Claim Missing Document
Check
Articles

Nilai Simpanan dan Harga Karbon Ekosistem Mangrove Desa Pasar Banggi, Rembang, Jawa Tengah Fifi Nur Hidayah; Subagiyo Subagiyo; Adi Santoso
Journal of Marine Research Vol 12, No 2 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i2.34616

Abstract

Pemanasan global merupakan salah satu fenomena alam  yang sedang berlangsung dan disebabkan oleh adanya peristiwa efek rumah kaca. Penyebab terjadinya efek rumah kaca diantaranya adalah meningkatnya konsentrasi gas Karbondioksida (CO2) di atmosfer. Hutan mangrove berperan sebagai upaya mitigasi akibat dari pemanasan global karena salah satu fungsi dari hutan mangrove adalah sebagai penyimpan karbon (C). Tujuan dari peneitian ini secara umum dilakukan untuk mengevaluasi simpanan karbon pada rehabilitasi mangrove desa Pasar Banggi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yang dilakukan pada tiga stasiun. Masing-masing stasiun dibagi menjadi tiga plot yang bertujuan untuk menghitung nilai biomassa menurut rumus alometrik. Estimasi simpanan karbon pada substrat didapat dari pengambilan sampel sedimen di setiap stasiun yang selanjutnya dilakukan analisis kandungan bahan organik dengan metode LOI (Loss on Ignation) di Laboratorium Nutrisi dan Pakan Universitas Diponegoro. Setelah mendapatkan hasil nilai simpanan karbon pada tegakan dan substrat kemudian dilakukan perhitungan nilai ekonomi karbon. Berdasarkan hasil penelitian di Ekosistem Mangrove Desa Pasar Banggi didapatkan nilai simpanan karbon pada tegakan sebesar 74.986,95 ton/ha pada substrat sebesar 202,61 ton/ha. dan untuk nilai ekonomi sebesar Rp 6.302.937 untuk harga pasar sukarela dan untuk harga pasar wajib sebesar Rp 16.476.737.063,5. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai simpanan karbon dan nilai ekonomi mangrove di Desa Pasar Banggi Jumlahnya sangat Besar dan mampu menjadi salah satu solusi untuk perubahan iklim.Global warming is an ongoing natural phenomenon caused by the greenhouse effect. One of the causes of the greenhouse effect is the increased concentration of carbon dioxide (CO2) in the atmosphere. Mangrove forests act as mitigation efforts due to global warming because one of the functions of mangrove forests is to store carbon (C). The purpose of this research is generally to evaluate carbon storage in the mangrove rehabilitation of the Pasar Banggi Village. The method used in this study is a descriptive method which was carried out at three stations with different mangrove conditions. Each station is divided into three plots which aim to calculate the biomass value according to the allometric formula. Estimation of carbon deposits on the substrate was obtained from sediment sampling at each station which was then analyzed for organic matter content using the LOI (Loss on Ignation) method in the Nutrition and Feed Laboratory of Diponegoro University. After getting the results of the carbon storage value in the stand and substrate, then the calculation of the economic value of carbon is carried out. Based on the results of research in the Mangrove Ecosystem of Pasar Banggi Village, the value of carbon stored in the stands was 74,986.95 tons/ha on a substrate of 202.61 tons/ha. And for the economic value of Rp. 6,302,937 in the voluntary market and for the mandatory market, it is Rp. 16,476,737,063.5. These results indicate that the value of carbon storage and the economic value of mangroves in the Pasar Banggi Village is very large and can be one of the solutions for climate change.
Potensi Simpanan Karbon Padang Lamun di Pulau Sintok dan Menjangan Kecil, Kepulauan Karimunjawa Marthin Ricky Sipayung; Ita Riniatsih; Subagiyo Subagiyo
Journal of Marine Research Vol 12, No 2 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i2.34175

