p-Index From 2019 - 2024
5.842
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Jurnal Hortikultura Indonesia JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Jurnal Komunikasi Pembangunan Jurnal Penyuluhan Jurnal Agribisnis dan Ekonomi Pertanian Jurnal Manajemen dan Agribisnis Buletin Peternakan Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan Sosiohumaniora Jurnal Manajemen Teknologi JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Jurnal Hortikultura Jurnal Agro Ekonomi Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) Forum Agribisnis WARTAZOA Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences AGRISE Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM) E-Journal AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research MIX : Jurnal Ilmiah Manajemen AGRIMOR Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen Jurnal SEPA (Social Economic and Agribusiness Journal) Informatika Pertanian Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis) Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Jurnal Sosial Humaniora JURNAL AGRIBISAINS Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Jurnal Manajemen Jurnal Bisnis Tani Jurnal Agro Ekonomi Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Journal of Food System and Agribusiness (JoFSA) Jurnal Agristan Jurnal Penyuluhan Pertanian Agroteksos International Journal of Agriculture System Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar

Struktur dan Integrasi Pasar Kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah Putri, Mega Amelia; Fariyanti, Anna; Kusnadi, Nunung
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kopi Arabika Gayo merupakan komoditas utama di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Sebagian besar (86%) produksi kopi diekspor ke pasar dunia. Selama tahun 2006-2012, pergerakan harga kopi di tingkat eksportir mengalami kenaikan sebesar 17,18%, namun di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 1,73%. Penelitian ini bertujuan menganalisis struktur dan integrasi pasar kopi Arabika Gayo. Data yang digunakan merupakan data time series harga bulanan kopi selama tahun 2008-2012. Analisis struktur pasar ditentukan melalui rasio konsentrasi empat perusahaan terbesar (CR4) dan hambatan masuk pasar melalui nilai skala efisiensi minimum (Minimum Efficiency Scale/MES). Analisis integrasi pasar menggunakan model yang telah dikembangkan oleh Ravallion (1986). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rasio empat perusahaan terbesar (CR4) di tingkat eksportir sebesar 71,12% dan terdapat hambatan masuk pasar yang ditunjukkan dengan nilai MES sebesar 28,53%. Karakteristik struktur pasar menunjukkan bahwa pasar terkonsentrasi dengan tingkat persaingan yang kecil. Struktur pasar yang terbentuk mengarah pada struktur pasar oligopsonistik dan terdapat lembaga pemasaran yang dominan dalam proses penentuan harga yaitu eksportir. Selain itu, analisis integrasi pasar menunjukkan bahwa pasar kopi di tingkat petani tidak terintegrasi dengan eksportir baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses penentuan harga petani cenderung sebagai penerima harga.Kata Kunci: Kopi Arabika Gayo, struktur pasar, integrasi pasar, harga, oligopsonistikArabica Gayo Coffee is the main commodity of Central Aceh and Bener Meriah regencies. Almost 86 percents of coffee bean produced from those areas is exported to the world market. Though the coffee price increased 17.18 percent at the exporter level during 2006 to 2012, but at the farm level the price of coffee decreased 1.73 percent. The purpose of this study was to analyze the structure and integration market of Arabica Gayo coffee. The data used was monthly time series of prices during 2008 to 2012. The analysis of market structure is determined by the concentration ratio of four large firms (CR4) and barriers to market entry through the Minimum Efficiency Scale (MES) value. The analysis of market integration used models that have been developed by Ravallion (1986). Research results showed that the market concentration ratio (CR4) at the exporter level was 71.12 percents and there were barriers to enter the Arabica Gayo coffee market with MES of 28.53 percents. These structural characteristics indicated that market structure is concentrated with a small level of competition. The market structure is oligopsonistic and there is a single marketing institution which determine the Arabica Gayo coffee price. This single institution is exporter. In addition, analysis of market integration showed that the coffee market at the farm level was not integrated with the exporter level in the long and short term. These analysis showed that the farmers are price taker.
