Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA SUHU PERMUKAAN LAUT DAN HASIL TANGKAPAN IKAN JULUNG DI PERAIRAN PULAU TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA Aisyah Bafagih; Sahriar Hamzah; Umar Tangke
Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.415 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Pulau Ternate pada bulan Maret sampai April 2017 dengan tujuan untuk mengkaji hubungan suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan ikan julung (Hemiramphus sp). Penelitian ini menggunakan metode survey untuk mendapatkan data hasil tangkapan ikan julung, suhu permukaan laut serta posisi tangkap yang nantinya akan dianalisis dengan metode analisis statistik dan Sistem Informasi Geografis untuk menjelaskan korelasi dari dua variabel tersebut yang selanjutnya di gambarkan dalam bentuk peta daerah penangkapan potensial. Hasil penelitian dilihat bahwa produksi ikan julung selama bulan Maret-Mei 2017sebesar 1.514,85 kg dengan daerah penangkapan di pesisir Pulau Ternate berjarak 0.5 - 1.5 mil dari garis pantai. Kondisi suhu permukaan laut selama penelitian berlangsung adalah berkisar antara 26.1-30.3 oC dengan rata-rata suhu permukaan laut adalah 29.14 oC. Hasil tangkapan ikan julung dipengaruhi oleh suhu permukaan laut dengan nilai koefisien korelasi (r2) 0.6255, dimana suhu optimum untuk penangkapan ikan julung di Perairan Pulau Ternate adalah 26.0-29.9 oC.Kata Kunci : Hemiramphus sp, ikan julung, Perairan Pulau Ternate
Conditions of Coral Reef and Target fish in Waters of Maitara Islands Mohdi Umanahu; Umar Tangke; Syahnul Sardi Titaheluw
Musamus Fisheries and Marine Journal Volume 3 Number 1, October 2020
Publisher : Faculty of Agriculture Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mfmj.v3i1.3080

Abstract

This research was carried out with a survey method during August 2019 with the aim of knowing the biodiversity of target fish and their potential in the coral reef ecosystem in the waters of Maitara Island, North Maluku Province by collecting primary and secondary data in the form of coral reef conditions (lifeform), fish conditions (diversity, uniformity and dominance) as well as environmental parameter data in the form of temperature, salinity, current velocity, and brightness. The collection of data on the condition of coral reefs and fish was carried out simultaneously, namely 1 dive at each station. Visual census method is used for reef fish data. The results of visual observation of reef fish in the waters of Maitara Island found that there were 13 familyes included in the major fish group consisting of 7 familyes, 1 family of indicator fish and 5 target fish groups. The reef fish found at the observation location of station 1 consisted of 59.3% major fish groups, 24.2% target fish and 16.5% indicator fish and at station 2 reef fish consisted of 62.1 major fish groups. %, target fish is 23.8% and indicator fish is 4.1%. Overall, the results of the visual observations of reef fish showed that major fish were the most dominant, found as much as 66.7% of the target fish groups were 23.9% and indicator fish groups were 9.4%. The lack of presence of indicator fish groups shows that the fertility of the coral reef ecosystem in the waters of Maitara Island is no longer in good condition, because the indicator fish group is a type of fish that indicates good and bad parameters of coral reef conditions in the waters.
Distribution of chlorophyll-a concentration with the catch of julung fish in Ternate Island city Aisyah Bafagih; Sahriar Hamzah; Umar Tangke
Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.akuatikisle.2.1.1-4

Abstract

The study was conducted during March-May 2017 in the Coastal Waters of Ternate Island of North Maluku Province with the aim to study the relationship between the concentration of chlorophyll-a and the catch of Hemiramphus sp and its potential fishing area. Using experimental fishing method and non-linear regeneration analysis and GIS analysis. The result of this research shows that oceanographic factor that is chlorophyll-a concentration has significant effect on the catch of julung fish with correlation coefficient value of 0.729, with potential catch area located at three locations ie at coastal of Ngade to Kalumata on location 00o45'00"N - 127o21'03"E to 00o45'28.924"N - 127o22'08.893"E, coastal Keluarah Fitu at the location 00o44'39.490"N -127o19'51.083"E to 00o45'09.150"N - 127o20'52.263"E, and on the coast of Kelurahan Rua on location 00o45'51.169"N - 127o17'25.857"E to 00o46'42.457"N - 127o17'45.633"E.
Estimation maximum sustainable of skipjack fish in the waters of Ternate Island Al Hasim Taher; Umar Tangke; Djabaluddin Namsa
Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.akuatikisle.4.1.29-35

