Claim Missing Document
Check
Articles

Prospek Menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri Sma Negeri Di Kabupaten Temanggung Tahun 2017 Nisa, Lana Shofiatun; Setyowati, Dewi Liesnoor; Suharini, Erni
Edu Geography Vol 5 No 3 (2017): Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to determine the preparation of the implementation of Adiwiyata Mandiri program in each school and to know high schoo that has the highest prospect to go to school Adiwiyata Mandiri. The results showed: SMA N 1 Temanggung 10 schools built and newly build 4 schools, SMA N 3 Temanggung and SMA N 1 Pringsurat not yet have a target school, SMA N 1 Candiroto has 10 schools built and has been built. The driving factors of coaching activities are good support from bebrapa parties and the environment, human resources meet, and school interest. Inhibiting factors are funding, too many required schools, distance, complicated administration. The prospect to go to Adiwiyata Mandiris highest school is SMA N 1 Candiroto which is SMA N 1 Temanggung with the guidance activities which is done is general coaching, maintenance of school building 88.75% and 40%, construction of land use and school facilities 54, 43% and 20%, development of school extracurricular activities, creativity building and innovation of school residents 50% and 16.67%, development of environmental action activities conducted by outsiders such as making biopori, tree planting, construction of infrastructure facilities to overcome the problems The environment of 76% and 30%, the construction of infrastructure facilities to support environmental learning 53% and 22%, the maintenance of environmentally friendly school infrastructure facilities 97% and 40%, the improvement of the maintenance and maintenance of school sanitation facilities 90% and 40% Construction of electricity, water and ATK 80% and 40%, development of qualitative improvement As an environmentally friendly healthy canteen service 80% and 40%. Third and fourth is SMA N 3 Temanggung and SMA N 1 Pringsurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persiapan pelaksanaan program Adiwiyata Mandiri pada masingmasing sekolah dan untuk mengetahui SMA Negeri yang memiliki prospek paling tinggi untuk menuju sekolah Adiwiyata Mandiri. Hasil penelitian menunjukkan: SMA N 1 Temanggung baru membina 4 sekolah, SMA N 3 Temanggung dan SMA N 1 Pringsurat belum memiliki sekolah binaan, SMA N 1 Candiroto sudah membina 10 sekolah. Faktor pendorong kegiatan pembinaan yaitu dukungan baik dari bebrapa pihak dan lingkungan, SDM memenuhi, dan ketertarikan sekolah. Faktor penghambatnya adalah dana, sekolah yang disyaratkan terlalu banyak, jarak,administrasi rumit. Prospek untuk menuju sekolah Adiwiyata Mandiri yang tertinggi adalah SMA N 1 Candiroto dalam kegiatan pembinaannya paling terendah adalah pembinaan dalam hal pembinaan pengembangan ekstrakulikuler sekolah yaitu 42%, sedangkan untuk yang paling tinggi adalah pembinaan dalam hal pemeliharaan sarana prasarana yang ramah lingkungan yaitu sebesar 97%. Kedua adalah SMA N 1 Temanggung, paling tinggi yaitu pada kegiatan pembinaan perawatan gedung sekolah, pemeliharaan sarana prasarana yang ramah lingkungan, peningkatan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah, dan pemanfaatan listrik, air, dan ATK yaitu sebesar 40%. Ketiga dan keempat adalah SMA N 3 Temanggung dan SMA N 1 Pringsurat.
Efektivitas Model Problem Based Learning Mata Pelajaran Geografi Materi Pokok Ketahanan Pangan, Energi, dan Industri di Kelas XI SMA Negeri 3 Pekalongan Lestari, Mugi; Suharini, Erni; Banowati, Eva
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to determine the effectivity of studying geography using problem based learning model to the students learning outcomes and positive responses of student to studying geography that uses problem based learning model. The experimental research done with quarsy experimental design model. Sampling method that used is purposive sampling with XI IPS 2 as experimental class and XI IPS 1 as a control class. Data collecting technique that used is test, questionnaires, observation, and documentation. Analysis data technique that used is normalized gain test and descriptive percentage. The result is: 1) studying geography with problem based learning model is effective to improve students learning outcomes. The cognitive study result in experiment class raised to 0.43 and include to “average” category. The affective and psychomotor study in experiment class is better than control class with “excellent” category. The study result in experiment class are better because of student got a direct experience in studying, so the knowledge that students have aren’t textual, but also more better understanding. 