Claim Missing Document
Check
Articles

Pendidikan Kesehatan Keluarga Efektif Meningkatkan Kemampuan Ibu Dalam Merawat Anak Diare Ni Luh Kompyang Sulisnadewi; Nani Nurhaeni; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i3.23

Abstract

AbstrakDiare merupakan salah satu penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas anak di Indonesia. Salah satu faktor risikoterjadinya diare dan meningkatkan risiko anak untuk dirawat inap adalah kurang pengetahuan ibu. Penelitian ini bertujuanuntuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kemampuan ibu merawat anak diare. Penelitian ini merupakanstudi kuasi eksperimen dengan rancangan post-test only with group control design. Sampel penelitian sebanyak 62 respondendi dua rumah sakit di Denpasar. Hasil post-test menggambarkan bahwa skor pengetahuan, sikap, dan keterampilan masingmasingkelompok berbeda secara bermakna (p< 0,05) dan ibu pada kelompok intervensi mampu merawat anak diare, berbedasecara bermakna dengan kelompok kontrol (p= 0,000; α= 0,05). Pendidikan kesehatan perawatan anak diare hendaknyadiberikan secara intensif guna mendukung terlaksananya konsep family centered care dalam asuhan keperawatan anak di rumahsakit.Kata kunci: diare, kemampuan ibu, keterampilan, pengetahuan, sikapAbstractDiarrhea is one of the causes of high morbidity and mortality of children in Indonesia. One risk factor for diarrhea andincreased risk for hospitalized children is the lack of maternal knowledge. The study aimed to identify the effect of healtheducation for maternal ability in caring for child with diarrhea. This research was a quasi-experimental study, using controlgroup post-test only design. Study sample was 62 respondents in two hospitals in Denpasar. The results indicated that posttestscores of knowledge, attitudes and skills of each group were different significantly (p< 0.05). Mothers in the interventiongroup capable of caring for child with diarrhea, significantly different to those in the control group (p= 0.000; α= 0.05).Health education about diarrhea in children should be given intensively to support the implementation of family centeredcare concept in pediatric nursing at hospital.Keywords: diarrhea, maternal ability, skills, knowledge, attitudes
MENDESAIN INSTRUMEN PENGUKURAN SIKAP Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 8 No 2 (2004): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v8i2.151

Abstract

AbstrakPembuatan instrumen penelitian untuk mengukur sikap tidaklah mudah. Cara mengukur sikap seseorang tidak semudah mengukur variabel obyektif yang mudah diukur, seperti mengukur tekanan darah. Tulisan ini bertujuan menuntun peneliti pemula dalam membuat desain instrumen pengukuran sikap serta pengukuran validitas dan reliabilitasnya. Uraian langkah-langkah penyusunan instrumen pengukuran sikap yang disusun secara sistematis dan mudah diikuti. AbstractIt is not easy to design research instruments on how to measure attitudes. To measure a person’s attitude is not as simple as measuring objective variables for example like measuring blood pressure. The purpose of this article is to give guidance to beginner researchers on how to design instrument to measure attitudes, the validity and reliability of the instruments. The steps on how to design the instruments to measure attitudes are very systematically explained and are easily understood.
Peningkatan Kemampuan Keluarga Merawat Klien Gangguan Jiwa Melalui Kelompok Swabantu Tantri Widyarti Utami; Budi Anna Keliat; Dewi Gayatri; Ria Utami
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i1.55

Abstract

Gangguan jiwa dialami 81 jiwa dari 13764 jiwa penduduk di Kelurahan Sindang Barang, Bogor. Pelayanan kesehatan jiwamasyarakat melalui puskesmas belum berjalan optimal dan belum ada kelompok swabantu (self help group). Kelompok swabantumerupakan satu pendekatan untuk mempertemukan kebutuhan keluarga dan sebagai sumber penting untuk keluarga klien dengangangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh kelompok swabantu terhadap kemampuan keluarga dalammerawat klien gangguan jiwa. Desain penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan pre-post test without control group inimelibatkan 18 keluarga yang diberikan intervensi berupa kelompok swabantu. Analisis menggunakan t paired, Anova danindependent t test. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor keluarga dalam merawatklien gangguan jiwa secara bermakna. Direkomendasikan membentuk dan melaksanakan kelompok swabantu bagi keluargayang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa.
PERBANDINGAN BEBERAPA RUMUS UNTUK MEMPREDIKSI BERAT BADAN LAHIR BERDASARKAN PENGUKURAN TINGGI FUNDUS UTERI Dewi Gayatri; Yati Afiyanti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 8 No 1 (2004): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v8i1.142

