Claim Missing Document
Check
Articles

GAYA KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK SADAR WISATA DAN KEBERHASILAN DESA WISATA Martina Herliana; Lala M Kolopaking; Lukman Hakim
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 4 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i4.862

Abstract

Keberhasilan dan kegagalan desa wisata dapat ditentukan oleh kepemimpinan Ketua Pokdarwis. Gaya kepemimpinan digunakan sebagai upaya untuk menggerakkan organisasi dalam mewujudkan keberhasilan Desa Wisata secara efektif dan efisien Persoalannya, gaya kepemimpinan yang bagaimana yang cocok untuk menghasilkan keberhasilan desa wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan gaya kepemimpinan ketua pokdarwis dan keberhasilan desa wisata di Kampung Wisata Batik Giriloyo melalui variabel antara yakni pemberdayaan masyarakat. Data dianalisis dengan menggunakan tabel frekuensi dan uji korelasi rank spearman untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata antara gaya kepemimpinan ketua pokdarwis (gaya kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan demokratis dan gaya kepemimpinan laissez-faire) dengan keberhasilan Kampung Wisata Batik Giriloyo. Selain itu terdapat hubungan sangat nyata antara gaya kepemimpinan demokratis dengan keberhasilan Kampung Wisata Batik Giriloyo. Namun, tidak terdapat hubungan nyata antara gaya kepemimpinan otoriter dan gaya kepemimpinan laissez-faire dengan keberhasilan Kampung Wisata Batik Giriloyo. Kata kunci: Gaya kepemimpinan, Keberhasilan desa wisata, Pemberdayaan masyarakat
STRATEGI PENINGKATAN MUTU PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR (PEMP) DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA Bandjar, Sitti Bulkis; Kolopaking, Lala M.; Baga, Lukman M.
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 5 No. 1 (2013)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.682 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v5i1.24194

Abstract

PEMP Program in Sub-province South East Moluccas is executed since 2001-2007 expected can give positive result to coastal community and small islands especially to fisherman community. The objective of this research is evaluate the sustainable status of PEMP program and identify the performance elements that have an effect on to PEMP program execution so it can be formulated the policy strategy of marine and fisheries development of Sub-province South East Moluccas. The result of this research indicates that program performance in totally pertained “enough” based on RAPFISH analysis. Based on Analytical Hierarchy Process (AHP) result there are fourth criterions that must be paid attention that are (1) PEMP program planning base on society aspect, (2) PEMP program socialization aspect, (3) PEMP program companion execution aspect, and (4) PEMP program execution evaluation aspect. From those fourth criterions, there are five alternatives of policy strategies that ought to conducted by local government of Sub-province South East Moluccas in exploiting PEMP program, that are (1) Strategy of institute reinforcement policy PEMP and human resources, (2). Strategy fund sharing policy from Government of Sub-province South East Moluccas, (3). Strategy of community participation quality improvement policy, (4) Strategy of system structuring current fund returns policy, and (5) Strategy of partnership development policy.Keywords: strategy, quality improvement, coastal community economy empowerment program.
STRATEGI PENINGKATAN KINERJA GABUNGAN PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (GP3A) DI KABUPATEN BOGOR Wahyudi, Bobby; Syaukat, Yusman; Kolopaking, Lala M
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 6 No. 2 (2014)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.515 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v6i2.25105

