Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner

PERBANDINGAN LUAS RONGGA PELVIS SAPI ACEH INDUKAN DAN SAPI BALI INDUKAN DI ACEH BESAR (Comparison of pelvic sizes of Aceh and Bali Cows in Aceh Besar Regency) dara aftika nasution; ginta riady; razali daud; muhammad hasan; yudha fahrimal; teuku zahrial helmi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 2 (2017): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.676 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i2.2637

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan luas rongga pelvis sapi aceh betina indukan dan sapi bali betina indukan di Aceh Besar. Pengukuran luas rongga pelvis sapi dilakukan dengan menggunakan alat rice pelvimeter. Sampel yang digunakan meliputi 10 ekor sapi aceh betina indukan dan 8 ekor sapi bali betina indukan dengan umur 2,9 - 4,4 tahun. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata rongga pelvis sapi bali betina indukan dan sapi aceh betina indukan, yaitu (218,25 ± 27,47) dan (149,60 ± 16,70) cm2. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa rongga pelvis sapi bali indukan lebih besar (p0,01) dari pada rongga pelvis sapi aceh indukan. Luas rongga pelvis pada kedua sampel diklasifikasikan “besar”.Kata kunci : sapi aceh, sapi bali, rongga pelvis, rice pelvimeter ABSTRACTK This study aims to compare the pelvic sizes of aceh and bali cows in Aceh Besar regency. The measurement of the pelvic sizes of the sampled cows were carried out using rice pelvimeter tool. Sampled cows consisted of  ten Aceh cows and  eight Bali cows, with ages ranging from 2.9 - 4.4 years. Data collected were analysed using t-test. The result of this study showed that the pelvic sizes of bali cows and aceh cows were;(218.25 ± 27.47) and (149.60 ± 16.70) cm2, respectively. Statistical analysis showed that pelvic size of bali cows are highly significantly larger (p0,01) than of aceh cows. The pelvic sizes of both sampled cows are classified as "large".Keyword : aceh cow, bali cow, pelvic area, rice pelvimeter
isolasi dan identifikasi bakteri gram negatif pada ambing sapi aceh rina dwita; Teuku Zahrial Helmi; Darmawi Darmawi; Abdullah Hamzah
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 4 (2018): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.554 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i4.9015