2) the student response to positive learning, include to “very agree” category. The conclusion of this research is problem based learning model is effective to use in studying geography on food security subject Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran geografi menggunakan model problem based learning terhadap hasil belajar siswa dan respon positif siswa terhadap pembelajaran geografi menggunakan model problem based learning. Penelitian eksperimen yang dilakukan menggunakan model quarsy experimental design dengan rancangan nonequivalent control group design. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol. Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan yaitu test, kuisioner, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalized gain dan deskriptif persentase. Hasil penelitian: 1) Pembelajaran geografi menggunakan model problem based learning efektif untuk mengingkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar kognitif siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 0,43 dan masuk kedalam kategori “Sedang”. Hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol dengan kategori “sangat baik”. Hasil belajar kelas eksperimen lebih baik karena dalam pembelajaran siswa mendapatkan pengalaman langsung, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak hanya tekstual, namun pemahaman yang lebih luas. 2) Respon siswa terhadap pembelajaran positif, masuk kedalam kategori “sangat setuju”. Simpulan penelitian ini adalah model problem based learning efektif diterapkan dalam pembelajaran geografi materi ketahanan pangan.
Kapasitas Masyarakat Terhadap Ancaman Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2017 Mohammad, Nezar Ely; Suharini, Erni; Tjahjono, Heri
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aims to (1) invent the outer islands of Indonesia (2) compile geospatial information of the outer islands of Indonesia (3) know the potentials and problems of the outer islands of Indonesia, and socialization effort of the insight of the archipelago through the presentation of nonteks books about the outer islands. Objects and subjects in this study is a phenomenon of islands in Indonesia which were arranged in the format of non-text teaching materials. The sampling technique used proporsionate stratified random sampling. Methods of data collection using documentation and questionnaires. Data analysis technique uses Descriptive qualitative analysis. The average yield of all aspects of the teacher ratings indicate the percentage of 87,44 with a decent criteria and showed excellent predicate. Thus the nontex books Know the Islands and the Administrative Regions of Indonesia worthy of use as teaching materials. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menginventarisasi pulau-pulau terluar di Indonesia (2) menyusun informasi geo spasial pulau-pulau terluar di Indonesia (3) Mengetahui potensi dan permasalahan pulau-pulau terluar di Indonesia (4) Upaya sosialisasi kesadaran berwawasan nusantara melalui pengenalan dengan media buku nonteks tentang pulau-pulau kecil terluar. Objek dan subjek penelitian ini adalah fenomena pulau-pulau di Indonesia yang disusun dalam format bahan ajar nonteks. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional stratified random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan kuisioner. Teknik analisis data menggunakan analisis Deskriptif kualitatif. Hasil rata-rata penilaian semua aspek oleh guru menunjukan presentase sebesar 87,44 dengan kriteria layak dan menunjukkan predikat sangat baik. Dengan demikian buku nonteks mengenal pulau pulau dan wilayah administratif Indonesia layak digunakan sebagai bahan ajar.
Implementasi Program Adiwiyata Terhadap Sikap Peduli Siswa Pada Lingkungan Di SMA Negeri 1 Bandar Kabupaten Batang Ardiyanto, Rian; Banowati, Eva; Suharini, Erni
