Sonny Tilaar
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Manado

Published : 63 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN PENGGUNAAN LAHAN PADA KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Rumagit, Eliska S.G.; Waani, Judy O; Tilaar, Sonny
SPASIAL Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Kalawat  adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Minahasa Utara (luas 44.21 km²) Kecamatan Kalawat yang berkembang dengan jumlah penduduk yang selalu bertambah serta memiliki lokasi yang strategis karena berada di antara dua kota, yaitu Kota Manado dan Kota Bitung, sehingga Kecamatan Kalawat merupakan salah satu daerah penghubung bagi kota – kota tersebut. Kecamatan Kalawat juga mempunyai kondisi geografi yang cenderung landai sehingga terjadinya pembangunan perumahan-perumahan baru, tokoh, hotel dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kecamatan Kalawat dan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan penggunaan lahan. Perubahan  penggunaan  lahan  adalah bertambahnya suatu  penggunaan  lahan dari satu sisi penggunaan  ke penggunaan  yang  lainnya diikuti dengan berkurangnya  tipe  penggunaan lahan yang  lain dari suatu waktu  ke waktu berikutnya, atau berubahnya fungsi suatu lahan pada  kurun  waktu  yang  berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan analisis SIG. Analisis Overlay. Dalam SIG berguna untuk menghasilkan penilaian terhadap perkembangan kota yang terjadi di Kawasan Cepat Tumbuh sedangkan Analisis Deskriptif digunakan untuk mengetahui perkembangan hasil overlay peta time series berdasarkan citra satelit dan peta kondisi eksisisting kawasan cepat tumbuh.  Kata Kunci : Perkembangan Perkotaan, Lahan, Kawasan Cepat Tumbuh
KAJIAN DENSITAS DAN POLA PERGERAKAN DI KECAMATAN AIRMADIDI Katuuk, Rionald Jourdan; Tilaar, Sonny; Moniaga, Ingerid L
SPASIAL Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Minahasa Utara memiliki posisi Geostrategi yang cukup baik, karena terletak di antara Kota Manado dan Kota Bitung sebagai Pusat Kegiatan Nasional. Sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan wilayah Kabupaten Minahasa Utara, Airmadidi mengalami perkembangan yang relatif cepat bila dibandingkan dengan daerah - daerah di sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi densitas kepadatan dan pola pergerakan di Kecamatan Airmadidi dan menganalisis densitas kepadatan dan pergerakan harian masyarakat di Kecamatan Airmadidi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, kelurahan dengan densitas kepadatan tinggi yaitu Kelurahan Tanggari (120 Jiwa/ha) dan Kelurahan Sampiri (114 Jiwa/ha). Kelurahan dengan kepadatan sedang yaitu Kelurahan Sawangan (75 Jiwa/Ha), Kelurahan Airmadidi Atas (51 Jiwa/Ha), Kelurahan Rap – Rap (54 Jiwa/Ha), Kelurahan Sarongsong Satu (65 Jiwa/Ha) dan Kelurahan Sarongsong Dua (74 Jiwa/Ha). Sedangkan Kelurahan dengan kepadatan rendah Kelurahan Airmadidi Bawah (49 Jiwa/Ha) dan Kelurahan Sukur (25 Jiwa/Ha) sedangkan Pola pergerakan harian masyarakat Kecamatan Airmadidi rata - rata yaitu melakukan perjalanan ke tempat kerja. Lokasi tempat kerja rata – rata radius berada pada Kecamatan Airmadidi namun ada juga yang bekerja di Kota Manado dan Kota Bitung. Tidak hanya bekerja namun masyarakat juga ada yang pergi berbelanja. Lokasi tempat berbelanja yaitu di Pasar yang berlokasi di Kelurahan Sarongsong I. Namun ada 1 desa yang memilih berbelanja di Pasar Tondano dikarenakan lokasi desa yang berjarak ± 12 kilometer dari Pasar Sarongsong I yaitu Desa Tanggari. Akses Desa Tanggari ke tempat perbelajan di Pasar Tondano dapat ditempuh dengan kendaraan ± 15 menit.  Kata Kunci : Densitas, Pola Pergerakan Harian, Kecamatan Airmadidi
