Claim Missing Document
Check
Articles

The Impact of State Intervention on Social Capital of Fishermen Community in Small Islands Anwar, Sakaria J; Kolopaking, Lala M; Kinseng, Rilus A; Hubeis, Aida Vitayala S.
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 6, No 2 (2014): Komunitas, September 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v6i2.3304

Abstract

This paper aims to discuss the impact of state intervention on social capital of fishermen community in small islands. The research was conducted in Barrang Lompo Island, Makassar. The data was collected through in-depth interview and limited observation from twelve informants determined by snowball sampling. Questionnaires were also spread to about 40 respondents. The data was then analyzed qualitatively to explain research’s data and facts. The results of the research show that state intervention for the last ten years on small islands communities has impact on various aspects such as the diminishing loyalty and trust among locals to the government. Therefore, the intervention reduce the community’s participation, individually and collectively, in development activities. The situation, in turn, could affect the diminishing political capacity of the locals and government in the implementation of development in the islands. The state intervention, however, strengthened social solidarity, local value practices and the enthusiasm to understand religious values which in turn could tighten the internal bond of a community. This bond can become a potential strength to build communities in small islands. Tulisan ini bertujuan untuk mendiskusikan dampak intervensi negara pada kapital sosial komunitas nelayan di pulau-pulau kecil. Penelitian ini dilakukan di Pulau Barrang Lompo, Makassar. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi terbatas dari dua belas informan ditentukan oleh snowball sampling. Kuesioner juga menyebar ke 40 responden. Data tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif untuk menjelaskan data penelitian dan fakta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi negara selama sepuluh tahun terakhir pada masyarakat pulau-pulau kecil memiliki dampak pada berbagai aspek seperti, mengurangi loyalitas dan kepercayaan di antara penduduk setempat kepada pemerintah. Oleh karena itu, partisipasi mereka, secara individu dan kolektif, dalam kegiatan pembangunan kurang. Ini akan berakibat pada berkurangnya kapasitas politik penduduk setempat dan kapasitas pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan pulau. Kendati demikian intervensi negara juga memperkuat solidaritas sosial, praktek nilai lokal dan semangat untuk memahami nilai-nilai agama yang pada gilirannya dapat memperkuat ikatan internal masyarakat. Ikatan ini selanjutnya dapat menjadi kekuatan potensial untuk membangun masyarakat di pulau-pulau kecil.
URBANISASI DI KOTA BALIKPAPAN: FORMASI SOSIAL KELUARGA PENDATANG MISKIN DI KOTA BALIKPAPAN Mutmainnah, A. Nurul; Kolopaking, Lala M; Wahyuni, Ekawati Sri
Pekerjaan Sosial Vol 14, No 1 (2015): Peksos
Publisher : Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.883 KB) | DOI: 10.31595/peksos.v14i1.45

Abstract

Abstract This aims of study to explain urbanization in Balikpapan  and poverty faced by poor migrant families through social processes and social formations that they experienced. The research method used is the method mix or combination of qualitative and quantitative methods. This study also uses primary data through surveys, in-depth interviews, field diaries and secondary data by dokumentation and articles related to the research. Urbanization in Balikpapan is inseparable by entry of poor families from various regions in Indonesia. Ethnic solidarity apparently affected relations of production, in which poor families are bound migrants in ethnic groups and used as cheap labor in production activities. Modes of subsistence and commercial production of social formation forming families of poor immigrants. Lack of capital and the role of market mechanisms in production activities make poor migrant families are in position of the working class with low incomes and experiencing poverty. Keywords: family poor immigrant, social process, social formation, modes of production,  production relationsAbstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan urbanisasi di kota Balikpapan dan kemiskinan yang dihadapi keluarga pendatang miskin melalui proses sosial dan formasi sosial yang mereka alami. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan data primer  melalui wawancara mendalam dan catatan harian lapangan. Data sekunder yang digunakan adalah dokumentasi dan artikel yang berkaitan dengan penelitian untuk menjelaskan urbanisasi di kota Balikpapan. Urbanisasi di kota Balikpapan tidak terlepas dari masuknya keluarga miskin dari berbagai wilayah di Indonesia yang ingin mencari kerja. Solidaritas dan kerjasama sesama etnis merupakan salah satu bentuk proses sosial yang dialami keluarga pendatang miskin. Moda produksi subsisten dan komersil menjadi pembentuk formasi sosial keluarga pendatang miskin. Kurangnya modal dan peran mekanisme pasar dalam kegiatan produksi membuat keluarga pendatang miskin berada dalam posisi kelas pekerja dengan pendapatan rendah dan mengalami kemiskinan. Kata kunci: keluarga pendatang miskin, proses sosial, formasi sosial, moda produksi   
Jaringan Digital dan Pengembangan Kewirausahaan Sosial Buruh Migran Perempuan Wahyono, Eko; Kolopaking, Lala M.; Sumarti M. C., Titik; Vitayala S. Hubeis, Aida
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.195 KB) | DOI: 10.24002/jik.v16i1.1837

