Claim Missing Document
Check
Articles

Pendugaan daerah potensial penangkapan ikan layang (Decapterus sp) berdasarkan SPL dan klorofil-a di perairan pesisir Pulau Ternate Fajrin Saputra Laitupa; Sahril Kacoa; Muhammad Askar Laitupa; Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.2.28-35

Abstract

Potensi perikanan pelagis kota Ternate lebih didominasi oleh pelagis kecil diantaranya jenis ikan layang, ikan komo dan ikan selar. Ikan layang adalah jenis ikan yang sangat potensial dikembangkan, hal ini terlihat dengan jumlah produksi ikan layang mendekati 980.000 kg/tahun. Jumlah produksi ini masih dibawah MSY atau pemanfaatannya baru sekitar 30 % dari MSY. Upaya untuk optimalisasi sumberdaya yang selalu terus dilakukan diantaranya dengan peningkatan jumlah unit penenagkapan serta peningkatan informasi mengenai daerah penangkapan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengoptimalisasi sumberdaya ikan pelagis tersebut adalah dengan menduga daerah penangkapan ikan dengan menggunakan data citra satelit oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara suhu permukaan laut dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan layang, kemudian dipetakan dalam peta prediksi daerah penangkapan ikan layang di perairan pesisir pulau Ternate. Hasil penelitian menunjukan bahwa Secara bersama-sama suhu permukaan laut dan klorofil-a berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan di pesisir pulau Ternate, sedangan hasil uji t menunjukan bahwa secara individu parameter klorofil-a yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan laying (Decapterus sp), dengan prediksi daerah penangkapan yang potensial penangkapan ikan laying di perairan laut pulau Ternate terdapat pada bagian timur pulau ternate dengan koordinat 0o50'14.0"N, 127o25'15"E.
Pemantauan parameter dinamika populasi ikan kembung (Rastrelliger sp) di perairan Pulau Pesisir Pulau Ternate Provinsi Maluku Utara Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.7.2.8-14

Abstract

Penelitian dengan tujuan untuk memantau tingkat eksploitasi sumberdaya dengan mengkaji aspek dinamika populasi ikan kembung (Rastrelliger sp) di perairan peisisir pulau Ternate di laksanakan selama pada bulan Juli sampai September 2014 dengan pengumpulan sampel dari hasil tangkapan nelayan dengan menggunakan alat tangkap gill net dan mini purse seine. Data hasil pengkuran di analisis dengan menggunakan program Microsoft excel 2010 dan program FISAT untuk mengestimasi aspek dinamika populasi ikan. Hasil yang didapat adalah nilai L∞ = 28.46, nilai K =  0.710/tahun, nilai t0 = -0.24, nilai M = 1.47, nilai F = 1.72, nilai Z = 3.19. hasil ini menunjukan bahwa ikan kembung yang tertangkap oleh nelayan memiliki laju pertumbuhan yang cepat serta tingkat kematian yang tinggi, sehingga umumnya ikan kembung yang tertangkap adalah ikan yang belum melakukan pemijahan. Hasil analisis Y/R dan B/R menunjukan bahwa tingkat eksploitasinya cukup tinggi dengan nilai E = 0.54.
Pemetaan daerah penangkapan ikan madidihang (Thunnus albacares) dan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Maluku Utara Umar Tangke; Sitkun Deni
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6 (2013): Publikasi Edisi Spesial
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.0.1-17

Abstract

Penelitian ini mencakup pengukuran variabel klorofil-a dan suhu permukaan laut, posisi penangkapan serta jumlah hasil tangkapan, dengan Pengambilan sampel dilakukan pada bulan September sampaiNovember 2013 dengan jumlah stasiun/posisi pengambilan data penangkapan ikan sebanyak 87 dan dilakukan  dilakukan analisis data dengan menggunakan teknik regresi  linear berganda untuk mendapatkan lokasi penangkapan ikan yang potensial untuk dieksploitasi oleh nelayan, kemudian lokasi potensial tersebut divisualisasikan dalam bentuk peta thematik dengan teknologi sistem informasi geografis (SIG) guna memudahkan nelayan dalam menemukan daerah potensial penangkapan ikan madidihang dan cakalang di perairan Laut Provinsi Maluku Provinsi MalukuUtara.  Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis regresi berganda dengan  Uji F menunjukan bahwa dua faktor oseanografi secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap Hasil tangkapan ikan cakalang dan ikan madidihang dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.01, dan Fhitung lebih besar dari Ftabel (42.051 > 2.44) sedangkat Hasil uji t menunjukan bahwa secara individual kedua faktor Oseanografi yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan cakalang dan ikan madidihang. Sehingga di prediksikan distribusi ikan cakalang dan ikan madidihang dengan nilai terbesar selama bulan September - November 2013, berada pada  posisi 125o54’45” BT dan 0o40’21” LU sebelah barat pulau Ternate (Fishing Base) dengan jarak 163,59 km dengan prediksi tangkapan sebesar 641,23 kg.
Nutritional Adequacy Rate (RDA) and Nutritional Value Information (ING) of Tuna Kering Kayu Fish Canned with Tuna Fish Bone Flour Substitution Umar Tangke; Bernhard Katiandagho; Rochmady Rochmady
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 2 (2020)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.2.352-357

