Claim Missing Document
Check
Articles

Analisa Pengaruh Modifikasi Sudut Skew Propeller B5-80 Terhadap Fatigue Life Pada Kapal Kriso Container 3600 TEUS Raldimaz Islahan; Ahmad Fauzan Zakki; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 3 (2020): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.405 KB)

Abstract

Baling-baling kapal merupakan alat penghasil gaya dorong yang berasal dari mesin utama penggerak kapal dan bergerak secara dinamik. Gerakan tersebut akan mengakibatkan adanya beban yang bersiklus sehingga menyebabkan keretakan dari fenomena kelelahan suatu material. Umur kelelahan sangat berhubungan dengan hal tersebut dan dapat didefinisikan secara mudah, yaitu beban yang dapat diterima oleh suatu material atau benda sebelum mengalami kerusakan. Penelitian ini menggunakan metode Finite element method (FEM) dengan modifikasi sudut skew dari baling-baling kapal. Sudut skew yang digunakan adalah 300, 320, dan 340. Hasil penelitian menunjukkan umur kelelahan  baling-baling kapal dalam asumsi waktu pelayaran 150 hari pada sudut skew 300 sebesar 17,65 tahun, sudut skew 320 sebesar 18,31 tahun dan sudut skew 340 18,30 tahun.
Analisa Pencapaian Produktivitas Reparasi Kapal Di PT. Janata Marina Indah Semarang Menggunakan Metode Objective Matrix Solihin Suwarsa; Imam Pujo Mulyatno; Ahmad Fauzan Zakki
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 2 (2019): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.061 KB)

Abstract

Dalam lingkungan bisnis perusahaan dituntut untuk menempuh langkah strategis agar dapat bersaing. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur capaian produktivitas parsial, delay dan  nilai indeks galangan JMI pada tahun 2017 menggunakan metode OMAX. Skor 10 untuk kegiatan replating dicapai pada bulan September dan Oktober dengan produktivitas sebesar 1183,26 kg/hari dan 970,60 kg/hari sedangkan skor 0 dicapai  pada bulan Juni dan Juli dengan produktivitas sebesar 323,38 kg/hari dan 92,77 kg/hari. Pada kegiatan shafting, skor 10 dicapai pada bulan Februari dan Oktober dengan produktivitas sebesar 0,35 unit shaft/hari dan 0,38 unit shaft/hari sedangkan skor 0 dicapai pada bulan Agustus sebesar 0,13 unit shaft/hari. Skor 10 untuk rata-rata delay durasi kapal naik dok dicapai pada bulan November dan Desember dengan delay sebesar -3% dan 5% sedangkan skor 0 pada bulan April, Mei, Agustus dan September dengan delay sebesar 79%, 78%, 95% dan 100%. Skor 10 untuk delay pada realisasi jadwal docking tertinggi dicapai pada bulan Maret dan November dengan delay sebesar 7% dan 5% sedangkan skor 0 dicapai pada bulan April, Juni dan Oktober dengan delay sebesar 88%, 73% dan 83%. Indeks perubahan performansi tertinggi dicapai pada bulan Januari sebesar 112% sedangkan indeks perubahan performansi terendah dicapai pada bulan April sebesar -83%. Produktivitas parsial galangan JMI pada tahun 2017 secara umum sudah cukup baik karena terdapat periode-periode kriteria yang melampaui skor 3 sebagai nilai rata-rata atau standar dari seluruh periode, akan tetapi pada beberapa periode pengukuran terdapat periode-periode kriteria yang pencapaiannya dibawah skor 3.
Studi Analisis Kekuatan Intermediate Shaft Z-Peller Pada Kapal KT. Bima 306 Akibat Variasi Geometri Richad Yunanto; Hartono Yudo; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 4 (2020): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