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini membandingkan rumus Niswander, Johnson, SML, SFH, dan modifikasi Niswander untuk mengestimasi berat badan janin yang akan lahir pada populasi Jakarta.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah potong lintang, dimana pengambilan data dilakukan dengan menggunakan catatan rekam medik. Penelitian ini melibatkan 223 responden di Puskesmas Pembina Tebet, Jakarta. Hasil temuan penelitian ini adalah diketahui bahwa rumus Niswander, Johnson, SML, dan SFH tidak cukup valid untuk estimasi berat badan lahir janin untuk populasi ibu hamil di Indonesia (p=0,000). Hanya rumus modifikasi Niswander (dari Farid dan Sukarya) yang cukup valid untuk melakukan estimasi berat badan lahir janin untuk populasi tersebut (p=0,205). Kesimpulan dari studi ini adalah rumus-rumus untuk memperkirakan berat-badan lahir janin yang berasal dari penelitipeneliti Barat tidak sesuai digunakan untuk populasi ibu hamil di Indonesia. AbstractThe purposes of the research were to compare Niswander, Johnson, SML, SFH, and Niswander’s modified rules in estimating fetal birth weight on the Population in Jakarta. The design of this study was a cross-sectional that using the medical record. 223 respondens were participated in the study at Puskesmas Pembina Tebet, Jakarta. The result of this study showed that the Niswander’s rule, Johnson’s rule, SML’s rule, and SFH’s rule are not valid to estimate the fetal birth weight for the Indonesian pregnant population (p=0.000) and only the modified Niswander’s rule that enough to be valid on this population (p=0.205). The conclusion of this study showed that the rules from the westerns researchers for estimating the fetal birth weight is not appropriate to be used the Indonesian pregnant.
Pencegahan Inkontinensia Urin Pada Ibu Nifas dengan Paket Latihan Mandiri Lina Herida Pinem; Setyowati Setyowati; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i1.46

Abstract

Inkontinensia urin merupakan masalah yang umum terjadi pada periode nifas. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas“paket latihan mandiri” terhadap pencegahan inkontinensia urin pada ibu nifas di Bogor. Penelitian ini menggunakan desainquasy experiment dengan rancangan pre-post test with control group. Sampel dengan tekhnik consecutive sampling, melibatkan74 ibu pada periode nifas. Kejadian inkontinensia urin kelompok intervensi menurun dari 44,4% menjadi 16,7% setelah intervensisedangkan pada kelompok kontrol meningkat dari 36,8% menjadi 44,7% (p= 0,02; α= 0,05). Berdasarkan hasil studi ini,direkomendasikan agar rumah sakit membuat program kelas prenatal dengan latihan mandiri sebagai salah satu komponenuntuk pencegahan inkontinensia urin sejak kehamilan.
Perbandingan Penyembuhan Luka Terbuka Menggunakan Balutan Madu atau Balutan Normal Salin-Povidone Iodine Zulfa Zulfa; Elly Nurachmah; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 1 (2008): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i1.197

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan keefektifan penyembuhan luka menggunakan balutan madu dan balutan normal salin-povidone iodine pada pasien trauma dengan luka terbuka yang dirawat di salah satu RS di Bukittinggi. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen, non-equivalent control group dengan pre dan post-test. Sampel berjumlah 6 responden (3 responden untuk masing-masing kelompok intervensi madu serta normal salin-povidone iodine). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada rerata skor perkembangan proses penyembuhan luka antara sebelum dan sesudah intervensi perawatan luka dengan madu (P = 0.076) dan dengan normal salin-povidone iodine (P = 0,057). Rerata skor perkembangan penyembuhan luka terbuka setelah intervensi tidak berbeda secara signifikan (P = 0,797) antara kelompok intervensi dengan madu dengan kelompok kontrol. Namun, penurunan skor perkembangan proses penyembuhan luka pada balutan madu (11,52%) lebih besar 6,67% dibandingkan balutan normal salin-povidone iodine (4,85%). Perawatan luka dengan madu membuat responden tidak merasa nyeri, tidak terjadi perlengketan serta perdarahan saat membuka balutan ketika dibersihkan, sedangkan dengan normal salin-povidone iodine, responden merasakan sebaliknya. Hasil penelitian ini merekomendasikan penggunaan balutan madu untuk pasien dengan luka terbuka. AbstractThe aim of this study was to compare the effectiveness of honey dressing and normal salin-povidone iodine dressing in the open wound healing process at a hospital in Bukittinggi. This was a non-equivalent control group quasi experimental study with pre & post test. The samples of this study were 6 respondents (3 respondents in each intervention and control group). The finding from this study showed that there was no significant difference on the mean score of wound healing process before and after wound care intervention using honey dressing (P = 0.076), and normal saline-povidone iodine dressing (P = 0.057). There was also no significant difference on the mean score of wound healing process on traumatic open wound patient after intervention on the control group using normal saline-povidone iodine dressing and intervention group using honey dressing (P = 0,797) However, the wound healing score on the honey intervention group was 6,67% higher (11,52%) than on the wound using normal saline-povidone iodine dressing (4,85%). Unlike patients in the control group, patients using honey dressing were not complaining about pain and bleeding when change dressing. Therefore, the study recommended the honey application for open wound.
Peningkatan Ekspresi Transforming Growth Factor Beta 1 (TGF β1) Pada Luka Diabetes Melitus Melalui Balutan Modern Heri Kristianto; Elly Nurachmah; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i1.226