Edu Geography Vol 6 No 2 (2018): Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Education is the most appropriate vehicle in providing knowledge, skills, and attitudes about environmental awareness to humans. One of the educational programs that lead to the effort to instill environmental caring attitude to the students is Adiwiyata Program. The purpose of this study is to know the implementation of Adiwiyata program, the attitude of the students care to the environment and the obstacles in the implementation of the adiwiyata program in SMA Negeri 1 Bandar. The population of this research is all staff of teachers and employees amounting to 53 people and all students of class XI which amounted to 226 students. With Purposive sampling technique obtained class XI IPA 3 and 3 Teachers Adiwiyata team. The data in this research is obtained by using the method of documentation, interview, observation and questionnaire. The data analysis is done by descriptive analysis and scoring. The results showed that the implementation of the adiwiyata program of 4 implemented programs has been implemented in accordance with Adiwiyata school standards according to the criteria of the Ministry of Environment. There are, however, some barriers to lack of funds / budgets for environmental management and protection activities that have not been fully realized and only 20% of RKAS. As much as 83% of students behavior that cares about the school environment has high criteria. Pendidikan merupakan wahana yang paling tepat dalam memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap tentang kepedulian lingkungan kepada manusia. Salah satu program pendidikan yang mengarah pada usaha menanamkan sikap peduli lingkungan pada siswa yaitu Program Adiwiyata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi program Adiwiyata, sikap peduli siswa pada lingkungan dan hambatan – hambatan dalam pelaksanaan program adiwiyata di SMA Negeri 1 Bandar. Populasi penelitian ini adalah seluruh staff pengajar dan karyawan yang berjumlah 53 orang serta seluruh siswa kelas XI yang berjumlah 226 siswa. Dengan teknik Purposive sampling diperoleh kelas XI IPA 3 dan 3 guru tim Adiwiyata. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi, wawancara, observasi dan angket. Anilisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program adiwiyata dari 4 program yang diterapkan telah dilaksanakan sesuai dengan standar sekolah Adiwiyata menurut kriteria Kementrian Lingkungan Hidup. Namun terdapat beberapa hambatan mengenai kurangnya dana/anggaran untuk kegiatan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup yang belum sepenuhnya terealisasikan dan hanya 20% dari RKAS. Sebesar 83% perilaku siswa yang peduli terhadap lingkungan sekolah memiliki kriteria yang tinggi.
Kearifan Lokal Masyarakat Desa Segoromulyo Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang Dalam Menghadapi Bencana Kekeringan Purwanto, Waid Agus; Suharini, Erni; Setyaningsih, Wahyu
Edu Geography Vol 6 No 2 (2018): Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Segoromulyo Village Pamotan Sub-district of Rembang Regency is one of the areas prone to drought disaster every year. In coping with the drought disaster using local wisdom of society. This research is a qualitative research using triangulation. Data obtained by using observation, interview and documentation. The sample of this research is the village head, the device, and the villagers of Segoromulyo. The results of this study show that: (1) the local wisdom form of Segoromulyo Village is the Earth Alms, Fall Mountain and Tamarjan; (2) local wisdom of alms and fall of mountains play a role in the formation of water affilate area. Tamarjan plays a role in the storage of clean water during the rainy season that can be used during the dry season..Desa Segoromulyo Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang merupakan salah satu daerah yang rawan terhadap bencana kekeringan setiap tahunnya. Dalam penanggulangan bencana kekeringan salah satunya menggunakan Kearifan Lokal masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan triangulasi. Data diperoleh dengan menggunakan observasi,wawancara dan dokumentasi. Sampel dari penelitian ini adalah kepala desa, perangkat, dan warga desa Segoromulyo. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1) bentuk Kearifan Lokal masyarakat Desa Segoromulyo adalah Sedekah Bumi, Gugur Gunung dan Tamarjan; (2) Kearifan Lokal Sedekah Bumi dan Gugur Gunung berperan dalam pembentukan kawasan imbuhan air. Tamarjan berperan dalam penyimpanan air bersih pada saat musim hujan yang dapat digunakan pada saat musim kemarau. 
PREFERENSI PERMUKIMAN DAN ANTISIPASI PENDUDUK YANG TINGGAL DI DAERAH RAWAN LONGSOR DI KOTA SEMARANG hariyanto, -; Suharini, Erni
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 6, No 2 (2009): July 2009
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v6i2.93

