Eva Arifi
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 71 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH VARIASI RECYCLED COARSE AGGREGATE (RCA) TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON NORMAL BERTULANGAN BAMBU PILIN Prasetyo, Faishal Dwi; Eva Arifi, Devi Nuralinah ,; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.923 KB)

Abstract

Beton dikenal sebagai material bangunan yang paling populer, tersusun dari beberapa material yaitu semen, air, dan batuan (agregat). Beton umumnya digabungkan dengan material yang lain, seperti baja tulanganyang memiliki kekuatan tarik yang besar. Penggunaan beton yang berlebihan menyebabkan bahan-bahan penyusun beton dan tulangan baja menjadi mahal dan langka. Pemanfaatan dari agregat daur ulangdan tulangan bambu diharapkan dapat dijadikan suatu alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan penyusun beton yang berasal dari alam serta menurunkan biaya konstruksi sebuah bangunan menjadi lebih murah namun  tetap kuat dan aman untuk digunakan Pada penelitian ini terdapat  dua jenis agregat kasar yang dipakai yaituagregat kasar normal dan agregat kasar daur ulang. Penelitian yang dilakukan dengan pembuatan benda uji silinder dengan dimensi 15 x 30 cm dan balok beton bertulang dengan dimensi 0,15 x 0,25 x 1,6 meter.Semua benda uji dilakukan perawatan selama 14 hari dan dilakukan pengujian pada saat umur 28 hari. Bambu dengan perlakuan khusus digunakan sebagai tulangan balok beton. Pengujian yang akan dilakukan yaitu uji kuat lentur, lendutan. Untuk silinder beton dilakukan pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas. Hasil dari pengujian balok beton menunjukkan bahwa beton dengan agregat kasar daur ulang memiliki nilai kuat lentur yang lebih tinggi dibandingkan dengan beton agregat kasar normal yaitu 630 kgm dibandingkan dengan510 kgm. Nilai lendutan yang terjadi saat beban maksimum pada balok beton agregat kasar daur ulang yaitu 7,813 mm dan nilai lendutan pada balok beton agregat kasar normal yaitu 3,987 mm. Hasil dari pengujian kuat tekan silinder beton menunjukkan nilai kuat tekan beton agregat kasar normal lebih tinggi dibandingkan beton agregat kasar daur ulang yaitu 29,337 MPa dan 28,969MPa. Dengan nilai modulus elastisitas pada beton agregat kasar daur ulang sebesar 39868,1667 MPa dan beton agregat kasar normal sebesar 42431,6667 MPa. Kata Kunci : agregat kasar daur ulang, kuat lentur, lendutan, bambu pilin, lendutan, kuat tekan,modulus elastisitas.
PENGARUH RECYCLED COARSE AGGREGATE (RCA) TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) BERTULANGAN BAMBU Toruan, Andre Wirakusuma; Setyowulan, Desy; ,Devi Nurlinah, Eva Arifi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan mengedepankan subtitusi bahan alternatif terhadap balok beton, penelitian ini menggunakan agregat kasar daur ulang yang dipadukan dengan tulangan alternatif bambu yang dipilin. Dan untuk mendukung kekuatan dari bahan-bahan alternatif tersebut digunakan metode Self Compating Concrete (SCC) atau beton memadat sendiri yang dapat mengisi setiap cela pada bekisting tanpa memerlukan alat pemadat pada umumnya. Dengan membuat benda uji balok berukuran 15 cm x 25 cm x 160 cm bertulangan bambu pilin. Dimana tulangan bambu yang digunakan terdiri dari 3 batang bambu yang masing-masing memiliki ukuran diameter 4 mm dan panjang 150 cm. Masing-masing benda uji digunakan variasi yaitu 100% agregat kasar daur ulang dan 100% agregat kasar normal. Pengujian yang dilakukan berupa uji tekan pada benda uji silinder dengan menggunakan ekstensometer serta uji lentur dan lendutan pada benda uji balok yang menggunakan LVDT. Sehingga didapatkan beban dan lendutan yang terjadi pada balok beton SCC bertulangan bambu dengan variasi material agregat kasar yang berbeda. Hasil penelitian yang didapatkan adalah substitusi agregat kasar daur ulang pada balok SCC berpengaruh terhadap kuat tekan silinder dan kuat lentur balok. Jika dibandingkan dengan benda uji SCC normal yang memiliki kuat tekan rata-rata sebesar 27,39 MPa, kuat tekan benda uji SCC dengan agregat kasar daur ulang hanya memiliki rata-rata sebesar 21,96 MPa. Begitu pula dengan kuat lentur. Benda uji dengan material agregat kasar normal memiliki nilai rata-rata sebesar 2466,67 Kg, sedangkan benda uji agregat kasar daur ulang memiliki nilai rata-rata 2133,33 Kg. Lendutan yang terjadi pada balok SCC dengan agregat kasar normal adalah  sebesar 2,2 mm dan lendutan pada balok dengan material agregat kasar daur ulang adalah sebesar 1,95 mm. Ini dikarenakan balok SCC dengan agregat kasar normal memiliki fase plastis yang seiring dengan kemampuan balok dalam mengalami deformasi. Kata Kunci:Balok, kuat tekan, kuat lentur, lendutan, bambu pilin, agregat kasar daur ulang, dan SCC.
