Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana

Mengembangkan Kemampuan Argumentasi Ilmiah Calon Guru Sekolah Dasar sebagai Bentuk Penguatan Keterampilan Abad 21 Fina Fakhriyah; Ani Rusilowati; Sunyoto Eko Nugroho; Sigit Saptono
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Era revolusi industri 4,0 dan era society 5,0 menantang mahasiswa lulusan LPTK untuk memiliki hard skill maupun soft skill yang terasah dengan baik. Kemampuan berargumentasi menjadi salah satu kemampuan yang penting dimiliki oleh mahasiswa. Kemampuan argumentasi ilmiah merupakan proses memperkuat suatu klaim dengan menitikberatkan pada kemampuan mengemukakan ide dan gagasan tentang fenomena sains dalam kehidupan sehari-hari yang berdasarkan bukti dan kesesuaiannya dengan teori yang ada. Kemampuan argumentasi ilmiah ini sangat terkait dengan isu penting pada beberapa tahun terakhir ini, yakni keterampilan abad 21. Dengan keterlibatan mahasiswa dalam berargumentasi, maka mahasiswa dapat belajar untuk menghargai hubungan antara bukti dan klaim serta pentingnya pembenaran dalam argumen ilmiah. Pada pembelajaran aplikasi sains, pendidik atau dosen dapat mengelompokkan bahasan materi keseimbangan lingkungan dapat dikaitkan dengan isu sosiosaintifik dalam beberapa tema di antara; 1) pelestarian keanekaragaman hayati dengan teknologi; dan 2) penggunaan pestisida untuk memberantas hama; 3) cara menjaga keseimbangan lingkungan. Setelah pengelompokan tema tersebut, pendidik dapat memberikan suatu permasalahan yang terkait dengan isu sosiosaintifik Dengan tema-tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari serta beberapa hal menimbulkan perbedaan pendapat, diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan argumentasinya berdasarkan data (data), klaim (claim), pembenaran (warrant), dukungan (backing), dan sanggahan (rebuttal). Kata kunci: kemampuan argumentasi ilmiah, keterampilan abad 21, calon guru sekolah dasar Abstract. The 4.0 industrial revolution era and 5.0 era society challenged students who graduated from the Education Personnel Education Institute to have well-honed hard skills and soft skills. The ability to argue is one of the important abilities possessed by students. The ability of scientific argumentation is the process of strengthening a claim by emphasizing the ability to express ideas and ideas about scientific phenomena in everyday life based on evidence and in accordance with existing theories. The ability of scientific argumentation is closely related to important issues in recent years, namely 21st century skills. By involving students in arguing, students can learn to appreciate the relationship between evidence and the importance of justification in scientific arguments. In learning science applications, educators or lecturers can group environmental balance material with socio-scientific issues in several themes, including 1) preservation of biodiversity with technology; and 2) use of pesticides to eradicate pests; 3) how to maintain environmental balance. After grouping these themes, educators can provide a problem related to scientific issues. With themes that are close to everyday life and some things that cause differences of opinion, students are expected to be able to develop their argumentation skills based on data (data), claims, justifications. (warrant), support (support), and rebuttal (rebuttal). Key words: scientific argumentation ability, 21st century skills, prospective elementary school teachers.
