Claim Missing Document
Check
Articles

GEJALA BAHASA SISWA KELAS X DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Ika Agustina Pratiwi; Mulyanto Widodo; Siti Samhati
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.384 KB)

Abstract

This study is aimed at describing the linguistic phenomena among students at the first year of senior high school in academic year 2013/2014 and the implication toward Indonesian learning. The method is descriptive qualitative. The data collecting technique are observation, interviews, and recordings. Based on data analysis, it was found that there are fourteen linguistic phenomena: (1) afaresis, (2) syncope, (3) apocope, (4) paragoge, (5) the linguistic phenomena of language adaptation, (6) the substitution of prefix, (7) the substitution of simulfix, (8) the substitution of sufix, (9) the removal of phonemes, (10) irregularity, (11) the use of the particle, (12) contraction, (13) acronyms, and (14) abbreviation. The implication in Indonesian learning was using Indonesian appropriately as a tool to get the practical purpose and solve problem in a life and also to do social relationship honestly and politely.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan gejala bahasa siswa kelas X SMA tahun pelajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu teknik pengamatan, wawancara, dan rekaman. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan 14 gejala bahasa, yaitu (1) afaresis, (2) sinkop, (3) apokop, (4) paragog, (5) gejala adaptasi bahasa, (6) subtitusi prefiks, (7) subtitusi simulfiks, (8) subtitusi sufiks, (9) penghilangan fonem, (10) ketidakteraturan, (11) penggunaan partikel, (12) kontraksi, (13) akronim, dan (14) singkatan. Implikasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai sarana untuk mencapai tujuan praktis dan menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan.Kata kunci: gejala bahasa, implikasi pembelajaran, siswa.
Campur Kode pada Status Facebook Mahasiswa Batrasia Kelas A 2013 dan Implikasinya Eka Susanti; Mulyanto Widodo; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 4 Sep (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.24 KB)

Abstract

This study aims to describe the mixed code on the facebook status of students of Batrasia Class A Force 2013 and the implications at learning Indonesian senior high school. The research method used is descriptive qualitative. Data were obtained from facebook status of students of Lampung University of Education Program of Language and Literature Indonesia Class 2013 A class containing mixed code. Based on the results of the research note that the mixed code contained in the facebook status of students of the Indonesian Language and Literature Education Studies Class 2013 class A in 2016 in the form of words, phrases, baster, idiom, and clauses. Mixed code is caused by the attitude factor of speakers and linguistic. The implication of this research is used in learning Indonesian grade XI even semester high school in KD 4.6 Construct lecture about the actual problems by looking at the language aspect and using the right structure.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan campur kode pada status facebook mahasiswa Batrasia Kelas A Angkatan 2013 dan implikasinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data penelitiannya berupa status facebook mahasiswa Universitas Lampung Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2013 kelas A yang mengandung campur kode. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa campur kode yang terdapat dalam status facebook mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2013 kelas A tahun 2016 berupa kata, frasa, baster, ungkapan, dan klausa. Campur kode tersebut disebabkan oleh faktor sikap penutur dan kebahasaan. Implikasi dari penelitian ini digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI SMA semester genap pada KD 4.6 mengonstruksiceramah tentang permasalahan aktual dengan memerhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat.Kata kunci : campur kode, status facebook, implikasi
KEMAMPUAN MENULIS BUKU HARIAN PADA SISWA KELAS VII MTs AL-HIDAYAH SRI KUNCORO Restu Eka Mariyana; Iqbal Hilal; Mulyanto Widodo
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 1, No 7 (2013)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.555 KB)

