p-Index From 2019 - 2024
10.256
P-Index
This Author published in this journals
All Journal HAYATI Journal of Biosciences Journal of Tropical Life Science : International Journal of Theoretical, Experimental, and Applied Life Sciences METAMORFOSA Journal of Biological Sciences Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Jurnal Ilmu Lingkungan Jurnal Neutrino Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Jurnal Administrasi Bisnis Biotropika JAM : Jurnal Aplikasi Manajemen Journal of Degraded and Mining Lands Management Research Journal of Life Science Journal of Enviromental Engineering and Sustainable Technology Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari Proceeding International Conference on Global Resource Conservation Natural B AGRISE Habitat AGRIVITA, Journal of Agricultural Science PROFIT : Jurnal Administrasi Bisnis The International Journal of Accounting and Business Society ASEAN Journal on Hospitality and Tourism Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Jurnal Wilayah dan Lingkungan Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic) Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Jurnal Biodjati Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) JURNAL SERAMBI ILMU MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education International Journal of Applied Sciences in Tourism and Events AGROMIX Agro Bali: Agricultural Journal JSMARTech : Journal of Smart Bioprospecting and Technology Sciscitatio : Journal for Biological Science International Journal of Social and Management Studies (IJOSMAS) Jurnal Sains Alami (Known Nature) Berkala Penelitian Hayati Journal of Social Research JURNAL HUTAN TROPIS Jurnal Sosial dan Sains Jurnal Sains Alami (Known Nature)
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 49 Documents
Search
Journal : Journal of Indonesian Tourism and Development Studies

Pemetaan Sebaran Dan Karakter Populasi Tanaman Buah Di Sepanjang Koridor Jalur Wisatadesa Kemiren, Tamansuruh, Dan Kampunganyar, Kabupaten Banyuwangi Zakiyah Zakiyah; Serafinah Indriyani; Luchman Hakim
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitode.2013.001.02.01

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peta persebaran tanaman buah, karakter populasi tanaman buah, serta persepsi masyarakat pemilik tanaman buah di sepanjang jalur wisata Desa Kemiren, Tamansuruh, dan Kampunganyar, Kabupaten Banyuwangi. Metode yang dilakukan meliputi survei pemetaan pertanian tanaman buah (mangga, rambutan, manggis, durian, jambu air dan jambu biji) dengan merekam titik koordinat dari GPS untuk setiap tanaman buah. Penentuan karakter populasi tanaman buah dilakukan dengan mengamati morfologi tanaman terkait vitalitas dan periodisitas. Persepsi masyarakat dilakukan dengan wawancara dan kuisioner. Analisis data dilakukan dengan mengolah data koordinat dan data pengamatan karakter populasi tanaman buah ke dalam peta dasar melalui aplikasi GIS. Pemetaan persepsi masyarakat diperoleh dengan wawancara dan kuisioner yang dihitung dengan skala Likert kemudian dipetakan sebaran spasialnya dengan aplikasi GIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran tanaman buah yang ada di pekarangan rumah banyak tersebar di sepanjang jalur desa wisata dengan perbandingan jumlah buah yang ditemukan di Desa Kemiren 76 pohon, Tamansuruh 53 pohon, dan Kampunganyar 40 pohon. Kondisi tanaman buah dalam keadaan tumbuh dengan baik, bertunas, berbunga dan berbuah, hal ini dikarenakan pada saat penelitian waktunya tanaman buah memasuki masa berbuah dan masa panen. Antusiasme masyarakat tinggi untuk menjadikan tanaman buah yang ada di sepanjang jalur desa wisata sebagai daya tarik wisatawan. Kata Kunci: jalur wisata, karakter populasi, pemetaan, persepsi, tanaman buah
Etnobotani Upacara Kasada Masyarakat Tengger, di Desa Ngadas, Kecamatan Malang, Poncokusumo, Kabupaten Malang Nindya Helvy Pramita; Serafinah Indriyani; Luchman Hakim
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitode.2013.001.02.02

