Claim Missing Document
Check
Articles

Evaluation of different natural foods on maturation of freshwater crayfish (Cherax quadricarinatus) Nurullah Fatwana; Siti Komariyah; Rosmaiti Rosmaiti; Iwan Hasri
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 8: No. 3 (December, 2021)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v8i3.6030

Abstract

This study was aimed to examine the different natural feeds on the maturnity of freshwater crayfish. The study was conducted on November 20th - January 21th 2021 in the UPTD BBI Lukup Badak, Takengon, Aceh Tengah. Test fish used is seed of cherax quadricarinatus measuring 52-75 g. Methods used in this study was Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. The treatments in this study were P1 (Tubifex), P2 (505 tubifex, 255 carrots, and 25% sweet potatoes), P3 (50% tubifex, 25% bean sprouts, and 25% sweet potatoes), and P4 (50% tubifex, 25% papaya, and 25% sweet potatoes). Seeds of fish was put in a container maintenance with 42 liters of water volume and density of 1 tails per container. Frequency of feeding was 3 times a day at 08.00 am, 16.00 pm and 20.00 pm. The results showed that different natural feeding teratments had a very significant effect on the absolute weight and gonad maturity indexs (IKG).Keywords: Absolute weight; Cherax quadricarinatus; Gonad; Natural feed.
Anchovies (Stolephorus sp.) By-product Material as a Fish-feed Ingredient of Seurukan Fish (Osteochilus vittatus): Effect on Growth Performance and Gut Morphology Ilham Zulfahmi; Anggi Audila; Ayu Nirmala Sari; Firman M Nur; Rudy Agung Nugroho; Iwan Hasri
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 11 No. 2 (2022): JAFH Vol. 11 No. 2 June 2022
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jafh.v11i2.33189

Abstract

Fish meal is an important part of raw material for fish feed. However, the use of fish meal is considered unsustainable, compete with human being and expensive. By product of Anchovy (Stolephorus sp.) which contains high protein is potential to be used to replace fish meal. Present study aimed to determine the utilization of anchovy by-products raw materials as feed ingredient for seurukan fish (Osteochilus vittatus) and evaluate its effect on the growth performance and intestinal morphology. In total 250 seurukan fish (initial weight 0.67 ± 0.01 g) was randomly divided into four triplicates groups: control group, and experimental diets which had different inclusion level of anchovy by-products meal: 50%, 35%, and 20%. Fish were fed with different diet at level of 8% of body weight three times a day for 28 days. Present results showed that the inclusion of anchovy by-product meal in the feed by 50% can produce a higher value of weight gain (0.47±0.02 g), length gain (0.69±0.09 cm), SGR (2.20±0.51%) and feed efficiency (77.89±3.71%) compared to control feed (p<0.05). There was no significant difference in the survival rate and gut length ratio among groups of seurukan fish. Meanwhile, the average villi length and villi width of the seurukan fish fed experimental groups increased significantly compared to the control group (p<0.05). In conclusion, the 50% anchovy by-products meal inclusion in the diet of seurukan fish is beneficial to enhance growth, feed efficiency and improved feed absorption as indicated by histological analysis.
Pengaruh Pengkayaan Vitamin C dan Probiotik pada Artemia sebagai Pakan terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Peres (Osteochilus kappeni) rizki ramadhan; Azwar Thaib; Iwan Hasri; Nurhayati Nurhayati
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i2.1767