Abstract

Karbon dioksida (CO2) memiliki kontribusi yang paling tinggi terhadap kandungan Gas Rumah Kaca yaitu sebesar 55% dari emisi karbon oleh aktivitas manusia. Fenomena ini menyebabkan perubahan iklim yang berdampak pada meningkatnya suhu ekstrim, banjir, topan, badai, kekeringan dan naiknya permukaan laut hingga makhluk hidup merasakan dampak negatif langsung dari pemanasan global. Padang lamun adalah vegetasi yang memiliki potensi besar dalam mengurangi dampak emisi di lingkungan dengan menyerap CO2 dan menghasilkan O2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi simpanan karbon, jumlah spesies/jenis lamun, nilai persen cover dan tegakan lamun yang ada di Pulau Sintok dan Pulau Menjangan Kecil, Kepulauan Karimunjawa. Penelitian ini menggunakan metode survei dan penentuan lokasi dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, sedangkan metode pengambilan data lamun melalui metode line transect quadrant. Hasil pada penelitian ini ditemukan 4 jenis lamun, yaitu Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Halophila ovalis dan Enhalus acoroides. Cymodocea rotundata mendominasi dikedua lokasi dengan kerapatan mencapai 3156 ind/m2 pada lokasi Pulau Sintok, dan 828 ind/m2 pada lokasi Pulau Menjangan Kecil. Nilai biomassa dibawah substrat (akar dan rhizoma) dan diatas substrat (daun) pada Lokasi I (223,99 gbk/m2 dan 199,02 gbk/m2) menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan nilai biomassa dibawah substrat dan diatas substrat pada Lokasi II (474,48 gbk/m2 dan 269,64 gbk/m2). Total kandungan karbon pada lokasi Pulau Sintok, Karimunjawa adalah 26,09 gC/m2 dan pada lokasi Pulau Menjangan Kecil, Karimunjawa adalah 74,15 gC/m2. Kandungan karbon lebih banyak tersimpan di jaringan lamun bawah substrat (akar dan rhizoma) dengan spesies Enhalus acoroides.   Carbon dioxide (CO2) has the highest contribution to the Greenhouse Gas content, which is 55% of carbon emissions by human activities. This phenomenon causes climate change which has an impact on increasing extreme temperatures, floods, typhoons, storms, droughts and rising sea levels so that living things feel the direct negative impact of global warming. Seagrass beds are vegetation that has great potential in reducing the impact of emissions on the environment by absorbing CO2 and producing O2. This study aims to determine the estimated carbon storage, the number of species/types of seagrass, the value of percent cover and seagrass stands in Sintok Island and Menjangan Kecil Island, Karimunjawa Islands. This study used a survey method and the determination of the location was selected using the purposive sampling method, while the seagrass data collection method was through the line transect quadrant method where this method refers to the 2017 LIPI method. There were 4 species of seagrass found in both locations, namely Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Halophila ovalis and Enhalus acoroides. Cymodocea rotundata dominated at both locations with densities reaching 3156 ind/m2 at the Sintok Island location, Karimunjawa and 828 ind/m2 at the Menjangan Kecil Island location, Karimunjawa. The value of biomass below the substrate and above the substrate at Location I (75,66 gbk/m2 and 34,03 gbk/m2) showed a smaller value than the value of biomass below the substrate and above the substrate at Location II (233,24 gbk/m2 and 121,63 gbk/m2). The total carbon content at the location of Sintok Island, Karimunjawa is 26,09 gC/m2 and at the location of Menjangan Kecil Island, Karimunjawa is 74,15 gC/m2. Most of the carbon content is stored in the seagrass tissue under the substrate (roots and rhizomes) with of Enhalus acoroides. 
Potensi Simpanan Karbon Padang Lamun di Pulau Sintok dan Menjangan Kecil, Kepulauan Karimunjawa Marthin Ricky Sipayung; Ita Riniatsih; Subagiyo Subagiyo
Journal of Marine Research Vol 12, No 2 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i2.34175