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri Gram negatif pada ambing sapi aceh, dengan mengisolasi bakteri yang berasal dari 10 swab ambing sapi aceh yang tumbuh pada media NB, media Mac Conkey, SSA dan PAB. Selanjutnya dilakukan pewarnaan Gram, pengamatan morfologi koloni dan uji biokimia. Hasil yang diperoleh yaitu didapatkan 3 bakteri. Bakteri A merupakan  Shigella boydii dengan ciri berbentuk batang, koloni berwarna kuning pada media SSA, tembus cahaya, mampu memecahkan asam amino triptofan, hanya mampu menurunkan pH menjadi asam, memfermentasikan manitol dan dubius pada fermentasi sukrosa. Bakteri B merupakan Enterobacter cloacae dengan ciri berbentuk batang, koloni berwarna merah muda pada media SSA, berflagel, hanya mampu meningkatkan pH menjadi basa, memfermentasikan gula (manitol, laktosa dan sukrosa). Bakteri C merupakan Enterobacter aerogenes dengan ciri berbentuk batang, koloni berwarna putih pada media PAB, berflagel, hanya mampu meningkatkan pH menjadi basa dan memfermentasikan gula (manitol dan sukrosa). Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan Tabel Cowan and Steel’s (1993) didapatkan bakteri dengan spesies : Shigella boydii, Enterobacter cloacae dan Enterobacter aerogenes.This study aims to identify Gram negative bacteria on aceh cow udders, by isolating bacteria from 10 growing aceh cow udder swabs on Nutrient Broth media, Mac Conkey, SSA and PAB media. Then Gram staining is done, morphological observations of colonies and biochemical tests. The results were obtained 3 bacteria. Bacteria A is Shigella boydii with trunk shaped, yellow colony on SSA media, translucent, able to break tryptophan amino acids, only capable decreases pH to acid, ferments mannitol and dubius in sucrose fermentation. Bacteria B is Enterobacter cloacae with trunk shaped, colored colonies pink on SSA media, flaked, only able to increase pH to alkaline, ferment sugar (mannitol, lactose and sucrose). Bacteria C is Enterobacter aerogenes with a rod-shaped characteristic, white colony on PAB media, flaked, only able to increase pH to become alkaline and ferment sugar (mannitol and sucrose). The conclusion of this study is based on Cowan and Steel’s Table (1993) bacteria found with species: Shigella boydii, Enterobacter cloacae and Enterobacter aerogenes.
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Micrococcus luteus dan Staphylococcus epidermidis pada Ambing Sapi Aceh (Isolation and Identification Micrococcus luteus and Staphylococcus epidermidis Bacteria on the Udder of Aceh Cattle) Usma Aulia; Teuku Zahrial Helmi; Darmawi Darmawi; Fakhrurrazi Fakhrurrazi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 2 (2022): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i2.8630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Micrococcus luteus dan Staphylococcus epidermidis pada ambing sapi aceh. Penelitian ini menggunakan metode Carter yang dianalisis secara deskriptif. Sampel yang digunakan adalah 10 ambing sapi aceh yang terdapat di UPT Hewan Coba Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Kode sampel dibuat berdasarkan nomor yang terdapat pada telinga sapi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan swab steril, kemudian dikultur dalam media nutrient broth (NB) dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 °C. Selanjutnya dilakukan penanaman pada media selektif mannitol salt agar (MSA) dan media blood agar (BA) lalu diinkubasi kembali selama 24 jam dengan suhu 37 °C. Koloni bakteri yang tumbuh terpisah pada media MSA dan BA diamati morfologi koloni bakteri, pewarnaan Gram, uji katalase dan uji biokimia (manitol dan glukosa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 sampel swab ambing diidentifikasi 3 isolat Micrococcus luteus dan 7 isolat Staphylococcus epidermidis. Kesimpulan penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus epidermidis lebih sering berada pada ambing sapi aceh dibandingkan dengan keberadaan Micrococcus luteus (The aims of this study was to isolate and identify Micrococcus luteus and Staphylococcus epidermidis bacteria on the udder of aceh cattle. This study used Carter method which analyzed descriptively. The samples used were 10 udder of aceh cattle at UPT Hewan Coba faculty of Veterinary of Syiah Kuala University. The samples code created based on the number tag on the cattle’s ear. The sample was taken from cattle’s udder by using sterile swab cultured in nutrient broth (NB) media and incubated for 24 hours at 37 °C. Furthermore, cultured in mannitol salt agar (MSA) media and blood agar (BA) media then re-incubated for 24 hours at 37 °C. Bacterial colonies that grew apart on MSA and BA media were observed the morphology of bacterial colonies, Gram stained, catalase test and biochemical test (mannitol and glucose). The result of this study indicated that from 10 samples, identified 3 samples are Micrococcus luteus and 7 samples are Staphylococcus epidermidis. The conclusions of this study was Staphylococcus epidermidis bacteria was more common on the udder of aceh cattle than Micrococcus luteus bacteria).
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Staphylococcus aureus PADA VAGINA SAPI ACEH (Isolation and Identification of Staphylococcus aureus Bacteria in Vagina of Aceh Cattle) siti hajar; Teuku Zahrial Helmi; Darmawi Darmawi; Al Azhar; Fakhrurrazi Fakhrurrarzi; Azhar Azhar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.04 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.8197

