Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Perilaku Cerdik dengan Tekanan Darah Peserta Prolanis di Puskesmas Bobotsari Kabupaten Purbalingga Titin Supriyatin; Dwi Novitasari
Viva Medika Vol 15 No 2 (2022): VOLUME 15 / Nomor 02 /MARET/ 2022
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.404 KB) | DOI: 10.35960/vm.v15i2.879

Abstract

Hipertensi salah satu penyakit dimana setiap tahun angka kejadiannya semakin bertambah. Program CERDIK serta PATUH menjadi salah satu upaya pemerintah dalam penanganan hipertensi. Tekanan darah terkontrol dengan melakukan perilaku manajeman hipertensi atau perilaku CERDIK dapat mencegah terjadinya komplikasi bahkan kematian akibat hipertensi. Penelitian dilakukan yang tujuannya untuk mengetahui hubungan perilaku CERDIK dengan tekanan darah peserta prolanis di Puskesmas Bobotsari Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini menggunakan randangan survei studi korelasi dan cross sectional sebagai pendekatannya. Pasien hipertensi yang tercatat sebagai peserta Prolanis di Puskesmas Bobotsari sebanyak 101 responden dijadikan sebagai responden menggunakan teknik purposive sampling. Alat yang digunakan untuk mendapatkan data menggunakan spignomanometer dan kuisioner perilaku CERDIK. Penelitian ini menunjukkan rata-rata skor perilaku CERDIK adalah 5 dan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 150.58 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 87.11 mmHg. Uji bivariat dengan person product moment didapatkan nilai p-value hubungan perilaku cerdik dengan tekanan darah sistolik sebesar 0.042 ≤ α serta nilai correlation coefficient -0.203 dan hubungan perilaku cerdik dengan tekanan darah diastolik sebesar 0.046 ≤ α serta nilai correlation coefficient -0.199. Kesimpulannya bahwa perilaku CERDIK berhubungan dengan tekanan darah peserta prolanis dimana semakin meningkatnya perilaku CERDIK maka rendah tekanan darah dengan kekuatan hubungan kurang.
Implementasi Range of Motion untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Ekstremitas Pasien Stroke dengan Hambatan Mobilitas Fisik Chris Dwi Anto; Prasanti Adriani; Yusmiranti; Dwi Novitasari
KOLABORASI JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 2 No 4 (2022): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.009 KB) | DOI: 10.56359/kolaborasi.v2i4.128

Abstract

Introduction: Non-hemorrhagic stroke is a stroke caused by the existence of blockage that occurs as a result of a thrombus in vessels, blood-brain, or clot blood caused by the embolic process. A stroke causes several complications such as cerebral edema, increased intracranial pressure, seizures, hemorrhagic transformation, pneumonia, urinary tract infections, venous thrombosis, and impaired daily activities. Nurses must provide nursing care to overcome barriers to the physical mobility of non-hemorrhagic stroke patients. Objective: This activity was conducted to describe the implementation of nursing practice Range of Motion on Mrs. R with a non-hemorrhagic stroke who had impaired physical mobility. Method: Research this use method studies case with design writing descriptive. The approach used that is with approach implementation of nursing covers measuring a patient's vital signs, measuring the strength of muscle extremities patient, give practice Range of Motion, and giving therapy pharmacological. Result: After being given the Range of Motion exercise to Mrs. R, which was carried out for three days showed that the patient's muscle strength had increased, while the patient's impaired physical mobility had not been overcome. Conclusion: It is necessary to do Range of Motion at least twice a day with a time of 10 to 15 minutes to maximize the increase in extremity muscle strength in non-hemorrhagic stroke patients.
Self-Management dan Monitoring Kadar Glukosa Darah sebagai Penguatan Pilar Pengendalian Diabetes Melitus Tipe 2 Dwi Novitasari; Adita Silvia Fitriana; Awal Tunis Yantoro; Afresa Bias Putri Enarga
KOLABORASI JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 2 No 5 (2022): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.208 KB) | DOI: 10.56359/kolaborasi.v2i5.175

