Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

EKSISTENSI OBJEK WISATA HUTAN MANGGROVE DAN HUTAN KOTA BAGI PENINGKATAN PENDAPATAN POKDARWIS KOTA LANGSA Agus Putra AS; Baihaqi Baihaqi; Merina Devira; Muhammad Jamil
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.772 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.5450

Abstract

Abstrak:Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk menganalisa keberadaan objek wisata hutan manggrove dan hutan kota bagi peningkatan pendapatan kelompok sadar wisata di kota Langsa. Metode yang digunakan adalah pendekatan participatory action research berupa penata usahaan organisasi, manajemen dan keuangan pokdarwis di kota Langsa melalui beberapa tahapan kegiatan yakni koordinasi, sosialisasi, pelatihan, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian melalui lembar evaluasi yang dilakukan memperlihatkan bahwa 16 anggota pokdarwis (48,4%) memahami manajemen organisasi dan keuangan dengan baik serta 17 anggota (51,6%) cukup memahami manajemen pengelolaan wisata pada objek wisata itu. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa 21 anggota pokdarwis (63,3%) mampu menerapkan manajemen organisasi dan keuangan pokdarwis dengan baik dan 12 anggota kelompok (36,7%) cukup mampu mengaplikasikan pengelolaan manajemen organisasi dan keuangan pokdarwis itu dan keberadaan objek wisata hutan manggrove dan hutan kota mampu meningkatkan pendapatan anggota pokdarwis dari rerata Rp. 13.000.000/bulan menjadi Rp 22.000.000/bulan. Abstract:This community service (PKM) aims to analyze the existence of mangrove forest tourism objects and city forest to increase the income of tourism-aware groups in the city of Langsa. The method used is a participatory action research approach in the form of organizational management and finance of Pokdarwis in Langsa City through several stages of activities, namely coordination, socialization, training, mentoring, monitoring and evaluation. The results of the evaluation sheet carried out showed that 16 members of the Pokdarwis (48,4%) understood organizational and financial management well and 17 members (51,6%) quite understood the management of tourism management at the tourist attraction. The results of the activity through evaluation sheets showed that 21 members of the Pokdarwis (63,3%) were able to apply Pokdarwis organizational and financial management well and 12 group members (36,7%) were quite able to apply the Pokdarwis organizational and financial management and the existence of mangrove forest tourism objects and city forest was able to increase the income of Pokdarwis members from an average of IDR 13,000,000/month up to IDR 22,000,000/month.
DIVERSIFIKASI LIMBAH PELEPAH KELAPA SAWIT DAN RUMPUT GAJAH MELALUI TEKNOLOGI MESIN CHOPPER DI KABUPATEN ACEH TAMIANG Adi Bejo Suwardi; Heri Irawan; Baihaqi Baihaqi; Adnan Adnan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.533 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.4782