Analisis Perdagangan Kakao Indonesia di Pasar Internasional Suryana, Anggita Tresliyana; Fariyanti, Anna; Rifin, Amzul
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

pertumbuhan konsumsi dunia. Sejak pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan pajak ekspor kakao biji dalam rangka untuk mengembangkan industri pengolahan kakao, ada perubahan dalam komposisi ekspor kakao. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan kakao Indonesia di pasar internasional. Pengukuran menggunakan Gravity Model menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap ekspor kakao biji Indonesia adalah GDP riil per kapita negara tujuan, nilai tukar, dan bea keluar kakao biji. Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap ekspor kakao powder Indonesia adalah GDP riil per kapita Indonesia dan negara-negara tujuan serta nilai tukar, sementara semua variabel yang signifikan dalam mempengaruhi ekspor kakao butter. Implikasi dari hasil penelitian adalah Indonesia dapat meningkatkan pangsa pasarnya dengan lebih memprioritaskan mengekspor kakao biji ke Cina. Kakao butter pangsa pasar sebaiknya ditingkatkan di Cina dan Australia, sedangkan untuk kakao powder, negara yang dapat ditingkatkan pangsa pasarnya adalah Rusia.Kata Kunci: Kakao biji, kakao butter, kakao powder, ekspor, Gravity ModelIndonesia is one of the largest cocoa producer and exporter in the world. Cocoa international market has great potential regarding world’s consumption growth. Therefore, Indonesia is expected to take advantage on existing opportunities. Since the government of Indonesia implemented export tax policy on cocoa beans in order to develop cocoa processing industry, there were changes in the composition of cocoa export. The objective of this study was to analyze factors that influence Indonesia’s cocoa trade in international market, by using Gravity Model. The result showed that variables that influence Indonesia’s cocoa beans exports significantly are real GDP per capita of destination countries, exchange rate, and cocoa beans export tax. Indonesia’s cocoa powder exports is significantly influnced by real GDP per capita of Indonesia and destination countries, and exchange rate, while all variables are significant in influencing cocoa butter export. The implications of this findings are Indonesia can increase market share by prioritizing of cocoa beans export to China. In the meantime, cocoa butter should be increasing market share in China and Australia, and cocoa powder in Rusia.
Efisiensi Produksi Kakao Fermentasi pada Perkebunan Rakyat di Bali dengan Pendekatan Stochastic Frontier Rinaldi, Jemmy; Fariyanti, Anna; Jahroh, Siti
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Tabanan adalah sentra produksi kakao di Bali yang sebagian besar adalah perkebunan rakyat dengan produktivitas kakaoyang dihasilkan semakin rendah. Daerah ini juga pernah menerapkan proses fermentasi biji kakao dengan harapan dapat meningkatkanpendapatannya, tetapi teknologi tersebut mulai ditinggalkan oleh petani. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menganalisis faktorfaktoryang mempengaruhi produksi biji kakao di Bali, (2) menganalisis efisiensi produksi biji kakao yang dihasilkan petani di Balidengan menerapkan teknologi fermentasi, dan (3) menganalisis pendapatan usahatani kakao dengan menerapkan teknologi fermentasipada perkebunan rakyat di Bali. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dengan metode survei menggunakankuesioner. Responden dalam kajian ini sebanyak 100 orang petani kakao yang terbagi menjadi 40 orang petani kakao yang tidakmelakukan fermentasi dan 60 orang yang melakukan fermentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan stochastic frontiermenggunakan alat analisis front 4.