Abstract

Ikan peres merupakan ikan native yang telah dikembangkan untuk menjadi ikan unggulan daerah, salah satunya daerah Aceh Tengah. Masalah yang sering dihadapi dalam budidaya ikan ini adalah rendahnya tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada larva, sehingga diperlukan pengkayaan pakan untuk meningkatkan imunitas dan daya cerna pakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektivitas penambahan vitamin C dan probiotik terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan peres (Osteochilus kappeni). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 5 taraf perlakuan dan 4 kali ulangan, sebagai perlakuan adalah A (Artemia  tanpa diperkaya vitamin C dan probiotik), B (Artemia diperkaya vitamin C 300 mg/l), C (Artemia diperkaya probiotik 10 ml/l), dan D (Artemia diperkaya vitamin C 300 mg/l pagi dan probiotik 10 ml/l sore). Parameter yang diamati dalam penelitian ini antara lain kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang, pertumbuhan berat, laju pertumbuhan spesifik dan koefesien keragaman. Hasil  penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan D. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa penambahan vitamin C dan probiotik dalam pakan Artemia berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang mutlak, berat mutlak, tingkat kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan harian (P<0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap koefisien keragaman panjang (P>0,05). Uji lanjut menunjukkan bahwa nilai pertambahan panjang mutlak, bobot mutlak dan laju pertumbuhan harian tertinggi terdapat pada perlakuan D sebagai perlakuan terbaik dalam penelitian ini dengan nilai pertambahan panjang mutlak dari 6,00 – 8,60 mm dan pertumbuhan bobot mutlak dari 0,042 – 0,074 g.
DISTRIBUSI TEMPORAL DAN PERTUMBUHAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) DI DANAU LAUT TAWAR ACEH TENGAH Iwan Hasri; Ahsani Taqwin; Eliyin Eliyin
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 8, No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VIII 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.742 KB) | DOI: 10.22373/pbio.v8i2.9652

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa distribusi temporal dan pertumbuhan serta faktor kondisi lobster air tawar  di danau Laut Tawar. Penelitian dilakukan pada  bulan November 2019 sampai dengan Februari 2020 di Danau Laut Tawar. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian diskriptif analitik, dilakukan sampling dengan tiga kali pengambilan sampel berdasarkan musim yaitu musim hujan , peralihan hujan ke kemarau dan kemarau. Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan karakteristik lingkungan sebagai berikut, stasiun 1 Teluk One-one, Stasiun 2 Mendale, Stasiun 3 Mepar dan  Stasiun 4 Toweren. Hasil penelitian menunjukkan Distribusi spasial lobster air tawar di Danau Laut Tawar pada musim kemarau relatif lebih tinggi baik dari kelimpahan dan ukuran panjang dan beratnya. Pola pertumbuhan lobster air tawar setiap musim bersifat Allometrik negatif (b<3). faktor kondisi relatif sama tiap musim berkisar 1,0066 sampai 1,0112
EFEKTIVITAS PERBEDAAN LAMA PERENDAMAAN HORMON TIROKSIN TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH IKAN DEPIK (Rasbora tawarensis) Asrovonisa Tinendung; Siti Komariyah; Hanisah Hanisah; Iwan Hasri
Jurnal Riset Akuakultur Vol 17, No 1 (2022): (Maret, 2022)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.38 KB) | DOI: 10.15578/jra.17.1.2022.9-14