Abstract

This study aims to determine the productivity of skipjack fish in the waters of Ternate Island. Optimum efforts that produce maximum catch and still maintain stock biomass in equilibrium conditions. Fishing activities are activities carried out to get several catches, to meet demand as a source of food. The demand causes an economic cycle where profits and losses will occur so that fishing activities will be carried out by increasing fish production to achieve maximum profits by fishing businesses. Production and effort data obtained from the Ternate Archipelago Fisheries Port (PPN) and related agencies in the past 5 years (2012-2016) experienced fluctuations. Catches per unit of capture effort (CPUE), reflecting the comparison between the catch and the effort spent. The catch in principle is the output of the fishing activity, while the effort that is needed in principle is input from the fishing activity. CPUE calculations must be standardized for fishing gear first because based on production data there is more than one fishing gear commonly used to catch skipjack fish. It can be seen that in 2013 and 2014 the level of utilization of skipjack fish resources was in the optimal utilization category because the range of skipjack fish production was between 74% to 82%, whereas in 2012 and 2016 the use of skipjack fish in a year was 65% smaller so it was categorized underexploited and in 2015 the level of utilization of skipjack fish resources has experienced overfishing because it has passed the maximum limit that has been set which is 4,252,461.31 tons/year.
Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Pelagis Unggulan di Kota Ternate Iskandar Abd. Rahim; Umar Tangke; Syahnul Sardi Titaheluw
JURNAL SAINS, SOSIAL DAN HUMANIORA (JSSH) Vol 1 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1298.257 KB) | DOI: 10.52046/jssh.v1i1.708

Abstract

Potensi sumberdya ikan merupakan sumber pendapatan bagi masyarakat nelayan khusunya nelayan penangkap, pengumpul dan pengolah. Sehingga untuk dapat menjadi sumber pendapatan tentunya sumberdya ikan tersebut harus melewati proses pemasaran melalui tampat pemasaran yang berada di Kota Ternate diantaranya pasar Dufadufa, pasar Higineis dan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komoditi perikanan yang potensial atau unggulan dan menghitung potensi serta tingkat pemanfaatanya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dan observasi lapangan Pengumpulan data dilakukan dua tahap yaitu pengumpulan data primer di lapangan dengan pengamatan langsung dan data sekunder menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian di dapat bahwa dari 10 (sepuluh) jenis sumberdaya ikan pelagis unggulan di PPN Ternate berdasarkan nilai produksi, harga jual di pasaran, wilayah pemasaran, dan pengolahan, yang menjadi sumberdaya ikan pelagis unggulan pertama adalah komoditi madidihang dengan jumlah produksi sebesar 540.00 ton, harga jual Rp. 40.000, wilayah pemasaran antara lain lokal Ternate, lokal Indonesia dan internasional, dan jenis pengolahan adalah ikan asap, tuna rica-rica dan abon ikan.
Evaluasi Teknik Disain Kapal Pole And Line di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate Jabar Soseba; Umar Tangke; Syahnul Sardi Titaheluw
JURNAL SAINS, SOSIAL DAN HUMANIORA (JSSH) Vol 1 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.991 KB) | DOI: 10.52046/jssh.v1i1.712

