Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA PERUBAHAN DESAIN INTERIOR KAPAL PENUMPANG DINAS PERHUBUNGAN DKI JAKARTA DENGAN METODE CORELAP Shafira Nabila Siregar; Imam Pujo Mulyatno; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 9, No 3 (2021): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu hal terpenting dalam perencanaan umum kapal adalah penentuan ruang-ruang akomodasi. Mengacu pada instruksi Dirjen Hubla Nomor 21/PHBL-11, yaitu desainer kapal dituntut untuk membangun tata letak yang memiliki hubungan antar ruangan yang optimum sehingga aktivitas yang berjalan menjadi aman, nyaman dan efesien. Perhitungan mengenai tata letak ruangan pada penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan layout rancangan umum terbaik dimana setiap ruang tersusun dengan tingkat hubungannya masing masing, dengan mempertimbangkan derajat kepentingan dari setiap ruang dan disimulasikan dengan metode CORELAP yang dijabarkan melalui pendekatan Activity Relationship Chart (ARC) serta dilakukan analisa investasi pada bagian interior kapal untuk mengetahui besarnya biaya setelah dilakukan perubahan pada desain interior kapal. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan alogaritma metode CORELAP pada deck A, ruang duduk penumpang memiliki total closeness rating dengan infirmary dan passenger’s cabin. Pada deck B, mess room memiliki total closeness rating dengan pantry, sun deck, dan crew’s cabin, serta terdapat penambahan biaya dari hasil perubahan desain interior sebesar Rp 889.624.800.
Studi Perancangan Galangan Kapal untuk Pembangunan Kapal Baru dan Perbaikan di Area Pelabuhan Pekalongan Bibit Saputra; Imam Pujo Mulyatno; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 2 (2017): APRIL
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.456 KB)

Abstract

Industri galangan di Indonesia saat ini menjadi prioritas utama pemerintah berkaitan dengan  program poros maritim yang sedang dijalankan. Berkaitan dengan hal tersebut pembangunan galangan yang sesuai serta efisien dan efektif  menjadi tantangan dari para pelaku industri maritim. Untuk memenuhi tantangan tersebut penulis memilih area pelabuhan  kota pekalongan sebagai objek penelitian untuk mengetahui perencanaan galangan yang sesuai serta memiliki kapasitas produksi yang efektif dan efisien. Dengan menggunakan metode algoritma CRAFT yang berdasar pada penentuan jarak antar departemen sebagai metode solusi didapatkan total jarak material handling yang terkecil. Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan  perencanaan galangan dengan total luas area 27000 m²,  meliputi area produksi bangunan baru dan reparasi 15.850 m², area fasilitas umum 11.150 m². Jenis galangan yang di rencanakan adalah galangan  pembuatan kapal baru dan reparasi untuk kapal baja dengan pola aliran produksi tipe U. Total kapasitas produksi galangan yang direncanakan adalah 8360 ton per tahun dengan rincian produksi kapal baru 3360 ton per tahun dan reparasi 5000 ton per tahun. Nilai efisiensi kapasitas produksi sebesar 93,04% dengan jarak total material handling bangunan  baru 47.768 m dan reparasi 17.690 m. DLHL rasio untuk produksi bangunan baru sebesar 4,219% dan reparasi sebesar 5,833%. Sedangkan nilai utilisasi lokasi untuk area produksi pada layout yang direncanakan sebesar 58,70%.
Analisa Kekuatan Sambungan Konstruksi Lambung Pada Kapal Kayu 100 Gt Di Daerah Batang Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga Fikri Khalis Tenar; Imam Pujo Mulyatno; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1573.581 KB)