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat, mengetahui jenis-jenis tanaman yang digunakan untuk upacara Kasada serta mengetahui peran serta masyarakat Tengger di Desa Ngadas dalam mengkonservasi tanaman yang digunakan upacara Kasada. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, observasi dan wawancara semi terstruktur dengan menggunakan 50 responden. Analisis penggunaan tumbuhan dengan menggunakan rumus indeks konsensus / fidelity level. Hasil penelitian ini menunjukkan persepsi masyarakat sangat tinggi terhadap pelaksanaan upacara Kasada serta penyerahan hasil bumi. Tanaman yang digunakan untuk upacara Kasada meliputi 16 jenis tanaman. Nilai penggunaan tanaman tertinggi adalah edelweis (Anaphalis longifolia) 96%, padi (Oryza sativa) 94%, kentang (Solanum tuberosum) 90%, bawang prei (Allium fistulosum) 86%, putihan (Buddleja asiatica) 84%, kubis (Brassica oleraceae) 80%, antinganting (Fuchsia magellanica) 78%, pisang raja (Musa paradisiaca) 74%, telotok (Curculigo latifolia) 70%, kenikir/gumitir (Cosmos caudatus) 68%, pinang (Areca catechu) dan beringin (Ficus benjamina) 46%, danglu (Engelhardia spicata) 40%, janur daun kelapa (Cocos  nucifera) 30%, sirih (Piper betle) 28%, dan jagung (Zea mays) 24%. Upaya konservasi keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh masyarakat Tengger telah berkembang sejak lama, khususnya pada masyarakat yang memiliki pengetahuan lokal. Konservasi dilakukan dengan menanam flora tersebut di ladang, pekarangan dan jalan-jalan sekitar desa. Konsep pengelolaannya mengacu pada pemanfaatan berkelanjutan untuk memperoleh dinamika ekosistem yang selaras dan seimbang bagi kehidupan masyarakat Tengger. Kata kunci: Desa Ngadas, indek konsensus, konservasi, upacara Kasada
Analisis Potensi Dan Arahan Strategi Kebijakan Pengembangan Desa Ekowisata di Kecamatan Bumiaji - Kota Batu Muhammad Attar; Luchman Hakim; Bagyo Yanuwiadi
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitode.2013.001.02.04

Abstract

Kota Batu merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Timur yang mengandalkan sektor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pengembangan pariwisata lebih mengarah pada objek wisata artifisial atau buatan yang dibangun oleh investor namun menimbulkan permasalahan lingkungan. Perlu alternatif lain pengembangan pariwisata yaitu obyek wisata yang mampu menekan dampak kerusakan lingkungan sekaligus meningkatkan peran masyarakat lokal dan kesejahteraannya yaitu pengembangan Desa Ekowisata berbasis Community Based Ecotourism (CBE). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) di desa - desa wisata, menganalisis kesiapan terhadap pengembangan desa ekowisata, menganalisis desa wisata yang paling optimal untuk pengembangan desa ekowisata dan menentukan arahan strategi kebijakan pengembangan desa ekowisata di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengumpulan data dengan survei primer dan sekunder. Pendekatan yang digunakan adalah Analisis potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW), Penilaian kesiapan pengembangan Community Based Ecotourism (CBE), Analisis spasial dan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan seluruh desa wisata di Kecamatan Bumiaji memiliki potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) berupa atraksi alam, sumberdaya pertanian dan budaya yang dapat lebih dikembangkan. Penilaian potensi wisata dan obyek daya tarik wisata (ODTW) menunjukkan Desa Tulungrejo dan Desa Sumberbrantas termasuk klasifikasi Sangat Baik; Analisis kesiapan terhadap pengembangan desa ekowisata berbasis masyarakat (CBE) menunjukkan Desa Tulungrejo dan Desa Bumiaji termasuk dalam klasifikasi Baik. Hasil analisis spasial menunjukkan Desa Tulungrejo merupakan desa yang paling optimal untuk pengembangan desa ekowisata di Kecamatan Bumiaji. Analisis Matrik Grand Strategy menunjukkan arahan strategi kebijakan pengembangan Desa Ekowisata di Desa Tulungrejo terletak pada kuadran 1, strategi yang digunakan bersifat agresif (SO). Kata Kunci : Kota Batu, pengembangan, potensi dan ODTW, Desa Ekowisata
Analisis Suhu Tanah Di Kawasan Wisata Alam Danau Linow Kota Tomohon Sulawesi-Utara Diane Deibij Pioh; Luthfi Rayes; Bobby Polii; Luchman Hakim
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitode.2013.001.02.03

