Claim Missing Document
Check
Articles

Upaya Mempertahankan Eksistensi Kelompok Pengolah Delo Fufu Melalui Evaluasi Teknik Pengolahan dan Mutu Ikan Cakalang Asap Umar Tangke
BAKTI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): BAKTI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LLDikti Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.525 KB) | DOI: 10.51135/baktivol1iss1pp28-36

Abstract

Delo Fufu merupakan kelompok usaha yang aktif dan produktif dalam mengolan produk ikan cakalang asap sejak tahun 2016 dan produksi terus mengalami peningkatan sampai mencapai 1.260 kg per tahun pada tahun 2018, sejak tahun 2019 produksi ikan cakalang asap kelompk Delo Fufu mulai menurun dan puncaknya pada tahun 2020 menjadi 600 kg/tahun. Hasil evalusi melalui kegiatan pengabdian yang dilakukan dengan kunjungan lapang serta diskusi dan identifikasi masalah, didapat bahwa penyebab utama menurunnya jumlah produksi adalah rendahnya nilai mutu produk yang menyebabkan daya beli konsumen menurun sehingga kelompok Delo Fufu, sehingga kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan dan pelatihan agar kelompok usaha Delo Fufu tetap eksis dalam mengolah ikan cakalang asap. Hasil kegiatan pengabdian pada kelompok Delo Fufu dapat berhasili hal ini terlihat pada teknik pengolahan dimana proses penanganan bahan baku sudah menerapkan rantai dingin, peralatan pengolahan selalu dibersihkan setiap awal maupun akhir kegiatan pengolahan, penggunaan air laut atau air ditambah dengan larutan garam telah dilakukan secara rutin, sehingga mutu produk sudah cuup baik dengan umur simpang mencapai 24 jam dan produk jika tidak laku terjual maka oleh kelompok Delo Fufu produk akan di jadikan produk diversifikasi berupa produk ikan cakalang garu rica, sehingga saat ini produksi ikan cakalang asap sudah kembali normal dan adanya upaya untuk meningkatkan jumlah produk agar kelompok tersebut kembali eksis biarpun masih dalam masa pandemic covid-19
Potensi dan tingkat pemanfaatan ikan layang (Decapterus sp) di perairan Pulau Ternate Mujais B Sangaji; Umar Tangke; Djabaludin Namsa
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.1-10

Abstract

Wilayah perairan Pulau Ternate memiliki sumberdaya ikan yang berlimpah dan beraneka ragam, data statistik tahun 2013 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi dan jumlah nelayan untuk melakukan penangkapan jenis ikan ekonomis penting. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk serta kebutuhan pangan dan gizi yang lebih baik akan sangat memacu tingkat permintaan ikan yang tentu akan berpengaruh positif bagi peningkatan pendapatan nelayan, namun perlu disadari bahwa peningkatan permintaan sumberdaya tersebut selalu diikuti tekanan untuk melakukan eksploitasi. Sampai tahun 2015 hasil tangkapan khususnya ikan layang (Decapterus sp) di Perairan Pulau Ternate telah mencapai 336,480.29 ton. Melihat jumlah produksi sumberdaya yang ada, maka tentunnya pengelolaan perikanan menjadi alat yang sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Potensi Lestari (Maximum Sustainable Yield) dan Upaya pemanfaatan optimum, tingkat pemanfaatan serta produksi CPUE, dari tahun 2008 sampai 2015 dan hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengelolaan ikan layang (Decapterus sp) secara berkelanjutan di perairan PulauTernate, Provinsi Maluku Utara. Hasil penelitian menunjukan bahwa besarnya potensi lestari (MSY) ikan layang (Decapterus sp) di perairan Pulau Ternate adalah sebesar 311,516.493 ton/tahun dengan upaya maksimum (F-Opt) adalah 10,765.155 trip/tahun. Untuk tingkat pemanfaatan maksimum yang di ijinkan adalah sebesar 80% dari MSY sehingga tingkat pemanfaatan maksimumnya yang dianjurkan adalah sebesar 249,205.19 ton/tahun.
Evaluasi dan Pengembangan Disain Kapal Pole and Line di Pelabuhan Dufa-Dufa Provinsi Maluku Utara Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 2, No 1 (2009)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.2.1.1-9

Abstract

????????????????????????????????????
Hubungan faktor oseanografi dengan hasil tangkapan pelagis besar di perairan Batang Dua, Propinsi Maluku Utara Sadam Sahidi; Gusti D. Sapsuha; Ahmad F. Laitupa; Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.2.53-63