System Z-Peller merupakan salah satu sistem propulsi penggerak kapal. Z-Peller ini terpasang vertical yang dapat berputar 360 derajat dan terjadi perbedaan posisi antara mesin induk dengan z-peller  lalu dihubungkan dengan intermediate shaft yang memiliki sudut elevasi. Intermediate shaft ini  memiliki beberapa komponen diantaranya shaft, flange, baut, dan universal joint. Sudut elevasi terjadi karena terbentuknya penekukan pada komponen universal joint yaitu spider dengan  yoke spline. Dengan rangkaian seperti itu, memungkinkan terjadinya kegagalan mekanis akibat tegangan dari momen torsi yang dihasilkan mesin induk. Setelah melihat referensi, daerah kritis sering terjadi pada komponen poros dan universal joint. Maka dari itu, perlu adanya analisis kekuatan dengan tujuan penelitian mengetahui tegangan geser maksimal ,von mises dan safety factor dari variasi geometri pada komponen tersebut. Hasil penelitian ini mendapatkan pada model asli, maximum shear stress sebesar 36,85 Mpa komponen poros dan maximum von mises sebesar 329,5 Mpa komponen universal joint. Untuk model yang sudah variasi geometri dengan pengurangan atau penambahan sebesar 5 mm didapatkan maximum shear stress terletak pada komponen poros dan maximum von mises stress terletak pada komponen universal joint. Safety factor  pada tiap komponen yang telah memenuhi standarisasi kriteria yang berlaku. Kecuali komponen universal joint model tipe 1 dan 2 juga komponen baut model tipe 1 belum memenuhi standarisasi atau masih dibawah standar. Pengaruh variasi geometri yang dimana sesuai dengan teori. Tegangan dan luasan berbanding terbalik, jika luasan kecil maka tegangan semakin besar dan begitu juga sebaliknya. Hal ini telah dibuktikan berupa  tabel dan grafik dimana terjadi penurunan tegangan ketika variasi penambahan ukuran luasan.
ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI MODIFIKASI DOUBLE BOTTOM AKIBAT ALIH FUNGSI PADA KAPAL ACCOMODATION WORK BARGE (AWB) 5640 DWT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Yuli Prastyo; Imam Pujo Mulyatno; Hartono Yudo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.823 KB)

Abstract

Accomodation Work Barge (AWB) 5640 DWT merupakan jenis kapal tongkang kerja yang tidak memiliki sistem propulsi sendiri. Kapal ini digunakan sebagai tempat akomodasi bagi karyawan perusahaan migas dan industri kemaritiman. Untuk mendukung sistem tambat, owner kapal melakukan modifikasi fresh water tank menjadi ruang mooring winch. Akibat alih fungsi, double bottom mengalami perubahan pembebanan. Penelitian ini membandingkan double bottom sebelum dan sesudah dimodifikasi saat berada pada kondisi beban statis, sagging dan hogging. Adapun skenario pembebanan meliputi muatan penuh pada model sebelum dimodifikasi, beban mooring winch dan beban tarik pada model sesudah dimodifikasi. Hasil analisa dengan software berbasis metode elemen hingga berupa tegangan von mises dan konstruksi double bottom yang paling kritis pada beberapa kondisi pembebanan. Tegangan von mises terbesar terjadi ketika kondisi hogging pada model sebelum dimodifikasi sebesar 168 N/mm2 dan sebesar 183 N/mm2 ketika pembebanan full load + beban tarik saat kondisi hogging. komponen konstruksi paling kritis terjadi ketika kondisi hogging pada model sebelum dimodifikasi dan ketika pembebanan full load + beban tarik saat kondisi hogging.
PERANCANGAN BARGE PENGANGKUT KAYU LOG KAPASITAS 4000 M3, MENGACU STANDAR KINERJA PRODUKTIFITAS PT. PELABUHAN INDONESIA III, TANJUNG MAS SEMARANG Bela Saktila Sandy; Wilma Amiruddin; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 3 (2014): Agustus
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.823 KB)