Abstract

Introduction: Diabetes Mellitus Type 2 DM (T2DM) is a metabolic disorder that accounts for 90% to 95% of all cases of DM. The success of T2DM therapy in controlling blood glucose with self-management can be influenced by individual characteristics, knowledge, health status, health system, and selection of anti-diabetic drugs. Self-management of DM patients is the attitude that patients apply to their understanding of DM, such as controlling diet, physical activity, medication adherence, and glucose management. Education by health workers about basic information on controlling glucose levels and the prevention of complications will improve the self-management of T2DM patients. Objective: This Community Service Program (CSP) aims to increase knowledge, self-management, and control of glucose levels in T2DM patients. Method: This CSP method uses lectures with leaflet media, discussions, questions and answers, and interviews, covering the preparation to evaluation stages individually. Measurement of self-management using the Diabetes Self-management  Questionnaire (DSMQ). PCM partner is an Integrated Service for the Elderly in Tipar Kidul Village, Ajibarang. Result: The results of this CSP are that the blood glucose levels of CSP participants have an average blood glucose value of 244.8 mg/dl. As many as 26 (86.3%) are in the uncontrolled and hyperglycemic categories. The result was that the participants' blood glucose levels were 244.8 mg/dl, and 26 (86.3%) were in the uncontrolled or hyperglycemic category. Participants' self-management had a mean value of 37.4, included in the high or good level, and 19 (63%) were in the sufficient category. Conclusion: The outputs of this CSP activity are leaflets as educational media, intellectual property rights certificates of educational brochures, and publications in CSP journals.
HUBUNGAN PERILAKU CERDIK DENGAN TEKANAN DARAH PESERTA PROLANIS DI PUSKESMAS BOBOTSARI KABUPATEN PURBALINGGA Titin Supriyatin; Dwi Novitasari
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 1 No. 1 (2022): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, September 2022
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.617 KB) | DOI: 10.55681/sentri.v1i1.198

Abstract

Hipertensi salah satu penyakit dimana setiap tahun angka kejadiannya semakin bertambah. Program CERDIK serta PATUH menjadi salah satu upaya pemerintah dalam penanganan hipertensi. Tekanan darah terkontrol dengan melakukan perilaku manajeman hipertensi atau perilaku CERDIK dapat mencegah terjadinya komplikasi bahkan kematian akibat hipertensi. Penelitian dilakukan yang tujuannya untuk mengetahui hubungan perilaku CERDIK dengan tekanan darah peserta prolanis di Puskesmas Bobotsari Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini menggunakan randangan survei studi korelasi dan cross sectional sebagai pendekatannya. Pasien hipertensi yang tercatat sebagai peserta Prolanis di Puskesmas Bobotsari sebanyak 101 responden dijadikan sebagai responden menggunakan teknik purposive sampling. Alat yang digunakan untuk mendapatkan data menggunakan spignomanometer dan kuisioner perilaku CERDIK. Penelitian ini menunjukkan rata-rata skor perilaku CERDIK adalah 5 dan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 150.58 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 87.11 mmHg. Uji bivariat dengan person product moment didapatkan nilai p-value hubungan perilaku cerdik dengan tekanan darah sistolik sebesar 0.042 ≤ α serta nilai correlation coefficient -0.203 dan hubungan perilaku cerdik dengan tekanan darah diastolik sebesar 0.046 ≤ α serta nilai correlation coefficient -0.199. Kesimpulannya bahwa perilaku CERDIK berhubungan dengan tekanan darah peserta prolanis dimana semakin meningkatnya perilaku CERDIK maka rendah tekanan darah dengan kekuatan hubungan kurang
Penyuluhan tentang Diare di Panti Asuhan Harapan Mulia Kecamatan Purwokerto Timur Diah Rahmawati; Emanuel Hariono Dar; Emiliana Bella Castilian Leuobi; Fazri Akbar; Firda Susu; Fitrah Annisa Az Zahra; Hassyavira Naura Minanda; Heni Safitri Waraiya; Dwi Novitasari
KOLABORASI JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 2 No 6 (2022): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.786 KB) | DOI: 10.56359/kolaborasi.v2i6.176