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh positif terhadap peningkatanproduksi kakao adalah tenaga kerja, pestisida dan luas lahan, sedangkan faktor yang berpengaruh negatif adalah umur tanaman.Produksi kakao di tingkat perkebunan rakyat telah efisien dilakukan, tetapi proses pengolahan biji kakao dengan teknologi fermentasimemiliki tingkat efisiensi yang lebih kecil dibandingkan tidak difermentasi. Tingkat pendapatan usahatani kakao per hektar per tahundengan menerapkan teknologi fermentasi Rp. 5.014.877,44 lebih besar dibandingkan tidak menerapkan teknologi fermentasi, yaituRp. 4.654.809,24. Penerapan teknologi fermentasi pada proses pengolahan biji kakao dapat meningkatkan pendapatan petani.Kata Kunci: Kakao, efisiensi produksi, stochastic frontier, teknologi fermentasiTabanan District is a cocoa production center in Bali by which the crops are mostly grown in small-scale and low in productivity as well. In this areafarmers had implemented fermentation process of cocoa beans to increase their income, although the technology was left. The objectives of this studywere: (1) to analyze the factors affecting the production of cocoa beans in Bali, and (2) to analyze efficiency of cocoa production by farmers in Bali,and (3) to analyze cocoa farm income for the farmers having implemented the fermentation technology. A questionnaire survey was conducted for 100cocoa farmers consisting of 60 farmers having implemented the fermentation technology and 40 farmers did not. Front 4.1 analysis was employed inorder to estimate the stochastic frontier production. The results showed that factors like labor, pesticides and land area had positive correlation inincreasing of cocoa production. In contrast, plant age had the negative correlation. In general small-scale cocoa farmers were efficient. In addition,the farmers who implemented the fermentation technology seemed to be less efficient compared to farmers who did not implement the technology.However, the farmers who implemented the fermentation technology seemed to have higher income of Rp. 5.014.877,44 being high compared tothose who did not implement the technology of Rp 4.654.809,24. The implementation of fermentation technology in cocoa beans could increasefarmers’ income.
Analisis Efisiensi Teknis Perkebunan Kakao Rakyat di Provinsi Lampung Dewi Mulia Sari; Anna Fariyanti; Netti Tinaprilla
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v4n1.2017.p31-40

Abstract

Produktivitas yang rendah masih merupakan masalah utama pada perkebunan kakao rakyat, salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah rehabilitasi tanaman. Tujuan penelitian adalah (1) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi biji kakao, (2) menganalisis tingkat efisiensi teknis, dan (3) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi teknis pada perkebunan kakao rakyat di Provinsi Lampung. Penelitian dilakukan dengan metode survei di Kabupaten Tanggamus dan Pringsewu, Lampung, mulai bulan September sampai November 2015. Sampel petani ditentukan secara purposive, sebanyak 32 petani masing-masing untuk perkebunan kakao yang direhabilitasi dengan teknik sambung samping dan yang tidak direhabilitasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis frontier stokastik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 faktor yang memengaruhi produksi kakao rakyat di Provinsi Lampung, di antaranya luas lahan, pupuk kimia, tenaga kerja dalam keluarga (TKDK), dan tenaga kerja luar keluarga (TKLK). Perkebunan kakao tersebut dinilai efisien secara teknis (ET = 0,82), dan faktor-faktor yang memengaruhinya adalah umur petani, jumlah tanggungan keluarga petani, keanggotaan kelompok tani, dan aplikasi sambung-samping. Rehabilitasi dengan teknik sambung samping memiliki nilai ET = 0,92 dibandingkan dengan yang tidak direhabilitasi ET = 0,73. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi upaya peningkatan produktivitas kakao rakyat di Provinsi Lampung, khususnya pemerintah daerah setempat yang diharapkan lebih meningkatkan perhatiannya terhadap faktor-faktor yang nyata memengaruhi produksi kakao rakyat di daerahnya. Selain itu, diharapkan juga adanya peningkatan dukungan dan fasilitasi terhadap program rehabilitasi kakao dengan metode sambung-samping.