Abstract

ABSTRACTThis study aimed to obtain Current overview about the implementation of program WISMP in Bogor Regency as study for local government policy-making, by identifying the internal and external factors and formulating strategies for improving the performance of Water User Associations Federation (WUAF) in Bogor Regency.The study was conducted in Bogor Regency, by using primary and secondary data. Problems in this study is how the performance of Water User Associations Federation (WUAF) as Program recipients WISMP I in the first five years has been as planned, How are the WUAF conditions of DI that receiving and DI did not receive WISMP I program in Bogor Regency. The method of analysis used is the Importance Performance Analisys (IPA), Farmers' Income Analysis, SWOT Analysis (Strangths-Weaknesses-Opportunities-Threats) Analysis of Quantitative Strategies and Planning Matrix (QSPM). Results Importance Performance Analisys (IPA) shows there are 6 variables in quadrant A (level of performance), 6 variables in quadrant B (maintain performance), 6 variables in quadrant C (low priority) and 2 variables in quadrant D (likely exaggerated). Based on the results of the study, priority strategies for improving the Water User Associations Federation (WUAF) in Bogor Regency is based on the level of performance and quality aspects of performance WUAF in Bogor Regency by 30% is considered to be enhanced performance. Emphasis strategy by utilizing external opportunities to existing internal weaknesses (WO strategy). The strategy is the first priority is to program management plan participatory irrigation network for increased production and increase the welfare of farmers in Bogor Regency RPJMD with TAS value 8.34.Keywords: Performance, Strategy, WISMP, WUAFABSTRAKPenelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran aktual tentang pelaksanaan program WISMP di Kabupaten Bogor, sebagai bahan pembelajaran untuk pengambilan kebijakan selanjutnya bagi pemerintah daerah, dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor internal - ekternal dan merumuskan strategi peningkatan kinerja Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) di Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bogor, dengan mengunakan data primer dan sekunder. Perumusan masalah dalam kajian ini yaitu bagaimanakah kinerja Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) penerima Program WISMP I pada lima tahun pertama ini sudah sesuai dengan yang direncanakan, Bagaimanakah kondisi GP3A pada DI yang menerima dan DI tidak menerima Program WISMP I di Kabupaten Bogor. Metoda analisis yang digunakan adalah Importance Performance Analisys (IPA), Analisis Pendapatan Petani, Analisis SWOT (Strangths-Weaknesses-Opportunities-Threats) dan Analisis Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM). Hasil Importance Performance Analisys (IPA) menunjukan ada 6 variabel di kuadran A (tingkat kinerja), 6 variabel di kuadran B (pertahankan kinerja), 6 variabel di kuadran C (prioritas rendah) dan 2 variabel di kuadran D (cenderung berlebihan). Berdasarkan hasil kajian, prioritas strategi peningkatan kinerja Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) di Kabupaten Bogor didasarkan pada aspek tingkat kinerja dan kualitas kinerja GP3A di Kabupaten Bogor sebesar 30% yang dinilai harus ditingkatkan kinerjanya. Penekanan strategi dengan memanfaatkan peluang eksternal terhadap kelemahan internal yang ada (Strategi WO). Strategi yang menjadi prioritas pertama adalah memprogramkan rencana pengelolaan jaringan irigasi secara partisipatif untuk peningkatan produksi dan peningkatan kesejahteraan petani dalam RPJMD Kabupaten Bogor dengan nilai TAS 8,34.Kata Kunci : GP3A, Kinerja, Strategi, WISMP
KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN KEMAJUAN USAHA KELOMPOK PEDAGANG TANAMAN HIAS PADA MASA PANDEMI COVID-19 Dewa Ayu Kirana Puspita Dewi Sudira; Lala M Kolopaking; Lukman Hakim
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 6 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i06..917

Abstract

UMKM cenderung lebih dekat dengan masyarakat sehingga jumlahnya semakin bertambah tiap tahunnya. Pandemi Covid-19 menyebabkan beberapa perubahan yang memaksa masyarakat untuk tinggal di rumah. Hal ini menyebabkan lonjakan minat dan tren terhadap tanaman hias. Menjalankan kelompok UMKM tidak terlepas dari peran kepemimpinan. Terdapat berbagai macam gaya kepemimpinan salah satunya kepemimpinan transaksional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepemimpinan transaksional dengan kemajuan usaha. Metode penulisan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif melalui metode sensus dan didukung data kualitatif dari hasil wawancara mendalam. Hasil dari pengujian korelasi Rank Spearman menyatakan bahwa kepemimpinan transaksional berkorelasi signifikan dengan kemajuan usaha tanaman hias. Tren dan minat masyarakat juga memiliki pengaruh terhadap kemajuan usaha selama masa pandemi. Selain itu, etnisitas pedagang memiliki peran dalam memperkuat kepemimpinan dan kedudukan para pedagang hias di pasar tanaman hias Kota Bogor. Kata Kunci: Covid-19, Kepemimpinan Transaksional, Kemajuan Usaha, UMKM.
HUBUNGAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN PEMERINTAH DESA DENGAN TINGKAT KEBERDAYAAN PETANI BAWANG MERAH Fitri Amalia Rizki; Lala M. Kolopaking; Hana Indriana
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 6 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i06..928

