Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Selaras : Kajian Bimbingan dan Konseling serta Psikologi Pendidikan

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPHY (REBT) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR Dina Rahmawati Hapsyah; Riska Handayani; Happy Karlina Marjo; Wirda Hanim
Jurnal Selaras : Kajian Bimbingan dan Konseling serta Psikologi Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.668 KB) | DOI: 10.33541/sel.v2i1.1002

Abstract

ABSTRAK Salah satu bagian penting dalam proses pembelajaran adalah motivasi. Beberapa pertanyaaan pengantar juga dinilai mampu menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran berkaitan, tujuannya adalah supaya siswa lebih aktif, lebih berani dan mampu belajar lebih baik lagi (Bahrudin, 2014). Pendekatan REBT memiliki tujuan untuk mengubah pandangan dan keyakinan irasional klien menjadi rasional, membantu mengubah sikap, cara berpikir dan persepsi, oleh karena itu klien diharapkan mampu mengembangkan dan mencapai realisasi diri secara optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka yang didukung oleh data-data dari beberapa artikel, buku-buku sumber, dan dokumen pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar pada siswa adalah hal penting yang dibutuhkan dalam proses pencapaian hasil pembelajaran agar optimal. Salah satu pendekatan dalam bimbingan dan konseling yang dapat meningatkan motivasi belajar peserta didik ialah REBT yang dapat membantu peserta didik membuka wawasan dan memiliki pemikiran yang rasional dalam tindakan yang berhubungan dengant ujuan belajar. Kata Kunci: bimbingan kelompok, motivasi belajar, Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) ABSTRACT One important part of the learning process is motivation. Some introductory questions are also considered to be able to foster curiosity of students towards related learning material, the goal is so that students are more active, bolder and able to learn better (Bahrudin, 2014). Therefore, when students have good learning motivation, the goal of the learning process in the classroom can be said to be successful. The REBT approach has the goal of changing the views and irrational beliefs of clients to be rational, helping to change attitudes, ways of thinking and perception, therefore clients are expected to be able to develop and achieve optimal self-realization. This study uses a literature study that is by linking research with existing literature and filling in the gaps in previous research. The results of the study show that motivation to learn to students is an important thing needed in the process of achieving learning outcomes to be optimal. One approach in guidance and counseling that can enhance students' learning motivation is REBT which can help students open their horizons and have rational thinking in actions related to learning goals. Keywords: group guidance, learning motivation, Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
KONSELING KELOMPOK MENGGUNAKAN PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT) UNTUK MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR Afan Abdul Jabbar; Deni Purwanto; Nina Fitriyani; Happy Karlina Marjo; Wirda Hanim
Jurnal Selaras : Kajian Bimbingan dan Konseling serta Psikologi Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.851 KB) | DOI: 10.33541/sel.v2i1.1003

Abstract

ABSTRAK Remaja merupakan fase penting dalam masa perkembangan terutama mengenai kemampuan dalam mengambil keputusan-keputusan pilihan karir masa depannya. Keputusan karir akan mudah dicapai apabila peserta didik memiliki kematangan karir yang baik. Konseling kelompok merupakan layanan yang dapat membantu peserta didik mengatasi hambatan dalam kematangan karir. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka yang didukung oleh data-data dari beberapa artikel, buku-buku sumber, dan dokumen pendukung lainnya. Guru bimbingan dan konseling dapat menerapkan layanan konseling kelompok untuk mengatasi masalah-masalah karir. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam rangka membantu kematangan karir peserta didik dalam konseling kelompok adalah pendekatan yang berfokus untuk mengubah pikiran negative dan keyakinan maladaptive (CBT) yang dimiliki oleh peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok dengan pendekatan Cognitive Behavior Theraphy (CBT) secara efektif dapat membantu dalam mengatasi permasalahan karir peserta didik. Kata Kunci: kematangan karir, konseling kelompok, terapi perilaku kognitif ABSTRACT Teenage is an important phase in the developmental period, especially regarding the ability to make decisions about his future career choices. Career decisions will be easily achieved if students have good career maturity. Group counseling is a service that can help students overcome obstacles in career maturity. The research method used is a literature review that is supported by data from several articles, source books, and other supporting documents. Guidance and counseling teachers can apply group counseling services to overcome career problems. One approach that can be used in order to help the career maturity of students in group counseling is an approach that focuses on changing negative thoughts and maladaptive beliefs (CBT) that are owned by students. The results of the study showed that group counseling services with the Cognitive Behavior Theraphy (CBT) approach can be effectively help in solving the career problems of students. Keyword: career maturity, group counseling, cognitive behavior theraphy
BIMBINGAN KELOMPOK MENGGUNAKAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIK UNTUK MENURUNKAN TINGKAT GLOSSOPHOBIA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Khairunisa1; Oktafiana Kiranida; Happy Karlina Marjo; Wirda Hanim
Jurnal Selaras : Kajian Bimbingan dan Konseling serta Psikologi Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2019): November 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.319 KB) | DOI: 10.33541/Jsvol2iss1pp1

