Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS VARIASI GENETIK IKAN DI KOLONG PASCATAMBANG TIMAH DENGAN METODE ELEKTROFORESIS ANDRI KURNIAWAN; ARDIANSYAH KURNIAWAN
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 6 No 2 (2012): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.2 KB)

Abstract

Penambangan timah yang dilakukan di Bangka dalam waktu yang sangat lama mengakibatkan terjadinya perubahan ekologi perairan. Perubahan ekologi perairan berdampak terjadinya perubahan lingkungan secara tidak langsung akan mengakibatkan perubahan genotip dan fenotip organisme perairan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ikan yang dominan ditemukan di kolong pascatambang timah pada umur kolong 0, 5, 10, 15, dan 20 tahun. Ikan yang dominan ditemukan akan diamati fenotipnya dan kemudian dianalisis variasi genetik yang terjadi melalui analisis elektroforesis. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perubahan warna pada ikan sepat rawa yang dominan ditemukan. Warna ikan sepat rawa mengalami perubahan dari hitam gelap menuju hitam agak putih atau cerah. Selain itu terjadi variasi protein dari hasil analisis elektroforesis yang menunjukkan bahwa umur kolong mempengaruhi ekspresi protein dari ikan tersebut
STUDI POTENSI TERIPANG DI PERAIRAN BANGKA SEBAGAI SUMBER STEROID UNTUK SEX REVERSAL IKAN NILA ARDIANSYAH KURNIAWAN
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 6 No 1 (2012): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.352 KB)

Abstract

Sea Cucumber is one of the potential of fisheries and marine Bangka Belitung. During this time, sea cucumbers used as food or processed products. In fact, sea cucumbers are known to contain active ingredients that can be used steroids for a variety of purposes. This study was conducted to determine the potential of the existing sea cucumbers in the waters of Bangka and analyze potential bioactive compounds terkadung steroids for tilapia sex reversal. Based on the results of research conducted in Cape Mount acquired a dominant species of sea cucumbers are coral sea cucumber (Holothuria nobilis), sea cucumber sap (leucospilota H.), sea cucumbers and red chest (H. edulis). After testing the qualitative potential steroid test Lieberman Burchard color visualization obtained positive results for the three types of steroids are the sea cucumbers
KAJIAN AKTIVITAS SENYAWA ANTIBAKTERI Actinobacillus sp DARI LARVA IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypopthalmus) TERHADAP BAKTERI Aeromonas hydrophilla Ardiansyah Kurniawan
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 8 No 1 (2014): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.976 KB)

Abstract

Kajian aktifitas senyawa antibakteri Actinobacillus sp dari larva ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus) terhadap bakteri Aeromonas hydrophilla dilakukan dengan mengisolasi bakteri dari larva ikan patin siam, identifikasi bakteri, pengujian daya hambat terhadap pertumbuhan Aeromonas hydrophilla dan analisa senyawa antibakteri pada metabolit Actinobacillus sp. Hasil uji penghambatan pertumbuhan menunjukan bahwa dari 6 isolat bakteri yang diidentifikasi, Actinobacillus sp memiliki kemampuan penghambatan yang lebih besar dibandingkan isolat bakteri lainnya. Berdasarkan waktu pertumbuhan bakteri Actinobacillus sp, daya hambat terbesar diperoleh pada fase kematian (jam ke-24). Senyawa antibakteri yang terdapat pada metabolit Actinobacillus sp berdasarkan hasil analisa GCMS adalah Hexanedioic acid bis (2-ethylhexyl) ester dengan area 24,75%
Ikan Kepait Dari Selatan Pulau Bangka Sebagai Kandidat Spesies Baru Berdasarkan Meristik Dan Gen Sitokrom b Ardiansyah Kurniawan; Ahmad Fahrul Syarif
Jurnal Media Akuatika Vol 7, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jma.v7i2.24929