PENGARUH PENGGUNAAN GLASS FIBER DAN POLYPROPYLENE FIBER TERHADAP KUAT TEKAN BETON POROUS DENGAN MENGGUNAKAN RCA (RECYCLED COARSE AGGREGATE) Adikasih, Prima; Arifi, Eva; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan material tidak ramah lingkungan karena menggunakan agregat kasar alami (NCA). Pengganti NCA agar tidak habis adalah agregat kasar daur ulang (RCA).Hasil pengujian agregat didapatkan mutu NCA lebih unggul daripada RCA. Drainase pada jalan di Indonesia belum berfungsi dengan baik. Sehingga dibutuhkan material baru, yaitu beton porous untuk mengatasinya. Namun, beton porous memiliki kuat tekan yang rendah. Sehingga, pada penelitian ini akan meneliti tentang penambahan glass fiber dan polypropylene fiber, sebesar 0,75% dan 1,5% terhadap berat semen, terhadap kuat tekan beton porous dengan menggunakan RCA sebagai solusi  masalah-masalah di atas. Uji yang dilakukan adalah uji agregat meliputi berat isi, berat jenis, dan penyerapan. Serta void ratio dan permeabilitas. Proporsi volume campuran antara semen dan agregat kasar adalah 1:4 dengan FAS 0,27. Hasil yang didapatkan adalah penggunaan RCA mengurangi kuat tekan daripada NCA dan penambahan glass fiber meningkatkan kuat tekan beton dari 7,841 MPa hingga mencapai 8,382 MPa, serta penambahan polypropylene fiber menambah sifat getas pada beton. Selain itu, pada pengujian void ratio dan permeabilitas didapatkan semakin besar void ratio beton porous maka semakin rendah kuat tekannya dan semakin meningkat permeabilitasnya. Kata kunci : Beton porous, RCA, polypropylene fiber, glass fiber, void ratio, permeabilitas, kuat tekan.
PENGARUH PENGGUNAAN GLASS FIBER DAN POLYPROPYLENE FIBER TERHADAP KUAT LENTUR PELAT BETON POROUS DENGAN MENGGUNAKAN RCA (RECYCLED COARSE AGGREGATE) Giovanni, Christoper Houston; Arifi, Eva; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akibat dari meningkatnya kegiatan perkerasan jalan membuat luas daerah serapan yang tertutupi oleh perkerasan juga meningkat dan mengakibatkan infrastruktur jalan di Indonesia mengalami kerusakan pada saat akumulasi air hujan melampaui kapasitas drainase yang masih belum berfungsi dengan baik. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menjadi solusi dari permasalahan ini adalah dengan menciptakan beton porous yang menggunakan agregat kasar daur ulang (RCA) sebagai pemanfaatan limbah konstruksi agar dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Beton porous mampu mengalirkan air dengan mudah sehingga dapat mengurangi genangan air permukaan yang menyebabkan kerusakan jalan, akan tetapi beton porous bersifat getas dan menghasilkan kekuatan lentur yang lebih rendah dibandingkan dengan beton normal. Oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan zat tambahan berupa glass fiber dan polypropylene fiber sebesar 0,75% dan 1,5% dari berat semen terhadap kuat lentur pelat beton porous dengan menggunakan agregat kasar daur ulang (RCA). Pengujian yang dilakukan adalah berat isi, berat jenis dan penyerapan, void ratio dan permeabilitas. Proporsi volume campuran antara semen dan agregat kasar adalah 1:4  dengan nilai FAS sebesar 0,27. Hasil penelitian didapatkan nilai P maksimum tertinggi yang mampu ditahan oleh pelat sebesar 13254,945 N yang terdapat pada variasi polypropylene fiber 0,75% dan RCA 0%. Penambahan glass fiber hanya dapat meningkatkan kuat lentur pelat beton porous sedangkan penambahan polypropylene fiber dapat meningkatkan kuat lentur pelat dan mengurangi sifat getas pada beton porous.   Kata kunci : Beton porous, RCA, polypropylene fiber, glass fiber, void ratio, permeabilitas, kuat tekan.