Abstract

Ikan depik ialah ikan yang hanya terdapat di Danau Laut Tawar Aceh Tengah yang sedang dalam pengembangan untuk didomestikasikan. Namun dari hasil beberapa penelitian, pertumbuhan ikan depik tergolong lambat, sehingga perlu ditingkatkan. Salah satu cara untuk mempercepat pertumbuhan ikan depik adalah dengan induksi hormonal, melalui perendaman hormon tiroksin. Tujuan riset ini adalah mengevaluasi performa pertumbuhan dan sintasan ikan depik yang direndam hormon tiroksin dengan perbedaan lama perendaman. Riset ini dilaksanakan di Balai Benih Ikan (BBI) Lukup Badak, Aceh Tengah menggunakan metode eksperimental rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga kali pengulangan. Perlakuan pada riset ini ialah perbedaan lama perendaman hormon tiroksin, yaitu: tanpa perendaman (P-1), 12 jam (P-2), 24 jam (P-3), dan 36 jam (P-4). Sementara dosis hormon tiroksin yang digunakan adalah 0,1 mg L-1. Perendaman dilakukan menggunakan stoples bervolume 16 L untuk 20 ekor benih ikan depik hasil pembenihan berukuran 3,17 ± 0,09 cm. Pemeliharaan benih ikan dilakukan menggunakan styrofoam berukuran 70 cm x 40 cm x 30 cm sesuai dengan perlakuan, selama 40 hari dengan padat penebaran 20 ekor/wadah. Parameter pengamatan yaitu pertumbuhan bobot dan panjang mutlak, laju pertumbuhan spesifik, efisiensi, dan intake pakan, serta sintasan. Data hasil pengamataan dianalisis menggunakan analisis varian dan Duncan. Hasil yang diperoleh memperlihatkan perendaman tiroksin pada benih ikan depik memberikan pertumbuhaan tertinggi pada perlakuan perendaman 24 jam, sementara pertumbuhan terendah terdapat pada perlakuan kontrol (0 jam perendaman). Sehingga dapat disimpulkan bahwa lama perendaman hormon tiroksin terbaik pada ikan depik adalah 24 jam.Depik (Rasbora tawarensis) is an endemic fish in Lake Laut Tawar, Central Aceh currently undergone domestication programs. Results from several domestication studies showed that the growth of depik fish is relatively slow and therefore needs to be stimulated. Hormonal induction, through immersion of the thyroxine hormone could be used to speed up the growth of depik fish. The purpose of this study was to evaluate the growth and survival performance of depik immersed in thyroxine hormone with differences in immersion time. This research was conducted at the Balai Benih Ikan (BBI) Lukup Badak, Central Aceh using an experimental method arranged in a completely randomized design (CRD) with four treatments and three replications. The treatments in this study were different immersion times in 0.1 mg L-1 thyroxine hormone solution set as follows: no immersion-control (P-1), 12 hours (P-2), 24 hours (P-3), and 36 hours (P-4). The immersion method was carried out using transparent plastic jars with a volume of 16 L. Each jar was filled with 20 depik fish fries produced from a hatchery with an average total body length of 3.17 ± 0.09 cm. After submersion, the fish were stocked in styrofoam containers sized 70 cm x 40 cm x 30 cm based on their treatments groups and reared for 40 days. The parameters observed included absolute length growth, absolute weight growth, daily growth rate, amount of feed consumption, feed efficiency, and survival. The data obtained were analyzed using ANOVA test and continued with Duncan’s test. The results showed that thyroxine immersion in depik fish fry gave the highest growth was produced in the treatment of 24-hour immersion, while the lowest growth was found in the control treatment (0-hours immersion). So it can be concluded that the best thyroxine hormone immersion time in depik fish is 24 hours.
PENGARUH PADAT TEBAR BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH IKAN PERES (Osteochillus kappeni) PADA PEMELIHARAAN KERAMBA JARING Muhammad Imam Al-ikhlas Arisfa; Suri Purnama Febri; Rosmaiti Rosmaiti; Iwan Hasri
JURNAL AKUAKULTURA Vol 5, No 1 (2021): JURNAL AKUAKULTURA
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/ja.v5i1.4514

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh padat tebar terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan peres, serta untuk mengetahui padat tebar yang optimal dalam meningkatkan pertumbuhan dan sintasan benih ikan peres. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih Ikan (BBI) Lukup Badak, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah. Ikan uji yang digunakan yaitu Ikan Peres dengan panjang awal 3 - 4 cm dan berat 0,32-1,90gram sebanyak 480 ekor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan P1: 25 ekor/KJ, P2: 35 ekor/KJ, P3: 45 ekor/KJ dan P4: 55 ekor/KJ. Hasil analisis menggunakan uji sidik ragam (Anova), diperoleh bahwa padat tebar berpengaruh nyata terhadap penambahan bobot mutlak, panjang mutlak, sintasan, efisiensi pakan dan rasio konversi pakan (P>0,05) benih ikan peres. Padat tebar yang paling bagus yaitu P1 (padat tebar 25 ekor/KJ).
Efektivitas Penggunaan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) SebagaiPengendalian InfestasiArgulus sp. Pada Ikan Koi (Cyprinus carpio) Khoiriah Harahap; Suri Purnama Febri; Siti Komariyah; Iwan Hasri
Jurnal Airaha Vol 10 No 02: December 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.853 KB) | DOI: 10.15578/ja.v10i02.261