Abstract

Problem in this research is how the students ability diary of in writing class VII MTs Al-Hidayah Sri Kuncoro, Semaka Tanggamus. This research aimed to describe the ability to write a diary on class VII MTs Al-Hidayah Sri Kuncoro. The method that is used is descriptive. The population consists of 105 students spread into 3 class. Data collected through diary writing tests. Sample of this reseach consists of 21 students. Results of this study demonstrate the ability of students to write a diary quite enough, with an average score of 6,7. The weaknesss in the student diary lies in the dot and the use of capital letter with an avarage score of 5,1 including less category. While the highest score lies in the aspct of completeness element with an average score of 8,8 and including the category very well.Masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana kemampuan menulis buku harian siswa kelas VII MTs Sri Kuncoro, Semaka, Tanggamus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis buku harian pada siswa kelas VII MTs Al-Hidayah Sri Kuncoro. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 105 siswa yang tersebar dalam 3 kelas. Pengumpulan data dilakukan melalui Tes Menulis Buku Harian. Sampel penelitian ini berjumlah 21 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan menulis buku harian siswa tergolong cukup, yaitu dengan skor rata-rata sebesar 6,7. Kelemahan siswa dalam menulis buku harian terletak pada aspek Ejaan Yang Disempurnakan, kesalahan tersebut terletak pada penggunaan tanda baca titik dan penggunaan huruf kapital dengan skor rata-rata 5,1temasuk kategori kurang. Sedangkan skor rata-rata tertinggi terletak pada aspek kelengkapan unsur dengan skor rata-rata 8,8 dan termasuk kategori sangat baik.Kata kunci: buku harian, kemampuan, menulis.
KATA BERIMBUHAN DALAM LAPORAN PRAKERIN SISWA SMK NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 Rian Andri Prasetya; Mulyanto Widodo; Nurlaksana Eko Rusminto
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 1, No 9 (2013)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.688 KB)

Abstract

The problem of this research discussed on concerning the affix in the praktik kerja industri (prakerin) report of SMK Negeri 2 Bandar Lampung. The aim of this research were to describe the uses of affix in prakerin report. This research was qualitative descriptive as the research method. The data of this research were the 20 prakerin reports of students. The result of this research showed that the uses of affix in prakerin report were found 2.932 words that consisted of prefix, konfix, simulfix and suffix. The uses of prefix were 1.089 with 6 inaccuracy, the uses of konfix were 628 with 1 inaccuracy, the uses of simulfix were 764 with 28 inaccuracy, the uses of suffix were 451 with 0 inaccuracy.Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah kata berimbuhan dalam laporan praktik kerja industri (prakerin) siswa SMK Negeri 2 Bandar Lampung. Penelitian bertujuan mendeskripsikan penggunaan kata berimbuhan dalam laporan prakerin. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian berupa laporan prakerin siswa yang berjumlah 20 siswa. Hasil penelitian menyatakan bahwa penggunaan kata berimbuhan dalam laporan prakerin ditemukan sebanyak 2.932 kata yang terdiri atas prefiks, konfiks, simulfiks, dan sufiks. Penggunaan prefiks berjumlah 1.089 dengan ketidaktepatan sebanyak 6 kata, penggunaan konfiks berjumlah 628 kata dengan ketidaktepatan sebanyak 1 kata, penggunaan simulfiks berjumlah 764 kata dengan ketidaktepatan sebanyak 28 kata, penggunaan sufiks berjumlah 451 kata dengan ketidaktepatan sebanyak 0 kata.Kata kunci: kata berimbuhan, penggunaan, siswa.
PEMBELAJARAN APRESIASI DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG Ayu Purnamasari; Ni Nyoman Wetty Suliani; Mulyanto Widodo
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 1, No 6 (2013)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.083 KB)

Abstract

The problem presented in this research was how is the learning process of drama appreciation at the eleven grade students of SMAN 16 Bandar Lampung in academic year of 2012/2013. Based on the problem above, the objective of this research was to describe the learning process of drama appreciation including planning, implementation, and evaluation of drama appreciation. Based on this research, lesson plans designed by teachers already meet the criteria specified lesson plan. However, there are still shortcomings in the formulation of learning objectives and time allocation. Implementation of learning that form of teacher activity in the classroom consists of preliminary activities, core activities, and closing activities. Students activities in implementation of learning drama appreciation consists of visual activity, verbal activity, the activity of listening, moving activity, mental activity and emotional activity. Assessment of student learning outcomes is conducted by the teacher performance appraisal or deed.Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran apresiasi drama siswa kelas XI SMA Negeri 16 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran apresiasi drama meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran apresiasi drama. Berdasarkan hasil penelitian, perencanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru sudah memenuhi kriteria Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang ditentukan. Namun, masih terdapat kekurangan pada perumusan tujuan pembelajaran dan alokasi waktunya. Pelaksanaan pembelajaran yang berupa aktivitas guru dalam kelas terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama terdiri atas aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas mendengarkan, aktivitas bergerak, aktivitas mental, dan aktivitas emosi. Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru ialah penilaian perbuatan atau unjuk kerja.Kata kunci: apresiasi, drama, pembelajaran. 
KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG Fitri Kurnia; Mulyanto Widodo; Ni Nyoman Wetty Suliani
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 1, No 8 (2013)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.231 KB)

