Eva Arifi
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 71 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH METODE TWO STAGE MIXING APPROACH (TSMA) TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA) Simarmata, Iwan Fernando; Arifi, Eva; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.95 KB)

Abstract

Penggunaanpaving dari beton porous semakin banyak digunakan untuk mengurangi adanya gendangan air di permukaan jalan. Banyaknya limbah dari beton bangunan yang sudah dihancurkan menjadi masalah tersendiri sehingga muncul gagasan menggunakan agregat dari beton limbah sebagai pengganti agregat alam. Penggunaan agregatt dari beton limbah pada umumnya menghasilkan beton dengan mutu rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode Two Stage Mixing Approach (TSMA) terhadap kuat tarik belah beton porous, dan menggunakan variasi komposisi agregat kasar daur ulang (RCA) terhadap agregat kasar alam (NCA). Pada penelitian ini digunakan benda uji tarik belah berupa silinder beton porous dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi silinder 30 cm. Metode yang digunakan untuk pengecoran adalah metodenormal mixing approach (NMA) dan metode two stage mixing approach (TSMA) dengan variasi komposisi RCA 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Untuk pembuatan beton porous campuran yang digunakan antara semen : agregat kasar : air adalah 1 : 4 : 0,3. Dan mutu parent concrete penghasil RCA adalah beton mutu K-175 – K-225. Variasi komposisi RCA yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap kuat tarik beton porous. RCA dengan kadar 50% dan menggunakan metode NMA menghasilkan kuat tarik belah tertinggi sebesar 1,4675 Mpa. Pada kadar RCA 25%, 75%, dan 100% benda uji metode TSMA memiliki kuat tarik belah lebih tinggi, dan kuat tarik belah tertinggi beton porousyang menggunakan metode TSMA adalah 1,3664 Mpa dengan kadar RCA 100%. Kata kunci : beton porous, agregat kasar daur ulang, metode two stage mixing approach
PENGARUH KOMPOSISI FLY ASH TERHADAP KUAT LENTUR BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA) Sari, Rika Amenetya; Arifi, Eva; Nainggolan, Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton porous adalah jenis beton yang memiliki porositas yang tinggi sehingga rongga pada beton mampu dilewati oleh air.Pemanfaatan fly ash dalam beton porous diharapkan dapat meningkatkan kualitas beton porous dan pemanfaatan RCA dalam pembuatan beton porous diharapkan mampu memberikan inovasi penerapan konsep material yang ramah lingkungan.Kelebihan beton porous dengan porositas yang tinggi adalah mampu mengalirkan air dengan mudah sehingga mengurangi genangan air permukaan yang sering menyebabkan kerusakan jalan dan kecelakaan.Tetapi dengan menggunakan beton porous kuat lentur yang dihasilkan tidak lebih besar daripada beton normal.Hal ini disebabkan oleh rongga yang lebih banyak pada beton porous sehingga kekuatan lentur beton porous lebih kecil dibandingkan beton normal. Pada penelitian ini dilaksanakan pengujian kuat lentur terhadap beton porousdengan vaariasi penggantian semen oleh fly ash  fly ash sebesar 0%, 15%, 25% dan penggantian agregat kasar alami (NCA) oleh agregat kasar daur ulang (RCA) sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, 100%. Fly ash tipe C dan Semen PPC yang memiliki lebih banyak pozzolan digunakan pada penelitian ini. Hasil penelitian kuat lentur terhadap beton porous adalah kuat lentur tertinggi didapatkan pada komposisi fly ash 0% dan agregat kasar daur ulang (RCA) 0% dengan kuat lentur sebesar 2,332 MPa.Hasil tersebut belum memenuhi persyaratan mutu beton perkerasan. Hubungan antara komposisi fly ash dan agregat kasar daur ulang (RCA) terhadap kuat lentur  menunjukkan hasil yang belum signifikan dikarenakan kualitas NCA lebih rendah akibat penyerapan air yang besar. Kata kunci: beton porous,fly ash, agregat kasar daur ulang, kuat lentur, komposisi
PENGARUH METODE TWO-STAGE MIXING APPROACH (TSMA) TERHADAP KUAT TEKAN BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA) Aprianti, Kartini; Arifi, Eva; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.555 KB)