Abstract

AbstrakEkspresi transforming growth factor beta 1 pada luka diabetes melitus mengalami penurunan yang berdampak terhadap proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perawatan luka modern dressing dengan metode konvensional terhadap ekspresi transforming growth factor beta 1 pada luka kaki diabetes melitus. Penelitian menggunakan quasi experimental pretest-posttest design dengan metode pengumpulan sampel secara consecutive sampling. Pengukuran ekspresi transforming growth factor beta 1 dilakukan pada hari ke-0 (pretest) dan ke-4 (posttest). Hasil penelitian didapatkan data pada kelompok modern terjadi peningkatan ekspresi transforming growth factor beta 1, sedangkan pada kelompok konvensional terjadi penurunan ekspresi transforming growth factor beta 1. Disimpulkan bahwa teknik perawatan luka secara modern mampu meningkatkan ekspresi transforming growth factor beta 1dibandingkan teknik konvensional pada luka kaki diabetes melitus. AbstractReduction of expression of transforming growth factor beta 1 in diabetic ulcers affects overall wound healing. This study tried to draw a comparison of transforming growth factor beta 1 level between modern dressing and conventional dressing in diabetic foot ulcer. This study applied a quasi-experimental pretest-posttest design and a consecutive sampling method of data collection. Immunohistochemical analysis of transforming growth factor beta 1 level was measured on the day 0 (pretest) and the day 4 (posttest). In this study, the modern dressing application improves transforming growth factor beta 1 level. Meanwhile, the conventional dressing application decreases transforming growth factor beta 1 level. Thus, it can be concluded that the modern dressing application can increase transforming growth factor beta 1 level.
DUKUNGAN ATASAN DAN TEMAN SEJAWAT MEMENGARUHI EKSPEKTASI PERAWAT DALAM PENERAPAN JENJANG KARIR Tuti Afriani; Rr. Tutik Sri Hariyati; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 20 No 2 (2017): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v20i2.516

Abstract

Abstrak Masalah utama yang dihadapi perawat di Indonesia adalah masalah kualitas sumber daya manusia.Sistem jenjang karir merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dukungan atasan dan teman sejawat ekspektasi perawat dalam penerapan jenjang karir di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan korelasi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 145 perawat di salah satu rumah sakit Kabupaten Bogor Jawa Barat dengan teknik simple random sampling.Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Regresi Logistik Berganda. Terdapat hubungan dukungan atasan (p value = 0,000) dan dukungan teman sejawat (p value = 0,023) dengan ekpektasi perawat terhadap penerapan jenjang karir di rumah sakit. Dukungan atasan (OR = 3,806) dan jenis kelamin (OR = 2,278) merupakan faktor yang paling dominan dengan ekspektasi perawat. Penelitian ini merekomendasikan agar pimpinan rumah sakit mendukung sistem jenjang karir dan memotivasi perawat meningkatkan kompetensi melalui sistem jenjang karir sehingga ekspektasi perawat meningkat terhadap manfaat dari sistem ini.Kata kunci: dukungan atasan, dukungan teman sejawat, ekspektasi, jenjang karir perawat.AbstractThe main problem faced by nurses in Indonesia is a nursing quality. Nursing Clinical Ladder System (CLS) is one way to improve the quality of nurses in providing nursing care. This study is aimed to identify superiors and peers support affecting nurses’ expectations towards the implementation of nursing clinical ladder system. This research is using Cross Sectional descriptive correlation and simple random sampling technique, and has involved 145 nurses at one hospital in Kabupaten Bogor Jawa Barat. Data were analyzed by Chi-Square test and Multiple Logistic Regression. There is found a significant relationships between leader’s support (p= 0,000) and colleagues’ support (p= 0,023) and the nurses' expectations towards the implementation of CLS. The leader support (OR= 3,806) and the gender factor (OR=2,278) are the dominant factors of nurses’ expectation. It is recommended that hospital leaders support CLS and motivate nurses to improve their competence through this system so that CLP will increase the nurses’ expectation to the benefits of CLS.                Keywords: superiors support, peers support, expectation, nursing clinical ladder system, 
Stimulasi Auditori Menggunakan Murottal terhadap Vital Signs Pasien Stroke Fase Akut Irman Irman; Dhea Natashia; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.603 KB) | DOI: 10.31539/jks.v4i2.1926