Abstract

Karbon dioksida (CO2) memiliki kontribusi yang paling tinggi terhadap kandungan Gas Rumah Kaca yaitu sebesar 55% dari emisi karbon oleh aktivitas manusia. Fenomena ini menyebabkan perubahan iklim yang berdampak pada meningkatnya suhu ekstrim, banjir, topan, badai, kekeringan dan naiknya permukaan laut hingga makhluk hidup merasakan dampak negatif langsung dari pemanasan global. Padang lamun adalah vegetasi yang memiliki potensi besar dalam mengurangi dampak emisi di lingkungan dengan menyerap CO2 dan menghasilkan O2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi simpanan karbon, jumlah spesies/jenis lamun, nilai persen cover dan tegakan lamun yang ada di Pulau Sintok dan Pulau Menjangan Kecil, Kepulauan Karimunjawa. Penelitian ini menggunakan metode survei dan penentuan lokasi dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, sedangkan metode pengambilan data lamun melalui metode line transect quadrant. Hasil pada penelitian ini ditemukan 4 jenis lamun, yaitu Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Halophila ovalis dan Enhalus acoroides. Cymodocea rotundata mendominasi dikedua lokasi dengan kerapatan mencapai 3156 ind/m2 pada lokasi Pulau Sintok, dan 828 ind/m2 pada lokasi Pulau Menjangan Kecil. Nilai biomassa dibawah substrat (akar dan rhizoma) dan diatas substrat (daun) pada Lokasi I (223,99 gbk/m2 dan 199,02 gbk/m2) menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan nilai biomassa dibawah substrat dan diatas substrat pada Lokasi II (474,48 gbk/m2 dan 269,64 gbk/m2). Total kandungan karbon pada lokasi Pulau Sintok, Karimunjawa adalah 26,09 gC/m2 dan pada lokasi Pulau Menjangan Kecil, Karimunjawa adalah 74,15 gC/m2. Kandungan karbon lebih banyak tersimpan di jaringan lamun bawah substrat (akar dan rhizoma) dengan spesies Enhalus acoroides.   Carbon dioxide (CO2) has the highest contribution to the Greenhouse Gas content, which is 55% of carbon emissions by human activities. This phenomenon causes climate change which has an impact on increasing extreme temperatures, floods, typhoons, storms, droughts and rising sea levels so that living things feel the direct negative impact of global warming. Seagrass beds are vegetation that has great potential in reducing the impact of emissions on the environment by absorbing CO2 and producing O2. This study aims to determine the estimated carbon storage, the number of species/types of seagrass, the value of percent cover and seagrass stands in Sintok Island and Menjangan Kecil Island, Karimunjawa Islands. This study used a survey method and the determination of the location was selected using the purposive sampling method, while the seagrass data collection method was through the line transect quadrant method where this method refers to the 2017 LIPI method. There were 4 species of seagrass found in both locations, namely Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Halophila ovalis and Enhalus acoroides. Cymodocea rotundata dominated at both locations with densities reaching 3156 ind/m2 at the Sintok Island location, Karimunjawa and 828 ind/m2 at the Menjangan Kecil Island location, Karimunjawa. The value of biomass below the substrate and above the substrate at Location I (75,66 gbk/m2 and 34,03 gbk/m2) showed a smaller value than the value of biomass below the substrate and above the substrate at Location II (233,24 gbk/m2 and 121,63 gbk/m2). The total carbon content at the location of Sintok Island, Karimunjawa is 26,09 gC/m2 and at the location of Menjangan Kecil Island, Karimunjawa is 74,15 gC/m2. Most of the carbon content is stored in the seagrass tissue under the substrate (roots and rhizomes) with of Enhalus acoroides. 
Co-Authors Adi Santoso Agus Sabdono Agus Trianto Agus Trianto Ahmad Fadhil Muzaki Ahmad Saddam Habibi Aiyen Tjoa Ali Djunaedi Ali Djunaedi Ali Djunaedi Ali Ridlo Ambariyanto Ambariyanto Aninditia Sabdaningsih Antonius Budi Susanto Bambang Yulianto Baskoro Rochaddi Chrisna Adhi Suryono Chrisna Adi Suryono Delianis Pringgenies Diah Permata W Diah Permata Wijayanti Dwi Haryanti Dwi Haryo Ismunarti Elis Indrayanti Elsa Lusia Agus Endang Sri Susilo Erni - Martani Ervia Yudiati Feri Setiawan Fifi Nur Hidayah Fionica May Sandi Gagas Tri Pamungkas Hani’atun Nurfajriyah Henna Rya Abdurachim Husna El Iksiroh Husna Hanifah Irwani Irwani Isai Yusidarta Ita Riniatsih Jusup Suprijanto Kharisma Firdaus Linggarjati Luh Putu Puspita Dewanti Mada Triandala Sibero Marthin Ricky Sipayung Mirsa Septiana Mutik Mostafa Imhmed Ighwerb Muhammad - Zainuddin Muhammad Aviv Arsya Irnantyanto Muhammad Juli Hendra Putra Muhammad Salauddin Ramadhan Djarod Mustagfirin Mustagfirin Mustalafin Mustalafin Nenik Kholilah Nenik Kholilah Nirwani Soenardjo Norma Afiati Novita Thea Puspita Langit Nur Taufiq Syamsudin Putra Jaya Taufiq Syamsudin Putra Jaya Nuril Azhar Nuril Azhar Ocky Karna Radjasa Rabia Alghazeer Radhian Wikanarto Widodo Rahayu Rahayu Refi Sekarwardhani Retna Handayani Retno Hartati Retno Murwani Ria Azizah Ria Azizah Ria Azizah TN Ria Azizah Tri Nuraini Ria Azizah Tri Nuraini Ria Azizazh Tri Nuraeni Rignolda Djamaludin Rini Pramesti RINI PRAMESTI Rudhi Pribadi Sebastian Margino Sebastian Margino Sebastian Margino Sonny Rieldo Damanik Sri Devi Simanjuntak Sri Lintang Artono Sugeng Widada Suryono Suryono Sutrisno Anggoro Sylvia Sari Indah Dongoran Titis Buana Triyanto - - Triyanto Triyanto Triyanto Triyanto Triyanto Triyanto Widianingsih Widianingsih Wilis A Setyati Wilis A Setyati Wilis A Setyati Wilis Ari Setyati Wilis Ari Setyati Yohanes Oktaviaris Yolanda Christia Simanjuntak