Abstract

Sulawesi Utara mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata, salah satu potensi adalah Danau Linow di Tomohon Selatan. Kawasan Danau Linow memiliki lahan yang cukup luas serta keragaman flora dan fauna dengan topografi berbukit-bukit. Untuk menunjang wisata alam di kawasan Danau Linow maka tujuan penelitian ini adalah melakukan kajian mendalam potensi lahan agar dapat dioptimalkan penggunaannya kearah pemanfaatan yang konservatif tentang suhu termal dikawasan tersebut. Metode pengukuran suhu tanah pada penelitian ini dilakukan pada tiga tempat yang berbeda, yaitu pada lahan persawahan, hutan, dan lahan terbuka yang merupakan tempat sumber termal. Jarak pengukuran dari tepi danau dengan kisaran 0 m, 2 m, 8 m, 16 m, 32 m. kedalaman pengukuran pada tanah <5 cm sampai 15 cm. Suhu tanah pada lokasi persawahan cukup bervariasi, paling tinggi suhu yang didapatkan adalah pada pukul 14.30 WITA pada masing-masing jarak dari tepid an kedalaman pengukuran. Paling tinggi suhu 31,7oC pada jarak 8 m dari tepi danau dengan jarak 15 cm dari permukaan tanah. Suhu tanah pada lokasi hutan mulai dari 24,2oC sampai 62,6oC. paling tinggi pada daerah tepi danau pada pukul 14.30 WITA. Suhu permukaan tanah di lokasi terdapat sumber termal bervariasi antara 42 - > 60oC. Pada kedalaman sekitar 1 m, suhu tanah bervariasi antara 45 - > 70oC. Lahan di lokasi ini tidak ditumbuhi rumput atau pepohonan. Kesimpulan hasil pengukuran dan analisis suhu tanah pada beberapa lokasi di sekitar danau Linow menunjukkan bahwa suhu tanah sangat bervariasi yang dipengaruhi oleh penyinaran matahari dan karena adanya sumber termal. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh energi termal dari lapisan bawah permukaan bumi hanya mencapai jarak mendatar kurang dari 8 m, sehingga sebagian besar lahan sekitar danau Linow dapat dimanfaatkan untuk penanaman vegetasi atau budidaya tanaman serta pengembangan kearah agrowisata. Kata  kunci: Danau Linau, energi termal, Tomohon, suhu tanah
Ecological and Social Evaluation of Coastal Tourism Destination Development: A Case Study of Balekambang, East Java Luchman Hakim; Catur Retnaningdyah; Mukhzayadah Mukhzayadah
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitode.2014.002.01.04

Abstract

Tourism is an important sector in developing countries to support economic growth, and coastal areas are famous destinations in tourism. The plan and design for Balekambang coastal area as a tourism destination in East Java, Indonesia has been formulated and published. However, it seems lack ecological and social perspectives. This study examines coral reefs structure as one of the ecological parameter and tourist perspectives as social parameter for destination development evaluation. Twenty belt-transects were established along Balekambang coastline, and then divided into three sections, the east, the centre and the west sections. Every belt-transect was 200m in length and consists of 15 plots 1 x 2m. The tourist perspectives to Balekambang were determined using questionnaire among 234 respondents. Based on the Morisita similarity index, the coral reef of east section consists of 2 zones, the centre consists of 5 zones and west section consists of 4 zones. The Shannon diversity index (H') among zones at every location was ranged. The diversity index of the east section ranged from 2.07 to 2.72, the central section ranged from 1.32 to 4.20, and the west section ranged from 3.13 to 4.20. Zones that were close to the coastline had lowest diversity indices than zones that located far from the coastline. Mostly, tourists stated that Balekambang was interesting, but the object of tourism should be added. Respondent knew there were forest surrounding Balekambang, and it has the possibility to develop as tourism destination. These findings argue that the forest conversion to cottage area that planned by the local government in the west section should be reviewed. It seems forest in the west section should be developed as a forest park to meet tourist needs and redistribute tourist concentration in the coastline. Keywords: Ecological and social evaluation, coastal, tourism, sustainable development, East Java.
Local Wisdom of Smoked Fish Processing as Tourism Product in Situbondo Regency Ika Junianingsih; Luchman Hakim; Nuddin Harahab
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 2 No. 3 (2014)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitode.2014.002.03.01