Abstract

Kapal ikan tradisional merupakan kapal yang seluruh konstruksinya terbuat dari kayu dan masih menggunakan pembuatan dengan cara turun-temurun. Kekuatan konstruksi kapal ikan tergantung dari jenis kayu yang di gunakan dan bentuk dari lambung kapal yang sebagian besar konstruksinya di lakukan penyambungan dengan menggunakan baut dan paku keling. Sambungan pada konstruksi kapal ikan tradisional masih menggunakan sambungan yang bertumpuk dan belum di ketahui kekuatan, safety factor dan deformasi. Pada penelitian ini penulis membuat model variasi sambungan pada konstruksi lambung yang terdiri dari variasi sambungan design of hook straight lip joint with bolt, design of oblique lip joint with bolt dan sambungan asli dari kapal ikan tradisional yang ada di Batang, Jawa tengah. Pada penelitian ini penulis membuat model menggunakan software solidworks dengan analisa metode elemen hingga untuk mencari nilai tegangan maximum, deformasi dan safety factor sambungan yang sesuai agar dapat di gunakan pengerajin kapal ikan tradisional. Pembuatan variasi model sambungan di bagi menjadi 2 yaitu model sambungan asli dan penambahan shock dengan tebal 5 mm di sepanjang sambungan kapal yang berguna menurunkan nilai tegangan maximum pada sambungan. Bentuk sambungan yang memenuhi kriteria safety factor, deformasi dan nilai tegangan maksimum pada bagian deck beam adalah model DB2S 14.83 MPa, pada bagian bottom adalah BT0 10.60 MPa, BT0S 1.53 MPa, pada bagian frame adalah FR1S 13.02 MPa, FR2S 14.97 MPa. Nilai deformasi yang sesuai dengan safety factor pada bagian deck beam DB2S 5.434 mm, pada bagian bottom adalah BT0 1.64 mm, BT0S 0.1565 mm pada bagian  frame adalah FR1S 3.087 mm
Evaluasi Regulasi BKI terhadap Respon Konstruksi Kapal LPG Tanker 100 M di North Atlantic Ocean dan Indonesian Waterways Menggunakan Metode Elemen Hingga Ladwika Ilham Albiyan; Ahmad Fauzan Zakki; Imam Pujo Mulyatno; Sukron Makmun
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1200.61 KB)

Abstract

Tujuan dari BKI adalah untuk menjamin keamanan kapal dan bangunan lepas pantai yang berada di bawah bendera Indonesia ataupun negara lain yang beroperasi di perairan Indonesia juga diluar Indonesia.Hampir 90% peraturan dan regulasi BKI untuk kapal dan bangunan lepas pantai tidak memiliki batasan wilayah operasi, sehingga dapat dipastikan kapal dan bangunan lepas pantai tersebut dapat beroperasi di seluruh perairan dunia dan tetap dapat bertahan dalam kondisi lingkungan bagaimanapun tanpa terkecuali. Dalam perkembangannya peraturan dan regulasi BKI merujuk pada kondisi lingkungan di perairan Atlantik Utara. Untuk industri kapal dalam negeri, khususnya untuk kapal dan bangunan laut yang hanya beroperasi di perairan Indonesia akan memerlukan peraturan dan regulasi khusus sehingga perncangan desain strukturnya tidak berlebihan. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan percobaan untuk membandingkan kondisi perairan Atlantik Utara dan perairan Indonesia (Zona 1, 2, 3) dengan struktur kapal yang sama. Data yang diambil yaitu respon tegangan dari struktur yang dikenai momen terbesar dari tiap perairan. Permodelan struktur kapal dan analisa FEM menggunakan software Nastran Patran dan untuk analisa kekuatan memanjang menggunakan software Maxsurf Stability. Hasilnya, nilai tegangan teringgi didapat di perairan North Atlantic Ocean pada kondisi sagging yaitu sebesar 1,25 x 108 Pa, sedangkan nilai tegangan terbesar di perairan Indonesia didapat di zona 3 pada kondisi sagging yaitu sebesar 7,53 x 107 Pa. Maka jika dibandingkan dengan perairan North Atlantic Ocean didapat pengurangan tegangan sebesar 32,87 % pada perairan Indonesia.
ANALISA FATIGUE KONTRUKSI DOUBLE BOTTOM AKIBAT ALIH FUNGSI FRESH WATER TANK MENJADI RUANG MOORING WINCH PADA KAPAL ACCOMODATION WORK BARGE (AWB) 5640 DWT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Wahyu Wibowo; Imam Pujo Mulyatno; Andi Trimulyono
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 4 (2015): OKTOBER
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1064.042 KB)

