Kestabilan suatu lereng akan bervariasi sepanjang waktu. Hal ini antara lain disebabkan adanya musim hujan dan musim kemarau sehingga terdapat perubahan musiman dari permukaan air tanah atau terjadi perubahan kekuatan geser material yang diakibatkan oleh proses pelapukan. Penurunan kestabilan lereng dapat juga terjadi secara drastis apabila terjadi perubahan yang tiba-tiba, seperti hujan lebat dengan intensitas yang tinggi. Kondisi ini pernah terjadi di Kabupaten Indramayu pada tahun 2015 yang menyebabkan jebolnya tanggul Sungai Cimanuk. Untuk itu perlu dilakukan analisaterhadap parameter kuat geser tanah tanggul Cimanuk seperti: kohesi (C), gamma (?), dan sudut geser dalam (?), sehingga dapat diketahui nilai faktor keamanannya. Hasil uji karakteristik tanah,menunjukkan jenis tanah tanggul sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu merupakan tanah lempung plastisitas tinggi (CH), dengan nilai kohesi 12-25 kPa dan sudut geser 20o. Selain itu, hasil analisa menggunakan software Slope/wdiperoleh nilai faktor keamanan lereng tanggulSungai Cimanuk sebesar 1,409dengan kondisi tinggi muka air normal, sedangkan pada kondisi tinggi muka air banjir faktor keamanan lereng sebesar 1,298. Nilai ini tidak jauh berbeda dengan hasil analisa perhitungan manual,dimana nilai faktor keamanan lereng pada kondisi muka air normal 1,55 dan pada kondisi muka air banjir 1,38. Nilai ini menunjukkan faktor keamanan lereng tanggul Sungai Cimanuk Indramayu berada pada kondisi aman karena untuk nilai faktor keamanan diatas 1,25 pada umumnya lereng relatif stabil.