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Staphylococcus aureus pada vagina sapi aceh. Penelitian menggunakan sampel berupa 10 swab vagina sapi aceh. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode Carter, spesimen untuk pemeriksaan bakteri berupa hasil swab vagina sapi aceh yang di ambil dengan menggunakan swab steril. Spesimen yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi nutrient broth (NB) sebagai media perkembangbiakan bakteri. Selanjutnya dilakukan isolasi pada media manitol salt agar (MSA) sebagai media selektif, identifikasi bakteri menggunakan pewarnaan Gram, uji katalase, uji hemolisa dan uji biokimia (manitol dan glukosa). Hasil penelitian melalui isolasi pada media manitol salt agar (MSA) adalah pertumbuhan koloni bakteri berwarna kuning keemasan, berwarna ungu pada pewarnaan Gram yang menandakan bakteri Gram positif, berbentuk kokus, uji katalase positif, uji hemolisa menghasilkan beta (β) hemolisis, dan mampu memfermentasi pada uji glukosa dan manitol. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa dari 10 sampel swab vagina sapi aceh positif diisolasi dan diidentifikasi bakteri Staphylococcus aureus.This study was conducted to isolate and identify the Staphylococcus aureus bacteria in vagina of Aceh Cattle. This study used 10 swab vaginal samples from 10 female Aceh Cattle. Data obtained were analyzed descriptively using Carter method, the specimen of bacteria had taken by using sterile swab. The result of specimens were fed into a test tube containing nutrient broth (NB) as a bacterial growth media. Furthermore, the isolation was done on manitol salt agar (MSA) media as selective media, bacterial identification were used Gram staining, catalase test, and biokimia test (mannitol and glucose). The results of research through isolation on manitol salt agar (MSA) media was a golden yellow colony, had purple color in Gram stain that signified Gram positive bacteria, coccus-shaped, catalase test positive, produced beta (β) hemolysis in hemolysis test and able to ferment on glucose and mannitol tests. This research conclude that Staphylococcus aureus bacteria were positively identified from vaginal swabs of aceh cattle.
DETEKSI ANTIBODI VIRUS AVIAN INFLUENZA SUBTIPE H5N1 PADA BURUNG MERPATI (Columba livia) (Detection Antibodies of Avian Influenza Virus Subtype H5N1 on Pigeon (Columba livia) ) Erina Erina; Abdullah Azmi Harahap; Mahdi Abrar; Teuku Zahrial Helmi; Muhammad Nur Salim; M Daud AK; Rinidar Rinidar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 1 (2018): NOVEMBER-JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.824 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v3i1.9903

Abstract

 Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi antibodi spesifik terhadap virus Avian Influenza subtipe H5N1 pada burung merpati. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan sampel serum darah burung merpati sebanyak 25 sampel. Pengambilan sampel darah merpati menggunakan spuit 3cc melalui vena brachialis di kiri ataupun kanan bawah sayap merpati, kemudian didiamkan selama 6-10 jam dengan posisi miring. Darah dibiarkan  hingga terpisah dari serum, kemudian serum dikoleksi dan disimpan di suhu -20°C. Serum sebelum digunakan  terlebih dahulu di simpan pada suhu 56°C selama 30 menit untuk menginaktifasi komplemen. Pemeriksaan sampel tersebut menggunakan uji Hemaglutinasi Inhibisi (HI). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 25 sampel serum yang diperiksa, 22 sampel (88%) positif mengandung antibodi terhadap virus Avian Influenza subtipe H5N1 namun 3 sampel (12%) tidak mengandung titer antibodi terhadap virus Avian Influenza subtipe H5N1. Dapat disimpulkan bahwa merpati tersebut pernah terpapar oleh virus Avian influenza subtipe H5N1. Kata kunci: merpati, avian influenza, antibodi, uji hiABSTRACT This study aims to detect specific antibodies of  Avian Influenza virus H5N1 subtype on pigeons. This study was carried out at the Microbiology Laboratory, Faculty of Veterinary Medicine, Syiah Kuala University, Banda Aceh. This study used 25 pigeon blood serum samples. Pigeons blood sampling using 3cc syringe through the brachial vein on the left or right under the pigeons wings, then allowed to stand for 6-10 hours with a sloping position. The blood is left frozen so that the serum is separated, then the serum is collected and stored at -20 ° C. Serum samples of pigeons before being used inactivated first at 56 ° C temperature for 30 minutes. Examination of these samples uses the Hemaglutination Inhibition (HI) test. The results of this study showed that the 25 examined serum samples, 22 positive samples contained antibody titers of the H5N1 subtype Avian Influenza virus and only 3 negative samples contained antibody titers against the Avian Influenza virus subtype H5N1. The presence of antibodies formed in the pigeon's serum showed that the pigeon had been exposed to the H5N1 subtype Avian Influenza virus. Keywords: pigeon, avian influenza, antibody, hi test 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM NEGATIF PADA AMBING KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) (Isolation and Identification of Gram Negative Bacteria on the Udder of Etawa Crossbred (PE) Goat) Septian Tri Mulyana Ginting; Teuku Zahrial Helmi; Darmawi Darmawi; Maryulia Dewi; Erina Erina; Razali Daud; Hennivanda Hennivanda
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.36 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.8206