Abstract

Introduction: Diarrhea is characterized by an increased frequency of defecation more than three times a day, accompanied by changes in the consistency of feces with or without lenders or blood. To avoid diarrhea, it is necessary to consume healthy snack foods. Diarrhea is still one of the world's biggest health problems, especially in developing countries, because the high morbidity and mortality rates are still high. Objective: Providing counseling and education to Pantai Asuhan Harapan Mulia children about diarrhea. Method: The strategy implemented to overcome the problem of diarrhea in children is to conduct counseling, where this counseling strategy will be enforced directly on the target, namely children in the Harapan Mulia Orphanage, East Purwokerto. The implementation strategy that has been carried out is the provision of health counseling on diarrhea, with the implementation of prevention, carried out jointly at the Harapan Mulia Orphanage, East Purwokerto. Result: The result of this health education promotion is the implementation of health education regarding the prevention of diarrhea at the Harapan Mulia orphanage in East Purwokerto. Before being given counseling, several children knew how to prevent diarrhea, one of them was washing their hands, but only one or two people knew the six steps of washing their right hand. Conclusion: The counseling activity was carried out at the Harapan Mulia Orphanage in Ledug, East Purwokerto. The material provided is about diarrhea which includes understanding the causes, symptoms, and ways to prevent it. Counseling is carried out using leaflets and posters that explain the six steps of excellent and correct hand washing.
PENGARUH SENAM TERA TERHADAP HEMODINAMIK PENDERITA HIPERTENSI DI POSBINDU DESA PANCASAN Septi Ajeng Nur Prihatini; Dwi Novitasari; Wilis Sukmaningtyas
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 5: Oktober 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i5.2080

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu gangguan pada sistem kardiovaskuler yang dipengaruhi oleh ketidakstabilan tekanan darah, kasus paling sering dijumpai yaitu pada kelompok lanjut usia. Bagi penderita hipertensi, olahraga dapat membantu sehingga tidak perlu mengonsumsi obat penurun tekanan darah, salah satu olahraga atau aktivitas fisik yang dapat dilakukan untuk kelompok lanjut usia adalah senam Tera. Metode Penelitian: dengan pendekatan penelitian yang dilakukan menggunakan metode pre experimental dengan design one grup pretest-postest untuk mengetahui pengaruh senam tera terhadap hemodinamik penderita hipertensi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Teknik pengambilan sampel Non Probability Sampling melalui pendekatan purposive sampling dengan jumlah Sampel 82 Responden. Hasil Penelitian: Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya penurunan tekanan darah terjadi karena saat melakukan aktivitas fisik seperti Senam Tera selama 30 menit mampu mendorong jantung bekerja secara optimal hal ini dibuktikan dengan hasil uji T-Test Paired terhadap tekanan darah systole dan diastole rata-rata sesudah dan sebelum dilakukan senam tera mengalamin rata-rata penurunan sebanyak 10mmHg, denyut nadi mengalami penurunan rata-rata 10 BPM dari rata-rata 98.62 BPM ke 88.56 BPM atau mengalami penurunan sebanyak 12% dari sebelum dilakukan senam tera, dan tidak ada pengaruh yang signifikan pada pengukuran saturasi oksigen sebelum dan sesudah melakukan senam tera. Kesimpulan: Senam Tera mempengaruhi nilai hemodinamik penderita hipertensi, dan terdapat perbedaan nilai hemodinamik sebelum dan sesudah dilakukan senam tera
Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Oksigenasi Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif pada Pasien TB Paru Dwi Novitasari; Abdurrosidi Abdurrosidi
Journal of Management Nursing Vol. 1 No. 4 (2022): Journal of Management Nursing
Publisher : Scipro Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jmn.v1i4.68

Abstract

Pendahuluan: Bersihan jalan napas tidak efektif ialah salah satu gangguan sistem pernafasan, dimana  saluran pernafasan mengalami penyempitan akibat adanya benda asing di jalan nafas juga adanya sputum yang tertahan sehingga dapat menghambat suplai oksigen yang masuk pada saluran pernafasan dan jalan nafas tidak paten. Hal ini dimanifestasikan adanya batuk, peningkatan sputum, suara nafas tambahan, nyeri saat bernafas, sulit bicara, bentuk dada ortopnea, pasien gelisah, terdapat sianosis, perubahan dalam bernafas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan dari tahap pengkajian hingga evaluasi keperawatan pada pasien TB Paru. Metode: Penelitian ini adalah deskriptif melalui studi kasus pada pasien Ny. T dengan gangguan kebutuhan dasar oksigenasi bersihan jalan nafas tidak efektif dengan diagnosa medis TB Paru selama 3 hari di ruang Edelweis Bawah RSUD Kardinah Tegal. Peneliti dalam mengumpulkan data melalui tahapan proses anamnesis, pengamatan, phsysical assessment, dan dokumentasi. Hasil: Penelitian ini menunjukkan adanya perkembangan kondisi pasien dari sebelum dan sesudah diberikan implementasi ditandai dengan frekuensi nafas 24x/menit, sesak nafas berkurang, batuk berkurang dan dahak bisa dikeluarkan. Kesimpulan: Masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif dapat teratasi pada hari ke-3 dengan tindakan keperawatan meliputi pemantauan nafas pasien, pemantauan sekret pasien, pemberian oksigen nasal kanul 6 lpm, memposisikan semi fowler, memberikan minuman hangat, mengajarkan batuk efektif, kolaborasi pemberian terapi nebulizer combivent 2,5 ml.
Manajemen Hiperglikemia Untuk Mengatasi Masalah Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Penderita DMT2 Dwi Novitasari; Dwi Nur Ariqoh; Prasanti Adriani; Nur Arifah Kurniasih
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2022): Juli 2022 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/altifani.v2i4.264