Abstract

Beton porous adalah salah satu jenis beton yang mempunyai rongga udara lebih besar sehingga memungkinkan air untuk mengalir melalui rongga beton dan dapat diserap oleh tanah. Adanya rongga udara yang lebih besar, mengakibatkan kuat tekan beton porous lebih rendah dibandingkan beton konvensional. Penggunaan beton porous dapat dikembangkan lagi dengan mengganti sebagian atau seluruh agregat kasar alam (NCA) dengan agregat kasar beton daur ulang (RCA). Kualitas RCA umumnya lebih rendah daripadanNCA, sehingga metodenTwo-Stage Mixing Approach (TSMA) diharapkan dapat meningkatkan kualitas beton porous yang.menggunakan.RCA. Pengujian material pada penelitian ini meliputi berat isi, berat jenis, dan penyerapan air pada agregat kasar. Sedangkan pengujian untuk beton porous meliputi berat isi dan kuat tekan. Uji tekan dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh komposisi RCA dan metode pencampuran terhadap kuat tekan beton porous. Persentase RCA yang digunakan yaitu 0%, 25% 50%, 75%, dan 100%, sedangkan metode pencampuran yang digunakan yaitu Normal Mixing Aggregates (NMA) dan Two-Stage Mixing Approach (TSMA). Pengujian tekan dilakukan pada umur beton 28 hari dengan alat Compressing Testing Machine (CTM). Berdasarkan hasil pengujian didapatkan kuat tekan rata-rata maksimum yaitu pada komposisi RCA 100% dan metode TSMA dengan nilai 11,81 MPa. Pada penelitian ini, hasil pengujian kuat tekan memenuhi syarat ACI 522R-10 tentang beton porous. Kata kunci:.Beton.porous, kuat tekan, agregat kasar daur ulang, Two-Stage Mixing Approch (TSMA)
PENGARUH KOMPOSISI FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA) Suseno, Kartika Candra; Arifi, Eva; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.644 KB)

Abstract

Beton porousadalah beton yang memiliki kemampuan dapat ditembus air dengan mudah atau memiliki sifat porositas yang tinggi. Bahan penyusun beton porous terdiri dari campuran semen, air,agregat kasar, dan sedikit agregat halus atau tanpa menggunakan agregat halus.Pada penelitian ini tidak menggunakan agregat halus dan agregat kasar yang digunakan memiliki gradasi seragam(0,5-1 cm).Pemanfaatan fly ash dalam pembuatan beton porous diharapkan mampu meningkatkan kualitas beton porousdari segi kekuatan sedangkan pemanfaatan RCA diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan material.Pada penelitian ini dilaksanakan pengujian kuat tekan beton porous menggunakan benda uji silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian beton porous menggunakan alat uji compression testing machine (CTM).Kombinasi campuran yang digunakan yaitu fly ash sebesar 0%, 15%, 25% terhadap semen PPC dan agregat kasar daur ulang (RCA) sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, 100%. Identifikasi spesifikasi fly ash menggunakan metode XRF. Hasil dari penelitian ini adalah kuat tekan tertinggi diperoleh pada komposisi fly ash 25% dan agregat kasar daur ulang (RCA) 0% dengan nilai sebesar 13,621 MPa. Hubungan antara komposisi fly ash dan agregat kasar daur ulang (RCA) terhadap kuat tekan beton porous menunjukkan hasil yang beragam serta pola grafik yang saling silang. Kata kunci: Beton porous, fly ash, agregat kasar daur ulang, kuat tekan, komposisi.
PENGARUH METODE TWO-STAGE MIXING APPROACH (TSMA) TERHADAP KUAT LENTUR BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA) Jelian, Adven; Arifi, Eva; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.597 KB)

