Claim Missing Document
Check
Articles

Aktifitas Selulolitik dan Patogenisitas Bacillus cereus_TSS4 dari Serasah Daun Mangrove Yustiana Dewi; Robin Robin; Eva Prasetiyono; Ardiansyah Kurniawan
Depik Vol 9, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.1.12748

Abstract

Abstract. Leaf litter of mangrove has the potential for cellulolytic bacteria that are beneficial in aquaculture feed. Tin mining in Bangka Island impact for mangrove and allows for new strains of cellulolytic bacteria. Identification and safety evaluations are needed to knows the applied to aquaculture. This study aims to obtain and evaluate the potential impact on the aquaculture of cellulolytic bacteria from the Tukak Sadai mangrove, South Bangka.  The effects were shown on the survival and clinical symptoms of fish through pathogenicity testing of the selected bacteria. This research was done from March 2017 until March 2018. Leaf litter was a sample taken from mangroves and isolated using 1% Carboxymethyl Cellulosa (CMC) media. Qualitative test of cellulase enzyme activity uses congo red and bacterial identification to use biochemical characterization with Microbact TM. There were six cellulolytic bacterial isolates from the mangrove leaves of Tukak Sadai, South Bangka. TSS4 isolates had the highest cellulolytic index of 26.4 mm compared to other strains. Biochemical characterization of TSS4 isolates show similarities with Bacillus cereus. Pathogenicity test on Bacillus cereus_TSS4 isolates show that it was not pathogenic with normal fish conditions until the end of maintenance, fish survival reached 100%, and no damage to internal organs occurred.Keywords: Bacillus cereus,  mangrove leaf litter, pathogenicity, cellulolytic bacteriaAbstrak. Serasah daun mangrove memiliki potensi bakteri selulolitik yang bermanfaat pada pakan dalam akuakultur. Penambangan timah di Pulau Bangka berdampak pada hutan bakau dan memungkinkan strain bakteri selulolitik baru. Identifikasi dan evaluasi keamanan diperlukan untuk mengetahui penerapan pada budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dan mengevaluasi dampak potensial pada akuakultur dari bakteri selulolitik hutan bakau Tukak Sadai, Bangka Selatan. Dampaknya   ditunjukkan  pada   kelangsungan   hidup   dan   gejala   klinis  ikan  melalui   pengujian patogenisitas dari bakteri yang dipilih. Penelitian ini dilakukan mulai Maret 2017 hingga Maret 2018. Serasah daun merupakan sampel yang diambil dari mangrove dan diisolasi menggunakan media Carboxymethyl Cellulosa (CMC) 1%. Uji kualitatif aktivitas enzim selulase menggunakan congo red dan identifikasi bakteri untuk menggunakan karakterisasi biokimia dengan MicrobactTM. Ada enam isolat bakteri selulolitik dari daun mangrove Tukak Sadai, Bangka Selatan. Isolat TSS4 memiliki indeks selulolitik tertinggi 26,4 mm dibandingkan dengan jenis lainnya. Karakterisasi biokimia isolat TSS4 menunjukkan kesamaan dengan Bacillus cereus. Uji patogenisitas pada isolat Bacillus cereus_TSS4 menunjukkan bahwa tidak patogen dengan kondisi ikan normal sampai akhir pemeliharaan, kelangsungan hidup ikan mencapai 100%, dan tidak terjadi kerusakan pada organ internal.Kata kunci: Bacillus cereus, serasah daun mangrove, patogenisitas, bakteri selulolitik
APLIKASI KOLAM BUNDAR DAN BIOFLOK PADA PEMBESARAN IKAN LELE DI KELOMPOK REMAJA MASJID PARITPADANG, SUNGAILIAT, BANGKA Ardiansyah Kurniawan; Euis Asriani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpu.v3i2.156