Abstract

The nutritional adequacy figure, which is then informed in the ING, is a value that shows the average need for certain nutrients that must be met every day for almost all people with certain characteristics including age, gender, level of physical activity, and physiological conditions, to live. healthy. Information on nutritional value aims to inform the nutritional content contained in food or beverages as a guide for consumers to make choices before deciding to buy packaged food or beverage, so this research aims to test the Nutritional Adequacy Rate (RDA) of wood dried tuna which is then informed. in the form of Nutritional Value Information (ING) on the packaging label for wood dried tuna products. The laboratory test results showed that the diversified product of wood dried tuna with fish bone meal substitution after being processed with modern packaging through the canning process has a nutritional adequacy rate (RDA) per 50 g is total energy 80 kcal, 2g total fat, 1g saturated fat, cholesterol 13mg, 12g protein, 3g total carbohydrates, 1g dietary fiber, 1g sugar, 150mg sodium, 180mg potassium, 52.44 mg calcium, 1g iron.
Parameter populasi dan tingkat eksploitasi ikan tongkol (Euthynnus affinis) di perairan Pulau Morotai Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.7.1.74-81

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus sampai Oktober 2013 di perairan pulau Morotai. Penelitian dengan menggunakan metode survey lapangan untuk mendapatkan gambaran yang mewakili apek dinamika populasi ikan tongkol (Euthynnus affinis) bertujuan untuk mengkaji parameter dinamika populasi dan tingkat eksplotasi ikan tongkol sebagai bahan masuk kepada nelayan dan pemerintah untuk penegelolaan sumberdaya tersebut agar tetap berkelanjutan.  Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai parameter pertumbuhan ikan tongkol di perairan pulau Morotai memiliki nilai L∞ = 42.53, K = 0.5 dan t0 = -0.32 dengan nilai motalitalitas alami (M) 10.5, mortalitalitas penangkapan (F) 0.93 dan mortalitas total (Z) 1.98 serta tingkat eksploitasi (E) 0.47 telah mendaketai tingkat optimum (0.5) sehingga disarankan agar untuk tetap menjaga kelestarian sumberdaya ikan tongkol di perarian pulau Morotai, maka tidak perlu ada penambahan armada dan jumlah waktu penangkapan.
Analisis potensi dan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan kuwe (Carangidae sp) di perairan Laut Flores Propinsi Sulawesi Selatan Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.3.2.31-38

Abstract

Tujuan utama pengelolaan sumberdaya perikanan ditinjau dari segi biologi adalah upaya konservasi stok ikan untuk menghindari lebih tangkap tangkap. Dalam eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya perikanan, diperlukan dugaan potensi sumberdaya perikanan yang dapat memberi gambaran mengenai tingkat dan batas maksimal dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan di suatu wilayah. Dengan demikian pembangunan perikanan dapat direncanakan sedemikian sehingga potensi sumberdaya perikanan laut tetap berkelanjutan (sustainable) untuk mendukung kebijakan pengelolaan wilayah pesisir dan lautan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi dan tingkat pemanfaatan ikan kuwe di perairan laut Flores. Hasil penelitian menunjukan bahwa, jumlah MSY adalah 1261.980 untuk Model Scheafer dan 1173.808 untuk Model Fox dan jumlah effort optimum adalah 302016 untuk Model Scheafer dan 201140 untuk Model Fox, dimana data MSY tersebut menunjukan bahwa produksi ikan kuwe (Carangidae sp) diperairan laut Flores telah mengalami Over Fishing pada tahun 2003 dengan produksi adalah 1298.5000 Ton dan jumlah effort adalah 409346 unit.
Teknik Pengembangan Usaha Budidaya Udang Air Payau Kadri Laetje; Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 1, No 1 (2008): Edisi Spesial - Publikasi Perdana Agrikan
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.1.1.51-56

Abstract

Budidaya udang windu merupakan alternatif yang tepat meski dikembangkan dengan sistem pemberdayaan masyarokat pedesaan pesisir dan pulau-pulau kecil di Maluku Utara, pengembangan budidaya dengan menerapkan tiga hal utama yaitu; optimalisasi sumber daya alam, kelestarian lingkungan, peningkatan pendapatan masyarakat Daerah obi merupokan salah satu daeroh pengembangan usaha budidaya karena mempunyai daya dukung daerah yang sangat baik, dengan penggunaan teknik pengembangan usaha budidaya udang air payau ini diharapkan dapat menjadi acuan, bagi pemerintah, masyarakat dalam pengembangan usaha budidaya udang windu di daeroh tersebut. Teknik pengembangan ini terbagi atas beberapa bagian yaitu; Program usaha budidaya udang windu; Teknik pengembangan dan seleksi benih dan Teknik penanganan pasca panen.
Ekosistem padang lamun (Manfaat, Fungsi dan Rehabilitasi) Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 3, No 1 (2010)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.3.1.9-29

