Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan

STUDI ETNOZOOLOGI IKAN CEMPEDIK DI SUNGAI LENGGANG, GANTUNG, KABUPATEN BELITUNG TIMUR ARDIANSYAH KURNIAWAN; YULIAN FAKHRURROZI; ANDRI KURNIAWAN
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1027.849 KB)

Abstract

Ikan Cempedik menjadi salah satu entitas perikanan air tawar di Kabupaten Belitung Timur. Masyarakat banyak memanfaatkan kelimpahan ikan ini pada musim penghujan melalui aktivitas penangkapan di Bendungan Pice. Namun hal ini tidak terjadi pada musim kemarau dikarenakan Ikan Cempedik sangat sulit ditemukan di bendungan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi Ikan Cempedik melalui pendekatan etnozoologi sebagai upaya untuk mengembangkan potensi ikan air tawar di Kabupaten Belitung Timur, khususnya Ikan Cempedik serta mempertahankan keberadaan Ikan Cempedik dari eksploitasi berlebihan. Cara penangkapan Ikan Cempedik masih menggunakan peralatan tradisional dengan sistem menjebak yang dimodifikasi yaitu bubu dan sero yang sebelumnya berbahan bambu digantikan dengan waring sebagai penutup rangka. Mulut sero ditempatkan berlawanan arah dengan arus sungai. Sementara penangkapan di Bendungan Pice menggunakan jaring pengumpul untuk mengambil Ikan Cempedik yang terbawa arus dan berloncatan. Masyarakat memiliki pemahaman terhadap Ikan Cempedik dengan menempatkan posisi dan lokasi yang sesuai dengan kebiasaan Ikan Cempedik bermigrasi pada awal musim penghujan. Waktu penangkapan Ikan Cempedik terbanyak pada 7 sampai 10 hari pertama musim penghujan karena munculnya arus sungai pada waktu tersebut. Ikan Cempedik dipasarkan pada pasar lokal dengan harga Rp.10.000 per calong (Rp. 40.000/kg). Penangkapan Ikan Cempedik dengan sero waring menjadikan tangkapan ikan tidak selektif terutama pada ukuran ikan, sehingga berpotensi mengganggu populasi pada habitat asli jika terjadi penangkapan pada ikan berukuran kecil. Potensi pasar lokal dan habitat alamiah Sungai Lenggang perlu dikembangkan budidaya Ikan Cempedik agar berkelanjutan dan tidak mengandalkan tangkapan alam di masa mendatang.
ANALISIS REDUKSI LIMBAH NITROGEN BERDASARKAN JENIS MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PROTEIN PAKAN BERBEDA PADA BUDIDAYA IKAN LELE DENGAN SISTEM AKUAPONIK Euis Asriani; Ardiansyah Kurniawan
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 1 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.453 KB)

Abstract

Aquaponic technology is a bio-integrated farming system using resirculation of water from aquaculture to the plants and vice versa . It is a simple technology can be used to cultivate nonproductive land, even a narrow land to produce double production, namely fishes and plants. A basic principle from this technology is an application of zero waste aquaculture through water resirculation process contains fisheries organic waste that can be used as a nutrition for plants upon it. This research purposed to analyze the content of aquatic nitrogen waste gained from catfish aquaculture, know about significant influence of aquaponic to the ability of nitrogen waste reduction, and analyze the reduction ability of charcoal chaff and sawdust as a type planting from aquaponic. Based on the block random design with F-test gained that the differences of protein concentration on feed and types of planting media didn’t give a significant influence to the reduction of nitrogen waste, in this case ammonia and nitrit. But manually can be seen that charcoal chaff more effective in reducting ammonia and nitrit than sawdust.
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK BUNGA MARIGOLD (Tagetas erecta) DAN UDANG REBON PADA PAKAN TERHADAP KECERAHAN WARNA IKAN KOI (Cyprinus carpio carpio) Erlan Widinata; Khoirul muslih; Ardiansyah kurniawan
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 10 No 2 (2016): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.549 KB)