Abstract

Problem in this research is how the ability of writing argumentation of grade students of SMK Taman Siswa Teluk. This research aimed to describe the ability of writing argumentation on class X SMK Taman Siswa Teluk Betung. The method that is used is descriptive research. The population consists of 160 students spread into 4 class. Data collected through argumentation writing tests. Sample size 40 students. Results of this study demonstrate the ability of students to write argumentation, with an average score of 72,37. The weaknesss in the student argumentation lies in the dot and the use of capital letteres with an avarage score of 71,5 category good. While the highest apect lies in the ascept of completeness element with an average score of 75,5 and including thecategory good.Masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X SMK Taman Siswa Teluk Betung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis karangan agumentasi pada siswa kelas X SMK Taman Siswa Teluk Betung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 160 siswa yang tersebar dalam 4 kelas. Pengumpulan data dilakukan melalui Tes Menulis Karangan Argumentasi. Sampel penelitian ini berjumlah 40 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan menulis argumentasi siswa tergolong baik, yaitu dengan skor rata-rata sebesar 72,37. Kelemahan siswa dalam menulis argumentasi terletak pada aspek Ejaan Yang Disempurnakan, kesalahan tersebut terletak pada penggunaan tanda baca titik dan penggunaan huruf kapital dengan skor rata-rata 71,5 temasuk kategori baik. Sedangkan skor rata-rata tertinggi terletak pada aspek isi karangan dengan skor rata-rata 75,5 dan termasuk kategori baik.Kata kunci: argumentasi, kemampuan, menulis.
CITRA TOKOH ENONG DALAM NOVEL CINTA DI DALAM GELAS SEBAGAI BAHAN AJAR Ria Apriyanti; Kahfie Nazaruddin; Mulyanto Widodo
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.556 KB)

Abstract

The problem of this research is how is the image Enong figures in the novel of Cinta dalam Gelas written by Andrea Hirata. The purpose of this research is to describe the image Enong figures in the novel and the worthiness as a material lesson of literature in SMA. This research used qualitative descriptive method. The data resources were taken from the novel Cinta dalam Gelas written by Andrea Hirata. It is found that the novel makes use of (1) image of a female figure Enong, (2) image Enong figure as a child, (3) Enong character image as a sister , (4) image Enong figure as friend, (5) image Enong figure as members of the community, and (6) image Enong figure as workers. Novel Cinta dalam Gelas is worthy to be used as a alternative learning material for students in SMA in terms of (1) aspect of language, (2) psychological aspect, and (3) aspect of cultural background.Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah citra tokoh Enong dalam novel Cinta dalam Gelas karya Andrea Hirata. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan citra tokoh Enong dalam novel dan kelayakannya sebagai bahan sastra di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Cinta dalam Gelas karya Andrea Hirata. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan (1) citra tokoh Enong sebagai perempuan, (2) citra tokoh Enong sebagai anak, (3) citra tokoh Enong sebagai kakak (4) citra tokoh Enong sebagai sahabat, (5) citra tokoh Enong sebagai anggota masyarakat, dan (6) citra tokoh Enong sebagai pekerja. Novel tersebut layak dijadikan sebagai alternatif bahan ajar siswa di SMA ditinjau dari (1) aspek bahasa, (2) aspek psikologi dan (3) aspek latar belakang budaya.Kata kunci: bahan ajar, citra tokoh, novel.
Alih Kode dan Campur Kode Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 dan Implikasinya Istiqomah Nurzafira; Ali Mustofa; Mulyanto Widodo
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 6, No 3 Jul (2018)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.406 KB)

