Claim Missing Document
Check
Articles

PKM Peningkatan Lingkungan Sadar Hukum dan Bebas Obat-obatan Terlarang Heri Tahir; Irsyad Dahri; Herman Herman; Ririn Nuraathirany Heri
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 10
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Kasus kejahatan yang dilakukan oleh generasi muda tersinyalir telah meresahkan masyarakat, semisal kasus pencurian, kasus asusila seperti free sex, pemerkosaan, perampokan disertai kekerasan, bahkan pembunuhan. Kasus-kasus yang tergolong berat tersebut dilakukan oleh generasi muda tidak hanya terbatas pada latar belakang ekonomi maupun kultur lingkungan, namun juga banyak dipengaruhi oleh obat-obatan terlarang yang membuat generasi muda manjadi hilang akal dan terbilang nekat untuk melakukan tindak kejahatan. Hal tersebut juga tidak hanya menjadi perhatian dikota-kota besar, namun juga di beberapa kabupaten yang ada di wilayah Sulawesi Selatan, salah satu diantaranya adalah Kabupaten Takalar. Wilayah Kecamatan Mangarabombang menjadi perhatian khusus karena berbatasan dengan Kabupetn Jenneponto dan menjadi Kecamatan dengan wilayah pariwisata yang terbesar di Kabupaten Takalar, yang banyak memiliki Populasi anak dan remaja. Metode yang digunakan dalam penerapan pengabdian ini adalah observasi, testing, penyuluhan, dan evaluasi. Berdasarkan hasil kegaiatan penyuluhan dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, maka dapat dambil kesimpulan bahwa kegiatan ini dianggap sukses dan berhasil. Program Kemitraan Masyarakat ini terlaksana dengan baik karena adanya kerjasama yang baik antara Pemkab Takalar khususnya camat Mangarabombang dan seluruh jajarannya. Serta dukungan dari Universitas Negeri Makassar sehingga kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan seuai dengan yang diharapkan. Berhasilnya kegiatan ini dapat dilihat dari antusiasme masyarakat dan aparat setempat dan menjadi indikator keberhasilan yang dihitung sebagai faktor pendukung. Kata Kunci: Narkotika, Psikotropika, Kejahtan Anak
Belajar Sambil Bermain : Bermain Sambil Belajar (Penggunaan Media Fun Thinkers Bagi Anak Usia Sekolah TK, SD dan SMP) di Bontomarannu Kabupaten Gowa) St Junaeda; Ernawati S.K; Heri Tahir; Rohmah Rifani
Humanis Vol. 21, No. 2 Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v21i2.30865

Abstract

Salah satu keluhan yang sering didengarkan dari orang tua yang memiliki anak usia Sekolah Dasar adalah bahwa anak-anak mereka sangat susah diajak fokus ketika belajar atau susah menyuruh anak belajar. Tentu banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Sebagian anak melakukan aktifitas belajar belum karena kesadaran untuk mau belajar. Mereka belajar biasanya karena terpaksa, disuruh orangtua, atau ada PR dari sekolah yang harus segera diselesaikan. Faktor bagaiamana orangtua dirumah menciptakan kultur belajar tentu menjadi salah satu faktor yang juga penting. Bahwa anak yang terbiasa dengan suasana belajar dirumahnya atau seringkali melihat orangtua atau saudaranya belajar kemungkinan akan menciptakan kultur belajar yang baik pada anak, demikian sebaliknya. Pada konteks inilah ditawarkan konsep belajar yang menyenangkan buat anak. Anak merasa bahwa mereka tidak sedang belajar tetapi hanya sedang melakukan aktifitas bermain yang menyenangkan. Belajar dengan menggunakan media fun thinkers ini dicoba diterapkan pada anak usia sekolah dasar di Bumi Batara Mawang Kecamatan Bontomarannu Gowa. Metode yang digunakan ada dua tahap, pertama mengajak mereka belajar dengan cara konvensional dan tahap kedua di hari yang berbeda mengajak mereka bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Anak yang dilibatkan pada kegiatan ini ada 17 orang yang terdiri dari siswa Taman Kanak-Kanak (TK) siswa Sekolah Dasar (SD) dan siswa SMP.Abstract.One of the complaints that parents often hear from elementary school-age children is that it is very difficult for their children to focus when studying or to get their children to study. Of course there are many factors that influence this. Some children carry out learning activities not yet because of the awareness to want to learn. They usually study because they have to, because they are told by their parents, or they have homework from school that must be completed immediately. The factor of how parents at home create a learning culture is certainly one factor that is also important. That children who are used to the learning atmosphere at home or often see their parents or siblings studying are likely to create a good learning culture for children, and vice versa. It is in this context that a fun learning concept is offered for children. Children feel that they are not learning but only doing fun playing activities. Learning by using fun thinkers media was tried to be applied to elementary school-age children in Bumi Batara Mawang, Bontomarannu Gowa District. There are two stages of the method used, first inviting them to learn in a conventional way and the second stage on different days inviting them to play while learning or learning while playing. There were 17 children involved in this activity consisting of Kindergarten (TK) students, Elementary School (SD) students and Middle School students.
Penanaman Kesadaran Hukum Bagi Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas IIa Maros Heri Tahir; Ririn Nurfaathirany Heri; St. Junaeda St. Junaeda; Maya Kasmita; Andi Fachruddin; Bakhtiar Bakhtiar
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2: Mei 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v2i2.1719