Abstract

Accomodation work barge merupakan jenis kapal tongkang kerja yang tidak memiliki alat penggerak sendiri yang pada prinsipnya dipakai sebagai tempat akomodasi bagi karyawan perusahaan offshore. Kapal ini memiliki 8 jangkar dengan 2 Mooring winch, dimana peletakannya berada di atas double bottom sehingga double bottom menerima beban tarik dan beban tekan. Pada daerah yang mengalami tegangan tersebut dilakukan analisa fatigue untuk meninjau titik paling rawan terjadinya kelelahan material dengan bantuan program numeric Finite element method (FEM) dan MSC software. Analisa yang digunakan adalah analisa beban dinamis yang berasal dari beban total dan gaya tarik mooring winch. Beban mooring winch sebesar 49 ton dan beban gaya tarik sebesar 421,77 KPa, batas lelah baja σ 200 MPa. Hasil analisa fatigue diambil nilai stress terbesar dan diambil nilai siklus terpendek pada setiap variasi pembebanan. Berdasarkan tiga variasi kondisi pembebanan yaitu kondisi muatan penuh dan gaya tarik, kondisi sagging dan kondisi hogging memperoleh nilai stress. Kondisi beban mooring  memperoleh nilai stress sebesar σ 158 Mpa, siklus terpendek sebesar N 0,951 x 108 cycle, fatigue factor of safety 1,72, memiliki umur 27,77 tahun. Kondisi sagging memperoleh nilai stress sebesar σ 158 MPa, siklus terpendek sebesar N 0,951 x 108 cycle,  fatigue factor of safety 1,71, memiliki umur 27,77 tahun. Kondisi hogging memperoleh nilai stress sebesar σ 158 Mpa, siklus terpendek sebesar N 0,951 x 108 cycle,  fatigue factor of safety 1,71, memiliki umur 27,77 tahun.
Analisa Kekuatan Konstruksi Stern Ramp Door Sistem Steel Wire Rope Pada Kapal Penyebrangan Penumpang Ro-Ro 500 GT Akibat Beban Statis Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga J. Johan; Imam Pujo Mulyatno; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 1 (2018): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.707 KB)

Abstract

Perencanaan konstruksi stern ramp door menggunakan data konstruksi stern ramp door dan general arrangement yang detail dan lengkap. Menggunakan regulasi rules BKI (Biro Kalsifikasi Indonesia). Menggunakan teori mekanika teknik, tegangan dan metode elemen hingga. Data di proses menggunakan software MSC. Patran untuk modelisasi stern ramp door, hasil akhirnya adalah tegangan terbesar dan deformasi maksimal. Material baja standard BKI KI-A36 dengan kriteria yaitu modulus elastisity 200 Gpa, shear modulus 79,3 Gpa, Poisson ratio 0,3 dan density 7,8 ton/m3. Melakukan meshing dan diberikan force pada titik tumpu tidak diatas web stern ramp door. Menggunakan analisa statis berdasarkan 6 variasi pembebanan disetiap jenis kendaraan. Tegangan terbesar sedan berat maksimal 1,6 ton pada node 893 dengan nilai 1,99 x 107 Pa dan deformasi maksimal 0,277 cm, tegangan terbesar truk sedang berat maksimal 12 ton pada node 635 dengan nilai 1,10 x 108 Pa dan deformasi maksimal 0,134 cm, tegangan terbesar pada truk tronton berat maksimal 24 ton pada node 719 dengan nilai 1,50 x 108 Pa dan deformasi maksimal 0,390 cm. Hasil analisa, tegangan tidak boleh melebihi batas maksimum (150) berdasarkan rules BKI dan setelah dibandingkan, menghasilkan nilai safety factor pada kendaraan sedan 7,5, truk sedang 1,36 dan truk tronton 1. Maka nilai safety factor dalam bebeapa kondisi pembebanan telah memenuhi rules BKI dan konstruksi stern ramp door masih dalam kondisi yang aman.
PERANCANGAN KAPAL BULK CARRIER 6200 DWT UNTUK RUTE PELAYARAN JAKARTA - PALNGKARAYA Ponco Bagio Pamungkas; Samuel Samuel; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 2 (2014): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.599 KB)