Persepsi Dan Pembiasaan Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terintegrasi STEAM pada Mata Kuliah IPA: Studi Pendahuluan Tentang PjBL Terintegrasi Steam untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21 M. Hidayatur Rohman; Putut Marwoto; Sunyoto Eko Nugroho; Supriyadi Supriyadi
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Mahasiswa pada abad 21 menghadapi masalah kehidupan nyata, dimana teknologi memegang peranan penting dalam kehidupan. Sehingga dunia pendidikan pada abad 21 ini menghadapi tantangan memberikan mahasiswa Pendidikan berbasis keterampilan untuk menghadapi masalah kehidupan nyata tersebut. Selanjutnya keterampilan yang dikembangakan itu disebut dengan keterampilan abad 21 (4C: Critical thinking, Collaboration, Creative, Communication). Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu pendekatan model pembelajaran yang menjawab tantangan abad 21 tersebut. Salah satu pendekatan itu adalah pengembangan model pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL) terintegrasi STEAM (science, technology, engineering, arts, and mathematics). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi dan pembiasaan dosen IPA, serta persepsi mahasiswa dalam penggunaan model PjBL terintegtrasi STEAM pada mata kuliah IPA. Subjek penelitian adalah 10 dosen IPA dan 33 mahasiswa Pendidikan IPA. Pengumpulan data dilakukan dengan mengembangkan kuesioner yang telah divalidasi dan diuji reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model PjBL terintegrasi STEAM sangat baik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan abad 21 bagi mahasiswa. Kata kunci: project based learning (PjBL), steam, keterampilan abad 21 Abstract. Students in the 21st-century face real-life problems, where technology plays an important role in life. So that the world of education in the 21st-century faces the challenge of providing students with skills-based education to deal with these real-life problems. Furthermore, the skills developed are called 21st-century skills (4C: Critical thinking, Collaboration, Creative, Communication). Therefore, it is necessary to develop a learning model approach that answers the challenges of the 21st-century. One such approach is the development of an integrated project-based learning (PjBL) model of STEAM (science, technology, engineering, arts, and mathematics). The purpose of this study was to determine the perception and habituation of science lecturers, as well as student perceptions of the use of the STEAM-integrated PjBL model in natural science courses. The research subjects were 10 science lecturers and 33 science education students. Data collection is done by developing a questionnaire that has been validated and tested for reliability. The results of the study show that the use of the STEAM integrated PjBL model is very good for improving critical thinking skills and 21st-century skills for students. Key words: project-based learning (PjBL), steam, 21st-century skills
Pembelajaran untuk Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Kompleks Eko Juliyanto; Wiyanto Wiyanto; Sunyoto Eko Nugroho; Budi Naini Mindyarto
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang perlu dikuasai oleh peserta didik pada abad XXI. Kemampuan CPS perlu dikembangkan sejak usia sekolah. Model atau strategi atau pendekatan pembelajaran yang paling tepat untuk mengajarkan kemampuan pemecahan masalah kompleks menjadi pertanyaan yang belum terjawab? Artikel ini bertujuan untuk memberikan pertimbangan tentang pembelajaran seperti apa yang dapat digunakan oleh pendidik untuk dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah kompleks. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian systematic literature review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah, berbasis kasus dan berbasis proyek berpotensi untuk digunakan dalam pengembangan kemampuan pemecahan masalah kompleks jika dipadukan dengan pembelajaran digital dan game edukasi. Namun demikian, hingga saat ini pembelajaran berbasis masalah yang dipadukan dengan pembelajaran digital dan game edukasi yang banyak digunakan untuk pengembangan kemampuan pemecahan masalah kompleks. Bagi peneliti yang akan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah kompleks, artikel dapat dijadikan refernsi dalam memilih model pembelajaran.   
Pemanfaatan Trello sebagai Ruang Argumentasi Ilmiah Kolaboratif pada Pelatihan Guru Fisika Muhammad Miftakhul Falah; Hartono Hartono; Sunyoto Eko Nugroho; Saiful Ridlo
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Argumentasi ilmiah merupakan keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh guru. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberi ruang dalam berkolaborasi. Salah satunya menggunakan Trello. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan Trello sebagai ruang maya untuk membangun argumentasi ilmiah kolaboratif pada pelatihan guru Fisika. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah 35 guru Fisika MA yang mengikuti pelatihan jarak jauh secara daring khususnya mata pelatihan Termodinamika. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan aktivitas (log activity) pada aplikasi Trello. Hasil penelitian menunjukkan bahwa platform Trello dapat digunakan sebagai ruang maya argumentasi ilmiah kolaboratif khususya pelatihan guru fisika. Tahapan penggunaan Trello dalam membangun argumentasi ilmiah kolaboratif dimulai dari stimulasi permasalahan, klaim setiap kelompok, pencarian bukti, melakukan gradasi bukti serta penalaran kelompok.
