Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JOURNAL TEKNIK SIPIL DAN INFRASTRUKTUR

ANALISIS PERUBAHAN HIDROLOGI LERENG AKIBAT HUJAN TERHADAP KESTABILAN LERENG Martini Martini; Sriyati Ramadhani
JOURNAL TEKNIK SIPIL DAN INFRASTRUKTUR Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1716.54 KB)

Abstract

Infiltrasi air hujan ke dalam lereng akan berpengaruh terhadap kondisi hidrologi lereng misalnya perubahan muka air tanah, tingkat kejenuhan, tekanan air pori. Perubahan dari aspek tersebut akan berpengaruh terhadap sifat  tanah penutup lereng, misalnya nilai  berat isi tanah, kohesi, sudut gesek dan kuat geser tanah. Perubahan muka air tanah akan meningkatkan tingkat kejenuhan tanah serta meningkatkan nilai tekanan air pori positif. Nilai tekanan air pori pada kondisi tanah dalam kondisi kering atau basah disebut dengan nilai tekanan air pori negatife  atau nilai  suction. Nilai suction ini akan cenderung menurun dan pada akhirnya menjadi sama dengan nol atau lebih besar dari 0 (tekanan air pori positif) apabila terjadi perubahan kadar air dalam tanah dari kondisi tidak jenuh menuju jenuh. Pada kondisi inilah yang akan berpengaruh terhadap tingkat kestabilan lereng tersebut karena nilai kohesi dan sudut gesek menurun yang berakibat penurunan kekuatan geser tanah. Perubahan hidrologi dan kestabilan lereng dipengaruhi oleh intesitas hujan, kuat geser tanah,  kondisi muka air tanah dan tingkat permeabilitas tanah penutup lereng
Kajian Daya Dukung Tanah Gambut dengan Perkuatan Geotekstil dan Perubahan Muka Air Tanah Martini Martini
JOURNAL TEKNIK SIPIL DAN INFRASTRUKTUR Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1343.517 KB)

Abstract

Peat soils have a high compressibily and low bearing capacity. This unfavourable characteristic might cause differential settlement dan failure of the construction, so that the appropriate improvement method is required to overcome this problem.Peat soil improvement method that  commonly used is mechanically dan chemically soil improvement method. In this research, the peat soil reinforced with geotextile was conducted in order to find its influence in increasing the bearing capacity.Also, peat land are generally located in the area with shallow water level. In this research shallow foundation reinforced with geotextile with variations ground water level was conducted  to determine its effect in improving the bearing capacity. The variation of layer  number of reinforcement (N) used was N= 3, with width 2B reinforcement, where the  variations of  ground water level are z = 0 cm,  z = 5 cm and z = 10 cm where B is foundation width and z are the distance of the ground water level from base of the foundation. Result of modeling in the laboratory shows that the insertion of geotextile material in the peat soil can increase its soil bearing capacity. The increasing of ultimate bearing capacity (qu) tends to be higher for reinforced soil with no ground water level compared to soil with ground water level.The closer ground water level to foundation base the smaller the bearing capacity either with or without reinforcement. The highest value of bearing capacity was obtained in reinforced peat soil with no water level that is 8,6 kN/m2 or the it  increase as much of 178,1% compared to unreinforced peat soil with no water level. Bearing capacity ratio (BCR) has also increase as of as 2,78 in  with the reinforcement without water level compared to condition without reinforcement and without water level.
KAJIAN PENGARUH JUMLAH DAN LEBAR PERKUATAN GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH GAMBUT Martini Martini; Fathuddin Al-Anshori
JOURNAL TEKNIK SIPIL DAN INFRASTRUKTUR Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.63 KB)