PENGARUH PENGGUNAAN GLASS FIBER DAN POLYPROPYLENE FIBER TERHADAP KUAT LENTUR BETON POROUS DENGAN MENGGUNAKAN RCA (RECYCLED COARSE AGGREGATE) Coritsa, Agatha Leonie; Arifi, Eva; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya jumlah pencemaran limbah terutama pada permasalahan drainase untuk perkerasan jalan telah menjadi permasalahan yang umum di Indonesia.Mengaplikasikan beton porous dengan penggunaan agregat kasar daur ulang (RCA) dapat menjadi salah satu solusi permasalahan karena memiliki bahan yang dapat mengalirkan air maka tidak terjadi genangan yang dapat merusak perkerasan jalan serta dapat mengurangi jumlah pencemaran limbah. Penambahan glass fiber danpolypropylene fibersebesar 0.75% dan 1,5% terhadap berat semen diharapkan mampu meningkatkan nilai kuat lentur beton porous dan mengurangi sifat getas yang menjadi kelemahan dari beton porous. Pada penelitian ini dilaksanakan pengujian kuat lentur porous dengan menggunakan alat uji Universal Testing Machine (UTM) dan sebelumnya dilakukan pengujian bahan dasar terlebih dahulu yang terdiri dari berat isi, berat jenis, penyerapan, void ratio, dan permeabilitas. Proporsi volume campuran semen dengan agregat kasar adalah 1:4 dengan FAS sebesar 0,27. Hasil penelitian tertinggi didapatkan pada komposisi polypropylene fiber sebesar 1,5% pada bahan dasar agregat kasar alami (NCA) 100% yaitu sebesar 1,898 Mpa.
PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TARIK BELAH DAN BERAT VOLUME BETON DENGAN CAMPURAN SEMEN SLAG Kamilah, Fauziyah; Dewi, Sri Murni; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagaiinfrastrukturmembutuhkanbetonsebagaikomponenutamapemabngunan. Pemanfaatanlimbahsebagai material betonbisaberdampaksifnifikanbagilingkunganpemanfaatan semen slag atau yang seringdisebutGround Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS)merupakanlimbahpembuatanbaja yang mempunyaikemiripankomposisikimiadenganbahan- bahankimiadarisemen Portland. Sehingga, semen slag dapatmengurangipemakaian semen Portland.flyash jugamerupakanlimbahbatu bara yang dijadikanadmixture pada penelitianyangdilakukan kali ini. Benda uji merupakansilinder yang meiliki diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. denganvariasifly ash 10 % dan 20% di usia 7, 28, dan 56 hari. untukmutu yang digunakanyaitumutu K 275 dan K 350.  Terdapat 4 kodebenda uji denganvariasi fly ash dan mutubetondengansetiapkodebenda uji diberi 5 sampelsehingga total sampel yang diujisebanyak 60 sampel. Pengujiankuat Tarik belahdilakukandengancaramenggunakanmesin compression test. Benda uji diletakandalamposisi horizontal dan diberibatangbesidiatasnya. Pengujianakandihentikanketikabenda uji tersebutsudahterbelah dan di dapatbebanmaksimum yang nantinyaakandiolahmenjadinilaikuat Tarik belah.sedangkanberatbenda uji akan di kalkulasikanmenjadinilaiberat volume beton Hasil uji yang didapatkanyaitu di usia 56 haribetondengan fly ash sebesar 10 % di mutu K 275 menghasilkannilaikuat Tarik belahsebesar1,9929 Mpasedangkanpenggunaan fly ash sebesar 20 % menghasilkan Nilai kuat Tarik belah1,9476Mpa. Jikakeduanyadibandingkandenganbenda uji tanpa fly ash yang menghasilkannilaikuat Tarik belahsebesar1,7325 Mpamakapenggunaan fly ash meningkatkannilaikuat Tarik belahbeton. Sedangkan di mutubeton K 350 di usia 56 haripenambahanfly ashsebesar 10 % mengahasilkannilaikuat Tarik belahsebesar 2,2194 Mpasedangkanpenambahanfly ash sebesar 20 % menghasilkannilaikuat Tarik belahsebesar 2,0637 Mpa. Untukberat volume sendiritidakadaperbedaansignifikanantarabenda uji tanpafly ash dan denganvariasifly ash. Kata kunci: Semen Slag, Kuat Tarik Belah, fly ash, berat volume