Abstract

Setiap manusia membutuhkan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi kelangsungan hidupnya. Karena berbagai faktor, terkadang manusia rela tinggal di daerah yang rawan bencana seperti longsor. Sebagian dari mereka tidak mengetahui bahaya yang mengacam mereka, sebagian lain ada yang sudah mengetahui resiko yang mungkin terjadi, kemudia mereka membuat langkah-langkah antisipasinya. Oleh karena itu permasalahan yang muncul adalah bagaimana cara mereka para penduduk yang bertempat tinggal di daerah rawan lonsoran tersebut dalam menanggapi dan melakukan antisipasi dalam menghadapai ancaman bencana. Mereka yang tinggal di daerah rawan longsor mempunyai motivasi yang berlainan. Motivasi dan langkah antisipasi inilah yang menajdi tujuan dari penelitian ini. Populasi penelitian ini adalah mereka (KK) yang tinggal di daerah rawan longsor di kota Semarang. Identifikasi daerah rawan longsor dilihat dari topografi/kemiringan lereng dan formasi batuan (formasi Kalibiuk) yang meliputi Kecamatan Tembalang, Gunungpati, dan Ngalian. Sampel KK diambil acak dari ketiga kecamtan tersebut (purposive sampling) sebanyak 50 KK. Variabelnya adalah preferensi permukiman penduduk, Metode pengumpulan data yang digunakan dengan panduan wawancara, sedangkan analisis data secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian mereka yang tinggal di daerah rawan longsor terbagi dalam dua kelas yakni pendatang dan penduduk asli. Para pendatang umumnya tinggal di perumahan missal yang dibangun pengembang, tingkat ekonomi mereka lebih tinggi, mata pencaharian non pertanian. Sebaliknya penduduk asli membangun rumah sendiri, tingkat ekonomi lebih rendah dari pada pendatang, matapencaharian petani atau sektor informal lain. Motivasi pendatang memilih tinggal di sini karena pertimbangan dekat dengan tempat kerja, aksesibilitas tinggi, harga terjangkau. Bagi penduduk asli karena tanah warisan dan sumber penghidupan disini (sawah, tegalan). Baik pendatang dan penduduk asli sudah mengetahui resiko longsor. Hanya mereka berbeda dalam mengapresiasi terhadap longsor. Pendatang mengantisipasi dengan rekayasa teknis seperti memperkuat tulang bangunan, membuat tanggul, sampai reboisasi. Penduduk asli memandang longsor sebagai kejadian alami sehingga tidak perlu antisipasi dengan rekayasa teknis, mereka hanya melakukan reboisasi. Satu hal yang belum dilakukan oleh mereka baik pendatang maupun penduduk asli adalah sosialisasi pada anak-naka mereka bagaimana cara menyelamatkan diri seandainya longsor benar-benar terjadi. Kata kunci : Kesiapan penduduk, daerah rawan longsor, longsor
ESTIMASI PRODUKTIVITAS PADI MENGGUNAKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH DALAM MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA PANGAN Nafi, Ahmad Yazidun; Sanjoto, Tjaturahono Budi; Suharini, Erni
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 14, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v14i1.9782

Abstract

Pati Regency is one of the largest rice-producing areas nationwide. However, data on the productivity of rice plants have been inadequate. So it appears the problem, 1) how the productivity of rice and how to estimate productivity of rice in support of food self-sufficiency program in Pati District? Population rice area Pati regency with Sample 85 points based on the interpretation of NDVI. The sampling method is simple random sampling. The first variable is productivity of paddy and the second variable is rice productivity estimates. The research instrument used questionnaire. Data analysis using the digital image interpretation technique and quantitative descriptive. Comparing the results mean produtivitas rice by BPS with the results of the study (2014) 5.43 with 5.5 tons / ha, the difference of 0.07 tons / ha. Among the data DISPERTANAK with the results of the study (2015) 109480 with 106,188.62 ha / year. There is a difference of 3.00%. So that remote sensing methods utilizing NDVI value in rice plants can be used to estimate the harvest area.
STUDI TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL BAGI GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI KABUPATEN PATI Suharini, Erni
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 6, No 2 (2009): July 2009
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v6i2.99

