Claim Missing Document
Check
Articles

Analisa Pengaruh Perubahan Bentuk Lambung Monohull Menjadi Catamaran Terhadap Stabilitas Kapal Alamanda Sulistianingtyas; Wilma Amiruddin; Parlindungan Manik
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 2 (2019): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1148.911 KB)

Abstract

Modifikasi kapal monohull menjadi katamaran dapat menimbulkan persoalan teknis seperti stabilitas. Salah satu keuntungan modifikasi adalah memberikan keuntungan pada luas geladak yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terhadap stabilitas kapal karena modifikasi kapal KMP. Berembang dari tipe monohull mejadi katamaran. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh yang dimaksud adalah menggunakan model demihull NPL Hull From Series 4b yang kedua lambungnya simetris streamline dengan nilai S/L 0,25 ; 0,30 ; 0,35 dan menetapkan nilai displacement kedua kapal memiliki nilai yang sama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan dua model lambung kapal yaitu tipe monohull dengan tipe katamaran kemudian dilihat perbedaan performa stabilitasnya pada kondisi muatan penuh, muatan 50%, dan muatan kosong. Hasil analisia menunjukkan semua kondisi baik kapal monohull maupun katamaran telah memenuhi kriteria IMO A.749 (18) dan IMO Code MSC.36(63) HSC Code – Annex 7, Multihulls. Nilai GZ memenuhi kriteria pada semua kondisi pemuatan sehingga kapal aman untuk penumpang, dengan nilai GZ maksimal dimiliki oleh kapal katamaran S/L 0,35 pada setiap kondisi.
ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS KAPAL NELAYAN TRADISIONAL TYPE OUTBOARD ENGINE SETELAH PENAMBAHAN MESIN PENARIK BUBU DI PERAIRAN REMBANG Rio Wiendargo Y.S; Ari Wibawa Budi Santosa; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 4 (2015): OKTOBER
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.454 KB)

Abstract

Line Hauler adalah salah satu jenis alat yang membantu nelayan dalam menarik alat tangkap. Penggunaan mesin penarik  line hauler bagi nelayan tradisional di Rembang termasuk teknologi yang masih baru, terutama bagi nelayan pencari kepiting rajungan sehingga penulis ingin mengetahui stabilitas, olah gerak dan nilai ekonomis dari penambahan mesin bantu penarik bubu tersebut. Penulis menggunakan beberapa software perkapalan untuk menganalisa stabilitas dan olah gerak kapal. Pada awalnya adalah pembuatan model kapal yang akan dianalisa dengan rencana garis yang sudah ada, kemudian dilakukan analisa stabilitas dan analisa olah gerak pada software perkapalan lainnya dengan tools import. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa yang mengacu pada aturan IMO (International Maritime Organization) dengan Code A.749(18). Hasil analisa teknis secara keseluruhan memenuhi standart kriteria yang ditetapkan oleh IMO. Analisa stabilitas menggunakan aturan IMO Code A.749(18). Untuk analisa Olah Gerak secara keseluruhan memenuhi standart kriteria Seakeeping Tello 2009 pada semua kondisi yang telah ditentukan.
Analisis Network Planning Reparasi Kapal SPB TITAN 70 Dengan Metode Critical Path Method Galan Regatama; Wilma Amiruddin; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1104.201 KB)

Abstract

Penyelesaian proyek reparasi pada kapal sering tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam kontrak. Perencanaan jaringan kerja atau disebut network planning merupakan suatu model yang digunakan dalam mencapai kesuksesan target schedule pada proyek. Penelitian ini membutuhkan objek data berupa main schedule proyek. Sehingga dilakukan analisa aktivitas yang merupakan lintasan kritis pada proyek reparasi kapal SPB TITAN 70. Dengan menggunakan metode Critical Path Method dan Software Microsoft Project, pada penelitian kali bertujuan untuk mendapatkan diagram network planning, aktivitas sensitif dan jalur kritis proyek, serta penghitungan produktifitas sumber daya dan alat kerja terhadap proyek reparasi kapal SPB TITAN 70. Hasil menunjukan nilai diagram network planning dengan 30 tenaga kerja diperkirakan mengalami keterlambatan menjadi 42 hari dengan 25 aktivitas kritis bernilai slack nol dari target proyek yang dicapai adalah 32 hari. Maka proyek mengalami crashing proyek menjadi 32 hari dan proyek diperkirakan terjadi penambahan tenaga kerja sebesar 52 tenaga kerja dengan 19 aktivitas kritis bernilai slack negatif dimana dibutuhkan durasi kegiatan baru. Pada proyek reparasi kapal SPB TITAN 70 di PT. Samudera Marine Indonesia dihasilkan produktifitas yang berpengaruh terhadap pekerjaan sebesar 24,2 kg/perorang (perhari) untuk sumber daya, 5 buah (perhari) untuk mesin las, dan 2 buah (perhari) untuk forklift
ANALISA HAMBATAN ANGIN DAN STABILITAS KAPAL SUPER CONTAINER 18.000 TEUS (MALACCA-MAX) Aziz Abdurohman; Andi Trimulyono; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.589 KB)