Abstract

Genangan air sering terjadi karena kurangnya penyerapan pada lapisan perkerasan jalan. Oleh karena itu lapisan perkerasan jalan harus mampu menyerap air dan beton porous merupakan solusinya. Penggunaan agregat kasar daur ulang ataurecycled coarse aggregate(RCA) pada beton porous, lebih ramah lingkungan. Namun, RCA memiliki pori-pori yang besar. Salah satu solusi untuk memperbaiki RCA, adalah Two-Stage Mixing Approach (TSMA). Penggunaan metode TSMA mampu memperbaiki interfacial zones (ITZ) pada RCA. Balok dengan dimensi 15 cm x15cm x53 cm digunakan pada percobaan untuk mengevaluasi kekuatan lentur beton berpori menggunakan RCA 0%, 25%, 50%, 75%, 100% dengan metode pencampuran Normal Mixing Approach(NMA) dan TSMA. Beban maksimum yang diperoleh adalah 2.3320 Mpa denganmenggunakan metode NMA dengan komposisi RCA 0%. Sementara beban minimum kuat lentur diperoleh dari 50% RCA dengan menggunakan metode pencampuran TSMAsebesar 1.4064 Mpa. Dari hasil percobaan, metode TSMA menunjukan efek yang tidak signifikan terhadap agregat kasar daur ulang pada beton porous. Hal ini disebabkan penyerapan air agregat alamlebih tinggi dibandingkan dengan agregat kasar daur ulang. Kata kunci :Beton porous, kuat lentur, agregat kasar daur ulang, Two-Stage Mixing Approach (TSMA)
ANALISIS MODULUS ELASTISITAS BETON MENGGUNAKAN ALAT PUNDIT PL-200 Fitri, Fatimah Azzahra; Arifi, Eva; S, Roland Martin
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.122 KB)

Abstract

Berbagai penelitian dan percobaan modulus elastisitas dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk menjawab tuntutan pemakaian beton yang semakin tinggi serta mengetahui kondisi terkini dan kualitas material pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Dalam pengujian modulus elastisitas beton ini, ada dua macam pengujian yaitu non-destructive test dan destructive test. Non-Destructive Test (NDT) merupakan metode pengujian beton yang tidak merusak sampel, dengan menggunakan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV). Metode ini membutuhkan penggunaan alat yang akan membantu mendapatkan hasil modulus elastisitas beton langsung di lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan hasil modulus elastisitas di laboratorium dengan menggunakan alat compression strength machine dan pengujian yang bersifat tidak merusak (Non-Destructive Test) dengan menggunakan alat PUNDIT PL-200. Sampel yang digunakan adalah berbentuk silinder berdiameter 15cm dan tinggi 30cm dan mutu beton yang direncanakan 20 MPa, 25 MPa, 30 MPa, dan 35 MPa. Jumlah sampel sebanyak 36 sampel terdiri 9 sampel berbentuk silinder setiap mutu beton yang direncanakan. Sampel diuji pada umur 28 hari, dengan terlebih dahulu dilakukan perawatan sebelum pengujian. Dari penelitian diperoleh bahwa modulus elastisitas  beton yang tertinggi pada kuat tekan beton 20,36 MPa dan modulus elastisitas yang terendah terdapat pada kuat tekan 16,97 MPa. Dan dari hasil pengujian modulus elastis beton menggunakan alat compression strength machine (extensometer) hasil regresi extensometer dan mrrtode ASTM C-469 saling sejajar sedangkan hasil pengujian modulus elastisitas beton menggunakan alat PUNDIT PL-200 digambarkan modulus elastis relatif pada angka 3000 MPa. Hubungan antara alat compression strength machine dan alat PUNDIT PL-200 kecenderungan linier dan r yang mendekati nol menandakan hubungan antar variabel yang lemah atau bahkan tidak terdapat hubungan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan modulus elastisitas yang dihasilkan alat compression strength machine dan modulus elastisitas alat PUNDIT PL-200 tersebut tidak menunjukan hubungan yang signifikan.   Kata kunci : Modulus Elastisitas, UPV, PUNDIT PL-200
KORELASI NILAI KUAT TARIK DAN MODULUS ELASTISITAS BAJA DENGAN KEKERASAN PADA EQUOTIP PORTABLE ROCKWELL HARDNESS FITRIA, WIKHA; Arifi, EVA; BAYU B.K., BHONDANA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.271 KB)

Abstract

Equotip
RESPON SAMBUNGAN GROUTING PADA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU TERHADAP VARIASI BEBAN VERTIKAL SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS Alangnabil, Muhammad; Dewi, Sri Murni; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1401.368 KB)