Abstract

The purpose of this study is to analyze the use of digital technology and social networks in post-returning female migrant workers’ social entrepreneurship. This study uses a qualitative approach by conducting in-depth interviews, FGDs, and observations. The results show that digital technology and social networks have an important role in the process of developing entrepreneurship in the villages of origin of the migrant workers. Meanwhile, the challenges are the lack of technological infrastructure, capital circulation, and social marketing strategies in therural area.
Kemampuan Aparat Pemerintah Desa dan Efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa Yunianingrum, Yunianingrum; Kolopaking, Lala M
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.407 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.4.495-508

Abstract

The capability of rural government officials has an important role in the effectiveness of village financial management. This research’s objectives are to analyze the capability of rural government officials, to analyze the effectiveness of village financial management and to analyze the relationship between rural government officials' capability to the effectiveness of village financial management in two villages, Bringinwareng village and Guyangan village. The results show that there is a diversity of capabilities of rural government officials. Bringinwareng village (good financial management) has a good officials capability compared to Guyangan village (poor financial management) that has the capability of officials at a moderate level. The level of effectiveness of the financial management of Bringinwareng village is better because transparency, accountability, participation, and ratios of village financial effectiveness tend to be high. In contrast to Guyangan village which has moderate effectiveness due to low transparency, moderate accountability and participation, but has a high ratio of village financial effectiveness. Based on the results of research that has been tested statistically shows that there is a correlation between the capability of rural government officials with the effectiveness of village financial management, both in Bringinwareng village and Guyangan village.Keywords: rural government officials, capability, village financial management ABSTRAKKemampuan aparat pemerintah desa memiliki perananan penting dalam keefektifan pengelolaan keuangan desa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan aparat pemerintah desa, menganalisis keefektifan pengelolaan keuangan desa dan menganalisis hubungan kemampuan aparat pemerintah desa terhadap efektivitas pengelolaan keuangan desa di dua desa, yaitu Desa Bringinwareng dan Desa Guyangan. Hasil penelitian menunjukkan ada keragaman kemampuan aparat pemerintah desa. Desa Bringinwareng (pengelolaan keuangan baik) memiliki kemampuan aparat yang baik dibandingkan Desa Guyangan (pengelolaan keuangan kurang baik) yang memiliki kemampuan aparat pada tingkat sedang. Tingkat efektivitas pengelolaan keuangan Desa Bringinwareng lebih baik, karena transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dan rasio efektivitas keuangan desa cenderung tinggi. Berbeda dengan Desa Guyangan yang memiliki efektivitas sedang karena transparansi yang rendah, akuntabilitas dan partisipatif yang sedang, tetapi memiliki rasio efektivitas keuangan desa yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuji secara statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan aparat pemerintah dengan efektivitas pengelolaan keuangan desa, baik di Desa Bringinwareng maupun di Desa Guyangan.Kata kunci: aparat pemerintah desa, kemampuan, pengelolaan keuangan desa
E-Voting Kepala Desa dan Modal Sosial Afifah, Khaulah; Kolopaking, Lala M; Barlan, Zessy Ardinal
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 6 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.368 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.6.759-772