Abstract

Marine and fisheries resources in Situbondo Regency were potential to supports seafood processing, e.g. traditional smoked processing of mackerel tuna (Euthynnus affinis Cantor) based on local wisdom. This research was aimed to assess and analyzes: the processing of smoked mackerel tuna based on local wisdom, public perception towards the processing of smoked mackerel tuna, and the quality of smoked mackerel tuna. The research carried out on January to April 2014, in Jangkar Village, Situbondo regency. The study included depth interview from key persons with questionnaire and organoleptic test. The public perception on smoked mackerel tuna was taken by questionnaire from 85 respondents, whereas the quality of smoked mackerel tuna was analyzed with laboratory proximate test. Result of this research showed that smoked mackerel tuna processing used traditional smoking instrument and fuel material. The smoking stall used several banana midrib stem above the furnace that made of cement and bricks, while the fuel use coconut coir which created the typical flavors of the smoked mackerel tuna. The average organoleptic value of the smoked mackerel tuna appearance is 7.89 (intact, clean, brown, very shiny specific type), flavors of 8.24 (less fragrant, smoked enough, without additional disturbing odor), taste of 8.41 (delicious, savory), texture of 7.40 (solid, compact, fairly dry, tight inter-flesh tissue), and colour of 7.20 (attractive, specific, shiny brown colour type). Public perception showed that the community knowledge on smoked mackerel tuna processing is good, creates good flavors of smoked mackerel tuna and favored by the community, thus also encourage the community to support the conservation of this traditional smoked processing. Lab analysis showed that the proximate value of 0.99% carbohydrates, 29.59% protein, 1.14% fat, 2.89% mineral, 1.88% ash, and 63.4% water. Processing of smoked mackerel tuna as tourism product of Situbondo Regency is worth and it has been given benefits to the increasing of community welfare, thus it need to be preserved to become sustainable. Keywords: culinary product, public perceptions, smoked mackerel tuna, traditional seafood processing.
Diversity of Snakes in Rajegwesi Tourism Area, Meru Betiri National Park Aji Dharma Raharjo; Luchman Hakim
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitode.2015.003.01.06

Abstract

Rajegwesi tourism area is one of the significant tourism areas in Meru Betiri National Park, East Java, Indonesia. The area rich in term of biodiversity which are potential for developed as natural tourism attraction.  The aim of this study is to identify snakes species diversity and its distribution in Rajegwesi tourism area. Field survey was done in Rajegwesi area, namely swamps forest, residential area, rice fields, agriculture area (babatan), resort area, and Plengkang cliff. This study found some snakes, encompasses Colubridae (10 species), Elapidae (four species), and Phytonidae (one species). There are Burmese Python (Python reticulatus), Red-necked Keelback (Rhabdophis subminiatus), Painted Bronzeback Snake (Dendrelaphis Pictus), Black Copper Rat Snake (Coelognathus flavolineatus), Radiated Rat Snake (C. radiatus), Striped Keelback (Xenochrophis vittatus), Checkered Keelback (X. piscator), Spotted Ground Snake (Gongyosoma balioderius), Gold-ringed Cat Snake (Boiga dendrophila), Common Wolf Snake (Lycodon capucinus), Banded Wolf snake (L. subcinctus), Cobra (Naja sputatrix), King Cobra (Ophiophagus hannah), Malayan Krait (Bungarus candidus), and Banded Krait (B. fasciatus) was found. These snake habitats distributes at 21 coordinate points. Keywords: conservation, ecotourism, snakes.
Plants as Natural Dyes for Jonegoroan Batik Processing in Jono Cultural Tourism Village, Bojonegoro, East Java Nurizza Fauziyah; Luchman Hakim
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitode.2015.003.02.01

