Claim Missing Document
Check
Articles

Analisa Kekuatan Besi Hollow Sebagai Bahan Penegar Pada Kapal Fiber Dengan Menggunakan Finite Elemen Method (Fem) sena fadhilah agam; wilma amiruddin; hartono yudho
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 2 (2018): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Kekuatan memanjang dari kapal fiberglass akan ditentukan oleh ukuran modulus profil penampang melingtang nya dalah satu profil yang berfungsi sebagai arah penumpu panjang kapal adalah profil konstruksi lunas guna melihat nilai kekuatan besi hollow maka dapat diberikan perlakuan pada dimensi profil dengan variasi a/b. Pada penilitian ini variasi model besi hollow berdasarkan perbandingan dimensi a/b yaitu 0,25;1 dan 4.Variasi kletebalan ketebalan 2 mm;5 mm dan 10 mm dan varisai panjang yaitu 250 mm sampai dengan 2000 mm.Analisis buckling yang dilakukan menggunakan  software metode elemen hingga Abaqus . Berdasarkan hasil penelitian dengan variasi a/b dan kondisi pembebanan, maka ditemukan bahwa semakin kecil nilai a/b pada besi hollow maka nilai momen sebelum buckling semakin besar yaitu a/b 0,25 dengan nilai momen sebelum buckling sebesar 24317000 Nm  namun dengan semakin besarnya nilai a/b besi hollow  maka semakin kecil nilai momen sebelum buckling yang terjadi pada besi hollow Besi hollow dengan perbandingan a/b 0,25 memiliki nilai momen sebelum buckling dan plastis buckling paling besar diantara a/b 1 ; 4 
Analisa Teknis Kapal Ikan 33 GT Tipe Slerek Windu Suryotanjung; Wilma Amiruddin; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 1 (2020): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.452 KB)

Abstract

Kapal tradisional adalah kapal yang pada umumnya dibangun berdasarkan tradisi dan pengetahuan yang diberikan secara turun menurun. Kondisi demikian memungkinkan terjadinya perbedaan karakteristik teknis dalam tinjauan akademiknya. Salah satu kapal tradisional yang masih beroperasi adalah kapal slerek. Kapal slerek KM. Juara 2 adalah salah satu kapal tradisional yang beroperasi di perairan Banyuwangi.  Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisa terhadap hambatan, stabilitas dan olah gerak kapal. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teori-teori bangunan kapal. Hasil penelitian pada kapal KM. Juara 2 adalah kapal memiliki hambatan total 10,2 kN pada kecepatan tertinggi, stabilitas memenuhi standar kriteria IMO, dan olah gerak kapal memenuhi standar Tello yang telah ditentukan. Kemiringan terbesar terjadi pada rolling dengan kecepatan terbesar yakni sebesar 3,61 deg.
ANALISA TEKUK KRITIS PADA PIPA BERBENTUK SEGI EMPAT YANG DIKENAI BEBAN BENDING DENGAN VARIASI PENAMPANG VERTIKAL Luukfandi Lukfandi; Hartono Yudo; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 3 (2016): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (892.512 KB)

Abstract

Pada kontruksi baja permasalahan yang sangat penting adalah mengenai stabilitas, dikarenakan komponen struktur baja rentan terhadap tekuk akibat pembebanan yang melebihi kapasitasnya sehingga terjadi ketidakstabilan pada struktur baja. Terjadinya fenomena  tekuk pada struktur baja disebabkan karena elemen baja pada umumnya sangat tipis, sehingga mudah mengalami tekuk yang akan mengurangi kapasitas dari struktur itu sendiri.pada permasalahan ini penelitian yang dilakukan adalah pada pipa segi empat dengan variasi bentuk dan masing-masing panjang dan tebal yang berbeda yaitu L/a = 10,15,20, a/t = 5,10,15, dan a/b = 0.5,0.25.0,125 yang dikenai beban bending. Pada kenyataan benda uji tersebut akan mengalami tekuk lentur dan terjadi ketidakstabilan akibat pembebanan gaya. Setelah memperoleh data hasil apa yang dianalisa,dapat disimpulkan semakin besar nilai deformasi, momen buckling yang terjadi semakin kecil dan yang akhirnya akan konstan
Analisis Pengaruh Penggantian Alat Tangkap Alternatif Jaring Lingkar Terhadap Stabilitas serta Olah Gerak Kapal Tradisional Trawls Juwana Ainul Fadlilah; Deddy Chrismianto; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1103.477 KB)