Abstract

Penggunaan armada penangkapan ikan di yang sebagian besar menggunakan cara konvensional, sehingga waktu operasi penangkapan ikan lebih banyak dipakai untuk mencari daerah penangkapan ikan. Cara ini tentunya kurang efektif dan efisien, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji hubungan antara hasil tangkapan ikan pelagis besar diantaranya ikan cakalang, madidihang dan tongkol dengan faktor oseanografi untuk dapat mengetahui distribusinya di perairan pesisir pulau Batang Dua sehingga dalam melakukan operasi penangkapan nelayan tidak lagi menggunakan pengalaman, tetapi memanfaatkan informasi tersebut. Penelitian dengan tujuan untuk mengkaji hubungan antara hasil tangkapan ikan pelagis dengan faktor oseanografi di pesisir pulau Batang Dua Prop. Maluku Utara dilaksanakan selama bulan maret sampai mei 2015 dengan menggunakan metode survey dan analisis regresi untuk melihat hubungan hasil tangkapan dengan parameter oseanografi. Hasil penelitian terlihat bahwa secara bersama-sama parameter oseanografi berpengaruh terhadap hasil tangkapan dengan (FHit 14.544 > FTabel 3.172) dan R2 = 0.618, uji t menunjukan bahwa secara individu hasil tangkapan hanya dipengaruhi oleh dua factor oseanografi yakni SPL dan Klorofil-a dengan nilai koefisien determinasi (R2) 0.4228 untuk SPL dan 0.5313 untuk klorofil-a dan sebaran SPL dan klorofil-a pada daerah penangkapan selama penelitian (Maret-Mei 2015) masing-masing adalah 28.3-30.8 oC untuk SPL dan 0.03-0.35 untuk klorofil-a dengan total jumlah hasil tangkapan 1.669.93 kg.
Analisis kelayakan usaha perikanan tangkap menggunakan alat tangkap gill net dan purse seine di Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.1.1-13

Abstract

Kecamatan Leihitu memiliki letak geografis yang menunjukan bahwa daerah tersebut dengan wilayah lautnya yang dominan memiliki potensi perikanan yang besar.  Purse seine dan gill net merupakan jenis alat tangkap yang lebih dominan di gunakan oleh nelayan pada daerah tersebut.  Apabila dilihat dari ketersediaan jumlah stok ikan di daerah tersebut maka perlu di lakukan pemanfaatan yang lebih optimal dengan meningkatkan jumlah unit alat tangkap pada daerah tersebut oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk  menentukan unit penangkapan ikan yang layak dikembangkan berdasarkan penilaian analisis aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomis di wilayah Kecamatan Leihitu. Metode skoring dapat digunakan untuk penilaian kriteria yang mempunyai satuan berbeda.  Skoring diberikan dari nilai terendah sampai nilai tertinggi.  Untuk menilai suatu kriteria atau aspek digunakan nilai tukar, sehingga nilai tukar mempunyai standar yang sama.  Unit usaha yang memperoleh nilai skor tertinggi lebih baik daripada yang lain, demikian pula sebaliknya.  Hasil analisis aspek biologi, teknis, ekonomis dan sosial terhadap kedua unit penangkapan ikan di Kec. Leihitu, maka pengembangan unit penangkapan ikan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan nelayan serta efektif untuk dioperasikan adalah purse seine.  Sedangkan untuk pengembangan unit penangkapan yang bertujuan agar mudah dijangkau dan diterima masyarakat nelayan tanpa mengabaikan faktor pemeliharaan dan peningkatan kelestarian sumberdaya perikanan adalah gillnet.
Produksi dan Nilai Jual Ikan Pelagis Dominan di TPI Higienis Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.1.97-107

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Unit Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate pada bulan Mei  2020, dengan metode observasi dan wawancara langsung dengan penjual ikan di TPI Higienis, nelayan yang mendaratkan ikan dan pihak PPN Ternate. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisis deskriptif  dengan penyajian data dalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekuensi, diagram, grafik, mean, modus untuk mengkaji jenis ikan, jumlah produksi ikan, nilai jual dan distribusi daerah penangkapan ikan yang dipasarkan pada Unit Tempat Pelelangan Ikan Higienis. Hasil penelitian didapat bahwa jenis ikan pelagis dipasarkan di TPI Higienis PPN Ternate didominasi oleh ikan cakalang, ikan layang, ikan madidihang, ikan tongkol dan ikan kembung, dengan daerah penangkapan ikan yang di daratkan di PPN Ternate adalah daerah Ternate, Tidore, Makian, Kayoa dan Bacan. Jumlah produksi total pada tahun 2018 adalah sebesar 4.605.737 ton dengan nilai jual perjenis ikan pelagis berkisar antara Rp. 10.000-20.000 per kg.
Perencanaan disain pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis sistem informasi manajemen Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.3.2.15-22

