Claim Missing Document
Check
Articles

Polimorfisme Lokus Mikrosatelit D2S1368 pada Populasi Monyet Ekor Panjang di Pura Puncak Mundi, Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali Sihombing, Tri Indra Erikson; Wandia, I Nengah; Soma, I Gede
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (6) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.194 KB)

Abstract

Penelitian polimorfisme lokus mikrosatelit D2S1368 pada populasi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Pura Puncak Mundi, Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali bertujuan untuk mengetahui jumlah alel, frekuensi alel, heterozigositas, Polymorphism Information Content (PIC) dan keseimbangan Hardy-Weinberg berdasarkan sebaran alel dengan Uji Chi-Square sebanyak enam sampel darah monyet ekor panjang diambil dari Pura Puncak Mundi, Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali. Sampel diekstraksi dengan menggunakan QIAamp DNA Blood Mini Kits produksi Qiagen. Teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) dilakukan sebanyak30 siklus dengan suhu annealing 50°C. Alel dipisahkan secara elektroforesis pada gel poliakrilamid 8% dan dimunculkan dengan perwarnaan perak (silver staining). Hasil penelitian menunjukkan heterozigositas lokus mikrosatelit D2S1368 rendah (0,29) dengan nilai PIC cukup informatif (0,28). Sebaran alel lokus menyimpang dari keseimbangan hukum Hardy-Weinberg. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan lokus mikrosatelit D2S1368 bersifat polimorfik.
Prevalensi dan Identifikasi Cacing Gastrointestinal pada Monyet Ekor Panjang di Kawasan Pura Pulaki, Banyupoh, Gerokgak, Buleleng, Bali Bellantari, Melinda; Wandia, I Nengah; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (1) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.1.51

Abstract

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) merupakan salah satu jenis satwa yang hidup di kawasan Pura Pulaki dan Melanting, Banyupoh, Gerokgak, Buleleng, Bali. Keberadaanya berfungsi sebagai salah satu elemen penyeimbang ekosisistem lingkungan dan daya tarik pariwisata yang memiliki kontibusi besar terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Ancaman kesehatan pada monyet ekor panjang yang hidup di kawasan yang terdapat aktivitas manusia salah satunya adalah penyakit cacing gastrointestinal. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi dan identifikasi parasit cacing gastrointestinal pada monyet ekor panjang di kawasan Pura Pulaki. Sejumlah 55 sampel feses yang diawetkan menggunakan media kalium bikromat 2% diperiksa di Laboratorium Parasitologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Pemeriksaan dilakukan dengan metode pengapungan dan sedimentasi untuk mengetahui adanya infeksi cacing. Data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi infeksi parasit cacing pada monyet ekor panjang di kawasan Pura Pulaki sebesar 71,18%. Cacing gastrointestinal yang terindentifikasi adalah Ancylostoma sp. (74,5%), Strongyloides sp. (29%) dan Trichuris sp. (1,8%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagain besar anggota populasi monyet di kawasan Pura Pulaki terinfeksi cacing gastroistestinal.
Laporan Kasus: Penerapan Episiotomi Diikuti Kemoterapi Vincristin dalam Penanganan Transmissible Venereal Tumor pada Anjing Kampung Betina Saputra, Muhammad Rama Imam; Wandia, I Nengah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (6) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.6.1024