Abstract

Angin dapat meniup kapal dari segala arah dan kadang-kadang dapat mempengaruhi lintasan yang direncanakan kapal, khususnya pada kecepatan rendah. Penelitian ini dibuat lima macam desain bentuk penyusunan peti kemas kemudian dianalisa hambatan udara dari 0°- 180° dengan rentan 45° seperti pengetesan pada terowongan angin serta analisa stabilitas. Perbedaan bentuk penyusunan dan jumlah peti kemas yang dimuat mengindikasikan perubahan besar hambatan angin serta stabilitas yang berbeda sehingga penulis disini ingin menganalisa efek masing-masing model terhadap hambatan udara dan stabilitas sehingga dapat diketahui model dengan efisiensi paling optimal dengan bantuan paket program Computer Aided Design (CAD), Computational Fluid Dynamics (CFD) dan Maxsurf Hydromax. Dalam analisa yang dilakukan menggunakan software CFD ANSYS CFX menunjukkan dari masing-masing model yang di analisa, terjadi perubahan bentuk aliran fluida, yang berpengaruh pula terhadap nilai hambatan yang dihasilkan. Kemudian penganalisaan yang dilakukan menggunakan software Maxsurf Hydromax untuk menunjukan stabilitas dari masing-masing model akibat pemvariasian jumlah muatan peti kemas. Dari kelima variasi model tersebut, terlihat nilai hambatan terendah terjadi pada model empat dengan muatan 15744 TEUS for-side streamlined yaitu coeffisien drag sebesar 1.17, coeffisien lift sebesar 0.68, dan coeffisien yaw moment sebesar 0.07 terjadi efisiensi sebesar 30.78% untuk coeffisien drag, 29.92% untuk coeffisien lift, dan 40.74% untuk coeffisien yaw moment dari model satu dengan muatan 100% non streamlined. Sedangkan stabilitas paling baik didapat pada model empat dengan muatan 15744 TEUS for-side streamlined yaitu periode oleng sebesar 11.68 detik dan nilai GZ maksimal sebesar 5.25 meter terjadi peningkatan nilai GZ sebesar 15.74% dari model satu.
PENGEMBANGAN DERMAGA PELABUHAN PERIKANAN PANTAI MORO DEMAK UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS KAPAL Muhammad Etandiv Bismuttantya; Ari Wibawa Budi Santosa; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 2 (2016): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.146 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pengembangan dermaga pelabuhan pantai Moro Demak untuk mengembangkan dermaga, guna meningkatkan klasifikasi pelabuhan dari pelabuhan perikanan pantai menjadi pelabuhan perikanan nusantara. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak telah diberi bantuan kapal dari Pemerintah pusat yaitu kapal INKAMINA tetapi kapal tersebut tidak bisa bersandar di Pelabuhan Perikanan Pantai Moro Demak. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahap yaitu pencarian data dilapangan, perhitungan dermaga dan perancangan pelabuhan perikanan serta menghitung tatanan tambat dengan ukuran kapal terbesar yang akan di kembangkan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk pengembangan dermaga dilakukan hasil perhitungan lebar, panjang dan kedalaman alur. Hasil perhitungan pengembangan dermaga pelabuhan perikanan pantai moro demak yaitu kedalaman baru 2,5 meter, lebar alur pelayaran 41 m serta kolam pelabuhan 2042 m2. Kesimpulannya dengan ukuran dermaga baru sekarang pelabuhan perikanan pantai moro demak sudah mampu menampung kapal INKAMINA yang diterima dari Pemerintah pusat dan bisa memaksimalkan kinerja kapal INKAMINA serta dapat menampung kapal ukuran yang lebih besar dari pada sebelumnya maksimal ukuran 30GT.
Studi Perancangan Galangan Kapal untuk Pembangunan Kapal Baru dan Perbaikan di Area Pelabuhan Pekalongan Bibit Saputra; Imam Pujo Mulyatno; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 2 (2017): APRIL
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.456 KB)