KOMPARASI HARGA LAHAN BERDASARKAN FUNGSI KAWASAN DI KOTA MANADO Pangkey, Oksilina; Tilaar, Sonny; Supardjo, Suryadi
SPASIAL Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado merupakan jantung Provinsi Sulawesi Utara, dimana nilai lahan yang menjanjikan di Kota Manado menjadikan kota tersebut berkembang. Salah satu faktor Kota Manado memiliki nilai lahan yang bervariasi yaitu tergantung pada penggunaan dan peruntukkan lahan atau fungsi kawasannya. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengidentifikasi harga lahan di Kota Manado serta mengkomparasikan harga lahan berdasarkan fungsi kawasan di Kota Manado. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik komparatif yang meliputi 3 (tiga) analisis yaitu analisis uji t, analisis korelasi koefisien kontingensi dan analisis uji lanjut Tukey HSD. Dari hasil analisis uji t dapat dilihat antara pasangan dua nilai rata-rata harga lahan yang memiliki perbedaan adalah 80% dan yang tidak memiliki perbedaan adalah 20%. Dari hasil analisis korelasi didapati bahwa harga lahan memiliki hubungan yang kuat dengan fungsi kawasan. Analisis akhir yang dilakukan adalah analisis uji lanjut Tukey HSD menghasilkan nilai beda besar nilai rata-rata dan simpulan beda yaitu 77% signifikan dan 33% tidak signifikan. Keseluruhan analisis menyimpulkan bahwa harga lahan di Kota Manado memiliki variasi tergantung pada fungsi kawasannya. Dari beberapa kawasan yang diteliti, disimpulkan bahwa rata-rata harga lahan transaksional tertinggi adalah kawasan perdagangan umum, dan rata-rata harga lahan transaksional terendah adalah kawasan perkebunan. Kata Kunci: Harga Lahan, Fungsi Kawasan, Komparatif
KORELASI ANTARA HARGA LAHAN DENGAN KEPADATAN TERBANGUN DI KECAMATAN MALALAYANG, KOTA MANADO Tambajong, Gifly Jeremy; Tilaar, Sonny; Rogi, Octavianus H
SPASIAL Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Malalayang adalah salah satu dari 11 kecamatan yang ada di Kota Manado. Kecamatan Malalayang berlokasi di pinggiran Kota Manado dan memiliki potensi untuk terus berkembang sebagai wilayah permukiman, hal ini akan menyebabkan dinamika perubahan harga lahan yang signifikan dari waktu ke waktu. Peningkatan jaringan utilitas, kebutuhan ruang terbuka, prasarana sosial dan ekonomi, ketersediaan perumahan, jaringan air bersih merupakan implikasi dari berkembangnya suatu wilayah, yang selanjutnya timbullah permasalahan kota yang sangat kompleks. Harga lahan yang tinggi cenderung ditempati oleh fungsi lahan komersial, kecenderungan ini semakin meningkat pada akhirnya dimanfaatkan oleh para spekulan tanah dengan maksud untuk mencari keuntungan.. Analisis data menggunakan analisis korelasi pearson dengan bantuan software SPSS .Sebagai panduan yang lebih baku, interpretasi derajat keeratan hubungan kedua variabel ini dilakukan dengan mengacu pada klasifikasi hubungan statistikal dua peubah / variabel yang dikemukakan oleh Guilford, yang secara garis besar diuraikan. Hasil analisis korelasi yang ada menunjukkan bahwa dari kedua variabel Harga Lahan (X) dan Kepadatan Terbangun (Y) memiliki korelasi nilai yang beragam. Untuk kedua variabel Harga lahan (X) memiliki korelasi yang kecil terhadap variabel okupansi bangunan yaitu berjumlah 0,363 dan 0,139, memiliki korelasi yang cukup terhadap kepadatan penduduk yaitu berjumlah 0,660 dan 0,304 , memiliki korelasi yang erat terhadap kepadatan bangunan 0,869 dan 0,624 .  Kata Kunci : Korelasi Pearson, Harga Lahan, Kepadatan Terbangun, Okupansi  Bangunan
EVALUASI PRASARANA DASAR PERMUKIMAN DI KELURAHAN KIMA ATAS DAN KELURAHAN KAIRAGI II DI KECAMATAN MAPANGET Tilaar, Natalia; Gosal, Pierre H; Tilaar, Sonny