ANALISIS KUAT LENTRUK STRUKTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN LUBANG HOLLOW CORE PADA TENGAH PENAMPANG BALOK Permana, Muhamad Hilman; Dewi, Sri Murni; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah material penyusun suatu struktur. Penggunaan beton di Indonesia pertama kali pada abad ke-7. Benteng Indrapatra milik kerajaan Lamuri adalah infrastruktur pertama yang menggunakan beton. Dalam penggunaannya, beton digabung dengan baja tulangan untuk menahan gaya tarik yang terjad. Beton bertulang dapat digunakan untuk segala macam struktur bangunan, seperti balok, kolom, pelat, dan pondasi. Dalam penggunaannya dilapangan, berat beton yang telah mengeras dapat mencapai 2400 kg/m3. Dalam penelitian ini, akan diuji penggunaan struktur beton ringan dengan membuat lubang hollow core di dalam balok. Pengujian difokuskan pada struktur balok. Dalam pengujian ini, digunakan benda uji balok beton penampang persegi dengan tiga buah lubang persegi dengan arah memanjang balok di tengah struktur balok beton. Lubang ini diisi oleh styrofoam, diletakkan dibawah garis netral penampang, tepatnya pada bagian tarik. Dengan asumsi, penggunaan beton pada bagian tarik kurang efisien dan penggunaan bahan beton pada bagian tarik hanya untuk mendistribusikan gaya yang diterima oleh struktur balok tersebut. Hasil dari penelitian menunjukkan berat volume beton dengan lubang ukuran 5 x 10 x 60 cm mengalami pengurangan sebesar 13.9%, sedangkan balok dengan lubang ukuran 7 x 10  60 cm dan 9 x 10 x 60 cm berturut – turut mengalami penurunan sebesar 15% dan 18.9%. Kuat lentur balok beton bertulang dengan lubang hollow core tidak mengalami penurunan dikarenakan lubang hollow core ditempakan pada daerah tarik balok. Daerah tarik balok ditahan oleh baja tulangan, sehingga jika lubang hollow core ditempatkan pada daerah ini, tidak berpengaruh terhadap kuat lentur balok. Nilai kuat lentur balok beton bertulang dengan lubang hollow core sebesar 2287.5 kgm, 2100 kgm dan 2167.5 kgm, berturut – turut untuk balok dengan lubang hollow core ukuran 5 x 10 x 60 cm, 7 x 10 x 60 cm dan 9 x 10 x 60 cm. Kata kunci: balok beton, lubanghollow core, kuat lentur, berat volume
PENGARUH PENGGUNAAN GLASS FIBER DAN POLYPROPYLENE FIBER TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON POROUS DENGAN MENGGUNAKAN RECYCLED COARSE AGGREGATE (RCA) Dobonsolo, Angga Januar; Arifi, Eva; Bayu, Bondhana
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah yang sering terjadi hingga saat ini yatu terkait dengan perkerasan jalan menyebabkan berkurangnya ruang terbuka hijau, eksploitasi sumber daya alam ikut menyumbang  semakin mendorongnya pemanasan global di dunia. Perkerasan yang ada juga berdampak pada berkurangnya daerah resapan air hal ini akibat dari perkerasan umumnya merupakan lapisan yang kedap terhadap air. Perkerasan yang menggunakan bahan yang ramah terhadap lingkungan bisa menjadi solusi sekaligus inovasi yang dapat mengurangi dampak negatif dari pembangunan perkerasan pada masa yang akan datang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penggunaan Glass Fiber dan Polypropylene Fiber Terhadap Kuat Tarik Belah Beton Porous Dengan Menggunakan Recycled Coarse Agregate (RCA). Pada penelitian ini digunakan benda uji tarik belah berupa silinder beton porous dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi silinder 20 cm. Data yang dicari antara lain karakteristik RCA dan NCA, berat isi dan kuat tarik belah beton porous dengan variasi komposisi RCA 0% dan 100%. Untuk pembuatan beton porous campuran yang digunakan antara semen : agregat kasar adalah 1 : 4 dengan FAS 0,27. Dan digunakan variasi glass fiber