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan efektivitas kelembagaan pemerintah desa dengan tingkat keberdayakan petani bawang merah di Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes. Penelitian ini dilakukan dengan teknik survei dengan melibatkan 40 responden yang diwawancarai dengan daftar pertanyaan terstruktur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas kelembagaan pemerintah desa tidak berkorelasi dengan tingkat keberdayaan petani. Hal ini akibat pemerintah desa masih berfokus pada menjalankan fungsi pemerintahan dan kurang berfokus pada penguatan pemberdayaan dan pembangunan pertanian. Efektivitas kelembagaan pemerintah desa dipandang oleh petani bawang merah berada pada kategori sedang, sedangkan tingkat keberdayaan petani bawang merah berada pada kategori rendah. Meskipun demikian, petani bawang merah di Desa Larangan masih tetap melanjutkan aktivitas bertani bawang merah yang dipengaruhi faktor nilai budaya. Kata kunci : Efektivitas Kelembagaan, Keberdayaan Petani dan Pemerintah Desa.
An Institutional Model of Transboundary Watershed Management Toward Sustainable Development Werenfridus Taena; Lala Mulyowibowo Kolopaking; Bambang Juanda; Baba Barus; Rizaldi Boer
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 22 No. 1 (2016)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.308 KB) | DOI: 10.7226/jtfm.22.1.35

Abstract

The objective of this study were to evaluate the institutional of watershed management in border area of Indonesia and Timor-Leste, and to design a model of transboundary watershed management institution for Indonesia and Timor-Leste.  Weighting of internal and external factors method was used to evaluate the institutional transboundary watershed management, while analytical hierarchy process was used to compute the institutional model of transboundary watershed management. The internal factors consists of: the commitment of the stakeholder in watershed management, development priorities at border area, the limited institutional cooperation, the land use changes. The external factors  are: international environmental agenda on development country, international conferences that supported the countries collaboration toward sustainable development achievement, supporting culture in forest and water resources protection, slash and burn cultivation activities, conflicts, lack of ecological. The result showed that weighting of  internal and external factors on quadrant III is alternaltive institutional model of transboundary watershed management.  The priority alternatives institutional model and also road map for sustainable development are collaboration agreement of transboundary management, transboundary watershed forum, and autonomous transboundary watershed management. The alternatives institutional has relation with the development phase, condition of local community and environment.
The Implication of Spatial Ecology Dependence on Spatial Arrangement in Boundary Area Werenfridus Taena; Lala Mulyowibowo Kolopaking; Baba Barus; Rizaldi Boer; Bambang Juanda
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 24 No. 1 (2018)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.521 KB)

Abstract

Land use changes in upstream cause flooding in the middle and downstreams so that appropriate spatial planning is required. The study aims to (1) analyze the forest management in ecologycal region percpective community, unilateral and bilateral on the boundary areas of Indonesia and Timor Leste, (2) analyze dependence of spatial-ecology with income farmers, and (3) analyze descriptively the spatial planning of border regions. The data used were secondary and primary data which were obtained from Indonesia and Timor Leste. Primary data sampling technique using multistage sampling, namely cluster sampling for the sample village representing the upstream, middle, and downstream of the watershed; while the sample of farmers using purposive sampling. The analysis used was descriptive analyisis which was used to analyze management of forest in ecologycal region on boundary area. Then, the spatial durbin model was used to analyze the dependence effect of spatial-ecology on farmer income in transboundary watershed. The spatial durbin model showed that farmers’ income in the downstream of transboundary watershed will be reduced because patterns of farming on upperstream transboundary watershed tends to be exploitative. This implication required administrative and spatial ecology perspective in boundary spatial planning.  
Jejaring Sosial dan Resolusi Konflik Masyarakat di Pedesaan (Kasus di Pulau Saparua Provinsi Maluku) Lala Mulyowibowo Kolopaking; Djuara Pangihutan Lubis; August Ernest Pattiselanno
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 12 No. 3 (2007): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.119 KB)