Abstract

Guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat dan profesional. Dengan adanya hal tersebut perlu standar kompetensi guru agar kita memiliki guru profesional yang memenuhi standar sesuai dengan kebutuhan. Menyadari kondisi tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan standar kompetensi. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti ingin mengkaji : (1) Bagaimana kompetensi pedagogik guru geografi di SMA Negeri Kabupaten Pati; (2) Bagaimana kompetensi profesional guru geografi di SMA Negeri Kabupaten Pati. Populasi dalam penelitian ini adalah guru geografi SMA Negeri di Kabupaten Pati. Populasi berjumlah 17 guru dari 8 SMA Negeri yang ada di Kabupaten Pati. Metode dalam pengumpulan data adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Variabel penelitiannya adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional bagi guru geografi SMA Negeri di Kabupaten Pati. Data yang didapat diolah dengan menggunakan metode deskriptif persentase dan analisis statistik dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik yang dimiliki guru geografi adalah sebesar 68,8% termasuk dalam kriteria baik. Namun ada satu indikator yang termasuk dalam kriteria kurang baik, yaitu pada ketepatan alat evaluasi. Hal ini dikarenakan kurangnya kompetensi guru dalam memberikan umpan balik dan pelaksanaan penilaian selama proses pembelajaran. Sedangkan pada kompetensi profesional yang dimiliki guru geografi adalah sebesar 70,5% termasuk dalam kriteria baik. Ada dua indikator yang termasuk dalam kriteria kurang baik, yaitu pada indikator kemampuan membuka pelajaran dan kemampuan mengadakan variasi pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru kurang dalam kemampuan memotivasi siswa untuk memulai pembelajaran, dan guru hanya menyampaikan kompetensi dasar secara sepintas saja pada waktu memulai pelajaran sedangkan dalam kemampuan mengadakan variasi pembelajaran, guru kurang baik dalam memilih sumber belajar, menentukan metode dan media pembelajaran. Berdasarkan penelitian ini ada suatu hal menarik yaitu masih ada 1 sekolah yang terakreditasi B, sehingga peneliti ingin melengkapi hasil penelitian dengan membedakan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru geografi yang mengajar di SMA Negeri terakreditasi A dan B. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Guru Geografi
MENEMUKENALI AGIHAN PERMUKIMAN KUMUH DI PERKOTAAN MELALUI INTERPRETASI CITRA PENGINDERAAN JAUH Suharini, Erni
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 4, No 2 (2007): July 2007
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v4i2.100

Abstract

Tingkat pertumbuhan penduduk kota yang lebih cepat dan tidak seimbang dengan ktersediaan lahan di perkotaan, mengakibatkan tekanan penggunaan lahan kota. Salah satunya ditandai dengan penggunaan lahan yang kurang atau tidak layak hunian untuk daerah permukiman. Keadaan yang demikian akan menimbulkan masalah tata ruang/ lingkungan. Utamanya dalam kaitan dengan hal ini adalah semakin pesatnya kemunculan permukiman kumuh di perkotaan. Dalam rangka optimasi pelaksanaan program perbaikan kampung, data spasial tentang permukiman kumuh perkotaan yang cermat, rinci dan aktual sangat diperlukan. Oleh karena itu kegiatan interpretasi citra penginderaan jauh dengan metode tertentu untuk menemukenali agihan spasial tentang permukiman kumuh di suatu wilayah (perkotaan) merupakan sebuah alternatif kegiatan yang dipandang lebih efektif dan efisien dalam mendukung perolehan data yang dimaksud. Kata kunci : perkotaan, permukiman kumuh, interpretasi foto udara
KOMPETENSI PENGEMBANGAN PROFESI DAN POLA PEMBINAAN GURU BIDANG STUDI GEOGRAFI SMA NEGERI SE EKS KARESIDENAN PATI Santoso, Apik budi; Suharini, Erni; Sriyono, Sriyono
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 14, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v14i1.9779