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk menghasilkan pakan ternak melalui proses diversifikasi limbah pelepah kelapa sawit dan rumput gajah menggunakan teknologi mesin chopper. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan transfer teknologiberupa introduksi teknologi mesin chopper pada kelompok tani mawar II kampung suka mulia kecamatan rantau kabupaten aceh tamiang melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, perakitan alat, uji coba penggunaan mesin chooper, penatausahaan administrasi, pendampingan serta monitoring dan evaluasi.Seluruh tahapan kegiatan yang tercatat melalui hasil lembar post test menunjukkan 8 anggota kelompok (32%) sangat memahami prosedur penggunaan mesin dan perhitungan hasil pakan, 12 anggota kelompok (48%) memahami dengan baik perbedaan kandungan nutrisi pelepah kelapa sawit dan rumput gajah dan teknik fermentasi dan 5 anggota kelompok (20%) cukup memahami sistim pemotong bahan melalui teknologi itu. Hasil pendampingan memperlihatkan 10 anggota kelompok (40%) mengetahui dengan baik penata usahaan organisasi dan 15 anggota kelompok (60%) cukup memahami manajemen keuangan dan pemasaran produk. Disimpulkan teknologi mesin chopper mampu menghasilkan limbah pelepah kelapa sawit dan rumput gajah menjadi pakan ternak fermentasi yang higienis dan dapat dipasarkan kepada kelompok tani lainnya serta menciptakan kemandirian pakan bagi kelompok itu.Abstract: This community service (PKM) aims to produce animal feed through the process of diversifying waste from oil palm and elephant grass using chopper machine technology. The method used is an educational approach and technology transfer through the introduction of chopper machine technologytoward farmer group Mawar II, Suka Mulia Village, Rantau District, Aceh Tamiang Regency through a series of stages of activities such as coordination, socialization, assembly of tools, trials of using chopper machines, administration management, mentoring, monitoring and evaluation. All of the activities noted through post test sheet showed that 8 group members (32%) quite well understood the procedures for using machines and calculating feed yields, 12 group members (48%) understood well the differences in the nutritional content of oil palm, elephant grass and fermentation techniques. and 5 group members (20%) quite understand the material cutting system through the technology. The results of the mentoring show that 10 group members (40%) know well the administration of the organization and 15 group members (60%) quite understand financial management and product marketing. It was concluded that the chopper machine technology was able to produce waste from palm and elephant grass into hygienic fermented animal feed that could be marketed to other farmer groups as well as to create food independence for that group. 
DISEMINASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN GULA AREN SEBAGAI PRODUK UNGGULAN KABUPATEN ACEH TAMIANG Imam Hadi Sutrisno; Heri Irawan; Baihaqi Baihaqi; Zidni Ilman Navia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.07 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.4785

Abstract

Abstrak:Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk menghasilkan produk gula aren ramah lingkungan melalui diseminasi teknologi pengolahan. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan participatory technology development berupa introduksi teknologi mesin pengolahan gula aren pada kelompok pengrajin gula aren geneho kampung sungai kuruk I kecamatan seruway kabupaten aceh tamiang melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, perakitan mesin, uji coba penggunaan mesin, penguatan manajemen, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tercatat melalui hasil lembar post test menunjukkan 7 anggota kelompok (50%) sangat memahami prosedur penggunaan mesin, perbedaan konstur gula aren dan gula kelapa serta perbedaan waktu pengadukan antara mesin dan non mesin, 5 anggota kelompok (35,7%) memahami dengan baik perbedaan antara gula aren dan gula semut, serta teknik pengapian gula aren dan 2 anggota kelompok (14,3%) cukup memahami durasi pendidihan gula aren serta produk turunan dari gula aren. Hasil pendampingan memperlihatkan 9 anggota kelompok (64,2%) memahami prosedur administrasi dan 5 anggota kelompok (35,8%) cukup memahami manajemen keuangan dan pemasaran produk. Disimpulkan mesin pengolahan gula aren mampu menghasilkan produk gula aren ramah lingkungan dan menjadikan produk itu sebagai produk unggulan kabupaten aceh tamiangAbstract:This community service (PKM) aims to produce environmentally friendly palm sugar products through the dissemination of processing technology. The method used is an educative approach and participatory technology development in the form of the introduction of palm sugar processing machine technology to the geneho palm sugar producer group, Sungai Kuruk I Village, Seruway District, Aceh Tamiang Regency through a series of stages of activities such as coordination, socialization, machine assembly, testing the use of machines, strengthening management, assistance and monitoring and evaluation. All stages of activities recorded through the results of the post test sheet show that 7 group members (50%) really understand the procedure for using the machine, the differences in the textures of palm sugar and coconut sugar and the difference in mixing time between machine and non-machine 5 group members (35.7%) understand well the difference between palm sugar and ant sugar, as well as the technique of ignition of palm sugar and 2 group members (14.3%) quite understand the boiling duration of palm sugar and products derived from palm sugar. The results of the mentoring show that 9 group members (64.2%) understand administrative procedures and 5 group members (35.8%) quite understand financial management and product marketing. It was concluded that the palm sugar processing machine was able to produce environmentally friendly palm sugar products and made the product the extraordinary product of Aceh Tamiang Regency. 
PENINGKATAN KEMANDIRIAN EKONOMI POKDAKAN TANAH BERONGGA MELALUI BUDIDAYA LELE BIOFLOK AUTOTROF DI KABUPATEN ACEH TAMIANG Baihaqi Baihaqi; Agus Putra AS; Adi Bejo Suwardi; Abdul Latief
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.695 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.2981