Abstract

Social networking and conflict understanding in rural community is the important step in finding strategy of conflict resolution. Through qualitative research technique, it is known that there is a relation between the flow of people who were going out-in Saparua Island to fill their needs, change into flow and networking of people who were coming home to rural areas which create conflict. All villages, so called negeri, which are known by Saparua Island community, get the impact of social networking which creates conflict. Social conflict which first based on agrarian problem then developed and added with the impact of religion and politic problem, just like conflict source in Ambon Island. Although, in the next development kinship and adat relation are taking important role in taking care of community rules. The strategy needs to be followed by establishment of natural resources and land property rights existence of society. Without this step, rural community in Saparua Island still has conflict potential. Process of this step needs to be done equal with adat relation development in Latupati Association level. With that step, rural community of this island will have social institution as a forum to have root communication. An institution which can be potency of society prevents sustainable and  long  reconflict.   Keywords: Social Networking, Conflict Resolution, Conflict in Rural Area, Saparua
Dilema Dalam Transformasi Desa Ke Nagari : Studi Kasus di Kenagarian IV Koto Palembayan, Provinsi Sumatera Barat Nuraini Budi Astuti; Lala M. Kolopaking
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 3 No. 2 (2009)
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.429 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v3i2.5868

Abstract

The implementation of local autonomy regime gives an interesting socio-political explanation of how is the local genuine governance system, the so-called nagari, to operate in West Sumatera. Based on Law No. 22/1999 as amended by Law No. 32/2004, the Regional Government of West Sumatera introduced Regional Law No. 9/2000 as legal foundation to regulate the implementation of nagari in the region. The study, was conducted in Nagari IV Koto Palembayan, District of Agam, Province of West Sumatera. It was intended to 1) describe and analyze the implication of structural change from nagari to desa and its return to nagari system, 2) analyze potential conflicts that occur in the transformation from desa to nagari. The study used qualitative approach, in which data and information were mostly collected by in-depth interviews supported by observation, study of literature and documents. It was found that 1) such intervention brought about widely social change at local level, 2) the transformation from desa to nagari stimulated some potential conflicts at local level. It is realized that it is uneasy for the government to synergize modern and traditional institution of governance in a single system. In case, the control of such a complicated system is very poor, then the implementation of nagari system is substantially hindered.
Ethnic Identity Formation in Local Political Economic Arena Sofyan Sjaf; Lala M. Kolopaking
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 6 No. 2 (2012)
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.845 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v6i2.6084