Abstract

Pelarangan penggunaan alat tangkap jaring trawls di wilayah perairan tangkap Indonesia mengharuskan nelayan untuk melakukan penggantian alat tangkap terhadap kapal mereka. Penggantian alat tangkap ikan pada kapal mempengaruhi performance dari kapal itu sendiri. Penelitian ini dilakukan  untuk mengetahui sejauh mana penggantian itu dapat diterapkan pada kapal ikan tradisional Trawls Juwana. Penelitian difokuskan pada alat tangkap jaring insang sebagai alat tangkap pengganti.  Analisa dilakukan dengan menggunakan software yang terintegrasi, yaitu maxsurf . Berdasarkan hasil analisa stabilitas dan olah gerak yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penggantian alat tangkap dipengaruhi oleh faktor pembebanan peralatan tangkap yang digunakan (layout peralatan tangkap). Kapal dengan penggantian alat tangkap jaring lingkar memiliki stabilitas yang masih dibawah dari nilai stabiitas yang dimiliki kapal tradisional trawl Juwana. Untuk hasil analisa olah gerak, kapal sudah memenuhi kriteria penerimaan karakteristik kapal ikan (Tello 2009) untuk kapal dengan kecepatan penuh dan gelombang setinggi 2m kapal memiliki nilai rolling tertinggi yaitu 3,31°, serta probabillitas slamming dengan nilai  terbesar 2,10% untuk kecepatan kapal 6 knot dan sudut heading head sea 180deg.
PERUBAHAN RENCANA UMUM AKIBAT PENAMBAHAN ALAT TANGKAP DAN PENGARUHNYA PADA PERFORMANCE KAPAL Akbar Prasetya; Wilma Amiruddin; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 4 (2016): OKTOBER
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.955 KB)

Abstract

Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang memberikan bantuan enam kapal Katamaran Laganbar kepada kelompok usaha bersama (KUB) yang ada di beberapa wilayah di Indonesia, namun kapal laganbar tersebut hanya menggunakan alat tangkap berupa pancing ulur dan pancing tonda karena itu penulis ingin menambahkan peralatan tangkap untuk membantu proses penangkapan ikan berupa gill net dan long line. Penambahan peralatan tangkap memerlukan perencanaan ulang dari rencana umum kapal agar tidak memperburuk performance dari kapal dan tidak menghalangi pergerakan para nelayan di atas kapal nantinya. Untuk mengecek bagaimana perbandingan performance kapal sebelum dan setelah penambahan alat tangkap penulis menggunakan beberapa software perkapalan yang terintegrasi yaitu maxsurf. Berdasarkan hasil analisa hambatan, stabilitas, dan olah gerak kapal dapat disimpulkan bahwa penambahan peralatan tangkap gill net dan long line bisa diterapkan pada kapal katamaran laganbar karena tidak terjadi perubahan yang signifikan dikarenakan berat total dari peralatan yang di tambahkan tidak terlalu besar dibandingkan berat awal kapal
Analisa Teknis Dan Ekonomis Perbedaan Layout Deck Kapal Purse Seine Terhadap Waktu Bongkar Muat Ikan Arrizal Abdul Wahid; Wilma Amiruddin; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 2 (2020): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.15 KB)

Abstract

Tata letak perlengkapan di atas kapal akan berpengaruh secara teknis dan ekonomis, hal ini berlaku pada jenis kapal Purse Seine. Layout geladak berpengaruh secara langsung terhadap kecepatan pada proses pembongkaran ikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perbedaan tata letak perlengkapan terhadap stabilitas kapal dan pengaruhnya terhadap bongkar muat. Kecepatan bongkar muat tersebut akan berpengaruh terhadap biaya tambat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah memberikan perlakuan berupa simulasi peletakan perlengkapan kapal dalam beberapa posisi dengan tinjauan teori stabilitas kapal sedangkan nilai ekonomisnya akan ditinjau berdasarkan kriteria analisa biaya yaitu kriteria  NPV (net present value), IRR (internal rate of return) dan PP (Payback Period). Hasil teknis menunjukkan bahwa stabilitas didapatkan hasil nilai GZ pada kapal A lebih besar dari GZ kapal B. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan waktu efektif bongkar muat antara kapal A dan kapal B sebesar 30 menit dengan  perbedaan efisiensi kurang lebih 1% indicator kelayakan ekonomis menunjukkan kapal A nilai NPV 12% 4,437,981,220 NPV 25% - 345,512,453, IRR 23,5%, PB 4,3 tahun dan kapal B NPV 12% 6,713,894,250 NPV 30% -211,510,276, IRR 29,4%, PB 3,7 tahun.
Analisa Performa Perahu Katamaran Berkulit Plastik HDPE Produksi Pengrajin Perahu Kebondowo Banyubiru Fatha Makhrusyah; Wilma Amiruddin; Muhammad Iqbal
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 1 (2019): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.142 KB)

