Potensi pengembangan produk dari limbah/sisa panen dan pengolahan jagung di Kelurahan Sedau cukup tinggi. Jumlah rata-rata produksi jagung yang mencapai 4,3 ton/Ha menyisakan sekitar 37% limbah yang tidak masyarakat manfaatkan sedangkan jika hasil panen hanya digunakan bijinya saja, maka limbah yang dihasilkan beratnya 1,5 kali dari berat biji yang dihasilkan. Limbah ini mengandung hemiselulosa dan lignin yang tinggi, sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai briket. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu penyuluhan, praktek pembuatan briket dan evaluasi hasil kegiatan pada khalayak sasaran di Koperasi Kelompok Tani JAS-B. Hasil briket yang dihasilkan lebih baik teksturnya dibandingkan briket dari bahan baku lainnya. Seluruh peserta merasa tertarik untuk mencoba membuat produk briket dari limbah jagung, sebanyak 86% peserta baru mengetahui informasi mengenai briket saat pelatihan oleh Tim PPM Polnep. Hasil analisis finansial dari pengolahan limbah jagung ini cukup potensial untuk meningkatkan perekonomian petani jagung di daerah Sedau.