Abstract

Pembentukan identitas etnik di arena ekonomi politik lokal penting untuk dikaji dalam rangka memahami pluralisme di Indonesia. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mempelajari pembentukan identitas etnik di arena ekonomi politik lokal. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan paradigma non-positivistik perspektif struktural-konstruktivisme. Unit analisis dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Kendari, Sulawesi Tenggara. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, wawancara tertruktur dan Focus Grup Discussion (FGD) yang dilakukan aktor dari latar belakang berbagai etnis (Tolaki, Muna, Buton, dan Bugis) dan berbagai profesi (politisi, birokrasi, akademisi, and aktivis LSM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan identitas etnik di arena politik lokal dipengaruhi oleh sejarah kelompok etnis (posisi) dan pengalaman aktor (disposisi). Dari keduanya, bentuk garis yang berkelanjutan membentuk suatu interaksi (kesenangan) yang dinamakan pembentukan identitas etnik. Struktur ini mengacu pada dua bentuk: (1) bentuk identitas etnik dengan skala besar dan (2) pembentukan batas identitas etnik. Kedua struktur tersebut merupakan penentu arena ekonomi politik lokal. Psinsip hirarki ganda (prinsip hirarki heteronomus dan autonomus) memberikan kontribusi pada pembentukan identitas etnik yang disebabkan oleh mobilisasi [identitas], positif atau negatif.Kata Kunci: struktur pembentukan identitas etnis, politik identitas, ekonomi politik lokal.
Co-Authors A. Nurul Mutmainnah A. Nurul Mutmainnah, A. Nurul Afifah, Khaulah Agus Lukman Hakim Ahmad Makky Ar-Rozi Aida Vitayala S. Hubeis Aida Vitayala S. Hubeis Aida Vitayala S. Hubeis Anis Fahri Anis Fahri Arif Satria Arya H Dharmawan Arya Hadi Dharmawan Asep Muslim August Ernest Pattiselanno Ayu Candra Kusumastuti Azwar Hadi Nasution Azwar Hadi Nasution Baba Barus Bambang Juanda Bambang Uripno Bambang Uripno Bambang Uripno Bandjar, Sitti Bulkis Bebby Olivianti Budi Sahabu Casdimin Casdimin Catrina Ratu Tunggal Agung Coster, Tinnike Dedi Budiman Hakim Dewa Ayu Kirana Puspita Dewi Sudira Dita Pratiwi Dita Pratiwi Djuara P Lubis Djuara P Lubis Dodik Ridho Nurrochmat Dwi Retno Hapsari Dwiki Faiz Sarvianto Dyah Ita Mardiyaningsih Eka Chandra Kusuma Eka Intan Kumala Putri Eka Purna Yudha Ekawati Sri Wahyuni Eko Wahyono Eko Wahyono, Eko Elia Damayanti Elly Purnamasari Elok Mulyoutami Endriatmo Soetarto Endriatmo Sutarto Endriatmo Sutarto Eno Suwarno Eriyatno . Ervan Ambarita Ervizal A. M. Zuhud Ervizal Amir Muhammad Zuhud Falih Nasrullah Faroby Falatehan Firlia Minang Puty Fitri Amalia Rizki Fredian Tonny Nasdian Gamin Gamin Gamin Gamin, Gamin Hadi S. Alikodra Hana Indriana Hanifah Firda Fauzia Gunadi Hariadi Kartodihardjo Hariadi Kartodihardjo Harianto Harianto Harianto Harianto Henny Apriyanty Hermanto Siregar Heru Purwandari Ibnu Phonna Nurdin Ichwan Nurofik Ikma Citra Ranteallo Imanuella R Andilolo Imanuella Romaputri Andilolo Irman Meilandi Irwan Abdullah Irwan Irwan Ivanovich Agusta Iyep Saefulrahman Izzah, Kholilah Dzati Kartodihardjo, Hariadi Kasila, Morni Khairil Anam Khaulah Afifah Kholilah Dzati Izzah Kooswardono M Lukman Hakim Lukman M. Baga Lukman M. Baga M. Bambang Pranowo M. Bambang Pranowo M. Parulian Hutagaol Martin Reinhardt Nielsen Martina Herliana Marzuqo Septianto Marzuqo Septianto Meredian Alam Meredian Alam Morni Kasila Muchamad Zaenal Arifin Muhammad Firdaus Nanang Annas Furkoni Nuraini Budi Astuti Nurfiani, Sari Pudji Muljono R Margono Slamet R Margono Slamet, R Margono R. Margono Slamet Rilus Kinseng Rizaldi Boer Sadu Wasistiono Saharuddin . Saharuddin Saharuddin Sakaria J Anwar Sandryones Palinggi Sari Nurfiani Sari Nurfiani Selna Adesetiani Soedomo, Sudarsono Soeryo Adiwibowo Soeryo Adiwibowo Soeryo Adiwibowo Sofyan Sjaf Sri Anom Amongjati Subair - Subair Subair Sujimin Sujimin Sumarti M. C., Titik Titik Sumantri Titik Sumarti Turasih , Tyas Retno Wulan Vitayala S. Hubeis, Aida Wahyudi, Bobby Werenfridus Taena Yonvitner - Yunianingrum Yunianingrum Yunianingrum, Yunianingrum Yusman Syaukat Zessy Ardinal Barlan