Abstract

Pengelolaan  sumberdaya  Perikanan  harus  dilakukan  secara  bertanggung  jawab dan  tepat, dengan memanfaatkan data yang kontinyu dan teknologi yang mampu menggambarkan  wilayah,  potensi  sumberdaya  perikanan  dengan  baik.  Integrasi penginderaan  jauh  dan  Sistem  Informasi  Geografi  (SIG)  merupakan  salah  satu cara  untuk  mengelola  sumberdaya  perikanan  dengan  data  yang  kontinyu  dan sebaran  spasial  yang  bisa  menampilkan  secara  sederhana  bentuk  dan  potensi sumberdaya  perikanan.  Tantangan  dalam  pengembangan  usaha  perikanan  di Indonesia adalah lemahnya sistem data base dan sistem informasi perikanan yang berpengaruh  terhadap  akurasi  dan  ketepatan  waktunya,  kelemahan  ini  dapat mengakibatkan   salah   perencanaan   akan   berakibat   pada   kegagalan   usaha, sehingga   dalam   merencanakan   disain   pengelolaan   sumberdaya   perikanan berbasis sistem informasi manajemen, perlu beberapa kegiatan yang dilaksanakan diantaranya  (1) penyempurnaan metode dan kerangka survei statistik perikanan,  (2)  penyempurnaan  buku  pedoman  survei  statistik  perikanan,  (3)  pengembangan sistem data statistik, (4) pelatihan enumerator dan supervisor pengumpulan data serta  pengolah  data,  (5)  uji  coba  pedoman  survei  statistik  perikanan  dan  (6) sosialisasi sistem data statistik.
Analisis hubungan karakteristik oseanografi dan hasil tangkapan yellowfin tuna (Thunnus albacares) di perairan Laut Banda Umar Tangke; Achmar Mallawa; Mukti Zainuddin
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.2.1-14

Abstract

Penelitian dimulai dari bulan Januari - Mei 2011 bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor oseanogrfi dan hasil tangkapan yellowfin tuna  di perairan laut Banda.  Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda untuk melihat pengaruh parameter oseanografi secara bersama-sama dan secara individual terhadap hasil tangkapan  yellowfin tuna. Hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa dari lima parameter oseanografi secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan yellowfin tuna ini dapat dilihat pada hasil Uji F  dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.01, dan Fhitung lebih besar dari Ftabel (8.23 > 2.44), Hasil uji t menunjukan bahwa secara individual terdapat tiga dari lima faktor Oseanografi yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan yellowfin tuna, diantaranya suhu permukaan laut (SPL), kedalaman dan kecepatan arus.
Pengaruh waktu dan SPL terhadap jumlah hasil tangkapan ikan julung (Hemirhamphus far) Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.2.1-5

Abstract

Penelitian dengan tujuan untuk melihat pengaruh waktu penangkapan dan suhu permukaan laut terhadap hasil tangkapan ikan julung (Hemiramphus far) dilaksanakan pada bulan April – Juni 2013 di perairan pesisir pulau Tidore dan pulau Ternate dengan menggunakan metode survey untuk mendapatkan data hasil tangkapan, suhu dan waktu operasi penangkapan.  Data penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi non linier dan uji-t serta analisis deskriptif untuk menjelaskan hasil dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan waktu penangkapan antara pagi dan sore hari cenderung memberikan pangaruh terhadap hasil tangkapan dimana waktu penangkapan terbaik yaitu pada sore hari, hal ini lebih diperkuat dengan hasil analisis regresi non-linier yang menunjukan bahwa suhu permukaan laut juga memberikan pengaruh yang kuat (R2 = 0.7209) terhadap hasil tangkapan pada sore hari dengan kisaran suhu terbaik untuk penangkapan adalah 28 -29 oC.
Analisis hubungan faktor oseanografi dengan hasil tangkapan ikan tenggiri (Scomberamorus spp) di perairan Kec. Leihitu Kab. Maluku Tengah Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.5.2.1-11

Abstract

Kecamatan Leihitu memiliki letak geografis yang menunjukan bahwa daerah tersebut berbatasan langsung dengan laut Banda sehingga wilayah lautnya yang dominan memiliki potensi perikanan yang besar.  Potensi perikanan ini umumnya di dominasi oleh perikanan pelagis diantaranya ikan tuna (Thunnus spp) ikan layang (Decapterus spp), Ikan tenggiri (Scommberamorus spp) dan jenis ikan laiinya.  Ikan tenggiri adalah jenis ikan pelagis besar yang senang berenang berombol dalam kelompok kecil, tidak jauh dari pantai.  ikan jenis ini tergolong ke dalam marga Scomberomorus, suku Scombridae. Ikan tenggiri merupakan kerabat dekat tuna, tongkol, madidihang, mackerel dan kembung dimana penangkapan umumnya menggunakan alat tangkap pancing, gill net, purse seine, payang dan alat penangkapan lainnya.  Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Desember 2010 sampai bulan Februari 2011. Penggunaan analisis regresi linier berganda serta uji F dan uji t untuk melihat hubungan antara faktor oseanografi dan hasil tangkapan ikan tenggiri yang didaptkan selama penelitian baik secara keseluruhan maupun secara individual.  Hasil analisis parameter oseanografi diketahui bahwa dari tiga parameter oseanografi (SPL, Klrofil-a dan Kec. Arus) secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan  ikan tenggiri sedangan hasil uji t menunjukan bahwa secara individual terdapat dua dari tiga faktor Oseanografi yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan tenggiri, diantaranya klorofil-a dan kecepatan arus.