Abstract

The purpose of this study was to analyze the effectiveness of papaya leaf extract (Carica papaya L.) as a control for Argulus sp. on koi fish (Cyprinus carpio) and analyzed the appropriate concentration of papaya leaf extract (Carica papaya L.) for the release of Argulus sp. on the body of koi fish (Cyprinus carpio). The method used is an experimental laboratory with a completely randomized design (CRD). The treatments were P1 (8 ml), P2 (10 ml), P3 (12 ml), P4 (14 ml) with three replications. The results of the ANOVA test showed that the immersion of papaya leaf extract had a significant (P>0.05) effect on the release time of Argulus sp., Argulus sp.death time, Argulus sp.'s mortality, while it had no significant effect (P<0.05) on survival rate ( SR). The best papaya leaf extract for controlling Argulus sp. in koi fish, namely in treatment P4 (14 ml) with an average time of death 8 minutes 90seconds.
Pengaruh penambahan ekstrak kunyit (Curcuma domestica) pada pakan komersil terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan peres (Osteochillus kappeni) Nanda Putri Ranggayoni; Suri Purnama Febri; Muhammad Fauzan Isma; Iwan Hasri
Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan Vol 3 No 2: November 2021
Publisher : Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/jipsbp.v3i2.475

Abstract

Ikan Peres (Osteochilus kappeni) merupakan salah satu ikan dominan di Danau Laut Tawar dan Hulu Sungai Peusangan, Aceh Tengah. Namun saat ini populasinya semakin berkurang karena disebabkan oleh penangkapan yang berlebihan dan kerusakan lingkungan. Penggunaan bahan herbal seperti ekstrak kunyit menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan peres pada budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari pemberian ekstrak kunyit kedalam pakan dalam meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan peres dan mengetahui dosis ekstrak kunyit yang terbaik bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Benih ikan peres yang digunakan berukuran 3- 5 cm. Perlakuan dosis ekstrak kunyit yang diujikan adalah 0 ml,2 ml,4 ml dan 6 ml. Hasil penelitian menunjukaan dosis ekstrak kunyit yang terbaik untuk bobot mutlak yaitu pada perlakuan P2 (1,332 gram),tingkat kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan P1 (94,44 %) dan efesiensi pakan yang paling tinggi P2 (36,60 %). RKP tertinggi pada P1(4,82%). Berdasarkan analisis sidik ragam diperoleh hasil bahwa perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan harian, namun tidak berpengaruh pada tingkat kelangsungan hidup, rasio konversi pakan dan efesiensi pakan. Berdasarkan uji Duncan diperoleh perlakuan yang terbaik yaitu pada perlakuan P2 (2ml/ kg pakan) untuk pertumbuhan benih ikan peres (Osteochillus kappeni).
Struktur Komunitas Makrozoobentos Pada Keramba Jaring Apung dan non Keramba Jaring Apung di Danau Laut Tawar Sebagai Upaya Pengelolaan Sumberdaya Perairan Nurfadillah Nurfadillah; Iwan Hasri; Sari Afriani; Ismarica Ismarica
MAHSEER: Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Vol 4 No 2 (2022): Juli : Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/mahseer.v4i2.241