Abstract

Indonesia merupakan suatu wilayah kepulauan yang menjembatani dua benua yaitu Australia di sebelah selatan dan Asia di sebelah utara. Hal ini menjadikan wilayah perairan Indonesia sebagai jalur pelayaran yang sangat strategis. Ditambah lagi dengan kekayaan mineral yang terkandung di Indonesia berupa hasil tambang seperti batu bara, emas, bijih besi dan masih banyak lagi, dimana material-material tersebut termasuk dalam jenis muatan curah. Tentu saja hal tersebut membutuhkan sarana pendistribusian yang mumpuni serta dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat secara umum. Namun faktanya jumlah armada laut di Indonesia yang melayani kebutuhan pengangkutan muatan curah masih sangat sedikit.Dari hal-hal tersebut di atas, dalam penelitian ini merancang kapal curah (bulk carrier) yang sesuai dengan kebutuhan sarana transportasi armada laut di Indonesia. Perancangan ini menitikberatkan kepada keunggulan kapal curah (bulk carrier) dari kapal-kapal yang sudah ada. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu membuat rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, analisa hambatan kapal, stabilitas kapal, dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal.Dalam penelitan ini, didapatkan ukuran utama kapal LOA = 114,31 m,  LWL = 107,60 m, Lpp = 104,60m T = 6,50 m, H = 8,40 m, B = 15,80 m. Dari perhitungan hidrostatik, didapatkan displacement = 8615 ton, Cb = 0,76. Pada perhitungan stabilitas, hasil menunjukkan kapal bulk carrier mempunyai stabilitas yang baik karena titik M berada diatas titik G pada semua kondisi. Kemudian pada gambar rencana umum, kapal bulk carrier memiliki ruang muat  yang dapat menampung muatan sekitar 6058,658 ton. Hambatan yang dialami kapal bulk carrier pada kecepatan 12,5 knots (efisiensi 65%) sebesar 169,21 kN dan membutuhkan daya mesin induk 2244,93 HP
Analisa Kekuatan Variasi Konstruksi Minimum Weight Corrugated Bulkhead dengan Duplex Stainless Steel pada Ruang Muat Kapal Tanker 17500 LTDW Ananda Riris Kurnia Pratama; Ahmad Fauzan Zakki; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam mendesain konstruksi sekat melintang (transverse bulkhead), pemilihan desain dan material yang efisien untuk konstruksi sekat kedap berpengaruh terhadap kekuatan dan berat dari konstruksi sekat kedap melintang. Untuk saat ini mulai ditinggalkannya sekat berpenegar dan mengganti dengan konstruksi sekat bergelobang (corrugated bulkhead). Analisa konstruksi sekat dilakukan dengan mengkonversi nilai sudut pada corrugated bulkhead menjadi beberapa variasi sesuai dengan konfigurasi elemen corrugated bulkhead BKI Vol II Section 11, dan merubah material yang digunakan menjadi duplex stainless steel yang lebih tahan korosif serta lebih ringan dibandingkan carbon steel. Permodelan dan analisa kekuatan dilakukan dengan menggunakan finnite element software, dengan memberikan pembebanan yang mengacu pada Common Structural Rules for Double Hull Oil Tanker section 7 berupa tekanan hidrostatis sebesar 55,16 Pa dan tekanan tank 71,99 Pa. Dari hasil analisa maka diperoleh nilai tegangan terbesar terjadi pada model sekat berpenegar (transverse plane watertigh bulkhed) yaitu sebesar 203 Mpa, tegangan maksimum terkecil terjadi pada model corrugated bulkhead dengan sudut α 60° dengan material carbon steel yaitu sebesar 130 Mpa. Desain konstruksi corrugated bulkhead yang efisien adalah model dengan sudut α 60° dengan material duplex stainless steel dengan nilai tegangan 142 Mpa telah memenuhi tegangan ijin BKI sebesar 180 N/mm2 dengan nilai safety factor 1.27, dan berat konstruksi sebesar 23,56 ton. Perubahan pengguanan desain dan material  dapat mereduksi berat sekat  rata – rata sebesar 12.3% dari desain existing.
ANALISA SHEAR STRESS PADA STRUKTUR CINCIN KAPAL CRUDE OIL TANKER 6500 DWT BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA Andreas Ricardo Hasian Siagian; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 2 (2015): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (994.878 KB)