Abstract

Permasalahan umum pada budidaya ikan lele yang juga terjadi pada kelompok pembudidaya ikan di Sungailiat, kabupaten Bangka adalah penekanan biaya produksi dan peningkatan produktifitas. Penekanan biaya produksi dapat meningkatkan pendapatan atau keuntungan dimana harga ikan lele telah terstandart oleh pasar dan memiliki fluktuasi yang rendah sehingga potensi peningkatan pendapatan pada pengelolaan biaya produksi. Penekanan jumlah kematian, pencegahan penyakit, dan percepatan pertumbuhan dapat memberikan pendapatan yang lebih baik bagi pengusaha budidaya ikan. Remaja masjid di Parit Padang, Bangka telahmerintis usaha bersama dalam pembesaran ikan Lele dan bekerjasama sebagai mitra dalam penerapan teknologi kolam bundar dan bioflok. Teknologi kolam bundar dan pemanfaatan bakteri probiotik dalam teknologi bioflok memiliki potensi membantu penyelesaian masalah dengan produktifitas yang tinggi. Kolam bundar dan bioflok meningkatkan kepadatan tebar, menyediakan pakan alami berupa flok, membantu pencernakan ikan dan mempertahankan kualitas air dengan perombakan unsur organik dalam kolam yang berpotensi meningkatkan kadar amonia dalam media budidaya. Penerapan teknologi dilaksanakan secara bersama antara tim UniversitasBangka Belitung dengan kelompok pembudidaya ikan mitra dengan metode demplot melalui tahap penyamaan visi dan teknis program, pembuatan kolam, persiapan bioflok, penebaran benih, pemeliharaan ikan dan monitoring serta evaluasi. Aplikasi teknologi kolam bundar dan bioflok terlaksana dengan kerjasama yang baik dan memberikan pengalaman berbeda dengan teknologi yang telah digunakan sebelumnya dalam pembesaran ikan lele. Penerapan teknologi bioflok meminimalkan pergantian air, proses grading dan dapat diaplikasikan dengan mudah karena tidak membutuhkan lahan yang luas untuk kepadatan yang tinggi.
Identification of Osteochilus spilurus (Cyprinidae: Labeoninae) from North Lampung using meristic and cytochrome b gene Ardiansyah Kurniawan; Dasa Yuli Pramono; Artin Indrayati; Ira Triswiyana
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 9: No. 3 (December, 2022)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v9i3.7009

Abstract

Osteochilus spilurus is one of native fish in Indonesia. This species from North Lampung has variations in body shape with populations in Bangka and Belitung. Morphological plasticity and genetic variation are potential causes of these differences. To confirm this, it is necessary to identify molecular using the mitochondrial cytochrome b (cyt b) gene. Fish samples from North Lampung had morphological characters matched to the description of O. spilurus. This research specimen was registered at the Bogor Zoological Museum as a supplementary note from Lampung. The phylogenetic construction shows a closer relationship between fish samples from North Lampung and O. spilurus from Bangka-Belitung, but there is a wide genetic distance between them. Genetic variation between islands that occur is predicted due to differences in ancient river flows in the past and the geographical isolation of the oceans for thousands of years.Keywords: Cytochrome b; Lampung; Osteochilus spilurus; Genetic Variation
Identification of Phytoplankton at Ephemeral Pond with Acidic pH in Bangka Regency Andri Kurniawan; Ardiansyah Kurniawan; Robin Robin
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 16, No 2 (2023): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v16i2.28608

Abstract

 AbstractEphemeral waters, the temporary aquatic environment become an interesting habitat to explore extremophile organism, include phytoplankton. Furthermore, the waters have an acidic condition or low pH that impact to metabolisms, community structure, and diversity of phytoplankton. This study was conducted on June until August 2022 in Bangka Regency, Bangka Belitung Archipelago Province, Indonesia. We analyzed the phytoplankton presence at acidic ephemeral waters to indicated their potential as primary producer in food web, bioindicator, and ecological succession agent. This study was conducted by exploration method of phytoplankton diversity. The research observed and found five class and twelve genera that consist of class Chlorophyceae (genera Enteromorpha, Ankistrodesmus, Prasiola, Pleurococcus, and Coleochaete), class Rhodophyceae (genera Lemanea), class Diatoms (genera Diatoma, Synedra, and Navicula), class Xanthophyceae (genera Ophiocytium), and class Cyanobacteria (genera Oscillatoria and Anabaena). The class Chlorophyceae, genera Enteromorpha were the highest community at the both of acidic waters and they could survive at pH 3.52 + 0.5 to 3.71 + 0.8.AbstrakPerairan ephemeral, lingkungan perairan musiman menjadi suatu habitat yang menarik untuk mengeksplorasi organisme ekstremofil, termasuk fitoplankton. Lebih jauh lagi, perairan tersebut memiliki kondisi asam atau pH rendah yang berdampak pada metabolisme, struktur komunitas, dan diversitas fitoplankton. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni hingga Agustus 2022 di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. Kami menganalisis keberadaan fitoplankton di perairan ephemeral asam untuk mengindikasikan potensi fitoplankton sebagai produsen utama, bioindikator dan agen suksesi lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksplorasi diversitas fitoplankton. Penelitian ini mengobservasi dan menemukan lima kelas dan dua belas genus yang terdiri atas kelas Chlorophyceae (genus Enteromorpha, Ankistrodesmus, Prasiola, Pleurococcus, dan Coleochaete), kelas Rhodophyceae (genus Lemanea), kelas Diatoms (genus Diatoma, Synedra, dan Navicula), kelas Xanthophyceae (genus Ophiocytium), dan kelas Cyanobacteria (genus Oscillatoria dan Anabaena). Kelas Chlorophyceae, genus Enteromorpha adalah komunitas tertinggi pada kedua perairan asam dan mampu bertahan pada pH 3.52 + 0.5 to 3.71 + 0.8.
Model Budidaya Kepiting Soka Skala Rumah Tangga Sistem Apartemen Sebagai Sarana Edukasi Masyarakat Pulau Bangka Ardiansyah Kurniawan; Muhammad Haikal; Nur Rahmadina; Sonia Berliani
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang Jl. Rangga Sentap, Dalong Sukaharja, Ketapang 78813. Telp. (0534) 3030686 Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58466/jurnalpengabdianmasyarakatdaninovasi.v2i1.1199