Abstract

Kejahatan yang dilakukan oleh anak semakin marak. Begitu juga residivis anak yang menjadi indikator pidana penjara tidak menjadi sarana efektif bagi beberapa anak dalam perubahan karakternya, sehingga penanaman kesadaran hukum kepada anak yang berhadapan dengan hukum dianggap penting. Pengabdian ini diharapkan menjadi upaya perbaikan karakter anak yang berhadapan dengan hukum melalui peningkatan kesadaran hukum. Kegiatan ini terdiri atas beberapa tahapan yakni, observasi, penyuluhan materi, FGD, Evaluasi. Kegiatan ini menunjukkan nilai posiitif dengan hadirnya pemahaman yang baik dan implementasi  nilai kesadaran hukum di lingkungan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas IIa Maros sehingga diharapkan kedepannya anak menjadi pribadi yang baik dan dapat menjadi agen of change.
Analisis Peraturan Mendikbud Ristek (Permendikbud) Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi di Universitas Negeri Makassar Heri Tahir; Ririn Nurfaathirany Heri; St. Junaeda
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2022 : PROSIDING EDISI 6
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.147 KB)

Abstract

Abstrak. Perkara kekerasan seksual sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, hukum, religi dan adat istiadat, nilai etika, dan nilai-nilai kemanusiaan yang menjunjung tinggi perdadaban dan keadaban sekaliapun dalam era globalisasi yang menjunjung tinggi kebebasan masih menjadi pertanyaan besar. Apakah kekerasan seksual itu dapat ditinjau dari berbagai dimensi nilai dan disiplin ilmu. Kasus kekerasan seksual yang terjadi pada lingkungan perguruan tinggi kian mencuat satu persatu. Penelitian ini bersifat normatif dengan menggunakan Pendekatan peraturan perundang-undangan dan teori. Kesiapan Perguruan Tinggi dalam pelaksanaan Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi khususnya di Universitas Negeri Makassar saat penelitian dilakukan belum begitu optimal karena masih dalam tahapan proses pembentukan dan perekrutan, mengingat Permendikbud masih sangat baru. Universitas Negeri Makassar telah menangani beberapa kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus. Saat penelitian dilakukan satuan tugas (satgas) kekerasan seksual di Universitas Negeri Makassar merupakan satgas yang bersifat ad-hoc. Kata Kunci: Kekerasan Seksuak, Kekerasan Kampus, Pola Patriarki
Bimbingan Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Gerakan Literasi Bagi Siswa-siswi SMA Batara Gowa di Kabupaten Gowa. St Junaeda; Ashari Ismail; Heri Tahir; Firman Umar; Andi Dewi Riang Tati; Maya Kasmita; Muhammad Jihad Firman
Humanis Vol. 22, No. 1 Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i1.47435