Abstract

Abstrak: Pelaksanaan program pengembangan produk unggulan daerah bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi pokdakan tanah berongga sido urep sehingga mampu mensejahterakan masyarakat Desa Kebun Tanjung Seumantoh Aceh Tamiang. Metode yang digunakan adalah melalui participatory action research berupa teknologi budidaya lele sistim bioflok autotrof kepada 22 anggota pokdakan tanah berongga sido urep melalui beberapa tahapan yaitu koordinasi, sosialisasi, pelatihan, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui lembar post test menunjukkan bahwa 17 orang peserta (77,2 %) peserta memahami dengan baik seluruh materi pelatihan, sedangkan 5 orang peserta ( 22,8) cukup memahami seluruh materi pelatihan. Tingkat kepuasan peserta terhadap pendampingan yang dilakukan  menunjukkan bahwa 19 orang peserta (86,3%) sangat puas dengan pelatihan yang diberikan dan 3 orang peserta ( 13,7% ) cukup puas dengan pelatihan ini. Hasil pendampingan yang dilakukan memperlihatkan bahwa keuntungan yang didapatkan oleh anggota pokdakan meningkat dari 25% menggunakan kolam konvensional menjadi 40% dengan menggunakan kolam bioflok autotrof sehingga kemandirian ekonomi bagi pokdakan tanah berongga sido urep dapat terwujudAbstract: The implementation of the regional prime product development program aims to increase the economic independence of pokdakan tanah berongga sido urep in order to be able to prosperous of village communities of Kebun Tanjung Seumantoh Aceh Tamiang district. The method used is through participatory action research in the form of autotrophic biofloc catfish cultivation technology to 22 members pokdakan tanah berongga sido urep through several stages, namely coordination, socialization, training, mentoring, monitoring and evaluation. The results of community service activities through post test sheets showed that 17 participants (77.2%) understood all the training materials well, while 5 participants (22.8) understood all the training materials well. The level of participant satisfaction with the mentoring carried out showed that 19 participants (86,3%) were very satisfied with the training provided and 3 participants (13,7%) were quite satisfied with this training. The results of the assistance provided that the benefits obtained by members increased from 25% using conventional pools up to 40% by using autotrophic biofloc pools that means economic independence for pokdakan tanah berongga sido urep can be realized
PENCIPTAAN BRAND IMAGE PRODUK EKONOMI KREATIF KOTA LANGSA MELALUI SISTIM E-COMMERCE Evi Zulida; Baihaqi Baihaqi; Agus Putra AS; Muhammad Jamil
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.877 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.8400

