksi lumpur.
Distribusi Radionuklida 137Cs di Air dan Sedimen Pulau Pari Kepulauan Seribu Jakarta Herni Kusuma; Mohammad Nur Yahya; Sri Yulina Wulandari
Jurnal Keselamatan Radiasi dan Lingkungan Vol 1, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radisasi - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.696 KB)

Abstract

Radionuklida 137Cs yang memiliki waktu paruh panjang yaitu 30 tahun telah tersebar dan terendapkan ke dalam sedimen di perairan laut sehingga perlu diketahui persebarannya. Penelitian mengenai distribusi radionuklida 137Cs di Pulau Pari penting untuk dilakukan karena perairan tersebut terletak di Kepulauan Seribu bagian selatan yang berdekatan dengan Teluk Jakarta. Banyak buangan limbah domestik dan industri yang berasal dari sungai-sungai yang mengalir ke muara Teluk Jakarta. Selain itu adanya aktivitas labotarium BATAN Serpong juga memungkinkan mengalirkan limbahnya ke Sungai Cisadane. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai dan sebaran 137Cs di kolom air dan sedimen dasar pada perairan Pulau Pari serta hubungannya dengan karakter umum sedimen yaitu ukuran butir dan kandungan karbon serta pola arus. Pengambilan sampel air dan sedimen dilakukan pada tanggal 26 Maret 2016 masing-masing sebanyak 7 stasiun. Analisa pengukuran kandungan 137Cs dilakukan di PTKMR-BATAN. Hasil penelitian menunjukan aktivitas 137Cs di air berkisar 0,01-1,16 mBq/l dan di sedimen berkisar 0,265-0,653 Bq/kg. Hasil pemodelan arus menunjukan sebaran 137Cs di perairan dipengaruhi oleh arah dan kecepatan arus. Sebaran 137Cs di sedimen dasar perairan Pulau Pari kurang memiliki hubungan yang signifikan dengan ukuran butir sedimen dan kandungan karbon. The 137Cs Radionuclide which has a long half-life (30 years), has been dispersed and deposited into ocean areas, so its spread needs to be known. Research for distribution of 137Cs radionuclide in Pari Island is indispensable because it is located in the southern part of Seribu Islands waters located adjacent to Jakarta Bay. There are much domestic and industrial sewage coming from the rivers to Jakarta Bay. Beside there are some possibility of radiological substances entry derived from labotary activities at BATAN-Serpong through Cisadane River.These study was aimed to get the value and distribution of 137Cs in the seawater and sediments also their relation to the general character of the sediment that were grain size and carbon content, as well as current patterns. Seawater and bottom sediment sampling were conducted on March 26, 2016 respectively of 7 station. Analysis of the samples in order to measure the concentration of 137Cs were conducted in PTKMR-BATAN. The results showed the activity of 137Cs in the water ranging from 0.01 to 1.16 mBq/l and in sediments ranging from 0.265-0.653 Bq/kg. Flow modeling results indicate that the distribution of 137Cs in seawater were affected by current direction and speed. Activities and distribution of 137Cs in bottom sediments of Pari Island waters were less affected by grain size and carbon content.
Identifikasi Variabilitas Suhu Permukaan Laut dan Klorofil- A serta Intensitas Upwelling di Selat Makassar Kunarso Kunarso; Surya Risky Graharto; Sri Yulina Wulandari
Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 2 (2022): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v11i2.42170

