Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

FAKTOR PERSONIL DALAM PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA PERAWAT RUMAH SAKIT DI SEMARANG Rofi’i, Muhamad; Hariyati, Rr. Tutik Sri; Pujasari, Hening
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan pulang merupakan salah satu kegiatan dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien di rumah sakit, yang akan memberikan dampak terhadap pemendekan lama perawatan pasien di rumah sakitdan akan dapat menurunkan angka kekambuhan pasien. Pelaksanaan perencanaan pulang telah menjadi salah satu program kegiatan dalam sistem pemberian asuhan keperawatan pada klien. Namun dalam pelaksanaannya, perencanaan pulang belum sesuai dan belum optimal. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan perencanaan pulang di rumah sakit. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang secara langsung terlibat dengan perencanaan pulang ini juga sangat menentukan proses pelaksanaan perencanaan pulang. Komitmen rumah sakit juga sangat berpengaruh besar terhadap pelaksanaan perencanaan pulang bagi pasien.Faktor personil perencanaan pulang adalah orang-orang yang berkontribusi dalam perencanaan pulang yaitu perawat, dokter, petugas kesehatan di masyarakat, pasien dan anggota keluarga. Discharge planning pada perawat rumah sakit sangat penting untuk dilaksanakan di rumah sakit, karena dapat memberikan motivasi untuk mencapai kesembuhan pasien.  Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor personil yang mempengaruhi pelaksanaan discharge planning.Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel riset adalah perawat dan dokumentasi asuhan keperawatan dengan jumlah masing-masing 147dengan purposive sampling dan proporsionate sampling. Analisis riset menggunakan uji Chi Square (signifikansi 5%).Hasil penelitian adalah ada hubungan antara faktor personil discharge planning (p=0,01, α= 0,05) dengan pelaksanaan discharge planning. Perawat harus mampu untuk menjalin hubungan, komunikasi,  membuatkesepakatan dengan pasien, keluarga, dan tim kesehatan lain.
Hubungan Antara Perilaku Merawati Tim Pelayanan dengan Capaian Indikator Program Gizi Dwiantoro, Luky; Keliat, Budi Anna; Bachtiar, Adang; Hariyati, Rr Tutik Sri
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gizi buruk masih menjadi masalah di Indonesia. Hasil Riskesdes 2013 menunjukan angka gizi buruk sebesar 5,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian program gizi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama studi kualitatif untuk membangun konstruk instrumen perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer program gizi; tahap kedua studi kuantitatif untuk melihat hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian program gizi. Wawancara dilakukan terhadap 64 pelaksana gizi, untuk mengukur perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer program gizi, serta 3.200 ibu bayi/balita untuk mengukur capaian program gizi. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara perilaku merawati pimpinan kepada pelaksana, antar pelaksana, pelaksana kepada kader dan pelaksana kepada ibu bayi/balita dengan capaian program gizi; Kesimpulan menunjukan bahwa terdapat hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian indikator program gizi. Saran agar dibuat kebijakan untuk menerapkan perilaku merawati pada tim pelayanan kesehatan primer program gizi di Indonesia
Hubungan Antara Perilaku Merawati Tim Pelayanan dengan Capaian Indikator Program Gizi Dwiantoro, Luky; Keliat, Budi Anna; Bachtiar, Adang; Hariyati, Rr Tutik Sri
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.596 KB)