Abstract

Distribusi beban yang  tidak merata dan adanya tekanan  muatan serta tekanan air laut pada kapal menyebabkan terjadinya tegangan dan regangan  pada struktur kapal. Salah satu tegangan yang bekerja pada struktur misdsip kapal tersebut adalah tegangan geser. Analisa tegangan geser sangat penting dalam menentukan kuat tidaknya struktur konstruksi kapal. Analisa tegangan geser dilakukan dengan pemeriksaan pada konstruksi midship kapal karena pada bagian tersebut terdapat beban yang paling besar. Jika konstruksi midship kapal telah memenuhi persyaratan tegangan geser dalam klasifikasi, maka bagian konstruksi yang lain dapat dianggap juga telah memenuhi persyaratan tersebut. Hal ini pula yang mendasari penulis melakukan analisa tegangan geser pada kapal Crude Oil Tanker 6500 DWT. Untuk membantu penulis dalam menganalisa tegangan geser, penulis menggunakan alat bantu software berbasis metode elemen hingga dengan melakukan pemodelan 1 ruang muat dengan 4 kondisi pembebanan pada program MSC Patran dengan input pembebanan berdasarkan regulasi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) 2013. Hasil Analisa tegangan geser dari MSC Nastran selanjutnya dibandingkan dengan batas ijin tegangan geser yang diberikan oleh regulasi BKI 2013. Dari Hasil running MSC Nastran 2012 didapatkan tegangan geser maksimum pada loading condition IV yang terdapat pada center girder dengan nilai sebesar 91,90 N/mm2 pada node @29498 dan allowable shear stress BKI 2013 adalah 100 N/mm2. Dari hasil analisa tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tegangan geser pada konstruksi midship kapal Crude Oil Tanker 6500 DWT masih memenuhi peryaratan klasifikasi BKI 2013.
Analisa Stabilitas Dan Olah Gerak TK. Permata Barito 460 DWT Setelah Penambahan Crawler Crane Dengan Variasi Posisi Sudut Angkat dan Rotasi Najma Hozilah; Parlindungan Manik; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stabilitas kapal adalah kemampuan kapal untuk kembali keposisi semula setelah mengalami oleng. Stabilitas merupakan hal yang penting dalam perencanaan pembangunan dan pengoperasian kapal, karena dapat berpengaruh pada keselamatan penumpang, muatan dan kapal itu sendiri. [1] Salah satu appendage pada TK. Permata Barito 460 DWT adalah crane. tujuan dari penambahan crane tersebut untuk memaksimalkan pengambilan batu bara yang tersisa pada Tongkang yang akan dipindahkan ke mother vessel yaitu dengan menambahkan crawler crane pada deck barge. Dalam penelitian ini, akan dianalisa pengaruh penambahan crawler crane dengan penempatan posisi sudut rotasi dan sudut angkat yang terbaik untuk stabilitas kapal dan olah gerak yang memenuhi kriteria. Metode penelitian ini adalah menganalisa data yang ada menggunakan Software Maxsurf Stability dan Maxsurf Motion. Setelah penambahan crawler crane dilakukan perhitungan analisa stabilitas pada 5 model 13 kondisi, maka didapatkan hasil dengan variasi posisi sudut rotasi dan sudut angkat crane pada kondisi equilibrium kritis yaitu saat posisi sudut rotasi  dan . Dimana kedua sudut rotasi tersebut memiliki titik equilibrium yang tidak sesuai dengan kriteria apabila beban angkat crane sebesar 55 