Abstract

Peat soils have a high compressibily and low bearing capacity. These unfavorable characteristics can cause differential settlement and the construction failure, so that the appropriate improvement methods are required to solve the problems. Peat soil improvement methods that commonly used are mechanical and chemical improvement methods. In this research, the peat soil reinforced with geotextile was conducted in order to find the influence of the reinforcement in increasing the bearing capacity. Reinforcement was applied to the construction model with variation in the number of reinforcement which were N=1, N=2, N=3, and reinforcement width which were 2B, 3B and 4B (B is foundation width in scale). The results show that the insertion of geotextile sheets in peat soil can increase the bearing capacity of the soil foundation. The increasing of the bearing capacity is proportional to the increasing of the number and width of the geotextile. Variation in reinforcement width is given more influence in increasing the ultimate bearing capacity (q) compare to variation in the number of reinforcement. Compare to the modeled construction without reinforcement, the maximum bearing capacity increase as much as 232.3 % and BCR as of 3.32 with reinforcement width of 4B and N=3.Key words: peat, reinforcement, bearing capacity
IDENTIFIKASI SUMBER BENCANA ALAM DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA DI SULAWESI TENGAH Martini Martini
JOURNAL TEKNIK SIPIL DAN INFRASTRUKTUR Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.929 KB)

Abstract

Pengurangan resiko bencana alam merupakan salah satu program pemerintah dan pemerintah daerah yang sedang giatnya dilakukan. Hal ini juga menjadi kerja kalangan internasional karena beberapa kejadian bencana dengan skala massif telah menimbulkan begitu banyak korban harta benda dan jiwa. Wilayah Sulawesi Tengah merupakan salah daerah yang sangat rawan dilanda bencana alam, beberapa kejadian bencana alam yang terjadi dalam satu beberapa decade terakhir adalan banjir dan banjir bandang, tanah longsor, gempa bumi dan gunung meletus. Mempelajari fenomena bencana tersebut maka tidak ada pilihan lain yaitu segera bersiap siaga baik secara kelembagaan, masyarakat bahkan individual, karena bencana akan terjadi dan akan menimpa siapa saja yang berada di daerah yang rawan bencana. Identifikasi yang telah dilakukan menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : daerah Sulawesi Tengah merupakan daerah yang sangat rawan bencana, bencana yang paling sering terjadi adalah banjir dan tanah longsor, gempa bumi dan tsunami. Upaya yang perlu dilakukan baik mitigasi pasif berupa pendidikan sadar bencana, penyuluhan tentang bencana alam serta karakteristiknya. Demikian juga diperlukan mitigasi aktif berupa membangun tanda peringatan bencana, membangun infrastruktur yang ramah dan tahan bencana serta memelihara, memperbaiki dan memperkuat infrastruktur yang berada di daerah yang rawan bencana
PERENCANAAN KONSTRUKSI TURAP SEBAGAI PENGGANTI DINDING PENAHAN (STUDI KASUS JALAN LINGKAR DONGGALA) Martini Martini; Shyama Maricar; Hendra Setiawan
JOURNAL TEKNIK SIPIL DAN INFRASTRUKTUR Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.771 KB)