Abstract

AbstrakIkan Kepait merupakan salah satu ikhtiofauna yang ditemukan keberadaannya di Pulau Bangka. Ikan lokal yang juga ditemukan di selatan Pulau Bangka ini memerlukan diidentifikasi secara morfologi dan molekuler untuk memastikan taksonominya. Eksplorasi sampel ikan dilakukan di Desa Bencah, Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan. Pengamatan karakter morfologi meliputi ciri fisik dan meristik, sementara identifikasi molekuler menggunakan gen sitokrom b. Morfologi ikan menunjukkan kemiripan dengan Osteochilus spilurus pada terdapatnya bulatan besar pada pangkal ekor, linealateralis pada 29 -31 sisik, predorsal scale pada sisik ke 8-9, formula sirip dorsal D iii.12-13 dan sirip anal A.6. Namun terdapat perbedaan pada membran sirip berwarna kemerahan dan jumlah sisik linealateralis. Karakterisasi DNA gen sitokrom b menghasilkan nukleotida dengan panjang  1136 bp menunjukkan perbedaan cabang dengan Osteochilus spilurus dari  pulau yang sama pada konstruksi pohon filogenetik dengan jarak genetik lebih dari 20%. Kondisi ini memungkinkan sampel ikan dari selatan Pulau Bangka ini menjadi kandidat spesies baru dalam genus Osteochilus.Kata kunci : Osteochilus spilurus, spesies baru, Bangka Selatan, Sitokrom b.
Kapasitas Hidrolisis Bakteri Pendegradasi Selulosa Dari Ekosistem Mangrove Ardiansyah Kurniawan; Suci Puspita Sari; Euis Asriani; Andi Kurniawan; Abu Bakar Sambah; Ira Triswiyana; Asep A. Prihanto
Journal of Tropical Marine Science Vol 2 No 2 (2019): Journal of Tropical Marine Science
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.855 KB) | DOI: 10.33019/jour.trop.mar.sci.v2i2.1409

Abstract

Muntok is an area in the west side of Bangka island which has the potential for offshore fishing, mining, and smelting of tin. Tin mining and smelting can affect cellulolytic bacteria as one of the integration in mangroves. Cellulolytic bacteria can increase the availability of degraded carbohydrates for other organisms. Sampling was done from 3 location of mangrove, namely Tembelok Mangrove, Peltim Mangrove, and Sukal Mangrove. Screening and qualitative identification of cellulolytic bacteria is derived from sediment, weathered wood and leaf litter in the Muntok mangrove. 54 bacterial isolates were identified in screening with CMC 1% enriched media. 24 (44.5%) of them had high HC values in the Lugol indicator, and 21 (39%) isolates in the congo-red indicator. Tembelok mangroves had the highest HC values in the sediment samples, while Peltim mangrove on leaf litter and Sukal mangrove on weathered wood. HC values of isolates of cellulolytic bacteria balanced with fungi, which are more popularly utilized for cellulose degradation. Cellulolytic bacteria potential to increase the digestive value of agricultural waste to substitute fish feed ingredients.
Keragaman Genetik Hiu Barong (Rhina ancylostoma) dan Potensi Kepunahannya di Indonesia : Review berdasarkan gen COI ardiansyah kurniawan; Ira Triswiyana
Jurnal Biogenerasi Vol. 6 No. 2 (2021): Volume 6 nomor 2 tahun 2021
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v6i2.1299

Abstract

Rhina ancylostoma (Bowmouth Guitarfish) yang dikenal dengan nama lokal Hiu Barong, Pari Barong, dan Pari Kupu-Kupu di Indonesia ini dinilau sebagai spesies yang terancam punah pada IUCN dan dilindungi pada appendiks II CITES. Ikan ini memiliki sebaran yang luas dari Afrika hingga Australia, termasuk Indonesia. Hubungan antar populasi spesies ini yang terpisah pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP) berbeda berpotensi memunculkan variasi genetik. Kajian ini melakukan analisa kekerabatan genetik berdasarkan sekuen gen COI. Sekuen R. ancylostoma dari Pulau Bangka, Jawa, Bali, dan pembanding dari India dan Papua New Guinea diperoleh dari data sekunder pada publikasi, NCBI, dan BOLDSystem. R. ancylostoma dari Indonesia memiliki keragaman haplotipe rendah pada satu haplotipe yang sama dan memiliki jarak genetik 1,24% dengan India dan 0,16% dengan Papua New Guinea. Kesamaan haplotipe dimungkinkan akibat daya migrasi ikan yang luas sehingga terjadi aliran gen antar populasi di wilayah perairan yang berbeda. Keragaman genetik R. ancylostoma yang rendah berpotensi untuk kepunahan ikan, sehingga perlu diatur perlindungannya di Indonesia sebagaimana penilaian CITES dan IUCN.
DOSIS DAN LAMA PERENDAMAN MINYAK CENGKEH (Eugenia aromatica) TERHADAP DURASI INDUKSI DAN SEDATASI PADA ANESTESI IKAN CEMPEDIK (Osteochilus spilurus) Ardiansyah Kurniawan; Tio Arezki; Suci Puspita Sari
Marlin : Marine and Fisheries Science Technology Journal Vol 2, No 2 (2021): (Agustus, 2021)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V2.I2.2021.89-97