Abstract

This study aims to determine the effect of auditory stimulus therapy using murotal on changes in vital signs in acute phase stroke patients. This research is a Randomized Controlled Trial (RCT) with the single-blind method and parallel design without matching. The results of statistical tests using the T-test to determine the difference in the mean decrease in the five vital signs showed that there was a decrease in the average pain scale, blood pressure, and heart rate in the intervention group, which was more significant than the control group (p-value < 0,05). In conclusion, auditory stimulation therapy using murotal significantly reduces pain scale, blood pressure, and heart rate in acute phase stroke patients. Keywords: Murotal, Auditory Stimulation, Acute Phase Stroke, TTV
Intervensi Back Massage Aromaterapi terhadap Kualitas Tidur pada Pasien Diabetes Mellitus Type 2 Ahmad Syaripudin; Dhea Natashia; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.957 KB) | DOI: 10.31539/jks.v4i2.1930

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of aromatherapy back massage interventions on patients' sleep quality with type 2 diabetes mellitus. Methods This study was a randomized controlled trial. The results of this study obtained the mean value for the control group before the intervention was 4.77. After the intervention, the mean value was 5.17, which means the level of sleep quality was poor. In the intervention group, the mean value was 5.03 before the intervention, while after the intervention, the mean value was 4.30, which means an increase in sleep quality. Good. The difference in scoring between the control group's sleep quality is 1.17. The intervention group is 2.47 with a P-value of 0.001 (α <0.05), which means a significant difference in the average score of sleep quality between the control group and the intervention group. In conclusion, aromatherapy back massage intervention can significantly improve sleep quality in patients with type 2 diabetes mellitus. Keywords: Aromatherapy Back Massage, Diabetes Mellitus Type 2, Sleep Quality
Co-Authors Agung Waluyo Agustina Rifa Ahmad Asyrofi, Ahmad Alfhy Septiana Ningsih Allenidekania Allenidekania Amalia Nur Aqmarini Anak Agung Ayu Emi Primayanthi Andrian Waluya Adi Anisah Ardiana Aria Wahyuni Arif Rahman Asep Kuswandi Astuti Giantini Ati Surya Mediawat Ati Surya Mediawati Ayu Ramadhana Bejo Utomo Besral . Betty Luinta Saragih Budi Anna Keliat Cynthia Tri Wardhani Debie Dahlia Dede Kurniati Dhea Natasha Dhea Natashia Diah Arruum Dian Novita Kurniasih Dian Novita Kurniasih Dwi Suryani Edian Fitriana Elly Nurachmah Elly Nurrachmah Eni Hidayati Enie Novieastari Ermi Rabiuliya Erni Saraswati Fani Hestiana Sari Febrianti Asbaningsih, Febrianti Fitriyan Rayasari Hadi, Muhammad Hanny Handiyani Harmilah Harmilah Heri Kristianto Heri Kristianto Hilman Syarif I Ketut Suada Iin Inayah Imami Nur Rachmawati Indah Susilowati Irman Irman Janno Sinaga Junaiti Sahar Krisna Yetti Krisna Yetti Malawat Kuntarti La Ode Abd Rahman Laras Adythia Pratiwi Lina Herida Pinem Liya Arista Masfuri - Meilati Suryani Muhammad Adam Nani Nurhaeni Ni Luh Kompyang Sulisnadewi Ni Nyoman Budi Indrayanti Ni Nyoman Budi Indrayanti Nuniek Nizmah Fajriyah Nur Miladiyah Raden Siti Maryam Rahma Jumila Ratna Sitorus Ratna Sitorus Rayasari, Fitrian Renie Kumalasari Ria Andjarwati Ria Mariatul Isnaani Ria Utami Riadinni Alita Riski Oktafia Rita Erlina Rohman Azzam Ros Endah Happy Patriyani Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Sapriyanti Sapriyanti Septi Kurniasari Setiyadi, Agus Setyowati Setyowati Setyowati, Setyowati Sri Purwaningsih Sukarmin Sukarmin Sukarmin Sukarmin Sukarmin Susi Hartati Syaripudin, Ahmad Tantri Widyarti Utami Teresa Teresa Titiek Muhaeriwati Titin Sutini Tommy Indra Tri Cahyo Sepdianto Tuti Afriani Tuti Herawati Tuti Nuraini Vivi Yosafianti Pohan Yari, Yarwin Yati Afiyanti Yesi Ariani Yiyin Qamariah Takaredas Yodang Yodang Zulfa Zulfa