Rasbora tawarensis is an endemic fish in Lake Laut Tawar, Central Aceh. The study aims to determine growth, mortality, and exploitation rate of R. tawarensis. The research was conducted in March-May 2010 at five stations representing all zones of Laut Tawar Lake. The fish were caught by experimental gillnets with the mesh size from 3/8, 5/9, 5/8, and 3/4 inches (stations I, II, III and IV) and trap (didisen) (Station V). The analysis which is used the length-weight relationship, condition factor, growth, mortality, and exploitation rate. The result showed that the growth pattern of R. tawarensis for both male and female at station I,II, and V were allometric negative; while at station III and IV were isometric. The highest condition factors of male found at station III and female at station V. The von Bertalanffy growth functions Lt = 130.2 (1 - e('16 (t +04). The total mortality rate of R. tawarensis was 11.038 year-1 with exploitation rate was 0.8. AbstrakRasbora tawarensis merupakan ikan endemik yang ditemukan di Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pertumbuhan, mortalitas dan laju eksploitasi ikan R. tawarensis. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2010 di lima stasiun yang mewakili seluruh zona di Danau Laut Tawar. Ikan ditangkap menggunakan jaring insang percobaan (stasiun I, II, III, dan IV) dan perangkap (didisen) (stasiun V). Ukuran mata jaring yang digunakan 3/8, 5/9, 5/8 dan 3/4 inci. Analisis yang digunakan yaitu hubungan panjang bobot, faktor kondisi, pendugaan parameter pertumbuhan, mortalitas dan laju eksploitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan R. tawarensis gabungan jantan dan betina bersifat allometrik negatif di stasiun I, II dan V pola, bersifat isometrik dan di stasiun III dan IV. Faktor kondisi tertinggi ikan jantan pada stasiun III dan betina pada stasiun V. Persamaan pertumbuhan von Bertalanffy gabungan jantan dan betina Lt=130,2 (1 - e(-1,6 (t +0,4). Laju mortalitas total (Z) ikan sebesar 11,038 tahun-1 dengan laju eksploitasi sebesar 0,8.