Abstract

Head of a village election with e-voting system is a new thing for community The success level of e-voting system can be reached by fulfil several principles in order to the implementation going effective and the result of the election can be accepted by all. The objectives of this research is to analyze the relation between the success level of e-voting system with social capital of the community. This research is carried out with the quantitative approach and supported by qualitative data. This research takes 60 respondents using simple random sampling technique. The results showed that the success level of e-voting has a correlation with the level of social capital of the community. Based on the field study, the social capital of the community is classified as high. The high social capital makes the implementation of e-voting successful and the success level is also high, because in the election ten years ago occurred a conflict. The community considers e-voting easier and more practical, cost effective and time-saving, and the results of e-voting are also reliable. A practical and fast of e-voting system can be a solution especially for “rural-urban” community who are busy or work outside the village.Keywords: E-voting, the success level of the system, social capital Pemilihan kepala desa dengan sistem e-voting merupakan hal yang baru bagi masyarakat. Keberhasilan penerapan sistem e-voting dilihat dari terpenuhinya beberapa prinsip agar penerapannya berlangsung efektif dan hasilnya dapat diterima oleh seluruh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat keberhasilan sistem e-voting dalam pemilihan kepala desa dengan tingkat modal sosial masyarakat. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang didukung oleh analisis data kualitatif. Penelitian ini mengambil enam puluh responden dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan e-voting memiliki hubungan dengan tingkat modal sosial masyarakat. Berdasarkan kajian di lapang, modal sosial masyarakat tergolong tinggi. Tingginya modal sosial tersebut membuat pelaksanaan e-voting berhasil dan tingkat keberhasilannya juga tergolong tinggi karena pada pemilihan sepuluh tahun silam sempat terjadi konflik. Masyarakat menganggap sistem evoting lebih mudah dan praktis, hemat dalam segi biaya dan waktu, serta hasil dari pemilihan juga dapat dipertanggungjawabkan. Sistem e-voting yang praktis dan cepat dapat menjadi solusi khususnya bagi masyarakat daerah “desa-kota” yang memiliki kesibukan atau pekerjaan di luar desa.Kata Kunci: E-voting, keberhasilan sistem, modal sosial. 
PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS Coster, Tinnike; Kolopaking, Lala M; Falatehan, A. Faroby
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 9 No. 1 (2017)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.581 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v9i1.27543

Abstract

ABSTRACTThere are several objectives in the study: (1) the potential of tourism and regions support that can meet the needs of the tourists, (2) the forms of community empowerment in the development of community-based tourism and (3) the strategy of the development of community-based tourism to increase local revenues. The potencies of  tourism supports that should be improved in the development of Anambas Archipelago tourism are the improvement of infrastructure, both public infrastructure and tourism infrastructure, such as marine transportation and recreational facilities of nautical tourism, which has an average value of 4.93 that means it should be more focused on its development. While the region that can meet the needs of travelers in the development of tourism is located in Siantan district that is in the first rank and becomes the only district in the hierarchy I that is 59.54. The forms of community participation or community empowerment in the development of community-based tourism are in the form of fish farming, the increase of regional typical crafts and foods with the value of 4.79 that is to be developed, and that these activities are usually done by Anambas Archipelago community so that it can be beneficially used and should be developed in order to participate in the development of community-based tourism to generate profits for the government it self in the form of local revenue.Keywords: Tourism, Community, Increase Local Revenues, Tourism  ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk (1) menganalisis sarana prasarana pendukung pariwisata dan wilayah yang dapat memenuhi kebutuhan para wisatawan, (2) Menganalisis pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dan (3) Menyusun strategi pengembangan pembangunan pariwisata berbasis masyarakat untuk peningkatan pendapatan asli daerah. Sarana prasarana pendukung pariwisata yang harus ditingkat dalam pengembangan pembangunan pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas adalah peningkatan sarana prasarana umum maupun sarana prasarana bidang pariwisata yaitu transportasi laut dan sarana rekreasi wisata bahari yang memiliki nilai paling tinggi sebesar 4.93 artinya harus lebih difokuskan dalam pembangunannya. Sedangkan untuk wilayah yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan untuk pengembangan pembangunan pariwisata terletak di Kecamatan Siantan yang menempati ranking satu dan menjadi satu-satunya kecamatan yang berada di hierarki I sejumlah 59.54. Bentuk keikutsertaan masyarakat atau pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pembangunan pariwisata berbasis masyarakat yaitu pada pembudidayaan ikan, peningkatan kerajinan dan makanan khas daerah dengan nilai paling tinggi sebesar 4.79, merupakan aktifitas yang sering dilakukan masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas dimana hal tersebut dimanfaatkan dan harus dikembangkan dalam berpartisipasi untuk pengembangan pembangunan pariwisata berbasis masyarakat yang dapat menghasilkan keuntungan bagi pemerintah itu sendiri berupa pendapatan asli daerah.Kata kunci: Pariwisata, Masyarakat, Pendapatan Asli Daerah, Pariwisata
Manfaat Badan Usaha Milik Desa dan Kesejahteraan Masyarakat Lapisan Bawah Izzah, Kholilah Dzati; Kolopaking, Lala M
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.4.1.37-54