Abstract

Mangrove crab is one of the important and potential economic commodities on Bangka Island. One of the products is soka crab. Opportunities and prospects for soft crab cultivation have led to the emergence of aquaculture ponds. Cultivation of this horizontal system requires high costs and is less applicable for household scale. Bangka Belitung University students build a fish farming business unit with a vertical apartment system. The apartment uses plastic boxes arranged vertically equipped with water re-circulation. The duration of crabs reached molting at 27 -30 days rearing with 100% survival. In addition to being a student entrepreneurship lesson, this business unit is an educational model for the people of Bangka Island. The local government also sent envoys to study the production of this soft crab. This business provides opportunities for new entrepreneurs from the academic community on campus, becomes the choice of the local government to move the regional economy, as well as an option for the people of Bangka who are trying to escape from dependence on tin mining
PROXIMATE ANALYSIS OF “KERAPING MALITA” FISH AMPIANG WHICH IS SUBSTITUTED WITH CATFISH Augusta Pratama; Ardiansyah kurniawan; Liza Febrilia; Mar Tiana
Journal of Aquatropica Asia Vol 8 No 2 (2023): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v8i2.4581

Abstract

Ampiang ikan merupakan produk kerupuk khas Pulau Bangka. Umumnya ampiang diproduksi dengan bahan baku ikan laut, sementara terdapat Ikan Lele yang lebih stabil ketersediaan dan harganya. Produk ampiang “Keraping Malita” dengan substitusi Ikan Lele menggantikan ikan laut telah diproduksi dan mendapatkan respon positif dari konsumen. Namun masih banyak masyarakat yang sangsi dengan nutrisinya sehingga perlu dilakukan kajian terkait proksimatnya. Ampiang “Keraping Malita” memiliki nilai proksimat dengan protein sebesar 13,44%, lemak 49,22%, kadar air 3,16%, dan abu 3,30%. Protein, air dan serat telah memenuhi standar SNI 01-2713-1999. Kadar lemak terlalu tinggi akibat belum optimalnya penirisan setelah penggorengan. Kadar abu lebih tinggi karena terikutnya tulang ikan dalam proses pembuatan ampiang. Perlu perbaikan proses produksi terutama pada penggunaan peniris minyak mekanis. Kata Kunci: ampiang, protein, nutrisi, Ikan Lele
PELABELAN KEMASAN DENGAN METODE STEMPEL SABLON PADA USAHA KEMPLANG IKAN DI PULAU PANJANG Ardiansyah Kurniawan; Eva Lestari; Tiara P Anjani; Denny Syaputra; Zindi S Sari; Inas R Alam; Noviar Kandiaz; Uswatun Khasana; Zeli Zuyadi; Lia R Ayu; Andika Saputra
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 05 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Panjang, salah satu pulau di Kabupaten Bangka Selatan, memiliki produksi kemplang ikan memanfaatkan hasil tangkapan lautnya. Kemplang ikan merupakan produk kerupuk berbahan ikan yang popular di masyarakat Bangka Belitung. Hasil samping tangkapan nelayan dapat ditingkatkan nilai ekonominya melalui produksi kemplang. Kemplang asal Pulau Panjang kurang dikenal karena tidak adanya label saat pemasaran. Akses dan jarak menuju pulau menjadi kendala jika label menggunakan jasa percetakan. Sablon stempel menjadi solusi pelabelan yang menarik, murah dan mudah diterapkan. Universitas Bangka Belitung melaksanakan pengabdian terkait pelabelan sistem sablon stempel kepada produsen kemplang ikan di Pulau Panjang pada 19 -22 Juni 2023. Pelabelan sistem ini pada kemasan kemplang dapat diterima oleh pelaku usaha. Label akan menjadi media komunikasi antara produsen dengan konsumen sehingga produk Pulau Panjang lebih dikenal oleh masyarakat.