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Gram negatif pada ambing kambing peranakan etawa (PE). Sampel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari swab ambing dari 5 ekor kambing PE. Sampel dibiakkan pada media nutrient broth lalu diinkubasikan pada suhu 37°C selama 24 jam. Isolasi dan identifikasi dilakukan dengan metode Carter yang meliputi pengamatan morfologi koloni, pewarnaan Gram, penanaman pada media diferensial dan selektif serta uji biokimia. Hasil isolasi dan identifikasi pada 5 sampel swab ambing kambing PE didapatkan dua koloni bakteri Gram negatif yaitu Escherichia coli dan bakteri X yang belum teridentifikasi melalui uji-uji yang dilakukan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bakteri Gram negatif pada ambing kambing PE adalah Escherichia coli dan bakteri X yang belum teridentifikasi.Kata kunci: kambing PE, ambing, bakteri Gram negatif. ABSTRACTThis study aimed to isolate and identify Gram-negative bacteria on udder of etawa crossbred (PE) goat. Swab samples were obtained from 5 PE goats udder. Swab samples were cultured in nutrient broth media and incubated at 37°C for 24 hours. Isolation and identification were performed by Carter method, followed by observation of colony morphology, Gram staining, cultured on differential and selective media, and biochemical tests were performed. The result showed that there were two colonies of Gram negative bacteria Escherichia coli and the other colony has not been identified yet with this tests. Therefore it can be concluded that the Gram-negative bacteria found on udder of PE goat were Escherichia coli and bacteria X that has not been identified by using this method.Keywords:etawa crossbred goat, udder, Gram-negative bacteria.
Prediksi Kadar Protein dan Lemak Daging Sapi Aceh Menggunakan Aplikasi Near Infrared Reflectunce Spectroscopy (NIRS) Nirma Rotua; Teuku Reza Ferasyi; Cut Dahlia Iskandar; Zuhrawati Zuhrawati; Herrialfian Herrialfian; Teuku Zahrial Helmi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.826 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.4773

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  kemampuan teknologi NIRS guna memprediksi kadar lemak dan protein daging sapi aceh. Penentuan kadar protein dan lemak daging sapi aceh dilakukan pada regio Longissimus dorsi. Sampel diperoleh dari pasar Peunayong dan Lambaro, meliputi 2 sampel daging dengan masing-masing daging 3 kali pengulangan. Penelitian ini  menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) untuk menentukan kandungan protein dan lemak daging sapi aceh  Hasil penelitian ini menunjukan  bahwa nilai aktual laboratorium dengan nilai prediksi NIRS memperoleh nilai yang akurat ditunjukkan dengan masing-masing R-square prediksi kadar protein dan lemak daging sapi aceh 0,99 dan 0,99 yaitu variabel prediksi terbaik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah NIRS mampu memprediksi kadar protein dan lemak daging sapi aceh dengan sangat baik karena diperoleh nilai aktual dengan nilai prediksi dan metode NIRS dapat memprediksi kadar protein dan lemak daging sapi aceh secara akurat, karena diperoleh nilai R² = 0,99.This study aims to know the ability of NIRS technology to predicted  of fat  and protein content of aceh beef. Determination of protein and  fat content of aceh beef  was done in the Longissimus dorsi region. This research used Principal Component Analysis (PCA) method to determine protein  and  fat content of aceh beef. Samples were obtained from Peunayong and Lambaro markets. Sampled beef consisted of beef 2 samples with 3 repetition. The results of this study showed that the actual value of the laboratory with a predicted value of NIRS obtained an accurate value indicated by each R-square prediction protein  and fat content of aceh beef aceh  of 0.99 and 0.99 was the best predictive variable. It can be concluded that NIRS was able to predict the levels of protein and fat of beef as accurately. The conclusion of this study were that NIRS was able to predicted the protein and fat content of aceh beef very well because it was obtained by the actual value with prediction value and the NIRS method can predict the protein and fat content of beef aceh accurately, because the value of  R² = 0,99.  
Jumlah Bakteri Escherichia coli pada Ikan Lele (Clariasis gariepinus) Asap di Pasar Tradisional Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam (The Amount Of Escherichia coli Bacteria In Smoked Catfish (Clariasis gariepinus) In Traditional Markets Simpang Kiri District Subulussalam Municipality ) Ega Wilia Fitri; Rastina Rastina; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Mahdi Abrar; Eliawardani Eliawardani; Teuku Zahrial Helmi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 3 (2022): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i3.17467