SPASIAL Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan disuatu daerah sangat berkaitan erat dengan adanya fasilitas pendukung yang dapat memudahkan aktivitas masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi atau sosial, untuk itu perlu kiranya dibahas mengenai prasarana. Prasarana salah satu fasilitas utama atau fasilitas dasar dalam suatu kegiatan dalam permukiman. Permukiman adalah bagian permukaan bumi yang dihuni manusia meliputi segala sarana dan prasarana yang menunjang kehidupannya yang menjadi satu kesatuan dengan tempat tinggal yang bersangkutan menurut Sumaatmadja (1988). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi lingkungan dan membadingkan prasarana yang ada. Analisis dilakukan pada setiap prasarana yang menghasilkan rekomemdasi sesuai dengan kebutuhan. Hasil analisis yang di dapat dari jaringan jalan yang terdapat di kelurahan Kima Atas memiliki panjang 3786 meter dan tidak terdapat jalan untuk diperbaiki sedangkan di kelurahan Kairagi II memiliki 5,091,707 meter dan memerlukan perbaikan jalan sepanjang 1,625,8 meter. Hasil analisis drainase di kelurahan Kima Atas memiliki panjang drainase 17.452 meter dan tidak terdapat drainase untuk diperbaiki sedangkan di kelurahan Kairagi II memliki panjang drainase 890.579 meter dan memerlukan perbaikan drainase sepanjang 9.833 meter. Hasil analisis air bersih di dapatkan bahwa kebutuhan penambahan sambungan PDAM di kelurahan Kima Atas yaitu 189 sambungan dan kelurahan Kairagi II 1761 sambungan, dan 237 sambungan untuk sumur bor/pompa untuk kelurahan Kima Atas dan untuk kelurahan Kairagi II tidak memerlukan sambunga, dan juga untuk bak penampungan air bersih dibutuhkan 237 sambungan untuk bak penampungan di kelurahan Kima Atas sedangkan untuk kelurahan Kairagi II tidak membutuhkan sambungan. Hasil analisis persampahan yang terdapat di kelurahan Kima Atas dan Kairagi II diperlukan pembuatan TPS dengan menggabungkan beberapa lingkungan dengan menyesuaikan dengan banyaknya penduduk yang ada. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat digunakan sebagai rekomendasi dalam pengembangan penelitian.Kata Kunci : Prasarana Dasar Permukiman, Kondisi, Kebutuhan
ANALISIS PEMETAAN KAPASITAS ADAPTASI MASYARAKAT KELURAHAN KINILOW SATU DAN KAKASKASEN SATU TERHADAP ANCAMAN BENCANA VULKANIK GUNUNG LOKON Walandouw, Daniel; Tilaar, Sonny; Tarore, Raymond Ch
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu gunung berapi yang aktif di provinsi Sulawesi Utara adalah Gunung api Lokon yang terletak di Kota Tomohon dengan tinggi 1.580 meter di atas permukaan laut. Bahaya primer atau bahaya langsung akibat latusan, adalah seperti luncuran awan panas, lontaran piroklastik dan aliran lava. Sedangkan bahaya sekunder atau bahaya tidak langsung adalah lahar hujan yang terjadi setelah erupsi apabila turun hujan lebat di sekitar puncak gunung Lokon. Dampak dari letusan gunung Lokon adalah bahaya primer dan bahaya sekunder. Kondisi ini menggambarkan bahwa bila terjadi erupsi letusan gunung api Lokon, di kelurahan Kinilow Satu dan Kakaskasen Satu berpotensi mengalami kerusakan secara fisik, bahkan mengancam keselamatan jiwa. Kapasitas adaptasi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu sistem untuk mengubah wataknya untuk dapat lebih baik mengatasi tekanan yang sudah ada maupun yang akan terjadi (Adger et al. 2004). Adanya penelitian ini diharapkan dapat menganalisis dan memetakan tingkat kapasitas adaptasi masyarakat di kelurahan Kinilow Satu dan Kakaskasen Satu terhadap bencana vulkanik Gunung Lokon. Dengan demikian penelitian ini