Abstract

Ikan koi merupakan jenis ikan hias yang memiliki warna dan bentuk tubuh yang menarik. Salah satunya varietas kohaku yang memiliki warna putih dan merah dianggap berkualitas jika warna merahnya cerah. Untuk meningkatkan kecerahan warna ikan koi dapat dilakukan melalui pemberian pakan buatan dengan kombinasi bahan yang mengandung karotenoid seperti bunga marigold dan udang rebon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bunga marigold dan udang rebon pada pakan terhadap kecerahan warna ikan koi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2015 di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perikanan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung. Penelitian menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan penambahan pakan dengan kombinasi ekstrak bunga marigold dan udang rebon masing- masing pada konsentrasi yang berbeda dan 3 ulangan. Kelima perlakuan tersebut pakan tanpa penambahan bahan sebagai kontrol, (A) Pakan dengan 5% ekstrak bunga marigold + 5% udang rebon, (B) Pakan dengan 5% ekstrak bunga marigold + 15% udang rebon, (C) Pakan dengan 5% ekstrak bunga marigold + 25% udang rebon, dan (D) Pakan dengan 5% ekstrak bunga marigold + 35% udang rebon. Parameter yang diamati adalah nilai chroma (warna) yang diukur menggunakan color picker sebagai data utama sedangkan pertumbuhan ikan sebagai data penunjang. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan ekstrak bunga marigold dan udang rebon memberikan pengaruh terhadap peningkatan warna dan pertumbuhan ikan koi. Perlakuan terbaik penambahan ekstrak bunga marigold 5% dan udang rebon sebanyak 35% dan total pakan buatan memberikan peningkatan kualitas warna pada perlakuan D nilai chroma sebesar 255.
ANALISIS VARIASI GENETIK IKAN DI KOLONG PASCATAMBANG TIMAH DENGAN METODE ELEKTROFORESIS ANDRI KURNIAWAN; ARDIANSYAH KURNIAWAN
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 6 No 2 (2012): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.2 KB)

Abstract

Penambangan timah yang dilakukan di Bangka dalam waktu yang sangat lama mengakibatkan terjadinya perubahan ekologi perairan. Perubahan ekologi perairan berdampak terjadinya perubahan lingkungan secara tidak langsung akan mengakibatkan perubahan genotip dan fenotip organisme perairan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ikan yang dominan ditemukan di kolong pascatambang timah pada umur kolong 0, 5, 10, 15, dan 20 tahun. Ikan yang dominan ditemukan akan diamati fenotipnya dan kemudian dianalisis variasi genetik yang terjadi melalui analisis elektroforesis. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perubahan warna pada ikan sepat rawa yang dominan ditemukan. Warna ikan sepat rawa mengalami perubahan dari hitam gelap menuju hitam agak putih atau cerah. Selain itu terjadi variasi protein dari hasil analisis elektroforesis yang menunjukkan bahwa umur kolong mempengaruhi ekspresi protein dari ikan tersebut
STUDI POTENSI TERIPANG DI PERAIRAN BANGKA SEBAGAI SUMBER STEROID UNTUK SEX REVERSAL IKAN NILA ARDIANSYAH KURNIAWAN
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 6 No 1 (2012): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.352 KB)

Abstract

Sea Cucumber is one of the potential of fisheries and marine Bangka Belitung. During this time, sea cucumbers used as food or processed products. In fact, sea cucumbers are known to contain active ingredients that can be used steroids for a variety of purposes. This study was conducted to determine the potential of the existing sea cucumbers in the waters of Bangka and analyze potential bioactive compounds terkadung steroids for tilapia sex reversal. Based on the results of research conducted in Cape Mount acquired a dominant species of sea cucumbers are coral sea cucumber (Holothuria nobilis), sea cucumber sap (leucospilota H.), sea cucumbers and red chest (H. edulis). After testing the qualitative potential steroid test Lieberman Burchard color visualization obtained positive results for the three types of steroids are the sea cucumbers
KAJIAN AKTIVITAS SENYAWA ANTIBAKTERI Actinobacillus sp DARI LARVA IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypopthalmus) TERHADAP BAKTERI Aeromonas hydrophilla Ardiansyah Kurniawan
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 8 No 1 (2014): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.976 KB)