Abstract

Atas dasar kebutuhan kayu yang semakin meningkat sehingga peghasil kayu dari luar Jawa harus memenuhi permintaan konsumen yang berada di Jawa khususnya Jawa tengah, persoalan timbul manakala  proses pengiriman bahan baku pengolahan kayu ke Pulau Jawa yang melalui Tanjung Mas melalui perjalanan yang cukup lama dan terkadang harus menghadapi gelombang yang tinggi di laut jawa. Hal ini mengharuskan sistem pemuatan kayu log mengunakan barge yang lebih maksimal guna menghemat waktu pengiriman serta tahan terhadap gelombang laut jawa self propeller barge adalah  solusi untuk kapal pengangkut kayu log yang dapat diandalkan  saat gelombang tinggi dancuaca buruk, dikarnakan kapal ini dapat dikendalikan karna sistem pengerak barge bukan di tarik tug boat dan SPB ini juga mempunyai dek yang luas sehingga mampu mengankut jumlah besar dalamsekali jalan.Kemudian ukuran utama yang didapatkan dianalisa kelayakan lambungnya dengan software pendukung perancangan kapal. Ukuran utama yang dihasilkan dari perhitungan adalah Loa: 76,85 m, B: 21,00 m, T: 3,70 m, H: 4,60 m. Self propeller barge ini menggunakan sebuah tenaga penggerak berupa Fixed Pitch Propeller dengan daya yang dihasilkan sebesar 900 HP. Pada tinjauan stabilitas, kapal dikondisikan dalam VII kondisi, dimana hasil menunjukkan nilai GZ terbesar yaitu pada kondisi II. Pada tinjauan olah gerak kapal pariwisata ini memiliki olah gerak yang baik , terjadi deck weaknes dengan nilai heaving maximal 0,285 m, nilai rolling maximal 4,13º dan ptching 0,84º
ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI TANK TOP AKIBAT PERPINDAHAN POSISI DARI GENERATOR SET PADA KAPAL ACCOMODATION WORK BARGE ( AWB ) 5640 DWT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Achmad Nurochman; Imam Pujo Mulyatno; Hartono Yudo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 4 (2015): OKTOBER
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.356 KB)

Abstract

Accomodation Work Barge atau disingkat AWB adalah kapal tongkang kerja yang tidak memiliki alat penggerak sendiri. Untuk memenuhi semua kebutuhan kelistrikan di dalam kapal menggunakan Generator Set sebagai sumber daya utamanya. Pada kapal AWB 5640 DWT telah dilakukan perubahan posisi atau tata letak dari Generator Set yang ada. Karena perpindahan posisi dari Generator Set ini, maka akan menimbulkan beban yang berbeda pada konstruksi Pondasi dan Tank Top kapal tersebut. Dalam kasus ini, maka diperlukan analisa kekuatan untuk menjamin bahwa pondasi dari Generator Set dan konstruksi Tank Top dibawahnya mencukupi persyaratan yang diijinkan. Penelitian ini menggunakan metode elemen hingga linear statis dengan jenis analisa structural. Hasil analisa berupa tegangan von Mises pada beberapa kondisi pembebanan, yaitu kondisi normal, kondisi sagging, dan kondisi hogging. Untuk membantu penulis dalam menganalisa kekuatan, penulis menggunakan alat bantu software berbasis metode elemen hingga dengan membuat dua model yaitu model konstruksi lama dan konstruksi baru pada program MSC Patran dan dianalisa pada program MSC Nastran. Tegangan von Misses terbesar yang tejadi pada konstruksi lama adalah sebesar 104 MPa pada kondisi Sagging 1 dan Sagging 2 dengan deformasi maksimal 3,09 mm. Sedangkan pada konstruksi baru nilai tegangan maksimalnya adalah 104 MPa pada kondisi Sagging 1 dan Sagging 2 dan deformasi maksimalnya 3,96 mm. Dari analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kedua konstruksi sama – sama bagus karena nilai tegangan maksimal dari hasil analisa masih dibawah tegangan ijin BKI sebesar 190 MPa.
Analisa Perbandingan Desain Konstruksi Kapal Bulk Carrier di Perairan North Atlantic Ocean dan Indonesian Waterways Dengan Menggunakan Regulasi BKI Frima Daim Siregar; Ahmad Fauzan Zakki; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1654.143 KB)