Abstract

Danau Laut Tawar terletak di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh. Danau Laut Tawar telah banyak dimanfaatkan sebagai lokasi penangkapan, budidaya keramba jaring apung dan tempat parawisata yang menyebabkan terjadinya degradasi sumberdaya dan penurunan kualitas perairan. Perubahan kualitas perairan sangat mempengaruhi keanekaragaman organisme didalamnya, salah satu organisme yang berdampak adalah makrozoobentos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos di Danau Laut Tawar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-April 2022. Penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling dengan3 kali pengulanganpada 5 stasiun yaitu Desa Mandale, dan Desa One-one yang mewakili perairan keramba jaring apung. Desa Mepar, Desa Mandale, Desa Kalasegi yang merupakan perairan non keramba jaring apung. Hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh 6 kelas, 14 famili, dan 844 individu makrozoobentos. Spesies yang paling mendominasi adalah Melanoides tuberculata dari kelasGastropoda. Kelimpahan makrozoobentos Danau Laut Tawar pada stasiun keramba jaring apung sebesar 2.963-3.438 individu/m² dan stasiun non keramba jaring apung sebesar 440-1.563 individu/m². Nilai keanekaragaman yang diperoleh berkisar 2,14-3,07 yang tergolong sedang sampai tinggi. Indeks keseragaman yang diperoleh pada perairan keramba jaring apung dan non keramba jaring apung berkisar antara 0,01-0,99 yang masih tergolong stabil. Indeks kesamaan jenis disemua stasiun termasuk dalam kategori tinggi. Tipe substrat dasar yang paling mendominasi adalah substrat lumpur berpasir. Kualitas perairan masih dalam kondisi stabil yang mendukung kehidupan makrozoobentos. Berdasarkan analisis PCA diperoleh keterkaitan makrozoobentos dengan beberapa parameter kualitas air sebesar 78,9%.
Hormonal induction of gonad maturation in female tinfoil barb fish (Barbonymus schwanenfeldii) using spawnprim hormone Amalia Sutriana; Ahmad Baihaqi; Iwan Hasri; Nurliana; Hafizuddin Hafizuddin
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 21 No. 2 (2022): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.21.2.118-124