Abstract

Kajian aktifitas senyawa antibakteri Actinobacillus sp dari larva ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus) terhadap bakteri Aeromonas hydrophilla dilakukan dengan mengisolasi bakteri dari larva ikan patin siam, identifikasi bakteri, pengujian daya hambat terhadap pertumbuhan Aeromonas hydrophilla dan analisa senyawa antibakteri pada metabolit Actinobacillus sp. Hasil uji penghambatan pertumbuhan menunjukan bahwa dari 6 isolat bakteri yang diidentifikasi, Actinobacillus sp memiliki kemampuan penghambatan yang lebih besar dibandingkan isolat bakteri lainnya. Berdasarkan waktu pertumbuhan bakteri Actinobacillus sp, daya hambat terbesar diperoleh pada fase kematian (jam ke-24). Senyawa antibakteri yang terdapat pada metabolit Actinobacillus sp berdasarkan hasil analisa GCMS adalah Hexanedioic acid bis (2-ethylhexyl) ester dengan area 24,75%
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Abu Bakar Sambah Abu Bakar Sambah Achmad Basorudin Agus Budi Santoso Ahmad Aji A Kurniawan Ahmad Aji A Kurniawan Ahmad F. Syarif Ahmad Fahrul Syarif Aldin Maulana Alya M Safitri Alya Maisan Safitri Andi Kurniawan Andi Kurniawan Andika Kurniawan Andika Saputra Andika Saputra Andika Saputra ANDRI KURNIAWAN Anggi anggi anggi Annisa Hasna Muharomah Aprilia Aprilia Aprillysa M. Putri Artin Indrayati Asep A. Prihanto Asep Awaludin Prihanto Augusta Pratama ayu oktari Ayu Permatasari Ayu Permatasari Ayu Safitri Bebbi Lestari Cici Priya Manik Dara Novera Jumita Dasa Yuli Pramono Dasa Yuli Pramono Denny Saputra Denny Syaputra Denny Syaputra Destra Ramadhanu Dewa Gede Raka Wiadnya, Dewa Gede Dona Lista DONA LISTA Dwi Febrianti DWI FEBRIANTI Dwi Febrianti Dzaki Ramadhan Edian Taufansyah Eka NURCAHYONO Eka Nurcahyono Eko Pratama Emia Pepayocha Endang Bidayani Erlan Widinata Ester Paulina Kristin Euis Asriani Euis Asriani Euis Asriani Euis Asriani Euis Asriani Eva Lestari Eva Lestari EVA LESTARI Eva Lestari Eva Prasetiyono Febi Kurniawati Febi KURNIAWATI Fenny Widyanthi Gunawan Hariati, Anik Martinah Hernandez Kendrick Vautrin Heru Anggara Heru Anggara Heru Anggara Inas R Alam Inas Razzaqu Alam Ipung Hidayat Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Jeny Setiawan Jeny Setiawan Jojo Subagja Juandi Juandi Kartika Kartika KHADIJAH KHADIJAH Khoirul Muslih Khoirul Muslih Kiki Arizona Kiki Arizona Laras Maharani Lia R Ayu Lindiatika LINDIATIKA LINDIATIKA Liza Febrilia Liza Febrilia Liza Janatul Khulud M.A. Hari Fitriyanto Mahrus Ali Mar Tiana Martiana Merin S Muhamad Ichsan Muhammad Fakhry Muhammad Fiky Muhammad Haikal Muhammad Haikal Muhammad I. Nurfaizi Muhammad Tang Mustobi Prananda Mustobi Prananda Naomi Hutabarat Naomi Hutabarat Neri Rizkika Neri Rizkika Neri Rizkika Noviar Kandiaz Noviar Kandiaz Nugroho, Teguh Willy Nuning Mahmudah Noor Nur Rahmadina Nur Rahmadina Olivia KHANATI Olivia Khanati OLIVIA KHANATI Olivia Khanati Prastowo Yusuf Alrozi Putri Anggita Putri Arinda Putri Putri Putri Rohanti Zulfa Reza Riko Rina Apriyani Rina Apriyanti Rina Apriyanti Rina APRIYANTI Robin Robin Robin Robin Sandika Wahyudi Sandika Wahyudi Sartili Sartili Selvi Csintia Septiyahadi Saputra Silvia Maryuni Damayanti Siti P N I K Almagribi Siti Puan NIK Almaghribi Soleha Soleha Sonia Berliani Sonia Berliani Subriyono Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspitasari Tania Anjelita Pasaribu Tania Anjelita Pasaribu Tanisya Apindri Tiara P Anjani Tiara Puspa Anjani Tiara Puspa Anjani Tiara Puspa Anjani Tiara Puspa Anjani TIARA PUSPA ANJANI Tio Arezki Tio Arezki Triswiyana, Ira Ufi Ayu Wulandari Ulfa Dwinda Icas Uswatun Khasana Vega Lestari Virlian Arya Damanta Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yussa Putri yussa yussa Yustiana Dewi Zeli Zuyadi Zeli Zuyadi Zindi S Sari Zindi Sapeti Sari