Abstract

 AbstractPembuatan perahu katamaran berkulit plastik HDPE terbukti dapat mengurangi berat konstruksi LWT kapal (± 28 %) jika dibandingkan kapal kayu dengan dimensi yang sama. Selain itu, dari sisi profitabilitas penggunaan material plastik HDPE dapat memberikan efisiensi kapasitas muat ± 50 %. Memvariasikan jarak demihull dikenal mampu mengurangi hambatan total kapal., namun belum ada penelitian terbaru mengenai aplikasinya terhadap stabilitas dan juga olah gerak kapal. Penelitian ini pun dilakukan untuk melihat pengaruh perubahan rasio jarak demihull kapal tipe katamaran terhadap nilai hambatan total dan juga stabilitas maupun olah gerak sehingga mampu memenuhi kriteria IMO MSC 36(63) dan NORDFORSK 1987. Analisis  menggunakan software maxsurf dengan 3 variasi jarak demihull diantaranya S/L 0,32, S/L 0,37, dan S/L 0,42. Hasilnya, kapal dengan rasio jarak demihull terbesar (S/L 0,42) memiliki nilai hambatan total terkecil dengan nilai 1,190 kN pada Fr 0,785. Berdasarkan IMO MSC 36(63), analisis stabilitas semua variasi jarak demihull memenuhi standar kriteria. Namun, jika efisiensi berat dialoksikan menjadi penambahan penumpang dari 8 menjadi 12 orang. Hasilnya, tidak satupun variasi jarak demihull memenuhi kriteria. Berdasarkan NORDFORSK 1987. Hasil analisis olah gerak menunnjukkan tidak ada perubahan nilai pitching dan heaving. Simpangan rolling terbesar terjadi pada heading 90° untuk variasi 1 (S/L 0,32) dengan nilai 1,11. Nilai simpangan diambil pada kondisi slight low wave. 
Pengaruh Variasi Temperatur Quenching Terhadap Kekuatan Tarik, Kekuatan Puntir, Dan Kekerasan Baja ST 70 Sebagai Bahan Poros Baling-Baling Kapal (Propeller Shaft) Afif Farid Diantama; Sarjito Joko Sisworo; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Poros baling-baling (propeller shaft) adalah salah satu komponen kapal yang berfungsi untuk memindahkan/menyalurkan daya dari mesin induk ke baling-baling menjadi gaya dorong untuk menggerakkan sebuah kapal. Berdasarkan rules BKI, material untuk poros baling-baling harus memiliki kekuatan tarik antara 400-800 N/mm2 dan uji komposisi materialnya adalah C (max 0,5%), Mn (0,3-1,70%), Si (max 0,45%), P (0,0035%), S (0,0035%). Untuk mendapatkan ketahanan destruktif yang tinggi dan  kekuatan material yang baik perlu dilakukan proses perlakuaan panas (heat treatment). Pada penelitian ini  dilakukan proses perlakuan panas quenching dengan variasi temperatur 800°C, dan 900°C dengan waktu penahanan 20 menit kemudian didinginkan cepat dengan menggunakan media pendingin pelumas oli Mesran SAE 20W – 50. Penelitian ini berbasis eksperimen laboratorium dan bertujuan untuk mengetahui apakah baja ST 70 setelah proses quenching memenuhi persyaratan BKI sebagai poros baling-baling kapal ditinjau dari aspek kekuatan tarik dan komposisi materialnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baja ST 70 proses quenching pada suhu 800°C memiliki kekuatan tarik 1833,72 Mpa, kekuatan puntir 711,01 Mpa dan kekerasan rockwell sebesar 39 HRC. Sedangkan baja ST 70 proses quenching pada suhu 900°C memiliki kekuatan tarik 1844,78 Mpa, kekuatan puntir 626,09 Mpa dan kekerasan rockwell Sebesar 49,33 HRC. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kekuatan tarik dan kekerasan tertinggi didapatkan dari spesimen quenching pada suhu 9000C, sedangkan nilai kekuatan puntir tertinggi didapatkan dari spesimen quenching pada suhu 8000C. Berdasarkan hasil eksperimen dapat dikatakan bahwa baja ST 70 yang memenuhi syarat BKI hanya untuk uji komposisi dengan hasil C (0,3934%), Mn (0,6992%), Si (0,2497%), P (0,0113%), S (0,0021%), sedangkan untuk hasil kekuatan tarik tidak memenuhi persyaratan BKI. 
Rekayasa Desain Bangunan Atas Kapal Katamaran Bermaterial Plastik HDPE dan Pengaruhnya Terhadap Performance Kapal M. Haris Fikri Sulthoni; Wilma Amiruddin; Hartono Yudo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 2 (2020): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.7 KB)