Abstract

The shifting of paradigmn village development pushed the government to establish the village economy through the Village-owned Enterprise (BUMDes). BUMDes has two main functions, namely as an economic institution and social institution.  The existence of BUMDes in Ponggok Village is expected to increase the community’s welfare and to reduce poverty by utilizing local resources in the village. Objectives of this research are 1) to identify household’s welfare level of Ponggok Village; 2) to identify benefits of BUMDes Tirta Mandiri, and 3) to analyze the correlation between benefits of BUMDes to household’s welfare level. This research used a quantitative approach supported with qualitative data. The result indicated a significant correlation between  benefits of BUMDes Tirta Mandiri to household’s welfare level.Keywords: BUMDes, economy, social, welfare, household ABSTRAK Pergeseran paradigma mengenai desa menjadi semangat pemerintah dalam menumbuhkan kembali perekonomian desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Badan usaha milik desa memiliki dua peran utama, yaitu sebagai institusi ekonomi sekaligus intitusi sosial. Kehadiran BUMDes Tirta Mandiri di Desa Ponggok diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan melalui pemanfaatan sumber daya lokal.  Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi tingkat kesejahteraan rumah tangga masyarakat Desa Ponggok berdasarkan mata pencaharian utama kepala keluarga; 2) mengidentifikasi bentuk-bentuk manfaat ekonomi dan sosial dari BUMDes Tirta Mandiri; dan 3) menganalisis hubungan tingkat manfaat ekonomi dan sosial BUMDes Tirta Mandiri dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara manfaat BUMDes Tirta Mandiri dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga masyarakat Desa Ponggok. Kata Kunci : BUMDes, ekonomi, sosial, kesejahteraan, rumah tangga
Kewirausahaan Sosial dan Taraf Hidup Masyarakat Tunagrahita Nurfiani, Sari; Kolopaking, Lala M
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.118 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.3.1.%p

Abstract

This research aimed to analyze the correlation between the capacity of social entrepreneurship institutions with the living standard of mental-retardation people in Karangpatihan Village. The method used a quantitative method and supported by qualitative data that involved mental-retardation people as respondent. Rumah Harapan was able to improve the economic and social welfare of the mental-retardation people through rags doormat business (73.3%). These research found were supported by a quantitative test that indicates a significant correlation between the capacity of Rumah Harapan and the standards of living of mental-retardation people. This condition was inseparable from the existence of internal and external factors that encouraged Rumah Harapan. It is necessary to figure the social entrepreneur. Without an entrepreneurial-minded individual, the community approach did not work. In addition, social problems could not only be complemented by providing 'ministration' but also driving competencies or capabilities through a community approach.Keywords: community empowerment, community welfare, institution ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kapasitas lembaga  kewirausahaan sosial lokal dengan taraf hidup masyarakat tunagrahita di Desa Karangpatihan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan didukung dengan data kualitatif yang melibatkan responden warga tunagrahita. Rumah Harapan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial warga tunagrahita dengan usaha keset kain perca (73,3%) meskipun indeks taraf hidup mereka paling rendah di masyarakat. Temuan ini didukung uji kuantitatif yang menunjukkan adanya korelasi signifikan antara kapasitas lembaga Rumah Harapan dan taraf hidup warga tunagrahita. Hal ini tidak terlepas dari adanya faktor internal dan eksternal yang mendorong Rumah Harapan. Sehingga penting untuk menemukan sosok wirausahawan sosial karena pendekatan komunitas tidak akan berhasil. Persoalan sosial tidak hanya bisa diselesaikan dengan memberi ‘bantuan’ tetapi  memberikan kompetensi atau kemampuan melalui pendekatan komunitas.Kata Kunci:  kesejahteraan masyarakat, lembaga, pemberdayaan masyarakat
Strengthening the Solidarity Through Social Media Networks in Communities at the Ciliwung Riverbank Irwan, Irwan; Kolopaking, Lala M.; Muljono, Pudji; Yonvitner, Yonvitner
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 11, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v11i2.20606

