Penyemprotan pestisida yang tidak memenuhi aturan atau tidak dikelola dengan baik dan diperparah dengan ketidakpedulian petani bawang merah tentang bahaya pestisida, menyebabkan resiko paparan pestisida, jika penyemprotan tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk adalah Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan alat pelindung diri (APD) masker, sarung tangan, penutup kepala, baju kerja, dan sepatu boot dengan kejadian keracunan pada petani penyemprot hama di Desa Tampo, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian yang di gunakann adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dan sampel 120 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Cluster Sampling yang diperoleh melalui lembar kuesioner. Hasil penelitian di Desa Tampo Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang menunjukan distribusi responden berdasarkan penggunaan masker dengan menggunakan uji Pearson Korelasi diperoleh nilai P= 0,001 (p<0,05), penggunaan sarung tangan dengan menggunakan uji Pearson Korelasi diperoleh nilai P= 0,130 (p>0,05), penggunaan penutup kepala dengan menggunakan uji Pearson Korelasi diperoleh nilai P= 0,010 (p<0,05), penggunaan baju kerja dengan menggunakan uji Pearson Korelasi diperoleh nilai P= 0,003 (p<0,05), dan penggunaan sepatu boot dengan menggunakan uji Pearson Korelasi diperoleh nilai P= 0,001 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara alat peindung diri, masker, penutup kepala, baju kerja dan sepatu boot dengan kejadian keracunan, dan tidak ada hubungan sarung tangan dengan kejadian keracunan di Desa Tampo Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.Kata Kunci: Alat Pelindung Diri (APD), Keracunan, Pestisida