Abstract

Batik Jonegoroan is one of the potential tourism product in Jono Village, Bojonegoro. Batik was processed by traditional procedure using natural dyes from plants. In order to preserve the traditional batik which was colored by natural dyes from plant, the preservation of such plant were important. As far, there are no scientific data related to the species usage in Batik production. The aims of the research were identifying plant which were used as natural dyes in Batik processing. Data were collected through observation, and semi-structured interviews to batik craftsmen. Results of interviews were analyzed descriptively. The importance of plant was analyzed using Relative Frequency of Citation (RFC) index. Based on the results, there are 12 plant species used as batik dye. It is consisted of Teak, Mahogany, Ketapang, Tamarind, Mangosteen, Mango, Suji, Pandan, Indigofera, Guava, Banana and Onion. Teak (Tectonagrandis L.) and Mahogany (Swietenia mahogany L.) have the highest value of RFC, 1.00. Both species were the most frequently cited species as sources of natural dyes. Extraction of Teak leaves produce red hearts and extraction of mahogany tree bark produces red-brown dye. Both of the color is the most important color in batik motifs. Keywords: batik Jonegoroan, Jono Cultural Tourism Village, perception, quality, RFC
Analysis of Bird Diversity for Supporting Ecotourism Development in Rajegwesi, Meru Betiri National Park Hafid Zain Muttaqien; Luchman Hakim; Amin Setyo Leksono
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitode.2015.003.03.03

Abstract

Potential ecotourism attraction in Rajegwesi Village, Meru Betiri National Park is high due to its high biodiversity, especially bird diversity, in the form of bird watching activity. This study was aimed to determine the species, level of abundance, and diversity of birds found in the Rajegwesi area. Further, this basic information is important to develop the bird watching track at Rajegwesi. We used Quantum-GIS to create the land classification and observation mapping. Bird observation used point count method in the morning and evening with three periods of hour and three repetitions. The study confirmed about 76 species of 39 bird families was found in Rajegwesi. The highest abundance was Pygnonotus goiavier (E:Yellow-vented Bulbul), at the meadows, village, and rehabilitation land. The diversity index showed that the highest diversity was found at the heterogeneous forest (H' index 3.745), followed by homogenous forest (H' index 3.150), rehabilitation land (H' index 2.845), village (H' index 2.693), paddy fields (H' index 2.529), and savanna (H' index 1.880). The observation track was divided into 3 lines based on the bird's distribution, the Village - Rehabilitation Land track (6.5 Km), Village track (2.3 Km), and Village - Rafflessia Park track (7.5 Km). Total of 25 bird species were found at the Village - Rehabilitation Land track, 22 species were found at the Village track, and 29 bird species were found at the Village - Rafflessia Park track. For the future of ecotourism development through birding development program, there are several issues that should be promoted: promoting birds conservation in the community through bird watching and birds observation competition (Bird race), training on conservation and ecotourism for the community, and strengthening the capacity and capability of Rajegwesi Ecotourism Society (RES) on the ecotourism program management. Keywords: bird watching, conservation, ecotourism development, RES
Strategic Management of Nature-Based Tourism in Ijen Crater in the Context of Sustainable Tourism Development Sandra Dhesitta Putri; Soemarno Soemarno; Luchman Hakim
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitode.2015.003.03.06