Abstract

In general, the focus of this study analyzes the strengthening of solidarity through social media networks in communities living in the Ciliwung River Basin. There are two objectives of this study, namely analyzing social media can strengthen the solidarity and the forms of solidarity that are built on the community affected by floods and landslides in the Ciliwung River Basin. This research was conducted in a community that resides in the Ciliwung River, Kedunghalang Village, North Bogor District, Bogor City. Theoretical analysis uses social media theory from VanDijk and the theory of solidarity from Durkheim. Data collection techniques were carried out by non-participant observation, and in-depth interviews. The data analysis technique was carried out by the Milles and Huberman analysis model among neigboarhoods (RT) and hamlet/groups of neighboarhoods (RW) level. The results of the study show that social media is able to strengthen community solidarity in the Ciliwung Riverbank, a disaster prone area. Solidarity built through social media are social relations, social norms and inter-household trust. Social relations built on social media networks at the level of individuals and groups are high. The form of built solidarity is mechanical solidarity that has a strong collective awareness, trust and mutual assistance. The novelty of this research shows that social media network is able to form social relations in strengthening solidarity.
EWIRAUSAHAAN SOSIAL DAN TARAF HIDUP MASYARAKAT TUNAGRAHITA (Kajian di “Kampung Idiot” Desa Karangpatihan, Jawa Timur) Nurfiani, Sari; Kolopaking, Lala M
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.3.3.%p