Abstract

Dalam perkembangannya, regulasi BKI merujuk kepada kondisi perairan Samudra Atlantik Utara, maka dibutuhkan regulasi yang tepat pada kondisi perairan Indonesia yang rata-rata tinggi gelombangnya lebih kecil dibandingkan Samudera Atlantik Utara. Data-data kapal Bulk Carrier meliputi Lines Plan, General Arragement kapal dan data perairan Indonesia dikumpulkan. Tujuannya adalah mencari nilai tegangan maksimum pada kapal di setiap gelombang yaitu di North Atlantic Waterways dan Indonesian Waterways pada variasi kondisi gelombang flat, sagging dan hogging dari kapal Bulk Carier 9000 T. Pemodelan menggunakan software Msc Patran dilanjutkan perhitungan variasi momen dengan software Hydromax, model dianalisa menggunakan Msc Nastran. Software ini dianggap memenuhi kriteria hasil yang mendekati dengan perhitungan dan model aslinya. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan tegangan yang dihasilkan oleh kapal Bulk Carrier dan mendapatkan model rekomendasi untuk perairan Indonesia. Hasil analisa didapat tegangan sebesar: Kondisi shagging pada North Atlantic Waterways adalah 34,5Mpa, kondisi kondisi shagging pada Indonesian Waterways adalah 20 Mpa, pada kondisi flat adalah 10,8 Mpa, pada kondisi hogging di North Atlantic Waterways adalah 46,5 Mpa, , kondisi hogging pada Indonesian Waterways adalah 22,2 Mpa. Didapatkan hasil memenuhi dengan batas maksimum tegangan atau Safety Factor yang diperbolehkan oleh BKI yakni tidak boleh lebih dari 1,75  x 108 Pa.
ANALISA FATIGUE KONTRUKSI MAIN DECK SEBAGAI PENUMPU TOWING HOOK AKIBAT BEBAN TARIK PADA KAPAL TUG BOAT 2 x 800 HP DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Arif Putra Rizky; Imam Pujo Mulyatno; Sarjito Jokosisworo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.472 KB)

Abstract

Kapal TugBoat adalah sebuah kapal yang fungsinya menarik atau mendorong kapal lainnya. Pada dasarnya TugBoat digunakan untuk melayani kapal-kapal besar yang akan bersandar di pelabuhan ataupun dari bersandar di pelabuhan yang akan berlabuh dan juga melayani kapal-kapal pengangkut hasil tambang. Adanya beban tarik terhadap towing hook mengakibatkan terjadinya distribusi tegangan terjadi pada daerah sekitar towing bolder dan juga konstruksi dibawahnya. Gerakan menarik yang dilakukan kapal Tugboat ini dapat menimbulkan kelelahan dan banyak masalah lainnya. Analisa fatigue digunakan untuk meninjau daerah hotspot stress yang rawan terjadi crack pada suatu material. Hasil analisa fatigue diambil nilai stress terbesar dan diambil nilai siklus terpendek pada setiap variasi pembebanan. Pada penelitian ini menggunakan bantuan soft ware MSC Nastran Patran dan MSC Fatigue yang dipergunakan untuk membantu memperoleh hasil tegangan dan damage dari suatu konstruksi main deck dan penumpu towing hook. Setelah proses running dan perhitungan diperoleh hasil umur konstruksi yaitu, kondisi full loads didapatkan nilai strees sebesar  147 Mpa terletak pada frame nomor 17 serta siklus sebanyak 0,973x108 cycle memiliki umur 19,61 tahun. Kondisi shagging didapat nilai stress sebesar 146 Mpa terletak pada frame nomor 17 serta siklus sebesar 0,973x108 cycle memiliki umur 19,61 tahun.Kondisi Hogging didapat nilai strees sebesar 149 Mpa terletak pada frame nomor 17 serta siklus sebesar 0,973x108 cycle memiliki umur 19,61 tahun.
ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI CAR DECK AKIBAT PENAMBAHAN DECK PADA RUANG MUAT KAPAL MOTOR ZAISAN STAR 411 DWT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Aziz Mukhsin; Imam Pujo Mulyatno; Sarjito Jokosisworo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 2 (2016): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.58 KB)