Abstract

This research was aimed to describe the form and factor of the code switching and code mixing on the movie of Surga yang Tak Dirindukan 2 and the implication of Indonesian language learning in senior high school. The research method was descriptive qualitative. The data source is from the movie Surga yang Tak Dirindukan 2. The data analyzed is the conversation from the characters on the movie. The results showed that the dominant code switching used was the external code switching in the form of a transition from Indonesian to English and the most influencing factor was the speaker factor. The dominant code mixing used is the English word form into the structure of the Indonesian language and the factor that most influences is the speaker factor. The results can be used as variations in learning of Indonesian class X odd semester with the material analyze and recreate anecdotal text.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode pada film Surga yang Tak Dirindukan 2, serta implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data adalah film Surga yang Tak Dirindukan 2. Data yang dianalisis adalah tuturan tokoh pada film. Hasil penelitian menunjukan bahwa alih kode yang dominan digunakan adalah alih kode ekstern berupa peralihan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan faktor penyebab yang paling memengaruhi adalah faktor penutur. Campur kode yang dominan digunakan berbentuk kata bahasa Inggris ke dalam struktur bahasa Indonesia dan faktor penyebab yang paling memengaruhi terjadinya campur kode adalah faktor sikap penutur. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai variasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas X semester ganjil dengan dengan materi menganalisis dan membuat kembali teks anekdot.Kata kunci: alih kode, campur kode, Surga yang Tak Dirindukan 2.
PEMANFAATAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELAS Bayu Andi Mardlona; Wini Tarmini; Mulyanto Widodo
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem discussed in this research was the use of the principle of cooperation in the learning activities in elementary school at first grade of elementary school. The objective of this research was to describe the utilization of cooperation in the learning activities at first grade of elementary school.The method which was used in this research was qualitative-descriptive method. The technique of collecting data used simak bebas libat cakap technique. The data source in this research was teacher and students at first grade of SD Negeri 1 Trimulyo, Sekampung, Lampung Timur. Based on the result of the data analysis; found four maxims on the utilization of the principle of cooperation in the learning activities, namely quantity maxim, quality maxim, relevance maxim, and realization maxim. Based on the intensity, found the discourse which made the principle of corporation using quantity maxim 16 maxims (44,4%), quality maxim 3 maxims (0,08%), relevancy maxim 1 maxim (0,02%), realization maxim 16 maxims (44,4%). Based on those maxims, it can be known that maxims which were frequently found base on resulting the data analysis is quantity maxim and realization maxim.Key words : speech act, mode, context
PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 SISWA SMP NEGERI 4 METRO Feni Setianingsih; Mulyanto Widodo; Eka Sofia Agustina
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.629 KB)