Abstract

Salah satu fobia yang dialami Peserta didik adalah Glossophobia. Glossophobia juga disebut dengan kecemasan berbicara di depan umum. Glossophobia merupakan phobia sosial dimana penderita memiliki ketakutan pada situasi sosial yang dapat menyebabkan masalah dalam sekolah atau kehidupan social lainnya (Werhadiantiwi, 2014). Glossophobia terjadi karena pikiran alam bawah sadar mengambil alih tingkat kesadaran seseorang menjadi seakan-akan kondisi yang mengancam nya, sehingga Peserta didik lebih milih untuk menghindar dari situasisituasi yang menurut nya sangat mengancam. Glossophobia ditandai dengan adanya gejala-gejala seperti kebingungan-kebingungan, tidak tahu ingin berkata apa, gemeteran, dan sebagainya. Peserta didik yang mengalami glossophobia akan mengakibatkan hal-hal yang sangat fatal seperti tidak berkembang secara optimal dan bahkan berkelanjutan hingga dewasa. Dengan demikian, untuk mengurangi tingkat glossophobia yang dialami Peserta didik, guru bimbinngan dan konseling dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling yang berupa bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik desensitisasi sistematis. Teknik desensitisasi sistematis merupakan teknik yang memfokuskan untuk mengurangi tingkat kecemasan atau fobia. Kata Kunci: cognitive behavior theraphy, kematangan karir, konseling kelompok ABSTRACT One of the phobias experienced by students is Glossophobia. Glossophobia is also called public conversation. Glossophobia is a social phobia where sufferers have social problems that can cause problems in school or other social life (Werhadiantiwi, 2014). Glossophobia occurs because the subconscious takes over a person's level of consciousness as if to overcome the one who made it, so that more students choose to avoid changes that are in accordance with their interests. Glossophobia is characterized by existing conflict-like confusion, not knowing what to say, echoing, and so on. Students who improve glossophobia will continue things that are very fatal such as development that is not optimal and even sustainable for adults. Thus, to reduce the level of glossophobia experienced by students, teachers can provide guidance and counseling services that contain group guidance using systematic desensitization techniques. An integrated desensitization technique is a technique that focuses on improving the level of focus or phobia. Keywords: group guidance, systematic desensitization, glossophobia
KONSELING KELOMPOK PERSPEKTIF INTEGRATIVE (TEKNIK DISPUTE COGNITIVE & TEKNIK IMAGERI) UNTUK MENCEGAH UPAYA PERCOBAAN BUNUH DIRI SISWA BERASRAMA DI PESANTREN Dwinda Tiara Putri; Rif’ah Purnamasari; Wirda Hanim; Happy Karlina Marjo
Jurnal Selaras : Kajian Bimbingan dan Konseling serta Psikologi Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2019): November 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.241 KB) | DOI: 10.33541/Jsvol2iss1pp1

