Film "OMJ: Kurang Menge" adalah film komedi tentang dua pemuda desa yang merasa resah saat bertamasya karena tempat yang mereka kunjungi dipenuhi dengan istilah-istilah bahasa asing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan bentuk Xenoglosofilia di ruang publik dalam film “OMJ: Kurang Menge”. (2) mendeskripsikan bentuk humor bahasa dalam film “OMJ: Kurang Menge.” (3) dan mendeskripsikan humor bahasa dalam film “OMJ: Kurang Menge” sebagai kritik terhadap fenomena Xenoglosophilia di ruang publik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari dialog antar tokoh dan tulisan yang menjadi sorotan dalam film. Data ini didukung oleh data yang diperoleh dari jurnal dan buku. Pengumpulan data menggunakan teknik pustaka dan simak catat. Data dikaji menggunakan teori humor Berger dan dianalisis menggunakan teknik baca markah dan translasional. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Film “OMJ: Kurang Menge” mengungkap fenomena Xenoglosofilia di ruang Publik khusunya Pulau Lombok melalui dialog antar tokoh dan tulisan yang menjadi sorotan dalam film. (2) Bentuk humor bahasa yang terdapat dalam film ini antara lain: Ridicule, Definition, Exegerration, dan Misunderstanding. (3) Humor bahasa dalam film ini secara tersirat menjadi kritik terhadap fenomena Xenoglosophilia di ruang publik ditinjau dari dialog antar tokoh dan tindakan tokoh ketika melihat tulisan bahasa asing yang tidak mereka pahami.