Abstract

Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia, gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang berhubungan dengan defisiensi insulin absolut atau relatif. Organisasi Internasional Diabetes Federation (IDF) memperkirakan sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita  DM. Lanjut usia merupakan perkembangan tahap akhir pada daur kehidupan manusia. Penurunan fungsi fisiologis yang terletak pada sistem endokrin berpotensi menimbulkan penyakit DM tipe 2. Lansia dengan DM berpeluang untuk terjadinya ketidakstabilan kadar glukosa darah baik pada kondisi hipoglikemi maupun hiperglikemi.  Masalah utama pada pasien adalah risiko kadar glukosa darah yang tidak stabil. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan asuhan keperawatan untuk mengontrol kadar glukosa darah agar stabil pada pasien diabetes mellitus di ruang lavender RS ??DR. R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Metode PkM ini menggunakan pendekatan asuhan keperawatan dengan studi kasus yaitu asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa, rencana intervensi, implementasi serta evaluasi. Tehnik pengumpulan data menggunakan anamnesa, observasi serta dokumentasi. Hasil dari kegiatan ini adalah mengimplementasikan rencana asuhan keperawatan menggunakan SIKI (I.03115) yaitu manajemen hiperglikemia. Evaluasi dilakukan setiap hari selama tiga hari, dengan hasil evaluasi pada hari ketiga keluhan pusing, lemas serta GDS pasien sudah teratasi . Berdasarkan hasil tersebut, maka disarankan agar penderita diabetes mellitus mengontrol pola makan yang baik dan teratur serta berolahraga untuk mengontrol kadar glukosa darah.
Electronic-Tindak Lanjut Tensiku (E-TITENKU) Intervention Model Development for The Prevention of Coronary Heart Disease Sidik Awaludin; Galih Noor Alivian; Aprilia Kartikasari; Dwi Novitasari
Jurnal Smart Keperawatan Vol 9, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/jskp.v9i2.700

Abstract

Coronary Heart Disease is still the leading cause of death globally. Therefore, primary prevention efforts are needed to reduce morbidity and mortality from Coronary Heart Disease. The era of the industrial revolution demands the use of digital information technology in solving every problem, including in the field of nursing. Electronic Tindak Lanjut Tensiku (e-TITENKU) is a nursing intervention application designed to increase knowledge of coronary heart disease prevention through controlling blood pressure and direct nursing interventions if the user has hypertension according to their level. The purpose of this study was to develop an e-TITENKU intervention model for the prevention of coronary heart disease. The design of this research is research and model development, where researchers develop models and applications based on web and smartphones based on theoretical studies, for smartphone application operations. application using Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE) approach.  The results of the research on the e-TITENKU model have been compiled and the results of 2 expert tests obtained Kappa test results of 0.85. This model can be used easily to categorize the level of hypertension, providing nursing interventions to reduce hypertension according to the level. Keywords: coronary heart disease; hypertension; nursing intervention model; smartphonePengembangan Model Intervensi Electronic-Tindak Lanjut Tensiku                (E-TITENKU) untuk Pencegahan Penyakit Jantung KoronerABSTRAK Penyakit jantung koroner masih menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi di tingkat global. sehingga diperlukan upaya pencegahan primer untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat penyakit jantung koroner. Era revolusi industri menuntut penggunaan teknologi informasi digital dalam menyelesaikan setiap permasalahan termasuk dibidang keperawatan.  Electronic Tindak Lanjut Tensiku (e-TITENKU) merupakan aplikasi intervensi keperawatan yang disusun untuk meningkatkan pengetahuan pencegahan penyakit jantung koroner melalui pengontrolan tekanan darah dan intervensi keperawatan secara langsung apabila pengguna mengalami hipertensi sesuai levelnya. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan model intervensi e-TITENKU untuk pencegahan penyakit jantung koroner. Desain penelitian ini yaitu research and model development yaitu peneliti melakukan pengembangan model dan aplikasi berbasis web dan smartphone berdasarkan kajian teori, untuk operasional aplikasi smartphone. aplikasi dengan menggunakan pendekatan Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation (ADDIE).  Hasil penelitian model e-TITENKU telah disusun dan hasil uji 2 oarang pakar diperoleh hasil uji Kappa 0.85. Model ini dapat digunakan secara mudah untuk mengkategorikan level hipertensi, pemberian intervensi keperawatan untuk menurunkan hipertensi sesuai levelnya. Kata kunci:  hipertensi; jantung coroner; model intervensi keperawatan; smartphone 
KORELASI HbA1c DENGAN HEMOGLOBIN DAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 KOMPLIKASI GAGAL GINJAL KRONIK DI BANJARNEGARA Anastasia Chrissanti; Dwi Novitasari; Noor Yunida Triana
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 17 No 2 (2022): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v17i2.1379