Abstract

Bangunan atas kapal adalah salah satu bagian yang umum ada pada struktur kapal dalam bentuk bangunan yang utuh. Hal ini juga dapat meningkatkan nilai jual ekonomis kapal. Rekayasa desain bangunan atas kapal akan berpengaruh terhadap karakteristik teknik kapal, antara lain hambatan dan stabilitas. Perbedaan bentuk bangunan atas kapal akan mengindikasikan perubahan besar pada hambatan kapal terutama pada hambatan angin, serta stabilitas yang berbeda sehinngga penulis ingin menganalisa performance kapal akibat efek perekayasaan desain bangunan atas kapal. Analisa dilakukan dengan pembuatan model rekayasa tiga desain, untuk melihat desain yang paling baik. Kemudian, analisa performance kapal diketahui dengan bantuan software Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk analisa hambatan angin dan software system komputasi untuk analisa stabilitas kapal. Dari ketiga variasi desain bangunan atas kapal, nilai hambatan terendah terdapat pada model tiga dan mengalami kenaikan pada hambatan total kapal sebesar 0,045% dari hambatan sebelumnya dengan nilai sebesar 1,244 kN. Untuk nilai stabilitas paling baik didapatkan pada model 2 dan 3 dengan nilai GZ maksimal sebesar 1,279 m untuk kondisi kapal kosong dan pada kapal kondisi penuh didapatkan pada model 1 dengan nilai GZ maksimal sebesar 1,255m.
ANALISA KEKUATAN VARIASI SISTEM KONSTRUKSI TRANSVERSE WATERTIGHT BULKHEAD PADA MULTI-PURPOSE CARGO / CONTAINER VESSEL 12000 DWT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Josua Parulian Parulian Sinaga; Imam Pujo Mulyatno; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 3 (2015): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1112.838 KB)