Abstract

Vehicle vessel adalah kapal yang dioperasikan untuk menghubungkan 2(dua) Pelabuhan yang dipisahkan  oleh selat. Vehicle vessel memiliki cardeck yang merupakan suatu dek atau geladak pada kapal yang berguna untuk menampung muatan berupa kendaraan. Kapal Motor Zaisan Star merupakan tipe kapal car carries yang memiliki ruang muat berupa cardeck bertingkat. Permintaan konsumen yang tinggi akan alat transportasi menuntut produsen untuk menyediakan kendaraan bermotor. Hal ini yang memberikan peluang terhadap PT. Zaisan Citra Mandiri melakukan perubahan kapal general cargo menjadi vehicle carrier yang mengangkut kendaraan bermotor.  Maka dalam kasus ini diperlukan adanya studi analisa kekuatan konstruksi car deck pada kapal KM. Zaisan Star 411 DWT untuk mengetahui karakteristik kekuatan kontruksi car deck KM. Zaisan Star 411 DWT dalam kondisi aman/kondisi tegangan yang diijinkan. Pada daerah yang mengalami perubahan beban  modifikasi tersebut dilakukan analisa tegangan lokal dengan bantuan program numerik finite element method (FEM). Analisa bertujuan untuk melihat kekuatan struktur suatu model, dimana daerah yang mengalami tegangan kritis/tegangan maksimal, yaitu dengan melihat hubungan antar komponen dan struktur pendukungnya serta bentuk deformasinya. Berdasarkan 3 variasi kondisi pembebanan terhadap beban muatan dan kondisi terhadap gelombang air laut yaitu, kondisi air tenang, kondisi sagging, dan kondisi hogging, didapatkan hasil analisa dan perhitungan yang dilakukan yaitu nilai tegangan tertinggi car deck dengan kondisi pembebanan I adalah 42 N/mm2, kondisi pembebanan II adalah 16,6 N/mm2, dan kondisi pembebanan III adalah 26 N/mm2. Sedangkan kondisi hogging adalah 32,5 N/mm2, kondisi sagging adalah 42,1 N/mm2, dan kondisi air tenang adalah 37 N/mm2, dari hasil nilai tegangan yang didapatkan, disimpulkan bahwa semua nilai tegangan yang terjadi pada car deck masih memenuhi safety factor, baik safety factor menurut kriteria bahan 235 N/mm2 maupun safety factor standart BKI 190 N/mm2. 
ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI CAR DECK PADA KAPAL “KAPAL ROPAX 5000GT”DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Wahyu Dwi Yunanto; Imam Pujo Mulyatno; Andi Trimulyono
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 3 (2014): Agustus
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.182 KB)