Abstract

Industri galangan di Indonesia saat ini menjadi prioritas utama pemerintah berkaitan dengan  program poros maritim yang sedang dijalankan. Berkaitan dengan hal tersebut pembangunan galangan yang sesuai serta efisien dan efektif  menjadi tantangan dari para pelaku industri maritim. Untuk memenuhi tantangan tersebut penulis memilih area pelabuhan  kota pekalongan sebagai objek penelitian untuk mengetahui perencanaan galangan yang sesuai serta memiliki kapasitas produksi yang efektif dan efisien. Dengan menggunakan metode algoritma CRAFT yang berdasar pada penentuan jarak antar departemen sebagai metode solusi didapatkan total jarak material handling yang terkecil. Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan  perencanaan galangan dengan total luas area 27000 m²,  meliputi area produksi bangunan baru dan reparasi 15.850 m², area fasilitas umum 11.150 m². Jenis galangan yang di rencanakan adalah galangan  pembuatan kapal baru dan reparasi untuk kapal baja dengan pola aliran produksi tipe U. Total kapasitas produksi galangan yang direncanakan adalah 8360 ton per tahun dengan rincian produksi kapal baru 3360 ton per tahun dan reparasi 5000 ton per tahun. Nilai efisiensi kapasitas produksi sebesar 93,04% dengan jarak total material handling bangunan  baru 47.768 m dan reparasi 17.690 m. DLHL rasio untuk produksi bangunan baru sebesar 4,219% dan reparasi sebesar 5,833%. Sedangkan nilai utilisasi lokasi untuk area produksi pada layout yang direncanakan sebesar 58,70%.
Pengaruh Media Pendingin Air Garam dan Oli Terhadap Kekuatan Tarik, Impak, dan Mikrografi Pada Sambungan Las Aluminium 6061 Pasca Pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) dan MIG (Metal Inert Gas) Muhammad Said Rinaldy; Untung Budiarto; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aluminium 6061 merupakan logam paduan yang banyak digunakan dalam bidang industri sebagai rangka konstruksi. Jenis pengelasan yang tepat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) dan MIG (Metal Inert Gas) merupakan jenis pengelasan yang digunakan karena memiliki kelebihan dibandingkan jenis pengelasan yang lain. Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil kekuatan tarik, impak, dan mikrografi dengan variasi media pendingin air garam dan oli untuk memperoleh hasil yang paling optimal. Pada aluminium 6061 dilakukan pengelasan TIG dan MIG dengan sambungan double v-butt joint60°. Hasil penelitian menunjukkan faktor pendinginan berpengaruhAluminium 6061 merupakan logam paduan yang banyak digunakan dalam bidang industri sebagai rangka konstruksi. Jenis pengelasan yang tepat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) dan MIG (Metal Inert Gas) merupakan jenis pengelasan yang digunakan karena memiliki kelebihan dibandingkan jenis pengelasan yang lain. Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil kekuatan tarik, impak, dan mikrografi dengan variasi media pendingin air garam dan oli untuk memperoleh hasil yang paling optimal. Pada aluminium 6061 dilakukan pengelasan TIG dan MIG dengan sambungan double v-butt joint 60°. Hasil penelitian menunjukkan faktor pendinginan berpengaruh terhadap kualitas pengelasan dilihat dari grafik kekuatannya. Pengelasan TIG dengan pendingin air garam mendapatkan nilai tertinggi sebesar 184 MPa untuk kekuatan tarik dan 12,67% untuk regangan rata-rata. Kekuatan impak terbesar dari pengelasan MIG dengan pendingin oli sebesar 0,40 J/mm2. Dari hasil pengujian di dapatkan nilai terendah yaitu pengelasan MIG dengan pendingin oli untuk kekuatan tarik dan regangan. Kekuatan impak terendah dari pengelasan TIG dengan pendingin oli. Perubahan struktur mikro sambungan las TIG lebih baik dibandingkan dengan MIG, karena strukturya lebih menyatu dilihat pada daerah HAZ (Heat Afected Zone). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan hasil pengelasan rata-rata TIG lebih baik dibandingkan MIG dengan variasi media pendingin air garam dan oli.terhadap kualitas pengelasan dilihat dari grafik kekuatannya. Pengelasan TIG dengan pendingin air garam mendapatkan nilai tertinggi sebesar 184 MPa untuk kekuatan tarik dan 12,67% untuk regangan rata-rata. Kekuatan impak terbesar dari pengelasan MIG dengan pendingin oli sebesar 0,40 J/mm2. Dari hasil pengujian di dapatkan nilai terendah yaitu pengelasan MIG dengan pendingin oli untuk kekuatan tarik dan regangan. Kekuatan impak terendah dari pengelasan TIG dengan pendingin oli. Perubahan struktur mikro sambungan las TIG lebih baik dibandingkan dengan MIG, karena strukturya lebih menyatu dilihat pada daerah HAZ (Heat Afected Zone). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan hasil pengelasan rata-rata TIG lebih baik dibandingkan MIG dengan variasi media pendingin air garam dan oli.
Perancangan Sistem Shaft Locked Untuk Mencegah Kerusakan Gearbox Pada Kapal Layar Motor Archipelago Adventurer II I Made Andrean Nanda Setiawan; Hartono Yudo; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 2 (2017): APRIL
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.735 KB)