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk menciptakan citra diri produk ekonomi kreatif wilayah Kota Langsa melalui sistim e-commerce. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan transfer teknologi melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tergambarkan melalui lembar monitoring yang dilakukan sewaktu sosialisasi memperlihatkan sebanyak 28 peserta sangat memahami materi pencatatan produk berbasis digital, 43 pelaku ekonomi kreatif memahami dengan baik materi jenis-jenis marketplace pada sistim e-commerce dan 51 pelaku ekonomi kreatif cukup memahami materi pengenalan tentang google my business.Hasil pendampingan memperlihatkan 16 pelaku ekonomi sangat paham dengan materi pengenalan potensi eksport dan 33 pelaku ekonomi kreatif cukup memahami materi sosial media copywriting. Disimpulkan bahwa penciptaan brand image ekonomi kreatif melalui sistim e-commerce diharapkan mampu menjadikan Kota Langsa sebagai smart city dalam usaha ekonomi kreatif.Abstract: This community service (PKM) aims to create a self-image of creative economy products at Langsa City through the e-commerce system. The method used is an educational approach and technology transfer through a series of activity stages such as coordination, socialization, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of activities described through the monitoring sheet during socialization shown that as many as 28 participants really understand the material for recording digital-based products, 43 creative economy actors understand well the material on the types of marketplaces in the e-commerce system and 51 creative economy actors understand quite well the introduction material about google my business. The results of the mentoring show that 16 economic actors are very familiar with the introduction of export potential materials and 33 creative economic actors are quite familiar with copywriting social media materials. It is concluded that the creation of a creative economy brand image through an e-commerce system is expected to be able to make Langsa City a smart city in creative economy efforts.
PENINGKATAN PRODUKTIFITAS CABAI MELALUI TEKNOLOGI PEMUPUKAN TRICHODERMA HARZIANUM PADA KELOMPOK TANI KOTA LANGSA Cut Gustiana; Muhammad Jamil; Agus Putra AS; Baihaqi Baihaqi; Fadilah Fadilah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.796 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.7879

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan produk cabai sebagai produk tani unggulan oleh kelompok tani sejahtera II gampong buket meutuah kota langsa melalui teknologi pemupukan trichoderma harzianum. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan transfer teknologi melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tergambarkan melalui lembar monitoring memperlihatkan sebanyak 4 anggota kelompok (27,7%) sangat paham dengan teknik pengendalian hayati tanaman, pengolahan tanah dan pemupukan dan teknik penanganan hasil panen dan 6 anggota kelompok (33,3%) paham dengan pengendalian organisme pengganggu tanaman dan pola sanitasi tanaman. Hasil pendampingan melalui lembar post test memperlihatkan sebanyak 5 anggota kelompok (27,7%) sangat memahami teknik pengendalian hayati tanaman dan 4 anggota kelompok (22,2%) memahamai penataan organisasi manajemen dan keuangan kelompok. Disimpulkan bahwa introduksi teknologi pemupukan trichoderma harzianum mampu menghasilkan cabai berkualitas baik dan tahan lama serta menambah pendapatan bagi anggota kelompok tani sebesar Rp.650.000/orang/sekali panen.Abstract: This community service (PKM) aims to increase chili products as an extraordinary agricultural product by sejahtera II farners group buket meutuah village langsa city through trichoderma harzianum fertilization technology. The method used is an educational approach and technology transfer through a series of activity stages such as coordination, socialization, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of activities described through the monitoring sheet show that 4 group members (27.7%) are very familiar with plant biological control techniques, soil management and fertilization and harvest handling techniques and 6 group members (33.3%) are familiar with controlling organisms. plant nuisance and crop sanitation patterns. The results of the mentoring through post test sheet shown that 5 group members (27.7%) really understood plant biological control techniques and 4 group members (22.2%) understood group management and financial organization arrangements. It was concluded that the introduction of trichoderma harzianum fertilization technology was able to produce good quality and durable chilies and increase the income of farmer group members by IDR. 650.000/person/one harvest.
PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN MANGROVE SEBAGAI ONE VILLAGE ONE PRODUCT MELALUI PENDEKATAN EKOSOSIONOMIK Baihaqi Baihaqi; Muhammad Jamil; Fairus Fairus
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.88 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.7581