Abstract

Jalan Lingkar Donggala menggunakan dinding penahan yang berbentuk silinder atau biasa disebut sumuran. Proses pemasangan atau pelaksanaan pondasi sumuran umumnya dalam kondisi kering, namun lokasi jalan lingkar berada di daerah pantai. Kondisi ini akan menghambat proses pelaksanaan atau pemasangan pondasi sumuran, karena adanya pengaruh air laut dan proses pasang surut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui desain turap yang akan digunakan meliputi dimensi turap, kedalamam pemancangan, dan jenis turap yang akan digunakan.Hasil perhitungan dari perencanaan konstruksi turap dengan dua kondisi permukaan air laut. Pada saat muka air normal didapatkan kedalaman pemancangan Daktual = 3,001 m dengan tipe turap PS-28. Kondisi pada saat air surut didapatkan kedalaman pemancangan Daktual = 3,393 m dengan tipe turap PS-28. Berdasarkan hasil perhitungan kedalaman pemancangan dari kedua kondisi tersebut, maka yang sebaiknya dilaksanakan adalah kedalaman pemancangan pada kondisi air surut yaitu Daktual = 3,393 m dan tipe turap adalah PS-28
Co-Authors A.A. Oka A.A.S. Kartini Agus Suwandono Ahmad Faisal Annisa Savitri Ari Suwondo Ari Udiyono Arini Arini Arnita Sofianingrum Asmau Saadah Asriati Wahidah Astryana C. Lomi Atik Mawarni Ayun Robi'atul Adawiyah Bagoes Widjanarko Baju Widjasena Barkah Haryo Wasisto Betty Saptiwi Bhakti Chrisna Pambudi Biryati Biryati Danus Hermawan Delimawati Delimawati Dessy Triana Devi Priyantika Dewi Agustina Wulandari Dewi Ekowati Dewi Mustikawati Dhina Nurlita Niviasari Dian Alfia Purwandari Didi Setiyadi Dika Ernianti Dwi Rahayuningsih Dwi Sutiningsih Dyah Ratna Budiani Efridani Lubis Elsye Giovanny Puspitasari Endang Sri Utami Evrilda Andani Putri F Martini F Martini Fanny Thresia Yunus Faradina Pramesti Nandariesta Fathuddin Al-Anshori Fenni Selvania Fitriana Dwi Fidiawati Haikal Haikal Hariyani, Reni HENDRA SETIAWAN Henry Setyawan Henry Setyawan S. Henry Setyawan Susanto Henry Setyawan Susanto I.A. Utami Ida Nurwati Iis Torisa Utami Ika Amalia Imam Suhada Indarti Diah Palupi Intan Hardian Putri Irneta Bela Novita Jarot Subandono Laeli Kartika Cahyani Lasrika S. Sinaga Lintang Dian Saraswati Lisanti Lisanti Ludfi Santoso Luqman Zarkasyi Lutfi Santoso M Arie Wuryanto M. Arie Wuryanto Mardhatillah Sariyanti Mateus Sakundarno Adi, Mateus Sakundarno Merry Putri R. Sirait mochamad Hadi Mochammad Hadi Mohd Abd Rahman Mose, Ria Efkelin Muchlis Achsan Udji Sofro Muchlis AU Sofro Muhamad Zulfikar Firdaus Muhammad Fashihullisan Muhammad Syahrul Muji Mulyati Muthmainah Muthmainah Mutia Farida Akhsanti Najla Salsabila Noor Naura Thania Salsabillah Nissa Kusariana Novan Ardy Wiyani Novia Rokhmawanti Nur Afni Safarina Nur Solichah Nurlaila Nurlaila Pelastri Rahayu Petro Dwi Siswanto Praba Ginanadjar Praba Ginandjar Prajna Paramita Rani Kristiana Putriosa Saragih Resa Sekar Putri Retno Hestinigsih Retno Hestiningsih Ridha Nurhayati Risya Cilmiaty A. R. Rosana Rosana Rozzaq Alhanif Islamudin Rusliana Apriliasari Sarsono Sarsono Selfi Handayani Shyama Maricar Siti Maryatul Keptiyah Soeharyo Hadisaputro Sri Anggreni Lindawati Sri Yuliawati Sriyati Ramadhani Sudjut Haryanto Sugeng Mianto Fane Suhartono Suhartono Sumiyati Sumiyati Susiana Purwantisari Susiana Purwintasari Sutopo Patria Jati Syahrizal Syahrizal Tariyadi Tariyadi Tio Prasetio Tuti Sandra Udi Tarwatjo Udi Tarwotjo Utami, Ressa Andriyani Wahyu Handoyo Wana Wandhana P. Wella Fransiska Widi Astuti Widya Widya Windarto Windarto Yarmaidi Yarmaidi Yessy Darnas Yoga Tri Wijayanti Yoga Triwijayanti Yudhy Cahyo Priyotomo Yuliawati Yuliawati YUYUN SRIKANDI Zefira Sausan Archiarafa Ziyaan Azdzahiy Bebe Zulfa Fatmawati Dwi Asdika