Abstract

The aim of the study is to define the strategic management of nature based tourism in Ijen crater, East Java. From the perspectives of accessibility, problems facing by accessibility are related to the travel distance and forest road quality. Ijen craters have three important aspect in competitiveness tourism aspect, namely something to see (mountain landscape), something to do (trekking, hiking, bird watching), and something to buy (meals). The future development of such attraction should be meets ecotourism principles. This study found that improving tourism facility and infrastructure were important aspects. The development and improvement of tourism facility and infrastructure, however, should be incorporates ecotourism principles. In such a case, the conservation, local people and community development becomes crucial issue. Involvement of stakeholder and local community in facility and infrastructure will increase the quality and sustainability of infrastructure and tourism facility. Keywords: ecotourism strategy, tourism management.
Co-Authors . Wilopo Abdul Hamid A. Toha Achmad Afandi Achmad Dadang Burhanuddin Ade Hidayah Afifah Nur Aulia Agung Pramana Agung Sri Darmayanti Agus Nurrofik Agustina L.N. Aminin Aji Dharma Raharjo Aji Dharma Raharjo Akira Kikuchi Alelang, Isak Feridikson Amanda Putri Nastiti Ambariyanto Ambariyanto Amin Setyo Leksono Amin Setyo Leksono Amin Setyo Leksono Aminudin Afandhi Aminudin Afandhi Aminudin Afandhi Andri Tri Cahya Andriani Kusumawati Anggiar Rizky F Antariksa Antariksa Anthon Efani Apriyono Rahadiantoro Apriyono Rahadiantoro, Apriyono Ardina Tanjungsari Ardina Tanjungsari Argus Argus Ari Darmawan Ari Hayati Ari Hayati, Ari Arief Rachmansyah Arief Rachmansyah Arien Heryansyah Arif Luqman Hakim Arina Mana Sikana Aulanni'am Aulanni'am Aulia Luqman Azis Aya Shofiyah Azzah Fauziyah Cholis Azzah Fauziyah Cholis Bagyo Yanuwiadi Bagyo Yanuwiadi Bagyo Yanuwiadi Bagyo Yanuwiyadi Baihaqi Musytawan Bobby Polii Bobby Polii Bobby Polii Brian Rahardi Brian Rahardi Brian Rahardi Brian Rahardi Catur Retnaningdyah Catur Retnaningdyah Catur Retnaningdyah Catur Retnaningdyah Catur Retnaningdyah Cholis, Azzah Fauziyah Christien Yacobina Riung Danniary Ismail Faronny Dayu Puspita Sari Dea Rahmadani Ristanti Dian Siswanto Dian Siswanto Dian Siswanto Dian Sulastini Dian Sulastini, Dian Diane Deibij Pioh Diane Deibij Pioh Dimas Kurnia Purmada Djamhur Hamid Djumahir .. Djumilah Hadiwidjojo Dodit Ari Guntoro Dodit Ari Guntoro Dodit Ari Guntoro Dodit Ari Guntoro, Dodit Ari Dyah Kinasih Wuragil Eka Oktavianti Eka Oktavianti Endang Arisoesilaningsih Eni Kurniatun Esti Endah Ariyanti Estri Laras Arumingtyas Estri Laras Arumingtyas Estri Laras Arumingtyas Eva Kurniawati Fadhil Muhammad Fahdynia Kamira Gunawan Fajar Rasyidi Hidayat Fajar Rasyiidi Hidayat Fajar Rasyiidi Hidayat Febri Handoyo Feronica Simanjorang Filza Yulina Ade Filza Yulina Ade Filza Yulina Ade Gheavanda Putri Rahadi Gleny Sinta D Guntur Guntur Hafid Zain Muttaqien Hafid Zain Muttaqien, Hafid Zain Hamdan Yuwafi Hamdani Dwi Prasetyo Hamdani Dwi Prasetyo Hamid Toha Hamzah, Rispah Hanin Niswatul Fauziah Hanun Nurrahma Hanun