Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Fitopatologi Indonesia

Metode Single Image-NDVI untuk Deteksi Dini Gejala Mosaik pada Capsicum annuum Asmar Hasan; Widodo; Kikin Hamzah Mutaqin; Muhammad Taufik; Sri Hendrastuti Hidayat
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.17.1.9-18

Abstract

Mosaik adalah gejala penyakit yang sering ditemukan pada tanaman cabai merah (Capsicum annuum) dan umumnya disebabkan oleh infeksi virus seperti Tobacco mosaic virus. Infeksi yang berat bahkan dapat mengakibatkan tanaman menjadi kerdil dan mengalami kehilangan hasil yang nyata. Metode serologi dan molekuler sudah banyak digunakan untuk mendeteksi virus tetapi pengerjaannya cukup menyita waktu, relatif kurang efisien untuk sampel yang banyak, dan bersifat destruktif pada tanaman. Di sisi lain, pengamatan gejala secara langsung terkendala oleh kemampuan visual manusia dan gejala laten pada tahap awal infeksi. Oleh karena itu, metode deteksi berdasarkan kemampuan tanaman menyerap dan merefleksikan berbagai spektrum cahaya matahari, seperti normalized difference vegetation index (NDVI) berpotensi untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi single image-NDVI sebagai varian NDVI untuk pengembangan deteksi dini gejala mosaik pada cabai merah. Tahapan utama penelitian ialah perekaman citra tanaman cabai merah yang tidak diinokulasi virus (V0), diinokulasi (V1), dan minim hara (M) menggunakan kamera RGB tanpa modifikasi dan filter lensa untuk menangkap reflektansi cahaya biru dan Near-Infrared. Selanjutnya dilakukan pengolahan citra menggunakan plugin Photo Monitoring pada aplikasi Fiji-ImageJ. Perekaman dilakukan mulai 1 hari setelah inokulasi (HSI) sampai gejala terlihat kasat mata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi tendensi peningkatan nilai NDVI terintegrasi pada semua perlakuan. Namun, tendensi peningkatan pada V1 tidak nyata dibandingkan dengan V0 dan M. Selisih rata-rata nilai NDVI terintegrasi antara V1 terlihat sangat nyata dibandingkan dengan V0 (pada 5 HSI) dan M (pada 1 HSI). Tingkat sensitivitas, spesifisitas, dan akurasi metode ini berkisar antara 80–90 % pada 5 HSI.
Distribution of Yellow Curly Leaf Disease in Chili Plantations in Southeast Sulawesi and Identification of the Causes Muhammad Taufik; Gusnawaty HS; Syair Syair; Rahayu Mallarangeng; Andi Khaeruni; Muhammad Botek; Sedyo Hartono; Noor Aidawati; Purnama Hidayat
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol 19 No 3 (2023)
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.19.3.89-98

Abstract

Penyakit daun keriting kuning pada pertanaman cabai di Sulawesi Tenggara telah dilaporkan sejak tahun 2018, yaitu di Kabupaten Kolaka Timur dan Kota Kendari. Gejala penyakit di lapangan semakin meluas seiring dengan perluasan penanaman cabai. Penelitian bertujuan menghitung kembali insidensi penyakit daun keriting kuning pada pertanaman cabai di Sulawesi Tenggara, mengidentifikasi serangga yang berasosiasi dengan tanaman cabai, dan mengidentifikasi penyebab penyakitnya. Pengamatan insidensi penyakit dilakukan di pertanaman cabai yang berada di Kabupaten Bombana, Konawe Selatan, Konawe, Kendari, Kolaka Timur, Kolaka, dan Kolaka Utara. Identifikasi kutukebul dilakukan berdasarkan karakter morfologi. Deteksi dan identifikasi begomovirus menggunakan metode polymerase chain reaction, yang dilanjutkan dengan analisis sikuensing. Rata-rata insidensi penyakit daun keriting kuning di tujuh kabupaten ialah 36%–90%. Spesies kutukebul yang ditemukan adalah Aleurotrachelus trachoides. Fragmen DNA spesifik begomovirus berukuran 580 pb berhasil diamplifikasi dari sampel tanaman cabai asal tujuh kabupaten di Sulawesi Tenggara. Analisis sikuen mengonfirmasi infeksi Pepper yellow leaf curl Indonesia virus pada pertanaman cabai di Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, Bombana, Konawe, dan Konawe Selatan.
Co-Authors Abdul Halik Abdul Halim Abdul Rahman Abdul Rochman Abdul Wahab Abrani Sulaiman Achmad Albar Permana Suprianto Aji Nur Said, A.Md. Akhmad Sabarudin Al Hadiat Al Hadiat Andi Khaeruni Andy Hendri, Andy Ane Novianty Ani Mulyasuryani Argubi, Adi Hidayat Arif Hadi Sumitro Asmar Hasan Asniah Asniah Asritanarni Munar Bahrin Bahrin Bahrul Anif Dafni Mawar Tarigan Darma Aviva Dartius , Daru Sugati Dedy Sugiarto Desi Ardilla Desrial Dian Indra Sari Endang Purwati RN Endang Supraptiah Erna Krisnawati Etty Gurendrawati Fadarina HC GUSNAWATY HS, GUSNAWATY Habibah Habibah Halimatus Sakdiyah Hendri Hermawan Adinugraha hendriko hendriko Hidayat Hidayat Hijria Hijria Ir. Pranto Busono Irma KRESNAWATY Khaerunnisa Khaerunnisa Kikin H Mutaqin Kiswanto Kiswanto Kosim Kosim La Ode Santiaji Bande Lalu Rudyat Telly Savalas Liana Liana Luky Adrianto Made Rahmawaty, Made MARIADI MARIADI Mariany Razali Miftahul Khair Mohammad Ihsan Mokhamad Nur Cahyadi, Mokhamad Nur Muhammad Botek Niken Nur Kasim NOOR AIDAWATI Oktalia Triananda Lovita PURNAMA HIDAYAT PUTRI MEGAYANTI PADDA Rachmad Harri Mulia Rahayu M Rahayu M Rahayu Mallarangeng Ratu Fatimah Azzahrah Rid Wanto Rida Prihatni Riko Setya Wijaya Rinaldi Rinaldi Royadi Royadi Ruli Inayah Ramadhoan S.M. Sitompul Salsabilla Choirun Nisa’Alfikry Santosa Pujiarta, A.Md SEDYO HARTONO Siti Rahmah Cibro SRI HENDRASTUTI HIDAYAT Susilawati - Syair Syair Tauhid, Tauhid Thoufiq Ridhowan Thoufiq Tineke Mandang Tirta Suci Dian Kasih Tri Pamujiasih Trisna Insan Noor Ussy Andawayanti Wahyu Kurniawan Wahyudi Wahyudi Wahyudianto, Febri Eko Wardi Wardi Wawan Hermawan Widodo Yuyut Suraniyanto Zurohainah