Abstract

Transmissible Venereal Tumor (TVT) adalah tumor pada anjing yang dapat menular melalui proses perkawinan. Pada kasus ini, seekor anjing kampung berumur tiga tahun dengan bobot 11 kg, berjenis kelamin betina mengalami abnormalitas pada alat kelaminnya. Berdasarkan anamnesis, tanda klinis dan hasil pengujian histopatologi, anjing kasus didiagnosis mengalami TVT. Penanganan kasus TVT dilakukan dengan menerapkan metode episiotomi. Anjing diinjeksi asam traneksamat satu jam sebelum dilakukan operasi dengan dosis 10-20 mg/kgBB yaitu sebanyak 2 mL. Premedikasi menggunakan atropin sulfat dengan dosis 0,02-0,04 mg/kgBB diberikan sebanyak 1 mL subkutan. Anastesi diberikan kombinasi xylazine dengan dosis 1-3 mg/kgBB diberikan sebanyak 1 mL dan ketamin dosis 10-15 mg/kgBB diberikan sebanyak 1,3 mL intramuskuler. Episiotomi dilakukan dengan melakukan insisi pada vagina dan perineum untuk memperlebar bagian vagina sehingga memudahkan pengangkatan masa tumor. Dilanjutkan dengan penutupan daerah insisi menggunakan benang chromic catgut ukuran 3,0 dengan metode jahitan simple interrupted suture, dan diikuti dengan jahitan subcuticular untuk daerah dermis dan jahitan terakhir yaitu menggunakan benang jahit silk ukuran 2,0 dengan metode jahitan terputus. Perawatan pascaoperasi menggunakan antibiotik amoxicillin dengan dosis 10-20 mg/kgBB yang diberikan sebanyak 1/3 tablet dan analgetik asam mefenamat dengan dosis 10-30 mg/kgBB yang diberikan sebanyak 1/5 tablet secara per oral selama lima hari. Anjing diberikan obat kemoterapi vincristin sulfat dengan dosis 0,025 mg/kgBB dan diberikan sebanyak 0,27 mL secara intravena pada hari ke-4 pascaoperasi. Vincristin sulfat diberikan dua kali dengan interval satu minggu. Hasil penanganan mendapatkan hasil yang baik, perdarahan berhenti pada hari ke-2 pascaoperasi, luka insisi mengering pada hari ke-7.
Gambaran Sedimen Urin Gajah Sumatera (Elephas maximus sumateranus) Bali Elephant Camp di Desa Carangsari, Petang, Badung, Bali Maharani, Nisa; Wandia, I Nengah; Dharmawan, Nyoman Sadra
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (3) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.3.417

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sedimen urin gajah sumatera di Bali Elephant Camp. Urin delapan ekor gajah betina dewasa diambil pada pukul 7.00 - 9.00 WITA dengan metode midstream. Metode midstream dapat mencegah bakteri mengontaminasi sampel urin. Pengambilan urin dilakukan lima kali dengan jarak pengambilan sampel selama dua hari. Sedimen diperiksa di bawah mikroskop dan dilaporkan berdasarkan pengamatan Lapang Pandang Kuat (LPK) dan Lapang Pandang Lemah (LPL). Hasil yang diperoleh dari delapan ekor gajah adalah positif eritrosit pada satu gajah (0-1/LPK), leukosit pada tiga gajah (0-2/LPK), sel epitel squamous pada semua gajah, sel transisional pada dua gajah (0-1/LPK), dan mukus pada dua gajah (0-1/LPK). Sedimen urin gajah mengandung kristal dari berbagai jenis. Kristal kalsium karbonat pada tujuh gajah, magnesium ammonium fosfat atau struvit pada satu gajah, kalsium oksalat dihidrat pada enam gajah, kalsium oksalat monohidrat pada empat gajah, dan fosfat amorf pada tiga gajah. Berdasarkan hasil studi dapat disimpulkan bahwa kandungan sedimen urin gajah sumatera bervariasi. Variabilitas sedimen urin, nilai dasar sedimen urin dan pemeriksaan urinalisis rutin dari berbagai tempat konservasi gajah sumatera diperlukan untuk mendapatkan database nilai-nilai sedimen urin normal yang dapat membantu dalam mengidentifikasi status kesehatan ginjal gajah.
Laporan Kasus: Penanganan Fraktur Diafisis Tulang Kering dan Tulang Betis pada Anjing Persilangan Pomeranian Mahpuz, Lalu Rian; Wirata, I Wayan; Wandia, I Nengah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (2) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.2.281