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mengembangkan produk olahan mangrove sebagai one village one product bagi 20 anggota kelompok BUMG kuala maju gampong kuala kota langsa melalui pendekatan ekososionomik. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan berbasis pengetahuan melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tercatat pada lembar post test menunjukkan sebanyak 12 anggota kelompok meningkat hardskill nya terutama dalam pembuatan aneka varian produk turunan berbahan mangrove dan 8 anggota kelompok terlihat adanya peningkatan softskill dalam memahami identifikasi jenis mangrove yang layak dijadikan produk olahan. Hasil pendampingan memperlihatkan 8 anggota BUMG (40%) mengetahui teknik pengemasan produk dan 12 anggota BUMG (60%) cukup memahami teknik pemasaran produk berbasis e-marketing. Disimpulkan bahwa pendekatan ekososionomik mampu menghasilkan aneka produk olahan mangrove sebagai produk unggulan desa.Abstract: This community service (PKM) aims to develop processed mangrove products as a one village one product for 20 members of BUMG Kuala Maju kuala langsa village kota langsa city through an ecosocionomic approach. The method used is an educational approach and based on knowledge through a series of activity stages such as coordination, socialization, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of activities described through post test sheets show that 12 members improves their hardskill in producing various kinds of manggrove products and 8 members increase their softskill in identifying kinds of manggrove suitable for consumption products. The results of the mentoring show that 8 BUMG members (40%) know product packaging techniques and 12 BUMG members (60%) quite understand e-marketing-based product marketing techniques. It was concluded that the ecosociomic approach was able to produce various processed mangrove products as the village's extraordinary product. 
BUDIDAYA BENIH IKAN KERAPU PADA KOLAM TERPAL MELALUI TEKNOLOGI PENANGKARAN DI KOTA LANGSA Muhammad Jamil; Baihaqi Baihaqi; Agus Putra AS; Dias Setyaningsih; Fuadi Fuadi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.858 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.6442

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anggota pokdakan dalam teknik pembenihan ikan kerapu melalui teknologi penangkatan. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan introduksi teknologi pada kelompok pembudidaya rezeki abral azizi gampong cinta raja kecamatan langsa timur kota langsa. Melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, perakitan kolam terpal, uji coba penggunaan kolam terpal, penata usahaan administrasi dan keuangan pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tercatat melalui hasil lembar post test menunjukkan 9 anggota kelompok (64,2%) sangat memahami teknologi penangkaran , 5 anggota kelompok (35,7%) memahami teknik pemasangan kolam terpal, 7 anggota kelompok (50%) memahami teknologi pembenihan dan 7 anggota kelompok (50%) memahami teknik pengelolaan air pada kolam terpal. Hasil pendampingan memperlihatkan sebanyak 7 (50%) anggota pokdakan sangat mengetahui teknik pembenihan ikan kerapu dengan baik dan 7 anggota lainnya (50%) cukup mengetahui teknik pembenihan itu. Disimpulkan pengetahuan anggota kelompok dalam teknik pembenihan meningkat dan mampu menghasilkan benih ikan kerapu berkualitas baik pada kolam terpal sehingga menciptakan kemandirian benih bagi kelompok.Abstract: This Community Service (PKM) aims to increase the knowledge of pokdakan members in hatchery techniques through breeding technology. The method used is an educative approach and the introduction of technology to the group of rezeki abral azizi cultivators in Cinta Raja Village, Langsa Timur Sub district, Langsa through a series of activity stages such as coordination, socialization, assembling tarpaulin ponds, the use of tarpaulin ponds, administrative administration and financial assistance as well as monitoring and evaluation. All stages of activities recorded through the results of the post test sheet show that 9 group members (64.2%) understand very well captive technology, 5 group members (35.7%) understand the technique of installing tarpaulin ponds, 7 group members (50%) understand hatchery technology. and 7 group members (50%) understand water management techniques in tarpaulin ponds. The results of the mentoring showed that 7 (50%) members of the pokdakan were very familiar with the grouper hatchery technique and the other 7 members (50%) were quite familiar with the hatchery technique. It was concluded that the knowledge of group members in hatchery techniques increased and was able to produce good quality grouper fry in tarpaulin ponds so as to create seed independence for the group.
IDENTIFIKASI POTENSI GAMPONG MENUJU SMART VILLAGE MELALUI PENDEKATAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH Agus Putra AS; Yenni Marnita; Muhammad Jamil; Baihaqi Baihaqi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.611 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.9470