Abstract

Gizi buruk masih menjadi masalah di Indonesia. Hasil Riskesdes 2013 menunjukan angka gizi buruk sebesar 5,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian program gizi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama studi kualitatif untuk membangun konstruk instrumen perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer program gizi; tahap kedua studi kuantitatif untuk melihat hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian program gizi. Wawancara dilakukan terhadap 64 pelaksana gizi, untuk mengukur perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer program gizi, serta 3.200 ibu bayi/balita untuk mengukur capaian program gizi. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara perilaku merawati pimpinan kepada pelaksana, antar pelaksana, pelaksana kepada kader dan pelaksana kepada ibu bayi/balita dengan capaian program gizi; Kesimpulan menunjukan bahwa terdapat hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian indikator program gizi. Saran agar dibuat kebijakan untuk menerapkan perilaku merawati pada tim pelayanan kesehatan primer program gizi di Indonesia
APLIKASI MHEALTH DALAM DETEKSI, MONITORING DAN PERUBAHAN GAYA HIDUP PASIEN PENYAKIT JANTUNG puspita, vema tiyas; Hariyati, RR. Tutik Sri
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 15, No 2 (2019): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.258 KB) | DOI: 10.26753/jikk.v15i2.333

Abstract

Pendahuluan : Penyakit jantung memiliki prevalensi kematian dan morbiditas yang tinggi. Penyebab dari penyakit kardiovaskular ini karena merokok, meningkatnya tekanan darah, penyakit diabetes mellitus, kolesterol, obesitas, diet yang tidak sehat dan aktifitas fisik yang kurang. Ketidakpatuhan minum obat juga merupakan faktor pencetus kekambuhan. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mencegah dan monitoring pasien penyakit jantung dengan menggunakan  aplikasi mhealth. Tujuan dari studi literature ini adalah untuk mengetahui aplikasi mhealth yang dapat digunakan untuk pasien jantungMetode :Tinjaun pustaka telah dilakukan untuk mencari jurnal terkait yang dipublikasikan pada tahun 2013 sampai dengan 2018 dengan melalui pencarian database di EBSCO, CINAHL, Wiley, Scopus, Proquest, Sage Publications, Science Direct dengan kata kunci “mhealth cardiac”, “mhealth cardiac nursing”, mhealth nursing”, “mhealth smartphone application”.Hasil : berdasarkan penelusuran jurnal didapatkan lima jenis aplikasi mhealth baik yang berbasis android maupun iOS,  yaitu: AliveCor™ECG,  Wellframe Application,  Care4Heart,  HeartKeeper app, dan  HeartMapp app.Kesimpulan : Berbagai aplikasi mhealth telah dikembangkan, tetapi hanya beberapa yang sudah dilakukan uji fisibilitas dan akseptabilitas. Peran perawat sangat penting dalam memilih aplikasi yang tepat dan sesuai digunakan untuk pasien dengan gangguan jantung.Kata kunci: aplikasi kesehatan, aplikasi mhealth, penyakit jantung
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Dengan Integrated Clinical Pathway Terhadap Mutu Pelayanan Keperawatan Jayanti, Lia Dwi; Hariyati, Rr. Tutik Sri
Syntax Idea Vol 2 No 2 (2020): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-idea.v2i2.148

Abstract

Integrated Clinical pathway (ICP) adalah rencana asuhan pasien terintegrasi dan terkoordinasi efektif antar multidisiplin dengan mendayagunakan sumber daya yang ada secara efisien dalam pelayanan kesehatan. Implementasi Clinical pathway bisa menjadi fasilitas dalam tercapainya peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Akan tetapi, pengembangan dan penerapan ICP di Rumah Sakit tidaklah mudah karena pendokumentasian ICP dilakukan multidisiplin maka memerlukan pengetahuan yang mumpuni dan keterampilan klinis yang baik dalam menerapkan clinical pathway. Tujuan dari tinjauan literature review ini adalah untuk mengetahui pengembangan sistem informasi manajemen dengan Integrated Clincal Pathway terhadap mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit. Studi ini menggunakan perangkat penelitian PICO (Population, Intervention, Comparison, Outcome) dengan mengambil sumber dari EBSCO, ProQuest, Scopus, JKI dan artikel lain. Studi ini menunjukkan bahwa ICP yang terintegrasi dengan sistem informasi manajemen dapat mengefisienkan waktu serta tenaga saat pemberian asuhan keperawatan professional. Penerapan sosialisasi, pelatihan dan evaluasi Clinical pathway yang optimal dapat. mengeskalasi mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit Kata kunci: Clinical Pathway, Manajemen Keperawatan, Mutu Pelayanan, Sistem Informasi
Nurse Perceptions and Satisfaction of Assessments Competencies Process: A Cross Sectional Study Hariyati, Rr.Tutik Sri; Handiyani, Hanny; Setyowati, Setyowati; Sukihananto, Sukihananto; Purwaningsih, Sri; Sugihasih, Sugihasih
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2020.15.1.1031