Abstract

Fraktur tibia fibula adalah terputusnya kontinuitas pada tulang tibia fibula akibat pukulan langsung, jatuh dalam posisi plexi atau gerakan memuntir yang keras. Hewan kasus merupakan seekor anjing peranakan pomeranian berumur enam bulan, berjenis kelamin jantan diperiksa dan bobot badan 5,2 kg di Rumah Sakit Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan mengalami pincang pada kaki belakang kanan, secara tidak sengaja tertabrak motor saat melintas dijalan raya. Nafsu makan dan minum anjing kasus baik. Hasil pemeriksaan radiografi, anjing mengalami fraktur diafisis pada tibia fibula kanan jenis oblique dengan prognosis fausta. Anjing ditangani dengan fiksasi internal menggunakan wire atau kawat. Hewan diberikan premedikasi berupa atropine sulfat secara subkutan, dan kombinasi anestesi ketamin dan xylazin diberikan secara intravena. Selama operasi digunakan isofluran sebagai anestesi inhalasi untuk maintenance anestesi. Pembedahan dilakukan dengan insisi kulit dan subkutan pada bagian medial tibia fibula, kemudian menguakkan otot-otot muskulus fibularis longus dan musculus flexor digitorum medialis sehingga bagian patahan tulang terlihat. Selanjutnya, tulang direposisi pada kedudukan semula secara manual, dilakukan pemasangan wire pada patahan tulang. Pada daerah operasi dilakukan pembersihan menggunakan cairan NaCl kemudian ditetesi dengan antibiotik penisilin dan streptomisin 1%. Otot dan subkutan dijahit dengan pola sederhana menerus menggunakan chromic catgut 2/0, serta kulit dijahit dengan pola terputus menggunakan silk 2/0. Pasca operasi diberikan antibiotik amoxicillin, analgesik meloxicam, dan terapi supportif kalsium laktat. Dua minggu pasca operasi sudah terbentuk kalus pada bagian diaphisis tibia fibula yang patah dan anjing sudah bisa berjalan dengan baik.
Penampilan Reproduksi Sapi Bali pada Peternakan Intensif di Instalasi Pembibitan Pulukan Mahmud Siswanto; Ni Wayan Patmawati; Ni Nyoman Trinayani; I Nengah Wandia; I Ketut Puja
Veterinary Science and Medicine Journal Vol. 1 No. 1 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.885 KB)

Abstract

This studi was conducted to investigate the reproductive performances  of Bali cattle under intensive management in breeding instalation Pulukan Bali from  2008  to  2010.  Totaling 298 2 - 6.5 year old heifers were use to represents the benchmark reproductive performances of Bali cattle. Data collected were age at first heat (AFH), age at first calving (AFC), calving interval (CI), and services per conception (SPC). The overall means for  AFH, AFC,and  CI  were  718.57 ± 12.65; 1104.51 ±  23.82, and 350.46 ± 27.98 days  respectively,  and SPC was 1.65 ± 0.87.
Asosiasi Polimorfisme Mikrosatelit DRBP1 Gen BoLa (Bovine Leucocyte Antigen) dengan Ukuran Tubuh pada Sapi Bali Ni Wayan Patmawati; I Nengah Wandia; I Ketut Puja
Veterinary Science and Medicine Journal Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.554 KB)

Abstract

Genomic selection has a potency for improving the genetic quality of livestock. In effort to find out a molecular marker or DNA segment which is linked with a certain phenotype, we examined the association of the polymorphism of microsatellite DRBP1 with the body size of Bali cattle. A total of 55 blood samples of sires was collected from the Breeding Center of Bali Cattle Improvement Office in District of Jembrana. Total DNA was extracted with QIAamp DNA blood mini kit. The locus was amplified using PCR technique and alleles were separated through PAGE 6%, and visualized with silver staining. We found 5 alleles which their length varied from 108 bp to 136 bp. Allele 122 had the highest frequencies (25.45%). The expected heterozygositiy (HE) and observed heterizygosities (HE), and the PIC were 0.783, 0.891 and 0.738 consecutively. Statistic analysis showed that the polymorphism of microsatellite DRBP1 had no significant association (p > 0.05) with body size of male Bali cattle. This indicates that the DRBP1 does not play a role in determining the body size.
Polymorphism of Microsatellite Loci on Y Chromosome in Long-Tailed Macaque Populations in Bali Island, Indonesia I Nengah Wandia; I Gede Soma; I Gusti Agung Arta Putra
Veterinary Science and Medicine Journal Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.533 KB)