Struktur dan Integrasi Pasar Kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah Mega Amelia Putri; Anna Fariyanti; Nunung Kusnadi
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v4n1.2013.p47-54

Abstract

Kopi Arabika Gayo merupakan komoditas utama di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Sebagian besar (86%) produksi kopi diekspor ke pasar dunia. Selama tahun 2006-2012, pergerakan harga kopi di tingkat eksportir mengalami kenaikan sebesar 17,18%, namun di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 1,73%. Penelitian ini bertujuan menganalisis struktur dan integrasi pasar kopi Arabika Gayo. Data yang digunakan merupakan data time series harga bulanan kopi selama tahun 2008-2012. Analisis struktur pasar ditentukan melalui rasio konsentrasi empat perusahaan terbesar (CR4) dan hambatan masuk pasar melalui nilai skala efisiensi minimum (Minimum Efficiency Scale/MES). Analisis integrasi pasar menggunakan model yang telah dikembangkan oleh Ravallion (1986). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rasio empat perusahaan terbesar (CR4) di tingkat eksportir sebesar 71,12% dan terdapat hambatan masuk pasar yang ditunjukkan dengan nilai MES sebesar 28,53%. Karakteristik struktur pasar menunjukkan bahwa pasar terkonsentrasi dengan tingkat persaingan yang kecil. Struktur pasar yang terbentuk mengarah pada struktur pasar oligopsonistik dan terdapat lembaga pemasaran yang dominan dalam proses penentuan harga yaitu eksportir. Selain itu, analisis integrasi pasar menunjukkan bahwa pasar kopi di tingkat petani tidak terintegrasi dengan eksportir baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses penentuan harga petani cenderung sebagai penerima harga.Kata Kunci: Kopi Arabika Gayo, struktur pasar, integrasi pasar, harga, oligopsonistikArabica Gayo Coffee is the main commodity of Central Aceh and Bener Meriah regencies. Almost 86 percents of coffee bean produced from those areas is exported to the world market. Though the coffee price increased 17.18 percent at the exporter level during 2006 to 2012, but at the farm level the price of coffee decreased 1.73 percent. The purpose of this study was to analyze the structure and integration market of Arabica Gayo coffee. The data used was monthly time series of prices during 2008 to 2012. The analysis of market structure is determined by the concentration ratio of four large firms (CR4) and barriers to market entry through the Minimum Efficiency Scale (MES) value. The analysis of market integration used models that have been developed by Ravallion (1986). Research results showed that the market concentration ratio (CR4) at the exporter level was 71.12 percents and there were barriers to enter the Arabica Gayo coffee market with MES of 28.53 percents. These structural characteristics indicated that market structure is concentrated with a small level of competition. The market structure is oligopsonistic and there is a single marketing institution which determine the Arabica Gayo coffee price. This single institution is exporter. In addition, analysis of market integration showed that the coffee market at the farm level was not integrated with the exporter level in the long and short term. These analysis showed that the farmers are price taker.
Analisis Perdagangan Kakao Indonesia di Pasar Internasional Anggita Tresliyana Suryana; Anna Fariyanti; Amzul Rifin
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v1n1.2014.p29-40

Abstract

pertumbuhan konsumsi dunia. Sejak pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan pajak ekspor kakao biji dalam rangka untuk mengembangkan industri pengolahan kakao, ada perubahan dalam komposisi ekspor kakao. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan kakao Indonesia di pasar internasional. Pengukuran menggunakan Gravity Model menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap ekspor kakao biji Indonesia adalah GDP riil per kapita negara tujuan, nilai tukar, dan bea keluar kakao biji. Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap ekspor kakao powder Indonesia adalah GDP riil per kapita Indonesia dan negara-negara tujuan serta nilai tukar, sementara semua variabel yang signifikan dalam mempengaruhi ekspor kakao butter. Implikasi dari hasil penelitian adalah Indonesia dapat meningkatkan pangsa pasarnya dengan lebih memprioritaskan mengekspor kakao biji ke Cina. Kakao butter pangsa pasar sebaiknya ditingkatkan di Cina dan Australia, sedangkan untuk kakao powder, negara yang dapat ditingkatkan pangsa pasarnya adalah Rusia.Kata Kunci: Kakao biji, kakao butter, kakao powder, ekspor, Gravity ModelIndonesia is one of the largest cocoa producer and exporter in the world. Cocoa international market has great potential regarding world’s consumption growth. Therefore, Indonesia is expected to take advantage on existing opportunities. Since the government of Indonesia implemented export tax policy on cocoa beans in order to develop cocoa processing industry, there were changes in the composition of cocoa export. The objective of this study was to analyze factors that influence Indonesia’s cocoa trade in international market, by using Gravity Model. The result showed that variables that influence Indonesia’s cocoa beans exports significantly are real GDP per capita of destination countries, exchange rate, and cocoa beans export tax. Indonesia’s cocoa powder exports is significantly influnced by real GDP per capita of Indonesia and destination countries, and exchange rate, while all variables are significant in influencing cocoa butter export. The implications of this findings are Indonesia can increase market share by prioritizing of cocoa beans export to China. In the meantime, cocoa butter should be increasing market share in China and Australia, and cocoa powder in Rusia.