Abstract

Kuda-kuda ialah salah satu elemen struktural yang diketahui digunakan sebagai penopang penutup atas suatu bangunan. Salah satu bahan untuk membuat kuda-kuda ialah beton bertulang. Pada penerapannya di lapangan, pengerjaan dan pemasangan kuda kuda beton bertulang pracetak utuh cukup sulit karena dibutuhkan alat berat untuk mengangkat kuda kuda ke tempat pemasangan. Selain itu juga kuda kuda utuh ini juga memiliki resiko yang besar mengalami retak pada elemen elemen nya saat diangkat. Dikarenakan beberapa hal itu, akan lebih efisien jika kuda-kuda dibagi menjadi 2 segmen. Kedua segmen kuda-kuda ini baru akan disambung di lokasi pemasangan. Hal ini akan memudahkan proses pemasangan kuda-kuda dan akan mengurangi resiko retak saat pengangkatan. Pada penelitian ini, akan digunakan jenis sambungan grouting untuk menyambung kedua segmen kuda kuda tersebut. Pada benda uji nantinya akan dilakukan 2 jenis pembebanan bertambah yaitu beban vertikal simetris (VS) dan vertikal tidak simetris (VTS). Beban ini akan bertambah dengan interval 50kg. 2 buah benda uji akan dibuat untuk setiap tipe pembebanan. Pada tipe VS, rata-rata beban yang mampu ditahan ialah 150kg. Sedangkan pada tipe VTS beban maksimum yang dapat ditahan ialah 275kg. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya pada tahun 2016 (oleh Tedy Wonlele, Sri Murni Dewi dan Siti Nurlina) yang menggunakan modifikasi material beton bertulang yang sama namun tidak menggunakan sambungan, beban yang mampu ditahan mencapai 6136kg dengan panjang bentang total 240cm. Pola retak yang terjadi pada penelitian ini pun terjadi pada sambungan grouting. Fakta dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait dengan  desain sambungan grouting sehingga pola keruntuhan ini dapat dihindari.   Kata kunci: kuda-kuda, beton bertulang, tulangan bambu, limbah batu bata, sambungan grouting
PERBANDINGAN KINERJA SAMBUNGAN PELAT-BAUT DAN SAMBUNGAN GROUTING PADA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU TERHADAP VARIASI BEBAN VERTIKAL SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS Maulidianto, Mohammad Irvan; Dewi, Sri Murni; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.907 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja sambungan pelat-baut dan sambungan cor grouting pada rangka kuda-kuda komposit beton bertulangan bambu yang dibebani secara vertikal (simetris dan tidak simetris),mengetahui besar beban maksimum yang dapat ditahan masing-masing sambungan dari rangka kuda-kuda komposit beton beɾtulangan bambu, mengetahui perpindahan yang teɾjadi setelah dilakukan pembebanan danmengetahui pengaruh masing-masing sambungan daɾi kuda-kuda komposit beton bertulangan bambu terhadap pola retak yang terjadi. Benda uji dalam penelitian ini merupakan rangka kuda-kuda beton bertulangan bambu dengan agregat kasar batu bata yang dibuat sebanyak delapan buah kuda-kuda.Pengambilan data dilakukan dengan pengujian beton silinder dan pengujian rangka kuda-kuda yangdibagi menjadi 2 model pembebanan yaitu pengujian pembebanan secara vertikal simetris dan pembebanan secara vertikal tidak simetris.Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium, kuda-kuda sambungan pelat-baut memiliki berat dan beban maksimum yang lebih besar dibandingkan sambungan groating.Hal ini dikarenakan,pada kuda-kuda sambungan grouting terjadi keruntuhan (collapse) di bagian sambungan pada saat pembebanan baru dimulai.   Kata Kunci :kuda-kuda,beton, tulangan bambu, sambungan pelat-baut, sambungan cor grouting
RESPON SAMBUNGAN PELAT BAUT PADA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT BERTULANGAN BAMBU TERHADAP VARIASI BEBAN VERTIKAL SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS Morrida, Adam Akbar; Dewi, Sri Murni; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.23 KB)