Abstract

The long tailed macaques inhabit throughout Bali Island, however, recently they have been fragmented into many smaller local populations. In spite of that, there are just few reports that describe the mode of fragmentation and the genetic structure of the population. This research aimed to explore the polymorphism of microsatellite loci on Y chromosome in long tailed macaque populations in Bali Island using three human microsatellite primers, namely DYS390, DYS391, and DYS393. A total of 99 blood samples were collected from male long tailed macaques originated from 8 populations (23 from Pulaki, 11 from Bedugul, 13 from Mekori, 8 from Sangeh, 6 from Uluwatu, 11 from Alas Kedaton, 11 from Ubud, and 16 from Bukit Gumang). Total DNA was extracted using QIAamp® Blood Mini Kit. The polymorphism of the microsatellite loci was detected using PCR technique, and allelic variations were separated through 7% poly acrylamide gel electrophoresis. The result of the research showed that DYS390 and DYS393 loci were monomorphic (each had only one allele). The DYS391 locus had two alleles, therefore, this locus was polymorphic. It could be suggested that DYS391 locus could be used to study genetic variation in male long tailed macaque population in Bali Island.
Profil Darah Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Liar di Habitat Alami I Gede Soma; I Nengah Wandia; I GA Artha Putra; Rostiani Silta
Veterinary Science and Medicine Journal Vol. 1 No. 1 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.147 KB)

Abstract

Study of blood profile of Macaca fascicularis in wild habitat was conducted using 29 blood samples of  adult Macaca fascicularis from Alas Purwo National Park and Baluran National Park, East Java. Blood samples of Ketamine-anaesthetized Macaca fascicularis were taken via femoral vein. Data were divided according to the sex. The result showed that there was sexual dimorphisms of blood profiles of adult Macaca fascicularis. Blood profiles of the adult male were the total erythrocytes count: 4.9 ± 0.4 (x106/µl), hemoglobin titer: 10.9 ± 0.9 g/dl, packed cell volume: 35.5 ± 3.5%, blood sedimentation rate: 1.5 ± 0.2 mm/h, MCH: 20.9 ± 2.1 pg, MCV: 63.8 ± 5.7 fL, MCHC: 28.7 ± 2.5 pg, total leukocytes count: 5777 ± 551.1/µl, limphocytes 23.6 ± 1.6%, neutrophils 57.2 ± 1.7%, eosinophils 9.6 ± 0.5%, and monocytes 9.6 ± 0.6%. Blood profiles of adult female were the total erythrocyte count: 3.9 ± 0.5 (x106/µl), hemoglobin titer: 8.8 ± 1.7 g/dl, packed cell volume: 32.1 ± 4.1%, blood sedimentation rate: 1.3 ± 0.3 mm/h, MCH: 20.5 ± 4.2 pg, MCV: 74.8 ± 9.9 fl, MCHC: 24.1 ± 4.7 pg, total leukocytes count: 5244.4 ± 1017,9/µl, limphocytes: 22.9 ± 1.8%, neutrophils 56.3 ± 1.7%, eosinophils 11.2 ± 0.7%, and monocytes 9.6 ± 0.6%.
Asosiasi Keragaman Lokus DNA Mikrosatelit DRB3 Gen Bola dengan Berat Badan Induk dan Berat Lahir Pedet pada Sapi Bali Ni Nyoman Trinayani; I Nengah Wandia; I Ketut Puja
Veterinary Science and Medicine Journal Vol 1 No 2 (2013)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.968 KB)