Abstract

KLM Archipelago Adventurer II merupakan kapal layar tradisional yang juga menggunakan mesin sebagai penggerak utama kapal atau biasa disebut kapal layar motor. Untuk mencegah kerusakan pada gearbox pada saat kapal menggunakan layar sebagai penggerak utama, maka penulis mencoba membuat inovasi. Yaitu merancang system shaft locked agar dapat mencegah kerusakan gearbox pada KLM Archipelago Adventurer II. Dengan melakukan wawancara, pengolahan data, merancang design system shaft locked, dan membuat system yang mudah digunakan pada shaft locked. System Shaft Locked yang dirancang oleh penulis menghasilkan daya genggam sebesar 5,97 kW dan menggunakan mesin motor yang memiliki daya sebesar 0,05 kW – 7,5 kW, sehingga mampu menahan shaft propeller yang berputar.
Analisa Teknis Ekonomis Modifikasi Kapal Monohull Menjadi Kapal Trimaran, Studi Kasus Kapal Dongkrok di Jepara Rosalena Audina; Wilma Amiruddin; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 1 (2020): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.956 KB)

Abstract

AbstrakBesarnya potensi pariwisata bahari yang dimiliki oleh kepulauan karimunjawa tidak diikuti dengan sarana wisata yang memadai, antara lain kebutuhan tentang kapal sebagai alat transportasi wisata disekitar kepulauan karimunjawa, di lain pihak terdapat beberapa jenis kapal ikan tertentu yang relative kecil yang tidak produktif / dongkrok di Jepara yang disebabkan karena persoalan overfishing. Modifikasi akan dilakukan dengan melakukan perubahan lambung kapal dari kapal dongkrok monohull menjadi kapal wisata trimaran dimana hal tersebut akan memberikan pengaruh teknis maupun ekonomis. Perubahan yang dimaksud antara lain perluasan layout geladak sehingga dapat mendukung kepentingan yang lebih luas, khususnya untuk kegiatan wisata. antara lain diving, snorkeling, memancing dan kegiatan rekreasi lain.. Analisis teknis ekonomis dilakukan berdasarkan konsekwensi perubahan yang dimaksud  antara lain analisis performa hambatan kapal dan profitabilitas usaha. Hasil perhitungan menunjukkan  nilai hambatan setelah modifikasi memiliki nilai hambatan terbesar sebesar 14,09 kN pada kondisi maksimal dan hambatan terkecil sebesar 11,55 kN pada kondisi muatan 50% dan consumable sebesar 25%. Mendukung performa kapal setelah modifikasi, dibutuhkan daya mesin sebesar 100 HP. Hasil perhitungan ekonomis kapal sebelum modifikasi  memiliki nilai IRR sebesar 19,26% dengan masa balik modal selama 2,7 tahun dan hasil setelah modifikasi memiliki nilai IRR sebesar 26,25% dengan masa balik modal selama 2,4 tahun, hal tersebut menunjukkan bahwa kapal setelah modifikasi lebih menguntungkan. 
ANALISA TEKNIS PERBANDINGAN KEKUATAN BUTT JOINT FRICTION STIR WELDING 1200 RPM DENGAN MIG (METAL INERT GAS) PADA ALUMINIUM ALLOY 5083 Raden Mas Firmansyah Bagas Pradipta; Wilma Amiruddin; Hartono Yudo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 3 (2016): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.783 KB)