Abstract

The purpose of this research was to describe the learning of short story writing with in the Curiculum 2013. The method which was used in this research was descriptive qualitative. The result of research indicates the teacher had done three steps of the short story writing learning in the Curiculum 2013. Teachers activities were three activities phases, those are activity of antecedent, activity of core, and activity of conclusion. Students activities were perceive activity, ask activity, try activity, natural existence activity, and communicate activity. At the analysis result of student work writing short story used indicators references of writing short story based on the Curriculum 2013 covering selection of themes, short story contents, usage of dictions, usage of spelling/EYD, and short story structures.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan Kurikulum 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru telah melakukan tiga tahap pembelajaran dalam pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan Kurikulum 2013. Aktivitas yang dilakukan guru meliputi tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Aktivitas yang dilakukan siswa meliputi aktivitas mengamati, aktivitas menanya, aktivitas mencoba, aktivitas menalar, dan aktivitas mengomunikasikan. Pada analisis hasil karya siswa menulis cerita pendek menggunakan acuan indikator menulis cerita pendek berdasarkan Kurikulum 2013 yang meliputi pemilihan tema, isi cerita pendek, penggunaan diksi, penggunaan ejaan/EYD, dan struktur cerita pendek.Kata kunci: kurikulum 2013, pembelajaran menulis cerita pendek, tahapan pembelajaran.
Co-Authors Abdan Syakur Febrianjaya Ade Frimayanti Adelina Harry Santi Agung Agung Aji Marhaban Bidzikrillah MSK Ali Mustofa Ali Mustofa Alpionita, Dela Amelia Saputri Amy Sabila Anista, Eka Anita Febriani Arham Habibi Arini Wastiti Atik Kartika Atik Kartika Ayu Setiyo Putri Bambang Riadi Bayu Andi Mardlona Bina Rosdanti Sahdan Bryan Tioro Gisri chelistya eryesma anwar cici widiawati Cindi Yolanda Citra Winda Ulvia Dedi Febriyanto Deni Yuniardi Desi Indah Lestari Desti Setia Herawati Destiani Destiani Deta Aulia Devi Novitasari Devi Rosfantina Dian Azmiyati Diana Rosita Dinda Ayu Annisa Diyah Berta Alpina Dwi Suciani Alkafisa Edi Saputro Edi Suyanto Edi Suyanto Eka Putri Rahayu Eka Sofia Agustina Eka Susanti Elsa Oktavia Emi Rismawati ENDANG PURWANINGSIH Endang Sumarsih Engrid Septa Reni Fatia Maulina Febriyanto, Dedi Feni Setianingsih Firman Septihadi Fitayah Fatimah Ramadhani Fitri Kurnia Fitria Asmawati Hanny Hafiar Hardiyanti Hardiyanti Hasanah, Septia Uswatun Heny Hartawati Heri Prihartono Heriza Nevisi Yanda Putri Heru Prasetyo Heryanti Heryanti Hesti Irmasari I Wayan Ardi I Wayan Ardi Sumarta Ibnu Hajar Icha Meyrinda Ika Agustina Pratiwi Ikhtiarti, Endang Indra Prapto Nugroho Iqbal Hilal Ishariyanti Ishariyanti Istiqomah Nurzafira Joni Putra Juniar, Elda Juwairiyah Juwairiyah K Sugeng Prijono Kahfie Nazaruddin Kahfie Nazaruddin Karomani Karomani Kartika Rahayu Effendi Khoerotun Nisa Liswati Klara Ken Laras Lady Pramesti Handoko Lady Pramesti Handoko Laudya Fadira Linda Permasih Lyoni Elvandari Mat Desman Maya Oktavia Mega Noviana Meliza Meliza Mery Elisabet Turnip Miko Hidayat Mira Salviani MUHAMMAD FUAD Muhammad Iman Jauhari Munaris . Mutiara Dini Nazimah Nazimah Nesiana Imania Neti Herawati ni made mulyasari Ni Nyoman Wetty Suliani Nidia Oktarisa Nikmatul Hasanah Nindy Eka Putri Nur Azizah Agustina Nur Fasila Nurlaksana Eko Rusminto Nurlaksana Eko Rusminto okta muhlis putra Oriza Pratiwi Pangestika, Zola Nurmadya Pony Tikny Swisty Putri Shima Arifani Ratin Supriadi Ratu Farry Alifia Azka Rengga Purna Yuda Restu Eka Mariyana Retika Cahya Karnastuti Reza Febriantika Ria Apriyanti Riadi, Bambang Rian Andri Prasetya Ribut Wibowo Ridha Adilla AR Ririn Riana Sari Rischa Dewi Riwanti Manik Rizki Dilla Sintia Saadah Saadah Sabrina Aulia Rahma santi noviyana Septi Ria Ariani Septiana Ningsih Shely Nasya Putri Siska Meirita Siska Meirita Siti Murdiyati Siti Romlah Siti Samhati Sitohang, Anania Eviyana Luxerima Soca Anggraini Sugiyono Sugiyono Sumarti Sumarti Sumarti Sumarti Sunarti, Iing Surasa Surasa Syelly Eka Permatasari TRI WULANDARI Try Wahyuni USWATUN HASANAH Windu Patria Hutama Wini Tarmini Yanti Jelita Yemi Valentini Yofita Sandra, S.Pd., M.Pd., Zico Farlin, Dr. Budiwirman, M.Pd., Yona Lenora Loretta Yosefina Eva Marini Yuli Yanti Yulia Kartikasari Yulia Patumaya Yulita Anlisia Yuni Setiawati