Efisiensi Produksi Kakao Fermentasi pada Perkebunan Rakyat di Bali dengan Pendekatan Stochastic Frontier Jemmy Rinaldi; Anna Fariyanti; Siti Jahroh
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v4n1.2013.p81-90

Abstract

Kabupaten Tabanan adalah sentra produksi kakao di Bali yang sebagian besar adalah perkebunan rakyat dengan produktivitas kakaoyang dihasilkan semakin rendah. Daerah ini juga pernah menerapkan proses fermentasi biji kakao dengan harapan dapat meningkatkanpendapatannya, tetapi teknologi tersebut mulai ditinggalkan oleh petani. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menganalisis faktorfaktoryang mempengaruhi produksi biji kakao di Bali, (2) menganalisis efisiensi produksi biji kakao yang dihasilkan petani di Balidengan menerapkan teknologi fermentasi, dan (3) menganalisis pendapatan usahatani kakao dengan menerapkan teknologi fermentasipada perkebunan rakyat di Bali. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dengan metode survei menggunakankuesioner. Responden dalam kajian ini sebanyak 100 orang petani kakao yang terbagi menjadi 40 orang petani kakao yang tidakmelakukan fermentasi dan 60 orang yang melakukan fermentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan stochastic frontiermenggunakan alat analisis front 4.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh positif terhadap peningkatanproduksi kakao adalah tenaga kerja, pestisida dan luas lahan, sedangkan faktor yang berpengaruh negatif adalah umur tanaman.Produksi kakao di tingkat perkebunan rakyat telah efisien dilakukan, tetapi proses pengolahan biji kakao dengan teknologi fermentasimemiliki tingkat efisiensi yang lebih kecil dibandingkan tidak difermentasi. Tingkat pendapatan usahatani kakao per hektar per tahundengan menerapkan teknologi fermentasi Rp. 5.014.877,44 lebih besar dibandingkan tidak menerapkan teknologi fermentasi, yaituRp. 4.654.809,24. Penerapan teknologi fermentasi pada proses pengolahan biji kakao dapat meningkatkan pendapatan petani.Kata Kunci: Kakao, efisiensi produksi, stochastic frontier, teknologi fermentasiTabanan District is a cocoa production center in Bali by which the crops are mostly grown in small-scale and low in productivity as well. In this areafarmers had implemented fermentation process of cocoa beans to increase their income, although the technology was left. The objectives of this studywere: (1) to analyze the factors affecting the production of cocoa beans in Bali, and (2) to analyze efficiency of cocoa production by farmers in Bali,and (3) to analyze cocoa farm income for the farmers having implemented the fermentation technology. A questionnaire survey was conducted for 100cocoa farmers consisting of 60 farmers having implemented the fermentation technology and 40 farmers did not. Front 4.1 analysis was employed inorder to estimate the stochastic frontier production. The results showed that factors like labor, pesticides and land area had positive correlation inincreasing of cocoa production. In contrast, plant age had the negative correlation. In general small-scale cocoa farmers were efficient. In addition,the farmers who implemented the fermentation technology seemed to be less efficient compared to farmers who did not implement the technology.However, the farmers who implemented the fermentation technology seemed to have higher income of Rp. 5.014.877,44 being high compared tothose who did not implement the technology of Rp 4.654.809,24. The implementation of fermentation technology in cocoa beans could increasefarmers’ income.