berguna dalam memberikan rekomendasi untuk memperbaiki, merencanakan kembali dan mengembangkan kapasitas daerah Kota Tomohon. Penelitian ini menggunakan metode analisis Deskriptif kuantitatif dengan melakukan analisis spasial. Berdasarkan hasil analisis, lingkungan yang teridentifikasi memiliki tingat kapasitas adaptasi yang tinggi di kedua kelurahan berjumlah 5 (lima) lingkungan sedangkan tingat kapasitas adaptasi sedang berjumlah 9 (sembilan) lingkungan, dan tingat kapasitas adaptasi yang rendah berjumlah 7 (tujuh) lingkungan. Kata Kunci : Kapasitas Adaptasi, Gunung Lokon
AUTISM CARE CENTER DI MANADO “IMPLEMENTASI KONSEP SENSORY DESIGN DALAM ARSITEKTUR” Pangau, Christania M.; Egam, Pingkan P.; Tilaar, Sonny
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak merupakan aset penting untuk keberlangsungan suatu bangsa kerena mereka adalah tonggak pembangunan masa depan. Terutama untuk anak yang berkebutuhan khusus yaitu penderita autis juga harus diberika[1]n kesempatan seluas-luasnya dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki. Mereka perlu penanganan khusus melalui berbagai terapi yang terstruktur melalui wadah yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh pelayanan pendidikan khusus yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Autism Care Center merupakan wadah yang dibutuhkan oleh penyandang autis dengan maksud untuk memberikan pelayanan terbaik dan memberikan apa yang mereka butuhkan berdasarkan tema yaitu Iplementasi Konsep Sensory Design dalam Arsitektur yang digunakan untuk mengenal informasi yang datang dari indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba). Dengan mengubah karakteristik ruang seperti warna, dimensi, material, pattern pola, furniture, pencahayaan dan akustik yang dapat memberikan terapi bagi penderita autis serta memberikan pendidikan bagi mereka. Selain itu, konsep ruang luar dengan pola segaris, perletakan vegetasi dengan memiliki aroma yang bisa merangsang indera sebagai salah satu terapi yang bisa menenangkan, aktif, dan fleksibel. Kata kunci : Anak, autis, sensory
DISCIPLES HOUSE DI MANADO ‘Arsitektur Sakralisme’ Sumual, Peter N. Y. P.; Kindangen, Jefrey I.; Tilaar, Sonny
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kristen adalah salah satu agama yang menganut paham monoteisme yang dilandaskan pada trinitas. Mengakui keesaan Tuhan dalam 3 pribadi, yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus. Yesus Kristus adalah Allah Anak yang mengilhami pengikutnya untuk mencontoh cara hidupnya, dan kemudian pengikutnya disebut kristen. Dalam kekristenan terjadi sebuah ikatan hubungan yang dibangun antara Yesus dan murid-muridNya, kemudian ikatan itu diteruskan murid - muridNya untuk membentuk murid yang baru. Pola ini terus berlanjut hingga agama kristen tersebar luas dan tertanam. Pada era masa kini pola hidup kristen mula-mula mulai berangsur punah, dikarenakan kristen bukanlah menjadi pilihan tetapi menjadi budaya dalam turunan. Sehingga banyak nilai – nilai integritas dalam kekristenan tidak lagi muncul. Disciples House menjadi rumah bagi kegiatan pemuridan sebagai peringatan akan kehidupan kekristenan mula – mula, namun kegiatan didalamnya lebih berkembang karena dituntut oleh budaya kontemporer. Demi menonjolkan sifat dari Disciples house ini maka didekatkan Arsitektur Sakralisme sebagai mentor dalam proses perancangan yang bertindak sebagai tema perancangan. Arsitektur Sakralisme dituntut dapat membawa kejayaan bahwa agama adalah sebuah pilihan lewat pengalaman yang akan diberikan melalui bentuk, ruang dan struktur. Kata Kunci : Integritas, Disciples House, Arsitektur Sakralisme.