Abstract

In order to achieve the objectives of the National Education educating the nation and develop the whole person is needed role professional educators. In accordance with the Law of the Republic of Indonesia No. 20 Year 2003 on National Education System, the position of teachers as educators are professional positions. Development of teacher competency standards aimed at improving the quality of teachers and teacher development patterns in a structured and systematic. However, the reality on the ground needs to be studied more in depth whether the teachers have been able to improve the competence of their professional development and how development patterns regarding the agencies or other competent parties. The population is all Geography teacher who has been certified and teach in high schools in Pati residency Ex se, but the data information obtained by means of random sampling. Variables include teacher professional development competence variable Geography and development patterns related to geography teacher professional development competencies. Data collection using documents, questionnaires and interviews. While data analysis using descriptive analysis percentage.The results showed that: 1) the research subjects have had a long teaching experience, have all been certified thus formally as a professional teacher. Professional development activities that stand turned out to be activities of the new book, student work activities (LKS). In MGMPs rides, teachers often team up matter for LKS material. Competence is quite encouraging professional development is the productivity of the preparation of papers, preparation of props Although there has been an increase in productivity of academic scholarly side in supporting the development of the profession, but in general (71.00%) level of competence of their professional development is still far from ideal, 2) pattern coaching competence Geography teacher professional development in SMA se Ex Pati residency, in the form of in-house training, discussions, workshops have been conducted by the teachers of Geography. However, other activities such as internships, partnerships with other schools and distance learning has not been optimally implemented either by the government (Kemendikbud, District Education Office, LPMP) and profider / other competent parties. So generally coaching competency Geography teacher professional development in the study area is not patterned in a clear and steady.Suggestions put forward related to this include: a). need to change the paradigm that every teacher to achieve keprofesinalannya level should be supported by scientific work, not just teaching and a pass UKG and graduated as a teacher learners, b). teachers need to be encouraged ability / competence development profession with appreciation and / reward (it may include funding), in order to awaken the passion attitudes and behavior as a professional teacher, c). the schools and other government agencies as well as to always earnestly reprogrammed professional development activities of teachers in a structured time and funding.
Co-Authors - Hariyanto A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ade Bagus Primadoni Ahmad Yazidun Nafi, Ahmad Yazidun Ali Ahmadi Ali Djamhuri Ananto Aji Andi Irwan Benardi, Andi Irwan Apik Budi Santoso Ardiyanto, Rian Ardiyanto, Rian Arif Purnomo Arifien, Moch Arifien, Moch Ashabul Kahfi Asriati Asriati, Asriati Bagus, Santoso Bagus, Santoso Baharsyah, Moch Nasrul Bambang Sumardjoko Bitta Pigawati Budi, Sanjoto Tjaturahono Budi, Sanjoto Tjaturahono Cahyani, Yulia Fegy Cakrawala Singka Ismail, Cakrawala Singka DENI SETIAWAN Desi Inayati, Desi Dewi Liesnoor Setyowati Dwi Anna Hastuti, Dwi Anna dwi ayu lestari, dwi ayu Dwi Novi Susanti, Dwi Novi Edi Kurniawan Eko Handoyo Endhar Gilang Pradipta, Endhar Enni Suwarsi Rahayu Eristiawan, Rivano Riefky Ervando Tommy El-Hanif Eva Banowati Fajri, Zulfikar Ardiansyah Fauzia, Husna Ferani Mulianingsih Gayuh, Supangkat Gayuh, Supangkat Hariyanto Hariyanto Hayuningtyas, Ninditya Enggawati Heri Tjahjono I Ketut Sudiana indianasari, Indianasari Kahfiani Irdoka, Kahfiani Kinanthi, Yumna Kusuma, Hanum Fintya M. Rifky Abu Zamroh Maisah, Aisirotul Marlina, Iin Marlina, Iin Meggy Novitasari Mintarsih Arbarini Mohammad Amin Mohammad, Nezar Ely Mohammad, Nezar Ely Mohmadisa Hashim Mugi Lestari, Mugi MUKAROMAH MUKAROMAH Mukhlas, Abd Basith Mulyono Mulyono Nasir Nayan Nisa, Lana Shofiatun Nisa, Lana Shofiatun Nona Chalista Aurora Nur Cahyo Nugraha, Ahmad Hutama Adhi Nugraha, Ahmad Hutama Adhi Nugroho, Mas Aditia Nugroho, Mas Aditia Prasadi, Anggi Hary Prasetyo, Syntya Juli Puji Hardati Purwadi Suhandini Purwanto, Waid Agus Purwanto, Waid Agus Rahma Hayati Rahma Hayati Ramadhani, Katrina Rangkuti, Henra Abadi Rangkuti, Henra Abadi Rizkianto, M Eka Santoso, Budi Imam Santoso, Budi Imam Saputro, Febri Wahyu Satya Budi Nugraha Siti Asiah Siti Fathonah Sriyono Sriyono Suroso Suroso Sutardji Sutardji Tjaturahono Budi Sanjoto Tri Suminar Tuti Supriyanti Asofi Ulum, Muhamad Roudhotul Ulum, Muhamad Roudhotul Vina Wiranata Wahyu Setyaningsih Wardani, Eva Kusuma Widiyaningsih, Nova Wirasanti, Avionita Wiyanto - Wulandari, Ariesta Dwi Wulandari, Ariesta Dwi