dan polypropylene fiber sebesar 0,75% dan 1,5%.Dari hasil penelitian, penggunaan agregat kasar daur ulang (RCA) pada  uji kuat tarik belah menunjukkan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan agregat kasar alami (NCA). Dikarenakan berat isi pada NCA lebih besar dibandingkan dengan RCA, faktor lain yaitu dikarenakan RCA memiliki daya serap air yang tinggi dan berjenis yang lebih rendah dibandingkan dengan NCA, hal ini dikarenakan terdapat kandungan mortar dalam agregat. NCA dengan penambahan polypropylene dengan kadar 1,5% menghasilkan kuat tarik belah tertinggi sebesar 1%.. Dan penambahan kadar glass fiber sebesar 0,75% menghasilkan peningkatan kuat tarik belah tertinggi sebesar 1%. Kata kunci : beton porous, agregat kasar daur ulang, polypropylene fiber, glass fiber
PENGARUH PENGGUNAAN GLASS FIBER DAN POLYPROPYLENE FIBER TERHADAP ABRASI BETON POROUS DENGAN MENGGUNAKAN RECYCLED COARSE AGGREGATE (RCA) Hasymi A.Q, Muhammad Ali; Arifi, Eva; Bayu, Bondhana
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah yang sering terjadi hingga saat ini yatu terkait dengan perkerasan jalan menyebabkan berkurangnya ruang terbuka hijau, eksploitasi sumber daya alam ikut menyumbang  semakin mendorongnya pemanasan global di dunia. Perkerasan yang ada juga berdampak pada berkurangnya daerah resapan air hal ini akibat dari perkerasan umumnya merupakan lapisan yang kedap terhadap air. Perkerasan yang menggunakan bahan yang ramah terhadap lingkungan bisa menjadi solusi sekaligus inovasi yang dapat mengurangi dampak negatif dari pembangunan perkerasan pada masa yang akan datang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penggunaan Glass Fiber dan Polypropylene Fiber Terhadap Abrasi Beton Porous Dengan Menggunakan Recycled Coarse Agregate (RCA). Pada penelitian ini digunakan benda uji tarik belah berupa silinder beton porous dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi silinder 10 cm. Data yang dicari antara lain karakteristik RCA dan NCA, berat isi dan abrasi beton porous dengan variasi komposisi RCA 0% dan 100%. Untuk pembuatan beton porous campuran yang digunakan antara semen : agregat kasar adalah 1 : 4 dengan FAS 0,27. Dan digunakan variasi glass fiber dan polypropylene fiber sebesar 0,75% dan 1,5%.Dari hasil penelitian, penggunaan agregat kasar daur ulang (RCA) padaabrasi menunjukkan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan agregat kasar alami (NCA). Dikarenakan berat isi pada NCA lebih besar dibandingkan dengan RCA, faktor lain yaitu dikarenakan RCA memiliki daya serap air yang tinggi dan berjenis yang lebih rendah dibandingkan dengan NCA, hal ini dikarenakan terdapat kandungan mortar dalam agregat. NCA dengan penambahan polypropylene dengan kadar 1,5% menghasilkan abrasi tertinggi sebesar 1%.. Dan penambahan kadar glass fiber sebesar 0,75% menghasilkan peningkatan abrasi tertinggi sebesar 1%. Kata kunci : beton porous, agregat kasar daur ulang, polypropylene fiber, glass fiber
PENGARUH VARIASI BENTUK PELAT SAMBUNG TERHADAP ENERGI DISIPASI AKIBAT BEBAN SIKLIK (QUASI-STATIS) PADA PORTAL BAJA CANAI DINGIN 2D Sulistomo, Jourdan Tri; Brahmana Kridaningrat, Bhondana Bayu Brahmana; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Indonesia mulai marak menggunakan material baja canai dingin sebagai struktur tambahan pada sebuah bangunan seperti struktur kuda-kuda atap, rangka plafon, dan lain-lain. Namun, Indonesia terletak pada Cincin Api sekaligus menjadi titik temu 3 lempeng besar yang aktif bergerak. Baja canai dingin yang mulai populer di Indonesia akan dihadapkan dengan masalah beban gempa/beban siklik (beban berulang).Dengan pengujian terhadap