Abstract

Abstrak:Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya gampong menuju smart village melalui pendekatan PAR. Mitra yang terlibat dalam kegiatan ini adalah 16 gampong di 5 kecamatan dalam kota Langsa. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan participatory action research melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tergambarkan melalui lembar post test memperlihatkan 5 aparatur pemerintah gampong (35%) memahami materi itu dan 11 aparatur pemerintah gampong (65%) cukup memahami materi yang disampaikan oleh narasumber. Hasil pendampingan memperlihatkan 18,75% kepala desa sangat memahami 4 materi tentang konsep pengembangan smart village, 50% kepala desa memahami materi smart village dan 31,25% kepala desa cukup memahami materi konsep pengembangan desa cerdas. Disimpulkan bahwa 16 gampong memiliki 3 dokumen lengkap berupa sejarah desa, sketsa desa dan potensi desa serta berdasarkan hasil klusterisasi pada 13 gampong ditemukan sumber daya alam yang didominasi pada sektor pertanian, perkebunan dan jasa perdagangan serta sumber daya intrastruktur berupa kantor desa, jalan desa dan poskesdes.Abstract: This community service (PKM) aims to upgrade villages resources to become smart villages through participatory action research approach. The partner involved are 16 villages at 5 subdistrict in Langsa city. The method used is an educational approach and participatory action research through a series of stages of activities such as coordination, socialization, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of activities described through the post test sheet show that 5 village government officials (35%) understand the material and 11 village government officials (65%) quite understand the material presented by the resource person. The results of the mentoring show that 18,75% of village leader really understand 4 materials about the concept of smart village development, 50% of village leader understand smart village materials and 31,25% of village leader quite understand the material on smart village development concepts. It was concluded that 16 villages had 3 complete documents in the form of village history, village sketches and village potentials and based on the results of clustering in 13 gampongs found natural resources dominated by agricultural, plantation and trade services sectors and also intrastructure resources as permanent village office, village road and public healthcare unit.
INTRODUKSI TEKNOLOGI MESIN PAKAN UDANG WINDU PADA POKDAKAN JASA TAMBAK ACEH TAMIANG Muhammad Jamil; Agus Putra AS; Baihaqi Baihaqi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10510

Abstract

Abstrak:Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mengenalkan teknologi mesin pakan udang windu dalam upaya menciptakan kemandirian pakan bagi pokdakan jasa tambak. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan transfer teknologi melalui serangkaian tahapan kegiatan antaranya koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tercatat melalui lembar post test memperlihatkan 5 anggotakelompok (22,7%) sangat mengetahui materi bahan baku pembuatan pakan pelet, 6 anggota pokdakan (27,3%) mengetahui secara baik materi teknik penjemuran pakan pelet. Hasil pendampingan memperlihatkan sebanyak 6 anggota pokdakan (27,2%) memahami tata cara pembuatan pakan, 7 anggota kelompok (31,8%) mengetahui prosedur penggunaan mesin pakan dan 3 anggota kelompok lainnya (13,6%) memahami tata cara pengisian buku pencatatan produk. Disimpulkan bahwa 9 anggota kelompok (40,9%) memahami dengan baik materi tata cara pengoperasian mesin pakan pelet dan 12 anggota kelompok (54,7%) cukup memahami materi jumlah bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pakan pelet udang windu.Abstract: This community service (PKM) aims to introduce tiger shrimp feed machine technology in an effort to create feed independence for the pokdakan jasa tambak. The method used is an educational approach and technology transfer through a series of stages of activities such as coordination, socialization, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of activities recorded through the post test sheet showed that 5 group members (22.7%) were very familiar with the raw materials for making pellet feed, 6 pokdakan members (27.3%) knew well the material for drying pellet feed techniques. The results of the mentoring showed that 6 members of the pokdakan (27.2%) understood the procedure for making feed, 7 group members (31.8%) knew the procedure for using a feed machine and 3 other group members (13.6%) understood the procedure for filling out the product record book. It was concluded that 9 group members (40.9%) understood well the material for operating the pellet feed machine and 12 group members (54.7%) quite understood the material for the amount of raw materials used in making tiger shrimp pellet feed.