Abstract

Salah satu persoalan yang masih umum terjadi dikalangan siswa adalah masih rendahnya minat membaca maupun menulis. Hal ini juga dialami oleh siswa yang ada di SMA Batara Gowa. Mekipun letaknya yang berada di Ibukota Kabupaten Gowa yaitu Kota Sungguminasa yang sangat memungkinkan bagi kemudahan untuk mengakses beberapa perpustakaan sebagai sumber belajar, ternyata belum mampu meningkatkan dan memperbaiki secara signifikan gerakan literasi pada siswa SMA Batara Gowa. Demikian juga dengan kemampuan untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan seperti menghasilkan karya tulis imiah sederhana juga masih sangat kurang bagi mereka. Masih rendahnya kesadaran untuk memperkaya bacaan maupun untuk menuangkan ide mereka dalam tulisan, diperlukan beberapa upaya untuk peningkatan gerakan literasi bagi mereka. Salah satu yang bisa dijadikan pemantiknya adalah mengajak membaca dengan cara membagikan beberapa buku dengan tema yang ringan dan sesuai dengan usia mereka. Sedangkan untuk mengenalkan dalam dunia karya tulis ilmiah dilakukan dengan memberikan beberapa contoh tema dan judul penelitian, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk menghasilkan contoh dan mendesain dari tema-tema karya tulis ilmiah. Abstract. One of the problems that is still common among students is the low interest in reading and writing. This is also experienced by students at SMA Batara Gowa. Although its location in the capital city of Gowa Regency, Sungguminasa City, makes it easy to access several libraries as learning resources, it has not been able to significantly increase and improve the literacy movement in Batara Gowa High School students. Likewise, the ability to express ideas in written form such as producing simple scientific papers is also still very lacking for them. The low awareness to enrich their reading and to express their ideas in writing requires some efforts to improve the literacy movement for them. One thing that can be used as a trigger is to invite reading by sharing several books with light themes and according to their age. Meanwhile, introducing them to the world of scientific writing is done by providing several examples of themes and research titles, so that they have the ability to produce examples and design from the themes of scientific papers
Penanaman Kesadaran Hukum Bagi Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas IIa Maros Heri Tahir; Ririn Nurfaathirany Heri; St. Junaeda St. Junaeda; Maya Kasmita; Andi Fachruddin; Bakhtiar Bakhtiar
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2: Mei 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v2i2.1719

Abstract

Kejahatan yang dilakukan oleh anak semakin marak. Begitu juga residivis anak yang menjadi indikator pidana penjara tidak menjadi sarana efektif bagi beberapa anak dalam perubahan karakternya, sehingga penanaman kesadaran hukum kepada anak yang berhadapan dengan hukum dianggap penting. Pengabdian ini diharapkan menjadi upaya perbaikan karakter anak yang berhadapan dengan hukum melalui peningkatan kesadaran hukum. Kegiatan ini terdiri atas beberapa tahapan yakni, observasi, penyuluhan materi, FGD, Evaluasi. Kegiatan ini menunjukkan nilai posiitif dengan hadirnya pemahaman yang baik dan implementasi  nilai kesadaran hukum di lingkungan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas IIa Maros sehingga diharapkan kedepannya anak menjadi pribadi yang baik dan dapat menjadi agen of change.
Peningkatan Rasa Percaya diri melalui Public Speaking Maya Kasmita; Muh. Rizal; Ririn Nurfaatirany Heri; St. Junaeda; Heri Tahir
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1: November 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v3i1.2485

Abstract

Saat ini, banyak bidang membutuhkan kemampuan berbicara di depan umum. Banyak perusahaan memprioritaskan karyawan yang memiliki kemampuan public speaking yang baik. Namun, banyak remaja, terutama siswa SMK Negeri 5 Makassar, belum memahami bagaimana berbicara di depan umum dengan baik. Oleh karena itu, workshop public speaking ini diharapkan dapat membantu remaja memahami bagaimana berbicara dengan baik di depan umum, terutama dalam hal presentasi. Siswa dan siswi dari sekolah menengah kejuruan (SMK) Kota Makassar berharap pelatihan ini akan bermanfaat bagi mereka di kemudian hari di perguruan tinggi dan di dunia kerja. Pemaparan materi dibagi menjadi dua bagian. Pada sesi pertama, dibahas pengertian public speaking dan keterampilan presentasi, tahapan presentasi, tujuan, dan jenis presentasi. Agar peserta tidak bosan, sesi game dilakukan sebelum sesi kedua. Pada sesi kedua, dibahas gaya presentasi, keuntungan, dan tip. Setelah sesi kedua, ada sesi game tebak gambar di mana peserta harus memilih salah satu kotak misteri dan secara spontan menceritakan gambar.