Abstract

Selat Makassar secara geografis terletak diantara Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Kondisi perairan di Selat Makassar dipengaruhi oleh Arus Lintas Indonesia (ARLINDO) dan sistem angin muson. Hal ini menyebabkan Selat Makassar memiliki dinamika yang kompleks dan terjadi fenomena upwelling sehingga berpengaruh terhadap variabilitas suhu permukaan laut dan klorofil-a. Kajian tentang upwelling di Selat Makassar telah banyak dilakukan, namun kajian mengenai intensitas upwelling berdasarkan variabilitas suhu permukaan laut dan klorofil-a dengan periode data dalam jangka waktu yang panjang belum dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variabilitas suhu permukaan laut dan klorofil-a musiman serta intensitas dan tipe upwelling di Selat Makassar. Data yang digunakan diantaranya adalah data suhu permukaan laut, klorofil-a, dan angin yang berasal dari citra Aqua MODIS Level 3 selama periode tahun 2007 hingga 2017. Data-data tersebut diolah secara klimatologi dan dianalisis dengan data pendukung berupa data angin sehingga diperoleh kesimpulan yang jelas mengenai objek yang diteliti. Berdasarkan hasil pengolahan data, variabilitas suhu permukaan laut dan klorofil-a di Selat Makassar dipengaruhi oleh angin musim. Pola pergerakan dan kecepatan angin yang tinggi diikuti dengan penurunan SPL serta peningkatan konsentrasi klorofil-a mengindikasikan fenomena upwelling terjadi di Selat Makassar bagian Selatan Pulau Sulawesi. Hal ini ditunjukkan dari tingkat korelasi kuat antara angin terhadap SPL dan klorofil-a dengan masing-masing nilai korelasi (r) -0,872 dan 0,771. Upwelling yang terjadi di Selat Makassar dimulai pada bulan Mei-Oktober dan termasuk tipe upwelling berkala. Intensitas Upwelling sangat kuat terjadi pada bulan Agustus dengan nilai SPL 26,31°C dan konsentrasi klorofil-a sebesar 2,33 mg/m3 serta mencapai puncak terluas sebesar 51.175,75 km2.  The Makassar Strait is geographically located between the islands of Kalimantan and Sulawesi. The condition of the waters in the Makassar Strait is influenced by the Indonesian Throughflow (ARLINDO) and  monsoon wind system. This causes the Makassar Strait has complex dynamics including the upwelling phenomenon that affects the variability of sea surface temperature (SST) and chlorophyll-a. There have been many studies about upwelling in the Makassar Strait, but studies on the intensity of upwelling based on the variability of sea surface temperature and chlorophyll-a with long-term data periods were absent. The purpose of this study was to determine the variability of sea surface temperature and seasonal chlorophyll-a as well as the intensity and type of upwelling in the Makassar Strait. The data used including sea surface temperature, chlorophyll-a, and wind data derived from Aqua MODIS satellite Level 3 for the period 2007 to 2017. These data are processed climatologically and analyzed with supporting data i.e., the wind data. Based on data processing results, variability of sea surface temperature and chlorophyll-a in the Makassar Strait is affected by monsoon systems. The increasing wind speed is followed by decreasing of SST and increasing of chlorophyll-a concentration indicating upwelling phenomenon in the Makassar Strait, precisely at Southern Sulawesi Island. The strong correlation between wind and SST and chlorophyll-a are demonstrated with correlation values (r) -0.872 and 0.771. Upwelling occurrence in the Makassar Strait starts from May to October and is a periodic upwelling type. The intensity of upwelling was very strong in August with an SST value of 26.31 ° C and a chlorophyll-a concentration of 2.33 mg / m3 and reached the widest area of 51,175.75 km2.
Pengaruh Musim dan Pasang Surut Terhadap Konsentrasi Mikroplastik di Perairan Delta Sungai Wulan, Kabupaten Demak Sri Yulina Wulandari; Ocky Karna Radjasa; Bambang Yulianto; Bayu Munandar
Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 2 (2022): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v11i2.46329