Abstract

Ekosistem  pesisir  umumnya  terdiri  atas  3  komponen  penyusun  yaitu  lamun, terumbu  karang  serta  mangrove.  Bersama-sama  ketiga  ekosistem  tersebut    membuat  wilayah    pesisir    menjadi    daerah    yang  relatif  sangat  subur  dan  produktif.    Komunitas  Lamun sangat berperan  penting  pada  fungsi-fungsi  biologis  dan  fisik  dari  lingkungan  pesisir.    Pola zonasi  padang    lamun    adalah    gambaran    yang    berupa    rangkaian/model  lingkungan  dengan    dasar    kondisi    ekologis    yang    sama    pada    padang  lamun.    Aktivitas  manusia  di sekitar  pesisir  dapat  berupa  pertanian,  peternakan  dan  pelabuhan  tradisional  serta pemukiman  penduduk. Oleh karena aktivitas  manusia  yang  tidak  memperhatikan  lingkungan pesisir    akan        mengakibatkan        perubahan        komunitas        lamun        sebagai    penunjang    ekosistem  pesisir.    Banyak      kegiatan      pembangunan      di   wilayah   pesisir   telah   mengorbankan ekosistem  padang  lamun,  seperti  kegiatan    reklamasi    untuk    pembangunan    kawasan  industri    atau  pelabuhan    ternyata    menurut    data    yang  diperoleh      telah      terjadi   pengurangan      terhadap  luasan      kawasan      padang      lamun,      Sehingga pertumbuhan,  produksi  ataupun  biomasanya  akan  mengalami  penyusutan. Di  sisi  lain  masih  kurang  upaya  yang  kita  berikan  untuk  menyelamatkan ekosistem  ini.  Meskipun  data    mengenai    kerusakan    ekosistem    padang  lamun  tidak  tersedia  tetapi  faktanya sudah banyak mengalami degradasi akibat aktivitas di darat.  Sebagai  sumber  daya  pesisir,  ekosistem  padang  lamun    memiliki    multi    fungsi  untuk  menunjang  sistem  kehidupan  dan berperan  penting  dalam  dinamika  pesisir  dan  laut,    terutama    perikanan  pantai    sehingga    pemeliharaan    dan    rehabilitasi    ekosistem  lamun   merupakan      salah      satu      alasan      untuk      tetap      mempertahankan   keberadaan ekosistem  tersebut.
Teknik pembuatan tepung tulang ikan tuna pada Kegiatan Pengabdian PPUPIK Rumah Ikan Umar Tangke; Aisyah Bafagih; Ruslan A. Daeng
DEDIKASI Vol 22, No 1 (2020): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v22i1.13829

Abstract

This fish bone waste is realized by the university as an important and potential material to be developed into something that is beneficial to the body because it contains various important substances for the needs of the human body including calcium, where calcium is an essential nutrient in various bodily functions, one of which as nutrients to grow and support the development of motor functions to be more optimal and develop well. The results of the activity obtained tuna bone waste after going through several processes and innovations, becoming a product that is beneficial to the body. As has been done in the PPUPIK House of fish activities where the waste that had been a source of pollution in both form and odor has become a useful product to increase the value of calcium and a good source of calcium to be added as a fortification ingredient in the processed products of PPUPIK Rumah Ikan namely tuna kering kayu and tuna rica-rica.
Teknik Pengolahan dan Pengalengan Ikan Rica-Rica Pada Program PPUPIK Rumah Ikan Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Pertanian UMMU Ternate Umar Tangke; Aisyah Bafagih; Ruslan A Daeng
JURNAL PengaMAS Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/pengamas.v1i1.721

Abstract

Ikan dan produk hasil perikanan merupakan bahan pangan yang mudah mengalamiproses pembusukan pasca penangkapan sampai pada pengolahan sehingga tentunyaperlu di olah dan di tangani dengan baik salah satunya produk perikanan khasmasyarakat Maluku Utara yaitu ikan tuna rica-rica. Melalui kegiatan penelitianumumnya produk lokal ini dapat bertahan dalam waktu yang cukup singkat atau tidaklebih dari 2 hari pada suhu ruangan. Melalui kegiatan PPUPIK Rumah Ikan yangberdasar pada hasil penelitian maka produk ikan tuna rica-rica ini dapat bertahanlama pada suhu ruangan melalui proses pengalengan. Proses pengolahan danpengelengan ikan tuna rica-rica dilakukan dalam tiga tahapan yakni pengolahan,diversifikasi dan proses pengalengan dengan tujuan untuk mempertahankan umursimpan produk serta meningkatkan luas lingkup areal pemasaran.