Implementasi Rasch Model dalam Pengembangan Instrumen Tes Diagnostik Slamet Maulana; Ani Rusilowati; Sunyoto Eko Nugroho; Endang Susilaningsih
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan kurikulum merdeka memberikan alasan untuk segera dilakukan penelitian baru. Dimana pada standar penilaian kurikulum merdeka, guru wajib untuk melakukan diagnostik kognitif awal peserta didik sebelum proses pembelajaran dimulai. Namun demikian, hasil observasi di lapangan menunjukan masih terbatasnya instrumen tes diagnostik. Selain itu, IPA menjadi salah satu mata pelajaran yang perlu menjadi fokus. Kompetensi peserta didik dalam penguasaan konsep IPA masih terbilang rendah. Pengembangan instrumen tes diagnostik pada materi IPA menjadi salah satu kebutuhan dewasa ini. Rasch model menjadi salah satu model analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui kelayakan suatu instrumen. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen tes diagnostik pada materi IPA melalui implementasi Rasch Model. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Adapun model penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Hasil implementasi Rasch Model menunjukan bahwa instrumen tes diagnostik pada materi IPA yang telah dikembangkan adalah valid dari segi konten maupun konstruk, serta reliabel. Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah diuraikan, penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa produk pendidikan berupa instrumen tes diagnostik pada materi IPA layak digunakan untuk digunakan pada khalayak umum untuk mendiagnosis pengetahuan awal peserta didik pada materi IPA.
Co-Authors Adi Nur Cahyono Aeniah, Aeniah Agung Tri Prasetya Agung Tri Prasetyo Agung Tri Wibowo Agus Yulianto Amin Yusuf Anggraini, Tina Ani Rusilowati Anugrahaini, Ulya Santa Ardiansyah Pratama, Ardiansyah Arif Widiyatmoko, Arif Aryono Adhi, Aryono Aslamiyah, Lailatul Asrizal Wilsa Astuti, Heny Yuliana Awan, Meiseti Bambang Subali Budi Astuti Budi Naini Mindyarto, Budi Naini Candra Dewi Desianna, Ika Dewi Sucifitriyani Doni Setiawan Eko Juliyanto Eko Juliyanto Ellianawati, Ellianawati Endang Susilaningsih Endang Susilaningsih Endang Susilaningsih Erna Noor Savitri, Erna Noor Fahrurrohman, Atriyanto Fajrianti, Fajrianti Fina Fakhriyah Fina Fakhriyah Hadi Susanto Hartono Hartono Hartono Hartono Hartono Hartono Huda, Muhammad Jamalul Ian Yulianti, Ian IKMAH, ISTI Imam, Fathul Inna Latifa Rahmawati, Inna Latifa Isa Akhlis Iwan junaedi Joko Sutarto Kholifahrini, Riska Khotimah, Amalia Khusnul Kusumastuti, Rahmi Puji Lidia, Riska Lisdiana Lisdiana M. Hidayatur Rohman M. Hidayatur Rohman Masturi Masturi Mayasari, Oktaviana Arista Minhat, Minhat Muhamad Kurnia Sugandi Muhammad Miftakhul Falah Muhammad Miftakhul Falah Mulyati, Restina Muji Munazah, Yuli Musyarrof, Ahmad Fatih Muttaqin, Rudhotul Niken Wulandari Noor, Yusmaniar Afifah Nourmayanti, Andrina Eka Ovan, Ovan Pratiwi, Anisha Yuniar Prayitno, Wasi Sakti Wiwit Puji Hartono Putra, Ngurah Made Darma Putut Marwoto Riva Ismawati* Saiful Ridlo Salma, Vidya Matarani Sarwi - Setiawan, Agus Setiawan, Puji Agus SETIYAWATI, NINIK Setyoningrum, Andi Setyono, Anton Sigit Saptono Siti Fatimah Slamet Maulana Slamet Maulana Sri Mulyani Endang Susilowati, Sri Mulyani Endang Sudarmin Sudarmin Sudarmin Sudarmin Sugianto Sugianto Sugiyanto - Suharto Linuwih Sukestiyarno Sukestiyarno Sulhadi - Sulistiarmi, Wike Sumarli, Sumarli Supriyadi Supriyadi Supriyadi Supriyadi Sutikno Sutikno Suyanto Suyanto Titik Hidayati, Titik Totok Sumaryanto Florentinus, Totok Sumaryanto Uzaedah, Elly Wawan Wawan wildayanto, arif Wiyanto - Wiyanto Wiyanto Wiyanto Wiyanto Woro Sumarni Yasiroh, Laeli Yusmaniar Afifah Noor Zaenuri Mastur