Abstract

Kuda-kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan. Penggunaan bahan berupa beton bertulang sudah banyak diteliti dan dikembangkan sebagai alternatif pembuatan rangka kuda-kuda, Penggantian bahan dasar beton bertulang diantaraanya ialah limbah batu bata sebagai agregat kasar dan tulangan bambu sebagai tulangan besi. Tujuan dari penggantian bahan dasar ini untuk mengurangi berat kuda-kuda dengan kekuatan yang hampir sama. Rangka kuda-kuda memiliki beberapa segmen, kemudian untuk mempermudah pemasangan di lapangan maka dibutuhkan sambungan berupa sambungan pelat baut sebagai penghubung antar segmen, dan untuk mempermudah pembuatan dan mempersingkat waktu pekerjaan sebaiknya rangka kuda-kuda dibuat tidak di area proyek akan tetapi rangka kuda-kuda dibuat di pabrik dan sudah berbentuk pre-cast. Pada benda uji nantinya akan dilakukan 2 jenis pembebanan bertambah yaitu beban vertikal simetris dan vertikal tidak simetris. Beban ini akan bertambah dengan interval 50 kg. 2 buah benda uji akan dibuat untuk setiap tipe pembebanan. Pada tipe vertikal simetris, rata-rata beban yang mampu ditahan ialah 600 kg. Sedangkan pada tipe vertikal tidak simetris beban maksimum yang dapat ditahan ialah 950 kg. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya pada tahun 2016 yang menggunakan modifikasi material beton bertulang yang sama namun tidak menggunakan sambungan, beban yang mampu ditahan mencapai rata-rata 3000 kg. Sedangkan beban maksimum pada kuda-kuda tanpa sambungan dengan bentang total 240 cm dan tinggi 100 cm dapat menahan beban vertikal maksimum sebesar 6136 kg. Pola retak yang terjadi pada penelitian ini pun terjadi pada daerah batang dan sekitar joint pada rangka.   Kata kunci: kuda-kuda, beton bertulang, tulangan bambu, limbah batu bata, sambungan pelat baut
Co-Authors Adikasih, Prima Aditya, Brillyan Al Raes, Sulaiman Alangnabil, Muhammad Aldhico Satria Firmansyah Alista, Fenty Putri AmbarPratiwi, Isma Arum Anugerah Nurtjahja, Edwardo Pradana Aprianti, Kartini Ari Wibowo Bayu B.K, Bhondana BAYU B.K., BHONDANA Bayu, Bondhana Brahmana Kridaningrat, Bhondana Bayu Brahmana Budiawati, Desi Christin Remayanti Christin Remayanti N Christin Remayanti Nainggolan Coritsa, Agatha Leonie Dessanda, Ryan Radya Desy Setyowulan Devi Nuralinah Devi Nuralinah Dicky Aditya Candra Dobonsolo, Angga Januar Dufanti Ayu W Dwi Argo Ervando Dian Prakosa Evi Nur Cahya Farhan Aditya Farid, Muhammad Firdausy, Ananda Insan Fitri, Fatimah Azzahra FITRIA, WIKHA Gde Agung Oka Widyastana, Anak Agung Giovanni, Christoper Houston Hafidz Emirudin Grahadika Hasymi A.Q, Muhammad Ali Hendro Suseno Indra Waluyohadi Indra Waluyohadi, Indra Irfan Mustafa irfan mustafa Irfanto, Luthfi Rinda Iswoyo Jong, Edwin Putra Jelian, Adven Jeremi Cevin Silitonga Juniko, Kanza Syahdi K, N V K., Lyutasya. K Kamilah, Fauziyah Karina Cahyaning Cahyaning Rosita Kistanti, Ida Fitri Kurniawati, Agustin Dian Lufti Akbar M, N M. Taufik Hidayat M. Taufik Hidayat Marsoli, Ayuning Fitriani Maulana, Akbar Maulidianto, Mohammad Irvan Mauzudah, Ma’rifatul Mauzudah Ming Narto Wijaya Morrida, Adam Akbar Mufika, Neyla Rohmah Muhammad F, Dito Muhammad Rizky Ananda Nur Rizqi, Mohammad Radja Nurreza, Aditya Bagus Oktavianto Dwi Wicaksono Pawitrama, Nyoman Iswarya Permana, Muhamad Hilman Prasetyo, Faishal Dwi Prihanto, Aris Dwi Putri Dewanti Putri Patricia Raharjo, Edy Sulistyanto Redianto, Mukhamad Rivo Arrohman Fauzi Roland Martin S Sari, Rika Amenetya Setiawan, Ronny Shella Amalia Ramadhani Simarmata, Iwan Fernando Siregar, Julius Siti Nurlina Siti Nurlina Sri Murni Dewi Sri Murni Dewi, Hendro Suseno, Tatang Fendy Harianto, Sucipto, Nugroho Adi Sugeng P. Budio Sugeng P. Budio Sugiarto, Najmi Nabila Suharto, Stefanus Sulistomo, Jourdan Tri Surya Pramana, Dewa Ketut Suseno, Kartika Candra Tanawa, Yanssen Toruan, Andre Wirakusuma