Ton. Untuk mencapai titik equilibrium yang sesuai dengan aturan IMO MSC.267(85) Code on intacts stability Part B For Pontoons maka perlu adanya pengurangan beban angkat dari 55Ton menjadi 31,70 Ton. Sedangkan, perhitungan olah gerak kapal didapatkan RAO tertinggi heave  pada sudut masuk , rolling pada 900 (Beam) , 1350 (Bow Quartering) dan 1800 (Head) tampak sama, dan untuk RAO pitching kedua tertinggi terdapat pada sudut 900 (Beam). Semua kondisi tersebut memiliki hasil yang telah memenuhi kriteria penerimaan olah gerak kapal.
Co-Authors A.F. Zakki Abdul Aziz Romani Achmad Nurochman Adnan Septi Hadi Romadlon Agung Putra Agung Surana Dwi Yoga Agung, Risto Wibowo Ahmad Fauzan Zakki Akbar Huffadz Kalam Akbar, Heri Akbar, Ilham Fathony Alam Fajar Ramadhany Aldias Bahatmaka Alief Hidayatulloh Ananda Riris Kurnia Pratama Andi Trimulyono Andreas Ricardo Hasian Siagian Andriyanto, Fajar Andromeda, Trias Angelia, Christine Anggita Firda Renatasari Ardi Septiadi Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santoso Arif Putra Rizky Ary Ramadhan Astrid Aisya Rahmi Aziz Mukhsin Bayu Ade Mahaputra Bayu Adityo Nugroho Bela Saktila Sandy Berlian Arswendo A Berlian Arswendo Adietya Bibit Saputra Cindy Rizka Griyantia Citra Tri Tunggal Dewi Deddy Chrismianto Defina - Prawoto Dhimas Satriyan Panuntun Dina Krisnawati Ebenhazer Rizky Dwiano Eko Sasmito Hadi Ellypar Sutisna S Fajar adha Fajar Susilo Fajrul Falah Rosid Fakhrija, Muhammad Fahmy Fasya Nurayoga, Fasya Feri Adi Mukhlisin Ferlyn Papalangi Fikri Khalis Tenar Firmandha, Topan Frima Daim Siregar Good Rindo Hafidh Ivandri Harry Pratama, Muhammad Hartono Yudo Herman Afdul Ngazis, Herman Afdul Heru Ayo Subandi Hidayat, Nur Fajar Hilman Andriyana Hidayatis Salam I Made Wira Karisma Imam Handhika, Imam Indra Kurniawan Indra Saean Iqbal Fahrudin J. Johan Joko Subekti Jordan Samuel Hutapea Josua Parulian Parulian Sinaga Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kyky Ramalida Yanti Ladwika Ilham Albiyan Lestari Damanik M Yaqut Zaki Aji M. Andi Handrian M. Ikbal Afdhal Maria Listyo Yulianti Moh. Hasan Sidiq Moh. Resi Trimulya S Muhammad Alan Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal muhammad jamal gilang perdana Najma Hozilah Nofia Maranata Norman Yasser Arrazi Ocid Mursid Ocid Mursid Overt Elois Pardamean Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik Permadi, Andy Setya Ponco Bagio Pamungkas Rachmat Alif Maulana Raldimaz Islahan Recha Hafida Ardiansyah Rezza Alvian Santosa Richad Yunanto Rifat Al Farid Riki Agustian, Riki Risda Septerina Rizki Hidayatullah Romansah, Dimas Rosita, Ila Samuel Febriary Khristyson Samuel Febriary Khristyson Samuel Samuel Samuel Samuel Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Joko Sisworo Sarjito Jokosisworo Sarjito Jokosiworo Setiyo Triyanto Shafira Nabila Siregar Shalwa An-nisa Addawiyah Sheila Ayu Kirana Prabani Siregar, Frima Daim Solihin Suwarsa Sudarminto, Tri Astuti Sukanto Jatmiko Sukron Makmun Sukron Makmun Surya Ari Wardana Syaiful Tambah Putra Ahmad Untung Budiarto Vina Widya Lestari Wahyu Dwi Yunanto Wahyu Wibowo Wildan Achmad Suryaningrat Wilma Amiruddin Yuli Prastyo Zaki Maulana Iqbal