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melittus atau DM tipe 2 merupakan penyakit yang timbul karena adanya gangguan sekresi insulin pada sel beta pankreas atau resistensi hormon insulin. Tatalaksana diabetes mellitus yang kurang tepat akan menyebabkan kadar glukosa pasien tidak terkontrol sehingga menyebabkan komplikasi seperti neuropati diabetikum serta kondisi anemia yang merupakan masalah yang sering didapatkan penderita diabetes mellitus. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional, dengan jumlah sampel 126 rekam medis pasien DM yang dilakukan pemeriksaan HbA1c, Hb, dan serum kreatinin, serta dihitung nilai laju filtrasi glomerulus di Rumah Sakit Emanuel Banjarnegara. Metode: Pemeriksaan kadar HbA1c menggunakan metode Metode NGSP(National Glycohaemoglobin Standardization Program) yang diambil dari rekam medis pasien, nilai Hb dan serum kreatinin menggunakan metode enzimatik dan laju fitrasi glomerulus dihitung menggunakan rumus Kockcroft-Gault. Hasil: Hasil riset ini menghasilkan korelasi negatif yang signifikan antara HbA1c dengan hemoglobin ( r = - 0,810; p = 0,000) terdapat korelasi negatif yang signifikan antara HbA1c dan LFG (r = -0,591; p = 0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai kadar HbA1c bertambah tinggi maka nilai hemoglobin dan nilai LFG akan semakin rendah. Kesimpulan: Adanya hubungan bermakna antara HbA1c dengan Hb dan LFG pada penderita diabetes tipe 2 dengan gagal ginjal di Banjarnegara. Kata kunci: HbA1c, hemoglobin, LFG, diabetes mellitus, gagal ginjal kronik ABSTRACT Background: Diabetes mellitus or DM is a disease that arises due to impaired insulin secretion in pancreatic beta cells or insulin hormone resistance. Improper management of diabetes mellitus will cause the patient's glucose levels to be uncontrolled, causing complications such as diabetic neuropathy and anemia, which are the most common problems in people with diabetes mellitus. This research is a quantitative research with a descriptive correlation method, with a sample of 126 medical records of DM patients who were examined for HbA1c, Hb, and serum creatinine, and calculated the value of the glomerular filtration rate at Emanuel Hospital Banjarnegara.Methods: Examination of HbA1c levels using the NGSP (National Glycohaemoglobin Standardization Program) method taken from the patient's medical record, Hb and serum creatinine values ​​using the enzymatic method and the glomerular filtration rate calculated using the Kockcroft-Gault formula.Results: The results of this study showed a significant negative correlation between HbA1c and hemoglobin (r = - 0.810; p = 0.000) there was a significant negative correlation between HbA1c and GFR (r = -0.591; p = 0.000), so it can be concluded that the The higher the HbA1c level, the lower the hemoglobin and GFR values. Conclusion: There is a significant relationship between HbA1c and Hb and GFR in type 2 diabetes patients with kidney failure in Banjarnegara.Keywords: HbA1c, hemoglobin, GFR, diabetes mellitus, chronic renal failure