PENGUATAN KARAKTER CINTA ALAM MELALUI PENANAMAN MANGROVE DI PULAU PANJANG, KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Dona Lista; Eva Lestari; Olivia Khanati; Lindiatika; Heru Anggara; Septiyahadi Saputra; Virlian Arya Damanta; Andika Saputra; Tiara Puspa Anjani; Ardiansyah Kurniawan
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 1 No. 03 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Indonesia melakukan perluasan kawasan mangrove melalui penanaman pohon bakau. Namun penanaman mangrove perlu diikuti dengan adanya sikap masyarakat terhadap kelestarian mangrove untuk mencapai keberhasilan restorasinya. Mahasiswa Akuakultur yang tergabung dalam Himakuatik mempersembahkan pengabdian tentang penguatan cinta alam kepada generasi muda Pulau Panjang untuk menjaga kelestarian mangrove. Kegiatan pengabdian dilaksanakan selama 4 hari yaitu 19 – 22 Juni 2023 di Dusun Pulau Panjang, Desa Penutuk, Kecamatan Lepar, Kabupaten Bangka Selatan. Pengabdian ini ditargetkan kepada generasi muda usia sekolah dasar dengan kegiatan berupa kisah-kisah tentang cinta alam dan bersama-sama menanam mangrove.
PENGABDIAN MASYARAKAT MENGENAI PENGGUNAAN BAHAN HERBAL DALAM UPAYA MENGURANGI PEMAKAIAN BAHAN KIMIA BAGI IKAN BUDIDAYA DI DESA RIDING PANJANG, MERAWANG, BANGKA Silvia Maryuni Damayanti; Ester Paulina Kristin; Muhammad Fakhry; Ardiansyah Kurniawan
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 1 No. 03 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan bahan kimia dalam budidaya ikan semakin mengkhawatirkan. Kemudahan dan harga produk kimia yang murah serta kemampuan mencegah / mengobati penyakit ikan yang tinggi menjadi alasan pembudidaya memilih penggunaan bahan kimia. Untuk itu perlu disosialisasikan penggunaan bahan herbal sebagai pengganti bahan kimia yang membahayakan. Pengabdian masyarakat mengenai penggunaan bahan herbal dalam upaya mengurangi pemakaian bahan kimia bagi ikan budidaya dilakukan di Desa Riding Panjang, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Metode pengabdian meliputi identifikasi masalah, sosialisasi, dan evaluasi. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa para petani ikan di Desa Riding Panjang telah memahami bahaya bahan kimia dan bersedia menggantinya dengan penggunaan bahan herbal yang aman dan efektif. Penggunaan bahan alami diharapkan dapat meningkatkan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia.
SOSIALISASI PEMANFAATAN HERBAL DALAM MENANGGULANGI PENYAKIT PADA BUDIDAYA IKAN NILA DI TILAPIA FISH FARM, RIDING PANJANG Anggi; Tania Anjelita Pasaribu; Naomi Hutabarat; Ardiansyah Kurniawan
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 05 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tilapia Fish Farm di Riding Panjang, Bangka dibudidayakan Ikan Nila dan Ikan Lele. Kendala yang sering dialami pembudidaya adalah jamur dan penyakit yang menyerang benih Ikan Nila. Proses penanganannya masih menggunakan antibiotik sintetis untuk penangulangan penyakit. Alternatif yang tepat adalah menggunakan herbal sebagai upaya pencegahan dan pengobatan jamur dan penyakit ikan. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan edukasi dan pengetahuan mengenai manfaat herbal dalam penanganan jamur dan penyakit ikan. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan diskusi bersama pembudidaya. Hasil penyuluhan menunjukan 80% pembudidaya memahami edukasi yang disampaikan hal ini tampak dari respon pembudidaya yang antusias dalam bertanya. Kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan pembudidaya sangat tertarik pada pemanfatan herbal dalam menanggulangi jamur dan penyakit pada ikan nila.
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Abu Bakar Sambah Abu Bakar Sambah Achmad Basorudin Agus Budi Santoso Ahmad Aji A Kurniawan Ahmad Aji A Kurniawan Ahmad F. Syarif Ahmad Fahrul Syarif Aldin Maulana Alya M Safitri Alya Maisan Safitri Andi Kurniawan Andi Kurniawan Andi Kurniawan Andika Kurniawan Andika Saputra Andika Saputra Andika Saputra ANDRI KURNIAWAN Anggi Annisa Hasna Muharomah Aprilia Aprilia Aprillysa M. Putri Artin Indrayati Asep A. Prihanto Asep Awaludin Prihanto Augusta Pratama ayu oktari Ayu Permatasari Ayu Permatasari Ayu Safitri Bebbi Lestari Cici Priya Manik Dara Novera Jumita Dasa Yuli Pramono Dasa Yuli Pramono Denny Saputra Denny Syaputra Denny Syaputra Destra Ramadhanu Dewa Gede Raka Wiadnya, Dewa Gede DONA LISTA Dona Lista DWI FEBRIANTI Dwi Febrianti Dwi Febrianti Dzaki Ramadhan Edian Taufansyah Eka NURCAHYONO Eka Nurcahyono Eko Pratama Emia Pepayocha Endang Bidayani Erlan Widinata Ester Paulina Kristin Euis Asriani Euis Asriani Euis Asriani Euis Asriani Euis Asriani EVA LESTARI Eva Lestari Eva Lestari Eva Lestari Eva Prasetiyono Febi KURNIAWATI Febi Kurniawati Fenny Widyanthi Gunawan Hariati, Anik Martinah Hernandez Kendrick Vautrin Heru Anggara Heru Anggara Heru Anggara Inas R Alam Inas Razzaqu Alam Ipung Hidayat Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Jeny Setiawan Jeny Setiawan Jojo Subagja Juandi Juandi Kartika Kartika KHADIJAH KHADIJAH Khoirul Muslih Khoirul Muslih Kiki Arizona Kiki Arizona Laras Maharani Lia R Ayu Lindiatika LINDIATIKA LINDIATIKA Liza Febrilia Liza Febrilia Liza Janatul Khulud M.A. Hari Fitriyanto Mahrus Ali Mar Tiana Martiana Merin S Muhamad Ichsan Muhammad Fakhry Muhammad Fiky Muhammad Haikal Muhammad Haikal Muhammad I. Nurfaizi Muhammad Tang Mustobi Prananda Mustobi Prananda Naomi Hutabarat Neri Rizkika Neri Rizkika Neri Rizkika Noviar Kandiaz Noviar Kandiaz Nugroho, Teguh Willy Nuning Mahmudah Noor Nur Rahmadina Nur Rahmadina OLIVIA KHANATI Olivia Khanati Olivia KHANATI Olivia Khanati Prastowo Yusuf Alrozi Putri Anggita Putri Arinda Putri Putri Putri Rohanti Zulfa Reza Riko Rina Apriyani Rina Apriyanti Rina APRIYANTI Rina Apriyanti Robin Robin Robin Robin Sandika Wahyudi Sandika Wahyudi Sartili Sartili Selvi Csintia Septiyahadi Saputra Silvia Maryuni Damayanti Siti P N I K Almagribi Siti Puan NIK Almaghribi Soleha Soleha Sonia Berliani Sonia Berliani Subriyono Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspitasari Tania Anjelita Pasaribu Tanisya Apindri Tiara P Anjani Tiara Puspa Anjani TIARA PUSPA ANJANI Tiara Puspa Anjani Tiara Puspa Anjani Tiara Puspa Anjani Tio Arezki Tio Arezki Triswiyana, Ira Ufi Ayu Wulandari Ulfa Dwinda Icas Uswatun Khasana Vega Lestari Virlian Arya Damanta Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yussa Putri yussa yussa Yustiana Dewi Zeli Zuyadi Zeli Zuyadi Zindi S Sari Zindi Sapeti Sari