Abstract

Konstruksi struktur transverse watertight bulkhead adalah salah satu struktur yang sangat penting dikarenakan konstruksi ini harus mampu untuk menahan beban jika terjadi kemasukan air pada ruang muat. Beban yang diskenariokan pada variasi sistem konstruksi transverse watertight bulkhead meliputi beban muatan homogen yaitu ore iron pada saat kapal kemasukan air (flooding) sebesar 146,27 kN, beban ballast water tank sebesar 7,53 kN, beban wing water tank sebesar 40,62 kN, beban ekternal tekanan air laut sebesar 79,36 kNPenelitian menganalisa struktur transverse watertight bulkhead dengan variasi sistem konstruksi dengan membandingkan jenis corrugated, stiffener berprofil “TEE Section”, stiffener berprofil “Half Bulp” dan stiffener berprofil “TEE Section dan Angel Bar” dengan ketentuan dari rules Biro Klasifikasi Indonesia. Pembuatan model dikerjakan di software FEM, dan akan dilakukan strength analysis. Berdasarkan hasil analisa didapatkan hasil tegangan von mises maksimum pada corrugated sebesar 139 N/mm2 pada node 64928, stiffener berprofil “TEE Section” sebesar 165 N/mm2 pada node 74297, stiffener berprofil “Half Bulp” sebesar 250 N/mm2 pada node 79200 dan stiffener berprofil “TEE Section dan Angel Bar” sebesar 236 N/mm2 pada node 74297. Hasil analisa yang didapatkan kemudian divalidasi dengan perhitungan strength criteria berdasarkan rules Biro Klasifikasi Indonesia yaitu sebesar 180 N/mm2, Dan standar faktor keamanan yang ditentukan Biro Klasifikasi Indonesia yaitu harus lebih dari 1 (satu).
Co-Authors A.F. Zakki Abdi Wira Etua Sihombing Abram Hasintongan Pane Afif Farid Diantama Ahmad Fauzan Zakki Ahmad Firdhaus Ainul Fadlilah Akbar Prasetya Akbar Trihantoro Akbar, Mohamad Hanif Fadillah Budiman Alamanda Sulistianingtyas Alexander Mario Ticris Nainggolan Amaytana Cindy Armela Andi Trimulyono Andreas Geraldine A Anggit Andilala Anggoro Prabu Dewanto Anggy Prasetyo Ardianto, Muhammad Afiq Ari Wibawa Budi S Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Santosa Arrizal Abdul Wahid Astarry Nugroho Aulia Faradilla Adi Aziz Abdurohman Azzaky Alghifari, Azzaky Bambang Murdiyanto Bambang Murdiyanto Bandi Sasmito Bela Saktila Sandy Berlian Arswendo Adietya Berlian Arswendo Aditya Bhakti Sa’ Dana Bibit Saputra Bogie Ardianto Boy Ebenezer Simanjuntak Budhi H Iskandar Budhi Hascaryo Iskandar Catur Agus Putra Pribadi Putra Pribadi Chairul Rizaldy Daud Martim Sihombing Deddy Chrismianto Deddy Chrismianto Deddy Chrismianto Dewa Anjar Nyawa Dwi Winanto Hari Fantio Eko Didik Purwanto, Eko Didik Eko Sasmito Hadi Evi Handayani Evi Handayani, Evi Fadjri Prawiro Utomo Sadewo Fahrudin, Hasim Try Fatha Makhrusyah Fikri Arrasyid Firmansyah Aulia Rakhman Frastiana Ramadhan Basri Furkanudin Furkanudin Galan Regatama Good Rindo Good Rindo Gritis Al hasbi MM hartono yudho Hartono Yudo Hartono Yudo Hartono Yudo Hendra Gunawan Saputra I Made Andrean Nanda Setiawan Ignasius Sihotang Imam Pujo Mulyanto Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Indradi Setiyanto Irianto, Prasetya Tomi Ishak Ari Prabowo Jaya Permana Josua Parulian Parulian Sinaga Jowis Novi B.K K Kiryanto Kiryanto . Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kurniawan Agung Santosa Kyky Ramalida Yanti Luukfandi Lukfandi M. Aji Luhur P M. Haris Fikri Sulthoni Mahendra Guna Satriananta Mahendra Guna Satriananta Metsa Aprita Amardana Mora Sombaon Dalimunthe Moriko Syahruddin Muhamad Amar Jadid Muhammad Etandiv Bismuttantya Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Rizqie Muhammad Saddam Hussein Muhammad Said Rinaldy Mulyono S. Baskoro Mutmainah Mutmainah Nofia Maranata Norman Yasser Arrazi Novem, Dicky Putra Ocid Mursid Olivia Marlina Paradatu Anugra Riyanto Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik S.T., M.T. Prima Yosia Ginting R. Danu Henantyo P Raden Mas Firmansyah Bagas Pradipta Renita Wurdhani Resha Buddy Prakoso Reyhan Ardeo Nasution Rezza Alvian Santosa Rinovia Dika Anggoro Rio Wiendargo Y.S Rizal Aripin Robby Hanggara Rohmat Bagus Sucipto Rosalena Audina Ruben Josua L. Tobing Samuel Samuel Sarjito Joko Sisworo sena fadhilah agam Sonia Liolita Sukron Makmun Surip Prasetyo Tegar Fikri Ersaputra Tri Admono Untung Budiarto Wahyu Putra Nur Hidayat Widya Gultom Wildan Adi Nugraha Windu Suryotanjung Yudya Saddita Rokhim