Nurrahma Hariati, Anik Martinah Haryati, Jehan Ramdani Hasan Zayadi Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri Henri, Henri Hidayati Rahimah Hong Sun Kee Ihwan Ihwan Ika Junianingsih Ika Junianingsih Ika Yuni Agustin Iman Kusuma Bangsa Indah Yanti Irena Aldianoveri Jamhari Jamhari Jati Batoro Jati Batoro Jati Batoro Jati Batoro Jati Batoro Jati Batoro Jehan Ramdani Hariyati Jehan Ramdani Haryati Jenvia Rista Pratiwi Jodi Hariawan Jr sulthan ardillah Jr sulthan ardillah Karuniawan Puji Wicaksono Kee, Hong Sun Kikuchi, Akira Krishidaya, Ayutika Kristin Widyasari Kristin Widyasari Kurniasih Sukenti Linda Herawati Lugi Hartanto Lugi Hartanto, Lugi Luh Putu Ratna Sundari Lutfi Lutfi Lutfita Fitriana Luthfi Rayes Luthfi Rayes Lutvita Erya Rokani M. Ali Imron M. Kholid Mawardi Makagoshi, Nobukazu Manik Eirry Sawitri Masdiana Chendrakasih Padaga Melati Julia Rahma Moh Argus Mohammad Ikbal Mohammad Mahyairudin Mufidah Afiyanti Muhammad Arif Budiman Muhammad Attar Muhammad Attar Muhammad Fandi Ardiansyah Muhammad Fathoni Muhammad Izzuddin Faizal Muhammad Izzuddin Faizal Mukhzayadah Mukhzayadah Muqtafiah Muqtafiah Nababan, Vitryany Nadhea Oktaviantina Rahmawati Naila Izzatul Mukhoyyaroh Naila Izzatul Mukhoyyaroh Nashi Widodo Nasrul Jauhari Nia Kurniawan Nia Kurniawan Nikita Amalia VGA Nila Ratih Pamungkas Nindya Helvy Pramita Nindya Helvy Pramita Niqrisatut Thibab Nobukazu Makagoshi Nobukazu Nakagoshi Nokukazu Nakagoshi Nokukazu Nakagoshi, Nokukazu Nuddin Harahab Nuddin Harahap Nurizza Fauziyah Nurizza Fauziyah, Nurizza Pamungkas, Ratih Nila Pangestuti, Edriana Pramadika Ramanda Prita Ayuningtyas Rahma Aprilia Kumaji Rahmi Ipango Rahmi Ipango Ratih Nila Pamungkas Reski Amalyah Rispah Hamzah Rispah Hamzah Rita Parmawati Rita Parmawati Rita Parmawati Rita Parmawati Rita Parmawati Rita Parmawati Riung, Christien Yacobina Riyan Riyadlun Najih Riyan Riyadlun Najih Rizha Hardyansah Robi Binur Robi Hari Marhesa Rodiyati Azrianingsih Rodiyati Azrianingsih Rodiyati Azrianingsih Rodiyati Azrianingsih Rodliyati - Azrianingsih Rokani, Lutvita Erya Romaidi Romaidi Romaidi Romaidi Rukun Rahayu Sandra Dhesitta Putri Sandra Dhesitta Putri, Sandra Dhesitta Saptoyo Saptoyo Sari, Dewi Ratih Tirto Satria Cahya Febriansyah Satria Cahya Febriansyah SATRIYAS ILYAS Serafinah Indriyani Serafinah Indriyani Serafinah Indriyani Serafinah Indriyani Serafinah Indriyani Seran, Yoseph Nahak Setyo Ayu Hardyanti Setyo Ayu Hardyanti Silfi Anggraeni Siska Wahyu Rahmawati Siswo Purnomo Slamet Riyadi Soemarno - - Soemarno Soemarno Soemarno Soemarno Soemarno Soemarno Soemarno Soemarno Sofy Permana Sudarto Sudarto Sudarto Sudarto Suhaemi Sunarti Sunarti Sunarti Sunarti Sunaryo Sunaryo Sundari Sundari Suryanto, Agus Sutiman B. Sumitro Sutiman B. Sumitro Sutiman B. Sumitro Swiss Winnasis Swiss Winnasis Syakir Kamil Ainul Fitroh Tanjungsari, Ardina Tin Naing Oo Titanio Auditya Pribadi Turhadi Turhadi Veince Benyamin Silahooy Veince Benyamin Silahooy, Veince Benyamin Vitryany Nababan Wahyu Kusumayanti Putri Wenny Bekti Sunarharum Widodo Widodo . Widodo Widodo Wiwin Maisyaroh Yanuar Firmansyah Yusri Abdillah Yusri Abdillah Zakiyah Zakiyah Zakiyah Zakiyah