Abstract

Sungai merupakan jalur penting masuknya mikroplastik ke perairan laut. Mikroplastik baik primer atau sekunder merupakan polutan partikel plastik yang berukuran kurang dari 5 mm (ukuran partikel mirip dengan partikel suspensi atau plankton). Termasuk sampah plastik, mikroplastik berpotensi menyebabkan terganggunya rantai makanan pada biota laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi mikroplastik di kolom air pada musim hujan dan kemarau saat kondisi pasang dan surut di perairan Delta Wulan, Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Total sebanyak 32 sampel air laut diambil dengan menggunakan plankton net dari 8 stasiun pengamatan yang ditentukan secara purposive. Pengambilan sampel dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi musim dan pasang surut. Analisa kandungan mikroplastik dalam sampel air laut dilakukan dengan menggunakan metode yang direkomendasikan oleh NOAA. Prosedur analisa meliputi penyaringan sampel air, penambahan reagen (Fe (II) 0,05M, H2O2 30%, NaCl), pemanasan, pemisahan berdasarkan densitas dan analisa gravimeri, Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konsentrasi mikroplastik lebih tinggi pada musim kemarau dibanding musim hujan, dengan nilai rerata berturut-turut sebesar 2,608 mg/L dan 2,247 mg/L. Dari analisa regresi ANOVA menunjukkan ada perbedaan konsentrasi berdasarkan musim (p-value sebesar 0,007), namun tidak ada perbedaan berdasarkan kondisi pasang dan surut (p-value sebesar 0,840).   Rivers are an important pathway for the entry of microplastics into marine waters. Microplastics, both primary and secondary, are pollutants of plastic particles that are less than 5 mm in size (particle size is similar to sediment suspense or plankton). Including plastic waste, microplastics have the potential to disrupt the food chain in marine biota. This study aims to determine the concentration of microplastics in the water column during the rainy and dry seasons during high and low tide conditions in the waters of the Wulan Delta, Wedung District, Demak Regency. The method used is descriptive quantitative. A total of 32 seawater samples were taken using a plankton net from 8 observation stations which were determined purposively. Sampling was carried out by considering seasonal and tidal conditions. Analysis of microplastic content in seawater samples was carried out using the procedure recommended by NOAA. The analytical procedure includes filtering of water samples, addition of reagent (Fe (II) 0.05M, 30% H2O2, NaCl), heating, density separation and gravimetric analysis. The results showed that the concentration of microplastics was higher in the dry season than in the rainy season, with an average value of 2,608 mg/L and 2,247 mg/L, respectively. From the ANOVA regression analysis showed that there was a difference in concentration based on seasons (p-value of 0.007), but there was no difference based on tidal and tidal conditions (p-value of 0.840).
Distribusi Horizontal Klorofil-A dan Material Padatan Tersuspensi di Muara Bodri, Jawa Tengah Alif Maulida Amna; Lilik Maslukah; Sri Yulina Wulandari
Jurnal Kelautan Tropis Vol 25, No 2 (2022): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v25i2.13949