Abstract

Bunuh diri merupakan masalah serius yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh masyarakat di seluruh dunia. Data yang diberikan dalam WHO: suicide data tercatat 800 orang meninggal dalam kasus bunuh diri dan terjadi setiap 40 detik perorang. Bunuh diri menjadi gejala global dan terjadi di sepanjang perjalan hidup manusia. Hal ini menjadi tanggung jawab negara dikarenakan pemuda adalah penerus dan harapan bangsa, generasi yang akan membangun kejayaan bangsa, perjalanan hidup bangsa ini masih panjang dan sangat membutuhkan peran serta pemuda-pemudi dalam membangun bangsa dan negara. Penelitian ini difokuskan pada perspektif integrative (teknik dispute kognitif dan teknik imageri) untukmencegah upaya tindakan bunuh diri pada siswa berasrama di pesantren. Metode yang akan digunakan adalah menggunakan kajian pustaka dengan memaparkan hasil penelitian terdahulu yang relevan pada penelitian ini. Kata Kunci: bunuh diri, konseling kelompok, perspektif integrative, teknik dispute cognitive, teknik imageri ABSTRACT Suicide is a serious problem that cannot be underestimated by people around the world. Data provided in WHO: suicide data there were 800 people died in suicides and occurred every 40 seconds per person. Suicide is a global symptom and occurs throughout the course of human life. This is the responsibility of the state because the youth is the successor and hope of the nation, a generation that will build the glory of the nation, the life journey of this nation is still long and very much needs the participation of young people in developing the nation and state. This study focused on integrative perspectives (cognitive dispute techniques and imagery techniques) to prevent attempts at suicide in boarding students in boarding schools. The method that will be used is to use literature review by describing the results of previous studies that are relevant in this study. Keywords: suicide, group counseling, integrative perspective, cognitive disputetechnique, imageri technique
Co-Authors Afan Abdul Jabbar Ahmad Rifqy Ash-Shiddiqy Aip Badrujaman Amalia Sapriati Anan Sutisna Anaway Irianti Masyur Anggraeni Kusumawardani Ani Musyarofah Ardiasih, Lidwina Sri Arip Nazarudin Ariyana Rustam Astarie Nurmaulidya Astri Ayu Kamasitoh Atiek Sismiati S Auliya Safitri Ayu Lestari Basyarah, Siti Farida Darojaturroofi'ah Sodiq Deni Purwanto Dewi Justitia Dina Rahmawati Hapsyah Dini Choirunnisa Dini Rachmawati Dwi Putamayanti dwika sukma dewi Dwinda Tiara Putri Eka Wahyuni Eka Wahyuni Endang Wahyuningrum Fahmi Idris Farah Wahyuni Fauzie Firmansyah Setiawan Febri Dahlia Fitri Murni Fridani, Lara Harun Surya Permadi Herdi Herdi Herdi, Awaluddin Tjalla, Herdi, Herdi Hilma Firtiyani Hilma Fitriyani Ifa Fachriyah Ihsan Nurkholis Indah Palupi Pramuningtiyas Indira Chanum Indira Chanum Chalik Intan Ratri Ranggawuni Khaerunnisa M Khairunisa1 Kristiani Kristiani Laila Firdausiah El Islamy Lani Cahyani Lara Fridani Leniawati Leniawati Lia Amalia Putri Lilis Lilis Luh Putu Ratna Sundari M.Pd S.T. S.Pd. I Gde Wawan Sudatha . Mardy Handika Mariana Puspa Sari Maryati Nuraidah Maslikhah Maslikhah Michiko Mamesah Muhamad Amin Muhamad Ayub Muhammad Jafar Muhammad Syadzwan Yusra Nina Fitriyani Novi Fitriani Nur Hermatasiyah Nur Syita Salamah Okta Paul Intan Oktafiana Kiranida Pemi Senja Maulana Raden Sri Martini Meilanie Ratno Tri Laksono Retty Filiani Rif'ah Purnama sari Rif’ah Purnamasari Rihya Syifa Qurrotu Ayuna Riska Handayani Riska Handayani Rizanty, Rahmadhania Sardjiyo Sardjiyo Shabrina Zakira Nashrullah Siti Farida Basyarah SITI NURJANAH Sri Tatminingsih Sugilar, Sugilar Sulami sulami Supri Anto Baen Th I Setiawan Theodora Nurmalia Tri Winahyu Sari Wening Cahyawulan Winda Gunarti Wirda Hanim Yan Azmi Yusuf Maulana Prawata Zoraidah Putri Ayu