Abstract

Kapal merupakan sebuah sistem rekayasa bergerak buatan manusia yang terbesar. Kompleksitasnya sebagian besar disebabkan oleh tuntutan self – supporting capability di lingkungan laut yang tidak readily habitable. Salah satu subsistem penyusun sistem rekayasa tersebut adalah konstruksinya. Dalam sebuah sistem konstruksi, kekuatan merupakan struktur terpenting dalam sebuah kapal sebab fungsinya adalah untuk menjamin keselamatan daripada awak kapal, penumpang, dan muatannya. Kapal ROPAX 5000GT adalah type Ro – RoPassanger Ship milik DEREKTORAT PERHUBUNGAN DARAT  yang beroperasi di Selat Sunda dengan rute pelayaran Pelabuhan Merak – Bakauheni. Dalam rute pelayaran tersebut yang ditempuh dalam waktu kurang lebih dua setengah jam, hal ini mengharuskan kondisi kapal selalu dalam kondisi aman terutama dalam hal konstruksinya sebab dalam perencanaan sebuah konstruksi kapal, pada dasarnya adalah merencanakan konstruksi yang mempunyai tingkat tegangan pada batas yang diijinkan dan bisa diterima oleh konstruksi tersebut. Penelitian tentang konstruksi kekuatan car deck kapal . Kapal ROPAX 5000GT perlu diperhatikan dan dilakukan, dimana tegangan yang diakibatkan oleh beban yang mengenainya tidak boleh melebihi batas maksimum σyield bahan dan σijin berdasarkan rules dari kelas, adapun acuan rules yang dipakai dalam penelitian ini adalah berdasarkan rules Biro Klasifikasi Indonesia. Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan analisa local stress yang terjadi pada car deck kapal . Kapal ROPAX 5000GT dengan bantuan program numerik Ansys. Analisa yang digunakan adalah analisa beban statis untuk mengetahui karakteristik dan letak tegangan terbesar dari struktur konstruksi car deck berdasarkan tiga variasi kondisi keadaan kapal menggunakan metode elemen hingga. Hasil analisa menggunakan program numerik Ansys didapatkan hasil maximum stress pada sistem konstruksi car deck geladak kendaraan 2 sebesar 225,39 N/mm2 di lokasi node 8087 pada saat kondisi sagging. Kondisi ini masih tetap  aman karena nilai tegangan maksimum yang terjadi masih dibawah σyield dan σijin berdasarkan rules BKI, serta memilki faktor keamanan 1,03
Co-Authors A.F. Zakki Abdul Aziz Romani Achmad Nurochman Adnan Septi Hadi Romadlon Agung Putra Agung Surana Dwi Yoga Agung, Risto Wibowo Ahmad Fauzan Zakki Akbar Huffadz Kalam Akbar, Heri Akbar, Ilham Fathony Alam Fajar Ramadhany Aldias Bahatmaka Alief Hidayatulloh Ananda Riris Kurnia Pratama Andi Trimulyono Andreas Ricardo Hasian Siagian Andriyanto, Fajar Andromeda, Trias Angelia, Christine Anggita Firda Renatasari Ardi Septiadi Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santoso Arif Putra Rizky Ary Ramadhan Astrid Aisya Rahmi Aziz Mukhsin Bayu Ade Mahaputra Bayu Adityo Nugroho Bela Saktila Sandy Berlian Arswendo A Berlian Arswendo Adietya Bibit Saputra Cindy Rizka Griyantia Citra Tri Tunggal Dewi Deddy Chrismianto Defina - Prawoto Dhimas Satriyan Panuntun Dina Krisnawati Ebenhazer Rizky Dwiano Eko Sasmito Hadi Ellypar Sutisna S Fajar adha Fajar Susilo Fajrul Falah Rosid Fakhrija, Muhammad Fahmy Fasya Nurayoga, Fasya Feri Adi Mukhlisin Ferlyn Papalangi Fikri Khalis Tenar Firmandha, Topan Frima Daim Siregar Good Rindo Hafidh Ivandri Harry Pratama, Muhammad Hartono Yudo Herman Afdul Ngazis, Herman Afdul Heru Ayo Subandi Hidayat, Nur Fajar Hilman Andriyana Hidayatis Salam I Made Wira Karisma Imam Handhika, Imam Indra Kurniawan Indra Saean Iqbal Fahrudin J. Johan Joko Subekti Jordan Samuel Hutapea Josua Parulian Parulian Sinaga Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kyky Ramalida Yanti Ladwika Ilham Albiyan Lestari Damanik M Yaqut Zaki Aji M. Andi Handrian M. Ikbal Afdhal Maria Listyo Yulianti Moh. Hasan Sidiq Moh. Resi Trimulya S Muhammad Alan Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal muhammad jamal gilang perdana Najma Hozilah Nofia Maranata Norman Yasser Arrazi Ocid Mursid Ocid Mursid Overt Elois Pardamean Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik Permadi, Andy Setya Ponco Bagio Pamungkas Rachmat Alif Maulana Raldimaz Islahan Recha Hafida Ardiansyah Rezza Alvian Santosa Richad Yunanto Rifat Al Farid Riki Agustian, Riki Risda Septerina Rizki Hidayatullah Romansah, Dimas Rosita, Ila Samuel Febriary Khristyson Samuel Febriary Khristyson Samuel Samuel Samuel Samuel Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Jokosisworo Sarjito Jokosiworo Setiyo Triyanto Shafira Nabila Siregar Shalwa An-nisa Addawiyah Sheila Ayu Kirana Prabani Siregar, Frima Daim Solihin Suwarsa Sudarminto, Tri Astuti Sukanto Jatmiko Sukron Makmun Sukron Makmun Surya Ari Wardana Syaiful Tambah Putra Ahmad Untung Budiarto Vina Widya Lestari Wahyu Dwi Yunanto Wahyu Wibowo Wildan Achmad Suryaningrat Wilma Amiruddin Yuli Prastyo Zaki Maulana Iqbal