RE DESAIN TAMAN SATWA TANDURUSA DI BITUNG “SERIAL VISION IN ARCHITECTURE” Makarau, Judistia S.; Tilaar, Sonny; Sela, Rieneke L. E.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pada dasarnya salah satu alternativ peunjang untuk kehidupan manusia pada zaman modern ini, dalam mengurangi kepenatan kegiatan sehai-hari adalah dengan berwisata. Dalam hal ini Kota Bitung merupakan salah satu tujuan para wisatawan lokal maupun interlokal, bahkan internasional, dalam hal ini ditunjang dengan adanya berbagai tempat wisata yang ada di Kota Bitung seperti, Selat Lembeh yang menjadi tujuan wisatan untuk Diving serta taman lautnya, Monumen Trikora, Cagar Alam Tangkoko, dan Taman Satwa Tandurusa. Taman Satwa Tandurusa merupakan satu-satunya taman satwa yang ada di Propinsi Sulawesi Utara, yang sangat digemari para wisatawan lokal dan sekitarnya. Seiring dengan berjalannya waktu Taman Satwa Tandurusa pun mengalami penurunan pengunjung diakabatkan karena taman satwa tersebut tidak lagi terurus. Untuk itu dengan meRedesain Taman Satwa Tandurusa diharapkan dapat menarik perhatian pengunjung dan Taman Satwa tersebut dapat menjadi Taman Satwa yang mearanik, dari segi wisata, pendidikan, serta aritekturalnnya. Dengan menggunakan penerapan tema “Sense of Serial Vision in Architecture” merupakan salah satu solusi yang ditawarkan dalam meRedesain Taman Satwa Tandurusa, agar dapat memeberikan fasilitas yang layak untuk para wisata alam. Penggunaan tema juga dimaksudkan, agar dalam mendesainya objek Taman Satwa dapat memeberikan kepuasan tersendiri bagi para wisatawan atau pengunjung lewat skenario cerita yang ada di dalam Taman Satwa Tandurusa. Kata Kunci : Sense, Serial Vision, Taman Satwa, Kota Bitung
MANADO CHRISTIAN CENTER “ARSITEKTUR SIMBOLISME, PENEKANAN SIMBOL-SIMBOL KRISTIANI DAN FILOSOFI OIKUMENE” Pandei, Romel R.; Poli, Hanny; Tilaar, Sonny
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan orang  kristen akan fasilitas kerohanian merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan vital. Sejauh ini fasilitas-fasilitas yang ditawarkan induk organisasi jemaat  terhadap jemaat hanya diselesaikan dengan terbangunnya sebuah gedung gereja dan pastori dan sering kali melupakan pertimbangan-pertimbangan akan fasilitas-fasiltas lain yang bisa mendukung berbagai kegiatan-kegiatan kerohanian lainnya selain beribadah. Fenomena yang terjadi saat ini adalah banyaknya gereja-gereja yang berlomba-lomba membangun dan mendesain gedung gereja yang megah dan mewah tetapi melupakan pembangunan sarana kegiatan-kegiatan yang bisa menunjang kegiatan kerohanian lainnya. Kehadiran Manado Christian Center ini diharapkan akan bisa menampung berbagai aktifitas-aktifitas kerohanian bagi masyarakat kota Manado. Induk organisasi gereja di anggap perlu melakukan langkah kongkrit menghadirkan sarana yang bisa mengakomodir kegiatan kerohanian, kegiatan pembinaan keagamaan terhadap umat Kristiani di Sulawesi Utara khususnya di kota Manado. Dalam hal ini PGPI ( Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta di Indonesia) sebagai Induk organisasi gereja dipilih untuk menjadi pelaksana dan penggelola objek Christian Center ini. Dalam Perancangan objek ini dibatasi pada tema sebagai pengarah dalam merancang, Tema juga dapat diartikan sebagai koridor dalam pemecahan masalah perancangan. Dalam perancangan Manado Christian Center ini tema yang diangkat yaitu Arsitektur Simbolisme, Penekanan Simbol-Simbol Kristiani dan  Filosofi “Oikumene”. Konsep utama perancangan Chritian Center ini adalah diterapkannya atau ditranformasikan nilai atau filosofi simbol-simbol kristiani ke dalam bentuk fisik bangunannya dan konsep lainnya juga yang digunakan dalam rancangan ini adalah nilai-nilai filosofi ajaran kristiani dan nilai karakter kehidupan umat kristiani, penekanan simbolisme sebagai solusi desain diikuti pendekatan filosofi Oikumene terhadap pola kegiatan dan perencanaan fisik bangunan yang bisa menyimbolkan kebersamaan dan bertujuan menciptakan rasa kesatuan antar denominasi gereja di kalangan PGPI di Sulawesi Utara umumnya. Kata kunci : Simbolisme, Kristiani, Oikumene.