Abstract

Kapal penangkapan ikan adalah kapal yang secara khusus digunakan untuk menangkap ikan termasuk menampung, mengangkut, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan. Perencanaan kapal penangkapan ikan yang baik dalam industri perikanan diharapkan dapat memadai dan dapat menghasilkan produk ikan yang siap jual kemasyarakat dan jika memungkinkan dapat mengekspor keluar negeri maka perlu untuk mendesain kapal yang moderen dalam pembuatan kapal. Pembuatan kapal secara tradisional biasanya tidak didasari pada perencanaan yang jelas sehingga dalam pembuatannya selalu ada perubahan karakteristik pada bentuk kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi disain serta menghitung besar nilai rasio ukuran utama kapal perikanan tipe Pole and line di PPN Ternate. Metode pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan pengukuran langsung terhadap seluruh ukuran-ukuran utama kapal Pole and line, wawancara dengan nakhoda dan ABK kapal untuk pengambilan data motor penggerak dan pompa mengail serta hal-hal yang berhubungan dengan penelitian. Kapal ikan tipe pole and leni yang berpangkalan di PPN Ternate ada beberapa suda memenuhi standar nilai rasio kapal, L/D pada kapal KM. Inka Mina 287 dan KM. Mina Maritim 0.34 sudah memenuhi standar dengan rasio perbandingan masing-masing adalah 10 dan 10.76. dan ada yang belum memenuhi standar nilai rasio kapal KM. Firgo 3, KM.. Inka Mina 522 dan KM. Karpoto dengan nilai masing-masing, 8.231, 8.667 dan 7.931. Nilai koefisien block (Cb) dan koefisien gading tengah (Cm) masing-masing nilai 0.67- 070 dari kapal sampel di PPN Ternate sudah sesuai dengan standar nilai yang ideal dan digolongkan dalam kapal dengan bentuk lambung yang kurus atau fine type.
Identifikasi Jenis-Jenis Ikan Teleostei yang Tertangkap Nelayan di Wilayah Perairan Pesisir Kota Ternate Selatan Arifin Mudin Kaidi; Umar Tangke; Ruslan A. Daeng
JURNAL SAINS, SOSIAL DAN HUMANIORA (JSSH) Vol 1 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.345 KB) | DOI: 10.52046/jssh.v1i1.713

Abstract

Potensi ikan di perairan pesisir Pulau Ternate sangat besar, baik potensi sumberdaya dalam proses pemanfaatan maupun potensi untuk pemgembangan sumberdaya alam. Dengan adanya upaya untuk menjaga kelestarian ikan agar tidak punah, sehingga dilakukan penelitian tentang identifikasi ikan sebagai langkah awal dalam upaya menjaga kelestarian ikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Pengumpulan sampel dilakukan setiap hari selama 3 minggu padabulan November 2017 dengan lokasi pengambilan sampel di wilayah perairan pesisir Kota Ternate Selatan. Identifikasi dan pengukuran sampel ikan di Laboraturium Pengolahan Hasil Perikanan Universitas Muhammdiyah Maluku Utara dan home base. Metode analisa data yangdigunakan adalah metode deskriptif kualitatif berdasarkan ciri-ciri morfologi yangtelah dilakukan. Hasil penelitian diperoleh 14 jenis ikan Teleostei yang meliputi Epinephelus fuscoguttatus, Epinephelus fuscoguttatus, selarodies leptolepis, Decaptures, Caranx sp, Caesio cuning, s. Canaliculatus, Lethrinus lentjan, Mugil cephalus, Mugil cephalus, Plectropomus macullatus, Upeneus mullocensin, Lutjanus campechanus, Euthynnus affinis, Katsuwonus pelamis, Scarus sp. dengan daerah sebaran nelayan Kota Ternate meliputi daerah perairan yang berada di bagian Selatan Kota Ternate dan sudah sangat dekat dengan Pulau Maitara.
Seleksi Unit Penangkapan Ikan Pelagis Kecil di PPI Dufa Dufa Miralda Pina; Umar Tangke; Ibnu W Laitupa
JURNAL SAINS, SOSIAL DAN HUMANIORA (JSSH) Vol 1 No 2 (2021): JSSH : Jurnal Sains, Sosial dan Humaniora
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.235 KB) | DOI: 10.52046/jssh.v1i2.879