Abstract

Professional Competency is a topic of great issues in care and practice, particularly health care disciplines such as nursing. Nursing competence is the ability to demonstrate knowledge, skill, professional attitude and ability to take a clinical decision practice. The purpose of the study was explored nurse perception of a competencies assessment process. Data were collected using a questionnaire and involved a proportional random sample of 410 nurses practitioner.  They were analyzed using descriptive statistical methods: mean, median and standard deviation. Result: Many nurses not satisfied taken assessment competencies using examination approach and summative by assessor (mean: 48.07, SD: 4.7, CI: 47.6-48.52) and  education background correlated significant with satisfaction, in while BN has lower satisfaction than Diploma (Dip:48.35; BN:47.1; p=0.18)  Conclusion and Implication: many nurses felt unsatisfied using examination and summative assessment approach and better for management to evaluate of process and improve assessment competency process. Ongoing professional performance evaluation (OPPE) can be developed to improve the competency evaluation
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Dengan Integrated Clinical Pathway Terhadap Mutu Pelayanan Keperawatan Jayanti, Lia Dwi; Hariyati, Rr. Tutik Sri
Syntax Idea Vol 2 No 2 (2020): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-idea.v2i2.148

Abstract

Integrated Clinical pathway (ICP) adalah rencana asuhan pasien terintegrasi dan terkoordinasi efektif antar multidisiplin dengan mendayagunakan sumber daya yang ada secara efisien dalam pelayanan kesehatan. Implementasi Clinical pathway bisa menjadi fasilitas dalam tercapainya peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Akan tetapi, pengembangan dan penerapan ICP di Rumah Sakit tidaklah mudah karena pendokumentasian ICP dilakukan multidisiplin maka memerlukan pengetahuan yang mumpuni dan keterampilan klinis yang baik dalam menerapkan clinical pathway. Tujuan dari tinjauan literature review ini adalah untuk mengetahui pengembangan sistem informasi manajemen dengan Integrated Clincal Pathway terhadap mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit. Studi ini menggunakan perangkat penelitian PICO (Population, Intervention, Comparison, Outcome) dengan mengambil sumber dari EBSCO, ProQuest, Scopus, JKI dan artikel lain. Studi ini menunjukkan bahwa ICP yang terintegrasi dengan sistem informasi manajemen dapat mengefisienkan waktu serta tenaga saat pemberian asuhan keperawatan professional. Penerapan sosialisasi, pelatihan dan evaluasi Clinical pathway yang optimal dapat. mengeskalasi mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit Kata kunci: Clinical Pathway, Manajemen Keperawatan, Mutu Pelayanan, Sistem Informasi
EFEKTIVITAS FAMILY INTERVENTIONS DALAM MENURUNKAN RISIKO RELAPS PADA PASIEN SKIZOFRENIA: A SYSTEMATIC REVIEW Wulandari, Dewi; Keliat, Budi Anna; Hariyati, Rr. Tutik Sri
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 3 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2006.657 KB) | DOI: 10.35730/jk.v12i3.430