Co-Authors Abd Fajar Adhitya Marendra Kiloes Ahsanah Mukarromah Arifin Al Jaktsa Al Jaktsa Alfira Yanamisra Ali Djamhuri Amzul Rifin Andriyono Kilat Adhi Anggita Tresliyana Anggita Tresliyana Suryana Anisa Dwi Utami ari abdul rouf Ari Abdul Rouf Arief Daryanto Arief Daryanto Arief Daryanto Arif Ravi Wibowo Astina Astina Astri Aminova Putri Astuti Rahmawati Astuti Rahmawati Astuti Rahmawati Bambang Juanda Bayu Sumantri Bayu Sumantri Bella Septiana Bonar Marulitua Sinaga Budi Yoko Burhanuddin Burhanuddin Dadan Permana Darwis Abubakar Deda Annasia Yuliastri Dewi Mulia Sari Dwi Rachmina DWI SURYANTO Elvina Elvina Fadila Jzuqynova Burhani Fadila Jzuqynova Burhani Fadilla Ristya Aminda Faroby Falatehan Faroby Faletehan Fauji Yamin Fauji Yamin Fredinan Yulianda Halil (1 Hardiyanti Sultan Hari Hermawan Harianto Haris F. Aldila Haris Fatori Aldila Hartoyo, Sri Hasnah Sabrina Siregar Hasnawati Hasnawati Indah Kartika Sandra Iqbal Reza Fazlurrahman Irawan Wibisonya Jemmy Rinaldi JEMMY RINALDI Joko Purwono Jufri Muhammad Jullyo Gideon Rohi Kania Larasati Hartoyo Krisnamurthi, Bayu Kuntjoro Kuntjoro Kuntjoro, nFN Kurniasari, Novia Tri Lola Rahmadona Lukman M. Baga Lukman M. Baga Lukytawati Anggraeni M. Wildan Sayid Akbar Mahendra, Roy Mariyah Mariyah Martauli, Elvin Desi Mayhilda Nitami Mega Amelia Putri Mega Amelia Putri, Mega Amelia Mega Mustika Mirfatul Hidayah Muhamad Ridwan Muhammad Firdaus Muhammad Ismail Natasa Apriana Netti Tinaprilla nFN Kuntjoro nFN Puspitasari Nia Kurniawati Hidayat Nia Kurniawati Hidayat Normal Bivariant Padangaran Nunung Kusnadi Nur Fatonny Nurdiyah Nurdiyah Nurul Lainan Najmi Nurul Risti Mutiarasari Prasetyo, Kunandar Pratica Dewi Prihantini, Campina Illa Purwanti, Nurani Yuni Putri Larasati Widhiasih Putri Larasati Widhiasih R.R. Ajeng Pratiwi Indah Kusumarini Rachmat Pambudy Ratna Winandi Ratna Winandi Asmarantaka Relanti Irene Sopacua Reny Hidayati Rina Karuniawati Rina Karuniawati Ristiyanto, Nirwan Rita Nurmalia Rita Nurmalina Salsabila, Unik Hanifah Setiyaningsih Setiyaningsih Siti Jahroh Siti Jahroh Siti Syamsiah Siti Syamsiah Sri . Handayani Sri Ariani Safitri Sri Ariani Safitri Sri Hartoyo Sri Hartoyo Sri Hartoyo Sri Hartoyo Sri Hartoyo - Sri Mulatsih Sri Utami Kuntjoro Sriyani Wahyuni Tangahu Suharno Sumantri, Bayu Suryana, Anggita Tresliyana Suryo Wiyono Syaima Teki Sinatria Theresia, Valentina Timbul Rasoki Trees Augustine Pattiasina Umbu Joka Ummy Qalsum Valentina Theresia Valentina Theresia Vela Rostwentivaivi Vera Erviana vista uli sihombing Wahyu Budi Priatna Wanti Fitrianti Wianggawati, Hesty Dharmanita Winandi, Ratna Wujud Rolesya Yusalina Yusalina Yusman Syaukat Yusman Syaukat Yusman Syaukat