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kapasitas lembaga  kewirausahaan sosial lokal dengan taraf hidup masyarakat tunagrahita di Desa Karangpatihan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan didukung dengan data kualitatif yang melibatkan responden warga tunagrahita. Rumah Harapan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial warga tunagrahita dengan usaha keset kain perca (73,3%) meskipun indeks taraf hidup mereka paling rendah di masyarakat. Temuan ini didukung uji kuantitatif yang menunjukkan adanya korelasi signifikan antara kapasitas lembaga Rumah Harapan dan taraf hidup warga tunagrahita. Hal ini tidak terlepas dari adanya faktor internal dan eksternal yang mendorong Rumah Harapan. Sehingga penting untuk menemukan sosok wirausahawan sosial karena pendekatan komunitas tidak akan berhasil. Persoalan sosial tidak hanya bisa diselesaikan dengan memberi ‘bantuan’ tetapi  memberikan kompetensi atau kemampuan melalui pendekatan komunitas.Kata Kunci : pemberdayaan masyarakat, lembaga, kesejahteraan masyarakat======ABSTRACTThis research aimed to analyze the correlation between the capacity of social entrepreneurship institutions with the living standard of mental-retardation people in Karangpatihan Village. The method used a quantitative method and supported by qualitative data that involved mental-retardation people as respondent. Rumah Harapan was able to improve the economic and social welfare of the mental-retardation people through rags doormat business (73.3%). These research found were supported by a quantitative test that indicates a significant correlation between the capacity of Rumah Harapan and the standards of living of mental-retardation people. This condition was inseparable from the existence of internal and external factors that encouraged Rumah Harapan. It is necessary to figure the social entrepreneur. Without an entrepreneurial-minded individual, the community approach did not work. In addition, social problems could not only be complemented by providing 'ministration' but also driving competencies or capabilities through a community approach.Keyword : community empowerment, community welfare,  institution
Co-Authors A. Nurul Mutmainnah A. Nurul Mutmainnah, A. Nurul Afifah, Khaulah Agus Lukman Hakim Ahmad Makky Ar-Rozi Aida Vitayala S. Hubeis Aida Vitayala S. Hubeis Aida Vitayala S. Hubeis Anis Fahri Anis Fahri Arif Satria Arya H Dharmawan Arya Hadi Dharmawan Asep Muslim August Ernest Pattiselanno Ayu Candra Kusumastuti Azwar Hadi Nasution Azwar Hadi Nasution Baba Barus Bambang Juanda Bambang Uripno Bambang Uripno Bambang Uripno Bandjar, Sitti Bulkis Bebby Olivianti Budi Sahabu Casdimin Casdimin Catrina Ratu Tunggal Agung Coster, Tinnike Dedi Budiman Hakim Dewa Ayu Kirana Puspita Dewi Sudira Dita Pratiwi Dita Pratiwi Djuara P Lubis Djuara P Lubis Dodik Ridho Nurrochmat Dwi Retno Hapsari Dwiki Faiz Sarvianto Dyah Ita Mardiyaningsih Eka Chandra Kusuma Eka Intan Kumala Putri Eka Purna Yudha Ekawati Sri Wahyuni Eko Wahyono Eko Wahyono, Eko Elia Damayanti Elly Purnamasari Elok Mulyoutami Endriatmo Soetarto Endriatmo Sutarto Endriatmo Sutarto Eno Suwarno Eriyatno . Ervan Ambarita Ervizal A. M. Zuhud Ervizal Amir Muhammad Zuhud Falih Nasrullah Faroby Falatehan Firlia Minang Puty Fitri Amalia Rizki Fredian Tonny Nasdian Gamin Gamin Gamin Gamin, Gamin Hadi S. Alikodra Hana Indriana Hanifah Firda Fauzia Gunadi Hariadi Kartodihardjo Hariadi Kartodihardjo Harianto Harianto Harianto Harianto Henny Apriyanty Hermanto Siregar Heru Purwandari Ibnu Phonna Nurdin Ichwan Nurofik Ikma Citra Ranteallo Imanuella R Andilolo Imanuella Romaputri Andilolo Irman Meilandi Irwan Abdullah Irwan Irwan Ivanovich Agusta Iyep Saefulrahman Izzah, Kholilah Dzati Kartodihardjo, Hariadi Kasila, Morni Khairil Anam Khaulah Afifah Kholilah Dzati Izzah Kooswardono M Lukman Hakim Lukman M. Baga Lukman M. Baga M. Bambang Pranowo M. Bambang Pranowo M. Parulian Hutagaol Martin Reinhardt Nielsen Martina Herliana Marzuqo Septianto Marzuqo Septianto Meredian Alam Meredian Alam Morni Kasila Muchamad Zaenal Arifin Muhammad Firdaus Nanang Annas Furkoni Nuraini Budi Astuti Nurfiani, Sari Pudji Muljono R Margono Slamet R Margono Slamet, R Margono R. Margono Slamet Rilus Kinseng Rizaldi Boer Sadu Wasistiono Saharuddin . Saharuddin Saharuddin Sakaria J Anwar Sandryones Palinggi Sari Nurfiani Sari Nurfiani Selna Adesetiani Soedomo, Sudarsono Soeryo Adiwibowo Soeryo Adiwibowo Soeryo Adiwibowo Sofyan Sjaf Sri Anom Amongjati Subair - Subair Subair Sujimin Sujimin Sumarti M. C., Titik Titik Sumantri Titik Sumarti Turasih , Tyas Retno Wulan Vitayala S. Hubeis, Aida Wahyudi, Bobby Werenfridus Taena Yonvitner - Yunianingrum Yunianingrum Yunianingrum, Yunianingrum Yusman Syaukat Zessy Ardinal Barlan