Abstract

Kekuatan dari sambungan material aluminium dapat menghasilkan nilai yang berbeda dengan perbedaan metode pengelasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kekuatan tarik pada metode pengelasan Friction Stir Welding dengan Metal Inert Gas yang diterapkan pada plat Aluminium.Plat Aluminium yang sering digunakan adalah material Aluminium jenis 5083.Pengujian yang dilakukan adalah uji tarik dengan menggunakan standart ASTM E8-M.Hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukan kekuatan tarik rata-rata metode pengelasan Metal Inert Gas adalah 111,05 MPA sementara hasil kekuatan tarik dari metode pengelasan Friction Stir Welding adalah 26,24 MPA.Pada penelitian kali ini juga dilakukan analisis menggunakan software Ansys Dyna untuk mengetahui besaran tegangannya.
Co-Authors A.F. Zakki Abdi Wira Etua Sihombing Abram Hasintongan Pane Afif Farid Diantama Ahmad Fauzan Zakki Ahmad Firdhaus Ainul Fadlilah Akbar Prasetya Akbar Trihantoro Akbar, Mohamad Hanif Fadillah Budiman Alamanda Sulistianingtyas Alexander Mario Ticris Nainggolan Amaytana Cindy Armela Andi Trimulyono Andreas Geraldine A Anggit Andilala Anggoro Prabu Dewanto Anggy Prasetyo Ardianto, Muhammad Afiq Ari Wibawa Budi S Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Santosa Arrizal Abdul Wahid Astarry Nugroho Aulia Faradilla Adi Aziz Abdurohman Azzaky Alghifari, Azzaky Bambang Murdiyanto Bambang Murdiyanto Bandi Sasmito Bela Saktila Sandy Berlian Arswendo Adietya Berlian Arswendo Aditya Bhakti Sa’ Dana Bibit Saputra Bogie Ardianto Boy Ebenezer Simanjuntak Budhi H Iskandar Budhi Hascaryo Iskandar Catur Agus Putra Pribadi Putra Pribadi Chairul Rizaldy Daud Martim Sihombing Deddy Chrismianto Deddy Chrismianto Deddy Chrismianto Dewa Anjar Nyawa Dwi Winanto Hari Fantio Eko Didik Purwanto, Eko Didik Eko Sasmito Hadi Evi Handayani Evi Handayani, Evi Fadjri Prawiro Utomo Sadewo Fahrudin, Hasim Try Fatha Makhrusyah Fikri Arrasyid Firmansyah Aulia Rakhman Frastiana Ramadhan Basri Furkanudin Furkanudin Galan Regatama Good Rindo Good Rindo Gritis Al hasbi MM hartono yudho Hartono Yudo Hartono Yudo Hartono Yudo Hendra Gunawan Saputra I Made Andrean Nanda Setiawan Ignasius Sihotang Imam Pujo Mulyanto Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Indradi Setiyanto Irianto, Prasetya Tomi Ishak Ari Prabowo Jaya Permana Josua Parulian Parulian Sinaga Jowis Novi B.K K Kiryanto Kiryanto . Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kurniawan Agung Santosa Kyky Ramalida Yanti Luukfandi Lukfandi M. Aji Luhur P M. Haris Fikri Sulthoni Mahendra Guna Satriananta Mahendra Guna Satriananta Metsa Aprita Amardana Mora Sombaon Dalimunthe Moriko Syahruddin Muhamad Amar Jadid Muhammad Etandiv Bismuttantya Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Rizqie Muhammad Saddam Hussein Muhammad Said Rinaldy Mulyono S. Baskoro Mutmainah Mutmainah Nofia Maranata Norman Yasser Arrazi Novem, Dicky Putra Ocid Mursid Olivia Marlina Paradatu Anugra Riyanto Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik S.T., M.T. Prima Yosia Ginting R. Danu Henantyo P Raden Mas Firmansyah Bagas Pradipta Renita Wurdhani Resha Buddy Prakoso Reyhan Ardeo Nasution Rezza Alvian Santosa Rinovia Dika Anggoro Rio Wiendargo Y.S Rizal Aripin Robby Hanggara Rohmat Bagus Sucipto Rosalena Audina Ruben Josua L. Tobing Samuel Samuel Sarjito Joko Sisworo sena fadhilah agam Sonia Liolita Sukron Makmun Surip Prasetyo Tegar Fikri Ersaputra Tri Admono Untung Budiarto Wahyu Putra Nur Hidayat Widya Gultom Wildan Adi Nugraha Windu Suryotanjung Yudya Saddita Rokhim