pemodelan portal dua dimensi sederhana, diharapkan dapat mewakili bagaimana perilaku baja canai dingin terhadap beban siklik.Pada penelitian ini, beban siklik direpresentasikan berupa beban lateral pada struktur portal yang terbuat dari material canai dingin dengan profil ukuran 40.40.0,4 untuk kolom dan 20.40.0,4 untuk balok. Portal tersebut memiliki 2 lantai dengan tinggi total 106 cm dan lebar 50 cm dengan lantai dua berada di jarak 50 cm dari bawah.Sambungan pada setiap pertemuan balok dan kolom menggunakan sekrup dan menggunakan pelat sambung dari material canai dingin dengan variasi bentuk siku (Kode SK) dan segitiga (Kode SG) masing-masing 3 buah benda uji.Pada penelitian ini digunakan metode displacement control untuk mendapatkan beban yang dapat bekerja pada setiap kenaikan drift. Hasil akhir dari penelitian ini merupakan kurva histerisis dan energi disipasi dari masing-masing variasi benda uji. Hasil pengujian dan perhitungan menghasilkan bahwa portal baja canai dingin dengan pelat sambung siku mendisipasi energi dengan rata-rata persentase 48,33% dari energi input, dengan kenaikan persentase energi disipasi per drift dari 44,60% hingga 55,86%. Portal baja canai dingin dengan pelat sambung segitiga mendisipasi energi dengan rata-rata persentase 53,39% dari energi input, dengan kenaikan persentase energi disipasi per drift dari 48,75% sampai 59,95%.Portal baja canai dingin dengan pelat sambung siku mengalami energi input 3,46% lebih besar daripada portal baja canai dingin dengan pelat sambung segitiga. Kata Kunci:Canai Dingin, Portal, Pembebanan Siklik, Energi Disipasi.
Co-Authors Adikasih, Prima Aditya, Brillyan Al Raes, Sulaiman Alangnabil, Muhammad Aldhico Satria Firmansyah Alista, Fenty Putri AmbarPratiwi, Isma Arum Anugerah Nurtjahja, Edwardo Pradana Aprianti, Kartini Ari Wibowo Bayu B.K, Bhondana BAYU B.K., BHONDANA Bayu, Bondhana Brahmana Kridaningrat, Bhondana Bayu Brahmana Budiawati, Desi Christin Remayanti Christin Remayanti N Christin Remayanti Nainggolan Coritsa, Agatha Leonie Dessanda, Ryan Radya Desy Setyowulan Devi Nuralinah Devi Nuralinah Dicky Aditya Candra Dobonsolo, Angga Januar Dufanti Ayu W Dwi Argo Ervando Dian Prakosa Evi Nur Cahya Farhan Aditya Farid, Muhammad Firdausy, Ananda Insan Fitri, Fatimah Azzahra FITRIA, WIKHA Gde Agung Oka Widyastana, Anak Agung Giovanni, Christoper Houston Hafidz Emirudin Grahadika Hasymi A.Q, Muhammad Ali Hendro Suseno Indra Waluyohadi Indra Waluyohadi, Indra irfan mustafa Irfan Mustafa Irfanto, Luthfi Rinda Iswoyo Jong, Edwin Putra Jelian, Adven Jeremi Cevin Silitonga Juniko, Kanza Syahdi K, N V K., Lyutasya. K Kamilah, Fauziyah Karina Cahyaning Cahyaning Rosita Kistanti, Ida Fitri Kurniawati, Agustin Dian Lufti Akbar M, N M. Taufik Hidayat M. Taufik Hidayat Marsoli, Ayuning Fitriani Maulana, Akbar Maulidianto, Mohammad Irvan Mauzudah, Ma’rifatul Mauzudah Ming Narto Wijaya Morrida, Adam Akbar Mufika, Neyla Rohmah Muhammad F, Dito Muhammad Rizky Ananda Nur Rizqi, Mohammad Radja Nurreza, Aditya Bagus Oktavianto Dwi Wicaksono Pawitrama, Nyoman Iswarya Permana, Muhamad Hilman Prasetyo, Faishal Dwi Prihanto, Aris Dwi Putri Dewanti Putri Patricia Raharjo, Edy Sulistyanto Redianto, Mukhamad Rivo Arrohman Fauzi Roland Martin S Sari, Rika Amenetya Setiawan, Ronny Shella Amalia Ramadhani Simarmata, Iwan Fernando Siregar, Julius Siti Nurlina Siti Nurlina Sri Murni Dewi Sri Murni Dewi, Hendro Suseno, Tatang Fendy Harianto, Sucipto, Nugroho Adi Sugeng P. Budio Sugeng P. Budio Sugiarto, Najmi Nabila Suharto, Stefanus Sulistomo, Jourdan Tri Surya Pramana, Dewa Ketut Suseno, Kartika Candra Tanawa, Yanssen Toruan, Andre Wirakusuma