Abstract

Genomic selection has a high potency to improve the genetic quality of Bali cattle. In effort to find out a molecular marker or DNA segment which is linked with a certain phenotype, we examined the association between BoLa-DRB3 microsatellite polymorphism and dam body weight and birth weight of calves in Bali cattle. A total of 40 dams from Abuan Village, the District of Susut was investigated. The total DNA was extracted with QIAamp DNA blood mini kit. The locus was amplified using PCR technique with a 54OC annealing temperature.. Alleles were separated through PAGE 6%, and visualized with silver staining. We found 10 alleles which their length varied from 145 bp to 233 bp. Allele 195 had the highest frequency that was 35.0%. The HE, HO, PIC were 0.821, 0.875, and 0.791 consecutively. Statistical analysis showed that the polymorphism of DRB3 microsatellite had a marginally significant association (p < 0.1) to the dam body weight. However, it had no significant association to the birth weight of the calves. The results of the research reflect that the DRB3-BoLA gene has a weak potency in controlling the body weight.
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Agus Wawan Darmawan Aida Lousie Tenden Rompis Alda dasril lumban gaol An'nisafitri Lutviana Anak Agung Ayu Mirah Adi Anak Agung Gde Jaya Wardhita, Anak Agung Gde Jaya Anak Agung Keswari Krisnandika Anak Agung Oka Wijaya Anak Agung Wisnu Kusuma Putra Andini, Ni Made Ria Ayu Ratnasari BASYOFI DWIWANDANA Bellantari, Melinda Darmawan, I Putu Gede Buda Daud Steven Triyomi Hariyanto Debora Selfia Br Manurung DEWA AYU PUTU ARIE SERATHAN SUPARTHA Dini Maharani Evi kumala dewi Febio Tomasini Marciano Meus Fedri Rell Gde Angga Caka Primanditha, Gde Angga Caka Gurning, Santri Devita Sari Hasanah, Putri Nur Hidayah, Dinda Nur I GA Artha Putra I Gede Soma I Gusti Agung Arta Putra I Gusti Agung Ayu Suartini I Gusti Agung Gede Putra Pemayun I Gusti Ngurah Kade Mahardika I Gusti Ngurah Sudisma I K. SUATHA I Ketut Anom Dada I Ketut Puja I Ketut Suatha I Made Bagus Arya Permana Ardiana Putra I Made Dwinata I NYOMAN ADI SURATMA I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Nyoman Suartha I Nyoman Sulabda I Putu Gede Yudhi Arjentinia I Wayan Batan I Wayan Wirata I. B. WINDIA ADYANA Ida Bagus Oka Winaya Ida Bagus Windia Adnyana Jefri Ndawa Rumba Made Rahayu Kusumadewi Made Raysa Merliana Maharani, Nisa Mahmud Siswanto Mahmud Siswanto MIKEU PAUJIAH MUR MUAZIN MUAZIN Muhadjir, Iin Mutmainnah Murdayasa, I Wayan Gde Ni Luh Made Ika Yulita Sari Hadiprata Ni Nyoman Trinayani Ni Nyoman Trinayani Ni Nyoman Trinayani Ni Wayan Patmawati Ni Wayan Patmawati Ni Wayan Patmawati Nugraha, Elisabeth Yulia Putu Suastika Rahmiati, Nur Ilmi Risha Catra Pradhany Rostiani Silta RUSMI AKIRA S. K. WIDYASTUT Saputra, Muhammad Rama Imam Saulina, Renata Sendana, Lois Sihombing, Tri Indra Erikson Silaban, Root Elisa Sri Kayati Widyastuti Suastika , Putu Theresa Utami Tjokorda Sari Nindhia WAODE SANTA MONICA Wibisono, Hanif Wahyu Wulandari Wulandari Yesy Febnica Dewi Yulianty, Syifaurrachmah ZAKIATUN MUHAMMAD