Abstract

ABSTRAK Ikan lele adalah ikan air sungai yang mengandung nutrisi yang tinggi. Kandungan gizi pada ikan lele yaitu lemak (4,8 %), mineral (1,2 %), protein (17,7 %) dan air (76 %). Ikan lele mudah membusuk sehingga perlu dilakukan pengolahan yang baik untuk menjaga kualitas ikan. Salah satu cara pengolahan untuk mencegah ikan membusuk yaitu dengan diasapkan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan cemaran Escherichia coli pada ikan lele asap yang ada di Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) atau tidak. Sampel penelitian ini adalah ikan lele asap dari lima penjual. Dua ekor ikan lele asap dari setiap penjual sehingga total ikan berjumlah 10 ekor ikan lele asap. Perhitungan jumlah Escherichia coli menggunakan metode TPC (Total Plate Count). Sampel ikan dari setiap penjual ditimbang sebanyak 5g/ sampel kemudian dilakukan pengenceran menggunakan larutan Buffer Pepton Water (BPW) konsentrasi 0,1% dan diperiksa menggunakan uji TPC menggunakan media Eosin Methylen Blue Agar (EMBA). Data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan seluruh sampel ikan dari lima pedagang didapatkan hasil positif pada media. Semua sampel ikan dari lima pedagang ikan lele asap di Pasar Tradisional Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam menunjukkan hasil positif tercemar bakteri Escherichia coli dan belum memenuhi SNI sehingga perlu untuk ditinjau kembali pada proses pengolahan serta cara penjualan. Kata kunci : Clariasis gariepinus, Escherichia coli, Kota Subulussalam, analisis deskriptif. ABSTRACT Catfish is a river water fish that contains high nutrients. The nutritional content of catfish is fat (4.8%), minerals (1.2%), protein (17.7%) and water (76%). Catfish is easy to rot so it needs good processing to maintain the quality of the fish. One way to prevent fish from rotting is by smoking it. This study aims to prove that Escherichia coli contamination in smoked catfish in Simpang Kiri District, Subulussalam City meets the Indonesian National Standard (INS) or not. The sample of this research is catfish as soon as possible from the five merchants. Two catfish as fast as possible from each merchants so that the total fish can catch 10 catfish as fast as possible. The calculation of the number of Escherichia coli uses the TPC (Total Plate Count) method. Fish samples from each merchant were weighed as much as 5g / sample then dilution was carried out using a 0.1% concentration of Buffer Pepton Water (BPW) solution and the cost using the TPC test using Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) media. The data from the observations were descriptive. The results showed that all fish samples from five merchants had positive results on the media. All fish samples from smoked catfish merchants in the Traditional Market of Simpang Kiri Sub-district, Subulussalam City showed positive results contaminated with the Escherichia coli bacteria and were not Indonesian Nasional Standard so it is necessary to review the processing and sales methods. Keywords: Clariasis gariepinus, Escherichia coli, Subulussalam City, descriptive analysis.