Abstract

Percepatan Pulau Belitung sebagai tujuan wisata geologi menempatkan produk berbasis ikan Cempedik (Osteochilus spilurus) sebagai salah satu geo-produknya. Hal ini berpotensi memicu adanya distribusi ikan dari pulau lain ke Belitung Timur. Salah satu kelemahan ikan Cempedik adalah lebih cepat mengalami pembusukan pada bagian perut. Transportasi dalam kondisi hidup menjadi salah satu pilihan mendistribusikan ikan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui durasi hingga pingsan (induksi) dan pulih sadar (sedatasi) Ikan Cempedik dengan memanfaatkan minyak Cengkeh sebagai anestesi dalam transportasi hidup. Minyak Cengkeh murni digunakan sebagai anestesi ikan pada perlakuan dosis dan lama perendaman berbeda dengan tiga kali ulangan. Dosis yang digunakan adalah 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, dan 0.5 ml/10L, sementara lama perendaman pada 2.5, 4, 6.5, dan 8 jam. Data dianalisis dengan sidik ragam dan uji Tukey. Perlakuan dosis memberikan dampak berbeda nyata (P>0,05) pada durasi induksi, namun tidak pada durasi sedatasi. Durasi induksi tercepat yaitu 2.32±0.75 menit dihasilkan pelakuan dosis 0,4 ml/10L yang menghasilkan durasi sedatasi selama 4.17±1.20 menit. Tidak terdapat perbedaan nyata durasi sedatasi ikan pada perlakuan lama perendaman yang berbeda.
FORTIFIKASI EKSTRAK LIMBAH KULIT BUAH MELINJO (Gnetum gnemon) PADA PAKAN TERHADAP WARNA IKAN MAS KOKI (Carassius auratus) Ardiansyah Kurniawan; Achmad Basorudin; Eva Prasetiyono
Jurnal Perikanan Pantura (JPP) Vol 5 No 1 (2022): MARET 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jpp.v5i1.3804

Abstract

Color is one of the parameters in determining the value of ornamental fish. Goldfish (Carassius auratus) as one of the popular ornamental fish in Indonesia also requires the best color for its quality. One of the factors that affect the brightness of fish color is pigment-forming materials that can be obtained from feed. Melinjo fruit peel (Gnetum gnemon), which is often a waste, has the potential to be an ingredient to maintain the brightness of fish color with its carotenoid content. Research on the fortification of Melinjo fruit peel extract on goldfish feed used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments, namely (A) untreated feed, (B) feed with the addition of 3.5 ml/100 g of feed extract, (C) 4 ml /100 g feed, and (D) 4.5 ml/100 g feed. The average increase in fish color RGB at the location under the dorsal fin with treatment for 40 days was (A) 5.13, (B) 6.4, (C) 11.1 and (D) 12.77. The four treatments showed significantly different results with the best results being 4 ml and 4.5 ml per 100 grams of feed. Melinjo fruit peel which is an organic waste can be used to increase the color brightness of ornamental fish through the addition of its extract in feed.
REVIEW PERBEDAAN PERSEPSI MASYARAKAT PULAU BELITUNG TERHADAP IKAN CEMPEDIK (Osteochilus spilurus) Ardiansyah Kurniawan; Ira Triswiyana
Jurnal Perikanan Pantura (JPP) Vol 4 No 2 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jpp.v4i2.3056

Abstract

Cempedik fish (Osteochilus spilurus) is a local fish of Belitung Island that has important economic value in East Belitung but not so in western Belitung. This difference is interesting to compare the perception of the people of West Belitung and East Belitung towards Cempedik Fish. The majority of people in both regions know and consume Cempedik fish. The difference occurs in the way consumers get to fish with the majority in East Belitung getting it from purchases, while most consumers in West Belitung get it from independent fishing. Cempedik consumption patterns are more influenced by the culture of the local community. Cempedik's fishing season in East Belitung is considered to be in the rainy season, while in West Belitung it is in the dry season. The ethno-technology of fishing in the two areas is also different from passive fishing gear in East Belitung and active gear in other areas. Exploitation in large numbers in East Belitung makes the community perceive a decrease in the size and number of Cempedik's catch from year to year so it needs to be domesticated.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PENDEGRADASI SELULOSA ASAL EKOSISTEM MANGROVE TUKAK SADAI, BANGKA SELATAN Ardiansyah Kurniawan; Dwi Febrianti; Suci Puspita Sari; Asep Awaludin Prihanto; Euis Asriani; Andi Kurniawan; Abu Bakar Sambah
Jurnal Perikanan Pantura (JPP) Vol 1 No 2 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.814 KB) | DOI: 10.30587/jpp.v1i2.461