Abstract

The Bodri Estuary receives mass input of water from land which carries nutrients and suspended matter. This will have an impact on the fertility and quality of the Bodri Estuary. Monitoring the quality of these waters is very important so that the condition of the waters and the level of fertility are known, which are closely related to fishery productivity. The aim of this study was to obtain the concentration and horizontal distribution of chlorophyll-a, total suspended solids (TSS) and its relationship to other environmental parameters, such as salinity, pH, DO, temperature, and transparancy. Sampling was carried out in July 2020. The analysis of chlorophyll-a using the spectrometric and TSS by gravimetric method. Principal component analysis (PCA) in this study was used to see the relationship between chlorophyll-a and TSS on the other environmental parameters. The results showed that the concentration of chlorophyll-a ranged from 1.09 - 15.89 g/L and SPM ranged from 53.2 mg/L - 139 mg/L. The distribution of chlorophyll-a and TSS showed higher in the estuary and slowly decreased towards the sea. The results of the analysis showed that chlorophyll-a and TSS had a very strong positive correlation (r = 0.927, P < 0.001). Salinity and pH are parameters of the aquatic environment that affect its distribution. The negative correlation between TSS and chlorophyll-a on salinity illustrates the influence of the water mass source from the river. This relationship illustrates the important role of river water input on fertility processes in marine areas in supporting potential fishing areas  Muara Bodri menerima masukan massa air dari darat yang membawa nutrien dan material tersuspensi.  Hal ini akan berdampak terhadap kesuburan dan kualitas Muara Bodri. Monitoring kualitas perairan ini sangat penting dilakukan sehingga diketahui terkait kondisi perairan dan tingkat kesuburan, yang sangat berkaitan dengan produktivitas perikanan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan konsentrasi dan distribusi horizontal dari klorofil-a, material padatan tersuspensi (MPT) serta hubungannya terhadap parameter lingkungan lain, seperti salinitas, pH, DO, suhu, dan kecerahan. Pengambilan sampel dilakukan pada Juli 2020. Metode analisis klorofil-a dilakukan secara spektrometri dan MPT secara gravimetri. Analisis komponen utama (AKU) dalam penelitian ini digunakan untuk melihat keterkaitan antara klorofil-a dan MPT terhadap parameter lingkungan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil-a berkisar antara 1,09 - 15,89 µg/L dan MPT berkisar 53,2-139 mg/L. Distribusi klorofil-a dan MPT menunjukkan lebih tinggi di muara dan secara perlahan-lahan mengalami penurunan ke arah laut. Hasil analisis menunjukkan bahwa klorofil-a dan MPT memiliki korelasi positif sangat kuat (r = 0,927, P < 0,001). Korelasi positif ini menggambarkan bahwa kontribusi klorofil-a sangat tinggi terhadap MPT tersebut, sehingga dapat menggambarkan melimpahnya fitoplankton. Salinitas dan pH, merupakan parameter lingkungan perairan yang berpengaruh terhadap distribusinya. Korelasi negatif dari MPT dan klorofil-a terhadap salinitas menggambarkan adanya pengaruh sumber massa air dari sungai. Hal ini menginformasikan peran penting masukan air sungai terhadap proses kesuburan di wilayah laut dalam mendukung daerah tangkapan ikan yang potensial.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ade Kurniawan Ade Kurniawan Afrisha Catur Kusumadewi Afriza Aziz Ali Ridlo Alif Maulida Amna Ameylia Ayu Puspitasari Anindya Wirasatriya Aris Ismanto Arya Muhammad Aryani Yasrida Asri Wahyuningsih Aulia Akbar Awan Bima Saputra Azis Rifai Bambang Yulianto Bara Yanwar Hadi Nugroho, Bara Yanwar Baskoro Rochaddi Bayu Munandar Chiquita Tri Rezki Danang Eko Prasetyo Delianis Pringgenies Denny Nugroho Sugianto Domu Simbolon Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Nur Hanifah Eka Mulya Elis Indrayanti Endang Supriyantini Endianto Arief Prabowo Faradian Nurul Hapsari Fareza Andre Pahlevi Panjaitan Farras Daffa Arfastya Febrina Yolanda Fitrianisa Nur Widasari Fitrianisa Nur Widasari Galih Tristianto Gentio Harsono Gentur Handoyo Greenaty Hidayah Gunawan Widi Santosa Handoko Handoko Handoko Handoko Hasana Kushadi Ratnasari Heriyoso Setiyono Herlintang, Aulia Septine Herni Kusuma Heryoso Setiyono Husnul Khotimah I Made Rifaldy Puja Utama I Wayan Eka Dharmawan Ika Putri Hindaryani Indra Budi Prasetyawan Izzuddin Al Faruqi, Izzuddin Jarot Marwoto Jarot Marwoto Ken Suwartimah Ken Suwartimah Komang Mustiawan Kresna Rangga Darmansyah Kunarso Kunarso Kurnia Kurnia Landi Prasetyo Hutomo, Landi Prasetyo Lilik Maslukah M Husni Maulana Mohamad Alimudin Habibi Mohammad Nur Yahya Muh Dandi Firmansyah Muh. Yusuf Muhamad Adnan Kurnianto Muhammad Yusuf Muhammad Zainuri Murdahayu Makmur Muslim Muslim Muslim Muslim Muslim Muslim Navila Bidasari Alviandini Nindita Eka Setyahandani, Nindita Eka Noor Syafaat Damardjati Nugraha Syafutra Nugroho Agus D Nur Islamiah Sulastri Nurindahsari Niken Larasati Nurits Zahrul Aini Fitriyah, Nurits Zahrul Nurul Fitrah Hasanah Nurul Fitrah Hasanah Nurul Hickmah Ocky Karna Radjasa Petrus Subardjo Purwanto Purwanto Resy Sekar Sari Retno Hartati Rikha Widiaratih Rizqi Ayu Farihah, Rizqi Ayu Shinta Oktaria Yudowaty Silvanus Maxwel Simange Siti Jubaedah Sri Sedjati Sugeng Widada Surya Risky Graharto Tria Dewi Anggraeni, Tria Dewi Trika Agnestasia Tarigan Triyanti Nurhidayah Utama, I Made Rifaldy Puja Vivian Ayu Cyntya Wahyu Retno Prihatiningsih Warsito Atmodjo Widianingsih Widianingsih Yundari, Yundari Zaenab Listiarani Putri