Abstract

The aim of this study was to analyze the effect of spawnprim hormone induction with different doses on gonadal maturity of tinfoil barb fish broodstock (Barbonymus schwanenfeldii). A completely randomized design (CRD) was used in this study with 4 treatments and 3 replications. Fish broodstock in group A (control) was not given any treatment, while fish broodstocks in groups B, C, and D were injected with spawnprim hormone at doses of 0.3 ml/kg body weight, 0.6 ml/kg body weight, and 0.9 ml/kg body weight, respectively. The measured parameters were gonad maturity level, broodstock weight gain, egg diameter, and fecundity. Data were analyzed using one way analysis of variance (ANOVA). The result showed that the gonad maturity level (GML) in groups B, C, and D (GML III and IV) was better than group A (GML I). Statistical analysis showed that the induction of spawnprim hormone on tinfoil barb broodstocks significantly affect (P<0.05) broodstock weight gain, egg diameter, and fecundity. The optimal dose of spawnprim hormone for tinfoil barb was 0.6 ml/kg body weight, with the average broodstock weight gain, egg diameter, and fecundity were 0.011 kg, 1.55 mm, and 102.15 eggs, respectively. The induction of spawnprim hormone has a positive effect on gonad maturation of tinfoil barb fish (B. schwanenfeldii), with the optimum dose is 0.6 ml/kg fish Keywords: gonad maturity, tinfoil barb fish, spawnprim ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan hormon spawnprim dengan dosis yang berbeda terhadap kematangan gonad induk ikan lemeduk Barbonymus schwanenfeldii. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 kelompok perlakuan dan 3 kali pengulangan. Ikan pada kelompok A (kontrol) tidak diberikan perlakuan, sedangkan ikan pada kelompok B, C, dan D masing-masing diinjeksi hormon spawnprim dengan dosis 0.3 ml/kg bobot badan; 0.6 ml/kg bobot badan; dan 0,9 ml/kg bobot badan. Parameter yang diamati adalah persentase induk matang gonad akhir, pertambahan bobot induk, pertambahan diameter telur, dan fekunditas. Data dianalisis dengan menggunakan analisis varians (ANAVA) pola satu arah. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan gonad (TKG) pada kelompok perlakuan B, C, dan D (TKG III dan IV) lebih baik dari kelompok A (TKG I). Hasil uji ANAVA menunjukkan bahwa pemberian hormon spawnprim pada induk ikan lemeduk berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap pertambahan bobot induk, pertambahan diameter telur, dan fekunditas. Tingkat kematangan gonad terbaik pada penelitian ini diperoleh pada kelompok perlakuan C yang diinduksi hormon spawnprim dengan dosis 0.6 ml/kg bobot badan induk ikan dengan rata - rata pertambahan bobot induk, pertambahan diameter telur, dan fekunditas masing-masing adalah 0.011 kg, 1.55 mm, dan 102.15 butir telur. Induksi hormon spawnprim menimbulkan pengaruh yang positif terhadap pertambahan bobot induk, diameter telur dan fekunditas ikan lemeduk (B. schwanenfeldii), dengan dosis optimum 0.6 ml/kg bobot badan. Kata kunci: kematangan gonad, ikan lemeduk, spawnprim
Co-Authors . Zairion A. A. Muhammadar Abdullah A. Muhammadar Adrian Damora Afriansyah Afriansyah Agneli Tarina Agus Putra AS Ahmad Baihaqi Ahsani Taqwin Amalia Sutriana Anggi Audila Anwar Hidayat Dahri Asrovonisa Tinendung Ayu Nirmala Sari Azwar Thaib Cut Mulyani Cut N. Defira Cut Ruhul Muthmainnah Cut Uliza Cut Yulvizar Dedi F. Putra Delian Putra Mandida Manik Dian Afriani Dian Puspidayani Efriana Salmia Eliyin Eliyin Eva Surdina Fahrum Nisak Faidha Rahmi, Faidha Faisal Syahputra Fanni Iswandi Firman M Nur Fita Rhidana Fitri Ariga Fitriana Santi Fitriani Sri Wahyuny Griati Fratiwi Hafizuddin Hafizuddin Hanisah Hanisah Hilwatun Nisa Husnun Makhfirah Ichsan Pratama Iko imelda arisa Ilham Zulfahmi Indah Paridah Irma Dewiyanti Irma Dewiyanti Ismarica Ismarica Iwan Hasri Iwan Hasri Karina KARTINI ERIANI Kartini Eriani Khairul Umam Khoiriah Harahap Komariyah, Siti Lizawati Putri M. Mukhlis Kamal M. Zikra Amanda Maulizar Maulizar Melisa Melisa Mirza Farazillah Mu'amar Abdan Muhammad Abrar Muhammad Fauzan Isma Muhammad Faziel Muhammad Imam Al-ikhlas Arisfa Muhammad Reza Purnama Mu’amar Abdan Nadrah Fuadi Nanda Putri Ranggayoni Nanda Safraini Noviana Noviana Nur Asma Nur Fadli Nurfadillah Nurfadillah Nurfadillah Nurfadillah Nurhayati Nurhayati Nurliana Nurullah Fatwana Raifannur Raifannur Ridha Saputri Rizkan Fahmi Rizkan Fahmi Rizki Danang Ramadhan Rizki Ramadhan Romy Darliansyah Rosmaiti, Rosmaiti Rudy Agung Nugroho Sari Afriani Sayyid A. El-Rahimi Sayyid Afdhal El Rahimi Sayyid Afdhal El-Rahimi Siska Melissa Siska Mellisa Sri Rahayu Suri Purnama Febri Syahrinaldi Akhyar Taufiq Hidayat Ulfa Ulyana Zainal A. Muchlisin Zainal A. Muchlisin Zainal Abidin Muchlisin ZAINAL ABIDIN MUCHLISIN Zulida Susanti Zulida Susanti