Abstract

Perikanan dan Kelautan, Universitas Brawijaya3Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya.ABSTRACTAgricultural waste has problems on fiber and cellulose digestibility in its utilization foraquaculture. The ability of plant cellulose degrading bacteria to become a source ofenergy can increase the digestibility of feed by fish. The purpose of this study was toidentify the cellulolytic bacteria from the mangrove ecosystem, Tukak Sadai District,South Bangka Regency. This study was conducted in March until August 2017.Samples were taken from litter, mud and weathered wood and isolated usingCarboxymetyl Cellulosa (CMC) 1% media and found 22 bacterial isolates. Gramstaining results showed that 3 isolates (TSS 2, TSL 6 and TSK 4) were classified asgram positive and 19 other isolates were gram negative. Cellulolytic test results showed6 isolates had the ability to degrade cellulase, namely 3 isolates from mangrove mudsamples (TSS 1, TSL 7, TSL 1), 2 isolates from leaf litter (TSS 4, TSL 2) and 1 isolatefrom weathered wood (TSK 5) . Sequencing of 16S rRNA gene DNA showed proximityto Pseudomonas aeruginosa in TSL 7 and TSS isolates 4
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Abu Bakar Sambah Abu Bakar Sambah Achmad Basorudin Agus Budi Santoso Ahmad Aji A Kurniawan Ahmad Aji A Kurniawan Ahmad F. Syarif Ahmad Fahrul Syarif Aldin Maulana Alya M Safitri Alya Maisan Safitri Andi Kurniawan Andi Kurniawan Andika Kurniawan Andika Saputra Andika Saputra Andika Saputra ANDRI KURNIAWAN Anggi anggi anggi Annisa Hasna Muharomah Aprilia Aprilia Aprillysa M. Putri Artin Indrayati Asep A. Prihanto Asep Awaludin Prihanto Augusta Pratama ayu oktari Ayu Permatasari Ayu Permatasari Ayu Safitri Bebbi Lestari Cici Priya Manik Dara Novera Jumita Dasa Yuli Pramono Dasa Yuli Pramono Denny Saputra Denny Syaputra Denny Syaputra Destra Ramadhanu Dewa Gede Raka Wiadnya, Dewa Gede DONA LISTA Dona Lista DWI FEBRIANTI Dwi Febrianti Dwi Febrianti Dzaki Ramadhan Edian Taufansyah Eka Nurcahyono Eka NURCAHYONO Eko Pratama Emia Pepayocha Endang Bidayani Erlan Widinata Ester Paulina Kristin Euis Asriani Euis Asriani Euis Asriani Euis Asriani Euis Asriani EVA LESTARI Eva Lestari Eva Lestari Eva Lestari Eva Prasetiyono Febi KURNIAWATI Febi Kurniawati Fenny Widyanthi Gunawan Hariati, Anik Martinah Hernandez Kendrick Vautrin Heru Anggara Heru Anggara Heru Anggara Inas R Alam Inas Razzaqu Alam Ipung Hidayat Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Ira Triswiyana Jeny Setiawan Jeny Setiawan Jojo Subagja Juandi Juandi Kartika Kartika KHADIJAH KHADIJAH Khoirul Muslih Khoirul Muslih Kiki Arizona Kiki Arizona Laras Maharani Lia R Ayu Lindiatika LINDIATIKA LINDIATIKA Liza Febrilia Liza Febrilia Liza Janatul Khulud M.A. Hari Fitriyanto Mahrus Ali Mar Tiana Martiana Merin S Muhamad Ichsan Muhammad Fakhry Muhammad Fiky Muhammad Haikal Muhammad Haikal Muhammad I. Nurfaizi Muhammad Tang Mustobi Prananda Mustobi Prananda Naomi Hutabarat Naomi Hutabarat Neri Rizkika Neri Rizkika Neri Rizkika Noviar Kandiaz Noviar Kandiaz Nugroho, Teguh Willy Nuning Mahmudah Noor Nur Rahmadina Nur Rahmadina Olivia Khanati OLIVIA KHANATI Olivia Khanati Olivia KHANATI Prastowo Yusuf Alrozi Putri Anggita Putri Arinda Putri Putri Putri Rohanti Zulfa Reza Riko Rina Apriyani Rina Apriyanti Rina APRIYANTI Rina Apriyanti Robin Robin Robin Robin Sandika Wahyudi Sandika Wahyudi Sartili Sartili Selvi Csintia Septiyahadi Saputra Silvia Maryuni Damayanti Siti P N I K Almagribi Siti Puan NIK Almaghribi Soleha Soleha Sonia Berliani Sonia Berliani Subriyono Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspita Sari Suci Puspitasari Tania Anjelita Pasaribu Tania Anjelita Pasaribu Tanisya Apindri Tiara P Anjani Tiara Puspa Anjani TIARA PUSPA ANJANI Tiara Puspa Anjani Tiara Puspa Anjani Tiara Puspa Anjani Tio Arezki Tio Arezki Triswiyana, Ira Ufi Ayu Wulandari Ulfa Dwinda Icas Uswatun Khasana Vega Lestari Virlian Arya Damanta Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yulian Fakhrurrozi Yussa Putri yussa yussa Yustiana Dewi Zeli Zuyadi Zeli Zuyadi Zindi S Sari Zindi Sapeti Sari