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan jenis unit penangkapan ikan yang beroperasi danlayak dikembangkan di PPI Dufa dufa.Metode yang di gunakan adalah metode penelitian survei. Penelitian ini merupakan studi banding (compa-rative study). Perbandingan dilakukan terhadap aspek biologi, teknik, sosial dan ekonomi antara unit-unit penangkapan ikan yang mendaratkan hasil tangkapan di PPI Dufa dufa. Pukat cincin (purse seine) adalah alat penangkap ikan dari jaring yang dioperasikan dengan cara melingkari gerombolan ikan hingga alat berbentuk seperti mangkuk pada akhir proses penangkapan ikan. Alat tangkap ini digunakan untuk menangkap ikan pelagis yang bergerombol Cara pengoperasian pukat cincin adalah dengan melingkari gerombolan ikan, kemudian tali kolor (purse line) ditarik kedandar ikapal hingga bentuk jaring menyerupai mangkuk, Selanjutnya hasil tangkapan di pindahkan ke kapal dengan menggunakan serokatauscoop. Hasil penelitian terhadap seleksi unit penangkapan ikan yang beroperasi di PPI Dufa dufa yakni purse seine, pole and line, dan Hand line. Untuk penelitian aspek biologi, aspek sosial, aspek teknis, dan aspek ekonomi. Didapatkan bahwa unit penangkapan ikan pole and line lebih unggul dengan nilai akumulasi (VA) 11.82 dari dua unit penangkapan ikan purse seine dan Hand line dengan nilai VA masing-masing 5.28 dan 3.18.
Studi Kemunduran Mutu Ikan Dasar Hasil Tangkapan Gill Net pada Suhu Ruang dan Penyimpanan Dingin Risko Lacapa; Umar Tangke; Ibnu W Laitupa
JURNAL SAINS, SOSIAL DAN HUMANIORA (JSSH) Vol 1 No 2 (2021): JSSH : Jurnal Sains, Sosial dan Humaniora
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (963.577 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujaun untuk mengetahui dan menganalisis model penurunan mutu organoleptik ikan dasar pada penyimpanan suhu ruang serta suhu dingin. Penggunaan metode eksperimental fishing dalam penelitian ini dengan metode pengolahan data terdiri dari metode deskriptif dan kuantitatif dalam dengan uji t diharapakan dapat menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah hasil tangkapan bottom gill net yang didapat selama penelitian lebih di dominasi oleh ikan kakap dengan presentase sebanyak 53%, kemudian ikan lentjam sebanyak 30% dan ikan baronang 17%. Penurunan mutu oragnoleptik ikan kakap hasil tangkapan selama penelitian pada suhu ruang cukup signifikan, dimana pada lama penyipanan 4 dan 6 jam ikan kaka sudah tidak segar dan umumnya tidak dapat dikonsumsi, sedangkan pada suhu dingin ikan kakap mengalami penurunan mutu yang cenderung kecil. Hasil uji t menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara proses penyinpanan suhu ruang dan suhu dingin dengan nilai thitung adalah 20.795 lebih besar dari ttabel 1.812.
Effect of Fortification of Tuna Fish Bone Flour with Different Concentrations on Calcium Content and Organoleptic Quality of Tuna Fish Porridge Canned Muhrim Baba; Usman Haya; Jelsi K. Bunga; Umar Tangke
JURNAL AGRIKAN (Agribisnis Perikanan) Vol 14 No 2 (2021): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1346.899 KB) | DOI: 10.52046/agrikan.v14i2.887

Abstract

This study aims to analyze the organoleptic quality and calcium content of canned tuna porridge with fortification of tuna bone meal at different concentrations and determine the appropriate tuna bone meal concentration formula as a fortification agent in canned tuna fish porridge. This research is a type of empirical research conducted in the Lab. Processing of Fishery Products and continued with the process of testing the calcium content of the product in the Lab. PT. Angler BioChambLab. The results of the organoleptic quality analysis of canned tuna porridge showed that the fortification of tuna bone meal had a significant effect with the calculated F value and P-value/significance of each texture 19.17, 0.0025., color 262.181, 0.000., odor 23.147, 0.002 and taste. 243,000, 0.000. while the results of the calcium test showed that the fortification of tuna bone meal could increase the calcium content with the value of each treatment being 102 mg/kg for the control treatment, 869 for the A1 treatment (3%) and 1,621 mg/kg for the A2 treatment (6%). ). For the best product, the results of the analysis using the Bayes method, it was found that the A1 treatment was the best treatment, this was supported by the calcium value that was still good for the daily requirement of 1000 mg/kg.