Abstract

Latar belakang masalah: Skizofrenia merupakan gangguan psikiatri yang menimbulkan disabilitas yang cukup luas serta dicirikan oleh suatu siklus kekambuhan. Family interventions memfasilitasi pemulihan pasien skizofrenia di masyarakat dan meningkatkan keterlibatan keluarga dalam pengobatan sehingga efektif dalam mengurangi risiko relaps dan rehospitalisasi.Tujuan: Tujuan dari studi ini adalah melakukan systematic review terhadap artikel hasil penelitian yang menguji efektivitas family interventions terhadap risiko relaps pasien skizofrenia.Metode: Metode yang digunakan adalah pencarian pada database Proquest, ScienceDirect, dan Wiley Online yang dipublikasikan 10 tahun terakhir (2011-2021) untuk mengidentifikasi penelitian eksperimen yang relevan. Kata kunci yang digunakan adalah schizophrenia or psychosis AND “family intervention” or “family psychoeducation”, AND prevent relapse or recurrence.Hasil: Telaah terhadap 8 artikel menunjukkan bahwa family interventions dapat mengurangi gejala, risiko relaps dan rehospitalisasi, serta meningkatkan keterampilan sosial.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Fatigue Pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis Rumentalia Sulistini; Krisna Yetti; Rr. Tutik Sri Hariyati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 2 (2012): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i2.30

Abstract

Chronic Kidney Disease merupakan kumpulan sindrom klinik dengan penurunan fungsi ginjal progresif. Prevalensi fatiguetinggi pada pasien hemodialisis. Penelitian ini bertujuan menjelaskan faktor yang berhubungan dengan Fatigue pada pasienyang menjalani hemodialisis. Desain penelitian analitik observasional. Teknik non probability sampling. Hasil penelitian tidakada hubungan tingkat fatigue dengan pekerjaan (p= 0,732; α= 0,05), status dukungan (p= 0,679; α= 0,05), jenis kelamin (p=0,914; α= 0,05), frekuensi (p= 0,676; α= 0,05), jarak fasilitas (p= 0,149; α= 0,05), komplikasi (p= 0,062; α= 0,05), merokok(p= 0,062; α= 0,05), alkohol (p= 0,075; α= 0,05), riwayat penyakit (p= 0,42; α= 0,05), dan status nutrisi (p= 0,168; α= 0,05).Ada hubungan tingkat fatigue dengan latihan fisik (p= 0,027; α= 0,05), lama menjalani hemodialisis (p= 0,019; α= 0,05), kadarhemoglobin (p= 0,029; α= 0,05), penghasilan (p= 0,07; α= 0,05), dan pendidikan (p= 0,040; α= 0.05). Faktor dominan adalahpenghasilan. Perawat hemodialisis diharapkan memonitoring fatigue, memberikan pendidikan kesehatan tentang latihan fisikdan memberikan asuhan keperawatan holistik.
Kompetensi Perawat Puskesmas dan Tingkat Keterlaksanaan Kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Yuyun Tafwidhah; Elly Nurachmah; Rr. Tutik Sri Hariyati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i1.43

Abstract

Perkesmas merupakan upaya program pengembangan puskesmas yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajibdan upaya kesehatan pengembangan lainnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kompetensi perawat puskesmasdan tingkat keterlaksanaan kegiatan perkesmas di Kota Pontianak. Desain penelitian adalah analitik korelasi secara crosssectional dengan sampel 118 perawat. Analisis data dengan Chi-Square, uji t independen, dan regresi logistik. Hasil analisismenunjukkan adanya hubungan antara kompetensi perawat puskesmas dan tingkat keterlaksanaan kegiatan perkesmas (p=0,000; α= 0,05). Lebih lanjut diketahui bahwa terdapat interaksi antara kompetensi dan pelatihan. Penelitian ini merekomendasikanpeningkatan kompetensi perawat guna keoptimalan pelaksanaan perkesmas melalui pelatihan, pembinaan melalui tim yangditugasi, ataupun kerja sama dengan teman sejawat serta memberikan dukungan berupa kebijakan untuk penghargaan dansanksi seperti jenjang karir perawat.