Co-Authors - Natalia Abd. Rasyid Syamsuri Abdurrosidi Abdurrosidi Abdurrosidi Abdurrosidi Adita Silvia Fitriana Aditya Rendra Pranadipta Adriani, Prasanti Afresa Bias Putri Enarga Agus Luqman Hakim Agus Santoso Agus Suryono Aida Mulia Sofiyana Aldania Silfianingsih Alimudin Amin Susanto Anastasia Chrissanti Anggi Meli Yani Anjas Sanjaya Anton Suhendro Aprilia Kartikasari Ar-Rahman Tanjung Aris Dwi Susilarto Arta Farmawati Aryudha Pramudianto Asmat Burhan Awal Tunis Yantoro Bagus Dwi Dermawan Chris Dwi Anto Christ Yanuar Wicaksono Cicilia Anggia Rini Cita Purnanika Claudia Pratiwi Kumanireng Dafinta Widia Komala Danang Tri Yudono Danendra Nezar Aristiananda Daniel Nainggolan Destina Farinda Diah Rahmawati Diana Agustina Didik Dhani Irawan Dina Rante Dwi Agus Yulianto Dwi Agus Yulianto Dwi Nur Ariqoh Eka Yuliana Elfi Aprilia Elly Nurachmah Emanuel Agung Wirawan Emanuel Hariono Dar Emiliana Bella Castilian Leuobi ERINA Ina Rina Erma Fatimah Nuriyah Etika Dewi Cahyaningrum Fadilla Agustari Fadlul Ichsan Fauzan Zulqifni Ozan Fazri Akbar Ferlisan Tabanci Ferlisan Tabanci Fiki Wijayanti Firda Susu Fitrah Annisa Az Zahra Galih Agung Pratafa Galih Noor Alivian Hassyavira Naura Minanda Heni Safitri Waraiya Ike Meiwati Irma Susanti, Maria Paulina Ita Apriliyani Jamhari Jamhari Jaylening Wintri Dao Jon Donald Situmeang Kadek Oka Aryana Krisna Adi Wibowo Leonardo Ekarynansya Ola Belatan Koban Madyo Maryoto Madyo Maryoto Martyarini Budi Setyawati Maya Safitri Meilanie Carin Latuihamallo Meli Apriyanti Muhammad Azra Razi Muhammad Jony Thaher Murniati Murniati Nabila Febri Dea Nanda Farah Feliska Naurah Romadlanti Niken Liyana Octa Sari Nindhita Wahyu Nugroho Noor Rochmah Ida Ayu Trisno Putri Noor Yunida Triana Nur Aini Mahmudah Nur Arifah Kurniasih Nur Ragil Nurfitria Sholiha Panca Rizky Kharisma Panji Wicaksono Aji Peppy Octaviany Dian Megasari Putri Dwi Minantry Putri Larasati Rachma Kailasari Rahmawati, Arni Nur Raihan Assyifa Rani Prabandari Refa Teja Muti Reshiana Syifa Anggun Pangestu Rida Nurhayanti Rizki Ayu Adiani Putri Rizki Handayani Roni Riski Dinata Roro Lintang Suryani Rosi Kurnia Sugiharti Rozi, Ahmad Fahrur Sahara Putri Sandri E Perangin Angin Sania Wardah Septi Ajeng Nur Prihatini Septian Mixrova Sebayang Setyawati, Martyarini Budi Sidik Awaludin Sidik Awaludin Sidik Awaludin Silpiyani Silpiyani Siti Haniyah suci khasanah Suci Khasanah Sunarti Sunarti Surtiningsih Surtiningsih Susanti Ningsih Sutrisno Sutrisno Syaputri Syaputri Teza Cahya Fitriani Tin Utami Titin Supriyatin Titin Supriyatin Topan Heri Wibowo Tophan Heri Wibowo Tyan Ferdiana Hikmah Tyas Amalia Khaerunisa Tyas Amalia Khaerunisa Umi Aniroh, Umi Vagnessa Vaginleira Wahyu Gusmiarti Wasis Eko Kurniawan Wilis Sukmaningtyas Wilis Sukmaningtyas Wirakhmi, Ikit Netra Yuliana Dewi Siswanti Yuliana Kristianti Yuni Hartati Yuni Hartati Yunita Dwi Adiningtyas Yusmiranti Zulfa Fadhilah