Co-Authors Alexander M. P. Dalawir Alfath S.N. Syaban Alfonsa Londar, Alfonsa Alvin J. Tinangon Amanda Sembel Andi A. M. Malik Apriska G Djalil, Apriska G Asmudrono, Rani Karenina Astrid Iske R. R. Rawung Christina Seredity Cyntha Tendean Dapas, Gisella A Djati, Theresia Silvana Samba Duwila, Nurul Mentari Dwight M. Rondonuwu Esli D Takumansang Fanataf, Patrisius A Fela Warouw Fella Warouw Frits O. P. Siregar Frits O.P. Siregar Gobel, Ananda Van Gunawan Tamboeo, Gunawan Gunena, Andrey Roland Gunena, Cheintya Hanny Poli Haurissa, Destela Hendriek H Karongkong Hendriek Karongkong, Hendriek Husin, Pratiwi Indriani, Reggi Ingerid L Moniaga, Ingerid L Ingerid Moniaga Jefrey I. Kindangen Jikwa, Natalia Rossalia Johansz, Devid Abraham Josie Geraldy Meray, Josie Geraldy Judistia S. Makarau, Judistia S. Judy O Waani Kartika R. Basarang, Kartika R. Katuuk, Rionald Jourdan Lefrandt, Lucie I. R. Linda Tondobala Lomban, Gracella Patricia Lucky Ridel Aruperes, Lucky Ridel Manabung, Patrick I. I. Mareike Runtu Maychard M Pelambi, Maychard M Mentari Ngodu, Mentari Michael M Rengkung, Michael M Mirah, Edbert M Moh Yushar Fadhly, Moh Yushar Mokolensang, Falentino Muhammad Syahri Paputungan Octavianus Hendrik Alexander Rogi Pangau, Christania M. Pangauw, Kindly A.I. Pangkey, Oksilina Papia J. C. Franklin Papia J.C. Franklin Peggy Egam Peter N. Y. P. Sumual, Peter N. Y. P. Pierre H Gosal, Pierre H Pierre H. Gosal Pinangkaan, Karfel Pontoh, Muh Reza Novian Rachmatullah, Michael Raule, Reveena Djaenny Raymond Ch Tarore, Raymond Ch Raymond Ch. Tarore Rieneke L Sela, Rieneke L Rieneke L. E. Sela Rieneke L.E. Sela Rieneke Sela Riza S. E. Suot Romel R. Pandei Roosje J. Poluan Rumagit, Eliska S.G. Sakul, Fianna G. Sammy Piris Sangkertadi -, Sangkertadi Sarihi, Yan Rezki Satolom, Andre P. Sembel, Amanda S Sibula, Devid Silangen, Marcelino Gerry Sillia, Iskandar - Simaela, David Heryyanto Surijadi Supardjo Surjadi Supardjo Suryadi Supardjo, Suryadi Suryono Suryono Susanto, Wahyu N. Tambajong, Gifly Jeremy Tambbotto, Syalom W. Tangkudung, Theogive Hosea Tarore, Raymond Tiara Putri Ananta Poli, Tiara Putri Ananta Tilaar, Natalia Tujuwale, David Hizkia Vicky H. Makarau Walandouw, Daniel Walandouw, Daniel Windy Mononimbar